Saham-saham turun dengan gerakan menukik
tajam pada penutupan perdagangan Selasa di Bursa Efek New York, Amerika
Serikat. Anjloknya saham di Wall Street ini dipengaruhi pernyataan
seorang pejabat Federal Reserve bahwa kenaikan suku bunga mungkin akan
terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Perusahaan-perusahaan di bidang kebutuhan konsumen dan pengecer pun menyajikan laporan pendapatan kuartalan yang mengecewakan.
Seperti diberitakan CNBC, Rabu
21 Mei 2014, pasar saham jatuh setelah pejabat The Fed Philadelphia
Charles Plosser mengatakan, pengetatan stimulus bank sentral yang
dilaksanakan saat ini bisa sangat melambat apabila ekonomi membaik
sesuai perkiraan.
Komitmen bank sentral AS beberapa waktu lalu
adalah kenaikan suku bunga acuan akan diberlalukan seiring dengan
dihentikannya stimulus moneter.
Setelah jatuh 170 poin, indeks
Dow Jones Industrial Average akhirnya berakhir turun 137,55 poin (0,8
persen) ke level 16.374,31. Saham Caterpillar memimpin kerugian yang di
antara 30 komponen indeks bule chips ini.
Sementara itu, indeks
S&P 500 jatuh 12,25 poin (0,7 persen) ke level 1.872,83. Saham
sektor telekomunikasi dan industri berkinerja paling buruk, sedangkan
sektor utilitas mendapat keuntungan di antara 10 kelompok industri
utama.
Adapun indeks Nasdaq turun 28,92 poin (0,7 persen) ke level 4,096.89 .
Volume
perdagangan di New York Stock Exchange mencapai 649 juta unita saham
yang ditransaksikan dengan volume komposit mendekati 3 miliar unit
saham.
Sumber : Viva