Rabu, 21 Mei 2014

Saham-saham Amerika Anjlok, Pasar Diguncang Isu Ini

Saham-saham turun dengan gerakan menukik tajam pada penutupan perdagangan Selasa di Bursa Efek New York, Amerika Serikat. Anjloknya saham di Wall Street ini dipengaruhi pernyataan seorang pejabat Federal Reserve bahwa kenaikan suku bunga mungkin akan terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Perusahaan-perusahaan di bidang kebutuhan konsumen dan pengecer pun menyajikan laporan pendapatan kuartalan yang mengecewakan.

Seperti diberitakan CNBC, Rabu 21 Mei 2014, pasar saham jatuh setelah pejabat The Fed Philadelphia Charles Plosser mengatakan, pengetatan stimulus bank sentral yang dilaksanakan saat ini bisa sangat melambat apabila ekonomi membaik sesuai perkiraan.

Komitmen bank sentral AS beberapa waktu lalu adalah kenaikan suku bunga acuan akan diberlalukan seiring dengan dihentikannya stimulus moneter.

Setelah jatuh 170 poin, indeks Dow Jones Industrial Average akhirnya berakhir turun 137,55 poin (0,8 persen) ke level 16.374,31. Saham Caterpillar memimpin kerugian yang di antara 30 komponen indeks bule chips ini.

Sementara itu, indeks S&P 500 jatuh 12,25 poin (0,7 persen) ke level 1.872,83. Saham sektor telekomunikasi dan industri berkinerja paling buruk, sedangkan sektor utilitas mendapat keuntungan di antara 10 kelompok industri utama.

Adapun indeks Nasdaq turun 28,92 poin (0,7 persen) ke level 4,096.89 .

Volume perdagangan di New York Stock Exchange mencapai 649 juta unita saham yang ditransaksikan dengan volume komposit mendekati 3 miliar unit saham.


Sumber : Viva