Selasa, 31 Mei 2022

Equity World | Saham Asia Pasifik Variatif Jelang Data Tiongkok

Equity World | Saham Asia Pasifik Variatif Jelang Data Tiongkok

Equity World | Saham di Asia Pasifik bergerak variatif pada perdagangan Selasa (31/5) pagi, karena investor menunggu rilis data aktivitas pabrik resmi Tiongkok untuk Mei 2022.

Nikkei 225 di Jepang turun 0,12% di awal perdagangan, sementara indeks Topix turun 0,14%. Di Korea Selatan, Kospi melayang sedikit lebih tinggi.

Saham Australia sedikit berubah karena S&P/ ASX 200 tertahan di dekat garis datar.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,07% lebih tinggi.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur resmi Tiongkok untuk Mei 2022 akan dirilis pada pukul 9:30 pagi HK/ SIN pada Selasa. Investor tampak sedang mencari petunjuk tentang dampak ekonomi dari penguncian terkait Covid-19 di daratan Tiongkok.

Pasar di Amerika Serikat (AS) ditutup pada Senin untuk liburan.

Mata Uang

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di level 101,421 atau masih di bawah level di atas 102 yang terlihat minggu lalu.

Yen Jepang diperdagangkan pada 127,75 per dolar, menyusul pelemahan kemarin dari level di bawah 127,2 terhadap greenback. Dolar Australia berada di level US$ 0,7191, terus bergerak lebih tinggi setelah naik dari level di bawah US$ 0,71 minggu lalu.

Senin, 30 Mei 2022

Equity World | Bursa Saham Asia Semringah Jelang Rilis Data Ekonomi China

Equity World | Bursa Saham Asia Semringah Jelang Rilis Data Ekonomi China

Equity World | Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Senin pagi (30/5/2022) seiring investor bakal mencermati data ekonomi.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 1,21 persen pada awal perdagangan seiring saham produsen robot Fanuc melompat lebih dari dua persen. Indeks topix menguat lebih dari 1,01 persen.

Indeks Kospi menguat 1,07 persen, sedangkan indeks Australia ASX bertambah 0,31 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik menguat 0,28 persen. Demikian mengutip dari laman CNBC, Senin pagi ini.

Beberapa rilis data utama bakal keluar akhir pekan ini. China akan mengumumkan Indeks Manajer Pembelian Manufaktur Mei 2022 pada Selasa, 31 Mei 2022 dengan investor mencari petunjuk tentang dampak ekonomi dari penguncian terkait COVID-19 di daratan China.

Data pekerjaan AS diharapkan rilis pada Jumat pekan ini. Sedangkan bursa saham AS libur awal pekan ini.

Indeks dolar AS berada di posisi 101,70 dari sebelumnya di atas 102. Yen Jepang diperdagangkan di kisran 127,27 per dolar AS. Dolar Australia berada di posisi 0,7158.

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak menguat pada perdagangan Jumat, 27 Mei 2022. Indeks Dow Jones Industrial Average dan indeks S&P 500 menutup pekan terbaik sejak November 2020.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 575,77 poin atau hampir 1,8 persen ke posisi 33.212,96. Indeks S&P 500 bertambah 2,5 persen menjadi 4.158,24. Indeks Nasdaq menguat 3,3 persen menjadi 12.131,13. Penguatan indeks Nasdaq tersebut didorong laba yang kuat dari perusahaan perangkat lunak dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS atau treasury bertenor 10 tahun.

Rata-rata indeks acuan lebih tinggi. Indeks Dow Jones naik 6,2 persen pada pekan ini dan menghentikan penurunan beruntun terpanjangnya dalam delapan minggu sejak 1923. Indeks S&P 500 naik 6,5 persen dan Nasdaq bertambah 6,8 persen pada pekan ini.

Dua indeks acuan tersebut akhiri penurunan beruntun dalam tujuh minggu. Sebagian dari kenaikan indeks acuan pada pekan ini terjadi pada Kamis dan Jumat ketika ketiga rata-rata indeks acuan menguat karena laba ritel yang kuat dan laporan inflasi yang melambat mengangkat sentimen.

“Kami mengambil nafas di sini dan membuat beberapa penyesuaian di pasar untuk memungkinkan hal itu,” ujar Senior Portfolio Manager Globalt Investments, demikian mengutip dari CNBC, Sabtu, 28 Mei 2022.

Ia menambahkan, bursa saham telah turun jauh dengan cukup cepat. "Dan jika dapat stabil di sini, penurunan yang kami lihat mungkin adalah semua yang dibutuhkan, atau sesuatu yang mendekati itu,” kata dia.

Sebuah laporan yang menunjukkan inflasi sedikit melambat membantu memberikan dorongan saham pada Jumat, 27 Mei 2022. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti naik 4,9 persen pada April 2022, turun dari kecepatan 5,2 persen yang terlihat pada bulan sebelumnya. Laporan khusus ini diawasi ketat oleh the Federal Reserve saat menetapkan kebijakan.

Investor juga mengurai mengenai laba ritel. Saham Ulta Beauty naik hampir 12,5 persen setelah perusahaan melaporkan hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan. Sementara saham Gap bertambah 4,3 persen meskipun memangkas panduan labanya.

“Konsumen tampaknya memiliki pendekatan untuk pembelanjaan, kebutuhan kelas bawah dan pengalaman/barang mewah kelas atas baik-baik saja. Sementara pembelanjaan barang dagangan umum tertunda seperti furnitur,” ujar Christopher  Harvey dari Wells Fargo, demikian mengutip dari laman CNBC, Sabtu, 28 Mei 2022.

Sementara itu, saham-saham teknologi termasuk di antara pencetak untung terbesar atau top gainers pada Rabu, 25 Mei 2022. Perusahaan perangkat lunak Autodesk naik 10,3 persen setelah melaporkan ritel yang kuat untuk kuartal terakhir.

Saham Dell Technologies melompat 12,8 persen dan produsen chip Marvell melonjak 6,7 persen. Saham Zscaler dan Datadog masing-masing naik sekitar 12,6 persen dan 9,4 persen.

Pergerakan itu terjadi ketika investor menilai keberlanjutan reli pekan ini, dan apakah pembalikan arah yang menguat melegakan dan apakah itu menandai aksi jual panjang pada 2022.

Namun, rata-rata jauh dari posisi tertingginya dengan indeks Nasdaq Composite masih berada di wilayah bearish. Indeks S&P 500 turun lebih dari 20 persen di bawah rekornya pada pekan lalu.

Indeks Nasdaq susut 25,2 persen dari posisi rekornya. Indeks S&P 500 dan Dow Jones masing-masing melemah 13,7 persen dan 10,1 persen.

Chief Investment Officer Sanctuary Wealth Jeff Kilburg menuturkan, pasar treasury sebagai “petunjuk atau cahaya” untuk pasar saham. Imbal hasil treasury bertenor 10 tahun turun di bawah 2,75 persen dari puncaknya yang melebihi 3 persen pada 2022.

“Saya tidak menyebutnya sebagai reli bearish, hanya reposisi. Banyak orang menjadi terlalu pesimis,” ujar dia.

Ia menambahkan, pihaknya ke suku bunga. “Ketika Anda melihat treasurys memiliki imbal hasil di atas 3 persen, itu tidak berkelanjutan. Ketika berada di bawah 2,75 persen yang memungkinkan saham pulih, itu adalah jangka pendek yang jelas untuk kembali ke saham,” kata dia.

Jumat, 27 Mei 2022

Equity World | Saham Asia Pasifik Naik, Alibaba Umumkan Kenaikan Pendapatan

Equity World | Saham Asia Pasifik Naik, Alibaba Umumkan Kenaikan Pendapatan

Equity World | Saham di Asia Pasifik naik pada perdagangan Jumat (27/5) pagi. Investor memantau saham Alibaba di Hong Kong, setelah raksasa teknologi Tiongkok itu membukukan pendapatan kuartal keempat yang lebih baik dari perkiraan sehari sebelumnya.

Nikkei 225 di Jepang naik 1,41% karena saham konglomerat SoftBank Group melonjak 5%. Indeks Topix naik 1,08%. Kospi Korea Selatan juga melonjak 1,22%.

Di Australia, S&P/ ASX 200 naik 0,73%. Data penjualan ritel Australia pada April 2022 akan dirilis pada pukul 09:30 HK/ SIN pada Jumat.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,49% lebih tinggi.

Raksasa teknologi Tiongkok Alibaba pada Kamis (26/5) melaporkan pendapatan kuartal IV-2021 sebesar 7,95 yuan (US$ 1,18) per saham, dengan pendapatan 204,05 miliar yuan (US$ 30,28 miliar). Itu lebih tinggi dari ekspektasi analis untuk pendapatan 7,31 yuan per saham pada pendapatan CNY199,25 miliar, menurut StreetAccount.

Semalam di Wall Street, S&P 500 melonjak 1,99% menjadi 4.057,84. Dow Jones Industrial Average melonjak 516,91 poin atau 1,61% menjadi 32.637,19. Nasdaq Composite yang berteknologi tinggi mengungguli karena naik 2,68% menjadi 11.740,65.

Mata Uang dan Minyak

Indeks dolar Amerika Serikat (AS), yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di level 101,717 atau turun dari level di atas 102,2 yang terlihat pada awal pekan ini.

Yen Jepang diperdagangkan pada 126,98 per dolar, masih lebih kuat dari level di atas 127,8 yang terlihat terhadap greenback awal pekan ini. Dolar Australia berpindah tangan ke level US$ 0,7099, bertahan di atas level US$ 0,705 yang sesaat jatuh di bawah awal minggu ini.

Harga minyak lebih rendah di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional berjangka minyak mentah Brent turun sekitar 0,1% ke level US$ 117,30 per barel. Minyak mentah berjangka AS diperdagangkan 0,15% lebih rendah, di level US$ 113,92 per barel.

Rabu, 25 Mei 2022

Equity World | Bursa Asia Ditutup Berguguran, IHSG Sakti Hijau Sendiri

Equity World | Bursa Asia Ditutup Berguguran, IHSG Sakti Hijau Sendiri

Equity World | Mayoritas bursa Asia-Pasifik ditutup di zona merah pada perdagangan Selasa (24/5/2022), di mana pasar global masih berjuang untuk mempertahankan relinya.

Hanya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berhasil ditutup di zona hijau bahkan melesat pada hari ini, yakni melesat 1,07% ke level 6.914,14.

Sedangkan sisanya ditutup terkoreksi. Indeks Nikkei Jepang ditutup merosot 0,94% ke level 26.748,14, Hang Seng Hong Kong ambruk 1,75% ke 20.112,1, Shanghai Composite China anjlok 2,41% ke 3.070,93, Straits Times Singapura melemah 0,58% ke 3.195,04, ASX 200 Australia terkoreksi 0,28% ke 7.128,8, dan KOSPI Korea Selatan ambles 1,57% ke 2.605,87.

Saham produsen kendaraan listrik di China yakni Xpeng ambruk lebih dari 9%, setelah perseroan merilis kinerja keuangannya pada kuartal pertama tahun 2022, di mana rugi bersih Xpeng melebar menjadi 1,7 miliar yuan China (US$ 254,7 juta), dari sebelumnya sebesar 786,6 juta yuan China pada kuartal I-2021.

Sedangkan di Jepang, perusahaan produsen kendaraan yakni Toyota Motor mengatakan akan memangkas produksi globalnya sekitar 100.000 hingga 850.000 pada Juni, karena kekurangan semikonduktor. Saham pembuat mobil Jepang turun 0,56%.

Masih dari Jepang, data pembacaan awal dari aktivitas manufaktur yang tergambarkan pada Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) pada Mei 2022 sedikit berkontraksi menjadi 53,2, dari sebelumnya pada April lalu di angka 53,5.

Sementara di Australia, PMI manufaktur pada bulan ini juga berkontraksi menjadi 55,3, dari sebelumnya pada bulan lalu di angka 58,8.

Meski PMI manufaktur Australia dan Jepang pada Mei 2022 berkontraksi, tetapi sejatinya masih berada di level ekspansi. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di bawah 50 artinya kontraksi, sementara di atasnya ekspansi.

Berbalik arahnya bursa Asia-Pasifik pada hari ini terjadi setelah pasar global kesulitan untuk mempertahankan relinya.

Kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS turun di pra-pembukaan perdagangan hari ini walaupun saham-saham di Wall Street sempat reli di perdagangan sebelumnya, di mana indeks Dow Jones melesat 618 poin atau 2%. Indeks S&P 500 lompat 1,9% dan Nasdaq menguat 1,6%.

Investor global masih memperdebatkan seberapa agresif bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi yang masih buas.

Saham produsen kendaraan listrik di China yakni Xpeng ambruk lebih dari 9%, setelah perseroan merilis kinerja keuangannya pada kuartal pertama tahun 2022, di mana rugi bersih Xpeng melebar menjadi 1,7 miliar yuan China (US$ 254,7 juta), dari sebelumnya sebesar 786,6 juta yuan China pada kuartal I-2021.

Sedangkan di Jepang, perusahaan produsen kendaraan yakni Toyota Motor mengatakan akan memangkas produksi globalnya sekitar 100.000 hingga 850.000 pada Juni, karena kekurangan semikonduktor. Saham pembuat mobil Jepang turun 0,56%.

Masih dari Jepang, data pembacaan awal dari aktivitas manufaktur yang tergambarkan pada Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) pada Mei 2022 sedikit berkontraksi menjadi 53,2, dari sebelumnya pada April lalu di angka 53,5.

Sementara di Australia, PMI manufaktur pada bulan ini juga berkontraksi menjadi 55,3, dari sebelumnya pada bulan lalu di angka 58,8.

Meski PMI manufaktur Australia dan Jepang pada Mei 2022 berkontraksi, tetapi sejatinya masih berada di level ekspansi. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di bawah 50 artinya kontraksi, sementara di atasnya ekspansi.

Berbalik arahnya bursa Asia-Pasifik pada hari ini terjadi setelah pasar global kesulitan untuk mempertahankan relinya.

Kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS turun di pra-pembukaan perdagangan hari ini walaupun saham-saham di Wall Street sempat reli di perdagangan sebelumnya, di mana indeks Dow Jones melesat 618 poin atau 2%. Indeks S&P 500 lompat 1,9% dan Nasdaq menguat 1,6%.

Investor global masih memperdebatkan seberapa agresif bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi yang masih buas.

Selasa, 24 Mei 2022

Equity World | Bursa Asia Turun Pagi Ini, Investor Mencerna Rencana Joe Biden atas Barang China

Equity World | Bursa Asia Turun Pagi Ini, Investor Mencerna Rencana Joe Biden atas Barang China

Equity World
| Bursa saham Asia melemah pada awal perdagangan pada hari Selasa (24/5). Investor mempertimbangkan kemungkinan mencairnya hubungan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China menyusul rencana Presiden AS Joe Biden soal pemotongan tarif pada barang-barang China.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 0,4% pada awal perdagangan dan Topix lebih rendah 0,2%. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,39%.

Di Australia, S&P/ASX 200 duduk sedikit di bawah garis datar. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,11%.

Dalam data ekonomi, Jepang akan melaporkan data aktivitas manufakturnya untuk bulan Mei.

Semalam, Wall Street menghijau setelah seminggu mengalami kerugian tajam. Selama sesi perdagangan reguler Senin, Dow melonjak 618 poin atau hampir 2%, S&P 500 naik 1,9%, dan Nasdaq Composite naik 1,6%.

Sentimen positif  datang setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan, sedang mempertimbangkan untuk memotong tarif AS atas barang-barang China. Pernyataan ini Biden sampaikan selama perjalanannya di Jepang sebagai bagian dari tur Asia pertamanya.

Ketika harga konsumen memanas, Gedung Putih mengatakan bulan lalu bahwa mereka melihat bagaimana tarif tersebut berkontribusi terhadap inflasi.

Tarif tersebut mulai berlaku pada 2018 ketika pemerintahan Trump memberlakukan tarif pada barang-barang China senilai miliaran dolar dan Beijing membalas dengan tindakan hukuman serupa, menarik kedua belah pihak ke dalam perang dagang yang berlarut-larut.

"Pasar tampaknya menganggap berita itu sebagai indikasi potensi mencairnya ketegangan perdagangan AS-China, meskipun ini bukan pertama kalinya pengurangan tarif dilayangkan," tulis Taylor Nugent, seorang ekonom di National Australia Bank.

"Sementara pemotongan tarif akan membantu melunakkan inflasi AS, laporan menunjukkan pejabat pemerintah khawatir akan tampak lunak terhadap China menjelang pemilihan kongres November."

Dalam berita perdagangan lainnya, AS pada hari Senin mengumumkan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik dengan mitra Asia termasuk Australia, Jepang dan Korea Selatan.

Kelompok ini ingin menetapkan aturan internasional tentang ekonomi digital, rantai pasokan, dekarbonisasi, dan peraturan yang berlaku bagi pekerja.

Sementara itu, Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 102,191 — naik dari level tepat di atas 102 sebelumnya.

Yen Jepang diperdagangkan pada 127,74 per dolar, karena menguat sedikit dari level sekitar 127,8 sebelumnya. Dolar Australia berada di US$0,708, terangkat dari sekitar US$0,704 sebelumnya.

Di tempat lain, harga minyak lebih rendah di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan minyak mentah Brent turun 0,51% menjadi US$ 112,84 per barel. Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tergelincir 0,5% menjadi US$109,73 per barel.

Senin, 23 Mei 2022

Equity World | Bursa Asia Bergumul Dengan Kekhawatiran Inflasi dan Suku Bunga

Equity World | Bursa Asia Bergumul Dengan Kekhawatiran Inflasi dan Suku Bunga

Equity World | Saham Asia menghadapi awal yang tidak pasti pada hari Senin (23/5) karena kekhawatiran inflasi yang terus-menerus. Prospek kenaikan suku bunga turut menghambat prospek ekonomi global yang tetap terperosok dalam sentimen negatif.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,04%, setelah Wall Street mengakhiri perdagangan pekan lalu dengan kenaikan tipis. MSCI Asia Pacific ex-Japan turun 3,6% sejak awal Mei.

Pada awal perdagangan, saham Australia naik 0,2% sementara indeks saham Nikkei Jepang naik 0,85%.

Yield US Treasury acuan tenor 10-tahun pagi ini naik menjadi 2,81% dari penutupan Jumat lalu pada 2,78%.

Imbal hasil surat utang negara Amerika Serikat (AS) tenor dua tahun, yang naik dengan ekspektasi pedagang dari suku bunga dana Fed yang lebih tinggi, menyentuh 2,59%, naik dari 2,58%.

Pada Jumat lalu, indeks S&P hanya naik 0,01%. Nasdaq Composite turun 0,30% sementara Dow Jones Industrial Average naik 0,03%.

Terlepas dari kenaikan tipis, S&P 500 dan Nasdaq mencatat penurunan ketujuh minggu berturut-turut. Ini adalah penurunan beruntun terpanjang sejak akhir gelembung dotcom pada tahun 2001.

Dow Jones mencatat penurunan mingguan kedelapan berturut-turut, terpanjang sejak 1932 selama Depresi Hebat.

Tekanan inflasi tetap menjadi perhatian utama bagi investor. Angka inflasi grosir Jerman yang diterbitkan pada hari Jumat menunjukkan lonjakan yang lebih tinggi daripada perkiraan yang mengindikasikan harga akan tetap tinggi dalam jangka pendek di masa depan.

Indeks harga produsen Jerman untuk April naik 2,8%. Ini berarti pertumbuhan tahunan tetap tinggi 33,5%.

Di Australia, Partai Buruh mengakhiri pemerintahan konservatif hampir 10 tahun pada pemilihan umum pada akhir pekan

Sementara Partai Buruh telah menjanjikan iklim, perumahan dan reformasi kesejahteraan sosial yang ditingkatkan, para analis tidak percaya bahwa perubahan dalam pemerintahan akan menimbulkan implikasi besar bagi perekonomian negara.

"Dalam pandangan kami, ada sedikit usulan dari pemerintah yang akan datang selama kampanye pemilihan bahwa pada tahap ini mengharuskan kami untuk meninjau kembali perkiraan ekonomi kami," tulis ekonom CBA seperti dikutip Reuters.

Pada awal perdagangan Asia, dolar naik 0,04% terhadap yen menjadi 127,9. Masih jauh dari level tertinggi tahun ini 131,34 pada 9 Mei 2022.

Minyak mentah WTI AS turun 0,04% menjadi US$ 110,24 per barel. Minyak mentah Brent naik 0,23% menjadi US$ 112,68 per barel.

Kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi global telah mendorong dukungan baru untuk emas. Harga emas spot naik 0,3% pada Senin pagi di level US$ 1.847 per ons troi.

"Harga emas mengalami kenaikan mingguan pertama sejak pertengahan April karena permintaan safe haven didorong oleh kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi di tengah inflasi yang tinggi," kata analis ANZ dalam sebuah catatan


Jumat, 20 Mei 2022

Equity World | Pasar Asia Pasifik Naik, Tiongkok Akan Umumkan Suku Bunga Acuan

Equity World | Pasar Asia Pasifik Naik, Tiongkok Akan Umumkan Suku Bunga Acuan

Equity World | Saham di pasar Asia Pasifik naik pada perdagangan Jumat (20/5) pagi. Minggu perdagangan yang bergejolak akan berakhir dan investor mengamati rilis kebijakan terbaru Tiongkok untuk suku bunga pinjaman acuan.

Nikkei 225 Jepang naik 0,41% di awal perdagangan, sedangkan Topix naik 0,23%.

Indeks harga konsumen (CPI) inti Jepang, yang mencakup biaya energi tetapi bukan makanan segar, naik 2,1% pada April 2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sejalan dengan perkiraan ekonom, menurut laporan Reuters.

S&P/ ASX 200 di Australia naik 0,74%.

Di Korea Selatan, Kospi naik sekitar 1% sementara Kosdaq naik 0,91%.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,46%.

Produsen kendaraan listrik Tiongkok Nio akan memulai perdagangan di Singapura, tempat saham tersebut melakukan pencatatan saham ketiga.

Dalam perkembangan lain dalam jangka pendek, Tiongkok diperkirakan akan memangkas suku bunga pinjaman acuannya menurut jajak pendapat para analis Reuters.

Semalam di perdagangan Wall Street, indeks saham utama Amerika Serikat (AS) jatuh dengan S&P 500 bergerak lebih dekat ke pasar bearish. Investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed) dapat mengarahkan AS ke dalam resesi.

S&P 500 turun 0,58% menjadi 3.900,79, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 236,94 poin atau 0,75% menjadi 31.253,13. Nasdaq Composite turun 0,26% ke level 11.388,50. Pergerakan itu mengikuti penurunan tajam pada perdagangan Rabu (18/5).

Mata Uang

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, terakhir di level 102,888, jatuh dari atas 103 awal pekan ini.

Yen Jepang terus menguat dan terakhir berada di 127,72 per dolar, sedangkan dolar Australia berada di level US$ 0,7041.

Minyak mentah berjangka jatuh di perdagangan Asia. Minyak mentah AS turun 0,32% menjadi US$ 111,85 per barel, sementara minyak mentah acuan internasional Brent turun 0,34% menjadi US$ 111,66 per barel.

Kamis, 19 Mei 2022

Equity World | Wall Street Ambruk, Bursa Asia Kebakaran... IHSG Ngeri Nih

Equity World | Wall Street Ambruk, Bursa Asia Kebakaran... IHSG Ngeri Nih

Equity World | Bursa Asia-Pasifik dibuka cenderung berjatuhan pada perdagangan Kamis (19/5/2022), menyusul koreksinya kembali bursa saham Amerika Serikat (AS) setelah sempat pulih dari zona koreksi.

Indeks Nikkei Jepang dibuka ambles 2,63%, Hang Seng Hong Kong ambruk 2,78%, Shanghai Composite China ambrol 1,29%, Straits Times Singapura merosot 1,06%, ASX 200 Australia melemah 0,78%, dan KOSPI Korea Selatan tergelincir 1,93%.

Dari Jepang, ekspor pada periode April 2022 tercatat kembali naik dua digit, ditopang oleh permintaan dari AS. Namun, kenaikan ekspor Negeri Sakura pada bulan lalu cenderung terpangkas.

Kementerian Keuangan Jepang melaporkan ekspor pada April 2022 naik 12,5% (year-on-year/yoy), lebih rendah dari kenaikan yang terjadi pada Maret lalu sebesar 14,7% dan lebih rendah dari ekspektasi pasar pada survei Reuters yang memperkirakan kenaikan sebesar 13,8%.

Sementara itu, impor Jepang juga menguat meski penguatannya juga terpangkas, yakni sebesar 28,2% pada bulan lalu, dari kenaikan Maret lalu sebesar 31,2%. Melonjaknya biaya komoditas global turut meningkatkan tagihan impor Jepang, menambah kekhawatiran tentang kenaikan biaya hidup.

Bursa Asia-Pasifik yang cenderung terkoreksi parah pada hari ini terjadi setelah bursa AS, Wall Street berbalik arah ke zona koreksi setelah sempat pulih di tengah meningginya kekhawatiran mengenai inflasi dan kenaikan harga kebutuhan sehari-hari.

Indeks Dow Jones ditutup ambruk 3,57% ke level 31.490,07, S&P 500 anjlok 4,04% ke 3.923,68, dan Nasdaq Composite longsor 4,73% ke posisi 11.418,15.

Koreksi terjadi menyusul kinerja buruk emiten Target dan Walmart, memicu kekhawatiran investor akan inflasi yang mengurangi laba perusahaan dan permintaan konsumen.

"Kami mulai melihat pada akhir tahun bahwa konsumen beralih ke kartu kredit untuk membayar kenaikan harga pangan, kenaikan harga energi, dan itu sebenarnya menjadi jauh lebih buruk. ... Ini akan merugikan tempat-tempat ritel terkemuka itu dan Walmart cenderung menjadi salah satunya," kata Megan Horneman, kepala investasi di Verdence Capital Advisors.

Saham Target anjlok 24% lebih setelah melaporkan laba bersih kuartal I-2022 yang lebih rendah dari estimasi pasar akibat kenaikan harga energi. Saham Walmart ikut turun 6,8%, setelah kemarinnya drop 11%.

Saham dan aset berisiko lainnya seperti kripto telah tertekan oleh inflasi dan upaya bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk menekan inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan secara agresif, yang meningkatkan potensi terjadinya resesi di Negeri Paman Sam.

Ketua The Fed, Jerome Powell dalam konferensi Wall Street Journal (WSJ) menyatakan tidak akan ragu menaikkan suku bunga acuan hingga inflasi terkendali.

Di lain sisi, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun-yang menjadi acuan di pasar-pun kembali menguat melewati level 3%.

Namun pada pukul 21:30 waktu AS atau pukul 08:30 WIB, yield Treasury tenor 10 tahun cenderung kembali melandai ke kisaran level 2,8%.

Rabu, 18 Mei 2022

Equity World | Bursa Asia Berseri Pagi Ini, Nikkei 225 Jepang Naik 1% Setelah Rilis Data Ekonomi

Equity World | Bursa Asia Berseri Pagi Ini, Nikkei 225 Jepang Naik 1% Setelah Rilis Data Ekonomi

Equity World | Bursa saham Asia-Pasifik bergerak naik pada perdagangan Rabu (18/5) pagi. Investor mengamati reaksi pasar terhadap komentar dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell tentang tekadnya untuk menaikkan suku sampai inflasi turun.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik sekitar 1% karena saham konglomerat SoftBank Group melonjak 2,77%. Indeks Topix diperdagangkan lebih tinggi 0,86%.

Ekonomi Jepang menyusut 1% secara tahunan (yoy) pada Januari-Maret dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Itu kurang dari kontraksi 1,8% yang diprediksi dalam jajak pendapat, menurut Reuters.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,82%. Saham Australia juga mengalami kenaikan karena S&P/ASX 200 naik 0,64%.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan lebih tinggi 0,44%.

Ketua Fed AS Jerome Powell mengatakan, akan mendukung kenaikan suku bunga sampai harga mulai turun kembali ke level yang sehat.

Sebelumnya pada bulan Mei, bank sentral AS menaikkan suku bunga setengah poin persentase — kenaikan terbesar dalam dua dekade — karena terlihat untuk melawan inflasi.

Semalam di Wall Street, S&P 500 melonjak 2,02% menjadi 4.088,85 dan Nasdaq Composite melonjak 2,76% menjadi 11.984,52. Dow Jones Industrial Average naik 431,17 poin atau 1,34% menjadi 32.654,59.

Di tempat lain, indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 103,323 setelah penurunan baru-baru ini dari level di atas 104.

Yen Jepang diperdagangkan pada 129,39 per dolar, setelah bertahan di atas level 129 terhadap dolar untuk sebagian besar minggu sejauh ini. Dolar Australia berpindah tangan pada US$0,7031, di atas level di bawah US$0,70 yang terlihat di awal minggu.

Harga minyak lebih tinggi di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan harga minyak mentah Brent naik 1,14% menjadi US$113,21 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 1,46% menjadi US$114,04 per barel.

Selasa, 17 Mei 2022

Equity World | Bursa Saham Asia Bervariasi Jelang Rilis Hasil Pertemuan Bank Sentral Australia

Equity World | Bursa Saham Asia Bervariasi Jelang Rilis Hasil Pertemuan Bank Sentral Australia

Equity World | Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Selasa pagi (17/5/2022), seiring investor menantikan rilis risalah rapat dari Reserve Bank of Australia atau Bank Sentral Australia.

Indeks Nikkei 225 di Jepang tergelincir 0,13 persen pada awal perdagangan sementara indeks Topix melayang di atas garis datar. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,46 persen, sementara indeks S&P/ASX 200 di Australia diperdagangkan 0,15 persen lebih tinggi.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,25 persen lebih tinggi. Reserve Bank of Australia akan merilis risalah dari pertemuan kebijakan moneter pada Selasa pukul 9:30 pagi HK/SIN. Sebelumnya pada Mei, bank sentral Australia mengumumkan kenaikan suku bunga pertama dalam lebih dari satu dekade.

"Kepentingan utama risalah adalah apakah mereka memberikan wawasan tentang selera RBA untuk melakukan kenaikan 40-50bp yang sangat besar," kata Ekonom di National Australia Bank, Tapas Strickland, menulis dalam catatan Selasa dikutip dari CNBC, Selasa (17/5/2022).

Semalam di Amerika Serikat, S&P 500 turun 0,39 persen menjadi 4.008,01 sementara Nasdaq Composite turun 1,2 persen menjadi 11.662,79. Dow Jones Industrial Average naik 26,76 poin, atau 0,08 persen, menjadi 32.223,42.

Sementara itu, indeks USD berada di 104,168 turun dari level di atas 104,5 yang terlihat baru-baru ini. Yen Jepang diperdagangkan pada 128,89 per dolar, lebih kuat dibandingkan dengan level di atas 130 yang terlihat terhadap greenback minggu lalu. Dolar Australia berada di 0,6972 setelah pemantulan baru-baru ini dari bawah 0,693.

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Senin, 16 Mei 2022. Indeks S&P 500 tergelincir di tengah perdagangan wall street yang bergejolak seiring indeks pasar gagal pulih dari kerugian pekan lalu. Di sisi lain, pelaku pasar juga menimbang potensi resesi AS.

Pada penutupan wall street, indeks Dow Jones menguat 26,76 poin atau 0,08 persen menjadi 32.223,42. Indeks S&P 500 melemah 0,39 persen menjadi 4.008,01 setelah turun 0,99 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Nasdaq susut 1,2 persen menjadi 11.662,79. Selama sesi perdagangan, indeks acuan cenderung bergejolak.

Saham teknolgi menjadi penghambat indeks saham. Beberapa perusahaan cloud melemah termasuk Datadog, Cloudflare dan Atlassian masing-masing turun 10,7 persen, 13,6 persen dan 6,3 persen. Sementara itu, saham perusahaan kendaraan listrik Tesla turun sekitar 5,9 persen.

Pergerakan itu terjadi setela minggu yang sulit karena kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, kenaikan suku bunga dari the Federal Reserve (the Fed) dan inflasi yang melonjak telah merusak sentimen pasar.

Indeks Dow Jones membukukan koreksi tujuh minggu berturut-turut pada Jumat pekan ini, terpanjang sejak 2001. Indeks S7P 500 membukukan penurunan enam minggu, terpanjang sejak 2011.

"Kami terus bertransisi melalui penetapan harga yang didorong oleh suku bunga ini,” ujar Direktur Investasi US Bank Wealth Management, Bill Northey, dikutip dari CNBC, Selasa, 17 Mei 2022.

Ia menambahkan, kurva imbal hasil obligasi pemerintah AS atau treasury terus bergerak lebih tinggi untuk antisipasi realisasi yang lebih tinggi dan penyesuaian kebijakan the Fed.

"Kami telah melihat penyesuaian yang konsisten dan luas terhadap valuasi aset yang telah terjadi konsisten dengan meningkatnya kekhawatiran inflasi,” ujar dia.

Imbal hasil treasury telah melonjak pada 2022 karena the Fed memperketat kebijakan moneter untuk mencegah inflasi yang tinggi selama beberapa dekade. Tingkat acuan bertenor 10 tahun berada di sekitar 1,5 persen pada awal tahun. Kemudian imbal hasl tersebut melampaui 3 persen pada awal Mei 2022.

Pada gilirannya, indeks acuan telah anjlok dari rekor tertingginya. Indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing sekitar 12,8 persen dan 16,8 persen di bawah posisi tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada Januari. Indeks Nasdaq berada tepat di wilayah pasar yang koreksi, turun sekitar 28 persen dari rekor November.

Sejumlah analis percaya penurunan tersebut akan segera menunjukkan titik masuk yang menarik untuk indeks pasar yang lebih luas berdasarkan perspektif jangka panjang.

“Indeks S&P 500 dengan cepat mendekati level yang historis telah indikasikan bahwa kekhawatiran pertumbuhan pada masa depan diperhitungkan,” tulis Analis Citi Scott Chronert dalam sebuah catatan.

Sementara itu, ahli strategi RBC Capital Markets menuturkan, indeks S&P 500 berada di persimpangan jalan karena berjuang menemukan titik terendah.

Jika indeks pasar luas bertahan di 3.850, angka yang mendekati level terendah intrady yang hampir tembus indeks S&P 500 pekan lalu, ahli percaya saham cocok dengan penarikan pada akhir 2018.

Indeks S&P 500 masih diperdagangkan seolah-olah mengalami ketakutan pertumbuhan, kerangka kerja yang telah menunjuk ke bawah di S&P 500 menjadi 3.850,” tulis ahli strategi RBC Capital Markets Lori Calvasina.

Sementara itu, sektor saham energi memimpin kenaikan di indeks S&P 500. Sektor ini reli 2,6 persen. Saham Occidental Petroleum adalah saham energi berkinerja terbaik pada Senin, 16 Mei 2022 dengan naik hampir 5,7 persen. Saham Marathon Oil bertambah 3,6 persen.

Kenaikan saham emiten tersebut seiring harga minyak AS yang melonjak sekitar 3 persen di tengah taruhan kalau China akan dapat pulih dari perlambatan ekonomi yang disebabkan lockdown.

Saham perawatan kesehatan juga mencatat kinerja terbaik. Saham Eli Lily melompat hampir 2,7 persen setelah Mounjaro disetujui oleh Food and Drug Administration untuk mengobati diabetes tipe 2. Obat ini juga sedang diselidiki untuk penggunaan potensial dalam pengobatan obesitas. Saham Pfizer naik 1,5 persen dan saham AbbVie menguat hampir 1,3 persen.

Selanjutnya, saham Spirit Airlines melonjak 13,5 persen setelah JetBlue mengumumkan penawaran tender untuk akuisisi maskapai USD 30 per saham. Harga saham Carvana naik tipis 0,2 persen. Saham Carvana menguat setelah perusahaan mobil bekas mengeluarkan harapan pendapatan inti yang signifikan pada 2023 dan menguraikan rencana untuk memangkas biaya.

Jumat, 13 Mei 2022

Equity World | Saham Asia Pasifik Naik, Bergerak Variatif Pekan Ini

Equity World | Saham Asia Pasifik Naik, Bergerak Variatif Pekan Ini

Equity World | Saham Asia Pasifik naik tipis pada perdagangan Jumat (13/5) pagi, melanjutkan minggu roller coaster dengan pergerakan variatif karena investor tetap berhati-hati terhadap inflasi dan prospek ekonomi global.

Nikkei 225 di Jepang diperdagangkan 1,05% lebih tinggi. Saham konglomerat Jepang SoftBank Group melonjak lebih dari 2% meskipun pada Kamis (12/5) perusahaan melaporkan rekor kerugian pada unit investasi Vision Fund. Sedangkan Indeks Topix naik 0,67%.

Kospi Korea Selatan naik 1,04% sementara S&P/ ASX 200 di Australia naik 0,46%.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,16% lebih tinggi.

Kekhawatiran atas inflasi dan prospek ekonomi telah membebani sentimen investor global dalam beberapa hari terakhir. Aset berisiko seperti saham teknologi dan aset kripto (cryptocurrency) terpukul.

Gubernur Federal Reserve atau Fed Amerika Serikat (AS) Jerome Powell mengatakan pada Kamis bahwa langkah mengendalikan inflasi tidak akan mudah. Ia juga memperingatkan bahwa dirinya tidak bisa menjanjikan apa yang disebut soft landing bagi perekonomian.

Semalam di Wall Street, S&P 500 turun 0,13% menjadi 3.930,08, 18% lebih rendah dari level tertinggi sepanjang masa. Dow Jones Industrial Average turun 103,81 poin, atau 0,33%, menjadi 31.730,30. Nasdaq Composite yang berteknologi tinggi naik sedikit ke 11.370,96.

Mata Uang

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di level 104,741 setelah naik baru-baru ini dari di bawah 104,3.

Yen Jepang diperdagangkan pada 128,58 per dolar, lebih kuat dibandingkan dengan level di atas 130 yang terlihat terhadap greenback awal pekan ini. Dolar Australia berada di US$ 0,6869 karena terus berjuang untuk memantul setelah tergelincir dari atas US$ 0,70 di awal minggu.

Kamis, 12 Mei 2022

Equity World | IHSG Masih Galau, Tapi Saham Ini Jadi Obat Karena Calon Cuan

Equity World | IHSG Masih Galau, Tapi Saham Ini Jadi Obat Karena Calon Cuan

Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,05% ke level 6.816,2 pada perdagangan Rabu (11/5/2022).

IHSG melemah ketika bursa saham Asia mayoritas bergerak di zona hijau. IHSG senasib dengan indeks Straits Times Singapura yang melemah 0,31%.

Data perdagangan mencatat asing net sell Rp 876 miliar di pasar reguler. Saham BBCA dan BBRI paling banyak dilepas asing dengan net sell Rp 303 miliar dan Rp 215 miliar.

Lantas, bagaimana untuk hari ini, Kamis (12/5/2022)?

Berikut prediksi dan rekomendasi saham untuk perdagangan Kamis (12/5/2022).

1. Indosurya Bersinar Sekuritas

Pola pergerakan IHSG saat ini masih menunjukkan pola konsolidasi wajar dengan potensi tekanan minim.

"Dalam jangka menengah IHSG terlihat berada dalam fase sideways. Salah satu faktor yg mempengaruhi perubahan tingkat suku bunga FED, membuat market bereaksi terhadap hal tersebut," kata Analis William Surya Wijaya.

IHSG diprediksi bergerak pada level 6636 - 6888

Rekomendasi Saham:

• UNVR
• ITMG
• SMRA
• BBCA
• SMGR
• JSMR
• AKRA

2. MNC Sekuritas

IHSG diprediksi bergerak di kisaran level 6.760 - 6.857 pada perdagangan hari ini.

Rekomendasi Saham:

• UNVR
• ITMG
• MYOR
• SMGR
• ICBP

3. Pilarmas Investindo Sekuritas
Berdasarkan analisa teknikal, IHSG berpotensi akan bergerak menguat terbatas dengan rentang pergerakan 6,793 - 6,927.

Rekomendasi Saham:

• SMGR
• INDF
• PWON

4. BNI Sekuritas

Trend bearish selama di bawah 6.995, berpeluang rawan koreksi setelah kemarin gagal di tutup di atas gap 6 897. Indikator MACD Bearish, Stochastic Oversold & dominan sell power. Selama di bawah 6.995, berpeluang menuju 6.747/6.662/6.584.

Perkiraan range: 6.760 - 6.900.

Rekomendasi saham:

• UNVR
• BBNI
• CTRA
• ACES

Rabu, 11 Mei 2022

Equity World | Wall Street Mulai Bangkit, Saham–saham Teknologi Naik Tipis

 Equity World | Wall Street Mulai Bangkit, Saham–saham Teknologi Naik Tipis

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street mulai bangkit pada perdagangan Selasa (10/5/2022) waktu setempat. Kenaikan terjadi pada Indeks Nasdaq dan S&P 500 setelah beberapa hari terakhir terjadi aksi jual besar–besaran.

Dow Jones Industrial Average berakhir merah dengan penurunan 84,96 poin atau 0,36 persen, menjadi 32.160,74. Namun demikian S&P 500 naik tipis 0,25 persen menjadi 4.001,05, dan Nasdaq Composite menguat 0,98 persen ditutup pada level 11.737,67.

Paul Hickey dari Bespoke Investment Group mengatakan pasar cenderung volatile selama sesi perdagangan berlangsung. Dow sempat naik 500 poin, namun kemudian pada sesi selanjutnya turun sekitar 350 poin.

“Kami melihat pasar pada hari Selasa tidak reli. Namun ini tidak mengejutkan mengingat tren keseluruhan yang kami lihat selama beberapa hari terakhir menunjukkan penguatan yang berlanjut beberapa waktu kedepan,” kata Hickey seperti dikutip CNBC.

Saham teknologi mulai bangkit dengan kenaikan Microsoft dan Apple lebih dari 1 persen, demikian juga dengan saham Intel dan Salesforce yang menguat lebih dari 2 persen.

Sektor teknologi mengalami beberapa kerugian terbesar dalam beberapa pekan terakhir karena investor berpindah aset ke sektor yang lebih aman seperti kebutuhan pokok konsumen dan utilitas di tengah kekhawatiran resesi.

Namun demikian, IBM tergelincir hampir 4 persen. Demikian juga dengan Home Depot, 3M dan JPMorgan Chase masing-masing turun sekitar 2 persen, dan menyeret 30 saham pada indeks DJIA ke zona merah.

“Kami memperkirakan pelemahan lebih lanjut dan penurunan kinerja yang terjadi, sangat mengkhawatirkan,” kata David Sneddon dari Credit Suisse.

Imbal hasil Treasury AS turun dari posisi tertinggi di beberapa tahun, dan imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun diperdagangkan di bawah 3 persen setelah mencapai level tertinggi sejak akhir 2018 pada awal pekan kemarin.

Selasa, 10 Mei 2022

Equity World | Bursa Eropa Hilang 2,8% Imbas Saham Perjalanan dan Teknologi

Equity World | Bursa Eropa Hilang 2,8% Imbas Saham Perjalanan dan Teknologi

Equity World | Senin (9/5/2022) jatuh ke posisi terendah 2 bulan karena investor global meninggalkan aset berisiko seperti saham secara massal menyusul kekhawatiran inflasi.

Pan-European Stoxx 600 turun 2,8%, mencapai level terendah sejak 8 Maret. Saham perjalanan dan teknologi memimpin penurunan, masing-masing ambles 5,8% dan 4,8% di bursa Eropa. Semua sektor di bursa Eropa diperdagangkan kuat di wilayah negatif.

Penghindaran risiko di bursa Eropa terjadi setelah saham regional ambles pada akhir minggu perdagangan terakhir menyusul tertekannya bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street yang membukukan hari terburuk sejak 2020 Kamis lalu.

Bursa saham AS. turun tajam pada Senin, mendorong S&P 500 ke level terendah baru dalam 52 minggu terakhir, karena para trader berjuang menemukan pijakan setelah minggu perdagangan dramatis di AS. Hal senada terjadi di bursa saham Asia-Pasifik Senin yang mengalami aksi jual.

Bursa saham global bergejolak dalam beberapa pekan terakhir karena ketidakpastian prospek kebijakan moneter, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi.

“Bahkan volatilitas meningkat. Indeks Vix, yang melacak volatilitas dari S&P 500, turun seperlima di paruh pertama minggu ini sebelum melompat 25% pada Kamis,” kata Kepala Penelitian dan Investasi global HSBC, Stuart Kirk.

Investor juga mencermati perang di Ukraina karena puluhan tewas setelah sebuah sekolah di wilayah Luhansk, Ukraina timur terkena tembakan Rusia. Luhansk adalah salah satu dari dua wilayah yang membentuk Donbas, di mana pasukan Rusia sebagian besar memusatkan serangannya.

Invesor juga memantau perkembangan Rusia setelah Senin mengadakan "Hari Kemenangan" - hari libur untuk memperingati keunggulan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.

Dalam pidatonya, Presiden Vladimir Putin berusaha membenarkan invasinya ke Ukraina dengan mengklaim bahwa Barat sedang mempersiapkan invasi ke tanah kami, termasuk Krimea,”.

Adapun ibu negara AS Jill Biden melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina pada Minggu (8/5/2022). AS dan negara-negara Kelompok Tujuh (G-7) mengumumkan akan meningkatkan dukungan keuangan jangka pendek untuk Ukraina ketika perang dengan Rusia mendekati 3 bulan.

Hal lain yang membebani sentimen investor di bursa Eropa adalah berlanjutnya penguncian akibat virus corona di Tiongkok.

Di pasar minyak, patokan internasional berjangka minyak mentah Brent merosot 5,2% menjadi US$ 106,52 per barel dan minyak mentah berjangka AS turun 5,6% menjadi $ 103,61. Tiongkok adalah importir minyak terbesar dunia.

Dalam pergerakan harga saham di bursa Eropa, perusahaan pengiriman makanan Jerman, Delivery Hero, merosot 13% ke dasar Stoxx 600.

Agen periklanan Inggris S4 Capital anjlok 11% setelah memangkas prospek pendapatannya.


Senin, 09 Mei 2022

Equity World | IHSG Terimbas Bursa Asia, Rekomendasi 5 Saham Ini

Equity World | IHSG Terimbas Bursa Asia, Rekomendasi 5 Saham Ini

Equity World | Sentimen regional Asia bakal cenderung tertekan dan mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut terkoreksi pada perdagangan awal pekan Senin (9/5/2022).

Analis OCBC Sekuritas Hendry Andrean menjelaskan saham-saham di Asia-Pasifik terlihat bersiap memulai lebih rendah pada hari Senin karena investor menantikan rilis data perdagangan China April 2022.

"Data perdagangan China April akan dirilis pada Senin. Data tersebut muncul ketika China daratan terus memerangi wabah Covid-19 terburuknya sejak awal 2020, dengan Presiden China Xi Jinping yang menekankan agar negara itu tetap pada kebijakan nol-Covid," jelasnya dalam riset Senin (9/5/2022).

Di sisi lain, indeks PMI Manufaktur Indonesia tercatat 51,9 pada April 2022 atau masih dalam jalur ekspansif pada bulan keempat tahun ini.

Di sisi lain, secara teknikal IHSG cenderung netral membentuk black candle dengan volume lebih rendah sementara W%R-nya terlihat netral. Prediksinya resistance pada 7.297 dan support pada 7.148.

Sedangkan, saham-saham yang direkomendasikan di antaranya ADRO dengan rating spec buy membentuk white candle dengan volume naik dan tren naik W%R di zona netral (R: 3.600 | S: 3.210 – Masuk: 3.340-3.370).

Kemudian, HMSP rating hold yang membentuk black candle dengan volume lebih rendah sementara momentum di histogramnya masih terlihat naik (R: 1,020 | S: 945 – Entry: 945-955).

Saham berikutnya, PGAS yang mendapatkan rating spec buy dan membentuk white candle dengan kenaikan volume yang signifikan dan momentum kenaikan histogramnya (R: 1,620 | S: 1,405 – Entry: 1,450-1.475).

Rekomendasi lainnya, CPIN dengan rating spec buy membentuk white candle dengan volume naik dan golden cross MACD-nya (R: 5,550 | S: 4,990 – Masuk: 5,150-5,200).

Terakhir, INDY dengan rekomendasi hold membentuk white candle dengan volume naik dan tren naik W%R di zona netral (R: 3.000 | S: 2.540 – Masuk: 2.540-2.550).

Jumat, 06 Mei 2022

Equity World | Wall Street Anjlok, Indeks Nasdaq Tersungkur 5 Persen Imbas Saham Meta hingga Amazon

Equity World | Wall Street Anjlok, Indeks Nasdaq Tersungkur 5 Persen Imbas Saham Meta hingga Amazon

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) merosot perdagangan Kamis, 5 Mei 2022. Koreksi wall street menghapus reli dari sesi sebelumnya dan mencatat kinerja terburuk sejak 2020.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 1.063 poin atau 3,12 persen menjadi 32.997,97. Indeks Nasdaq tergelincir 4,99 persen ke posisi 12.317,69, dan mencatat level terendah sejak November 2020.

Dua indeks saham acuan tersebut mencatat koreksi terburuk sejak 2020.Indeks S&P 500 susu 3,56 persen menjadi 4.146,87, dan menandai hari terburuk kedua pada 2022.

Pergerakan wall street tersebut terjadi setelah reli besar untuk saham pada Rabu, 4 Mei 2022 didorong indeks Dow Jones melonjak 932 poin atau 2,81 persen dan indeks S&P 500 naik 2,99 persen sehingga mencatat kenaikan terbesar sejak 2020.

Indeks Nasdaq melonjak 3,19 persen.Kenaikan tersebut telah terhapus sebelum tengah hari di New York pada perdagangan Kamis waktu setempat.

"Jika Anda naik 3 persen dan kemudian Anda menyerah setengah persen pada hari berikutnya, itu hal yang cukup normal. Akan tetapi, memiliki hari seperti yang kita alami kemarin dan kemudian melihatnya 100 persen terbalik dalam waktu setengah hari benar-benar luar biasa," ujar Direktur Pelaksana Schwab Center for Financial Research, Randy Frederick, dilansir dari CNBC, Jumat (6/5/2022).

Saham teknologi besar berada di bawah tekanan dengan induk Facebook dan Amazon masing-masing turun hampir 6,8 persen dan 7,6 persen. Saham Microsoft turun sekitar 4,4 persen.

Saham Salesforce anjlok 7,1 persen dan Apple merosot hampir 5,6 persen.Saham e-commerce menjadi sumber utama koreksi pada perdagangan Kamis pekan ini menyusul beberapa laporan kuartalan yang mengecewakan.

Saham Etsy dan eBay masing-masing turun 16,8 persen dan 11,7 persen setelah mengeluarkan panduan pendapatan yang lebih lemah dari perkiraan. Saham shopify turun hampir 15 persen setelah meleset dari perkiraan baik pendapatan dan laba bersih.

Penurunan saham menyeret indeks Nasdaq ke hari terburuknya dalam dua hari.Pasar surat berharga atau obligasi juga melihat pembalikan dramatis dari reli pada perdagangan Rabu pekan ini.

Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun yang bergerak berlawanan dengan harga melonjak kembali di atas 3 persen pada perdagangan Kamis pekan ini dan mencapai level tertinggi sejak 2018.

Kenaikan suku bunga dapat memberi tekanan pada saham teknologi yang berorientasi pada pertumbuhan karena membuat laba kurang menarik bagi investor.

Pada perdagangan Rabu pekan ini, the Fed menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin seperti yang diharapkan dan akan mulai kurangi neraca pada Juni.

Namun, ketua the Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral tidak secara aktif mempertimbangkan kenaikan suku bunga 75 basis poin yang lebih besar, tampaknya memicu reli.

Namun, Head of Portfolio Strategy Horizon Investments, Zachary Hill menuturkan, the Fed tetap terbuka menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi.

"Meskipun pengetatan yang telah kita lihat dalam kondisi keuangan selama beberapa bulan terakhir, jelas the Fed ingin melihat pengetatan lebih lanjut," ujar dia.

Ia menambahkan, valuasi saham yang lebih tinggi tidak sesuai kecuali rantai pasokan pulih dengan cepat dan pekerja yang kembali membanjiri angkatan kerja.

"Setiap reli saham akan terjadi pada waktu pinjaman karena pesan the Fed menjadi lebih hawkish lagi," kata dia.

Sejumlah saham yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi pun tertekan. Saham Caterpillar turun hampir 3 persen. Saham JPMorgan Chase melemah 2,5 persen dan Home Depot susut lebih dari 5 persen.

Co-founder Carlyle Group David Rubenstein menuturkan, investor perlu kembali ke kenyataan tentang hambatan untuk pasar dan ekonomi termasuk perang di Ukraina dan inflasi yang tinggi.

"Kami juga melihat peningkatan 50 basis poin dalam dua pertemuan FOMC berikutnya. Jadi kita akan sedikit memperketat. Saya tidak berpikir itu akan menjadi sangat ketat sehingga kita akan memperlambat ekonomi. Akan tetapi, kita masih harus mengakui kita memiliki beberapa tantangan ekonomi nyata di Amerika Serikat," ujar Rubenstein.

Aksi jual pada perdagangan Kamis berlangsung luas dengan lebih dari 90 persen saham S&P 500 merosot. Bahkan kinerja terburuk untuk tahun ini turun dengan Chevron, Coca-Cola, dan Duke Energy merosot kurang dari 1 persen.

Kamis, 05 Mei 2022

Equity World | 10 Negara Produsen Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Equity World | 10 Negara Produsen Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Equity World | Emas merupakan salah satu mineral langka di dunia sehingga tidak semua negara mempunyai tempat untuk menambangnya.

Dilansir dari Gold.org, penambangan emas adalah bisnis global yang dioperasikan di setiap benua, kecuali Antartika.

Dalam melakukan penambangan, emas akan diekstraksi dari tambang dengan berbagai jenis dan skala.

Menurut data yang dirilis oleh World Gold Council (WGC) per Juni 2021, China merupakan negara produsen emas terbesar di dunia.

Sedangkan Indonesia masuk ke dalam daftar negara prodsen emas terbesar di dunia dengan berada di urutan kesepuluh.
Lantas, negara mana saja yang termasuk 10 besar sebagai negara produsen emas terbesar di dunia?

10 Negara produsen emas terbesar di dunia

Berikut ini adalah 10 negara yang menjadi penghasil emas terbesar di dunia yang dilansir dari Forbes berdasarkan dari data WCG per Juni 2021:

1. China - 368,3 ton
 
China merupakan negara yang berada di peringkat pertama sebagai produsen emas terbesar di dunia.

Negara rumah para panda tersebut menyumbang sekitar 11 persen dari total produksi penambangan emas secara global.
Pada 2020, jumlah produksi emas China mengalami penurunan dari yang sebelumnya 383 ton menjadi 368 ton, hal ini menjadi penurunan kali keempatnya secara beruntun.
Penurunan tersebut disebabkan oleh kebijakan lingkungan yang diberlakukan secara ketat oleh pemerintah China. 2.
Rusia - 331,1 ton

Sebagian besar emas yang beredar di Eropa merupakan hasil penambangan yang terjadi dari Rusia. S

ejak 2010, produksi emas yang dilakukan Rusia selalu meningkat setiap tahunnya, bahkan pada 2019 Rusia telah melampaui Australia yang sebelumnya berada di posisi kedua.

Selain itu, pemerintah Rusia juga berperan besar dengan membeli sekitar dua pertiga hasil emas yang diproduksi secara lokal.

3. Australia - 327,8 ton

Australia menempati urutan ketiga sebagai produsen emas terbesar di dunia setelah sebelumnya berada diperingkat kedua pada 2019.

Industri mineral berperan penting bagi Austraia, karena menghasilkan lebih dari setengah total ekspor dan menghasilkan sekitar delapan persen dari Produk Domestik Bruto Australia.

Penghasilan emas di Australia selama delapan tahun mengalami peningkatan berturut-turut karena beberapa tambang melakukan peningkatan proyek, seperti di Mount Morgans dan Cadia Valley.

4. Amerika Serikat - 190,2 ton

Amerika Serikat mengalami penurunan produksi emas hingga di bawah 200 ton untuk pertama kalinya selama beberapa tahun pada 2021.

Tren penurusan hasil produksi emas Amerika Serikat dimulai sejak 2019.

Hampir 80 persen emas yang diproduksi Amerika Serikat berasal dari Negara Bagian Nevada.

5. Kanada - 170,6 ton

Kanada menempati urutan kelima sebagai negara dengan produksi emas terbesar di dunia. Posisi tersebut telah ditempati Kanada selama empat tahun berturut-turut.
Canadian Malartic menjadi tambang emas terbesar di Kanada yang dimiliki oleh Yamana Gold dan Agnico Eagle.

Tambang tersebut diketahui bertanggung jawab untuk memproduksi lebih dari 16 ton emas pada tahun lalu.

6. Ghana - 138,7 ton

Pada 2019, untuk pertama kalinya Ghana menjadi produsen emas terbesar di Benua Afrika dengan mengalahkan Afrika Selatan.

Tidak hanya sebagai produsen emas terbesar keenam di dunia, Ghana juga dikenal dengan cadangan berbagai industri mineralnya.

Industri utamanya seperti AngloGold Ashanti dan Gold Fields yang sebelumnya mengalihkan fokus dari Afrika Selatan ke Ghana karena jumlah depositnya yang murah dan lebih mudah ditambang.

7. Brasil - 107 ton

Brasil berhasil menaikkan jumlah produksi emasnya dalam tiga tahun berturut-turut, sehingga pada tahun 2020 berada di posisi ke tujuh naik tiga peringkat dari tahun sebelumnya.

Perlu diketahui, aktivitas penambangan ilegal meningkat tajam dalam enam tahun terakhir di jantung hutan hujan Amazon.

Untuk mengatasinya, Presiden Jair Bolsonaro mendorong Brasil untuk mengembangkan Amazon secara ekonomi dan memanfaatkan kekayaan mineralnya.

8. Uzbekistan - 101,6 ton

Uzbekistan telah meningkatkan produksi emasnya dari 94,6 ton pada 2019 menjadi 101,6 ton pada 2020.

Peningkatan produksi emas lebih dari 100 ton dalam setahun tersebut menjadi pertama kali bagi Uzbekistan.

Negara yang terletak di Asia Tengah ini merupakan tempat bagi Muruntau, yakni tambang emas terbuka terbesar di dunia berdasarkan wilayah.

9. Meksiko - 101,6 ton

Dalam lima tahun ini, produksi emas Meksiko mengalami penurunan secara beruntun sejak mengalami kenaikan signifikan pada 2015 dengan lebih dari 131 ton.

Meksiko merupakan tempat yang menarik untuk melakukan pertambangan, karena biaya regulasi yang relatif rendah.
10. Indonesia - 100,9 ton

Indonesia menempati posisi kesepuluh sebagai negara penghasil emas terbesar di dunia.

Grasberg merupakan tambang terbesar kedua dan tertinggi d dunia yang dikelola oleh PT Freeport.

Indonesia bertanggung jawab untuk menambang sekitar tiga persen emas untuk pasokan global.

Rabu, 04 Mei 2022

Equity World | Harga Emas Turun ke Level Terendah 2 Bulan Jelang Rilis Fed

 Equity World | Harga Emas Turun ke Level Terendah 2 Bulan Jelang Rilis Fed

Harga emas mendatar (flat) cenderung ke teritori negatif pada Selasa (3/5/2022), setelah mencapai level terendah lebih 2 bulan, karena rencana kenaikan suku bunga lebih agresif dari bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang telah mendorong dolar dan imbal hasil Treasury (obligasi) AS. Kondisi ini meningkatkan biaya peluang memegang emas.

Harga emas di pasar spot mendatar US$ 1,863.16 per ons setelah menyentuh level terendah sejak 16 Februari pada US$ 1.849,90 hari sebelumnya. Sementara harga emas berjangka AS turun 0,2% pada US$ 1.860,50 per ons.

"Fokus pasar sangat melekat pada pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral utama, terutama Federal Reserve," kata analis ActivTrades, Ricardo Evangelista.

"Imbal hasil Treasury 10-tahun naik di atas 3% dan ini sangat merugikan untuk aset yang tidak menghasilkan seperti emas."

Investor memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada akhir pertemuan 2 hari Rabu (4/5/2022), untuk mengendalikan lonjakan inflasi.

Sementara komentar Ketua The Fed Jerome Powell akan dijadikan rujukan sinyal lebih lanjut tentang kenaikan suku bunga.

Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun mendekati 3%, level psikologis utama. Sementara dolar bertahan di dekat level tertinggi 20 tahun, membuat emas yang dihargakan dengan greenback kurang menarik bagi pembeli luar negeri.

"Harga emas menembus di bawah target support yang terakhir terlihat pada pertengahan Februari 2022, harga emas juga menguji level berikutnya karena fundamental terlihat sejajar dengan bullion bears," kata analis DailyFX Warren Venketas dalam sebuah catatan.

Kenaikan suku bunga the Fed terjadi karena ada kekhawatiran tentang ekonomi global, karena penguncian Tiongkok dan perang di Eropa. “Pasar terus menjadi sandera terhadap respons Covid-19 Tiongkok dan geopolitik," kata ahli strategi JPMorgan Mislav Matejka dalam sebuah catatan kepada klien.

Wall Street sebagian besar mengharapkan bank sentral menaikkan suku sebesar 50 basis poin minggu ini, sementara beberapa investor percaya ekspektasi pengetatan moneter yang agresif sudah diperhitungkan ke pasar.

Sementara harga perak di pasar spot naik tipis 0,3% pada US$ 22,69 per ons, platinum menguat 1,4% menjadi US$ 948,30, dan paladium menguat 2% menjadi US$ 2.262,57.