Rabu, 31 Juli 2019

Equity World | Trump Kembali Semprot Beijing, Wall Street Dibuka Tergelncir

Equity World | Trump Kembali Semprot Beijing, Wall Street Dibuka Tergelncir

Equity World | Bursa Amerika Serikat (AS) anjlok pada pembukaan perdagangan Selasa (30/7/2019) setelah Presiden AS Donald Trump melancarkan serangan terbarunya terhadap China, membuyarkan harapan adanya kesepakatan dagang.

Indeks Dow Jones Industrial Average dibuka melemah 0,5% (129,4 poin) ke 27.091,99 pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB), sebelum kemudian surut menjadi hanya 0,35% (95 poin) ke 27.126,37. Pada waktu yang sama, indeks Nasdaq dan S&P 500 sama-sama tertekan sebesar 0,5% atau 43 poin dan 14 poin menjadi 8.249,67 dan 3.007,21.

Dalam seri cuitannya di Twitter, Trump menuduh China tidak memenuhi janjinya membeli lebih banyak produk pertanian Negeri Adidaya tersebut. Padahal, Beijing menegaskan kembali komitmennya untuk membeli produk pertanian AS jelang negosiasi dengan Washington.

"China bersikap sangat buruk... seharusnya mulai membeli produk pertanian kami sekarang, tapi tidak ada tanda mereka sedang melakukannya. Itulah persoalan dengan China, mereka tidak memenuhi janji," ujarnya, sebagaimana dilaporkan oleh CNBC International.

Kedua belah pihak telah sepakat memulai kembali pembicaraan dagang akhir bulan lalu setelah gagal melakukannya pada Mei. Perang dagang antar keduanya telah berjalan setahun terakhir dengan saling balas tarif terhadap produk perdagangan bernilai miliaran dollar setahun.

Pelaku pasar juga memperhatikan rapat bank sentral AS, The Federal Reserve, dengan mengekspektasikan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Rabu.

"Dengan melihat kondisi ekonomi AS dan rencana The Fed menurunkan suku bunga acuan, kita melihat rotasi di pasar dari sektor defensif ke siklus agresif yang lebih terkait erat dengan pertumbuhan ekonomi," tutur Bruce Bittles, chief investment strategist Baird, dalam laporan risetnya.

Beberapa emiten AS telah melaporkan kinerja keuangannya seperti Merck dan Procter & Gamble. Keduanya mencatat laba bersih dan pendapatan yang melampaui ekspektasi analis, sehingga saham keduanya menguat masing-masing melampaui 2% dan 3%.

Equity World

Harga Emas Naik Karena Perkiraan Pemangkasan Suku Bunga Oleh The Fed | Equity World

Lebih dari 52% emiten yang menjadi konstituen indeks S&P 500 telah melaporkan kinerja keuangannya per kuartal II-2019. Data FactSet menunjukkan 75% dari perusahaan-perusahaan tersebut berhasil mencatat kinerja di atas proyeksi analis.

Apple dijadwalkan menyusul dengan laporan kinerja keuangan pada hari ini setelah bel penutupan pasar berbunyi.

Selasa, 30 Juli 2019

Equity World | Harga Emas Antam Naik Rp 2.000 ke Rp 707.000/Gram

Equity World | Harga Emas Antam Naik Rp 2.000 ke Rp 707.000/Gram

Equity World | Logam mulia atau emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini naik Rp 2.000/gram. Harga emas Antam naik ke Rp 707.000/gram.

Demikian dikutip detikFinance dari situs perdagangan Logam Mulia Antam, Selasa (30/6/2019).

Sementara harga buyback atau pembelian kembali emas Antam hari ini ada di level Rp 636.000/gram Harga buyback ini berarti, jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya dengan harga tersebut.

Equity World

Menanti The Fed, Harga Emas Dunia Berpeluang Turun Hari ini | Equity World



Harga emas batangan tersebut sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9%. Bila ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45% maka bawa NPWP saat transaksi.

Berikut rincian harga emas Antam hari ini:
Pecahan 1 gram Rp 707.000
Pecahan 5 gram Rp 3.355.000
Pecahan 10 gram Rp 6.645.000
Pecahan 25 gram Rp 16.505.000
Pecahan 50 gram Rp 32.935.000
Pecahan 100 gram Rp 65.800.000
Pecahan 250 gram Rp 164.250.000
Pecahan 500 gram Rp 328.300.000

Kamis, 25 Juli 2019

Equityworld Futures | Sudah Naik 10% Sejak Awal Tahun, Harga Emas Rentan Turun

Equityworld Futures | Sudah Naik 10% Sejak Awal Tahun, Harga Emas Rentan Turun

Equityworld Futures | Harga emas di pasar spot global naik tajam sejak awal tahun. Oleh karena itu, harga komoditas ini rentan mengalami serangan ambil untung (profit taking).

Sejak awal tahun, harga emas di pasar spot dunia melonjak 10,73%. Ada waktu di mana harga si logam mulia terkoreksi akibat profit taking, termasuk hari ini. Pada Rabu (24/7/2019), pukul 09:30 WIB melemah 0,09% ke level US$ 1.420,4/troy ons.

Selain profit taking, sentimen yang positif juga membuat pelaku pasar enggan bermain aman sehingga aset safe haven seperti emas kekurangan peminat. Hari ini, kabar gembira datang dari hubungan AS-China.



Equityworld Futures

Harga Emas Naik Didorong Ekspektasi Pelonggaran Suku Bunga The Fed | Equityworld Futures



Mengutip Reuters, Kepala Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer dan beberapa pejabat senior berencana merapat ke Shanghai untuk melanjutkan negosiasi dagang dengan China awal pekan depan. Meski kesepakatan damai dagang masih butuh proses panjang, tetapi jalan ke arah sana sudah dimulai.

Rabu, 24 Juli 2019

Equity World | Emas Antam Turun Tipis Jadi Rp710 Ribu/Gram

Equity World | Emas Antam Turun Tipis Jadi Rp710 Ribu/Gram

Equity World | Harga emas milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan Rabu tercatat turun sebesar Rp2.000 dibandingkan dengan hari sebelumnya di posisi Rp712 ribu per gram. Hari ini harga emas berada di posisi Rp710 ribu per gram, sedangkan harga emas dunia meredup lantaran tertekan penguatan dolar AS.

Mengutip laman Logam Mulia milik Antam, Rabu, 24 Juli 2019, pembelian emas dengan ukuran dua gram yang dijual di Gedung Antam dipatok sebesar Rp1,36 juta. Untuk emas batangan dengan ukuran tiga gram dibanderol sebesar Rp2,03 juta. Sedangkan emas batangan dengan ukuran lima gram harganya yakni Rp3,36 juta.

Sedangkan pembelian emas dengan ukuran 10 gram yang dijual di Gedung Antam, harganya yaitu Rp6,65 juta. Kemudian untuk pembelian emas dengan ukuran 25 gram, harganya yaitu Rp16,46 juta. Sedangkan pembelian emas dengan ukuran 50 gram, harganya dibanderol Rp32,8 juta.

Untuk pembelian emas dengan ukuran 100 gram, harganya Rp65,49 juta. Pembelian emas dengan ukuran 250 gram harganya sebesar Rp163,33 juta. Untuk pembelian emas dengan ukuran 500 gram, harganya Rp326,37 juta. Sementara itu, pembelian emas dengan ukuran 1.000 gram, harganya Rp628,6 juta.

Adapun sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen (untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non NPWP). Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22.

Setiap produk emas batangan Antam LM telah mendapatkan Sertifkat London Bullion Market Association (LBMA) untuk menjamin kualitas dan kemurnian produk. Dilengkapi dengan teknologi CertiEye untuk meningkatkan keamanan produk dengan sertifikat yang menyatu dengan kemasan (khusus pecahan 0,5 gram sampai dengan pecahan 100 gram).

Equity World


Harga Emas Tergelincir karena Penguatan Dolar AS | Equity World

Pembelian mengacu pada harga jual Butik Emas LM, lokasi pengambilan atau pengiriman. Pembayaran dilakukan melalui Virtual Account (VA). Stok dapat berubah sewaktu-waktu, dengan masa validasi VA 45 menit setelah dilakukan order pembelian. Produk emas batangan dapat diambil di Butik Emas LM atau dikirim menggunakan ekspedisi rekanan.

Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Kondisi itu terjadi karena dolar AS yang lebih kuat dan kenaikan ekuitas AS menumpulkan daya tarik logam mulia sebagai aset safe haven.

Adapun kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus turun USD5,2 atau 0,36 persen menjadi USD1.421,7 per ons. Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,46 persen menjadi 97,70, sebelum penyelesaian perdagangan emas.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Selasa, 23 Juli 2019

Equity World | Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 705 Ribu per Gram

Equity World | Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 705 Ribu per Gram

Equity World | Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam naik tipis Rp 1.000 per gram menjadi Rp 705 ribu per gram, pada perdagangan Selasa (23/7/2019). Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam di patok Rp 704 ribu per gram.

Sedangkan untuk harga buyback emas Antam, pada awal pekan ini juga naik Rp 1.000 menjadi Rp 634 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 634 ribu per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.27 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia..

Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara, di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.

Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 7.290.000. Sedangkan ukuran 20 gram dijual Rp 14.030.000.

Equity World

investor Menunggu Keputusan The Fed, Harga Emas Stabil | Equity World


Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Sertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).

* Pecahan 0,5 gram Rp 377.000

* Pecahan 1 gram Rp 705.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.359.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.017.000

* Pecahan 5 gram Rp 3.345.000

* Pecahan 10 gram Rp 6.625.000

* Pecahan 25 gram Rp 16.455.000

* Pecahan 50 gram Rp 32.835.000

* Pecahan 100 gram Rp 65.600.000

* Pecahan 250 gram Rp 163.750.000

* Pecahan 500 gram Rp 327.300.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 654.600.000.

Senin, 22 Juli 2019

Equity World | Masih Ngarep Harga Emas Naik Tinggi? Kayaknya Susah...

Equity World | Masih Ngarep Harga Emas Naik Tinggi? Kayaknya Susah...

Equity World | Harga emas dunia menguat tipis pada perdagangan hari ini, setelah turun tajam akhir pekan lalu. Sehari sebelumnya, harga emas mencapai level tertinggi tahun ini, bahkan jika dilihat ke belakang menjadi yang tertinggi sejak Mei 2013.

Spekulasi berapa besarnya penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserves/The Fed pada 31 Juli menjadi pemicu pergerakan liar harga emas. Komentar Presiden The Fed New York John Williams yang begitu dovish sempat membuat pasar yakin Federal Funds Rate bisa dipangkas 50 basis poin (bps).

Namun The Fed New York melakukan klarifikasi. Komentar dari bosnya dikatakan bersifat akademis dan bukan tentang arah kebijakan moneter. 


The Fed New York ibarat Pemberi Harapan Palsu/PHP bagi emas, membuat harga logam mulia ini naik tajam dan kemudian merosot. Kini dengan peluang pemangkasan suku bunga 50 bps yang mengecil, emas jadi sulit untuk kembali mencetak level tertinggi.


Equity World

Pekan Lalu Harga Emas Naik Karena The Fed, Bagaimana Besok? | Equity World


Logam mulia merupakan aset tanpa imbal hasil, sehingga semakin rendah suku bunga di AS dan secara global akan memberikan keuntungan yang lebih besar dalam memegang aset emas.

Logam mulia juga sangat terkait dengan nilai tukar dolar AS. Kala greenback melemah, maka harga emas akan naik karena emas adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS.

Jumat, 19 Juli 2019

Equityworld Futures | Wah! BI Pangkas Suku Bunga, Harga Emas Antam Bisa Turun nih

Equityworld Futures | Wah! BI Pangkas Suku Bunga, Harga Emas Antam Bisa Turun nih

Equityworld Futures | Keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan BI 7-Day Reserve Repo Rate (7DRRR) berpotensi membuat harga emas yang diproduksi PT Antam Tbk (ANTM) turun dalam waktu dekat, khususnya perdagangan Jumat esok hari.

Kamis siang ini (18/7/2019), Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memenuhi janjinya untuk selangkah lebih maju dari pasar atau ahead the curve dengan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75% dari 6%.

Tim Riset CNBC Indonesia menilai penurunan suku bunga ini dapat berdampak tidak langsung terhadap harga emas di dalam negeri, terutama harga emas Antam yang menjadi acuan karena satu-satunya produk emas murni lokal yang bersertifikat.

Harga emas Antam pada Kamis ini masih berada di level harga Rp 656.000/gram, berada di kisaran atas karena hanya turun Rp 9.000/gram dari posisi teratasnya sepanjang masa yakni Rp 665.000/gram yang dicatatkan pada 2 pekan lalu, tepatnya pada 3 Juli.

Korelasi antara penurunan suku bunga dengan harga emas Antam adalah penguatan rupiah karena dipicu penurunan suku bunga acuan, yang kemudian merembet ke pelemahan harga emas Antam, dengan asumsi harga emas spot global stabil.

Kurs rupiah dapat menguat terhadap dolar AS karena penurunan suku bunga akan memicu harapan akan perbaikan pertumbuhan ekonomi domestik ke depan. 

Penguatan rupiah memang menjadi faktor pelemahan emas lokal dan emas Antam karena harga emas global didasari oleh mata uang dolar AS, sehingga jika rupiah menguat maka harga beli emas global akan menjadi lebih murah.

Apalagi, yang terjadi justru lain, yaitu harga emas di pasar spot global ternyata juga sedang melemah hari ini setelah mencetak rekor tertinggi sejak Mei kemarin. Jika bertahan hingga penutupan, maka dapat menambah faktor bagi penurunan harga emas Antam.

Harga emas di pasar spot sedang melemah 0,41% menjadi US$ 1.420,85 per troy ounce dari posisi kemarin US$ 1.426,6 per troy ounce.


Equityworld Futures

Harga Emas Tergelincir Dilanda Aksi Profit Taking | Equityworld Futures


Sebagaimana diketahui, bahwa harga emas dunia menjadi salah satu faktor utama yang menjadi pertimbangan penetapan harga emas Antam dengan jeda sehari karena harga emas Antam diumumkan sekali pada pagi hari.

Selain harga emas di pasar global, faktor lain yang mempengaruhi harga emas Antam adalah posisi dolar AS, kondisi rupiah di pasar valas, suku bunga acuan domestik, dan faktor-faktor domestik lain.

Alhasil, dengan potensi penurunan harga emas tersebut, maka berinvestasi pada instrumen logam mulia murni akan mengalami penurunan portofolio besok. 

Kamis, 18 Juli 2019

Equity World | Emas Antam Merekah ke Rp712 Ribu/Gram

Equity World | Emas Antam Merekah ke Rp712 Ribu/Gram

Equity World | Harga emas milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan Kamis tercatat menanjak sebesar Rp8.000 dibandingkan dengan hari sebelumnya di posisi Rp704 ribu per gram. Hari ini harga emas berada di posisi Rp712 ribu per gram, sedangkan harga emas dunia merekah didukung oleh pelemahan USD.

Mengutip laman Logam Mulia milik Antam, Kamis, 18 Juli 2019, pembelian emas dengan ukuran dua gram yang dijual di Gedung Antam dipatok sebesar Rp1,37 juta. Untuk emas batangan dengan ukuran tiga gram dibanderol sebesar Rp2,03 juta. Sedangkan emas batangan dengan ukuran lima gram harganya yakni Rp3,37 juta.

Sedangkan pembelian emas dengan ukuran 10 gram yang dijual di Gedung Antam, harganya yaitu Rp6,67 juta. Kemudian untuk pembelian emas dengan ukuran 25 gram, harganya yaitu Rp16,51 juta. Sedangkan pembelian emas dengan ukuran 50 gram, harganya dibanderol Rp32,5 juta.

Untuk pembelian emas dengan ukuran 100 gram, harganya Rp65,69 juta. Pembelian emas dengan ukuran 250 gram harganya sebesar Rp163,8 juta. Untuk pembelian emas dengan ukuran 500 gram, harganya Rp327,37 juta. Sementara itu, pembelian emas dengan ukuran 1.000 gram, harganya Rp628,6 juta.

Adapun sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen (untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non NPWP). Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22.

Setiap produk emas batangan Antam LM telah mendapatkan Sertifkat London Bullion Market Association (LBMA) untuk menjamin kualitas dan kemurnian produk. Dilengkapi dengan teknologi CertiEye untuk meningkatkan keamanan produk dengan sertifikat yang menyatu dengan kemasan (khusus pecahan 0,5 gram sampai dengan pecahan 100 gram).

Pembelian mengacu pada harga jual Butik Emas LM, lokasi pengambilan atau pengiriman. Pembayaran dilakukan melalui Virtual Account (VA). Stok dapat berubah sewaktu-waktu, dengan masa validasi VA 45 menit setelah dilakukan order pembelian. Produk emas batangan dapat diambil di Butik Emas LM atau dikirim menggunakan ekspedisi rekanan.

Equity World


Harga Emas Tetap Dalam Tekanan Meskipun Data Perumahan AS Yang Mengecewakan | Equity World

Di sisi lain, emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange menetap lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu wakt setempat (Kamis WIB), mendapat dukungan dari melemahnya dolar Amerika Serikat (USD) dan penurunan saham-saham di Wall Street.

Mengutip Antara, Kamis, 18 Juli 2019, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus naik USD12,10 atau 0,86 persen menjadi USD1.423,30 per ons. Indeks USD, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,19 persen menjadi 97,21 tak lama sebelum penyelesaian perdagangan emas.

Ketika USD mundur, emas berjangka biasanya naik, karena emas yang dihargai dalam USD menjadi lebih murah bagi para investor yang memegang mata uang lainnya. Emas berjangka jatuh pada akhir perdagangan Selasa (Rabu WIB), tertekan oleh USD yang lebih kuat terhadap sejumlah mata uang utama lainnya.

Rabu, 17 Juli 2019

Equity World | Bursa Asia Lesu, IHSG Terseret dari Level 6.400

Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (16/7/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup ditutup melemah 0,11 persen atau 7,27 poin ke level 6.394,61 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Selasa (16/7), IHSG berakhir terkoreksi 0,25 persen atau 16,35 poin di level 6.401,88.

Indeks mulai tergelincir dari level 6.400 dengan dibuka turun 0,10 persen atau 6,42 poin di posisi 6.395,46 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.377,50 – 6.403,50.

Delapan dari sembilan sektor ditutup melemah, didorong oleh sektor aneka industri yang melemah 3,66 persen dan disusul sektor infrastruktur yang melemah 0,51 persen. Adapun hanya sektor barang konsumsi yang positif dengan penguatan 0,96 persen.

Dari 652 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 164 saham menguat, 254 saham melemah, dan 234 saham lainnya stagnan.

Saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing melemah 4,70 persen dan 1,24 persen menjadi penekan utama pergerakan IHSG hari ini.

Indeks saham lainnya di Asia cenderung melemah dengan volume perdagangan cenderung tipis. Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang melemah masing-masing 0,31 persen dan 0,08 persen.

Di China, dua indeks saham utamanya, Shanghai Composite dan CSI 300 melemah masing-masing 0,2 persen dan 0,06 persen, indeks Hang Seng melemah 0,09 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,91 persen.

Dilansir Reuters, sentimen untuk aset berisiko terbebani setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa AS dan China masih memerlukan waktu yang panjang sebelum dapat mencapai kesepakatan dagang.

Tak hanya itu, Trump juga mengancam dapat memberlakukan tarif lebih lanjut terhadap barang-barang asal China senilai US$325 miliar apabila diperlukan.

Padahal, dirinya  dan Presiden China Xi Jinping telah sepakat untuk menunda penambahan tarif dalam gencatan senjata perang dagang yang dicapai pada pertemuan terakhir mereka di Osaka bulan lalu.

Dampak kebuntuan sengketa perdagangan antara dua negara berekonomi terbesar dunia ini terlihat jelas dalam rilis data dari Singapura, di mana ekspornya lanjut melemah pada Juni.

Data dari Enterprise Singapore yang dirilis Rabu (17/7) mencatat ekspor domestik non-minyak turun 17,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy), lebih dalam dari pelemahan pada Mei yang mencapai 16,3 persen.

Sementara itu, data yang mengejutkan datang dari penjualan ritel AS yang dirilis semalam, yang melampaui pelemahan dalam output industri untuk kuartal kedua tahun ini. Namun, data tersebut hampir tidak menggerakkan spekulasi pasar pada pemotongan suku bunga Federal Reserve bulan ini.


Equity World


IHSG Berakhir Terpeleset ke Level 6.394 Iringi Kejatuhan Bursa Asia | Equity World

Presiden The Fed Wilayah Chicago, Charles Evans menggembar-gemborkan penurunan suku bunga the Fed yang lebih agresif, meningkatkan probabilitas pemangkasan sebesar 50 basis poin pada pertemuan kebijakan The Fed akhir bulan ini menjadi 25 persen. Sementara itu, probabilitas pemangkasan sebesar 25 basis poin telah mencapai 100 persen,

"Kami tidak mengharapkan data (ritel) yang solid ini berdampak pada keputusan Fed untuk menurunkan suku bunga pada akhir bulan," kata Michelle Girard, kepala ekonom AS di NatWest Markets, seperti dikutip Reuters.

"The Fed tahu konsumen AS kuat; mereka khawatir tentang risiko penurunan yang terkait dengan pertumbuhan global dan investasi manufaktur/bisnis yang lemah, itulah sebabnya mereka percaya pemotongan suku bunga merupakan hal yang tepat," lanjutnya.

Equity World | Data Ritel AS Positif, Harga Emas Kembali Tergelincir

Equity World | Data Ritel AS Positif, Harga Emas Kembali Tergelincir

Equity World | Harga emas turun pada perdagangan hari Selasa. Penurunan ini setelah angka data penjualan ritel AS lebih baik dari perkiraan. Data ini sekaligus menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS dan mendorong dolar lebih kuat.

Dikutip dari CNBC, Rabu (17/7/2019), harga emas di pasar spot turun 0,45 persen menjadi USD 1,407.38 per ounce. Dan harga emas berjangka AS juga turun 0,33 persen menjadi USD 1,408.9 per ounce.

“Pasar (emas) lebih bergantung pada faktor makro untuk bisa mendorongnya kembali menguat. Jika kami terus melihat data yang lebih kuat seperti angka ritel, itu menghadirkan peluang bagi pasar,” kata Suki Cooper, analis logam mulia di Standard Chartered Bank.

Departemen Perdagangan AS mengatakan penjualan ritel naik 0,4 persen bulan lalu karena konsumsi rumah tangga meningkatkan berkat penjualan kendaraan bermotor dan berbagai barang lainnya.

Survei Reuters memperkirakan penjualan ritel naik 0,1 persen pada Juni. Akibat ini, Dolar menguat 0,4 persen terhadap rival utama pasca data AS yang optimis.

"Kami telah melihat kembalinya skenario peluang pasar yang lebih jelas, berkat data yang data yang kuat, yang dapat mencegah Fed AS dari pemangkasan suku bunga, sehingga memiliki implikasi besar pada pasar," kata analis pasar senior OANDA, Craig Kata Erlam.


Equity World


Dibuat Bingung Data Ekonomi AS & The Fed, Emas Mau Ke Mana? | Equity World


Data penjualan ritel muncul menjelang keputusan bank sentral. Di sisi lain Bank Sentral Eropa juga akan jatuh tempo pada 25 Juli dan The Fed diperkirakan akan memberikan penurunan suku bunga AS setelah itu.

Dengan suku bunga yang lebih tinggi akan membuat dolar kembali menguat.

Melihat perkembangan perdagangan AS-China, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan dia dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer akan mengadakan pembicaraan perdagangan lebih lanjut dengan rekan-rekan China minggu ini. Ini menjadi bagian dari upaya untuk mengakhiri perang dagang yang telah membebani pasar.

Selasa, 16 Juli 2019

Equity World | Investor Tunggu Data Ekonomi AS, Bursa Asia Menguat Terbatas

Equity World | Investor Tunggu Data Ekonomi AS, Bursa Asia Menguat Terbatas

Equity World | Sebagian besar pasar saham Asia menguat terbatas pada perdagangan Selasa (16/7/2019) karena investor menunggu data penjualan ritel dan pendapatan perusahaan AS.

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang bertahan menguat 0,3 persen, dengan pelemahan di bursa saham China membatasi kenaikan di bursa lain di regional.

Indeks CSI300 China melemah 0,3 persen karena investor cemas perlambatan pertumbuhan ekonomi China dan dampak dari perang perdagangan dengan  AS, bahkan ketika data baru menyoroti upaya Beijing untuk meningkatkan pengeluaran.

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,4 persen dan saham di Taiwan naik 0,1 persen. Pasar Australia merosot 0,1 persen, tidak tergerak oleh rilis risalah yang dovish dari pertemuan Reserve Bank of Australia.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang melemah masing-masing 0,69 persen dan 0,48 persen.

Data ekonomi China yang dirilis Senin memberikan beberapa bantuan kepada investor yang khawatir tentang prospek ekonomi, tetapi tekanan pada bisnis global dan investasi serta perang perdagangan dan perlambatan pertumbuhan dunia memperkuat harapan pelonggaran kebijakan oleh bank sentral utama.

"Pemotongan suku bunga AS akan membuat bank sentral di Asia lebih mudah untuk melonggarkan kebijakan mereka, sehingga mendorong permintaan domestik di kawasan itu," kata Yukino Yamada, analis senior di Daiwa Securities, seperti dikutip Reuters.

"Kami masih tidak tahu apa yang diharapkan dari perang perdagangan AS-China... Tetapi ada harapan yang tidak jelas bahwa Trump akan diam selama musim panas dan masalah ini akan dikesampingkan hingga mendekati Hari Nasional China (di awal Oktober)," lanjutnya.

Kemarin malam, Presiden AS Donald Trump tidak menunjukkan tanda-tanda melunakkan sikapnya terhadap China, setelah memperingatkan bahwa Washington dapat memberikan lebih banyak tekanan jika pembicaraan perdagangan terhenti.

Equity World


AS-China Kian Mesra, Bursa Saham Asia Menghijau | Equity World


Data ekonomi AS pada hari Selasa diperkirakan menunjukkan bahwa penjualan ritel naik 0,1 persen pada bulan Juni, menurut estimasi median ekonom yang disurvei Reuters. Tetapi penurunan marjin bunga bersih yang dilaporkan oleh Citigroup dalam laporan triwulanan menggarisbawahi risiko bagi perusahaan keuangan di lingkungan dengan suku bunga yang lebih rendah.

Penurunan tersebut sebagian dibayangi angka laba yang lebih baik dari perkiraan, yang memicu jatuhnya saham bank di tengah kekhawatiran bahwa hal itu akan menurunkan laba di seluruh industri.

"Jelas risiko terbesar untuk reli terbaru adalah musim pendapatan," kata Ryan Felsman, ekonom senior di CommSec di Sydney.

Equityworld Futures | Musim Laporan Keuangan Tiba, Wall Street Ditutup Menguat

Equityworld Futures | Musim Laporan Keuangan Tiba, Wall Street Ditutup Menguat

Equityworld Futures | Wall Street ditutup di zona hijau pada perdagangan Senin (15/7/2019) waktu setempat. Investor bersikap hati-hati menatap musim laporan keuangan emiten kali ini. Faktor perlambatan ekonomi China juga menjadi sentimen penggerak bursa.

Dow Jones Industrial Average ditutup naik 27,13 poin atau 0,1% ke level 27.359,16. Kemudian S&P 500 berada pada level 3.014,30. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,2% menjadi 8.258,19.

Citigroup memulai earning seasons dengan melaporkan keuntungan pada kuartal II-2019. Hal itu melampaui ekspektasi analis. Imbasnya, saham perseroan sempat diperdagangkan lebih tinggi sebelum ditutup melemah tipis 0,1%. Bank-bank besar lainnya seperti J.P. Morgan Chase, Morgan Stanley, Bank of America, dan Goldman Sachs dilaporkan akan melaporkan kinerja keuangannya pada akhir pekan ini.

Sentimen lain berasal dari China. Biro Statistik Negeri Tirai Bambu mengumumkan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) China kuartal kedua tahun ini ada di 6,2% secara tahunan atau sesuai ekspektasi analis. Capaian tersebut menandai laju pertumbuhan ekonomi kuartalan terlemah setidaknya dalam 27 tahun atau sejak 1992, dilansir dari Reuters.

Meskipun demikian, data ekonomi China lainnya terbilang menggembirakan. Pasalnya produksi industri dan penjualan barang-baran ritel bulan Juni tumbuh di atas konsensus pasar dengan perolehan masing-masing 6,3% dan 9,8% year-on-year (YoY), dilansir Trading Economics.

Equityworld Futures

Gara-gara China, Harga Emas Bisa Jeblok? | Equityworld Futures


Lebih lanjut, Presiden AS Donald Trump mengomentari data ekonomi China lewat cuitan di akun pribadi Twitter-nya mengatakan perlambatan pertumbuhan ekonomi China "adalah alasan mengapa China ingin membuat kesepakatan", dikutip dari CNBC International.

Sementara itu, Bursa Eropa pada perdagangan Senin (15/7/2019) ditutup di teritori positif. Selama perdagangan kemarin, pergerakan bursa begitu dinamis lantaran perlambatan ekonomi China sebagai dampak perang dagang dengan AS. The pan-European Stoxx 600 rebound dan ditutup menguat 0,48%. Investor juga masih mencermati data ekonomi terbaru dari Negeri Tirai Bambu tersebut.



Senin, 15 Juli 2019

Equity World | Wacana Penurunan Suku Bunga AS Menguat, Wall Street Cetak Rekor

Equity World | Wacana Penurunan Suku Bunga AS Menguat, Wall Street Cetak Rekor

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mencatat rekor tertinggi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Investor terus berharap agar Federal Reserve (The Fed) bisa menurunkan suku bunga acuannya di akhir bulan ini.

Dilansir Reuters, Senin (15/7), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 243,95 poin atau 0,9 persen menjadi 27.332,03, indeks S&P 500 (SPX) naik 13,86 poin atau 0,46 persen menjadi 3.013,77 dan Nasdaq Composite (IXIC) menambahkan 48,10 poin atau 0,59 persen menjadi 8.244,14.

Selama sepekan, indeks S&P 500 naik 0,8 persen, Dow menambahkan 1,5 persen, dan Nasdaq naik 1 persen.

Indeks S&P 500 ditutup di atas level 3.000 untuk pertama kalinya, dengan rata-rata saham industri, konsumen, dan material masing-masing membukukan kenaikan 1 persen.

Dalam kesaksiannya selama dua hari di depan Kongres AS, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan ekonomi AS masih di bawah ancaman dari aktivitas pabrik yang mengecewakan. Inflasi yang jinak dan perang dagang yang memanas, mendorong bank sentral siap untuk 'bertindak sebagaimana mestinya'.

"Jelas pesannya mengarahkan apa yang akan dilakukan The Fed pada pertemuan berikutnya untuk menjaga ekspansi ekonomi tetap utuh. Itu telah membawa pasar ke posisi tertinggi baru," kata Quincy Krosby, kepala strategi pasar di Prudential Financial di Newark, New Jersey.

Selain harapan penurunan suku bunga, fokus investor juga mulai beralih ke musim pendapatan perusahaan. Sebab bank-bank besar AS, termasuk Citigroup Inc (C.N) dan JPMorgan Chase & Co (JPM.N), akan melaporkan kinerjanya selama kuartal II di pekan ini.

Equity World


Sentimen The Fed Makin Kuat, Harga Emas Naik Tipis | Equity World

Analis memperkirakan bahwa perusahaan S&P 500 akan melaporkan penurunan 0,4 persen di pendapatan kuartal II 2019, menurut data Refinitiv IBES.

Saham Ford Motor Co (F.N) naik 2,65 persen setelah pembuat mobil dan Volkswagen AG (VOWG_p.DE) mengatakan mereka akan bergabung untuk mengembangkan mobil listrik.

Saham Johnson & Johnson (JNJ.N) turun 4,1 persen setelah Bloomberg melaporkan bahwa Departemen Kehakiman AS mengejar penyelidikan kriminal apakah konglomerat kesehatan berbohong tentang risiko kanker potensial dari bedak anak tersebut.

Merosotnya saham Johnson & Johnson menyeret sektor kesehatan S&P 500 turun 1,2 persen, dan tercatat sebagai penurunan yang terbesar di antara sektor lainnya.

Volume perdagangan di Wall Street mencapai 5,68 miliar saham, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 6,71 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Jumat, 12 Juli 2019

Equityworld Futures | Harga Emas Antam Turun Lagi Jadi Rp 701 Ribu per Gram

Equityworld Futures | Harga Emas Antam Turun Lagi Jadi Rp 701 Ribu per Gram

Equityworld Futures | Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam dibanderol Rp 701 ribu per gram pada perdagangan Jumat (12/7/2019), hari ini. Harga tersebut turun Rp 10 ribu dari perdagangan Kamis (11/7/2019), kemarin.

Demikian juga harga buyback emas Antam juga turun Rp 10 ribu per gram menjadi Rp 630 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 630 ribu per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.27 WIB, sebagian besar ukuran emas Antam masih tersedia.

Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara, di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.

Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 7.250.000. Sedangkan ukuran 20 gram dijual Rp 13.950.000.

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Sertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).

Equityworld Futures

Data Inflasi AS Membaik, Harga Emas Tergelincir Tipis | Equityworld Futures


* Pecahan 0,5 gram Rp 375.000

* Pecahan 1 gram Rp 701.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.351.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.005.000

* Pecahan 5 gram Rp 3.325.000

* Pecahan 10 gram Rp 6.585.000

* Pecahan 25 gram Rp 16.355.000

* Pecahan 50 gram Rp 32.635.000

* Pecahan 100 gram Rp 65.200.000

* Pecahan 250 gram Rp 162.750.000

* Pecahan 500 gram Rp 325.300.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 650.600.000

Kamis, 11 Juli 2019

Equity World | Wall Street bervariasi, investor tunggu kesaksian Powell di Kongres

Equity World | Wall Street bervariasi, investor tunggu kesaksian Powell di Kongres

Equity World | Saham-saham di Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena para pelaku pasar menunggu kesaksian kebijakan moneter Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell kepada Kongres Amerika Serikat (AS), dalam upaya mencari lebih banyak sinyal untuk pergerakan penurunan suku bunga lebih lanjut.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 22,65 poin atau 0,08 persen, menjadi berakhir di 26.783,49 poin. Indeks S&P 500 naik 3,68 poin atau 0,12 persen, menjadi berakhir di 2.979,63 poin. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 43,35 poin atau 0,54 persen, menjadi ditutup di 8.141,73 poin.

Saham Netflix naik 1,0 persen, setelah layanan <em>streaming</em> video AS itu mengumumkan rekor pemirsa tertinggi sesi tiga dari pertunjukan aslinya "Stranger Things."

Saham 3M turun hampir 2,1 persen, ketika bank investasi Kanada RBC Capital Markets menurunkan peringkat saham perusahaan menjadi <em>"sector perform"</em> dari <em>"outperform",</em> karena "erosi" reputasi konglomerat AS sebagai "industri defensif, berkualitas tinggi."

Delapan dari 11 sektor utama S&amp;P 500 diperdagangkan lebih tinggi di sekitar penutupan pasar, dengan sektor real estat naik lebih dari 0,6 persen, memimpin kenaikan.

Investor sedang menunggu kesaksian setengah tahunan Ketua Fed Jerome Powell selama dua hari ke depan. Powell dijadwalkan untuk bersaksi di depan Komite Jasa Keuangan pada Rabu waktu setempat.

Pasar telah mempertimbangkan penurunan suku bunga potensial oleh The Fed pada pertemuan kebijakan 30-31 Juli. Namun laporan ketenagakerjaan yang kuat yang dirilis pada 5 Juli telah menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih agresif.

Equity World


Usai Tumbang, Harga Emas Mulai Merangkak Naik | Equity World

Kesaksian ini diharapkan akan menjelaskan bagaimana bank sentral akan menetapkan langkah-langkah pelonggaran akhir bulan ini.

Di sisi ekonomi, lowongan pekerjaan AS sedikit menurun ke tingkat disesuaikan secara musiman 7,32 juta pada hari kerja terakhir Mei secara bulan ke bulan, kata Departemen Tenaga Kerja pada Selasa (9/7).

Tingkat lowongan pekerjaan adalah 4,6 persen, turun dari 4,7 persen pada April. Lowongan pekerjaan menurun di sejumlah industri dengan penurunan terbesar dalam konstruksi, transportasi, pergudangan, dan utilitas, real estat, serta penyewaan dan sewa guna usaha. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Rabu, 10 Juli 2019

Equity World | Investor Galau Tunggu Arah The Fed, Wall Street Dibuka Anjlok

Equity World | Investor Galau Tunggu Arah The Fed, Wall Street Dibuka Anjlok

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) anjlok pada perdagangan Selasa (9/7/2019) setelah investor menanti pertanda yang lebih jelas terkait arah kebijakan moneter bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed).

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 118 poin pada pembukaan pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB), mengarah pada koreksi hari ketiga sebelum kemudian lajunya melambat menjadi hanya 95 poin (0,35%) ke 26.711,57 selang 15 menit kemudian.

Sementara itu, indeks S&P 500 tertekan 8,35 poin atau 0,3% ke 2.965 pada waktu yang sama. Indeks Nasdaq melemah 0,1% atau 11 poin ke 8.087.


Gubernur The Fed Jerome Powell dijadwalkan memberikan paparan di depan Komisi Layanan Keuangan di Kongres pada Rabu, beberapa hari setelah rilis data tenaga kerja yang lebih baik dari ekspektasi sehingga memicu spekulasi bahwa The Fed tidak lagi terlalu dovish dengan suku bunganya.

Equity World


Paparan tersebut setidaknya akan memberikan sinyal apakah The Fed menurunkan suku bunga acuan AS dalam waktu dekat. Melansir situs CME Fedwatch, pelaku pasar telah memperhitungkan besarnya probabilitas penurunan suku bunga AS pada bulan Juli mencapai 100%. Dengan kata lain, The Fed tidak akan mengambil posisi bertahan lagi.

"Sementara Jay Powell menjadi fokus utama besok, kita lihat pasar obligasi sudah memfaktorkan peluang sebesar 100% atas pemangkasan suku bunga acuan beberapa pekan ke depan," ujar Chief Investment Officer Bleakley Advisory Group Peter Boockvar, dalam laporan risetnya sebagaimana dikutip CNBC International.

Ekspektasi pemangkasan suku bunga telah memacu saham menyentuh level tertingginya pekan lalu dan juga melambungkan mayoritas indeks bursa saham sepanjang Juni. Indeks S&P 500 naik 6,9% pada June sedangkan Dow Jones dan Nasdaq melompat masing-masing lebih dari 7%.

Selasa, 09 Juli 2019

Equity World | Turun Rp 1.000, Emas Antam Tinggalkan Level Rp 700.000

Equity World | Turun Rp 1.000, Emas Antam Tinggalkan Level Rp 700.000

Equity World | Logam mulia atau emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini turun Rp 1.000/gram. Emas Antam hari ini dijual Rp 699.000, lebih rendah dibanding Senin kemarin.

Demikian dikutip detikFinance dari situs perdagangan Logam Mulia Antam, Senin (8/7/2019). Harga ini turun Rp 1.000 dibanding Senin.

Sementara harga buyback atau pembelian kembali emas Antam hari ini ada di level Rp 628.000/gram Harga buyback ini berarti, jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya dengan harga tersebut.

Equity World

Harga Emas Tergelincir karena Data Ekonomi AS Membaik | Equity World

Harga emas batangan tersebut sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9%. Bila ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45% maka bawa NPWP saat transaksi.

Berikut rincian harga emas Antam hari ini:
Pecahan 1 gram Rp 699.000
Pecahan 5 gram Rp 3.315.000
Pecahan 10 gram Rp 6.565.000
Pecahan 25 gram Rp 16.305.000
Pecahan 50 gram Rp 32.535.000
Pecahan 100 gram Rp 65.000.000
Pecahan 250 gram Rp 162.250.000
Pecahan 500 gram Rp 324.300.000

Senin, 08 Juli 2019

Equity World | Harga Emas Hari Ini: Terbaru, Harga Emas Logam Mulia Turun Jadi Rp. 629.000/Gram, Rincian Lengkap

Equity World | Harga Emas Hari Ini: Terbaru, Harga Emas Logam Mulia Turun Jadi Rp. 629.000/Gram, Rincian Lengkap

Equity World | Harga Emas Hari Ini: Terbaru, Harga Emas Batangan Antam Turun Jadi Rp. 629.000/Gram, Rincian Lengkap.

Logam mulia atau emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dijual seharga Rp 700.000 /gram pada perdagangan Senin (8//2019).

Harga ini turun sebanyak Rp. 1.000/gram dibandingkan posisi pada akhir pekan lalu di Rp. 701.000/gram.

Sementara harga buyback atau pembelian kembali juga turun Rp. 1.000/gram menjadi Rp. 629.000/gram.

Harga emas batangan tersebut sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen.

Bawa NPWP untuk mendapatkan potongan pajak lebih rendah sebanyak 0,45 persen.

Berikut rincian harganya, seperti dikutip Tribunnews.com dari situs logammulia.com di market Butik Emas LM Pulogadung Jakarta:

Equity World

Harga Emas Diprediksi Tembus USD 1.400 per Ounce di Akhir Tahun | Equity World

Pecahan 1 gram Rp 700.000

Pecahan 2 gram Rp 1.349.000

Pecahan 3 gram Rp 2.002.000

Pecahan 5 gram Rp 3.320.000

Pecahan 10 gram Rp 6.575.000

Pecahan 25 gram Rp 16.330.000

Pecahan 50 gram Rp 32.585.000

Pecahan 100 gram Rp 65.100.000

Pecahan 250 gram Rp 162.500.000

Pecahan 500 gram Rp 324.800.000

Pecahan 1.000 gram Rp 649.600.000.

Jumat, 05 Juli 2019

Equity World | Emas Stabil Imbas Wall Street Melonjak

Equity World | Emas Stabil Imbas Wall Street Melonjak

Equity World | Harga emas stabil didorong reli bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street. Hal ini membuat data tarik komoditas logam berkurang.

Sementara itu, kekhawatiran pertumbuhan global dan prospek kebijakan moneter yang dovish terus mendukung harga emas.

Harga emas di pasar spot stabil di posisi USD 1.416,98 per ounce pada pukul 1.33 PM EDT (17.33 GMT). Sebelumnya harga emas sentuh posisi USD 1.435,99 yang merupakan level tertinggi sejak 25 Juni. Harga emas berjangka AS naik satu persen ke posisi USD 1.420,90 per ounce.

Bursa saham AS menguat dengan masing-masing indeks saham menguat ke posisi tertinggi. Hal ini seiring harapan tumbuh kalau the Federal Reserve atau bank sentral AS lebih lembut karena serangkaian data memberikan lebih banyak bukti perlambatan ekonomi.

Harga emas berbalik arah setelah bursa saham AS dibuka, tetapi kemudian stabil. "Harga emas memiliki kinerja cukup kuat dalam dua hari terakhir dan penurunan ini hanya ikuti arus," ujar Analis TD Securities, Daniel Ghali, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (4/7/2019).

Analis mengatakan, harga emas masih positif meski pekan lalu mencapai level tertinggi dalam enam tahun di kisaran USD 1.438,63 per ounce. Hal ini didorong dari pandangan dovish dari bank sentral utama dan eskalasi ketegangan antara AS dan Iran.

Para pemimpin Uni Eropa mencalonkan Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde sebagai pengganti Mario Draghi di pucuk pimpinan bank sentral Eropa setelah diskusi marathon yang telah mengungkap perpecahan mendalam di blok tersebut.

"Imbal hasil  obligasi 10 tahun Jerman berada di level terendah dan imbal hasil obligasi AS juga turun seiring kebijakan moneter pemerintah yang memberikan dorongan pasar saham dan menghilangkan minat investor dari emas," ujar Analis Kitco.com, Jim Wyckoff.

Equity World

Perdagangan Sepi, Harga Emas Turun Tipis | Equity World


Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun ke level terendah dalam 2,5 tahun karena imbal hasil zona euro jatuh pada rekor terendah karena Bank Sentral Eropaakan tetap lembut untuk membantu ekonomi zona euro.

Imbal hasil obligasi pemerintah global juga turun setelah Gubernur Bank Sentral Inggris Mark Carney menandai ketidakpastian Brexit dan konflik perdagangan yang mendorong spekulasi bank sentral akan turunkan suku bunga.

Melihat pergerakan harga emas secara teknikal, Ghali menuturkan, harga emas dapat sentuh level resistance USD 1.440 dan support sekitar USD 1.418.

Sementara itu, harga logam lainnya yaitu harga perak sedikit lebih rendah ke posisi USD 15,30 per ounce. Harga platinum naik 1,3 persen menjadi USD 838,50 per ounce. Sementara itu, harga palladium naik 0,8 persen menjadi USD 1.570,27.

Kamis, 04 Juli 2019

Equity World | Maaf Tak Jadi Cuan! Harga Emas Antam Turun Rp 3.000/gram

Equity World | Maaf Tak Jadi Cuan! Harga Emas Antam Turun Rp 3.000/gram

Equity World | Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hari ini turun tahta dari rekor tertinggi sepanjang masa kemarin.

Hari ini, harga logam mulia tersebut turun Rp 3.000 (0,45%) menjadi Rp 662.000 per gram, dari Rp 665.000 per gram kemarin.

Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini (4/7/19), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram melemah menjadi Rp 66,2 juta dari harga kemarin Rp 66,5 juta per batang. 


Turunnya harga emas Antam itu tidak sejalan dengan harga emas di pasar spot global yang masih menguat tipis kemarin, dan lebih mengekor pergerakan rupiah yang menguat terhadap dolar AS kemarin.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga turun menjadi Rp 640.000 per gram dari Rp 643.000 per gram kemarin. 

Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.

Terkait dengan harga emas di pasar spot global, kemarin harga logam mulia ini sudah mencapai US$ 1.418,54 per troy ounce, naik 0,02% dari US$ 1.418,19 per troy ounce pada hari sebelumnya.

Hari ini, harga emas di pasar spot masih melanjutkan penguatan sebesar 0,08% menjadi US$ 1.419,65 per troy ounce.

Dari pasar valas, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih menguat kemarin, melanjutkan tren penguatan yang relatif berlanjut sejak 18 Juni.

Kemarin, rupiah menguat menjadi Rp 14.115 per dolar AS dari Rp 14.120 per dolar AS. Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.

Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar. 

Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%.

Equity World

Harga Emas Stabil Imbas Wall Street Melonjak | Equity World


Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.

Turunnya harga emas ukuran kecil itu biasanya mengindikasikan risiko yang melemah kemarin, tetapi kali ini komoditas menguat karena harganya yang dianggap murah seiring dengan pelemahan dolar AS sehingga bukan karena kapasitasnya sebagai instrumen yang dianggap lebih aman. 

Beberapa faktor yang memengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga. 

Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri. 

Rabu, 03 Juli 2019

Equity World | Masih Awal Pekan, Wall Street Sudah Akan Tancap Gas!

Equity World | Masih Awal Pekan, Wall Street Sudah Akan Tancap Gas!

Equity World | Walau masih awal pekan, Wall Street ternyata sudah akan tancap gas. Hingga pukul 17:10 WIB, kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 269 poin pada saat pembukaan perdagangan nanti malam, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite diimplikasikan naik masing-masing sebesar 31 dan 128 poin.

Wall Street akan mengikuti jejak bursa saham utama kawasan Asia yang sudah lebih dulu membukukan penguatan pada hari ini, di mana indeks Nikkei melesat 2,13%, indeks Shanghai melejit 2,22%, dan indeks Straits Times terapresiasi 1,52%.

Pelaku pasar mengapresiasi jalannya pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela gelaran KTT G20 di Jepang pada akhir pekan kemarin. Pasca berbincang sekitar 80 menit, Trump dan Xi menyetujui gencatan senjata di bidang perdagangan sekaligus membuka kembali pintu negosiasi yang sempat tertutup.

Dilansir dari CNBC International, kedua negara secara terpisah mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk tak saling mengenakan bea masuk baru terhadap produk impor dari masing-masing negara.

Media milik pemerintah China Xinhua menyebut bahwa kedua pimpinan negara setuju "untuk memulai kembali negosiasi dagang antar kedua negara dengan dasar kesetaraan dan rasa hormat."

Lebih lanjut, Trump menyebut bahwa China akan membeli produk-produk agrikultur asal AS dalam jumlah besar.

"Kami menahan diri dari (mengenakan) bea masuk dan mereka akan membeli produk pertanian (asal AS)," tutur Trump, dilansir dari CNBC International.

Walau perang dagang masih jauh dari kata usai, gencatan senjata yang disepakati oleh kedua negara bisa dibilang sangatlah krusial. Pasalnya, jika perbincangan dengan Xi tak berjalan sesuai harapan Trump, besar kemungkinan bahwa presiden AS tersebut akan mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal China senilai US$ 300 miliar yang hingga kini belum terdampak oleh perang dagang.


Equity World

Harga Emas Naik 1,5 Persen karena Kekhawatiran Ekonomi Global | Equity World


Pada pukul 21:00 WIB, pelaku pasar akan mencermati rilis data ekonomi penting yakni Manufacturing PMI AS periode Juni 2019 yang akan dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM).

Rilis data tersebut akan memberikan gambaran kepada pelaku pasar terkait dengan kondisi fundamental perekonomian AS.

Pada hari ini, tidak ada pejabat The Federal Reserve yang dijadwalkan untuk berbicara.

Selasa, 02 Juli 2019

Equityworld Futures | Respons Gencatan Senjata AS-China, Wall Street Melesat

Equityworld Futures | Respons Gencatan Senjata AS-China, Wall Street Melesat

Equityworld Futures | Wall Street ditutup melesat pada perdagangan Senin (1/7/2019) waktu setempat. Hal itu dipicu kesepakatan AS dan China untuk menunda pemberlakuan tarif impor tambahan pada produk masing sekaligus melanjutkan negosiasi dagang.

Indeks S&P 500 naik 0,8% menjadi 2.964,33. Kemudian Dow Jones Industrial Average naik 117,47 poin atau 0,4%, ditutup menjadi 26.717,43 didorong lonjakan saham Nike dan Apple. Indeks Nasdaq Composite melesat 1,1% menjadi 8.091,16 sekaligus membukukan kenaikan beruntun empat hari.

Rentetan data di atas menandakan Wall Street memulai paruh kedua tahun ini dengan posisi yang lebih solid dibandingkan enam bulan awal tahun ini. Indeks S&P 500 menguat lebih dari 17% sepanjang 2019 ini, di mana pada paruh pertama mencatatkan kinerja terbaik dalam lebih dari 20 tahun.

"Ada banyak kegembiraan. Saya tidak tahu apakah itu (kenaikan di Wall Street) merayakan kabar baik atau karena tidak adanya kabar buruk," kata Willie Delwiche, ahli strategi investasi di Baird seperti dilansir CNBC International.

Presiden AS Donald Trump mengatakan AS akan melonggarkan pembatasan pada perusahaan Amerika dalam penjualan produk ke Huawei, perusahaan telekomunikasi raksasa China. Sebelumnya pada Mei lalu, AS telah melarang perusahaan Negeri Paman Sam untuk menjual produk teknologi ke Huawei dengan alasan masalah keamanan nasional.

Kabar pelonggaran izin itu membuat harga saham perusahaan pembuat chip naik. Saham Skyworks Solutions melejit 6%. Sementara saham Micron Technology melonjak 3,9%. Saham Qualcomm dan Broadcom masing-masing naik 1,9% dan 4,3%. Saham raksasa teknologi Apple juga naik 1,8%.


Selain itu, sentimen baik di pasar juga datang dari Trump dan Presiden China Xi Jinping yang telah setuju untuk tidak mengenakan bea masuk baru terhadap AS dan barang-barang China setelah bertemu di sela-sela KTT G-20 di Osaka, Jepang, Sabtu lalu.

Equityworld Futures

Dolar Perkasa, Harga Emas Tumbang | Equityworld Futures


Trump mengatakan pertemuan itu berjalan dengan baik. Media milik pemerintah China, Xinhua, mengabarkan kedua pemimpin sepakat untuk "memulai kembali konsultasi perdagangan antara negara mereka berdasarkan kesetaraan dan saling menghormati."

Trump juga mengatakan China akan "membeli produk pertanian (AS)."

Senin, 01 Juli 2019

Equityworld Futures | Manuver Trump ke Asia, Donald Trump Menang Banyak

Equityworld Futures | Manuver Trump ke Asia, Donald Trump Menang Banyak

Equityworld Futures | Hebatnya lagi, Trump berani menyebut bahwa China akan membeli produk-produk agrikultur asal AS dalam jumlah besar.

“Kami menahan diri dari (mengenakan) bea masuk dan mereka akan membeli produk pertanian (asal AS),” tutur Trump, dilansir dari CNBC International.

Walaupun belum dikonfirmasi pihak China, jika apa yang disebutkan Trump tersebut benar adanya, maka hal ini bisa secara signifikan mendongkrak popularitasnya.


Ya, selama ini produk agrikultur memang menjadi incaran pemerintah China dalam upayanya melawan balik serangan-serangan AS. Pada tanggal 1 Juni, pemerintah China resmi mengenakan bea masuk baru bagi produk agrikultur asal AS seperti kacang tanah, gula, gandum, ayam, dan kalkun dari Negeri Paman Sam. Bea masuk baru yang berlaku adalah 20% dan 25%, dari yang sebelumnya 5% dan 10%.

Equityworld Futures


AS dan China Damai, Harga Emas Bakal Tertekan? | Equityworld Futures


Jangan lupa, tahun depan Trump akan menghadapi pemilihan umum (Pemilu). Lantas, naiknya popularitas Trump di kalangan petani menjadi krusial baginya dalam menghadapi gelaran Pemilu tersebut.

Lagi-lagi, Trump mencetak kemenangan di sini.