Selasa, 31 Maret 2020

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Kembali Turun

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Kembali Turun

Equityworld Futures | Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange kembali turun pada akhir perdagangan Senin (30/3/2020) waktu setempat, (Selasa pagi). Penurunan logam mulia ini seiring dengan menguatnya dollar AS di tengah para pelaku pasar mengukur potensi dampak ekonomi global dari krisis Covid-19. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni jatuh 10,9 dollar AS atau 0,66 persen, ditutup pada 1.643,2 dollar AS per ounce. Logam mulia diperdagangkan di bawah tekanan karena indeks dollar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,9 poin atau 0,91 persen, menjadi 99,26 pada pukul 17.55 GMT.

Kenaikan dollar AS membuat emas yang dihargakan dalam dollar AS menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Masalah rantai pasokan yang mengganggu emas dan menaikkan harga pada minggu-minggu sebelumnya telah dapat diselesaikan dan tidak lagi mempengaruhi harga perdagangan logam mulia, para analis mencatat. Emas juga berada di bawah tekanan karena indeks Dow Jones Industrial Average naik 376,42 poin atau 1,74 persen menjadi 22.013,20 poin pada pukul 18.00 GMT.


Cukup Sudah! Emas Global Merosot, Harga Emas Antam Melorot | Equityworld Futures


Namun demikian, prospek logam kuning masih tetap berkilau. Suku bunga yang lebih rendah dan kebijakan ekonomi yang lebih longgar cenderung menguntungkan emas karena mereka mengurangi potensi kerugian memegang aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil. "Resesi akibat wabah Covid-19 pada ekonomi global menunjukkan bahwa investor cenderung untuk terus mencari tempat berlindung di emas," sebut analis di BNP Paribas dalam sebuah catatan. "Kami memperkirakan permintaan emas tetap kuat, setidaknya sampai kondisi ekonomi mulai stabil," tambah dia. Sementara logam mulai lainnya, seperti perak untuk pengiriman Mei turun 40,2 sen atau 2,77 persen menjadi 14.132 dollar AS per ounce. Sedangkan, platinum untuk pengiriman Juli melemah 17,8 dolar AS atau 2,4 persen, ke posisi 723,8 dollar AS per ounce.


Senin, 30 Maret 2020

Equityworld Futures | Perhatian! Mulai Hari Ini, Butik Emas Logam Mulia Antam Tutup

Equityworld Futures | Perhatian! Mulai Hari Ini, Butik Emas Logam Mulia Antam Tutup

Equityworld Futures | PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) resmi menutup sementara operasional seluruh Butik Emas Logam Mulia, mulai 30 Maret - 4 April 2020 seiring dengan upaya perusahaan untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) di Tanah Air.

"Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan bersama, terutama untuk sobat mulia yang mimin sayangi dari penyebaran COVID-19. Mimin mau kasih informasi bahwa layanan transaksi seperti transaksi pembelian, buyback, pendaftaran BRANKAS LM dan pembelian online di Seluruh Butik Emas LM sementara waktu tidak beroperasi, mulai tanggal 30 Maret - 4 April 2020," tulis akun Instagram @antamlogammulia, dikutip CNBC Indonesia, Senin (30/3/2020).

Namun investor masih bisa melakukan transaksi pembelian dan penjualan melalui www.brankaslm.com.

"Eits jangan khawatir, bagi kamu yang sudah memiliki akun BRANKAS kamu masih bisa lho melakukan transaksi pembelian dan penjualan melalui www.brankaslm.com. Oh iya, untuk sementara waktu pencairan dana hanya bisa ditransfer ya sobat," tulis Antam.

"Pantengin terus sosial media PT ANTAM Tbk UBPP Logam Mulia ya biar tau perkembangan dan informasi selanjutnya."

Penutupan sementara seluruh butik logam mulia ini adalah lanjutan dari langkah Antam sebelumnya yang menutup sementara layanan operasional Butik Emas LM di Pulau Jawa dan Balikpapan pada 25-4 April 2020.

Pada netizen pun bertanya soal update harga emas Antam jika butik logam mulia tutup, namun pihak Antam dalam jawaban di Instagam menyatakan harga akan terus diperbaharui di situs logammulia.

Adapun harga emas logam mulia emas Antam pada perdagangan Sabtu lalu (28/3/2020) stagnan, sama dengan posisi Jumat dan Kamis di harga Rp 875.000/gram.

Harga emas Antam mengalami stagnasi saat harga emas dunia mengalami koreksi pada Jumat. Investor tampaknya beralih ke pasar saham dan berburu aset berisiko yang tampak dari melonjaknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat pekan lalu ditutup menguat 4,76% di 4.545,571.

Sepanjang pekan lalu IHSG total mencatat penguatan 10,72%, cukup bagi IHSG membukukan persentase kenaikan terbesar dalam 21 tahun terakhir atau tepatnya sejak sejak 8 Juni 1999. Sementara rekor persentase kenaikan terbesar IHSG tercatat pada 2 Februari 1998 ketika melesat 14,03%, berdasarkan data Refinitiv.

Aset safe haven seperti logam mulia emas masih menjadi daya tarik tersendiri, sehingga kenaikan pada IHSG tidak mengikis harga logam mulia acuan Antam.

Kamis pekan lalu (26/3), harga emas dunia di pasar spot naik 0,97% ditutup di US$ 1.613,29/troy ons kala pasar saham AS ditutup menguat tetapi rilis data ekonomi AS justru menunjukkan hal yang buruk. Namun Jumat pagi, harga emas di pasar spot turun 0,34% ke level US$ 1.623,46/troy ons.

Emas Dunia Bisa Tembus US$ 3.000, Emas Antam Bisa Berapa? | Equityworld Futures



Berdasarkan pencatatan data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam pada Sabtu (29/3), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram tetap di Rp 87,5 juta dari harga Jumat dan Kamis Rp 87,5 juta per batang.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Adapun harga khusus 1 gram emas Antam, juga masih stagnan di level Rp 924.000/gram, stagnan dari Kamis dan Jumat.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam ditetapkan pada Rp 835.000/gram, turun sedikit 0,24% sebesar Rp 2.000 dari posisi sebelumnya Rp 837.000/gram.

Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.

Jumat, 27 Maret 2020

PT Equity World | Investor Ambil Untung, Harga Emas Antam Stagnan Setelah Cetak Rekor

PT Equity World | Investor Ambil Untung, Harga Emas Antam Stagnan Setelah Cetak Rekor

PT Equity World | Harga emas dunia turun 0,28% pada hari ini (27/3) di tengah pandemi corona. Meski begitu, harga logam mulia PT Aneka Tambang Tbk (Antam) stagnan di posisi Rp 924 ribu per gram, setelah mencetak rekor. Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot turun 0,28% menjadi US$ 1.626 per ons per Pukul 9.23 WIB. Sedangkan harga emas berjangka di bursa comex terkoreksi 0,7% menjadi US$ 1.648 per ons.

"Harga emas melemah karena beberapa investor mengambil keuntungan setelah harganya mencapai level tertinggi selama dua minggu terakhir," demikian dikutip dari Reuters, Jumat (27/3). Harga logam mulia ini meningkat 8,2% dalam sepekan, atau merupakan yang tertinggi sejak 2008.

Analis menilai, harga emas berpotensi terus menguat di tengah pandemi corona. Apalagi, jumlah pengangguran di Amerika Serikat (AS) melonjak karena operasional bisnis terdampak kebijakan pemerintah dalam menekan penyebaran virus corona. "Lebih banyak negara diprediksi merilis semacam paket stimulus yang merupakan peristiwa besar bagi emas. Selain itu, klaim pengangguran melonjak. Itu memberi tahu para investor bahwa pelonggaran kuantitatif (Quantitave Easing/QE) akan lebih lama," kata Head trader di US Global Investors Michael Matousek dikutip dari Reuters, Jumat (27/3).

Bank sentral di banyak negara menerapkan QE, atau pembelian obligasi pemerintah dan aset keuangan lainnya secara besar-besaran. Hal ini untuk mendorong perekonomian. Peluang emas untuk terus meningkat juga ditopang jumlah pengangguran di AS yang meningkat. "Ini mengindikasikan bahwa segala sesuatunya melambat secara dramatis," kata Matousek. Ahli strategi Goldman Sachs Jeffrey Currie mengatakan, ada beberapa alasan harga emas naik berkelanjutan. Pertama, penurunan harga emas jangka pendek sebenarnya bukan hal biasa saat terjadi gejolak ekonomi global.

Harga emas yang turun di tengah pandemi corona disebabkan oleh pasar yang kekurangan uang tunai. Beberapa bisnis operasinya melambat atau bahkan berhenti karena virus corona. Alhasil, mereka terpaksa menjual aset likuid termasuk saham, emas, dan komoditas lainnya untuk menghasilkan uang tunai. Utamanya, untuk memenuhi kebutuhan pendanaan mereka. Penurunan harga minyak yang tajam juga menciptakan kekurangan uang tunai yang signifikan. Eksportir minyak seperti Rusia terdampak. Kondisi itu membuat investor yang biasanya membeli emas, justru menjual komoditas tersebut. “Untuk mempertahankan cadangan kas mereka,” kata Currie, dikutip dari Nasdaq.com.


Jika Emas Dunia US$ 2.000, Emas Antam Bisa Rp 1 Juta/gram Nih | PT Equity World



Perilaku investor tersebut serupa dengan krisis keuangan pada 2008 lalu. Harga emas turun sekitar 20% karena dolar terlalu perkasa dan pasar kesulitan mendapat uang tunai. Setelah Federal Reserve mengumumkan rencana QE US$ 600 miliar pada November 2008, harga emas kembali menguat. Karena itu, Currie optimistis harga emas akan menguat pada minggu ini. Bahkan, harganya bisa menyentuh US$ 1.800 per ons dalam setahun ke depan. Di dalam negeri, berdasarkan situs logammulia.com, harga emas Antam stagnan pada perdagangan hari ini. Sedangkan harga emas penjualan kembali (buyback) turun Rp 2.000 menjadi Rp 835 ribu per gram.

Harga emas batangan Antam di Butik Logam Mulia berdasarkan data logammulia.com pada Jumat (27/3) sebagai berikut:
Emas batangan 0,5 gram Rp 486.500
Emas batangan 1 gram Rp 924.000
Emas batangan 2 gram Rp 1.797.000
Emas batangan 3 gram Rp 2.674.000
Emas batangan 5 gram Rp 4.440.000
Emas batangan 10 gram Rp 8.815.000
Emas batangan 25 gram Rp 21.930.000
Emas batangan 50 gram Rp 43.785.000
Emas batangan 100 gram Rp 87.500.000
Emas batangan 250 gram Rp 218.500.000
Emas batangan 500 gram Rp 436.800.000
Emas batangan 1.000 gram Rp 873.600.000

Kamis, 26 Maret 2020

PT Equity World | Harga Emas Merosot 1% Lebih, Pegang Tunai atau ke Saham?

PT Equity World | Harga Emas Merosot 1% Lebih, Pegang Tunai atau ke Saham?

PT Equity World | Harga emas merosot pada perdagangan hari ini setelah reli dalam tiga hari perdagangan terakhir. Emas kembali dilikuidasi setelah melesat signifikan sembari menunggu paket stimulus Amerika Serikat (AS) untuk meredam dampak wabah corona (COVID-19).

Pada perdagangan Kamis (26/3/2020), harga emas dunia di pasar spot turun 0,96% ke level 1.597,8/troy ons. Sejak 20 Maret lalu hingga perdagangan kemarin, harga emas meroket 9,76%.

Harga emas meroket setelah bank sentral AS, The Fed mengumumkan program pembelian aset atau quantitative easing (QE) dengan nilai tak terbatas. Pada QE kali ini, The Fed tak hanya membeli obligasi pemerintah dan efek beragun aset (EBA) properti saja, tetapi juga akan membeli obligasi korporasi dengan rating 'investment grade' dan exchang traded fund (ETF)-nya.

Langkah The Fed ini merupakan terobosan baru yang diambil guna meredam dampak wabah COVID-19 yang kini terus merebak terhadap perekonomian Paman Sam. Langkah The Fed ini membuat dolar yang tadinya perkasa jadi loyo.

Keperkasaan dolar tercermin dari indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar di hadapan enam mata uang lainnya. Pada 20 Maret 2020, indeks dolar berada di level 102,81. Namun setelah The Fed mengumumkan program QE dengan nilai tak terbatas pada Senin (23/3/2020), indeks dolar langsung jatuh dan hari ini berada di level 100,86.

Pelemahan dolar jadi sentimen yang bagus untuk harga emas. Logam mulia emas memang dibanderol dalam dolar, sehingga pelemahan dolar membuat harga emas menjadi lebih murah. Kebetulan harga emas juga terus anjlok dan terkulai, jadi investor mulai berburu emas lagi dan membuat harga meroket.

Namun, setelah menyentuh level psikologis US$ 1.600/troy ons, kali ini emas kembali dilikuidasi sembari menunggu keputusan stimulus AS senilai US$ 2 triliun untuk melawan COVID-19.

Pemerintah AS saat ini tengah memperjuangkan proposal paket stimulus sebesar US$ 2 triliun, dan kini kongres sudah semakin dekat untuk mengesahkannya. Berikut adalah rincian proposal stimulus yang diajukan pemerintah Negeri Adidaya:

    
Bantuan tunai US$ 1.200 per kepala bagi mereka yang membutuhkan. Untuk keluarga yang memiliki anak, jumlahnya bisa meningkat menjadi US$ 3.000. Anggarannya adalah US$ 500 miliar.

    Bantuan kepada usaha kecil-menengah. Anggarannya adalah US$ 350 miliar.

    Bantuan likuiditas kepada maskapai penerbangan. Anggarannya adalah US$ 500 miliar.

    Bantuan kepada rumah sakit dan sektor kesehatan. Anggarannya adalah US$ 75 miliar.

    Perluasan program tunjangan pengangguran. Anggarannya adalah US$ 250 miliar.
6. Pengembangan obat serta pengadaan masker, sarung tangan, dan ventilator. Anggarannya adalah US$ 4 miliar.

Di tengah kondisi dengan penuh ketidakpastian tinggi seperti ini, apalagi wabah COVID-19 masih terus merebak, investor masih memilih cash untuk berjaga-jaga. Volatilitas yang tinggi di pasar saham telah membuat harga emas juga berfluktuasi tinggi.


Harga Emas Global-Emas Antam, Unstoppable! | PT Equity World


Emas yang diyakini sebagai aset safe haven ini, sekarang lebih berperan dalam menyediakan likuiditas untuk menutup kerugian pada investasi lain. Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan COVID-19 sebagai pandemi, harga emas bergerak liar.

Pada periode 11-26 Maret, harga emas bergerak di rentang US$ 1.469,8/troy ons di level terendah dan US$ 1.634,52/troy ons di level tertinggi. Rentang pergerakan harga emas mengacu pada posisi penutupan ini jauh lebih lebar dari perdagangan periode sebelumnya saat COVID-19 belum disahkan jadi pandemi.

Kini wabah terus merebak. Hampir semua negara di dunia sudah terjangkit. Data teranyar John Hopkins University CSSE menunjukkan jumlah kasus COVID-19 kini sudah mencapai 470.973 dengan total angka kematian mencapai 21.276.

Selasa, 24 Maret 2020

PT Equity World | The Fed Bikin Dollar AS Melemah, Harga Emas Dunia Melambung 5,9 Persen

PT Equity World | The Fed Bikin Dollar AS Melemah, Harga Emas Dunia Melambung 5,9 Persen

PT Equity World | Harga emas berjangka melonjak lebih dari 5 persen di akhir perdagangan Senin (23/3/(2020) waktu setempa (Selasa pagi WIB). Kenaikan logam mulia ini seiring dengan kebijakan Federal Reserve AS yang mengambil langkah agresif baru untuk memerangi dampak ekonomi dari wabah Corona Virus Disease (Covid-19). Bank sentral AS seperti dikutip oleh Reuters mengatakan, akan mulai memperkuat kisaran kredit yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk rumah tangga, usaha kecil, dan pengusaha besar dalam upaya mengimbangi "gangguan parah" yang disebabkan oleh wabah virus corona.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman pada bulan April di Bursa Comex melambung 83 dollar AS atau 5,59 persen, ditutup pada 1.567,60 dollar AS per ons. Di pasar spot, harga emas melonjak 4,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.559,55 dollar AS per ons pada pukul 13.48 waktu setempat (17.48 GMT). "The Fed meluncurkan meriam terbesarnya yang terlihat sampai saat ini, bahkan lebih besar daripada krisis keuangan hebat," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam mulia dan logam dasar di BMO. Indeks saham berjangka AS melonjak lebih dari tiga persen, sementara dollar AS jatuh lebih dari 1 persen terhadap mata uang utama lainnya setelah pengumuman terbaru The Fed. Setelah secara agresif melonggarkan kebijakan moneter bulan ini, termasuk mengirim suku bunga mendekati nol, bank sentral AS mengatakan sekarang akan memberi kelonggaran pada pinjaman pelajar dan pinjaman kartu kredit serta membeli obligasi perusahaan-perusahaan besar.

Bank-bank sentral utama di seluruh dunia meluncurkan gelombang kebijakan fiskal dan moneter untuk membendung kerusakan ekonomi akibat virus corona, yang telah menginfeksi lebih dari 300.000 di seluruh dunia. Emas telah turun hampir 2 persen sejauh bulan ini, karena jatuhnya pasar saham, mendorong investor untuk melikuidasi emas guna memenuhi margin calls dan menjaga uang mereka dalam bentuk tunai. "Ketika Anda melihat begitu banyak yang terhapus dari pasar saham secara teratur, kekurangan harus dibuat entah bagaimana dan emas tetap menjadi pilihan yang disukai," sebut analis OANDA Craig Erlam.


Harga Emas Melonjak 4 Persen Usai The Fed Umumkan Stimulus Moneter | PT Equity World




Emas mendapat dukungan ketika indeks dollar AS yang turun. Indikator yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya ini turun 0,36 persen menjadi 102,4603 pada akhir perdagangan. Harga emas dan dollar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dollar AS turun maka emas berjangka akan naik. Hal ini karena emas yang diukur dengan dollar AS, akan menjadi lebih murah bagi investor, begitu juga sebaliknya. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0733 dollar AS dari 1,0654 dollar AS pada sesi sebelumnya. Kemudian dollar AS turun menjadi 0,9840 franc Swiss dari 0,9891 franc Swiss. Kemudian dollar AS dibeli 111,50 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,17 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Adapun pound Inggris turun menjadi 1,1528 dollar AS dari 1,1569 dollar AS. Indeks Dow Jones Industrial Average AS yang anjlok 532,51 atau 2,78 persen, menjadi 18.641,47 pada pukul 18.05 GMT, juga menjadi sentimen positif bagi emas. Sementara itu, logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 87,6 sen atau 7,07 persen, menjadi 13,261 dollar AS per ons. Kemudian platinum untuk pengiriman April naik 5 dolar AS, atau 0,8 persen, ke posisi di 627,5 dollar AS per ons.

Jumat, 20 Maret 2020

PT Equity World | Harga Emas Antam Naik Rp 10.000

PT Equity World | Harga Emas Antam Naik Rp 10.000

PT Equity World | Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Jumat (20/3/2020) berada di angka Rp 824.000 per gram. Angka tersebut naik Rp 10.000 jika dibandingkan harga emas pada Kamis (19/3/2020). Sementara itu, harga buyback atau harga yang didapat jika pemegang emas Antam ingin menjual emas batangan tersebut berada di harga Rp 743.000. Harga tersebut naik Rp 11.000 jika dibandingkan kemarin. Baca juga: Harga Emas Antam Turun Rp 12.000, Simak Rinciannya Sebagai catatan, harga emas Antam tersebut berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda. Adapun sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017 pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45 persen, sertakan nomor NPWP setiap kali transaksi. Setiap pembelian emas batangan akan disertai dengan bukti potong PPh 22. Baca juga: Sempat Anjlok, Harga Emas Antam Melonjak Rp 25.000 Berikut rincian harga emas Antam hari ini.


Harga Emas Melesat 1% Lebih, Kuat Berapa Lama? | PT Equity World


0,5 gram Rp 436.500
1 gram Rp 824.000
2 gram Rp 1.597.000
3 gram Rp 2.374.000
5 gram Rp 3.940.000
10 gram Rp 7.815.000
25 gram Rp 19.430.000
50 gram Rp 38.785.000
100 gram Rp 77.500.000
250 gram Rp 193.500.000
500 gram Rp 386.800.000
1.000 gram Rp 773.600.000

Kamis, 19 Maret 2020

PT Equity World | Cuma Naik Sehari, Harga Emas Dunia Nyungsep Lagi

PT Equity World | Cuma Naik Sehari, Harga Emas Dunia Nyungsep Lagi

PT Equity World | Harga emas dunia pada perdagangan Selasa lalu menguat 0,95%, setelah mengalami kemerosotan dalam lima perdagangan sebelumnya. Total selama periode tersebut, harga emas dunia ambles nyaris 10%.

Sementara pada perdagangan Rabu kemarin (18/3/2020) harga emas kembali merosot 2,77% ke Rp 1.486/troy ons di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Namun yang menarik, penurunan harga emas kemarin kembali terjadi saat bursa saham mengalami aksi jual. Bursa saham Asia kembali memerah, indeks Shanghai Composite China dan Nikkei Jepang melemah lebih dari 1,5%, sementara Hang Seng Hong Kong dan Kospi Korea Selatan ambles lebih dari 4%.

Kemudian dari Eropa, indeks DAX 20 Jerman memimpin pelemahan sebesar 3,5%, disusul FTSE 100 Inggris nyaris 3%, CAC 40 Perancis nyaris 2%, dan FTSE MIB Italia lebih dari 1%.

Indeks berjangka (futures) Wall Street juga kembali merosot, hingga sore ini, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq futures merosot sekitar 4%. Kembali memerahnya indeks futures tersebut menjadi indikasi Wall Street kembali merosot pada hari ini, setelah Selasa kemarin menguat tajam.

Benar saja, Kamis pagi ini (19/3), Dow Jones ditutup minus hingga 6,30%, juga S&P 500 minus 5,18% dan Nasdaq turun 4,70%.

Pergerakan pasar saham yang memerah tersebut menunjukkan masih buruknya sentimen pelaku pasar akibat pandemi virus corona (COVID-19).


Rekomendasi Harga Emas 19 Maret 2020: Turun Tajam Karena Ketakutan Menyerbu Pasar | PT Equity World

Emas merupakan aset yang dipandang aman (safe haven) dan menjadi buruan pelaku pasar saat bursa saham yang merupakan aset berisiko mengalami aksi jual. Dengan kata lain, ketika bursa saham sedang merosot tajam, harga emas akan melesat naik.

Tetapi hal tersebut tidak terjadi saat ini. Kemerosotan tajam di pasar saham tentunya membuat banyak investor mengalami margin call atau pemberitahuan untuk membayar kekurangan dana.

Sementara harga emas sudah cukup tinggi, bahkan sempat menyentuh level tertinggi sejak tahun 2012. Akibatnya, pelaku pasar mencairkan keuntungan dari investasi emas, dan memasukkan kembali di bursa saham untuk menghindari kekurangan dana, dengan harapan bursa saham akan bangkit ketika wabah virus corona berakhir.

Akibatnya harga emas turut merosot mengiringi kejatuhan bursa saham global.

Rabu, 18 Maret 2020

PT Equity World | Rincian Harga Jual 18 Maret: Ladies, Emas Antam Naik Luar Biasa!

PT Equity World | Rincian Harga Jual 18 Maret: Ladies, Emas Antam Naik Luar Biasa!

PT Equity World | Harga emas Antam pada perdagangan hari ini, Rabu (18/3/2020) mengamuk sejadi-jadinya, dan naik dengan besaran yang luar biasa.

Pada hari ini, Rabu (18/3/2020), harga emas Antam kepingan 1 gram naik Rp 25.000 menjadi Rp 826.000.

Untuk harga buyback, naik Rp 26.000 ke Rp 745.000/gram.

Berikut pergerakan harga emas Antam kepingan 1 gram (Rp):

18 Maret: 826.000
17 Maret: 801.000
16 Maret: 819.000
14 Maret: 809.000

Kenaikan harga jual emas Antam, sejalan dengan pergerakan harga logam mulia di pasar dunia.



Harga Emas Meroket ke Rp826 Ribu per Gram Berkat Stimulus AS  | PT Equity World




Emas berjangka di Bursa Comex untuk kontrak April  pada penutupan perdagangan Selasa (17/3/2020) naik USD 39,3 atau 2,64 persen menjadi USD 1.525,8 per troy ounce.

Berikut rincian harga emas batangan Antam di Butik Logam Mulia Pulo Gadung, Jakarta Timur, dikutip dari laman logam mulia Rabu (18/3/2020) pukul 08.30 WIB (gram-rupiah):

0,5-437.500
1-826.000
2-1.601.000
3-2.380.000
5-3.950.000
10-7.835.000
25-19.480.000
50-38.885.000
100-77.700.000
250-194.000.000
500-387.800.000
1.000-775.600.000 (*)

Selasa, 17 Maret 2020

PT Equity World | Emas Ambles Lebih dari 4%, Uang Tunai Kini Lebih Berharga

PT Equity World | Emas Ambles Lebih dari 4%, Uang Tunai Kini Lebih Berharga

PT Equity World | Harga emas dunia ambles pada perdagangan Senin (16/3/2020) hingga ke bawah US$ 1.500/troy ons meski bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga secara agresif bahkan mengaktifkan kembali program pembelian aset (Quantitative Easing/QE).

Memang di awal perdagangan hari ini, emas sempat melesat naik 2,84% ke US$ 1.572,79/troy ons, tetapi seiring berjalannya waktu logam mulia ini memangkas penguatan. Hingga akhirnya ambles 4,11% ke US$ 1.466,4/troy ons. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak 13 Desember 2019.

Posisi tersebut sedikit membaik, pada pukul 18:29 WIB, emas diperdagangkan di level US$ 1.478/troy ons, melemah 3,34% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Harga emas melesat naik setelah The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan (Federal Funds Rate/FFR) sebesar 100 basis poin (bps) menjadi 0-0,25%. Suku bunga tersebut menjadi yang terendah sejak tahun 2015. Selain itu The Fed juga mengaktifkan kembali program pembelian aset (Quantitative Easing/QE) senilai US$ 700 miliar.

Bank sentral paling powerful di dunia ini juga memangkas suku bunga pinjaman darurat untuk perbankan sebesar 125 bps menjadi 0,25% dan memperpanjang tenornya menjadi 90 hari. Pemangkasan suku bunga agresif dilakukan demi melindungi perekonomian AS dari dampak negatif pandemi virus corona.

"Dampak penyebaran virus corona akan membebani aktivitas ekonomi dalam jangka pendek sehingga menimbulkan risiko terhadap prospek ke depan. Dengan perkembangan ini, Komite memutuskan untuk menurunkan target suku bunga," sebut keterangan tertulis The Fed.

Suku bunga rendah dan QE merupakan kombinasi yang sempurna bagi emas untuk terus melesat naik. Saat krisis finansial global 2008, The Fed juga melakukan hal yang sama, dampaknya harga emas terus bergerak naik hingga mencapai rekor tertinggi US$ 1.920/troy ons pada bulan September 2011.

Namun saat ini kondisinya terlihat berbeda, pelaku pasar tidak terlalu tertarik lagi dengan emas akibat pandemik virus corona (COVID-19) yang belum diketahui sampai kapan berlangsung, serta kejatuhan bursa saham global.



Investor Beralih ke Uang Tunai, Harga Emas Jatuh ke Bawah USD 1.500 | PT Equity World


Semakin lama pandemi COVID-19 berlangsung, aktivitas ekonomi akan semakin menurun seiring semakin banyaknya negara yang mengisolasi warganya COVID-19 tidak terus menyebar. Pertumbuhan ekonomi global semakin berisiko terpangkas lebih dalam.

Tanpa aktivitas ekonomi, masyarakat tentu memerlukan uang tunai untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga uang tunai menjadi lebih menarik dibandingkan emas atau saham. Dua instrumen investasi yang berstatus berlawanan itu (emas = safe haven, saham = aset berisiko) akhirnya sama-sama mengalami aksi jual dan bergerak searah, sama-sama merosot.

"Pasar sangat bimbang dan ada banyak pendapat yang berbeda. Investor saat ini membuat segalanya, dan mereka hanya ingin uang tunai" kata Margaret Yang Yan, analis CMC Market, sebagaimana dilansir CNBC International.

Yan juga mengatakan saat ini pasar berada dalam situasi yang tidak biasa, dan teori suku bunga rendah dan QE dapat menguatkan harga emas sedang tidak berlaku. Senada dengan Yan, analis senior di OANDA Jeffrey Halley juga menyatakan saat ini emas tidak terpengaruh dengan suku bunga rendah dan QE.

"Sayangnya, saat ini bukan waktu yang normal dan aturan biasa (emas menguat saat suku bunga rendah dan QE) terlihat tidak bisa diterapkan. Jika bursa saham merosot, maka likuidasi posisi long (beli) emas tidak akan terhindarkan" ujarnya sebagaimana dikutip CNBC International.

Senin, 16 Maret 2020

Equity World | Emas Antam Melesat Rp 10.000 Hari Ini, Apa Pemicunya?

Equity World | Emas Antam Melesat Rp 10.000 Hari Ini, Apa Pemicunya?

Equity World | Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Senin (16/3/2020) naik 1,32% sebesar Rp 10.000 menjadi Rp 770.000/gram, dari sebelumnya Rp 760.000/gram.

Penguatan emas antam karena investor mulai membeli kembali aset yang dianggap aman (safe haven)  di tengah aksi jual besar-besaran di bursa saham global dan IHSG khususnya serta gejolak ekonomi lainnya.
Sementara itu, harga logam mulia emas menguat pada perdagangan pagi ini setelah sepekan lalu jatuh dalam. Salah satu sentimen positif yang mendongkrak harga emas pada perdagangan pagi ini adalah kebijakan bank sentral AS yang kembali menurunkan suku bunga acuannya.

Pada perdagangan hari pertama awal pekan ini, Senin (16/3/2020) harga emas di pasar spot mencatatkan penguatan sebesar 1,01% ke level US$ 1.544,81/troy ons. Sejak Selasa pekan lalu (10/3/2020) harga emas terus melorot. Sepekan kemarin harga emas tercatat melemah 8,95% dari level tertingginya pada Senin (9/3/2020).

Kenaikan harga emas dunia tersebut ikut mempengaruhi harga emas Antam. Berdasarkan pencatatan data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam hari ini (10/3/2020), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram melemah menjadi Rp 77 juta dari harga kemarin Rp 76 juta per batang.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini ditetapkan pada Rp 741.000/gram, menguat1,51% sebesar Rp 11.000 dari posisi kemarin Rp 730.000/gram.

Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.


Usai Anjlok 9%, The Fed Pompa Harga Emas Melesat 1% | Equity World


Untuk jenis lain, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.

Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.

Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.

Beberapa faktor yang memengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.

Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.

Jumat, 13 Maret 2020

Equity World | Jumat Keramat, Bursa Saham Asia Sekarat!

Equity World | Jumat Keramat, Bursa Saham Asia Sekarat!

Equity World | Bursa saham Asia hancur lebur pada perdagangan pagi ini. Pelemahan 7-8% menjadi hal yang wajar.

Investor dibuat cemas bukan kepalang gara-gara penyebaran virus corona. Berdasarkan data satelit pemetaan ArcGis, per pukul 06:44 WIB jumlah kasus corona di seluruh dunia adalah 128.343. Sedangkan korban meninggal tercatat 4.718 orang.

Jumlah kasus di China, asal muasal virus corona, terus melambat. Kemarin, tambahan kasus baru di Negeri Tirai Bambu sudah mencapai satu digit.

"Puncak epidemi di China sudah berlalu. Tambahan kasus baru terus berkurang," ujar Mi Feng Juru Bicara Komisi Kesehatan China, seperti diberitakan Reuters.

Zhong Nanshan, penasihat kesehatan senior pemerintah China, memperkirakan penyebaran virus corona akan mulai mereda pada Juni. Dengan catatan seluruh negara melakukan antisipasi yang tepat.

"Nasihat saya, seluruh negara harus mengikuti arahan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). Jika semua negara melakukan itu, maka ini semua akan berakhir pada Juni," kata Zhong, seperti dikutip dari Reuters.

Corona Bikin Geger
Namun penyebaran virus di negara lain yang bikin geger. Misalnya di Italia. Jumlah kasus corona di Negeri Menara Pisa adalah 12.462 dengan korban jiwa 827 orang. Artinya, rasio kematian akibat virus corona di Italia hampir mencapai 7%, jauh di atas rata-rata dunia yaitu sekitar 3%.

Berbagai negara melakukan langkah ekstrem untuk meredam penyebaran virus lebih lanjut. Seluruh Italia masih dalam masa isolasi, tidak ada warga yang boleh keluar rumah kecuali bekerja atau mengakses pelayanan medis darurat.

AS resmi melarang warga dari 26 negara Eropa untuk menginjakkan kaki di Negeri Paman Sam. Disneyland di California ditutup untuk umum.

Cash is The King, Harga Emas Ikut Anjlok | Equity World



Sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan negaranya sedang menghadapi krisis kesehatan terparah dalam seabad ini. Mulai Senin pekan depan, Prancis akan meliburkan sekolah untuk mencegah penularan lebih lanjut. Di Irlandia, pemerintah akan meliburkan sekolah, kampus, dan tempat-tempat penitipan anak sampai 29 Maret.

Berbagai kebijakan tersebut membuat aktivitas publik menjadi sangat terbatas. Minimnya aktivitas sama dengan menghambat laju roda perekonomian.

Oleh karena itu, risiko perlambatan ekonomi global sudah tidak bisa dihindari lagi. Bahkan pembicaraan soal kemungkinan resesi menjadi semakin santer.

"Saat ini perekonomian sedang mengarah ke U-Shaped (penurunan tajam dan disertai proses pemulihan yang lambat). Dasarnya akan sangat dalam, dekat dengan resesi," kata Michelle Meyer, Kepala Ekonom Bank of America Securities, seperti dikutip dari Reuters.

Dihantui oleh risiko perlambatan ekonomi, atau bahkan sampai resesi, investor mana yang tidak dag-dig-dug? Kalau tidak ada kabar baik, maka aksi jual massal alias sell off masih akan terjadi di pasar keuangan Asia.

Kamis, 12 Maret 2020

Equity World | Wall Street Bangkit dari Hari Terburuknya, Harga Emas Dunia Turun

Equity World | Wall Street Bangkit dari Hari Terburuknya, Harga Emas Dunia Turun

Equity World | Harga emas berjangka di Bursa Comex melemah pada akhir perdagangan Selasa (10/3/2020) waktu setempat (Rabu pagi WIB). Hal itu seiring dengan terjadinya rebound (menguat kembali) saham-saham di Wall Street (pasar sahan AS) setelah mengalami hari terburuk mereka sejak 2008. Penguatan dollar AS terhadap mata uang utama lainnya juga menyumbang turunnya harga logam mulia itu. Dikutip dari Kantor Berita Xinhua, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April turun 15,40 dollar AS atau 0,92 persen, menjadi 1.660,3 dollar AS per ounce.

Pada sesi sebelumnya, emas berjangka naik 3,3 dollar AS atau 0,2 persen menjadi 1.675,70 dollar AS per ounce, ketika harga minyak mentah anjlok dan meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran virus corona memicu investor menjauhi aset-aset berisiko. Di Wall Street, indeks Dow Jones Industrial Average naik 101,02 poin atau 0,42 persen, menjadi 23.952,04 pada 18.00 GMT. Analis mencatat, ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman, sedangkan sebaliknya berlaku ketika ekuitas AS membukukan keuntungan. "Dengan volatilitas yang kami miliki di pasar ekuitas AS dalam beberapa hari terakhir, kami melihat beberapa orang mengurangi emas sedikit," kata Michael Matousek, kepala pedagang di Investor Global AS seperti dikutip Reuters. "Ketika Anda mencoba untuk menjaga alokasi yang tepat di seluruh investasi Anda, Anda perlu menjual sedikit emas dan membeli sedikit S&P dan itulah yang Anda lihat sekarang. Orang-orang menyeimbangkan kembali portofolio,” tambah dia.


Equity World

Pasar Saham Roller Coaster, Siap-siap Harga Emas Mengilap! | Equity World



Sementara itu, indeks dollar AS naik 1,30 dollar atau 1,37 persen, menjadi 96,19 pada 17.55 GMT. Indeks adalah indikator dollar AS terhadap sejumlah mata uang utama lainnya. Harga emas dan dollar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dollar AS naik maka emas berjangka akan jatuh. Hal ini karena emas yang diukur dengan dollar AS, akan menjadi lebih mahal bagi investor. Meskipun faktor utama dalam pergerakan harga emas pada Selasa (10/3/2020) adalah ekuitas AS, Indeks Optimisme Federasi Bisnis Independen (NFIB) yang dirilis pada Selasa, naik 0,2 poin menjadi 104,5. Analis mencatat bahwa angka berada di antara 10 persen teratas dalam 46 tahun sejarah survei. Ini memberi tekanan pada logam mulia karena berita ekonomi yang bagus mengurangi permintaan untuk emas. Sementara logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 9,9 sen atau 0,58 persen, ditutup pada 16,955 dollar AS per ounce. Adapun platinum untuk pengiriman April naik 6,6 dollar AS atau 0,76 persen, menjadi 869,4 dollar AS per ounce.

Rabu, 11 Maret 2020

Equity World | Hari Ini Harga Emas Antam Turun Rp 3.000

Equity World | Hari Ini Harga Emas Antam Turun Rp 3.000

Equity World | Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Rabu (11/3/2020) berada di angka Rp 839.000 per gram. Angka tersebut turun Rp 3.000 jika dibandingkan harga emas pada Selasa (10/3/2020). Sementara itu, harga buyback atau harga yang didapat jika pemegang emas Antam ingin menjual emas batangan tersebut berada di harga Rp 764.000 per gram. Harga tersebut turun Rp 3.000 jika dibandingkan kemarin.


Equity World



Pasar Saham Bak Roller Coaster, Emas Siap Menguat Lagi  | Equity World


Sebagai catatan, harga emas Antam tersebut berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda. Adapun sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017 pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45 persen, sertakan nomor NPWP setiap kali transaksi. Setiap pembelian emas batangan akan disertai dengan bukti potong PPh 22. Berikut rincian harga emas Antam:
0,5 gram Rp 444.000
1 gram Rp 839.000
2 gram Rp 1.627.000
3 gram Rp Rp 2.419.000
5 gram Rp 4.015.000
10 gram Rp 7.965.000
25 gram Rp 19.805.000
50 gram Rp 39.535.000
100 gram Rp 79.000.000
250 gram Rp 197.250.000
500 gram Rp 394.300.000
1.000 gram Rp 788.600.000

Selasa, 10 Maret 2020

Equity World | Yakin Harga Emas Bakal Meredup Usai Cetak Rekor?

Equity World | Yakin Harga Emas Bakal Meredup Usai Cetak Rekor?

Equity World | Harga emas dunia berbalik melemah pada perdagangan Senin tadi malam (9/3/2020) setelah sempat melewati level level US$ 1.700/troy ons pada Senin pagi.

Data Refinitiv mencatat, begitu perdagangan awal pekan dibuka, harga emas langsung melesat 1,2% ke US$ 1.694/troy ons. Tidak perlu waktu lama, harga logam mulia ini langsung mencapai level US$ 1.702,56/troy ons atau menguat 1,72% di pasar spot. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak Desember 2012.

Namun setelah mencapai level tersebut, harga emas justru melorot hingga 1% ke US$ 1.657,36/troy ons.

Meski demikian bukan berarti harga emas akan terus merosot, mengingat penguatan tajam hingga melewati US$ 1.700/troy ons untuk pertama kalinya tentunya memicu aksi ambil untung (profit taking) yang membuat harganya turun.

Ketika profit taking mereda, harga emas tentunya bisa bangkit lagi, apalagi bursa saham global sedang mengalami aksi jual, yang tentunya membuat emas menjadi investasi alternatif terfavorit. Emas merupakan aset yang dianggap aman (safe haven) dan menjadi buruan pelaku pasar ketika terjadi gejolak di pasar finansial.

Terbukti, menjelang dibukanya perdagangan sesi AS, harga emas berhasil menipiskan pelemahan hingga 0,05% saja, di level US$ 1.673/troy ons pada pukul 19:35 WIB, tadi malam.

Bursa saham Asia pada perdagangan Senin kemarin merosot. Data perdagangan mencatat, indeks Nikkei Jepang jeblok lebih dari 5%, Kospi Korea Selatan lebih dari 4% dan Shanghai Composite China lebih dari 3%.

Sementara itu bursa Eropa lebih parah lagi, DAX 30 Jerman, FTSE 100 Inggris dan CAC 40 Perancis, ambles lebih dari 7%. Sementara itu FTSE MIB Italia anjlok lebih dari 10%.

Tadi malam, perdagangan di bursa saham Wall Street AS dihentikan hanya hitungan menit setelah dibuka pada Senin (9/3/2020). Seperti dikutip dari Reuters, penghentian perdagangan dilakukan karena indeks karena S&P 500 turun 7% dan memicu penghentian otomatis perdagangan selama 15 menit. Ini merupakan penghentian perdagangan pertama sejak krisis 2008-2009.

Pada Selasa (3/3/2020) malam (Selasa pagi waktu AS), The Fed mengumumkan memangkas suku bunga acuannya atau Federal Funds Rate (FFR) sebesar 50 basis poin (bps) ke 1%-1,25%. Pemangkasan mendadak itu menjadi yang pertama sejak Desember 2008 atau saat krisis finansial 2008. Kala itu The Fed memangkas suku bunga 75 bps.

Bank sentral paling powerful di dunia ini seharusnya mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 17-18 Maret waktu AS, tetapi penyebaran wabah corona virus menjadi alasan The Fed memangkas suku bunga lebih awal dari jadwal RDG. Pemangkasan itu sudah diprediksi oleh pelaku pasar, hanya saja terjadi lebih cepat dari jadwal RDG pekan mendatang.


Equity World

Emas di Bawah US$ 1.700/oz, Waktunya Beli atau Jual? | Equity World


Pelaku pasar memprediksi The Fed masih akan memangkas suku bunga lagi saat mengumumkan suku bunga 18 Maret (19 Maret waktu Indonesia) nanti.

Berdasarkan piranti FedWatch milik CME Group, pelaku pasar melihat adanya probabilitas sebesar 77,5% The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 bps menjadi 0,5-0,75%.

Selain itu pelaku pasar melihat 22,5% suku bunga akan dipangkas 75 bps menjadi 0,25%-0,5%, dan tidak ada probabilitas suku bunga dipangkas 25 bps ataupun dipertahankan.

Emas merupakan aset tanpa imbal hasil, suku bunga rendah di AS membuat opportunity cost atau atau biaya yang ditanggung karena memilih investasi emas, dibandingkan investasi lainnya, misalnya obligasi AS, sehingga ketika suku bunga di AS turun, harga emas cenderung menguat.


Senin, 09 Maret 2020

Equity World | Kembali Pecahkan Rekor, Harga Emas Antam Rp 851.000 Hari Ini

Equity World | Kembali Pecahkan Rekor, Harga Emas Antam Rp 851.000 Hari Ini

Equity World | Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Senin (9/3/2020) berada di angka Rp 851.000 per gram. Angka tersebut naik Rp 9.000 jika dibandingkan harga emas pada Minggu (8/3/2020). Sementara itu, harga buyback atau harga yang didapat jika pemegang emas Antam ingin menjual emas batangan tersebut berada di harga Rp 776.000 per gram. Harga tersebut naik Rp 11.000 jika dibandingkan sebelumnya. Sebagai catatan, harga emas Antam tersebut berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.

Adapun sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017 pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45 persen, sertakan nomor NPWP setiap kali transaksi. Setiap pembelian emas batangan akan disertai dengan bukti potong PPh 22. Berikut rincian harga emas Antam:


Equity World


Terbang Tinggi! Harga Emas Tembus US$ 1.700/Oz | Equity World


0,5 gram Rp 450.000
1 gram Rp 851.000
2 gram Rp 1.651.000
3 gram Rp Rp 2.455.000
5 gram Rp 4.075.000
0 gram Rp 8.085.000
25 gram Rp 20.105.000
50 gram Rp 40.135.000
100 gram Rp 80.200.000
250 gram Rp 200.250.000
500 gram Rp 400.300.000
1.000 gram Rp 800.600.000

Jumat, 06 Maret 2020

PT Equityworld | Mana Tahan! Harga Emas Antam Hari Ini Tembus Rekor Lagi

PT Equityworld | Mana Tahan! Harga Emas Antam Hari Ini Tembus Rekor Lagi

PT Equityworld | Harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada perdagangan Jumat ini (6/3/2020), menguat 1,9% atau naik Rp 5.000 per gram menjadi Rp 788.000/gram dibandingkan dengan harga Kamis kemarin Rp 773.000/gram.

Dengan demikian harga emas Antam lagi-lagi tembus rekor yang dicatatkan pada Rabu pekan ini (4/3) yakni Rp 778.000/gram.

Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam hari ini, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram yang menjadi acuan menguat 1,9% menjadi Rp 78,8 juta dari harga kemarin Rp 77,3 juta per batang.

Sedangkan untuk harga emas logam mulia 1 gram naik Rp 15,000 menjadi Rp 837.000 per gram, dari sebelumnya Rp 822.000 per gram.

Melonjaknya harga emas Antam ini seiring dengan kenaikan dari harga emas spot dunia yang juga naik lebih dari 2% ke level tertingginya dalam kurun waktu lebih dari 1 minggu pada perdagangan Kamis (5/3/2020), sebesar 2,2% menjadi US$ 1.671,78/troy ons karena kekhawatiran atas penyebaran virus corona yang semakin masif.

Ancaman ini, memberikan dorongan aliran dana investor ke aset safe havenseperti logam emas dan meningkatkan harapan pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut oleh bank sentral utama.

Ketika pasar ekuitas berada dalam tekanan maka secara otomatis aset-aset yang merupakan safe haven diminati/diburu para investor sebagai lindung nilai.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini ditetapkan pada Rp 760.000/gram, naik Rp 16.000/gram dari posisi kemarin Rp 744.000/gram.

Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.

Untuk jenis lain, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.

Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.


PT Equityworld




Harga Emas Melonjak 2 Persen Dampak Virus Corona Semakin Meluas | PT Equityworld


Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.

Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.

Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.

Kamis, 05 Maret 2020

PT Equityworld | Harga emas Antam turun Rp 5.000 ke Rp 822.000 pada Kamis (5/3)

PT Equityworld | Harga emas Antam turun Rp 5.000 ke Rp 822.000 pada Kamis (5/3)

PT Equityworld | Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun pada Kamis (5/3).

Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 822.000. Harga emas Antam ini turun Rp 5.000 per gram dari harga Rabu (4/3) di Rp 827.000.

Sementara, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga turun Rp 5.000 jadi Rp 744.000.

Berikut harga emas batangan Antam dalam pecahan lainnya per hari ini dan belum termasuk pajak:

    Harga emas 0,5 gram: Rp 435.500
    Harga emas 1 gram: Rp 822.000
    Harga emas 5 gram: Rp 3.920.000
    Harga emas 10 gram: Rp 7.795.000
    Harga emas 25 gram: Rp 19.380.000
    Harga emas 50 gram: Rp 38.685.000
    Harga emas 100 gram: Rp 77.300.000
    Harga emas 250 gram: Rp 193.000.000
    Harga emas 500 gram: Rp 385.800.000
    Harga emas 1.000 gram: Rp 771.600.000


PT Equityworld

Harga Emas Hari Ini, 5 Maret 2020 | PT Equityworld



Keterangan:

Logam Mulia Antam menjual emas dan perak batangan dalam beberapa ukuran berat (misalnya 1 gram, 2 gram, dan 500 gram). Biasanya harga per gram emas Antam akan berbeda tergantung berat batangnya. Perbedaan ini terjadi karena ada biaya tambahan untuk pencetakan, sehingga harga per gram emas Antam batang kecil lebih mahal dari batang yang lebih besar. Harga yang ada di sini adalah harga per gram emas batang 1 kilogram yang biasa dijadikan patokan pelaku bisnis emas.

Rabu, 04 Maret 2020

PT Equityworld | Waspada! Bunga Acuan The Fed Turun, Wall Street Tetap Merah

PT Equityworld | Waspada! Bunga Acuan The Fed Turun, Wall Street Tetap Merah

PT Equityworld | Bursa saham domestik pada perdagangan hari ini, Selasa (3/3/2020) akhirnya berbalik menguat hampir 3%, tepatnya 2,94% menjadi 5.518 setelah amblas hingga -1,68% sehari sebelumnya.

Efek wabah virus corona tampaknya mulai reda dan investor mulai berani membeli saham-saham yang relatif murah, apalagi didukung oleh keinginan beberapa bank sentral untuk menggelontorkan pemangkasan suku bunga acuan.

Saat perdagangan hari ini dibuka, IHSG langsung melesat 1,3% ke 5.431,296. Rebound terus berlanjut hingga 3,43% ke 5.455,774, sebelum mengakhiri perdagangan sesi I di 5.518,459 atau menguat 2,93%.

Memasuki perdagangan sesi II, IHSG mampu mempertahankan kinerja positif, meski belum mempertebal penguatan lagi. Di akhir perdagangan IHSG menguat 2,94% di 5.518,62. Dengan penguatan tersebut, IHSG resmi menghentikan koreksi dalam 7 hari beruntun. Selama periode 'merah' tersebut, total nilai penurunan IHSG mencapai 10,20%.

Berdasarkan data RTI, nilai transaksi sepanjang hari kemarin tercatat sebesar Rp 7,49 triliun dengan investor asing melakukan aksi jual bersih (nett foreign sell) di pasar reguler Rp 264,72 miliar. Penguatan yang sempat terjadi 3,43% tersebut akhirnya mereda hingga pasar ditutup dengan penguatan 2,94%.

Sembilan sektor di IHSG membukukan penguatan, di mana sektor konsumer yang memimpin penguatan di sesi I tersalip oleh sektor infrastruktur yang membukukan penguatan sebesar 4,23%, sementara sektor konsumer 3,9% dan sektor keuangan yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar tercatat menguat 2,79%.


Saham-saham yang banyak diburu investor pada perdagangan hari ini antara lain, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 3,02% ke level harga Rp 4.100/unit dengan nilai transaksi Rp 814 miliar. Selama tahun berjalan, saham BRI masih minus 6,82%.

Kemudian ada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) hari ini tercatat naik 3,95% ke level Rp 31.600/unit. Nilai transaksi saham BCA mencapai Rp 723,14 miliar, di mana secara year to date masih terkoreksi 5,46%.

Saham operator telekomunikasi terbesar di Indonesia yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) tercatat naik 5,23% ke level Rp 3.620/unit senilai Rp 412,37 miliar. Saham Telkom pada periode yang sama tercatat masih mengalami koreksi 5,24%.

Secara total, 306 saham naik, 93 turun, 129 saham tidak bergerak, dan 260 saham tidak ditransaksikan kemarin di pasar. Transaksi yang tercipta di pasar kemarin mencapai Rp 7,49 triliun, di atas rerata sejak awal tahun yang memang lesu Rp 6,56 triliun per hari.

Tidak hanya di pasar ekuitas karena kemeriahan yang sama juga dirasakan di pasar obligasi rupiah pemerintah. Kemarin, pasar surat utang negara (SUN) juga menguat seiring dengan hasil lelang yang masih menunjukkan minat peserta lelang dan pelaku pasar masih cukup besar dengan nilai penerbitan senilai Rp 17,5 triliun dalam lelang rutin. Hasil penerbitan itu masih di dalam rentang target indikatif Rp 15 triliun-Rp 22,5 triliun yang ditetapkan sebelumnya.

Jumlah penerbitan itu merupakan bagian yang dimenangkan dari total penawaran yang masuk dari peserta lelang Rp 78,41 triliun.

Hasil lelang tersebut masih cukup baik mengingat selama hampir setengah bulan terakhir pasar obligasi sedang mengalami tekanan akibat kekhawatiran penyebaran virus corona Covid-19, terutama ketika di awal pekan ini penyebarannya sudah mulai masuk ke Indonesia.

Harga obligasi rupiah pemerintah kemarin mulai berbalik menguat signifikan dan mematahkan tren penguatan yang terjadi sejak 5 hari terakhir, tepatnya pada 25 Februari. Penguatan harga tersebut sekaligus menekan tingkat imbal hasil (yield) yang tercermin pada seri FR0082 yang menjadi acuan 10 tahun, di mana yield-nya turun menjadi 6,85%.


PT Equityworld


Surprise! The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Bps, Emas Melesat 3% | PT Equityworld



Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan keuntungan yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun, dan FR0083 bertenor 20 tahun.

Terang saja, penguatan terjadi karena pasar tersulut euforia dari niat penurunan suku bunga acuan beberapa bank sentral di dunia serta dari negara-negara anggota G-7.

Penguatan serupa juga terjadi di pasar saham Asia dan Eropa, meskipun tidak seperti IHSG yang penguatan hariannya seperti balas dendam dan menjadi rekor tertinggi sejak 5 September 2018.

Di Asia, penguatan terjadi di indeks Straits Times asal Singapura 0,39% dan Shanghai Composite di China 0,74%. Di pasar saham Eropa, penguatannya tercermin dari kenaikan indeks FTSE 100 di Inggris Raya yang naik 0,95%, DAX di Jerman 0,46%, dan CAC di Prancis 0,75%.

PT Equityworld | Waspada! Bunga Acuan The Fed Turun, Wall Street Tetap Merah

PT Equityworld | Waspada! Bunga Acuan The Fed Turun, Wall Street Tetap Merah

PT Equityworld | Bursa saham domestik pada perdagangan hari ini, Selasa (3/3/2020) akhirnya berbalik menguat hampir 3%, tepatnya 2,94% menjadi 5.518 setelah amblas hingga -1,68% sehari sebelumnya.

Efek wabah virus corona tampaknya mulai reda dan investor mulai berani membeli saham-saham yang relatif murah, apalagi didukung oleh keinginan beberapa bank sentral untuk menggelontorkan pemangkasan suku bunga acuan.

Saat perdagangan hari ini dibuka, IHSG langsung melesat 1,3% ke 5.431,296. Rebound terus berlanjut hingga 3,43% ke 5.455,774, sebelum mengakhiri perdagangan sesi I di 5.518,459 atau menguat 2,93%.

Memasuki perdagangan sesi II, IHSG mampu mempertahankan kinerja positif, meski belum mempertebal penguatan lagi. Di akhir perdagangan IHSG menguat 2,94% di 5.518,62. Dengan penguatan tersebut, IHSG resmi menghentikan koreksi dalam 7 hari beruntun. Selama periode 'merah' tersebut, total nilai penurunan IHSG mencapai 10,20%.

Berdasarkan data RTI, nilai transaksi sepanjang hari kemarin tercatat sebesar Rp 7,49 triliun dengan investor asing melakukan aksi jual bersih (nett foreign sell) di pasar reguler Rp 264,72 miliar. Penguatan yang sempat terjadi 3,43% tersebut akhirnya mereda hingga pasar ditutup dengan penguatan 2,94%.

Sembilan sektor di IHSG membukukan penguatan, di mana sektor konsumer yang memimpin penguatan di sesi I tersalip oleh sektor infrastruktur yang membukukan penguatan sebesar 4,23%, sementara sektor konsumer 3,9% dan sektor keuangan yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar tercatat menguat 2,79%.


Saham-saham yang banyak diburu investor pada perdagangan hari ini antara lain, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 3,02% ke level harga Rp 4.100/unit dengan nilai transaksi Rp 814 miliar. Selama tahun berjalan, saham BRI masih minus 6,82%.

Kemudian ada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) hari ini tercatat naik 3,95% ke level Rp 31.600/unit. Nilai transaksi saham BCA mencapai Rp 723,14 miliar, di mana secara year to date masih terkoreksi 5,46%.

Saham operator telekomunikasi terbesar di Indonesia yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) tercatat naik 5,23% ke level Rp 3.620/unit senilai Rp 412,37 miliar. Saham Telkom pada periode yang sama tercatat masih mengalami koreksi 5,24%.

Secara total, 306 saham naik, 93 turun, 129 saham tidak bergerak, dan 260 saham tidak ditransaksikan kemarin di pasar. Transaksi yang tercipta di pasar kemarin mencapai Rp 7,49 triliun, di atas rerata sejak awal tahun yang memang lesu Rp 6,56 triliun per hari.

Tidak hanya di pasar ekuitas karena kemeriahan yang sama juga dirasakan di pasar obligasi rupiah pemerintah. Kemarin, pasar surat utang negara (SUN) juga menguat seiring dengan hasil lelang yang masih menunjukkan minat peserta lelang dan pelaku pasar masih cukup besar dengan nilai penerbitan senilai Rp 17,5 triliun dalam lelang rutin. Hasil penerbitan itu masih di dalam rentang target indikatif Rp 15 triliun-Rp 22,5 triliun yang ditetapkan sebelumnya.

Jumlah penerbitan itu merupakan bagian yang dimenangkan dari total penawaran yang masuk dari peserta lelang Rp 78,41 triliun.

Hasil lelang tersebut masih cukup baik mengingat selama hampir setengah bulan terakhir pasar obligasi sedang mengalami tekanan akibat kekhawatiran penyebaran virus corona Covid-19, terutama ketika di awal pekan ini penyebarannya sudah mulai masuk ke Indonesia.

Harga obligasi rupiah pemerintah kemarin mulai berbalik menguat signifikan dan mematahkan tren penguatan yang terjadi sejak 5 hari terakhir, tepatnya pada 25 Februari. Penguatan harga tersebut sekaligus menekan tingkat imbal hasil (yield) yang tercermin pada seri FR0082 yang menjadi acuan 10 tahun, di mana yield-nya turun menjadi 6,85%.


PT Equityworld


Surprise! The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Bps, Emas Melesat 3% | PT Equityworld



Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan keuntungan yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun, dan FR0083 bertenor 20 tahun.

Terang saja, penguatan terjadi karena pasar tersulut euforia dari niat penurunan suku bunga acuan beberapa bank sentral di dunia serta dari negara-negara anggota G-7.

Penguatan serupa juga terjadi di pasar saham Asia dan Eropa, meskipun tidak seperti IHSG yang penguatan hariannya seperti balas dendam dan menjadi rekor tertinggi sejak 5 September 2018.

Di Asia, penguatan terjadi di indeks Straits Times asal Singapura 0,39% dan Shanghai Composite di China 0,74%. Di pasar saham Eropa, penguatannya tercermin dari kenaikan indeks FTSE 100 di Inggris Raya yang naik 0,95%, DAX di Jerman 0,46%, dan CAC di Prancis 0,75%.

Selasa, 03 Maret 2020

Equityworld Futures | Investor Mulai Tarik Cuan, Begini Arah Harga Emas Dunia

Equityworld Futures | Investor Mulai Tarik Cuan, Begini Arah Harga Emas Dunia

Equityworld Futures | Harga emas dunia menguat pada perdagangan Senin kemarin (2/3/2020) setelah merosot tajam hingga 3,5% pada Jumat (27/2/2020) pekan lalu. Merosotnya harga emas pekan lalu karena investor melakukan aksi profit taking alias ambil untung.

Data Refinitiv mencatat, pada pukul 16:08 WIB Senin kemarin, harga emas diperdagangkan di level US$ 1.603,17/troy ons, menguat 1,16% di pasar spot.

Pekan lalu, harga emas merosot kala itu bursa saham juga mengalami aksi jual. Para analis melihat lonjakan kasus wabah virus corona memicu aksi jual di berbagai instrumen investasi, termasuk emas yang sudah menguat cukup tajam.

Para investor mencairkan keuntungan dari penguatan emas tersebut, sehingga harga emas merosot tajam.

"Para pelaku pasar menjual apapun yang mereka bisa, ini merupakan aksi jual di semua instrumen" kata Michael Matousek, Kepala Trader Global Investors AS, dilansir CNBC International.

Lonjakan kasus virus corona terjadi di Korea Selatan (Korsel), Italia, dan Iran. Berdasarkan data dari Johns Hopkins CSSE jumlah kasus virus corona di Korsel hingga Senin kemarin mencapai 4.212 kasus, dengan 17 orang meninggal dunia, di Italia ada 1.694 kasus dengan 34 orang meninggal dunia, dan Iran 978 kasus dengan 54 orang meninggal dunia.

Jumlah korban meninggal di Iran kini menjadi yang terbanyak kedua setelah China yang merupakan pusat wabah virus corona.

Secara global, virus corona sudah memakan korban jiwa lebih dari 3.000 orang, dan menjangkiti lebih dari 89.000 orang. Terbaru, 2 orang terinfeksi di Depok, Jawa Barat.

Lembaga riset global, Moody's Analytics, memprediksi virus corona Wuhan (Covid-19) dapat menekan pertumbuhan ekonomi China pada 2020 menjadi tinggal 5,4% dari angka pertumbuhan tahun lalu 6%.

"Di dalam skenario dasar kami, kemungkinan besar penyebaran wabah akan tetap tertahan di China dan masih akan terjadi pada musim semi. Ekonomi China akan berkontraksi pada kuartal pertama tahun ini, dan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan terpangkas menjadi 5,4%," ujar Mark Zandi, Chief Economist Moody's Analytics dalam risetnya, Rabu (26/2/20).

Selain berdampak pada ekonomi China, ekonomi AS juga akan diprediksi akan melambat 0,6 ppt (persentase poin) dan hanya dapat tumbuh 1,3% pada kuartal I-2020.

Tahun ini, ekonomi AS diprediksi melambat 0,2 ppt dari prediksi awal 2% atau artinya hanya tumbuh 1,7%.

Dengan penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi di China dan AS itu, maka dampaknya diprediksi dapat membuat pertumbuhan ekonomi dunia melambat 0,4 ppt menjadi 2,4% tahun ini dari prediksi awal 2,8%.

Ekonomi di AS yang diprediksi akan melambat membuat Goldman Sachs memprediksi bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan memangkas suku bunga secara agresif di tahun ini.

CNBC International mewartakan, ekonom Goldman Sachs memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) di bulan Maret menjadi 1-1,25%, dan sepanjang tahun ini bank sentral pimpinan Jerome Powell tersebut diprediksi akan memangkas suku bunga sebanyak 100 bps.

Prediksi Goldman tersebut diperkuat dengan data dari piranti FedWatch milik CME Group, dimana pelaku pasar melihat probabilitas 100% The Fed akan memangkas suku bunga 50 bps di bulan ini.

Prediksi pemangkasan suku bunga tersebut membuat harga emas kembali menguat kemarin.

Analisis Teknikal
Melihat grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD bergerak di bawah kisaran rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), di kisaran MA 21 hari (garis merah), dan di atas MA 125 hari (garis hijau).

Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (MACD) mulai bergerak turun meski di wilayah positif. Sementara histogramnya sudah masuk ke wilayah negatif akibat penurunan tajam di hari Jumat. Indikator ini menunjukkan emas kembali memasuki fase konsolidasi.

Pada time frame 1 jam, emas bergerak di ksiaran MA 8 dan MA 21, tetapi di bawah MA 125. Indikator Stochastic bergerak naik dan memasuki wilayah jenuh beli (overbought).

Equityworld Futures



RI Terpapar Corona, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rekor! | Equityworld Futures


Emas masih kini bergerak di dekat US$ 1.604/troy ons yang kini menjadi resisten (tahanan atas) terdekat. Selama tertahan di bawah resisten, emas berisiko memangkas penguatan ke support (tahanan bawah) US$ 1.600 hingga US$ 1.595/troy ons.

Jika level tersebut ditembus, emas berisiko melemah ke US$ 1.588/troy ons, sebelum menuju US$ 1.580/troy ons. Sementara jika resisten ditembus, emas berpeluang menguat ke US$ 1.611 sampai US$ 1.616/troy ons.

Emas Antam
Di sisi lain, harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 4.000 (0,53%) menjadi Rp 761.000 per gram pada Senin kemarin, dari Rp 757.000/gram akhir pekan lalu.

Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram menguat menjadi Rp 76,1 juta dari harga akhir pekan lalu Rp 75,7 juta per batang.

Senin, 02 Maret 2020

Equityworld Futures | Tenang! Harga Emas Antam Masih Kokoh, Cuma Hari Ini Ambles

Equityworld Futures | Tenang! Harga Emas Antam Masih Kokoh, Cuma Hari Ini Ambles

Equityworld Futures | Harga logam mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dalam sepekan terakhir (24-29 Februari) bergerak naik tipis kala harga emas global tergelincir dan keluar dari level tertingginya.

Hari ini, Sabtu (29/2/2020) harga emas Antam untuk kepingan 100 gram dibanderol Rp 757.000/gram atau turun Rp 10.000 dibanding posisi perdagangan Jumat kemarin. Sepanjang pekan ini harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar 0,26%.

Walau mencatatkan penguatan tipis dalam sepekan, gerak harga emas Antam mengekor harga emas global. Apalagi harga emas Antam sempat tergelincir Rp 10.000 kemarin saat harga emas global juga dirundung aksi jual oleh investornya.

Dalam sepekan harga emas dunia di pasar spot anjlok 3,56%. Harga emas harus tersungkur dan keluar dari level tertingginya dalam 7 tahun pada perdagangan kemarin.

Investor lebih memilih untuk mencairkan cuan dari harga emas yang sudah sangat tinggi. "Ada aksi ambil untung pada emas" kata Xiao Fu, analis Bank of China seperti diwartakan Reuters. "Jadi tak heran jika ada koreksi dari waktu ke waktu apalagi (harga) sudah meningkat secara tajam" tambahnya.

"Mungkin yang dibayangkan adalah, permintaan emas akan tetap kuat dalam kondisi seperti sekarang ini, tetapi yang terjadi malah sebaliknya" tulis analis Commerzbank dalam sebuah catatan.

Lebih lanjut Commerzbank menilai aksi jual emas ini dilakukan para investor untuk mengimbangi kerugian di tempat lain. Maklum sejak lonjakan kasus baru infeksi virus corona di luar China dilaporkan, terjadi tekanan jual yang masif di bursa saham global.

"Ketika sentimen diliputi oleh rasa ketakutan, investor selalu memilih kas dan likuiditas dan memilih menjual investasi yang sudah untung karena margin calls atau untuk menutupi kerugian pada investasi lain" kata Samson Li, seorang analis logam mulia Refinitiv yang berbasis di Hong Kong, melansir Reuters.


Equityworld Futures


Investor Panik Virus Corona, Harga Emas Anjlok pada Akhir Pekan | Equityworld Futures


Aksi ambil untung terjadi di tengah merebaknya wabah virus corona di berbagai penjuru dunia. Berdasarkan data terbaru John Hopkins University CSSE, sudah ada 85.406 kasus infeksi virus corona di lebih dari 55 negara.

China sebagai episentrum penyebaran virus merupakan negara dengan jumlah kasus terbanyak mencapai 79.251 kasus disusul Korea Selatan di peringkat kedua dengan 3.150 kasus dan Italia 889 kasus.

Virus corona yang jadi risiko utama untuk perekonomian global membuat investor beralih ke aset-aset safe haven seperti surat utang pemerintah AS bertenor 10 tahun yang menunjukkan imbal hasil terendah sepanjang masa.

Walau emas dunia sedang kena tekanan jual, harga emas antam masih relatif kokoh di level tertingginya. Hal ini mengindikasikan minat beli emas sebagai salah satu aset investasi yang relatif aman di dalam negeri masih tinggi.