Senin, 19 Mei 2014

Deklarasi Capres Gagal Tahan IHSG di Zona Hijau

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal menembus level 5.100 gara-gara terkena aksi ambil untung. Posisi indeks yang jenuh beli (overbought) dimanfaatkan investor untuk mengambil untung.

Deklarasi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang dilakukan pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) serta Prabowo dan Hatta Rajasa tidak mampu pertahankan IHSG positif. Tapi berhasil menarik dana asing masuk lantai bursa hingga lebih dari Rp 2 triliun.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 11.350 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 11.430 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG menguat 21,480 poin (0,43%) ke level 5.053,051 bersama mata uang garuda buka perdagangan awal pekan. Optimisme Pemilihan Presiden (Pilpres) berjalan lancar jadi katalis positif.

Pelaku pasar yakin Pilpres akan berjalan satu putaran dengan kemenangan presiden yang selama ini jadi idolanya. Sentimen ini mendorong aksi beli di saham-saham unggulan dan lapis dua.

Setelah mencapai titik tertingginya di level 5.091,317 IHSG langsung terkena aksi ambil untung. IHSG hanya stagnan, tidak sampai jatuh ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (19/5/2014), IHSG naik tipis 2,417 poin (0,05%) ke level 5.033,988. Aksi ambil untung muncul setelah IHSG masuk area jenuh beli.

Saham-saham yang sudah naik tinggi langsung jadi sasaran profit taking. Indeks sempat jatuh hingga ke level terendahnya hari ini di 4.976,399 gara-gara maraknya tekanan jual.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (19/5/2014), IHSG ditutup melemah 16,575 poin (0,33%) ke level 5.014,996. Sementara Indeks LQ45 ditutup turun 1,485 poin (0,17%) ke level 857,374.

Aksi jual ini banyak dilakukan investor domestik. Sedangkan investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 2,383 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Perdagangan hari ini berjalan sangat ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 272.815 kali pada volume 5,789 miliar lembar saham senilai Rp 9,081 triliun. Sebanyak 83 saham naik, 228 turun, dan 71 saham stagnan.

Pelaku pasar menanti laporan data ekonomi Jepang dan China, sementara ini bursanya menunggu di teritori negatif. Koreksi bursa regional ini juga yang menyeret IHSG jatuh ke zona merah.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa Asia sore ini:


  • Indeks Nikkei 225 melemah 90,15 poin (0,64%) ke level 14.006,44.
  • Indeks Hang Seng berkurang 8,41 poin (0,04%) ke level 22.704,50.
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 21,32 poin (1,05%) ke level 2.005,18.
  • Indeks Straits Times menipis 2,39 poin (0,07%) ke level 3,260,20.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Merck (MERK) naik Rp 1.450 ke Rp 184.950, Adira Finance (ADMF) naik Rp 775 ke Rp 11.925, Siloam (SILO) naik Rp 650 ke Rp 13.025, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 375 ke Rp 27.350.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 5.000 ke Rp 1,125 juta, Indocement (INTP) turun Rp 775 ke Rp 23.100, Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 675 ke Rp 15.275, dan Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 400 ke Rp 5.600.

Sumber : Detik