Rabu, 30 Juni 2021

Equityworld Futures | Wall Street menghijau, S&P 500 dan Nasdaq cetak kembali rekor

 Equityworld Futures | Wall Street menghijau, S&P 500 dan Nasdaq cetak kembali rekor

Equityworld Futures | Wall Street kompak menguat, dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi pada perdagangan Selasa (29/6), terangkat oleh saham Apple Inc dan saham teknologi lainnya setelah laporan kepercayaan konsumen yang optimistis.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 9,02 poin atau 0,03% ke 34.292,29, S&P 500 naik 1,19 poin atau 0,03% ke 4.291,80 dan Nasdaq Composite naik 27,83 poin atau 0,19% ke 14.528,34.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 9,60 miliar saham, dengan rata-rata 11,1 miliar dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Kenaikan S&P 500 didorong oleh lonjakan saham Morgan Stanley di tengah berita kenaikan dividen, mencapai rekor tertinggi dalam empat sesi berturut-turut.



Harga emas tergelincir | Equityworld Futures



Saham Morgan Stanley melonjak 3,4% setelah menggandakan dividennya menjadi 70 sen per saham pada kuartal ketiga. JPMorgan Chase & Co, Bank of America Corp dan Goldman Sachs Group juga menaikkan dividen mereka.
Namun, S&P dan Dow ditutup sedikit berubah setelah sesi yang ditandai dengan volume yang lebih rendah dari rata-rata, karena pasar menunggu lebih banyak data ekonomi.
"Saya pikir pasar sedang dalam masa pencernaan," kata Tom Martin, manajer portofolio senior di Globalt seperti dikutip Reuters.
"Kami sedang menunggu informasi berikutnya yang akan memberi kami gambaran tentang seberapa berkelanjutan pemulihan itu."

Pelaku pasar mengamati dengan cermat laporan nonfarm payroll yang akan dirilis pada hari Jumat, yang dapat mempengaruhi sikap kebijakan Federal Reserve AS yang bergantung pada pemulihan pasar tenaga kerja yang adil.
Laporan kepercayaan konsumen yang optimistis pada hari Selasa menetapkan nada positif untuk data pekerjaan. Kepercayaan konsumen AS meningkat pada bulan Juni ke level tertinggi sejak pandemi Covid-19 dimulai lebih dari setahun yang lalu, memperkuat ekspektasi untuk pertumbuhan ekonomi yang kuat pada kuartal kedua.
"Jika ada angka nonfarm payrolls yang kuat bulan ini dan kami mulai membuat kemajuan pada tingkat pengangguran, itu mengubah seluruh narasi Fed," kata Mike Zigmont, kepala perdagangan dan penelitian di Harvest Volatility Management di New York.


Selasa, 29 Juni 2021

Equityworld Futures | Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq cetak rekor, didorong kenaikan saham teknologi

 Equityworld Futures | Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq cetak rekor, didorong kenaikan saham teknologi

Equityworld Futures | Wall Street ditutup bervariasi, dengan indeks Nasdaq dan S&P 500 mencatat rekor tertinggi pada perdagangan Senin (28/6) ditopang oleh saham teknologi karena investor mengharapkan musim pendapatan yang kuat, sementara suku bunga tetap rendah.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 150,57 poin atau 0,44% ke 34.283,27, S&P 500 naik 9,91 poin atau 0,23% ke 4.290,61 dan Nasdaq Composite naik 140,12 poin atau 0,98% ke 14.500,51.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 9,55 miliar saham dengan rata-rata 11,7 miliar saham dalam 20 sesi perdagangan terakhir.
Perusahaan teknologi besar termasuk Facebook Inc, Netflix Inc, Twitter Inc dan Nvidia Corp termasuk di antara dorongan terbesar untuk kenaikan S&P 500 dan Nasdaq.

Saham Facebook melonjak lebih dari 4% karena hakim AS mengabulkan mosi perusahaan untuk membatalkan gugatan Komisi Perdagangan Federal. Raksasa media sosial itu menyelesaikan hari Senin dengan kapitalisasi pasar lebih dari US$ 1 triliun.
Di Nasdaq 100, pemenang terbesar adalah Nvidia Corp, yang naik 5,0% setelah pembuat chip utama Broadcom Inc, Marvell dan MediaTek yang berbasis di Taiwan mendukung kesepakatan US$ 40 miliar untuk membeli perancang chip Inggris Arm.
Sebaliknya, sektor siklis turun tajam di tengah kekhawatiran lonjakan kasus Covid-19 di seluruh Asia. Keuangan dan energi mencatat kerugian sektoral terbesar pada S&P 500, masing-masing turun 0,81% dan 3,33%.


"Ini akhir kuartal dan investor mungkin ingin mengambil beberapa keuntungan dan keluar dari energi dan tetap menggunakan teknologi," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research di New York seperti dikutip Reuters.
Stovall memperkirakan saham akan melanjutkan kenaikan jangka pendeknya karena investor menunggu musim pendapatan baru, di mana pertumbuhan pendapatan perusahaan S&P 500 dari tahun ke tahun diperkirakan mencapai 60%.

Baik S&P 500 dan Nasdaq mencapai serangkaian rekor tertinggi minggu lalu. Nasdaq naik 5% pada bulan Juni melampaui rekan-rekannya karena investor menumpuk kembali ke saham pertumbuhan berorientasi teknologi di tengah berkurangnya kekhawatiran tentang inflasi yang tak terkendali.
“Kami percaya dengan The Fed menempatkan tujuan yang realistis, investor sekarang memiliki lebih banyak mentalitas risiko memasuki paruh kedua tahun ini. Banyak dari nama-nama teknologi ini berkinerja buruk, sementara fundamental sangat kuat memasuki musim kuartalam Juni," kata analis Wedbush Securities Daniel Ives, yang memperkirakan Nasdaq akan mencapai 16.000 pada akhir tahun.
Di sisi ekonomi, perhatian investor akan terfokus pada data kepercayaan konsumen, laporan pekerjaan swasta dan laporan ketenagakerjaan bulanan penting yang akan dirilis akhir pekan ini. Hasil kuartalan dari Micron Technology Inc dan Walgreens Boots Alliance juga dijadwalkan pada minggu ini.

Senin, 28 Juni 2021

Equityworld Futures | Kesepakatan anggaran infrastruktur AS dongkrak indeks S&P 500

 Equityworld Futures | Kesepakatan anggaran infrastruktur AS dongkrak indeks S&P 500

Equityworld Futures | Kesepakatan Senat bipartisan tentang pengeluaran infrastruktur yang dianut oleh Presiden AS Joe Biden pekan lalu terus mengangkat saham. Hal ini mempengaruhi indeks S&P 500 yang mengakhiri pekan kemarin dengan ditutup di level 4.280.

Mengutip Reuters, kesepakatan tersebut mendorong indeks material dan industri mengalami peningkatan.  Hal ini yang akhirnya membantu S&P 500 mengungguli Nasdaq.

"Kabar positif dari paket infrastruktur lebih menguntungkan S&P 500 daripada Nasdaq. Nasdaq tidak menuangkan semen ke jalan dan memasang baja di jembatan. Itulah S&P 500," kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma.

Kenaikan yang terjadi dalam indeks S$P 500 juga didorong oleh saham Nike Inc yang melonjak 15,5% ke level tertinggi sepanjang masa setelah pembuat sepatu itu memperkirakan penjualan fiskal setahun penuh di atas perkiraan Wall Street.




Mampukah Harga Emas Sentuh USD 1.800 per Ounce Pekan Ini? | Equityworld Futures



Sementara itu, saham-saham bank seperti Bank of America juga naik 1,9% dan Wells Fargo naik 2,7% setelah The Fed mengumumkan bank-bank besar telah menyelesaikan tes stres dan tidak akan lagi menghadapi pembatasan terkait pandemi untuk membeli kembali saham dan membayar dividen.

"Ada sedikit aksi ambil untung di bidang teknologi dan realokasi ke bank setelah hasil stress test," kata Dennis Dick, trader di Bright Trading LLC.

Oleh karena itu, Indeks keuangan S&P 500 naik 1,3% dan merupakan yang berkinerja terbaik di antara 11 indeks sektor lainnya.

Perusahaan pesawat luar angkasa milik Miliarder Richard Branson, Virgin Galactic juga melonjak hampir 40% dan menjadikannya sebagai perusahaan kedua yang paling banyak diperdagangkan di Wall Street setelah menerima persetujuan untuk menerbangkan orang ke luar angkasa. dari regulator AS terkait keselamatan penerbangan.


Jumat, 25 Juni 2021

PT Equity World | Biden Siap Gelontorkan Duit Rp 17.354 T, Harga Emas Longsor

 PT Equity World | Biden Siap Gelontorkan Duit Rp 17.354 T, Harga Emas Longsor

PT Equity World | Harga emas dunia masih menjalani tren koreksi. Dalam sebulan terakhir, harga sudah ambles lebih dari 6%.

Pada Jumat (25/6/2017) 07:13 WIB, harga emas di pasar spot tercatat US$ 1.772,99/troy ons. Turun 0,12% dari hari sebelumnya.

Sang logam mulia memang sedang merana. Dalam sebulan ke belakang, harga komoditas ini rontok 6,42%.



Harga emas bergerak tipis karena isyarat beragam dari pejabat The Fed | PT Equity World





Emas sebagai instrumen aman (safe haven) jadi kurang menarik saat pasar bergairah. Ya, kini investor sedang bersemangat memburu aset-aset berisiko karena situasi tengah kondusif.

Ini terlihat di bursa saham New York. Dini hari tadi waktu Indoneisa, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 1,04%, S&P 500 menguat 0,66%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,72%. S&P 500 dan Nasdaq menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah.


Kamis, 24 Juni 2021

PT Equity World | Balik Arah, Bursa Saham Inggris Tergerus 0,23%

 PT Equity World | Balik Arah, Bursa Saham Inggris Tergerus 0,23%

PT Equity World | Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), berbalik melemah dari keuntungan dua hari berturut-turut. Indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,23 persen atau 15,95 poin, menjadi 7.074,06.
 
Mengutip Antara, Kamis, 24 Juni 2021, indeks FTSE 100 bertambah 0,39 persen atau 27,72 poin menjadi 7.090,01 poin pada Selasa, 22 Juni, setelah menguat 0,64 persen atau 44,82 poin menjadi 7.062,29 poin pada Senin, 21 Juni, dan anjlok 1,90 persen atau 135,96 poin menjadi 7.017,47 poin pada Jumat, 18 Juni.
 
Melrose Industries, perusahaan berbasis di London yang mengkhususkan diri dalam membeli dan meningkatkan bisnis berkinerja buruk, mengalami kerugian paling banyak di antara saham-saham unggulan dengan harga sahamnya terpuruk 2,65 persen.

Diikuti oleh saham induk perusahaan penyedia jasa asuransi jiwa dan dana pensiun Phoenix Group Holdings yang kehilangan 2,54 persen, serta perusahaan jasa penyelenggara acara dan penerbitan multinasional Inggris Informa merosot 2,50 persen.
 
Sementara itu, JD Sports Fashion, perusahaan ritel pakaian olahraga, melonjak 1,83 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi dari saham-saham unggulan.


Harga Emas Naik Didukung Pernyataan Jerome Powell | PT Equity World


 
Disusul oleh saham B perusahaan minyak dan gas multinasional Royal Dutch Shell PLC (RDSB) serta saham A perusahaan minyak dan gas multinasional Royal Dutch Shell PLC (RDSA), yang masing-masing meningkat 1,54 persen dan 1,38 persen.
 
Di sisi lain, Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), dengan Nasdaq naik ke rekor penutupan tertinggi didorong oleh reli di Tesla Inc. Sementara S&P 500 merosot, sekalipun investor menyambut data yang menunjukkan rekor puncak aktivitas pabrik AS pada Juni.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 71,34 poin atau 0,21 persen menjadi 33.874,24 poin. Indeks S&P 500 berkurang 4,60 poin atau 0,11 persen, menjadi 4.241,84 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 18,46 poin atau 0,13 persen, menjadi 14.271,73 poin.
 
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor utilitas merosot 1,05 persen, memimpin kerugian. Sementara itu, sektor consumer discretionary menguat 0,63 persen, menjadikannya kelompok dengan kinerja terbaik.


Rabu, 23 Juni 2021

PT Equity World | Kata Antam Terkait Tudingan Impor Emas Rp 47 Triliun

 PT Equity World | Kata Antam Terkait Tudingan Impor Emas Rp 47 Triliun

PT Equity World | PT Aneka Tambang (Persero) Tbk alias Antam menanggapi tudingan keterlibatan dalam dugaan kasus penggelapan uang bermodus impor emas senilai Rp 47,1 triliun. Selain Antam, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai juga disebut terlibat. SVP Corporate Secretary Antam Yulan Kustiyan mengatakan, sebagai perusahaan pelat merah, Antam telah memenuhi seluruh ketentuan dalam impor emas sesuai dengan praktik tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

"Antam senantiasa berkomitmen mematuhi peraturan yang berlaku dalam setiap lini bisnis Perusahaan, termasuk dalam kegiatan impor emas yang dilakukan perusahaan melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia," ujar Yulan kepada Kompas.com, Selasa (22/6/2021). Ia menjelaskan, Antam memang melakukan impor emas yakni gold casting bar atau emas hasil tuangan dengan berat 1 kilogram untuk bahan baku produk logam mulia. Produk tersebut masuk dalam kategori pos tarif (HS Code) 7108.12.10 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 6/PMK.010/2017.


Emasnya, Kakak! Harga Turun, Makin Murah Nih... | PT Equity World



Menurut Yulan, perseroan telah memenuhi ketentuan dalam impor produk emas tersebut, termasuk dalam hal kewajiban tarif bea masuk. "Perusahaan secara transparan telah melaksanakan seluruh kewajiban sebagai importir, termasuk aspek perpajakan, dan senantiasa bekerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk mendukung penerapan tata kelola impor sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata dia. Yulan menjelaskan, emas casting bar yang di impor Antam masuk ke golongan emas non-monetary. Emas ini dalam bentuk bongkah, ingot atau batang tuangan.

Emas tersebut tidak diperjual belikan secara langsung, tapi digunakan sebagai bahan baku yang kemudian di lebur dan di olah kembali menjadi produk hilir emas (minting bar) dengan teknologi certy eye. Nanti akan menjadi pecahan emas 0,5-100 gram, serta varian lain seperti gift series, emas seri batik dan lain sebagainya yang dibuat di pabrik pengolahan dan pemurnian UBPP Logam Mulia. "Impor emas casting bar (ingot dalam pecahan 1 kilogram) diperuntukan sebagai bahan baku pembuatan produk emas minted bar yang kemudian dijual kepada pelanggan," jelas Yunan. Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan mengungkapkan, dugaan kasus penggelapan uang bermodus impor emas melalui Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno Hatta, Tangerang. Hal itu diungkapkannya saat rapat bersama Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin pada Senin (14/6/2021) lalu. Arteria bahkan meminta Kejaksaan Agung memeriksa petinggi Antam, lantaran menduga ada keterlibatan perusahaan ini terkait penggelapan dana dari impor emas. Ia menyebut ada indikasi manipulasi produk emas dengan mengubah kode HS untuk impor tersebut. Sehingga yang seharusnya dikenakan bea masuk hingga 5 persen tapi menjadi nol persen ketika tiba di Indonesia. Menurutnya, tindakan penggelapan impor emas itu pun berpotensi merugikan negara sebesar Rp 2,9 triliun. "Potensi kerugian negaranya Rp 2,9 triliun. Ini bukan uang kecil di saat kita lagi susah, Pak," ujar Arteria.
L

Selasa, 22 Juni 2021

PT Equity World | Harga Emas Hari Ini, 22 Juni 2021: Kinclong!

PT Equity World | Harga Emas Hari Ini, 22 Juni 2021: Kinclong!

PT Equity World|  Harga emas hari ini kinclong pada saat aset berisiko saham dan rupiah memerah akibat kekhawatiran lonjakan Covid-19 di Indonesia. Merujuk ke laman resmi Pegadaian, harga emas Antam naik Rp3.000 dari Rp961.000 per gram menjadi Rp964.000 per gram pada Selasa, 22 Juni 2021.

Kenaikan harga yang tipis itu membuat logam mulia Antam cetakan 0,5 gram kini dibanderol lebih tinggi menjadi Rp535.000. Kemudian, untuk membeli emas Antam seberat 2 gram perlu merogoh kocek sebesar Rp1.865.000. Baca Juga: Saham Dibuang-Buang, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang!



Harga Emas Dunia Sedikit Menguat di Tengah Pelemahan Dolar AS | PT Equity World




Sementara itu, harga emas UBS hari ini juga terpantau stagnan. Emas UBS dibanderol seharga Rp933.000 per gram. Kemudian, harga emas UBS berukuran 0,5 gram dan 2 gram per hari ini masing-masing dihargai sebesar Rp499.000 dan Rp1.852.000


Senin, 21 Juni 2021

PT Equity World | Mencermati Hasil Pertemuan The Fed Terkait Sinyal Tapering

 PT Equity World  | Mencermati Hasil Pertemuan The Fed Terkait Sinyal Tapering

PT Equity World | Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) telah menggelar pertemuan dua hari pada 15-16 Juni 2021.  The Fed memberi sinyal akan menaikkan suku bunga pada 2023.  Lalu bagaimana dengan sentimen pengurangan pembelian obligasi AS atau tapering the Fed?
Pekan ini, PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk masih menyoroti tapering the Fed dan dampaknya ke bursa saham.  Salah satu yang jadi pertanyaan apakah the Fed mengedepankan tapering?
Selama dua bulan ini, tapering menjadi perhatian investor. Selama pertemuan federal open market committee (FOMC) atau dewan rapat kebijakan bank sentral AS, Ketua The Fed Jerome Powell masih mengusulkan hal itu akan menjadi tepat untuk mempertimbangkan mengumumkan rencana mengurangi aset pada pertemuan berikutnya, jika data memungkinkan. “Memberi kejutan untuk nada hawkish,” demikian mengutip dari laporan Ashmore, Minggu (20/6/2021).


Rekomendasi Emas 21 – 25 Juni 2021: Berapa Harga Emas Sesungguhnya? | PT Equity World



Dengan bertambahnya perkiraan produk domestik bruto (PDB) dan inflasi menjadi tiga persen pada 2021. Kemudian inflasi 2,1 persen pada 2022 dan 2023. Namun, Powell menilai, inflasi tinggi masih sementara. Di sisi lain,inflasi berisiko lebih tinggi seiring permintaan naik lebih cepat dari pasokan.
The Fed juga mengakui kekuatan tenaga kerja mungkin terganggu lebih lama, sementara di sana masih cukup kendur.
Tingkat pensiun lebih cepat dan faktor lain mungkin membuat sulit untuk kembali ke posisi sebelum pra pandemi COVID-19 untuk tingkat pekerjaan.

Ada harapan dua kali kenaikan suku bunga pada 2023, dan dua titik pada 2022 yang juga menunjukkan kenaikan. Powell juga menekankan titik plot tentu saja proyeksi individu, bukan ramalan komite dan rencana harus diambil.
Selain itu, kenaikan suku bunga juga tidak fokus komite.  "Powell mengatakan membicarakan lepas landas sekarang akan sangat prematur, itu tidak masuk akal,"
Pernyataan The Fed mengejutkan dan mendorong kenaikan imbal hasil. Namun, sejak itu, imbal hasil lebih tenang.Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun mencapai 1,58 persen dan ditutup pada pekan ini di kisaran 1,49 persen. Imbal hasil obligasi bertenor 30 tahun mencapai 2,21 persen, dan turun menjadi 2,07 persen.
"Ini menyiratkan obligasi jangka panjang cenderung mendatar, menunjukkan kinerja lebih baik dalam durasi panjang vs pendek.  Diharapkan ini tercermin dalam pergerakan imbal hasil obligasi Indonesia. Kami mempertahankan strategi durasi panjang kami untuk obligasi,” tulis Ashmore.

Jumat, 18 Juni 2021

Equity World | Wall Street: Saham teknologi mengangkat Nasdaq, nada hawkish The Fed membatasi S&P

 Equity World | Wall Street: Saham teknologi mengangkat Nasdaq, nada hawkish The Fed membatasi S&P

Equity World | Wall Street berakhir variasi pada perdagangan Kamis (17/6). Keyakinan pada kekuatan pemulihan ekonomi mendorong investor ke saham teknologi AS, mengangkat indeks Nasdaq lebih tinggi.
Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 210,22 poin atau 0,62% menjadi 33.823,45, S&P 500 kehilangan 1,84 poin atau 0,04% menjadi 4.221,86, dan Nasdaq Composite naik 121,67 poin atau 0,87% menjadi 14.161,35.

Saham bank yang sensitif terhadap suku bunga merosot 4,3% karena imbal hasil US Treasury yang berjangka lebih panjang turun.

Penurunan marjinal adalah penyelesaian negatif ketiga S&P berturut-turut, sementara Dow - dengan penurunan yang lebih jelas - membukukan penutupan lebih rendah keempat berturut-turut.
Masih banyak investor mencerna pesan hawkish Federal Reserve yang tak terduga tentang kebijakan moneter dari hari sebelumnya, memproyeksikan kenaikan suku bunga pasca-pandemi pertama pada tahun 2023.
Petinggi The Fed mengutip prospek ekonomi yang membaik karena ekonomi AS pulih dengan cepat dari pandemi, dengan pertumbuhan keseluruhan diperkirakan mencapai 7% tahun ini.



Emas Berjangka Jatuh Terseret Penguatan Dolar AS | Equity World




"Saya pikir ada skenario yang dipikirkan orang bahwa The Fed akan membiarkan inflasi yang lebih besar dan lebih lama dan saya pikir dengan peningkatan dot plot kemarin ... orang memikirkan kembali skenario itu," kata David Lefkowitz, kepala ekuitas di UBS Global Wealth Management.
Saham teknologi, yang umumnya berkinerja lebih baik ketika suku bunga rendah, mendorong reli di Wall Street tahun lalu karena investor berbondong-bondong ke saham yang dianggap relatif aman selama masa gejolak ekonomi.

Investor kembali ke posisi seperti itu pada hari Kamis. Saham produsen chip Nvidia Corp melonjak 4,8%, membukukan rekor penutupan keempat berturut-turut, setelah Jefferies menaikkan target harga sahamnya.
Sementara itu, saham Apple Inc, Microsoft Corp, Amazon.com Inc dan Facebook Inc terlepas dari penurunan premarket, naik antara 1,3% dan 2,2%. Investor bertaruh bahwa rebound ekonomi yang stabil akan meningkatkan permintaan untuk produk mereka dalam jangka panjang.
Nasdaq berakhir 13 poin dari rekornya pada hari Senin, tetapi itu masih merupakan penutupan tertinggi kedua indeks yang pernah ada.


Kamis, 17 Juni 2021

Equity World | Wall Street memerah terseret proyeksi The Fed atas kenaikan suku bunga 2023

 Equity World | Wall Street memerah terseret proyeksi The Fed atas kenaikan suku bunga 2023

Equity World | Tiga indeks acuan Wall Street ditutup terkoreksi pada perdagangan Rabu (16/6). Petinggi Federal Reserve membuat investor bingung dengan indikasi bahwa bank sentral dapat mulai menaikkan suku bunga pada tahun 2023, setahun lebih awal dari yang diharapkan.
Melansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 265,66 poin atau 0,77% menjadi 34.033,67, S&P 500 kehilangan 22,89 poin atau 0,54% menjadi 4.223,7, dan Nasdaq Composite turun 33,17 poin, atau 0,24%, menjadi 14.039,68.
Proyeksi baru melihat mayoritas 11 dari 18 pejabat bank sentral AS mencatat setidaknya dua persen kenaikan suku bunga untuk tahun 2023.
Para petinggi The Fed juga berjanji untuk mempertahankan kebijakan yang mendukung untuk saat ini guna mendorong pemulihan pekerjaan yang sedang berlangsung.
The Fed mengutip prospek ekonomi yang membaik, dengan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan diperkirakan mencapai 7% tahun ini.
Namun, investor terkejut mengetahui para pejabat sedang mempertimbangkan kenaikan suku bunga lebih awal dari 2024.


Data Ekonomi AS Suram, Emas Berjangka Naik | Equity World


"Pada awalnya, plot titik yang memproyeksikan dua kenaikan pada tahun 2023 lebih hawkish dari yang diharapkan dan pasar bereaksi seperti itu," kata Daniel Ahn, kepala ekonom AS di BNP Paribas.
Benchmark imbal hasil US Treasury tenor 10tahun naik di tengah berita Fed, sementara indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik ke puncak enam minggu.
Dengan inflasi yang meningkat lebih cepat dari yang diharapkan dan ekonomi bangkit kembali dengan cepat, pasar telah mencari petunjuk kapan The Fed dapat mengubah kebijakan yang diberlakukan tahun lalu untuk memerangi dampak ekonomi dari pandemi, termasuk program pembelian obligasi besar-besaran.
The Fed mengulangi janjinya untuk menunggu "kemajuan lebih lanjut yang substansial" sebelum mulai beralih ke kebijakan yang disesuaikan dengan ekonomi terbuka penuh.
Ini juga mempertahankan suku bunga acuan jangka pendek mendekati nol dan mengatakan akan terus membeli obligasi $ 120 miliar setiap bulan untuk mendorong pemulihan ekonomi.


Rabu, 16 Juni 2021

Equity World | Wall Street Tergelincir Jelang Pertemuan The Fed

 Equity World | Wall Street Tergelincir Jelang Pertemuan The Fed

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan saham Selasa, 15 Juni 2021 waktu setempat. Indeks S&P 500 dan Nasdaq tergelincir dari posisi tertingginya seiring investor menanti hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 melemah 0,2 persen menjadi 4.246,59 setelah naik 0,1 persen ke posisi tertinggi baru di kisaran 4.257,16. Indeks Dow Jones susut 94,42 poin atau 0,3 persen menjadi 34.299,33. Indeks Nasdaq turun 0,7 persen menjadi 14.072 setelah saham Apple, Alphabet, Amazon dan Microsoft melemah.

Sektor real estate dan teknologi alami tekanan terbesar pada perdagangan Selasa, sementara itu sektor energi naik 2,1 persen. Saham Diamondback Energy naik 5,1 persen dan Exxon Mobil dan Occidental Petroleum menguat lebih dari tiga persen.

Dari data ekonomi, indeks harga produsen melonjak 6,6 persen hingga Mei 2021. Kenaikan itu terbesar dalam 12 bulan ini. Secara bulanan, indeks harga produsen naik 0,8 persen. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan Dow Jones 0,6 persen.




Wah! Harga Emas Jatuh Lagi Akibat Isu Tapering Fed | Equity World




Sementara itu, data ritel penjualan pada Mei 2021 susut 1,3 persen dibandingkan dari harapan ekoom sekitar 0,7 persen.

"Data yang beragam tidak membuat pasar khawatir. Pasar hampir tidak merespons dengan sedikit cukup berani untuk mengambil posisi besar menjelang pertemuan the Fed," ujar Analis City Index Fiona Cincotta, dilansir dari CNBC, Rabu (16/6/2021).

Ia menambahkan, hal yang menjadi pertanyaan mengenai the Federal Reserve (the Fed) akan memulai dengan sangat lambat mendiskusikan taper tantrum atau pengurangan pembelian obligasi dan perdebatan seputar kebijakan moneter  yang lebih ketat.

Pertemuan kebijakan the Federal Reserve dalam dua hari ini menjadi titik fokus pasar pekan ini. Bank sentral AS diperkirakan tidak akan mengambil tindakan apapun.

Namun, komentar tentang suku bunga, inflasi dan ekonomi dapat mendorong pergerakan pasar. Pelaku pasar akan mendengarkan dengan cermat komentar tentang inflasi dan rencana pengurangan obligasi.

"Semakin lama mereka menunggu untuk berbicara, apalagi taper, ketidakseimbangan tumbuh. Risiko taper ditambah data inflasi tinggi baru-baru ini dan masalah seputar tingkat RRP/IOER kemungkinan akan membuat pertemuan terakhir the Fed bisa dovish,” kata Head of US Macro Strategy MUFG, George Goncalves.

Miliarder Paul Tudor Jones menuturkan, pertemuan the Fed ini bisa menjadi paling penting dalam karier ketua the Federal Reserve Jerome Powell.

Tudor juga memperingatkan Powell dapat memicu aksi jual besar-besaran dalam aset berisiko jika tidak melakukan pekerjaan yang baik untuk memberi sinyal penurunan dalam pembelian aset bulanan the Fed.


Selasa, 15 Juni 2021

PT Equityworld | Wall Street: Indeks S&P 500 dan Nasdaq capai rekor penutupan tertinggi baru lagi

 PT Equityworld | Wall Street: Indeks S&P 500 dan Nasdaq capai rekor penutupan tertinggi baru lagi

PT Equityworld  | Wall Street tampil cukup baik di awal pekan dengan dua dari tiga indeks utama ditutup di rekor tertinggi baru. Padahal, di saat yang sama investor cenderung fokus pada pertemuan Federal Reserve yang digelar pekan ini ketimbang penambah posisi.
Senin (14/6), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 85,85 poin atau 0,25% menjadi 34.393,75, indeks S&P 500 naik 7,71 poin atau 0,18% ke 4.255,15 dan Nasdaq Composite menguat 104,72 poin atau 0,74% menuju 14.174,14.
Dengan hasil ini indeks S&P telah naik 13,1% di tahun ini. Sedangkan Dow Jones dan Nasdaq, masing-masing menguat 12,7% dan 9,2% sepanjang 2021.

Pada sesi ini, investor mencari isyarat baru dari bank sentral Amerika Serikat (AS) tentang prospek inflasi, setelah data terbaru menunjukkan ekonomi Negeri Paman Sam mendapatkan kembali momentum untuk bangkit tetapi tidak terlalu panas. Hal tersebut telah berhasil meredakan kekhawatiran investor tentang lonjakan inflasi.
Sementara The Fed telah meyakinkan bahwa setiap lonjakan inflasi akan bersifat sementara. Pembuat kebijakan dapat mulai membahas pengurangan pembelian obligasi pada pertemuan FOMC yang digelar pada 15-16 Juni.  


PT Equityworld | Investor Gelisah Tunggu Pertemuan Fed, Harga Emas Makin Anjlok


Kebanyakan analis, bagaimanapun, tidak mengharapkan keputusan sebelum konferensi tahunan Jackson Hole, Wyoming, yang dilakukan bank sentral pada bulan Agustus. Mengingat, setiap perubahan dalam retorika dovish dari The Fed dapat menjungkirbalikkan pasar saham.
"Ada argumen yang benar-benar bagus di kedua sisi perdebatan inflasi, tetapi untuk berpikir itu ide yang baik untuk membuat perubahan substantif sekarang, berdasarkan kenaikan inflasi yang berkelanjutan atau tingkat sementara, tampaknya konyol bagi saya," kata Mark Stoeckle, CEO dan manajer portofolio senior dari Adams Funds.
Saham-saham terkait teknologi dengan pertumbuhan tinggi, berada di jantung aksi jual yang didorong oleh kekhawatiran kenaikan suku bunga, telah mendapatkan kembali pijakannya di bulan ini dengan mengorbankan saham industri, keuangan, dan material yang terkait dengan ekonomi.
Indeks teknologi S&P ditutup pada level 2.515. Ini hanya sedikit di bawah dari level tertinggi yang pernah dicapai pada 26 April lalu. Itu adalah salah satu dari setengah lusin sektor yang berakhir di wilayah positif. Bahan dan keuangan adalah penghambat utama.
Pada perdagangan kali ini, saham Lordstown Motors Corp jatuh 18,8% setelah Chief Executive Steve Burns dan Chief Financial Officer Julio Rodriguez mengundurkan diri, beberapa hari setelah pembuat truk listrik memperingatkan bahwa mungkin tidak memiliki cukup uang untuk bertahan dalam bisnis selama tahun depan.


Senin, 14 Juni 2021

PT Equityworld | Bursa Saham Asia Bervariasi Jelang Akhir Pekan

 PT Equityworld | Bursa Saham Asia Bervariasi Jelang Akhir Pekan

PT Equityworld | Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Jumat pagi, (11/6/2021), mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street dengan indeks saham S&P 500 cetak rekor tertinggi.

Di indeks saham Jepang Nikkei 225 menguat 0,16 persen pada awal perdagangan. Indeks saham Topix mendatar. Di Korea Selatan, indeks saham Kospi naik 0,57 persen. Indeks saham ASX 200 cenderung mendatar. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,14 persen.

Di Wall Street, indeks saham S&P 500 menguat 0,5 persen ke posisi tertinggi 4.239,18. Indeks saham Dow Jones mendaki 19,1 poin ke posisi 34.466,24. Sementara itu, indeks Nasdaq bertambah 0,78 persen ke posisi 14.020.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) setelah rilis laporan inflasi Amerika Serikat (AS) yang diawasi ketat.

Harga konsumen AS melonjak 5 persen pada Mei 2021, dan merupakan laju tercepat sejak Agustus 2008. Angka harga konsumen itu lebih tinggi dari prediksi ekonom sekitar 4,7 persen.

Indeks dolar AS berada di posisi 90,073 setelah bergerak fluktuaktif di kisaran level 90 pada pekan ini. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 109,37 per dolar AS.



Harga Emas Antam Hari Ini Stagnan, Seminggu Anjlok Rp 11.000 | PT Equityworld




Harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak mentah berjangka Brent melemah 0,12 persen menjadi USD 72,43 per barel. Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat turun 0,13 persen menjadi USD 70,20 per barel.

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak menguat pada perdagangan Kamis, 10 Juni 2021. Indeks S&P 500 naik ke level tertinggi sepanjang masa seiring investor mengabaikan laporan inflasi utama yang menunjukkan kenaikan tekanan harga yang lebih besar dari perkiraan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,5 persen ke rekor penutupan tertinggi di 4.239,18. Indeks S&P 500 juga mencapai rekor intraday di posisi 4.249,74, melampaui level tertinggi pada 7 Mei 2021 setelah pasar diperdagangkan sideway selama sebulan.

Indeks Dow Jones naik 19,10 poin atau kurang dari 0,1 persen menjadi 34.466,24. Indeks Nasdaq naik 0,8 persen menjadi 14.020,33.

Harga konsumen untuk Mei berakselerasi pada laju tercepat sejak musim panas 2008 di tengah pemulihan ekonomi dari resesi yang dipicu pandemi COVID-19. Indeks harga konsumen yang mewakilii makanan, energi, bahan makanan dan harga barang naik lima persen dari tahun lalu. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones telah mengharapkan kenaikan 4,7 persen.

“Saya pikir ada banyak orang yang menahan diri, yang ingin melihat angka inflasi yang lebih panas,” ujar Jim Cramer dari CNBC, dilansir Jumat, 11 Juni 2021.

Kekhawatiran lonjakan inflasi telah membebani pasar saham pada bulan lalu. Investor khawatir lonjakan harga akan menaikkan biaya bagi perusahaan memicu kenaikan suku bunga dan menyebabkan the Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat menghapus kebijakan kelonggaran moneternya.

“CPI ini tidak akan mengubah narasi secara dramatis, dan masih ada indikasi bahwa momentum inflasi akan mereda dalam beberapa bulan mendatang,” ujar Pendiri Vital Knowledge, Adam Crisafulli dilansir dari CNBC.

Banyak ekonom juga mengatakan lonjakan biaya mobil bekas dapat mencondongkan pembacaan inflasi.. Harga mobil dan truk bekas melonjak lebih dari 7 persen. Lonjakan harga mobil bekas kemungkinan mencerminkan fenomena sementara terkait pandemi COVID-19 dan pasokan mobil.

Sebuah laporan terpisah yang dirilis pada Kamis pekan ini menunjukkan klaim pengangguran untuk pekan terakhir 5 Juni mencapai 376.000. Angka ini lebih tinggi dibandingkan perkiraan Dow Jones mencapai 370.000. Jumlah tersebut masih menjadi yang terendah pada era pandemi COVID-19.

Di sisi lain, saham UPS naik sekitar 1 persen setelah kenaikan dari JPMorgan. Saham Boeing menguat, tetapi Delta Airlines tergelincir.

Sementara itu, saham ritel video game dan meme GameStop turun 27 persen bahkan setelah perusahaan menunjuk mantan eksekutif Amazon Matt Furlong untuk menjadi CEO berikutnya dan mengatakan penjualan naik 25 persen pada kuartal terakhir. Perusahaan juga menyatakan akan menjual hingga 5 juta saham tambahan.

Jumat, 11 Juni 2021

PT Equityworld | Wall Street Kompak Melejit Menyusul Kenaikan Inflasi AS

 PT Equityworld | Wall Street Kompak Melejit Menyusul Kenaikan Inflasi AS

PT Equityworld | Indeks utama di Wall Street kompak dibuka menguat pada perdagangan Kamis (10/6/2021), dipicu oleh rilis kenaikan inflasi Amerika Serikat (AS) untuk Mei 2021. Berdasarkan data Bloomberg, pukul 20.35 WIB, indeks Dow Jones dibuka menguat 0,66 persen atau 226,39 poin ke level 34.673,53, indeks S&P 500 naik 0,50 persen atau 21,15 poin ke posisi 4.240,70, dan indeks Nasdaq melejit 0,35 persen atau 48,43 poin ke level 13.960,18. S&P 500 sempat menembus rekor tertinggi sepanjang masa dalam empat sesi berturut-turut. Sementara itu, imbal hasil US Treasury AS tercatat melonjak di atas 1,5 persen, yang menghentikan reli harga obligasi tersebut sehingga membawa benchmark ke level terendah sejak Maret pada Rabu (09/6/2021).

Indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) AS untuk Mei 2021 mencatatkan laju tercepat, atau melonjak 5 persen dibanding tahun lalu sehingga meningkatkan inflasi tahunan tertinggi sejak 2008.

Sebelum rilis data indeks harga konsumen, gerak pasar saham AS cenderung terbatas dan imbal hasil US Treasury jatuh. Hal ini lantaran investor menunggu beberapa dorongan dari laporan kemajuan pemulihan ekonomi global. Adapun kehebohan dalam saham ‘meme’ dan kegaduhan cryptocurrency adalah salah satu dari sedikit sumber volatilitas pasar belakangan ini. “Kenaikan inflasi harus mendapatkan perhatian The Fed. Kemungkinan masih akan dihubungkan dengan efek sementara, tetapi CPI bersama rilis terbaru tentang upah tenaga kerja yang lebih tinggi hanya akan meningkatkan volume diskusi mengenai taper tantrum,” kata Cliff Hodge, kepala investasi Cornerstone Wealth.



Harga emas spot ditutup menguat ke US$ 1.898 per ons troi usai rilis data inflasi AS | PT Equityworld




Adapaun Saham GameStop Corp. sempat jatuh setelah perusahaan mengatakan berencana untuk menawarkan lebih banyak saham dan mengungkapkan bahwa regulator sedang menyelidiki perdagangan sahamnya.

indeks Dow Jones menguji level support 34.065 selama harga bergerak konsisten di bawah level resisten 34.770 pada malam ini (10/06/2021). Namun, bila Dow Jones mampu bergerak lebih tinggi dari level resisten tersebut, maka indeks Dow Jones berpotensi dibeli menargetkan level resisten selanjutnya 34.920. Rentang perdagangan potensial di sesi perdagangan AS berkisa 34.065 – 34.920.

Kamis, 10 Juni 2021

PT Equityworld | Wall Street loyo jelang data inflasi AS

 PT Equityworld | Wall Street loyo jelang data inflasi AS

PT Equityworld | Wall Street mengakhiri sesi perdagangan kali ini dengan loyo. Tiga indeks utama melemah karena investor menanti data inflasi yang dapat menjadi petunjuk kapan Federal Reserve mungkin memperketat kebijakan moneternya.
Rabu (9/6), Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 152,68 poin atau 0,44% menjadi 34.447,14, indeks S&P 500 kehilangan 7,71 poin atau 0,18% ke level 4.219,55 dan indeks Nasdaq Composite turun tipis 13,16 poin atau 0,09% ke 13.911,75.
Di antara 11 sektor utama pada indeks S&P 500, sektor kesehatan naik paling banyak.
Sementara itu, yield US Treasury yang turun di bawah 1,5% untuk pertama kalinya sejak Mei, membebani saham sektor keuangan yang sensitif terhadap bunga.
Di sisi lain, kegilaan "saham meme" yang dilakukan investor ritel pun terus berlanjut.
"Ada masa tenang dalam hal berita," kata Chuck Carlson, Chief Executive Horizon Investment Services di Hammond, Indiana. "Kami melalui periode pendapatan dan orang-orang menunggu angka inflasi besok, jadi Anda memiliki pergerakan campuran di mana rata-rata pelaku pasar tidak melakukan banyak hal."


Pasar Tunggu Petunjuk Inflasi AS, Harga Emas Naik Tipis | PT Equityworld



Saham meme yang pergerakannya didorong oleh media sosial memperpanjang reli, dengan Aethlon Medical melonjak 388,2% pada perdagangan sesi ini.
Obrolan Reddit juga membantu mengangkat saham operator penjara GEO Group dan World Wrestling Entertainment, masing-masing melejit 38,4% dan 10,9%.
Namun, saham meme lainnya seperti Clover Health, AMC Entertainment dan Bed Bath & Beyond ditutup melemah.
Menurut Vanda Research, volume perdagangan investor ritel telah kembali ke puncaknya sejak terakhir kali terlihat pada bulan Januari. Kini forum di media sosial berebut untuk mengidentifikasi GameStop Corp berikutnya. Seperti diketahui, GameStop menjadi saham yang memulai fenomena tersebut.
"Rasanya seperti pasar saham alternatif. Ini indikasi spekulasi. Anda bisa sukses jika Anda masuk pada saat yang tepat tetapi sangat sulit untuk bermain dengan sukses dari waktu ke waktu," tambah Carlson.
"Saya tidak berpikir Anda harus membaca terlalu banyak tentang pasar yang lebih luas," lanjut dia.
GameStop menunjuk Matt Furlong sebagai CEO barunya menjelang laporan pendapatannya, yang menunjukkan kerugian kuartalan sebesar US$ 1,01 per saham. Sahamnya turun lebih dari 4% dalam perdagangan setelah jam kerja.

Rabu, 09 Juni 2021

PT Equityworld | Saham-saham di bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street,

 PT Equityworld | Saham-saham di bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street,

PT Equityworld | Saham-saham di bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat.
 
Variatifnya pergerakan Wall Street karena kenaikan solid dalam sektor pilihan konsumen dan energi. Keduanya sebagian diimbangi oleh kerugian dalam sektor utilitas dan kebutuhan pokok konsumen.
 
Melansir Xinhua, Rabu, 9 Juni 2021, indeks Dow Jones Industrial Average turun 30,42 poin atau 0,09 persen menjadi 34.599,82. Indeks S&P 500 naik 0,74 poin atau 0,02 persen menjadi 4.227,26. Indeks Komposit Nasdaq naik 43,19 poin atau 0,31 persen menjadi 13.924,91.

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau. Sektor konsumen dan energi masing-masing memimpin kenaikan sebesar 0,96 persen dan 0,88 persen. Sedangkan sektor utilitas dan kebutuhan pokok konsumen masing-masing turun 0,91 persen dan 0,85 persen. Keduanya sama-sama memimpin penurunan.


Tertekan Dolar AS Jelang Rilis Data Inflasi, Harga Emas Jatuh | PT Equityworld


 
Selain itu, saham perusahaan-perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkan lebih rendah. Delapan dari 10 saham teratas menurut beratnya dalam indeks S&P China 50 yang terdaftar di AS mengakhiri hari dengan catatan suram.
 
Di sisi lain, kurs dolar AS menguat pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat. Hal ini karena pelaku pasar menunggu beberapa data ekonomi. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,14 persen menjadi 90,0731.
 
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,2180 dolar AS dari 1,2195 dolar AS di sesi sebelumnya. Sementara poundsterling Inggris turun menjadi 1,4164 dolar AS dari 1,4183 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7742 dolar dari 0,7760 dolar.
 
Sedangkan dolar AS dibeli 109,48 yen Jepang, lebih tinggi dari 109,26 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8963 franc Swiss dari 0,8972 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2105 dolar Kanada dari 1,2070 dolar Kanada.

Selasa, 08 Juni 2021

PT Equityworld | Wall Street mixed, Dow Jones dan S&P 500 melemah karena investor menanti katalis baru

 PT Equityworld | Wall Street mixed, Dow Jones dan S&P 500 melemah karena investor menanti katalis baru

PT Equityworld | Wall Street ditutup mixed pada akhir perdagangan Senin (7/6), dengan indeks Dow Jones dan S&P 500 melemah, sedangkan Nasdaq menguat. S&P melemah lantaran investor menanti berita tentang tarif pajak minimum untuk perusahaan global, kekhawatiran inflasi dan kurangnya sentimen ekonomi penggerak pasar.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 126,15 poin atau 0,36% ke 34.630,24, S&P 500 turun 3,37 poin atau 0,08% ke 4.226,52 dan Nasdaq Composite naik 67,23 poin atau 0,49% ke 13.881,72.
Dari 11 sektor utama di S&P 500, tujuh melemah, dengan sektor material mencatat penurunan persentase terbesar. Real estate memimpin para pemenang.
Saham Biogen Inc melonjak 38,3% menyusul berita bahwa Food and Drug Administration (FDA) menyetujui obat penyakit Alzheimer aducanumab.
Saham operator pusat data QTS Realty Trust melonjak 21,2% di tengah laporan kesepakatan pengambilalihan oleh perusahaan investasi Blackstone Group senilai US$ 6,7 miliar.
Operator pelayaran Royal Caribbean mengumumkan bahwa enam kapalnya akan mulai berlayar dari pelabuhan Florida dan Texas pada bulan Juli dan Agustus.


PT Equityworld | Emas Menguat Terkerek Pelemahan Dolar, Investor Fokus Data Inflasi AS



Sahamnya naik 0,4%, sementara saingannya Carnival dan Norwegian Cruise Line masing-masing naik 1,1% dan 3,1%.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 10,52 miliar saham, dengan rata-rata 10,71 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
"Secara tematis, kami sudah selesai dengan laporan pendapatan, jadi Anda memiliki jeda di antara pendapatan ketika apa yang mendorong pasar adalah poin data ekonomi," kata Joseph Sroka, kepala investasi di NovaPoint di Atlanta seperti dikutip Reuters.
"Tidak banyak dorongan bagi investor untuk mengambil tindakan hari ini."
"Ada flip-flop antara apakah inflasi akan bersifat sementara atau persisten, dan kartu berikutnya yang terbalik adalah laporan CPI pada hari Kamis," tambah Sroka.
Negara-negara maju Kelompok Tujuh (G7) pada hari Sabtu sepakat untuk mendukung tarif pajak minimum untuk perusahaan global setidaknya 15%, sebuah langkah yang disebut Menteri Keuangan Janet Yellen sebagai komitmen signifikan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk membawa apa yang dia sebut perlombaan ke bawah tentang perpajakan global.
Anggota parlemen di Washington menggandakan upaya untuk menyusun paket pengeluaran infrastruktur bipartisan, dengan House Demokrat diharapkan untuk membawa RUU untuk memilih pada awal Rabu.


Senin, 07 Juni 2021

Equityworld Futures | Wall Street Melesat, Investor Respons Positif Data Ketenagakerjaan AS

 Equityworld Futures | Wall Street Melesat, Investor Respons Positif Data Ketenagakerjaan AS

Equityworld Futures | Ketiga indeks utama Wall Street melesat pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Investor merespons positif data ketenagakerjaan AS, meskipun masih di bawah proyeksi.

Dilansir dari Reuters, Senin (7/6), Dow Jones Industrial Average naik 179,35 poin atau 0,52 persen menjadi 34.756,39, indeks S&P 500 naik 37,04 poin atau 0,88 persen menjadi 4.229,89, dan Nasdaq bertambah 199,98 poin atau 1,47 persen menjadi 13.814,49.
Pengeluaran upah untuk non pertanian selama Mei 2021 mencapai 559.000 pekerjaan, berada di bawah perkiraan 650.000 ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Data ini meredakan kekhawatiran karena kenaikan jumlah tenaga kerja dan inflasi bisa mendorong Federal Reserve untuk mengubah arah kebijakan moneter.
"Data itu menahan tekanan dari The Fed dan memungkinkan mereka untuk mempertahankan kebijakan suku bunga rendah lebih lama lagi,” kata Jack Ablin, kepala investasi di Cresset Capital Management.



Equityworld Futures


Saham teknologi S&P 500 mencatatkan kenaikan 1,9 persen, juga didorong oleh menurunnya imbal hasil US Treasury. Secara keseluruhan, S&P 500 naik 12,6 persen sepanjang tahun ini dan mendekati level rekor tertinggi.
Aaham AMC Entertainment Holdings (AMC.N) turun 6,7 persen pada Jumat pekan lalu, namun naik lebih dari 80 persen dalam sepekan lalu.
Miliarder William Ackman's Pershing Square Tontine Holdings (PSTH.N) turun 11,9 persen, setelah muncul kabar bahwa perusahaan akan membeli 10 persen dari saham Universal Music Group.
Pada pekan ini, investor akan mengamati rencana anggaran infrastruktur senilai USD 1,7 triliun yang diusulkan Presiden Joe Biden.
Sekitar 9,9 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, sedikit di bawah rata-rata harian 10,7 miliar selama 20 sesi terakhir.


Jumat, 04 Juni 2021

Equityworld Futures | Reliance Sekuritas: IHSG Menguat, Cermati Saham BSDE, INCO & CTRA

 Equityworld Futures | Reliance Sekuritas: IHSG Menguat, Cermati Saham BSDE, INCO & CTRA

Equityworld Futures | Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan meneruskan momentum penguatannya dengan potensi tertahan pada perdagangan Jumat (4/6/2021). Pada penutupan Kamis (3/6/2021), IHSG menguat 0,99 persen ditutup menguat 59,94 poin ke level 6.091,51 dengan saham-saham BBCA, BBRI, DCII, BMRI dan CPIN yang memimpin penguatan hingga akhir sesi perdagangan. Net capital inflow cukup besar terjadi pada pasar reguler sebesar Rp888,85 miliar dengan total investor asing melakukan net buy sebesar Rp1,15 triliun di semua pasar. Head of Research Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menuturkan optimisme akan data ekonomi yang menunjang pemulihan ekonomi Indonesia masih menjadi dorongan positif untuk ekuitas.

"Secara teknikal IHSG bergerak konfirmasi breakout MA50 dengan pergerakan momentum yang optimistis pada indikator RSI dan Stochastic," ujarnya dalam riset harian, Jumat (4/6/2021).



Harga Emas Berjangka Tertekan Penguatan Dolar AS | Equityworld Futures




Namun, pergerakan berpotensi menjenuh setelah overshoot resistance MA50 secara psikologis. Dengan demikian, Reliance memperkirakan IHSG berpotensi bergerak tertahan di akhir pekan dengan support resistance 6.031-6.111. Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya; BSDE, INCO, CTRA, ACST, ADHI, ERAA, dan LPPF.

Di sisi lain, mayoritas indeks saham Asia kembali ditutup bervariasi. Pelemahan terjadi pada indeks HangSeng (-1,13 persen) dan CSI300 (-0,66 persen) dan penguatan pada indeks Nikkei (+0,39 persen) dan TOPIX (+0,84 persen) naik.

Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana untuk mengubah larangan AS terhadap investasi di perusahaan yang terkait dengan militer China yang juga dapat memperluas pengawasan ke perusahaan yang lebih luas. Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Kamis, 03 Juni 2021

Equityworld Futures | Harga emas hari ini di Pegadaian, Kamis 3 Juni 2021

 Equityworld Futures | Harga emas hari ini di Pegadaian, Kamis 3 Juni 2021

 

Equityworld Futures | Harga emas hari ini, Kamis (3/6/2021) untuk logam mulia Antam ukuran 1 gram di Pegadaian mengalami penurunan Rp 4.000 dibanding hari sebelumnya.

Mengutip laman Pegadaian, harga emas hari ini, Kamis (3/6/2021) untuk logam mulia Antam ukuran 1 gram di Pegadaian mencapai Rp 994.000.

Logam mulia Antam dijual dalam bentuk batangan dengan beberapa ukuran berat, mulai 1 gram, 2 gram, 5 gram, hingga 1.000 gram.

Selain emas batangan Antam, Pegadaian juga menjual emas UBS. Produk emas keduanya bisa Anda dapatkan di toko emas, butik perusahaan, maupun Pegadaian.


Emas Bangkit Lagi, Lemahnya Imbal Hasil Obligasi AS Jadi Pemicu | Equityworld Futures



Lantas, berapa rincian harga emas milik Antam dan UBS di Pegadaian?

Berikut harga emas batangan Antam siang ini Kamis, 3 Juni 2021 di Pegadaian:

    Harga emas 0,5 gram: Rp 550.000
    Harga emas 1 gram: Rp 994.000
    Harga emas 2 gram: Rp 1.925.000
    Harga emas 3 gram: Rp 2.862.000
    Harga emas 5 gram: Rp 4.733.000
    Harga emas 10 gram: Rp 9.410.000
    Harga emas 25 gram: Rp 23.393.000
    Harga emas 50 gram: Rp 46.704.000
    Harga emas 100 gram: Rp 93.325.000
    Harga emas 250 gram: Rp 233.037.000
    Harga emas 500 gram: Rp 465.857.000
    Harga emas 1.000 gram: Rp 931.671.000



Rabu, 02 Juni 2021

Equityworld Futures | Turun Rp 4.000, Simak Rincian Harga Emas Batangan Antam Hari Ini

 Equityworld Futures | Turun Rp 4.000, Simak Rincian Harga Emas Batangan Antam Hari Ini

Equityworld Futures | Harga emas batangan bersertifikat PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada hari ini, Sabtu (28/5/2020) mengalami penurunan. Dikutip dari situs remis Logam Mulia, harga emas Antam dibanderol pada Rp 961.000 per gram. Harga tersebut turun Rp 4.000 per gram dari sebelumnya yang sebesar Rp 965.000 per gram.

Penurunan juga diikuti pada harga buyback atau harga yang didapat jika pemegang emas Antam ingin menjual emas batangan tersebut, yakni sebesar Rp 4.000 per gram. Harga buyback emas batangan Antam hari ini menjadi berada di angka Rp 871.000 per gram, dari sebelumnya sebesar Rp 875.000 per gram.


Harga Emas Hari Ini, Rabu 2 Juni 2021, Turun dari Level US$1.900 | Equityworld Futures




Tetapi perlu diketahui, harga emas Antam tersebut adalah yang berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara pada gerai penjualan emas Antam lain harganya bisa saja berbeda. Adapun sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017 pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45 persen, sertakan nomor NPWP setiap kali transaksi. Setiap pembelian emas batangan akan disertai dengan bukti potong PPh 22.

Berikut rincian harga emas Antam hari ini: 0,5 gram Rp 530.500 1 gram Rp 961.000 2 gram Rp 1.862.000 3 gram Rp 2.768.000 5 gram Rp 4.580.000 10 gram Rp 9.105.000 25 gram Rp 22.637.000 50 gram Rp 45.195.000 100 gram Rp 90.312.000 250 gram Rp 225.515.000 500 gram Rp 450.820.000 1.000 gram Rp 901.600.000