Senin, 28 Desember 2015

Bursa Jepang Berakhir di Zona Merah Seiring Pelemahan Saham Eksportir

PT. Equityworld Futures - Saham Jepang turun seiring pelemahan sektor eksportir dan penguatan yen untuk hari keempat, sementara indeks perusahaan perikanan dan pertanian mengalami kenaikan.
Indeks Topix turun 0,5 % ke level 1,516.19 pada penutupan perdagangan di Tokyo, memperpanjang penurunan mingguan menjadi 1,4 %, penurunan mingguan kelima secara berturut-turut. Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0,1 % ke level 18,769.06 pada volume perdagangan sebesar 8,4 % lebih rendah dari rata-rata 30-hari. Sementara itu, Yen menguat 0,3 % ke level 120,11 per dolar setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak 28 Oktober lalu.
Federal Reserve menaikkan suku bunga pada bulan ini dan diperkirakan laju dari 1,375 % pada akhir tahun depan. Pasar berjangka melihat kesempatan sebesar 51 % untuk The Fed menaikkan suku bunga selanjutnya pada pertemuan Maret mendatang, dan kemungkinan kurang dari 10 % pada pembuat kebijakan akan menindaklanjuti prediksi mereka dengan Desember 2016.
Indeks Standard & Poor 500 turun 0,2 % pada hari Kamis di sesi perdagangan dipersingkat, seiring saham energi memangkas kenaikan mingguan tertinggi mereka sejak Oktober. (knc)
Sumber : www.ewfpro.com

Senin, 14 Desember 2015

Saham Komoditi Memimpin Penurunan pada Indeks S&P 500 Ke 2 Bulan Terendah

PT. Equityworld Futures - Indeks Standard & Poor 500 mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari 2 bulan terakhir di tengah kemerosotan mendalam pada harga komoditas, dan seiring para investor mempersiapkan diri untuk keputusan kenaikan suku bunga Federal Reserve pada pekan depan.

Ekuitas memperpanjang aksi jual mingguan diiringi pelemahan harga minyak mentah ke level terendah sejak 2008 lalu di London terkait ekspektasi melimpahnya pasokan minyak. Ukuran volatilitas melonjak lebih dari 60 % pada minggu ini, kenaikan terbesar sejak Agustus lalu. Saham DuPont Co dan Dow Chemical Co tergelincir lebih dari 2,7 % setelah keduanya mengumumkan untuk merger.

Indeks S&P 500 turun 2 % ke level 2,012.32 pada pukul 04:00 sore waktu New York, mencatatkan penurunan mingguan pertama dalam 4 pekan terakhir sejak bulan Agustus.

Saham tersebut bergerak menurun selama bulan ini, membuktikan sejauh pengecualian untuk tren historis kinerja pengutan pada bulan Desember dalam ekuitas global, dengan membingungkan para investor sebelum pertemuan The Fed yang akan diperkirakan untuk menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir pada rapat hari Rabu mendatang. Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange pada hari Jumat melonjak ke level 2 bulan tertinggi, menjadikan peningkatan kekhawatiran di tengah spekulasi pengalihan dalam kebijakan yang akan mengacaukan pasar. (knc)

Sumber : www.ewfpro.com

Senin, 07 Desember 2015

Emas Melonjak Tajam Sejak April Terkait Pandangan Pedagang Akan Suku Bunga

PT. Equityworld Futures - Emas diperdagangkan melonjak tajam, sehingga cukup memicu optimisme di pasar untuk mendorong kenaikan terbesar harga sejak April dan membuat pertambangan mencatat saham dengan kinerja terbaik.
Harapan emas untuk turun sepanjang tahun, dengan harga menyentuh level terendah lima tahun pekan ini terkait outlook suku bunga AS yang lebih tinggi yang memangkas daya tarik logam karena tidak membayar bunga. Beberapa pedagang mulai berspekulasi bahwa keuntungan untuk suku bunga pinjaman sudah diperhitungkan dalam pasar. Harga melonjak sebanyak 2,6% pada hari Jumat, kenaikan intraday terbesar sejak 27 April, sementara Newmont Mining Corp merupakan pemenang terbesar pada indeks Standard & Poor 500.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 2,2% untuk menetap di level $ 1,084.10 per ons pada 1:48 siang di Comex di New York. Harga menyentuh level $ 1,045.40 pada 3 Desember, yang terendah sejak 2010. Newmont, produsen emas terbesar di AS, melonjak 7,7% karena Indeks S & P 500 menguat 2,1%. Barrick Gold Corp yang merupakan produsen nomer 1 dunia, melonjak sebesar 6,6% di Toronto.
Perak untuk pengiriman Maret naik 3,2% menjadi $ 14,528 di Comex, kenaikan tertajam dalam dua bulan. Di New York Mercantile Exchange, platinum berjangka untuk pengiriman Januari naik 3,9% menjadi $ 880,60 per ons, kenaikan terbesar sejak Juni 2012, sedangkan paladium untuk pengiriman Maret melonjak 5,6% menjadi $ 566,85 per ons.(yds)
Sumber : www.ewfpro.com

Jumat, 04 Desember 2015

Emas Menetap Di Level Terendah Seiring Investor Menunggu Keputusan Fed

PT. Equityworld Futures - Emas berjangka menetap pada level terendahnya di hari Selasa seiring para investor menunggu rilis data pasar tenaga kerja AS yang akan datang dan komentar dari pejabat Federal Reserve sebagai petunjuk apakah bank sentral akan memutuskan untuk menaikkan suku bunga saat pertemuan pada akhir bulan ini.
Emas untuk pengiriman Februari di Comex turun $ 1,80 atau 0,2 %, untuk menetap di level $ 1,063.50 per ons setelah membukukan keuntungan di sesi sebelumnya, sementara perak untuk pengiriman Maret berakhir pada kurang dari setengah sen lebih rendah di level $ 14,083 per ons.
Harga emas pada hari Senin naik 0,9 %, dengan keuntungan didorong oleh "penutupan dalam sesi jangka pendek yang mengalami reli terkait beberapa posisi pedagang dan pelemahan dalam indeks dolar menjelang " rilis data ekonomi dan komentar dari pejabat Federal Reserve, menurut Tyler Richey , yang melaporkan pada pukul 7: 00 waktu setempat.
Ketua Fed Janet Yellen akan mengadakan pembicaraan terpisah pada hari Rabu dan Kamis dan AS akan melaporkan data pekerjaan bulanan pada Jumat mendatang. Data ketenagakerjaan yang diharapkan untuk lebih memastikan The Fed berada pada jalur untuk kenaikan suku bunga pertama dalam hampir satu dekade terakhir yang akan terjadi pada pertemuan akhir bulan ini.
Namun dalam pidato hari Selasa, Presiden Fed Chicago Charles Evans mengatakan ia tidak terburu-buru untuk mengambil keputusan kenaikan suku bunga pada akhir bulan ini.
Data hari Selasa menunjukkan, indeks manufaktur AS mengalami penurunan, dengan indeks manufaktur Institute for Supply Management pada bulan November jatuh ke level terendah sejak 2009. Namun, Steve Murphy, ekonom AS pada Capital Economics, mengatakan data "tidak tersebut akan mencegah The Fed untuk suku bunga yang lebih tinggi" pada pertemuan pertengahan Desember.
Sementara itu, Bank Sentral Eropa diharapkan untuk memberikan pelonggaran moneter lebih lanjut pada hari Kamis, yang bisa melemahkan mata uang euro dan dapat menguatkan dolar. Akan tetapi analis mempertanyakan apakah tindakan ECB telah mengurangi beban pasar, dan berpotensi untuk melemahkan euro.
Dalam perdagangan logam lainnya, tembaga untuk pengiriman Maret naik 2,3 sen atau 1,1 %, ke level $ 2,072 per pon setelah beberapa produsen di China mengatakan mereka akan memangkas produksi tembaganya pada tahun depan. Pabrik pengolahan tembaga di China akan memangkas outputnya pada tahun 2016.
Platinum untuk pengiriman Januari naik $ 2,50 atau 0,3 %, ke level $ 835,40 per ons, sementara paladium untuk pengiriman Maret merosot sebesar $ 4 atau 0,7 %, ke level $ 539,20 per ons. (knc)
Sumber : www.ewfpro.com

Selasa, 01 Desember 2015

Saham Asia Melemah Pasca Selloff Cina seiring Kejatuhan Saham Bahan Material

PT. Equityworld Futures - Saham Asia di zona merah setelah Saham China membukukan aksi jual terbesar satu hari dalam tiga bulan. Bahan material dan saham konsumen-pokok memimpin kerugian pada indeks acuan pada awal minggu penting untuk pasar di kawasan itu.
MSCI Asia Pacific Index turun 0,3 persen ke level 132,82 pada pukul 09:02 pagi waktu Tokyo, menuju kerugian bulanan 1,2 persen, penurunan tersebut merupakan yang keenam dalam tujuh bulan. Minggu ini merupakan minggu dimana akan ada keputusan oleh Bank Sentral Eropa dan pembacaan terakhir di pekerjaan AS sebelum Federal Reserve memutuskan apakah akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember. Shanghai Composite Index turun 5,5 persen pada hari Jumat, kerugian terbesar sejak kekalahan pasar yang dalam pada bulan Agustus, seiring regulator melarang para broker.
Indeks Topix Jepang turun 0,3 persen. Data Senin menunjukkan pembacaan awal untuk produksi industri naik kurang dari perkiraan ekonom pada bulan Oktober dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sementara penjualan ritel naik lebih dari yang mereka perkirakan. (sdm)
Sumber : www.ewfpro.com