Jumat, 31 Maret 2023

Equity World | Wall Street Ditutup Menguat Jelang Rilis Data PCE

Equity World | Wall Street Ditutup Menguat Jelang Rilis Data PCE

Equity World
| Wall Street ditutup menguat pada penutupan perdagangan Kamis (30/3/2023). Kenaikan ditopang data ketenagakerjaan dan meredanya kekhawatiran akan sektor perbankan AS.

Dow Jones Industrial Average naik lebih dari 141 poin atau 0,43% selama perdagangan reguler Kamis. S&P 500 naik 0,57%, dan Nasdaq yang padat teknologi menguat 0,73%.

Tiga rata-rata utama juga bergerak untuk minggu yang positif. Dow naik 1,93%, dan S&P 500 naik 2%. Kedua indeks berada di jalur untuk kinerja mingguan terbaik mereka sejak Januari. Nasdaq naik 1,6% untuk minggu ini.

Kenaikan hari Kamis terjadi setelah jumlah klaim pengangguran mingguan mencapai 198.000, naik 7.000 dari minggu sebelumnya. Mendinginnya pasar tenaga kerja menambah optimisme Wall Street bahwa Fed akan segera mengakhiri siklus kenaikan suku bunga. Saham-saham semikonduktor menikmati hari yang indah, dengan AMD dan Nvidia naik lebih dari 1%.

Pembacaan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) bulan Februari akan dirilis pada hari Jumat. PCE adalah metrik favorit the Fed dalam mengukur inflasi.

Ekonom memperkirakan PCE inti naik 0,4% secara bulanan, dan bertambah 4,7% dari 12 bulan sebelumnya, menurut Dow Jones.

Kamis, 30 Maret 2023

Equity World | Harga Emas Anjlok Jadi Segini, Masih Ada Harapan untuk Naik?

Equity World | Harga Emas Anjlok Jadi Segini, Masih Ada Harapan untuk Naik?

Equity World | Harga emas mulai anjlok. Namun, sang logam mulia masih memiliki harapan cerah menjelang akhir tahun nanti.

Pada penutupan perdagangan Rabu (29/3/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.964,04 per troy ons. Harga sang logam mulia menyusut 0,49%.

Pelemahan tersebut berbanding terbalik dengan hari sebelumnya di mana emas terbang 0,88%.

Harga emas juga masih melemah pada pagi hari ini. Pada perdagangan hari ini, Kamis (30/3/2023) pukul 06:20 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1.963,62 per troy ons. Harganya melandai 0,02%.

Emas melandai setelah dolar Amerika Serikat (AS) menguat tajam kemarin. Pelemahan emas juga disebabkan semakin meredanya kekhawatiran pasar mengenai krisis perbankan AS.

Indeks dolar AS ditutup di posisi 102,64 kemarin. Posisi tersebut lebih tinggi dibandingkan pada hari sebelumnya yang tercatat 102,43.

Penguatan dolar AS ini tentu saja berdampak negatif ke logam mulia. Dolar yang menguat membuat harga beli emas naik sehingga semakin tidak terjangkau.

Ambruknya emas hari ini ini hanya berselang beberapa hari setelah sang logam mulia terbang tinggi.

Emas mengangkasa pada 10-23 Maret 2023. Pada periode tersebut, emas melambung 8,9%.

Lonjakan harga emas pada periode tersebut ditopang oleh kekhawatiran pasar setelah tiga bank Amerika Serikat (AS) kolaps yakni Silicon Valley Bank (SVB), Silvergate Bank, dan Signature Bank.

Namun, sejalan dengan meredanya krisis maka daya tarik emas pun memudar.

Kendati demikian, analis ING masih melihat jika emas berpeluang besar menguat tajam. ING memperkirakan harga emas akan berada di kisaran US$ 2.000 pada kuartal IV-2023.

"Harga emas diperkirakan akan melemah dalam jangka pendek. Namun, emas akan terus merangkak naik pada semester II tahun ini dan bisa bergerak di kisaran US$ 2.000 pada kuartal IV-2023," tulis ING dalam laporannya, dikutip dari Kitco News.

Namun, ada syarat yang harus dipenuhi agar emas bisa terbang lagi.

"Asumsinya adalah jika krisis di perbankan memburuk dan The fed mulai memangkas suku bunga pada akhir tahun," imbuh ING.

Rabu, 29 Maret 2023

Equity World | Wall Street Turun Pada Selasa (28/3), Ada Aksi Ambil Untung di Sektor Teknologi

Equity World | Wall Street Turun Pada Selasa (28/3), Ada Aksi Ambil Untung di Sektor Teknologi

Equity World | Wall Street melemah pada hari Selasa karena investor mempertimbangkan komentar dari regulator utama Amerika Serikat (AS) tentang bank-bank yang kesulitan. Para pelaku pasar menjual saham-saham yang terkait dengan teknologi setelah kenaikan kuat baru-baru ini.

Selasa (28/3), Dow Jones Industrial Average turun 37,83 poin atau 0,12% menjadi 32.394,25. Indeks S&P 500 melemah 6,26 poin atau 0,16% menjadi 3.971,27. Nasdaq Composite turun 52,76 poin atau 0,45% menjadi 11.716,08.

Michael Barr, regulator perbankan utama Federal Reserve mengatakan kepada panel Senat bahwa Silicon Valley Bank (SVB) melakukan pekerjaan yang "mengerikan" dalam mengelola risiko sebelum keruntuhannya.

Saham Apple dan Microsoft bersama dengan saham terkait teknologi lainnya berakhir turun dan menjadi salah satu hambatan terbesar di S&P 500.

"Ini sedikit tindak lanjut dari penurunan saham teknologi kemarin. Anda melihat sedikit aksi ambil untung," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan saham di Wedbush Securities di Los Angeles kepada Reuters.

Indeks teknologi S&P 500 turun 0,5% pada hari Selasa, memperpanjang penurunan minggu ini. Tetapi, indeks teknologi masih tetap naik tajam untuk kuartal pertama.

Indeks perbankan regional KBW turun 0,2% pada perdagangan yang berakhir pagi waktu Indonesia. Saham First Citizens BancShares Inc naik tipis setelah kemarin saham naik lebih dari 50%. First Citizens mengatakan akan mengakuisisi simpanan dan pinjaman dari Silicon Valley Bank.

Saham bank ini dijual tajam setelah masalah SVB mencuat.

"Prospek peraturan yang lebih ketat untuk bank dengan simpanan di atas US$ 100 miliar meningkatkan tingkat kecemasan bagi mereka yang saat ini dianggap sedang berjuang," kata James.

Imbal hasil Treasury naik lebih tinggi, juga membebani saham-saham yang berfokus pada teknologi. Imbal hasil surat utang negara AS ini telah naik dari posisi terendah enam bulan pada hari Jumat.

Semalam, sebuah survei menunjukkan kepercayaan konsumen AS secara tak terduga meningkat pada bulan Maret. Tetapi, data juga menunjukkan bahwa orang Amerika menjadi sedikit cemas tentang pasar tenaga kerja.

Mendekati akhir kuartal, investor menantikan kinerja kuartalan bank yang akan datang. Kinerja perbankan akan memberi rincian lebih lanjut tentang kesehatan sektor ini setelah runtuhnya Silicon Valley dan Signature Bank.

Harga saham Alibaba Group Holding melonjak 14,3% setelah perusahaan ini mengatakan berencana membagi bisnisnya menjadi enam unit utama yang meliputi e-commerce, media, dan cloud.

Setelah bel penutupan, harga saham Micron Technology Inc naik sekitar 1%. Micron memperkirakan pendapatan kuartal ketiga sejalan dengan ekspektasi Wall Street. Micron ditutup turun 0,9% di sesi reguler.

Selasa, 28 Maret 2023

Equity World | Kabar Baik Bagi IHSG, Wall Street Meroket!

Equity World | Kabar Baik Bagi IHSG, Wall Street Meroket!

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street menguat tajam pada pembukaan perdagangan Senin (27/3/2023). Sektor perbankan yang mengalami tekanan belakangan ini berbalik menguat tajam.

Indeks Dow Jones memimpin penguatan sebesar 0,9%, disusul S&P 500 0,7% dan Nasdaq 0,3%.

Saham bank First Republic melesat hingga 27%, kemudian PacWest naik 6%.

"Otoritas sekali lagi bekerja keras guna menyelesaikan masalah yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Hal yang terpenting adalah otoritas di AS dan Eropa menunjukkan kemampuan yang cepat dan tegas dalam menangani dampak dari turbulensi baru-baru ini serta membendungnya sebelum memburuk. Kepercayaan pelaku pasar juga perlahan-lahan mulai pulih," kata Craig Erlam, analis pasar senior di Oanda, sebagaimana dikutip CNBC International.

Tekanan terhadap perbankan kecil sudah mulai mereda. Berdasarkan catatan CNBC International, penurunan deposit di bank kecil yang beralih ke bank besar sudah mulai menurun.

Selain itu, Lembaga simpan pinjam AS Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengumumkan First Citizens BancShare Inc akan membeli simpanan dan pinjaman Silicon Valley Bank (SVB). Pengumuman ini dua minggu setelah kejatuhan SVB yang mengawali krisis perbankan AS.

Kesepakatan itu mencakup pembelian sekitar $72 miliar atau sekitar Rp 1.019 triliun aset SVB dengan diskon $16,5 miliar, tetapi sekitar $90 miliar dalam bentuk sekuritas dan aset lainnya akan tetap dalam kurator untuk disposisi oleh FDIC.

Saham First Citizen langsung meroket lebih dari 40% pada perdagangan hari ini.

Penguatan Wall Street jika mampu dipertahankan hingga penutupan perdagangan nanti tentunya bisa memberikan sentimen positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa besok.

Senin, 27 Maret 2023

Equity World | Harga Emas Dunia Masih Mampu Bertahan di Atas USD 2.000 per Ons Pekan Ini

Equity World | Harga Emas Dunia Masih Mampu Bertahan di Atas USD 2.000 per Ons Pekan Ini

Equity World | Sentimen bullish sepertinya masih akan menempel pada harga emas dunia di pekan ini. Baik analis maupun investor melihat bahwa harga emas dunia masih akan terus melambung.

Sentimen yang mempengaruhi harga emas dunia masih ada dua di pekan ini. Pertama mengenai krisis perbankan global dan kedua adalah kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (the Fed).

Analis Wall Street dan investor ritel memperkirakan harga emas akan mengakhiri minggu ini di kisaran USD 2.000 per ons. Harga emas berjangka bulan April terakhir diperdagangkan pada USD 1.992 per ons, naik hampir 1 persen dari harga penyelesaian minggu sebelumnya.

Namun memang, tidak semua analis berpandangan positif kepada harga emas. Ada sebagian analis yang mewanti-wanti harga emas bisa jatuh di pekan ini.

Direktur Lindung Nilai Walsh Trading Sean Lusk mengatakan, harga emas berada di sentimen bullish dalam waktu dekat. Akan tetapi ia juga mencatat bahwa harga emas di USD 2.008 per ons mewakili kenaikan 10 persen untuk tahun ini.Jika harga ini tembus maka bisa membawa aksi ambil untung.

"Emas mencapai puncaknya pada level ini," katanya.

"Anda harus melihat bahwa sentimen dari krisis perbankan yang terus tumbuh dan kami tidak tahu kapan akan berakhir. Tidak banyak kepercayaan pada pasar ekuitas di lingkungan ini dan orang-orang mencari tempat untuk menaruh uang mereka. Ada alasan kuat mengapa emas bisa menembus level 10 persen." tambah dia.

Kepala Analisis pasar FXTM Lukman Otunuga menyoroti sentimen serupa. Ia mengatakan bahwa harga emas bakal bullish saat ini

"Berada di kursi kenaikan dan dapat beralih ke posisi yang lebih tinggi setelah resistensi USD 2.000 ditaklukkan," kata dia.

Namun, dia juga mencatat bahwa level USD 2.000 telah terbukti menjadi titik resistensi yang sulit.

"Ini bisa melihat logam mulia turun menuju USD 1.955 dan USD 1.935 sebelum bulls masuk kembali. Jika USD 2.000 menyerah, ini bisa membuka pintu ke puncak pada Maret 2022 di USD 2070," katanya.

Jumat, 24 Maret 2023

Equity World | Bursa Saham Asia Jatuh Jumat (24/3) Pagi, Investor Mencerna Komentar Yellen

Equity World | Bursa Saham Asia Jatuh Jumat (24/3) Pagi, Investor Mencerna Komentar Yellen

Equity World | JAKARTA. Bursa saham Asia-Pasifik sebagian besar jatuh pada hari Jumat (24/3). Investor mempertimbangkan pernyataan dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen yang mengatakan tindakan darurat federal untuk mendukung bank-bank regional yang gagal dapat digunakan lagi jika diperlukan.

Pesan ini berbeda dibandingkan dengan komentar Yellen sehari sebelumnya, ketika dia memberi tahu para senator bahwa Departemen Keuangan tidak mempertimbangkan rencana apa pun untuk mengasuransikan semua simpanan bank AS tanpa persetujuan kongres.

Melansi Reuters, di Jepang, Nikkei 225 turun 0,38%, dan Topix melihat penurunan yang lebih besar 0,46% karena negara melihat inflasi intinya mencapai 3,1% untuk Februari, menandai pertama kalinya laju inflasi melambat dalam 14 bulan.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,23% dan Kosdaq diperdagangkan lebih tinggi pada 0,87%. Indeks S&P/ASX 200 Australia adalah 0,59% lebih rendah.

Jepang dan Australia akan merilis perkiraan PMI bulan Maret, untuk sektor manufaktur dan jasa.

Semalam di AS, saham berakhir lebih tinggi pada hari Kamis setelah sesi perdagangan yang bergejolak. Nasdaq Composite yang padat teknologi memimpin kenaikan dan naik 1%, S&P 500 ditutup 0,29% lebih tinggi, dan Dow Jones Industrial Average naik 73,66 poin.

Selasa, 21 Maret 2023

Equity World | Emas Pesta Pora, Saham Malah Merana

Equity World | Emas Pesta Pora, Saham Malah Merana

Equity World | Pasar keuangan Indonesia cenderung kurang menggembirakan pada perdagangan Senin (20/3/2023) kemarin, di mana investor masih cenderung mengamati perkembangan dari krisis perbankan di Amerika Serikat (AS).

Kembali hijaunya Wall Street diharapkan menular ke pasar saham Indonesia dan memberi suntikan positif ke rupiah dan pasar obligasi. Selengkapnya mengenai sentimen dan seperti apa proyeksi pergerakan IHSG hari ini bisa dibaca pada halaman 4 artikel ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah ditutup terkoreksi, sedangkan untuk harga obligasi pemerintah RI terpantau bervariasi.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup merosot 0,98% ke posisi 6.612,49. IHSG masih diperdagangkan di level psikologis 6.600 kemarin.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitar Rp 7,8 triliun dengan melibatkan 19 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 175 saham menguat, 346 saham melemah, dan 189 saham lainnya stagnan.

Investor asing pun mencatatkan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 583,36 miliar di seluruh pasar pada perdagangan kemarin.

Sementara itu di kawasan Asia-Pasifik, pada perdagangan kemarin kompak berakhir di zona merah, tidak ada satupun yang menguat. Indeks Hang Seng Hong Kong menjadi yang paling parah koreksinya, disusul Nikkei 225 Jepang dan ASX 200 Australia.

Sedangkan untuk mata uang rupiah, pada perdagangan kemarin juga ditutup melemah di hadapan dolar AS, atau The Greenback. Berdasarkan data Refinitiv, rupiah mengakhiri perdagangan di Rp 15.355/US$, melemah 0,1% di pasar spot kemarin.

Namun sayangnya, di kawasan Asia sendiri secara mayoritas menguat di hadapan The Greenback. Rupiah mengikuti rupee India, won Korea Selatan, dan dolar Singapura.

Sedangkan untuk yuan China, dolar Hong Kong, yen Jepang, peso Filipina, baht Thailand, dan dolar Taiwan terpantau ditutup di zona hijau.

Sementara di pasar surat berharga negara (SBN), pada perdagangan kemarin harganya cenderung beragam, menandakan bahwa imbal hasil (yield) juga bervariasi dan sikap investor juga beragam.

Melansir data dari Refinitiv,SBN tenor 5 dan 10 tahun mengalami penurunan yield yakni masing-masing sebesar 4,4 basis poin (bp) dan 6,2 bp.

Sedangkan untuk SBN tenor 15 dan 20 tahun mengalami kenaikan yield masing-masing 4,4 bp dan 1,1 bp.

Yield berlawanan arah dari harga, sehingga turunnya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Pelaku pasar masih memantau perkembangan dari krisis perbankan di AS. Mereka akan terus memantau apakah kasus First Republic Bank akan menjadi kasus terakhir atau masih akan ada "korban" baru, meskipun sebelumnya ada kabar baik bahwa 11 bank di AS berniat membantu First Republic Bank agar dampak krisis tidak semakin meluas.

Selain itu, perhatian pasar global tertuju pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pada Selasa hingga Rabu pekan ini waktu setempat.

Kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) dan beberapa bank di AS lainnya, The Fed diprediksi tidak akan agresif lagi menaikkan suku bunga acuannya yang juga bisa menguntungkan bagi rupiah.

Berdasarkan perangkat FedWatch miliki CME Group pelaku pasar melihat ada probabilitas sebesar 62%, The Fed akan menaikkan suku bunganya lagi sebesar 25 basis poin (bp). Sementara 20% probabilitas sisanya melihat The Fed tidak akan menaikkan suku bunganya.

Ekspektasi tersebut berbalik dengan cepat pasca kolapsnya SVB, sebelumnya pasar yakin The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bp.

Meskipun optimisme pasar melihat dari inflasi AS yang kembali melandai menjadi 6% pada Februari lalu, The Fed juga mempertimbangkan kondisi pasar tenaga kerja AS yang masih cukup kuat, sembari juga perlu melihat kondisi perbankan di AS.

Senin, 20 Maret 2023

Equity World | Saham Asia-Pasifik Memerah, IHSG Ikutan Dibuka Melemah

Equity World | Saham Asia-Pasifik Memerah, IHSG Ikutan Dibuka Melemah

Equity World
| Ditutup menguat sebesar 112 poin (1,71%) ke level 6.678, IHSG dibuka melemah 10,33 poin (0,15%) ke level 6.667,9 pada sesi I, Senin (20/3/2023). IHSG hari ini bergerak  memerah pada rentang 6.651- 6.678. IHSG ikutan melemah seperti saham-saham di Asia- Pasifik yang sebagian besar diperdagangkan memerah pada pagi ini.

Tercatat sebanyak 137,16 juta saham telah diperdagangkan di menit-menit awal, dengan nilai perdagangan sebesar Rp 187,59 miliar dan frekuensi perdagangan baru mencapai 5.721 kali transaksi. Sebanyak 90 saham diperdagangkan mencatatkan kenaikan, 43 saham terkoreksi, dan 96 saham stagnan.     
Volatilitas tinggi indeks-indeks di Wall Street berlanjut di Jumat (17/3/2023). Sektor keuangan kembali menjadi pemberat Wall Street setelah kabar konsorsium bank di AS berencana membantu likuiditas First Republic Bank di Kamis (16/3/2023).

Nampaknya kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi sektor keuangan di AS masih cukup besar meski regulator di AS juga telah melakukan sejumlah langkah untuk menjaga stabilitas sektor keuangan di AS.

Pasar Asia-Pasifik sebagian besar jatuh pada Senin (20/3/2023). Setelah UBS setuju untuk membeli saingan perbankannya Credit Suisse dalam pengambilalihan US$ 3,2 miliar selama akhir pekan. Pasar Asia juga akan mewaspadai rilis suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun di Tiongkok, yang saat ini masing-masing berada di 3,65% dan 4,3%.

Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,45%, sedangkan Nikkei 225 Jepang dibuka 0,25% turun dan Topix 0,4% lebih rendah. Kospi dan Kosdaq Korea Selatan memulai hari sedikit naik.

Prediksi Analis

Yugen Bertumbuh Sekuritas memprediksi, IHSG hari ini bakal menguat. IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 6.598 – 6.732. Pekan keempat di bulan ketiga 2023 yang juga merupakan pekan pendek, pekan dimana jelang bulan suci ramadhan, peluang pergerakan IHSG memiliki kecenderungan mengalami penguatan.

Yugen menilai, hal itu ditunjang oleh sentimen dari pergerakan pasar global yang cenderung menguat ditambah dengan capital inflow yang masih terus terjadi dalam IHSG. “Serta, prospek kinerja emiten yang diharapkan mengalami perbaikan dalam kuartal I-2023, IHSG hari ini berpotensi menguat,” tulis Yugen dalam risetnya, Senin (20/3/2023).

Yugen merekomendasikan menu saham pilihan bakal melejit di awal pekan ini. Menu saham pilihan tersebut terdiri dari UNVR, MYOR, KLBF, INDF, ICBP, TLKM, EXCL, ISAT, dan TBIG.

Jumat, 17 Maret 2023

Equity World | BEI Buka Kembali Perdagangan Saham CHIP, Masihkah Bisa Naik?

Equity World | BEI Buka Kembali Perdagangan Saham CHIP, Masihkah Bisa Naik?

Equity World
| Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) di seluruh pasar mulai perdagangan sesi I, Jumat (17/3/2023).

Kemarin, saham CHIP disuspensi akibat lonjakan harga 540,62% terhitung sejak listing perdana hingga penutupan perdagangan Rabu (15/3/2023). Harga saham CHIP melesat dari harga IPO senilai Rp 160 per saham menjadi Rp 1.025. Lonjakan harga tersebut menjadikan kapitalisasi pasar saham yang dicatatkan di papan akselerasi ini melesat Rp 128,96 miliar menjadi Rp 806 miliar.

“Suspensi atas perdagangan Saham di pasar reguler dan tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi
I, 17 Maret 2023,” demikian penguman BEI, kemarin.

CHIP sebelumnya telah menuntaskan penawaran umum (initial public offering/IPO) dengan melepas sebanyak 200 juta saham atau 24,81% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga pelaksanaan Rp 160 per saham sehingga, meraup dana segar Rp 32 miliar.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 2017, tapi baru mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2021. Perusahaan ini memproduksi smart card dan scratch card untuk ponsel, termasuk kartu SIM sistem operasi dan voucher fisik.

CHIP tercatat sebagai pemasok utama untuk Indosat Ooredoo Hutchison. Mulai dari chip hingga pengemasannya. Perseroan juga telah merambah pasar Afrika dengan menyediakan chip bagi Zambia Telecom.

Perseroan juga melayani PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) untuk memberikan jasa Enterprise Software Solution. Betindak sebagai pemegang saham pengendali CHIP adalah PT Karya Permata dengan kepemilikan 59,61%. Sisanya dengan kepemilikan masing-masing sebnayak 3,76% adalah PT Baran Suryamas, PT Surya Pelangi, PT Aneka Taruna, dan PT Wilmar Sejahtera Asia. Sedangkan investor publik menguasai sebanyak 24,81% saham.

Direktur Keuangan Pelita Teknologi Global (CHIP) Hasri Zulkarnain sebelumnya mengatakan, perseroan tengah menyiapkan sejumlah aksi korporasi setelah menuntaskan IPO saham dengan raihan dana segar Rp 32 miliar.

Menurut dia, perseroan sudah mendapat customer di Afrika, sehingga bisa menambah prospek yang menarik untuk tahun 2023. Adapun rencananya di Afrika melalui Zambia Telecom, secara distribusi akan tetap dari Indonesia.

Kamis, 16 Maret 2023

Equity World | Pasar Asia Pasifik Jatuh, Credit Suisse Tambah Ketakutan Perbankan

Equity World | Pasar Asia Pasifik Jatuh, Credit Suisse Tambah Ketakutan Perbankan

Equity World | Pasar Asia Pasifik turun pada awal perdagangan Kamis (16/3), karena gejolak di sekitar Credit Suisse menambah kekhawatiran perbankan di wilayah tersebut.

Saham Credit Suisse anjlok ke level terendah baru sepanjang masa untuk hari kedua berturut-turut, setelah investor utama di bank Swiss yang diperangi mengatakan tidak akan dapat memberikan uang tunai lagi karena pembatasan peraturan.

Di Jepang, Topix turun 2,27% pada Kamis pagi, memimpin penurunan di wilayah yang lebih luas. Data perdagangan negara tersebut untuk Februari 2023 lebih rendah dari yang diharapkan. Nikkei 225 turun 1,93%.

Di Australia, S&P/ ASX 200 anjlok 1,83%, terseret oleh sektor pertambangan dan perbankan. Investor akan mencerna lebih lanjut angka pengangguran dari perekonomian. Kospi Korea Selatan juga turun 1,06% dan Kosdaq turun 1,05%.

Semalam di Amerika Serikat (AS), indeks utama berakhir sebagian besar lebih rendah. Dow Jones Industrial Average turun 0,9% dan S&P 500 turun 0,7%. Nasdaq Composite menambah keuntungan kecil, naik 0,05%.

Sementara itu, First Republic Bank sedang mempertimbangkan opsi untuk menopang likuiditas termasuk penjualan pemberi pinjaman. Bloomberg menyampaikan laporan ini, mengutip pernyataan orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Bank itu diperkirakan akan menarik minat dari para pesaingnya dan belum ada keputusan yang dibuat, kata laporan itu.

Saham bank naik 3,92% setelah jam perdagangan di AS pada Rabu malam (Kamis pagi WIB), setelah melihat kenaikan lebih dari 20% di awal pekan bersama bank regional.

Rabu, 15 Maret 2023

Equity World | Wall Street Ditutup "Hijau", Saham First Republic hingga Facebook Melonjak

Equity World | Wall Street Ditutup "Hijau", Saham First Republic hingga Facebook Melonjak

Equity World
| Bursa saham AS atau Wall Street berakhir hijau pada penutupan perdagangan Selasa (14/3/2023) waktu New York. Sepanjang perdagangan, investor ketar-ketir dengan dampak penutupan Silicon Valley Bank, dan munculnya kasus serupa pada Signature Bank.

Index Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 1,06 persen, dan S&P 500 menguat 1,6 persen. Sementara itu, index acuan saham teknologi Nasdaq melonjak 2,14 persen.

Mengutip CNBC, antusiasme investor untuk membeli saham bank berkurang jelang penutupan. Hal ini karena investor yakin beberapa bank akan ikut terseret jatuh layaknya Silicon Valley Bank, dan Signature Bank.

“Pengumuman backstop mengubah sentimen, atau menggeser gelombang, sampai batas tertentu. Ini dimulai dengan reaksi spontan, dan kemudian butuh beberapa waktu untuk menggali detail dan memahami risiko sebenarnya dan memahami di mana eksposur yang sebenarnya,” kata Charlie Ripley, Wakil Presiden Manajemen Portofolio di Allianz Investment Management.

Penopang kenaikan indeks S&P, antara lain kenaikan saham First Republic 26,97 persen, Charles Schwab Corp 9,18 persen, dan Catalent 7,06 persen. Sementara itu, kenaikan indeks Nasdaq didorong oleh saham Meta Platform yang menguat 7,2 persen, Advanced Micro Devices 6,6 persen, dan Match Group 5,5.

Sementara Dow, didukung oleh kenaikan harga saham Salesforce 4,2 persen, American Express 3,98 persen, Intel Corp 3,93 persen, dan Microsoft 2,7 persen.

Reli pasar saham AS juga melampaui sektor keuangan, dimana 11 sektor S&P 500 naik pada perdaganan hari Selasa. Perdagangan juga mulai terlihat melandai di sore hari, usai investor menanggapi berita tentang jet tempur Rusia yang menjatuhkan pesawat tak berawak AS di Laut Hitam.

Investor juga fokus pada data inflasi AS terbaru, di mana Indeks harga konsumen AS naik 0,4 persen pada Februari dari Januari, sesuai dengan perkiraan konsensus para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones. Kenaikan tahunan sebesar 6 persen juga sejalan dengan ekspektasi para ekonom.

Sementara itu, CPI inti, tumbuh sedikit dibandingkan bulan sebelumnya, atau lebih dari yang diperkirakan para ekonom sebesar 0,5 persen, sedangkan kenaikan tahun-ke-tahun sebesar 5,5 persen.

"Ini adalah reli yang melegakan, tidak adanya kejutan besar dalam CPI dan hanya ada kejutan dalam semalam di sektor perbankan. Pasar menyambutnya," kata Adam Turnquist, kepala strategi teknis di LPL Financial.

Selasa, 14 Maret 2023

Equity World | Awal Pekan Bursa Asia Galau, IHSG Menguat Lagi

Equity World | Awal Pekan Bursa Asia Galau, IHSG Menguat Lagi

Equity World
| Jakarta, Bursa Asia-Pasifik ditutup beragam pada perdagangan Senin (13/3/2023), setelah sebelumnya sempat terkoreksi pada sesi pagi karena investor khawatir bahwa krisis dari Silicon Valley Bank (SVB) dapat menimbulkan krisis ekonomi yang pernah terjadi tahun 2008-2009.

Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup melonjak 1,95% ke posisi 19.695,97, Shanghai Composite melesat 1,2% ke 3.268,7, KOSPI Korea Selatan menguat 0,67% ke 2.410,6, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir terapresiasi 0,32% menjadi 6.786,96.

Sedangkan untuk indeks Nikkei 225 Jepang ditutup ambruk 2,76% ke 27.833, Straits Times Singapura ambles 1,42% ke 3.132,37, dan ASX 200 Australia terkoreksi 0,7% menjadi 7.095.

Beberapa pelaku pasar di Asia-Pasifik yang sebelumnya cenderung khawatir dengan krisis yang menimpa SVB, secara tiba-tiba cenderung bergembira setelah regulator keuangan di Amerika Serikat (AS) akan mendukung deposan dan lembaga keuangan yang terkait dengan Silicon Valley Bank, yang dipandang sebagai langkah untuk membendung risiko sistemik lebih lanjut.

Regulator keuangan AS mengatakan bahwa nasabah SVB akan memiliki akses penuh ke simpanannya. Ini menjadi langkah luar biasa oleh pejabat federal untuk mendukung miliaran dolar AS yang tidak diasuransikan di tengah kekhawatiran reruntuhan bank dapat menyebabkan kepanikan lebih besar.

Mereka mengambil tindakan darurat untuk mencegah penularan di bank kecil dan regional lainnya setelah tiba-tiba SVB.

Di lain sisi, induk HSBC baru saja mengakuisisi SVB cabang Inggris yang gagal bayar pada Jumat pekan lalu.

"Pagi ini, Pemerintah Inggris dan Bank Sentral Inggris baru saja memfasilitasi penjualan Sillicon Valley Bank Inggris ke HSBC sehingga uang nasabah akan terjaga, tanpa menggunakan uang pajak, seperti yang saya katakan kemarin kami tetap akan menjaga perusahaan sektor teknologi kami, dan kami telah bekerja keras untuk memenuhi janji tersebut," ujar Menteri Keuangan Inggris, Jeremy Hunt dikutip dari akun Twitternya.

Induk HSBC mengatakan bahwa pembelian terjadi di harga 1 Poundsterling, atau sekitar Rp 18.600.

Hunt mengatakan pada Minggu kemarin bahwa Pemerintah Inggris dan Bank Sentral Inggris (Bank of England/BoE) akan bekerja untuk menghindari dan meminimalisasi potensi kekacauan yang terjadi dari SVB cabang Inggris.

Sebelumnya pada pekan lalu, SVB kolaps hanya 48 jam setelah berencana mengumpulkan dana sebesar US$ 2,25 miliar untuk menambah modal dan menyeimbangkan neraca mereka pada Rabu pekan lalu.

Kolapsnya SVB ini bahkan dinilai sebagai kegagalan terbesar sejak Krisis Keuangan 2008/2009. Kejatuhan SVB bermula dari rencana mereka untuk menambah modal sekitar Rp 2,25 miliar pada Rabu lalu.

Sebesar US$ 1,25 miliar atau sekitar Rp 19,31 triliun diharapkan diperoleh melalui penjualan saham sementara sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,7 triliun melalui saham preferen konvertibel.

SVB juga telah mengumumkan deal dengan perusahaan investasi General Atlantic senilai US$ 500 juta melalui penjualan saham.

Namun, upaya pengumpulan dana yang semula diharapkan bisa menyelamatkan perusahaan malah gagal. Investor melihat upaya SVB untuk menambah dana sebagai bentuk 'alert" jika kondisi mereka tidak baik-baik Saja.

Terlebih, SVB merugi hingga US$ 1,8 miliar atau sekitar Rp 27,8 triliun akibat menjual obligasi yang dimiliki mereka di bawah harga.

Krisis bank SVB membuat sentimen positif dari pasar tenaga kerja AS redam. Pada Kamis pekan lalu, AS mengumumkan jika jumlah pekerja yang mengajukan klaim pengangguran pada pekan yang berakhir per 4 Maret 2023 mencapai 211.000 orang. Jumlah tersebut naik 21.000 dibandingkan pekan sebelumnya.

Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat lalu juga mengumumkan angka pengangguran AS mencapai 3,6% pada Februari 2023.

Angka tersebut naik dibandingkan 3,4% pada Januari lalu dan di atas ekspektasi pasar di kisaran 3,4%. Kenaikan angka pengangguran seharusnya menjadi berita gembira karena diperkirakan akan menjadi pertimbangan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk melunakkan kebijakan agresifnya.

Senin, 13 Maret 2023

Equity World | Wall Street Anjlok Terseret Aksi Jual Saham Bank, Investor Menanti Data Ekonomi AS

Equity World | Wall Street Anjlok Terseret Aksi Jual Saham Bank, Investor Menanti Data Ekonomi AS

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan saham Kamis, 9 Maret 2023. Koreksi wall street terjadi dipicu saham bank dan keuangan yang alami aksi jual. Selain itu, investor juga Bersiap untuk rilis laporan gaji yang dapat membentu arah suku bunga.

Dikutip dari CNBC, Jumat (10/3/2023), indeks S&P 500 merosot 1,85 persen ke posisi 3.918,32.  Indeks Dow Jones jatuh 543,54 poin atau 1,6 persen ke posisi 32.254,86. Indeks Nasdaq jatuh 2,05 persen ke posisi 11.338,35.

Koreksi wall street pada perdagangan Kamis pekan ini membuat indeks Dow Jones ditutup di bawah rata-rata pergerakan 200 hari untuk pertama kalinya sejak 9 November. Sepanjang pekan ini, indeks Dow Jones jatuh 3,4 persen. Pada 2023, indeks Dow Jones melemah 2,7 persen.  Baik indeks S&P dan Nasdaq masing-masing naik 2,05 persen dan 8,3 persen pada 2023, tetapi berada di jalur penurunan mingguan sebesar 3 persen.

Saham SVB Financial merosot 60 persen setelah mengumumkan penjualan saham senilai USD 1,75 miliar, mendorong kapitalisasi pasar menjadi sedikit di atas USD 6 miliar dan menyeret saham bank lainnya yang tergelincir. Saham SIlvergate anjlok lebih dari 42 persen di tengah berita menutup operasi.

Kerugian saham bank mendorong sektor keuangan S&P 500 anjlok 4,1 persne untuk hari terburuk sejak Juni 2020. Saham Bank of America dan Wells Fargo juga terpukul dengan masing-masing turun lebih dari 6 persen.

“The Fed telah mengubah narasi yang mendorong saham lebih tinggi pada Januari dan akhir Desember,” ujar CEO 50 Park Investments, Adam Sarhan.

Ia menambahkan, pasar menguat dengan asumsi the Fed akan berhenti menaikkan suku bunga akan berhenti pada musim panas dan dalam waktu dekat. Powell memperjelas bukan itu masalahnya.

Sarhan menuturkan, tampaknya tidak ada data yang menunjukkan the Fed harus menghentikan kenaikan suku bunga. Ia mengatakan, banyak investor menjual di tengah sentimen laporan pekerjaan untuk mengurangi risiko dan menemukan nilai dalam aset yang kurang berisiko seperti obligasi yang menawarkan hasil yang menarik.

"Pasar sedang mencari katalis bullish dan tidak dapat menemukannya,” ujar dia.

Jumat, 10 Maret 2023

Equity World | Saham Asia-Pasifik Anjlok pada Awal Perdagangan Pagi Ini, Jumat (10/03)

Equity World | Saham Asia-Pasifik Anjlok pada Awal Perdagangan Pagi Ini, Jumat (10/03)

Equity World
| Saham-saham di Asia-Pasifik jatuh pada hari Jumat (10/03), karena investor menunggu laporan non-farm payrolls Februari yang diawasi ketat dari AS yang selanjutnya dapat menentukan arah kenaikan suku bunga Federal Reserve ke depan.

Di Australia, S&P/ASX 200 anjlok 1,61% — melanjutkan aksi jual yang terlihat di sesi AS. Di Korea Selatan, Kospi turun 1,04% dan Kosdaq turun 1,6% karena neraca transaksi berjalan ekonomi pada Januari mengalami defisit untuk pertama kalinya sejak Agustus 2022.

Nikkei 225 di Jepang turun 1,22% dan Topix turun 1,2% karena Bank of Japan secara luas diperkirakan tidak akan membuat perubahan pada kebijakan moneter ultra-dovish dan mempertahankan suku bunga di -0,1%, menurut jajak pendapat Reuters.

Gubernur bank sentral Haruhiko Kuroda memimpin rapat kebijakan terakhirnya sebelum masa jabatannya berakhir pada 8 April.

Yen Jepang sedikit melemah menjadi 136,16 terhadap dolar AS sementara imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 10 tahun berada di 0,505%, diperdagangkan di atas kisaran toleransi bank sentral.

Di Hong Kong, Hang Seng berjangka juga menunjuk ke pembukaan yang lebih rendah, di 19.672 dibandingkan penutupan terakhir indeks di 19.925,74.

Semalam di Wall Street, saham jatuh Kamis, dengan S&P 500 ditutup 1,8% lebih rendah karena saham bank menyerah pada tekanan. Dow Jones Industrial Average turun lebih dari 500 poin karena investor bersiap untuk laporan penggajian utama Jumat yang dapat membentuk arah suku bunga.

Bank of Japan diperkirakan tidak akan membuat perubahan dalam pertemuan terakhir Kuroda

Pusat diperkirakan akan mempertahankan sikap ultra-dovish dan mempertahankan suku bunga acuan di -0,1% selama pertemuan dua hari yang akan menandai pertemuan terakhir gubernur Haruhiko Kuroda sebelum masa jabatannya berakhir pada bulan April.

Goldman Sachs mengutip tiga pendorong utama Kuroda yang tidak membuat perubahan: kedekatan pertemuan dengan akhir tahun fiskal, negosiasi upah sedang berlangsung, dan “pandangan lama Kuroda bahwa kenaikan suku bunga prematur telah menunda keluarnya Jepang dari deflasi.”

Kazuo Ueda dinominasikan untuk menjadi gubernur BOJ berikutnya.

Neraca transaksi berjalan Korea Selatan kembali ke defisit $4,52 miliar pada bulan Januari, menurut data Bank of Korea, setelah mencetak surplus $2,68 miliar pada bulan Desember dan untuk pertama kalinya neraca berjalan Korea Selatan jatuh ke wilayah defisit sejak Agustus 2022.

Bank-bank besar kehilangan kapitalisasi pasar puluhan miliar pada hari Kamis
Empat bank AS terbesar — JPMorgan, Bank Amerika, Wells Fargo dan Citigroup
– semuanya berkinerja buruk di pasar yang lebih luas. Saham Wells Fargo dan Bank of America telah turun lebih dari 6%.

Kamis, 09 Maret 2023

Equity World | Bursa Saham Asia-Pasifik Naik, IHSG Dibuka Menguat

Equity World | Bursa Saham Asia-Pasifik Naik, IHSG Dibuka Menguat

Equity World | JAKARTA, Ditutup menguat sebesar 9 poin atau 0,14% ke level 6.776, IHSG dibuka menguat 28,8 poin (0,43%) ke level 6.805,17 pada sesi I, Kamis (9/3/2023). IHSG hari ini bergerak menghijau pada rentang 6.797- 6.805. IHSG bergerak searah bursa saham Asia- Pasifik yang diperdagangkan naik pada pagi ini.

Tercatat sebanyak 798,26 miliar saham telah diperdagangkan di menit-menit awal, dengan nilai perdagangan sebesar Rp 255,78 miliar dan frekuensi perdagangan baru mencapai 44.876 kali transaksi. Sebanyak 76 saham diperdagangkan mencatatkan kenaikan, 208 saham terkoreksi, dan 316 saham stagnan.   

Sell-off pada Wall Street tidak berlanjut di Rabu (8/3/2023). Nasdaq menguat 0,40%, diikuti S&P 500 (0,14%) di Rabu (8/3/2023). Hal ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar, khususnya di AS telah melakukan priced-in terhadap potensi kenaikan The Fed Rate yang lebih agresif dalam FOMC Maret 2023 (22/3/2023).

Sebagai informasi, jajak pendapat oleh CME Group’s FedWatch Tool memperoleh hasil 75% responden meyakini kenaikan sukubunga acuan sebesar 50 bps dalam FOMC tersebut.

Rebound juga dicatatkan oleh mayoritas indeks di Eropa pada perdagangan Rabu (8/3/2023). Dari regional, data ekonomi terbaru cenderung kurang memuaskan. Penjualan ritel di Jerman mencatatkan kontraksi sebesar 6.9% yoy di Januari 2023, lebih dalam dari perkiraan kontraksi 6.1% yoy. Euro Area GDP Growth Rate 3rd Estimate di 1.8% yoy pada Q4-2022, juga lebih rendah dari perkiraan di 1.9% yoy.

Dari pasar komoditas, pelemahan harga minyak berlanjut di Rabu (8/3/2023). Harga brent oil turun 0,98% ke US$ 82,47 per barel, sementara harga crude oil turun 1,43% ke US$ 76,47 per barel di Rabu (8/3/2023).

Sementara dari pasar keuangan, nilai tukar cenderung flat di Rabu (8/3/2023), setelah terjadi peningkatan fluktuasi signifikan di Selasa (7/3/2023) merespon testimoni Kepala The Fed, Jerome Powell.

Saham Asia-Pasifik naik pada Kamis (9/3/2023) karena Bank of Japan memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari, dengan investor mengincar setiap perubahan kebijakan yang dapat menyertai pertemuan terakhir gubernur BOJ Haruhiko Kuroda.

Nikkei 225 Jepang naik 1% dan Topix naik 0,84% pada jam pertama perdagangan. Kospi naik tipis 0,2%. S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan di garis datar. Futures Hang Seng berada di 20.070, yang berada di atas penutupan terakhir indeks Hang Seng di 20.051,25.

Prediksi Analis

Yugen Bertumbuh Sekuritas memprediksi IHSG hari ini menguat. IHSG hari ini diperkirakan akan diperdagangkan pada rentang 6.698 – 6. 821. Rilis data perekonomian mengenai tingkat kepercayaan konsumen yang terlansir dalam kondisi membaik dapat menjadi salah satu faktor yang dapat menopang pola gerak IHSG.

Hal ini, lanjut Yugen, tentunya mengingat mobilitas masyarakat yang berangsur mulai normal dapat kembali memberikan gairah terhadap kinerja emiten yang dapat kembali mendapatkan kinerja yang baik. “IHSG hari ini berpeluang menguat,” tulis Yugen dalam ristenya, Kamis (9/3/2023).

Yugen merekomendasikan menu saham pilihan yang berpeluang untung pada hari ini. Menu saham pilihan tersebut adalah UNVR, ICBP, GGRM, HMSP, KLBF, BBCA, SMRA, PWON, dan JSMR.

Rabu, 08 Maret 2023

Equity World | Searah Bursa Saham Asia, IHSG Dibuka Melemah

Equity World | Searah Bursa Saham Asia, IHSG Dibuka Melemah

Equity World | JAKARTA, Ditutup melemah sebesar 40 poin (0,59%) ke level 6.766, IHSG dibuka melemah 7,7 poin (0,11%) ke level 6.759,05 pada sesi I, Rabu (8/3/2023). IHSG hari ini bergerak melemah pada rentang 6.739- 6.766. IHSG bergerak searah bursa saham Asia- Pasifik yang diperdagangkan melemah pada pagi ini.

Tercatat sebanyak 798,26 miliar saham telah diperdagangkan di menit-menit awal, dengan nilai perdagangan sebesar Rp 255,78 miliar dan frekuensi perdagangan baru mencapai 44.876 kali transaksi. Sebanyak 76 saham diperdagangkan mencatatkan kenaikan, 208 saham terkoreksi, dan 316 saham stagnan.   

Indeks-indeks Wall Street melemah lebih dari 1% pada perdagangan Selasa (7/3) dipicu oleh kekhawatiran kenaikan The Fed Rate yang lebih besar dari 25 bps, khususnya di FOMC Maret 2023. Kekhawatiran ini dipicu oleh testimoni Kepala The Fed, Jerome Powell yang menyatakan bahwa sukubunga mungkin perlu go higher for longer. Pandangan ini didasari oleh kondisi ekonomi AS yang lebih solid dari ekspektasi dan inflasi di AS yang lebih persistent.

Meski demikian, pelemahan pada Wall Street relatif tidak sedalam sebelum-sebelumnya ketika terdapat sinyal pengetatan yang lebih agresif seperti ini. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh sebagian pelaku pasar yang telah mengantisipasi hal ini dengan mencermati perkembangan data-data terbaru di AS dalam beberapa bulan terakhir.

Pelemahan juga dialami oleh mayoritas indeks di Eropa, meski tidak sedalam pelemahan Wall Street. Pelemahan tersebut juga dipicu oleh terstimoni Jerome Powell di atas. Testimoni tersebut juga memicu pelemahan Pounds dan Euro. Pounds sempat melemah 1.37% terhadap dolar AS ke US$1.186, sementara Euro melemah 0.96% terhadap dolar AS ke US$1.0575.

Hal di atas juga turut menekan harga minyak dunia. Harga brent oil melemah 3.81% ke US$ 82,90 per barel, sementara harga crude oil melemah 4.04% ke US$ 77,21 per barel di Selasa (7/3/2023).

Saham Asia-Pasifik jatuh pada Rabu pagi (8/3/2023). Setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memperingatkan bahwa suku bunga mungkin perlu lebih tinggi dari perkiraan bank sentral, memicu kekhawatiran kenaikan yang berpotensi lebih besar pada pertemuan kebijakan berikutnya.

Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,82% karena investor mencerna pidato gubernur Reserve Bank of Australia Philip Lowe untuk menghentikan kenaikan suku bunga lebih lanjut setelah kenaikan 25 basis poin bank sehari sebelumnya.

Kospi Korea Selatan turun 1,18% sementara Kosdaq kehilangan 0,78% pada jam pertama perdagangan. Nikkei 225 Jepang turun 0,13% dan Topix diperdagangkan sedikit di bawah garis datar. Futures Hang Seng berada di 20.314, angka yang lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir indeks Hang Seng di 20.534,48.

Prediksi Analis

Yugen Bertumbuh Sekuritas memprediksi IHSG menguat terbatas pada Rabu (8/3/2023). IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak pada 6.757 – 6.872. Perhatikan jajaran saham pilihan bakal melesat. Salah satunya INDF.

Yugen menjelaskan, pasca rilis data perekonomian mengenai cadangan devisa (Cadev) kembali IHSG akan ditopang oleh salah satu faktor yang dapat menopang pola gerak IHSG yang berasal dari rilis data perekonomian berupa tingkat kepercayaan konsumen yang diperkirakan akan membaik ditengah kembali normalnya mobilitas masyarakat.

“Namun, masih adanya peluang risiko koreksi wajar tetap harus diwaspadai oleh para investor. Mengingat support level terdekat terlihat sedang diuji kekuatannya, IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas,” tulis Yugen dalam risetnya, Rabu (8/3/2023).

Yugen merekomendasikan jajaran saham piliha bakal melesat. Jajaran saham tersebut adalah INDF, ICBP, UNVR, MYOR, TLKM, EXCL, TBIG, BBNI, SMRA.

Selasa, 07 Maret 2023

Equity World | Wall Street Memulai Pekan Ini Berseri, Imbal Hasil US Treasury Turun

Equity World | Wall Street Memulai Pekan Ini Berseri, Imbal Hasil US Treasury Turun

Equity World | JAKARTA. Wall Street naik pada perdagangan Senin (6/3). Terangkat oleh imbal hasil US Treasury mundur lebih jauh menjelang pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan data pekerjaan minggu ini yang dapat memberikan isyarat baru pada lintasan suku bunga.

Melansir Reuters, pukul 09:48 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 58,51 poin atau 0,18% ke 33.449,48, S&P 500 naik 9,61 poin atau 0,24% ke 4.055,25 dan Nasdaq Composite naik 32,73 poin, atau 0,28 %, pada 11.721,74.

Saham megacap yang sensitif terhadap suku bunga seperti Apple Inc, Microsoft Corp dan Meta Platforms menjadi pendorong utama S&P 500 dan Nasdaq. Dipicu imbal hasil surat utang negara AS 10 tahun merosot ke level terendah sejak 1 Maret di 3,91%.

Imbal hasil US Treasury dua tahun turun tipis menjadi 4,85% setelah menyentuh level tertinggi sejak 2007 pekan lalu.

Meningkatnya imbal hasil obligasi cenderung membebani valuasi ekuitas, terutama saham berbasis pertumbuhan dan teknologi. Pasalnya, suku bunga yang lebih tinggi mengurangi nilai arus kas masa depan.

Sebelumnya, Wall Street berakhir menguat pada hari Jumat lalu dan membukukan kenaikan mingguan karena imbal hasil mundur dari puncaknya setelah komentar pejabat The Fed menenangkan kegelisahan seputar kenaikan suku bunga agresif.

Powell akan bersaksi di depan Kongres pada hari Selasa dan Rabu dan investor akan mengamati petunjuk tentang prospek kebijakan moneternya. Setelah data ekonomi yang kuat baru-baru ini dan angka inflasi yang tinggi memicu taruhan bahwa bank sentral dapat menaikkan suku bunga ke tingkat yang lebih tinggi dari perkiraan.

"Investor bersiap untuk komentar Powell besok dan saya pikir dia tidak akan banyak bicara dari apa yang dia katakan selama ini. The Fed pada dasarnya telah menyiapkan panggung untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut, mungkin setelah Mei dan pasar baik-baik saja. sadar akan hal itu," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York.

Pedagang mengharapkan setidaknya tiga kenaikan 25 basis poin lagi tahun ini dan melihat suku bunga memuncak pada 5,44% pada September dari 4,67% sekarang.

Senin, 06 Maret 2023

Equity World | Menunggu Kabar Penting dari AS, Harga Emas Akan Labil

Equity World | Menunggu Kabar Penting dari AS, Harga Emas Akan Labil

Equity World | Jakarta, Harga emas melonjak pada pekan lalu. Namun, kinerja sang logam mulia akan menghadapi tantangan berat pada pekan ini karena banyaknya data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang akan keluar dalam lima hari ke depan.

Pada penutupan perdagangan pekan lalu, Jumat (3/3/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.854,97 per troy ons. Harganya terbang 1,03%.

Secara keseluruhan, emas juga melonjak 2,4% pada pekan lalu. Penguatan tersebut memutus rekor buruk emas yang melandai selama empat pekan sebelumnya.

Kendati cemerlang pada pekan lalu, emas diperkirakan akan menghadapi perjalanan berat pekan ini. Sang logam mulia diperkirakan akan bergerak volatile.

Pada perdagangan hari ini, Senin (6/3/2023) pukul 06: 11 WIB, harga emas di posisi US$ 1.853,65 per troy ons. Harganya melemah tipis 0,07%.

Pekan ini, AS akan mengumumkan sejumlah data penting. Di antaranya adalah data ketenagakerjaan Februari yang dirilis Jumat (10/3/2023) serta laporan pembukaan lapangan kerja (JOLTS) per Januari dan Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP pada tengah pekan.

Agenda penting lain adalah pidato Chairman bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell di hadapan Komite Urusan Perbankan, Perumahan dan Perkotaan Senat dan Komite Layanan Keuangan DPR AS pada Selasa dan Rabu (7-8/3/2023).

Data tenaga kerja akan sangat menentukan arah kebijakan The Fed ke depan. Sementara itu, pidato Powell juga akan menjadi sinyal bagi kebijakan The Fed ke depan.

Analis TD Securities, Bart Melek, memperkirakan emas kemungkinan akan bergerak di kisaran US$ 1.830-1.850 per troy ons pekan ini.

Sebaliknya, analis OANDA Craig Erlam memperkirakan emas akan bergerak di kisaran US$ 1.780-1.800 per troy ons.

"Masih ada kemungkinan The Fed menjadi sangat hawkish dan ini tentu tidak baik bagi emas," tutur Erlam, dikutip dari Reuters.

Jumat, 03 Maret 2023

Equity World | Bursa Asia Kompak Melemah, Untung IHSG Perkasa!

Equity World | Bursa Asia Kompak Melemah, Untung IHSG Perkasa!

Equity World | Jakarta, Pasar saham Asia-Pasifik mayoritas mengalami koreksi pada hari Kamis (2/3/2023) setelah reaksi negatif investor terlihat pada indeks utama Wall Street, dengan mayoritas indeks ditutup melemah pada perdagangan.

Indeks Nikkei 225 turun 0,06% menjadi ditutup pada 27.499 karena investor mengkalibrasi ulang ekspektasi untuk kemungkinan puncak suku bunga AS.

Hang Seng tergelincir 100 poin atau 0,92% menjadi 20.429, di tengah aksi ambil untung setelah indeks melonjak lebih dari 4% pada penutupan di sesi sebelumnya menyusul data survei manufaktur China yang solid untuk Februari.

Shanghai Composite turun 0,05% menjadi ditutup pada 3.311, menghentikan kenaikan dua hari dan menghadapi tekanan dari kenaikan imbal hasil Treasury. Pelaku juga menantikan Kongres Partai Nasional yang dimulai akhir pekan ini untuk arah kebijakan.

Saham terakhir yang melemah yakni Strait Times Index, Singapura yang turun 0,62% menjadi 3.234,90.

Dilain sisi, ASX 200 Australia naik tipis 0,05% menjadi ditutup pada 7.255, menguat lebih jauh dari posisi terendah baru-baru ini, dibantu oleh kenaikan saham pertambangan dan energi di tengah penguatan harga komoditas.

Lalu, Indeks acuan tanah air - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan berakhir di 6.857,41 atau terapresiasi tipis 0,18%. Data menunjukkan bahwa inflasi Indonesia menurun secara bulanan dan aktivitas manufaktur masih ekspansif.

Aktivitas ekonomi di China kembali meningkat tajam selama dua bulan berturut-turut, dan mengirimkan sinyal awal bahwa negara tersebut mungkin akan bangkit lebih cepat dari yang diperkirakan setelah sempat terseret akibat pembatasan ketat selama pandemi.

Aktivitas manufaktur naik pada laju tercepat dalam lebih dari satu dekade pada Februari, sementara pesanan ekspor meningkat untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun, Biro Statistik Nasional mengatakan Rabu lewat laporan Purchasing Managers Index (PMI).

Kemarin, survei PMI tidak resmi versi Caixin yang mengukur aktivitas di lebih banyak sektor swasta dan perusahaan kecil juga menunjukkan peningkatan dalam pesanan, harga, pekerjaan dan rantai pasokan, dengan kepercayaan bisnis naik ke level tertinggi sejak Maret 2021.

Meski aktivitas perekonomian dari manufaktur hingga tampaknya telah berbalik tajam di China, efek limpahan ke seluruh Asia masih mungkin relatif masih terbatas. Akan tetapi, untuk jangka panjang ekonomi China yang diharapkan tumbuh lebih cepat tahun ini dapat memberikan dorongan bagi banyak negara, termasuk Indonesia.

Tahun lalu ekonomi China hanya tumbuh 3%, salah satu tingkat paling lambat dalam beberapa dekade, karena pandemi menyebabkan penutupan pabrik, menekan penjualan rumah, dan menggerus konsumsi rumah tangga. Tahun ini dengan data ekonomi terbaru yang ciamik China diharapkan mampu melampaui target pertumbuhan 5% yang telah direncanakan sebelumnya.

Kemudian dari AS, aktivitas manufaktur kembali mengalami kontraksi pada Februari dan memperpanjang kontraksi beruntun menjadi empat bulan. Meski demikian, kontraksi ini tidak secepat yang diharapkan oleh ekonom dan analis dengan pabrik yang disurvei menyebut saat ini terlihat adanya tanda-tanda peningkatan permintaan dan percepatan kenaikan harga di bulan-bulan mendatang.

Data ekonomi yang masih relatif tangguh tersebut ditakutkan akan mendorong The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut dan menjaganya tetap tinggi demi meredam inflasi.

Investor Wall Street merespons negatif data PMI AS terbaru tersebut, dengan mayoritas indeks utama ditutup melemah pada perdagangan Rabu (1/3). S&P 500 dan indeks padat teknologi Nasdaq masing-masing ditutup melemah 0,47% dan 0,66%. Sementara itu indeks blue chip Dow Jones bergerak datar dengan penguatan tipis 0,02%.

Kamis, 02 Maret 2023

Equity World | Harga Emas Dunia Hari Ini Naik Tipis ke USD 1.837 per Ons

Equity World | Harga Emas Dunia Hari Ini Naik Tipis ke USD 1.837 per Ons

Equity World | Jakarta, Harga emas naik 1 persen pada perdagangan Rabu karena data ekonomi China yang kuat membengkokkan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan mendorong permintaan fisik yang lebih baik dari konsumen emas batangan atau bullion. Hal ini meskipun risiko kenaikan suku bunga AS membatasi kenaikan harga emas.

Dikutip dari CNBC, Kamis (2/3/2023), harga emas dunia di pasar spot naik 0,54 persen ke level USD 1.837,05 per ons, setelah sebelumnya melonjak ke USD 1.844,5 yang tercatat sebagai level tertinggi dalam seminggu.

Sementara harga emas berjangka AS ditutup naik 0,5 persen pada level USD 1.845,40.

Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger menyatakan, dengan data ekonomi yang kuat dari China dan beberapa negara ingin melanjutkan kenaikan suku bunga, membuat kurs dolar melemah terhadap mata uang lainnya dan memberikan beberapa dukungan ke pasar emas.

Kurs dolar mencapai level terendah satu minggu sebelumnya hari ini setelah yuan China naik karena aktivitas manufaktur negara berkembang pada laju tercepat sejak April 2012.

Karena emas dihargai dalam dolar AS, mata uang yang lebih lemah membuatnya lebih terjangkau bagi pembeli asing.

Kenaikan harga hari ini datang setelah emas batangan membukukan bulan terburuk sejak Juni 2021 pada Februari, setelah data menunjukan ekonomi AS yang lebih tangguh. Ini menunjukkan bahwa bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) dapat memberikan lebih banyak kenaikan suku bunga untuk mengekang inflasi.

Suku bunga yang lebih tinggi untuk mengendalikan harga konsumen meredupkan selera emas karena tidak membayar bunga terhadap imbal hasil obligasi.

Laporan ketenagakerjaan dan harga konsumen AS dalam dua minggu ke depan akan membantu investor untuk mengukur jalur suku bunga.

Rabu, 01 Maret 2023

Equity World | Wall Street Melemah di Perdagangan Terakhir Februari

Equity World | Wall Street Melemah di Perdagangan Terakhir Februari

Equity World | JAKARTA. Wall Street ditutup melemah di perdagangan terakhir bulan Februari. Tiga indeks utama Wall Street pun mencatat penurunan bulanan. Investor terus menilai apakah suku bunga akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lama.

Selasa (28/2), Dow Jones Industrial Average melorot 0,71% ke 32.656,70. Indeks S&P 500 melemah 0,30% ke 3.970,15. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,10% ke 11.455,54.

Menurut data Bloomberg, Dow Jones mengakumulasi penurunan 4,19% sepanjang Februari. Pada periode yang sama indeks S&P 500 melemah 2,61% dan Nasdaq turun 1,11%.

Setelah kinerja yang kuat di bulan Januari, pasar saham tertekan di bulan Februari. Data ekonomi dan komentar dari pejabat Federal Reserve Amerika Serikat (AS) mendorong pelaku pasar untuk mempertimbangkan kembali kemungkinan bank sentral akan menaikkan suku bunga ke tingkat yang lebih tinggi dari perkiraan pasar. Federal Reserve pun diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di angka yang lebih tinggi pada periode yang lebih lama dari prediksi semula.

"Kekuatan Fed jauh lebih bisa bertahan daripada daya tahan investor sehingga kembali ke mantra lama apakah Anda benar-benar ingin melawan Fed dalam hal ini," kata Johan Grahn, kepala strategi pasar ETF di Allianz Investment Management di Minneapolis kepada Reuters.

Trader pasar uang telah mulai memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga 50 basis poin yang lebih besar pada bulan Maret, meskipun peluang kenaikan hanya 23%, menurut Fed Fund futures. Produk berjangka ini memperkirakan suku bunga memuncak di level 5,4% pada bulan September, naik dari 4,57% Sekarang.

BofA Global Research memperingatkan The Fed bahkan dapat menaikkan suku bunga hingga hampir 6%. Tapi data ekonomi pada hari Selasa menunjukkan pembacaan kepercayaan konsumen secara tak terduga turun pada bulan Februari. Sementara ukuran harga rumah melambat lebih lanjut pada bulan Desember.

Indeks Dow Jones yang berisi saham-saham blue chip turun terbebani oleh penurunan Goldman Sachs. CEO Goldman Sachs David Solomon mengatakan bank sedang mempertimbangkan alternatif strategis untuk bisnis perbankan konsumen.

Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan Fed harus melengkapi data tradisional pemerintah dan pembacaan dari pasar keuangan dengan pengamatan real-time kondisi ekonomi di lapangan jika ingin membuat kebijakan yang baik, dan tidak bergantung pada reaksi pasar.