Surabaya - Salah satu perusahaan broker pasar modal,
Mandiri Sekuritas mengedukasi dan melakukan sosialisasi tentang
investasi atau saham syariah. Mandiri Sekuritas membidik Jawa Timur
sebagai wilayah yang jumlah pondok pesantren (Ponpes) dan perguruan
tinggi Islam cukup banyak.
Head of Equity Retail Mandiri
Sekuritas Ridwan Pranata mengatakan telah mendatangi beberapa kampus
Islam dan ponpes di Jawa Timur, hasilnya sangat bagus dari sisi respons.
Sosialisasi
yang sudah dilakukan Mandiri Sekuritas yakni di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, STAIN (Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri) Pamekasan dan ponpes di Madura.
"Dalam setiap
edukasi dan sosialisasi, responsnya sangat bagus khususnya saham syariah
di kampus Islam dan Ponpes. Namun masih sebatas respons, belum
aplikatif menjadi investor, perlu edukasi lanjutan," kata Ridwan Pranata
di Surabaya, Kamis (8/5/2014).
Ia mengaku potensi pasar
perdagangan saham dan investasi berbasis syariah sangat besar. Hanya
saja selama ini belum maksimal karena investor-nya masih sangat kecil
dan masih menjadi opsi kedua bagi para investor.
"Secara
keseluruhan investor syariah memang masih kecil, baik investor ritel
ataupun institusi. Di Mandiri Sekuritas sendiri saat ini baru ada 700
nasabah syariah dari lebih 34 ribu nasabah ritel dengan transaksi Rp 3
miliar per hari," jelasnya.
Dengan jumlah ponpes yang besar, Jawa
Timur potensial mengembangkan bisnis syariah, mulai equity, sukuk dan
instrumen investasi berbasis syariah lainnya.
"Ini menjadi tantangan bagi pemangku kepentingan bagaimana menjadikan
Jatim pusat investor syariah karena sangat memungkinkan," tambahnya.
Menurutnya
perlu kerja keras semua pihak yang terkait, tidak hanya Mandiri
Sekuritas seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia
(BEI) edukasi dan sosialisasi berkelanjutan. Agar investor syariah makin
tumbuh besar karena potensinya sangat besar.
Apalagi investor
syariah jauh lebih kecil, perlu dipacu lebih keras lagi berkembang.
Sementara dari jumlah saham syariah yang diperdagangkan di Jakarta
Islamic Indeks (JII) cukup bagi investor.
Sementara itu Direktur
Capital Markets Mandiri Sekuritas Laksono Widodo mengaku pihaknya
menggelar Investor Gathering untuk nasabah VIP di Jawa Timur, di
Surabaya (7/5) dan Malang (8/5). Ini bertujuan memberikan gambaran
terkini mengenai pasar modal Indonesia sebagai panduan strategi
investasi bagi para nasabah.
Laksono Widodo mengatakan pihaknya
melihat potensi Jawa Timur, sebagai propinsi dengan perekonomian kedua
terbesar di Indonesia, dapat berperan besar dalam memperkuat industri
pasar modal dengan mendorong pertumbuhan investor domestik di provinsi
ini.
"Apalagi tahun ini, Pemilu Presiden yang akan digelar dan
ini menjadi sangat penting dikarenakan beberapa keputusan investasi dan
arah perbaikan struktur ekonomi akan sangat terpengaruh kepada hasil
Pemilu," jelas Laksono.
Sumber : detikfinance