Rabu, 28 Mei 2014

Emas berjangka jatuh ke level terendah dua pekan. Investor menimbang outlook Ukraina

Emas jatuh ke level terendah dua pekan di New York karena investor menilai apakah pemilihan presiden di Ukraina akan meredakan ketegangan politik dengan Rusia sehingga bisa mengurangi daya tarik logam sebagai safe haven.

Presiden terpilih Ukraina, Petro Poroshenko berjanji untuk meningkatkan operasi militer untuk mengendalikan separatis di bagian timur negara itu seiring berlanjutnya pertempuran setelah pemilihan umum yang dilakukan akhir pekan lalu. Kemenangannya telah meringankan tekanan langsung pada AS dan Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi lebih keras terhadap Rusia. Emas naik 6,7 persen tahun ini karena ketegangan politik di kawasan Ukraina yang mendorong permintaan haven.

Harga turun 28 persen tahun lalu pada ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan mengurangi stimulus moneternya. Notulen rapat the Fed bulan April yang dirilis bulan ini menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan di negara adi daya tersebut mengsinyalir bahwa apabila stimulus tetap dilanjutkan tetap tidak akan menekan tingkat pengangguran dan tidak juga memicu lonjakan inflasi yang tidak diinginkan. Dolar naik sebanyak 2,7 persen terhadap euro sejak 8 Mei. Emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya ketika greenback tersebut menguat.

"Tidak ada kepanikan " seputar Ukraina, Bernard Sin, kepala perdagangan mata uang dan logam dari MKS SA (Swiss), sebuah perusahaan penyulingan emas yang berbasis di Jenewa mengatakan hari ini melalui telepon. "Penguatan dolar" juga telah menahan permintaan, katanya.

Emas untuk pengiriman Agustus turun 0,7 persen menjadi $ 1,282.80 per ounce pada pukul 7:33 pagi di Comex, New York waktu setempat. Harga mencapai $ 1.282, terendah sejak 12 Mei. Pasar finansial AS ditutup kemarin untuk libur Memorial Day dan transaksi akan dibukukan hari ini untuk tujuan penyelesaian.

Sumber : Bloomberg