Emas
 jatuh ke level terendah dua pekan di New York karena investor menilai 
apakah pemilihan presiden di Ukraina akan meredakan ketegangan politik 
dengan Rusia sehingga bisa mengurangi daya tarik logam sebagai safe 
haven.
Presiden terpilih 
Ukraina, Petro Poroshenko berjanji untuk meningkatkan operasi militer 
untuk mengendalikan separatis di bagian timur negara itu seiring 
berlanjutnya pertempuran setelah pemilihan umum yang dilakukan akhir 
pekan lalu. Kemenangannya telah meringankan tekanan langsung pada AS dan
 Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi lebih keras terhadap Rusia. Emas 
naik 6,7 persen tahun ini karena ketegangan politik di kawasan Ukraina 
yang mendorong permintaan haven.
Harga turun 28 persen 
tahun lalu pada ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan mengurangi 
stimulus moneternya. Notulen rapat the Fed bulan April yang dirilis 
bulan ini menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan di negara adi daya 
tersebut mengsinyalir bahwa apabila stimulus tetap dilanjutkan tetap 
tidak akan menekan tingkat pengangguran dan tidak juga memicu lonjakan 
inflasi yang tidak diinginkan. Dolar naik sebanyak 2,7 persen terhadap 
euro sejak 8 Mei. Emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih 
mahal bagi pemegang mata uang lainnya ketika greenback tersebut menguat.
"Tidak ada kepanikan " 
seputar Ukraina, Bernard Sin, kepala perdagangan mata uang dan logam 
dari MKS SA (Swiss), sebuah perusahaan penyulingan emas yang berbasis di
 Jenewa mengatakan hari ini melalui telepon. "Penguatan dolar" juga 
telah menahan permintaan, katanya.
Emas untuk pengiriman 
Agustus turun 0,7 persen menjadi $ 1,282.80 per ounce pada pukul 7:33 
pagi di Comex, New York waktu setempat. Harga mencapai $ 1.282, terendah
 sejak 12 Mei. Pasar finansial AS ditutup kemarin untuk libur Memorial 
Day dan transaksi akan dibukukan hari ini untuk tujuan penyelesaian.
Sumber : Bloomberg