Senin, 07 November 2016

Topix & Nikkei 225 Menguat Terimbas Pernyataan FBI | PT Equityworld Futures

PT Equityworld Futures- Topix & Nikkei 225 Menguat Terimbas Pernyataan FBI. Pergerakan bursa saham Jepang terpantau menguat pada perdagangan pagi ini, Senin (7/11/2016), sejalan dengan melemahnya kinerja mata uang yen yang mendorong prospek laba eksportir. Indeks Topix hari ini dibuka dengan rebound 1,25% atau 16,85 poin di level 1.363,89 dan menguat 0,86% atau 11,52 poin ke 1.358,56 pada pukul 07.35 WIB.

Pasar saham Asia melompat saat dibuka pada transaksi perdagangan pagi ini (7/11). Data CNBC menunjukkan, pada pukul 08.00 waktu Singapura, indeks ASX 200 pada transaksi pagi 0,96%. Lompatan indeks disokong oleh kenaikan seluruh sektor.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,59%. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan dibuka dengan kenaikan 0,89%.

Adapun sentimen positif bursa Asia berasal dari Amerika Serikat seiring prospek positif kasus email yang melanda kandidat presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton. Dalam suratnya ke Kongres AS, Direktur FBI James Comey menjelaskan, institusi yang dia pimpin mengambil kesimpulan bahwa kasus email Clinton bukanlah aksi kejahatan.


Baca: PT Equityworld, Indeks Nikkei Langsung Menguat Setelah Pernyataan FBI Atas Email Hillary Clinton

"Reaksi langsung menunjukkan market memandang berita anyar Clinton ini sebagai sesuatu yang positif, setidaknya untuk jangka pendek. Memang ini jauh dari kata akhir. Namun, untuk sementara waktu, market menilai ketidakpastian di market mulai menghilang," urai Richard Sichel, chief investment officer Philadelphia Trust Co kepada Bloomberg.

Sebelumnya, Comey sempat mengguncang market dengan pernyataannya bahwa FBI akan menginvestigasi kembali kasus email Clinton saat dia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS. Waktu itu, Comey menyebut, kasus ini terkait penggunaan server pribadi Clinton dalam mengirimkan email yang sifatnya kenegaraan.

"Selama proses investigasi, kami menerima seluruh komunikasi yang dikirim dan diterima Hillary Clinton saat dia menjabat sebagai Menlu AS. Berdasarkan review kami, kami tidak mengubah kesimpulan yang telah kami buat Juli lalu dengan rasa hormat kepada Clinton," demikian surat Comey kepada Kongres yang dikirim Minggu (6/11) kemarin.

Kendati demikian, pasar saham Asia juga akan memonitor ketegangan politik yang terjadi di Hong Kong dan Korea Selatan.

Pada Sabtu (5/11) lalu, diprediksi sekitar 43.000 orang berkumpul untuk melakukan aksi unjuk rasa di Seoul. Mereka menuntut agar Presiden Park Geun-hye mengundurkan diri terkait skandal yang melibatkan teman dekatnya yang diduga menggunakan hubungan dekat dengan presiden untuk mencampuri masalah kenegaraan.

Sedangkan di Hong Kong, ribuan orang menggelar aksi unjuk rasa pada Minggu (6/11) kemarin untuk memprotes campur tangan China pada kasus dua anggota legislatif yang pro-kemerdekaan. Pemerintah Hong Kong akan menggelar konferensi pers pada Senin pagi ini untuk mendiskusikan situasi tersebut.