PT Equityworld | Teman Anak 'Bandel', Orang Tuanya Perlu Dikasih Tahu Nggak Ya?
PT Equityworld | Ada teman anak yang dirasa bandel dan reseh banget. Dinasihati susah sampai-sampai timbul niat mengadukan masalah ini ke orang tua si anak. Pernah berada di situasi kayak gitu nggak, Bun?
Kayak sahabat HaiBunda bernama Mila, ada teman anaknya yang sering bikin masalah alias bandel ketika main bareng. Bahkan, dia dengar kalau si teman pernah mengajak anak Mila berbohong. Bilang cuma mau main di tetangga dekat rumah tapi nyatanya main ke rumah teman yang cukup jauh.
"Untung saya dengar kalau dia mau main jauh. Saya pura-pura nggak tahu tapi pas anak saya minta izin saya nggak bolehin aja. Agak terganggu juga sama anak ini. Mau ngomong ke orang tuanya tapi gimana ya," kata Mila mengungkapkan kegalauannya. Karena nggak enak hati, yang Mila bisa lakukan adalah membatasi waktu si anak main sama temannya itu.
Soal ini, psikolog anak Fathya Artha Utami bilang kalau apa yang dilakukan teman anak terlalu mengganggu, orang tuanya perlu tahu kok, Bun. Tapi, cara memberi tahu hal ini ke si orang tua si teman harus hati-hati nih. Kayak gimana ya?
"Misalnya, kita bisa bilang ke orang tua si teman 'Saya dengar anak ibu sama anak saya diskusi terus ada obrolan kayak gini. Itu gimana ya?'. Nggak apa-apa, sampaikan aja apa yang terjadi tapi nggak mengkritisi cara asuhnya. Jadi kita nggak perlu bilang 'di rumah nggak diajarin begini ya,'. Kalau kita mengkritisi pola asuh si ibu malah nggak ada diskusi karena si ibu udah merasa disalahin," kata Fathya waktu ngobrol sama HaiBunda.
Ya, apalagi buat ibu-ibu pasti langsung merasa gimana gitu kan ya, Bun, kalau pola asuh yang diterapkan seakan disalahkan sama orang lain. Setelah membicarakan masalah ini ke orang tua si teman, di rumah pun kita perlu bertindak. Salah satunya dengan mengajak anak diskusi soal si temannya yang kurang baik.
Kalau di sekolah, apakah masalah teman yang membawa pengaruh buruk ke anak ini bakal lebih mudah diselesaikan? Kalau kata Fathya sih mestinya begitu, Bun. Tapi, bukan nggak mungkin juga ada sekolah yang sensitif ketika ada anak didiknya bermasalah. Soalnya, pihak sekolah sebagai pihak yang bertanggung jawab menganggap langsung disalahkan. Padahal, belum tentu kayak gitu kan ya, Bun?
Baca juga : Soal Yerusalem, MUI: Bisa Memantik Kemarahan Umat Islam di Dunia | PT Equityworld
Nah, kalau seperti itu Fathya bilang kita mesti pintar-pintar membahasakan masalah anak yang dia alami di sekolah. Kayak cerita gitu, Bun. Coba deh bilang ke si guru kalau dari observasi di rumah kok si kecil perilakunya agak berubah ya, padahal di rumah lagi nggak ada masalah apa-apa. Terus, kita minta pendapat si guru apakah dari pengamatannya ada yang nggak beres juga pada anak.
"Jadi kita nggak melibatkan si guru sebagai tersangka istilahnya, tapi partner untuk cari tahu anak kita seperti apa, apakah ada masalah. Jadi, baik ke orang tua teman atau ke pihak sekolah yang penting kita terbuka dulu untuk berdiskusi guna mencari tahu masalah si kecil," kata Fathya.
PT Equityworld