Jumat, 20 Oktober 2017

PT Equityworld | Jengkol Muda Vs Jengkol Tua, Mana yang Harus Lebih Diwaspadai?

PT Equityworld | Jengkol Muda Vs Jengkol Tua, Mana yang Harus Lebih Diwaspadai?
 

PT Equityworld | Jengkol mengandung berbagai sumber gizi penting bagi tubuh, antara lain karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Namun, selain unsur nutrisi jengkol juga mengandung asam jengkolat yaitu sejenis asam amino mengandung sulfur. Nah, asam jengkolat ini bisa menyebabkan reaksi keracunan.

"Asam jengkolat itu mengandung sulfur. Jadi saat orang makan jengkol, bau napas dan bau urinnya disebut sebagai sulfurous odor (berbau sulfur)," demikian disampaikan oleh dr Anna Maurina SpGK atau yang akrab disapa dr Anna, spesialis gizi klinik dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitasi Indonesia (FKUI).

Soal asam jengkolat, tiap jengkol, baik itu pada biji jengkol yang muda maupun pada biji jengkol yang tua, masing-masing memiliki kandungan yang berbeda.

dr Anna menyebut bahwa biji jengkol muda mengandung asam jengkolat relatif lebih sedikit daripada biji jengkol yang sudah tua. Pada biji jengkol tua terkandung asam jengkolat 1 hingga 2 persen dari berat basahnya.

Baca juga : Awas! Tubuh Gemuk Rentan Digerogoti Jenis-jenis Kanker Ini | PT Equityworld

"Kalau dari berbagai penelitian, jengkol muda yang lebih dikit asamnya," terang dr Anna.

Menurut dr Anna, karena tahu biji jengkol muda memiliki asam jengkolat lebih sedikit dibanding jengkol tua, terkadang orang malah mengonsumsi biji tersebut dalam jumlah banyak. Padahal itu tidak aman dan tidak dianjurkan. Makanya tak jarang ada orang yang kesulitan kencing atau kencingnya sedikit. Sudah dipastikan itu adalah Djenkolism.

"Tapi tetap harus diingat bahwa respon masing-masing individu terhadap asam jengkolat, beda-beda. Tapi yang amannya adalah minum air putih yang banyak," saran dr Anna.

PT Equityworld