Dolar
naik ke level tertinggi sepekan terhadap rekan-rekan utama dikarenankan
kenaikan tak terduga dalam biaya hidup di AS pada bulan September
sehingga mendorong kekuatan ekonomi terbesar di dunia ditengah
perlambatan pertumbuhan global.
Mata
uang AS menguat untuk hari kelima terhadap yen, secara beruntun di
lebih dari sebulan terakhir. Euro jatuh terhadap sebagian besar mata
uang utama karena investor menimbang outlook pertemuan kebijakan
pelonggaran tambahan dari European Central Bank (ECB). Pound tergelincir
terkait hasil rilisah terbaru dari Bank of England yang menunjukkan
para otoritas melihat resiko yang lebih besar di Inggris dari pelemahan
di zona euro. Won Korea Selatan mengalami penguatan.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang mengukur mata uang terhadap sekumpulan 10 mata uang utama, naik 0,3% menjadi 1,067.67 pada 03:20 sore waktu New York. Menyentyh level 1,067.70, yang terkuat dalam sepekan terakhir.
Indeks
tersebut turun 1,4% dalam dua minggu terakhir karena para trader
mendorong kembali harapan mengenai kenaikan suku bunga AS akibat
kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global mengalmi perlambatan.
Euro
turun 0,6% menjadi $ 1,2645 setelah sebelumnya naik sebanyak 0,2%.
Kemarin mengalami penurunan sebanyak 0,7%, merupakan yang tertajam sejak
14 Oktober. Mata uang region melemah 0,4% menjadi 135,56 ¥. Yen turun
0,2% menjadi 107,20 per dolar, membukukan penurunan lima hari untuk
pertama kalinya sejak 12 September.(yds)
Sumber: Bloomberg