Dolar melemah terhadap
yen dan memperpanjang penurunan terbesarnya dalam 6 bulan terakhir,
menurut JPMorgan Chase & Co, dengan pasar global bergolak oleh
kekhawatiran bahwa pertumbuhan dan inflasi melambat.
Indeks Spot Dollar
Bloomberg mengalami penurunan karena para pedagang mendorong kembali
harapan untuk Federal Reserve kenaikan suku bunga pertama sampai
Desember 2015 mendatang, setelah awal bulan ini melihat kenaikan pada
bulan Juli. Sementara mata uang yen menguat untuk hari keenam terhadap 9
mata uang utama seiring kontrak berjangka mengisyaratkan saham Asia
akan turun setelah Indeks Standard & Poor 500 kemarin menyentuh
level 6 bulan terendahnya. Mata uang Dolar Australia jatuh seiring
kemarin kenaikan sebesar 1,3 persen pada spekulasi tidak beralasan.
Dolar sedikit berubah
pada level 106,01 yen pada pukul 08:50 waktu Tokyo setelah sebelumnya
turun sebesar 1,1 persen kemarin, penurunan terbesarnya sejak 8 April
lalu. Dollar AS naik sebesar 0,1 persen ke level $ 1,2825 per euro
setelah kemarin melemah sebesar 1,4 persen. Mata uang Jepang berada di
level 135,94 per euro.
Indeks Dolar Bloomberg
sedikit berubah pada level 1,060.46, setelah kemarin merosot sebesar
0,7 persen, yang merupakan penurunan terbesarnya sejak 6 Oktober lalu. Hedge fund dan spekulan besar lainnya telah menaikkan spekulasi laba bersih dolar bullish terhadap 8 mata uang utama ke rekor 313.878 kontrak pada 7 Oktober, menurut data dari Commodity Futures Trading Commission yang berbasis di Washington. (knc)
Sumber : Bloomberg