Kamis, 04 Mei 2023

Equity World | IHSG Sesi Pertama Terkoreksi 1,1%, Bursa Asia juga Kompak Loyo

Equity World | IHSG Sesi Pertama Terkoreksi 1,1%, Bursa Asia juga Kompak Loyo

Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir terkoreksi dengan penurunan hingga 1,12%, membawa indeks ke level 6.786 pada sesi pertama perdagangan, Rabu (3/5).

Volume perdagangan mencapai 9,8 miliar dengan nilai transaksi Rp 5,26 triliun dan frekuensi 823 juta kali. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 9.656 triliun.
Saham yang paling sering ditransaksikan adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai transaksi Rp 355,8 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) dengan nilai transaksi Rp 266,3 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai transaksi Rp 216,5 miliar.

Senada, Bursa Asia mayoritas juga berada dalam zona merah. Hang Seng turun 1,70% dan Strait Times turun 0,86%. Sedangkan Nikkei 225 dan Shanghai Composite stagnan.

Melansir Pilarmas Sekuritas, pergerakan indeks IHSG dan bursa regional Asia terseret di zona merah imbas tekanan jual jelang rilis suku bunga acuan The Fed Amerika Serikat.

Hal ini membuat pelaku pasar atau investor cenderung wait and see menanti keputusan hasil FOMC The Fed. Sikap pelaku pasar atau investor tersebut seiring kondisi ekonomi AS dibayangi krisis perbankan setelah kejatuhan beberapa bank di AS menyebabkan sistem keuangan terganggu dan juga pernyataan dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengingatkan tentang risiko gagal bayar utang.

“Alhasil pasar mempunyai pandangan akan kekhawatiran jika bank sentral masih menggunakan tool moneter yang agresif ini dalam melawan inflasi, ini akan berpotensi memberikan tekanan pada pemulihan ekonomi AS,” tulis riset Pilarmas Sekuritas, Rabu (3/5).

Hal ini seiring sikap pasar yang memprediksi The Fed memiliki ruang untuk menaikkan suku bunga acuannya. Berdasarkan CME Fed Watch Group yang memberikan probabilitas sebesar 86,7% The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin, sementara suku bunganya tetap dengan probabilitas 13,3%.

Hampir seluruh sektor saham Tanah Air berada dalam zona merah. Dipimpin oleh sektor transportasi yang turun 1,54%. Saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) turun 3,12% atau 2 poin menjadi Rp 62 per saham.

Selanjutnya, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) turun 2,65% atau 10 poin menjadi Rp 368 per saham, dan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) turun 0,55% atau 5 poin menjadi Rp 900 per saham.

Sektor lainnya yang berada dalam zona merah adalah sektor teknologi turun 1,52%, sektor energi turun 1,53%, sektor industri turun 1,53%, sektor kesehatan turun 0,87%, sektor energi dasar turun 1,15%, sektor infrastruktur turun 1,44%, dan sektor keuangan turun 0,81%.

Sedangkan sektor non primer berada dalam zona hijau dengan kenaikan 0,42%, sektor non primer naik 0,31%, dan sektor properti naik 0,24%.