Selasa, 23 Mei 2023

Equity World | Wall Street Mixed, Investor Menanti Keputusan Utang AS

Equity World | Wall Street Mixed, Investor Menanti Keputusan Utang AS

Equity World | Bursa saham AS, Wall Street berakhir dua arah atau mixed pada perdagangan Senin waktu setempat. Nasdaq menguat didorong kenaikan saham Alphabet dan Meta Platforms.

Sementara S&P 500 berakhir hampir stagnan karena investor menahan diri dari taruhan besar menjelang putaran baru pembicaraan tentang menaikkan plafon utang AS.

S&P 500 (.SPX) naik tipis 0,02% menjadi berakhir pada 4.192,63 poin, Nasdaq Composite Index (.IXIC) naik 0,50% ke 12.720,78 poin, sedangkan Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 0,42% ke 33.286,58 poin.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden dan anggota kongres dari Partai Republik Kevin McCarthy bertemu membahas peningkatan plafon utang federal. Pertemuan ini hanya 10 hari sebelum Amerika Serikat dapat menghadapi gagal bayar yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Investor pada dasarnya mengatakan, kami memberikan setidaknya kemungkinan 60:40 bahwa mereka akan mencapai kesepakatan pada waktunya," kata KeSala Strategi Investasi CFRA Research, Sam Stovall, dilansir dari Reuters, Selasa (23/5/2023).

"Kesepakatan bisa saja menjadi perpanjangan, menendangnya untuk memutuskan plafon utang ketika mereka juga membahas anggaran pada bulan September," imbuhnya.

Komentar oleh Presiden The Fed St. Louis James Bullard pada hari Senin menyampaikan bahwa Federal Reserve mungkin masih perlu menaikkan suku bunga acuannya setengah poin lagi tahun ini mendorong dolar AS.

Investor juga akan mencari petunjuk tentang kebijakan moneter dari banyak pembicara Fed dan poin data utama minggu ini seperti indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) bulan April dan barang tahan lama.

Pembacaan indeks PCE, pengukur inflasi pilihan Fed, akan dirilis pada hari Jumat.

Saham terkait teknologi mengangkat pasar, dengan Alphabet Inc (GOOGL.O) naik 1,87% dan Meta Platforms Inc (META.O) naik 1,1%.

"Ketika drama pagu utang meningkat, saham teknologi berkapitalisasi besar telah menjadi perdagangan defensif favorit baru Wall Street," kata Analis Pasar Senior OANDA, Edward Moya.

Apple Inc (AAPL.O) turun 0,55% setelah Loop Capital menurunkan peringkat saham pembuat iPhone menjadi "tahan" dari "beli", penurunan peringkat pertama dalam lima bulan menurut data Refinitiv.