Equity World | Bursa Saham Asia Loyo Imbas Investor Menanti Rilis Data Inflasi AS
Equity World | Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan saham Rabu, (10/5/2023) seiring investor menantikan inflasi Amerika Serikat (AS). Investor mencari petunjuk tentang jalur inflasi ke depan dan bagaimana selanjutnya langkah the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari CNBC, ekonom yang disurvei oleh Dow Jow prediksi inflasi meningkat 0,4 persen bulan ke bulan pada April 2023, dan 5 persen year over year. Inflasi inti yang tidak termasuk komponen makanan dan energi diperkirakan naik 0,4 persen.
Di Australia, indeks Australia ASX 200 melemah 0,31 persen setelah Australia sampaikan anggarannya pada Selasa malam. Australia mencatat surplus anggaran pertama sejak 2008. Indeks Nikkei Jepang dibuka susut 0,23 persen. Indeks Topix tergelincir 0,2 persen. Adapun Mitsubishis Corp mencatat rekor laba untuk tahun kedua berturut-turut, dengan laba bersih mencapai di atas 1 triliun yen untuk pertama kalinya, tepatnya mencapai USD 1,18 triliun yen atau setara USD 8,72 miliar.
Indeks Kospi Korea Selatan melemah tipis 0,14 persen. Kemudian menguat 0,3 persen.
Selain itu, indeks Hang Seng berjangka akan memperpanjang koreksi yang terjadi pada Selasa pekan ini. Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 1.960 dari penutupan perdagangan sebelumnya 19.867,58.
Di Amerika Serikat, tiga indeks acuan utama di wall street melemah. Indeks S&P 500 merosot 0,46 persen. Indeks Nasdaq terpangkas 0,6 persen. Indeks Dow Jones melemah 0,17 persen.
Sementara itu, analis Morgan Stanley prediksi saham A China akan memimpin fase berikutnya seiring pasar saham bullish di Asia.
“Harga setelah liburan Golden Week sangat menggembirakan. Indeks Shanghai mencapai level tertinggi dalam 10 bulan pada awal minggu,” tulis Morgan Stanley.
Morgan Stanley prediksi, CSI 300 mencapai 4.500 atau naik 11 persen. Pada perdagangan Selasa pekan ini, indeks CSI300 melemah 0,86 persen ke posisi 4.027,88, dengan penurunan dipimpin oleh sektor saham energi, teknologi dan industri.