Equity World | Harpitnas, Harga Emas Antam Stabil & Tak Bergairah
Equity World | Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) stagnan pada Rp 613.000 per gram pada hari kejepit nasional (harpitnas) ini (Jumat, 31/5/2019), dari posisi Rabu lalu. Stagnasi harga sudah terjadi dalam 2 hari perdagangan terakhir.
Stabilnya harga emas tersebut seiring dengan lesunya kondisi pasar keuangan domestik menjelang libur panjang Lebaran 2019, yang tidak senada dengan kondisi harga emas di pasar spot global yang masih naik karena ketegangan perang dagang China-Amerika Serikat.
Equity World
Harga Emas Global Tertekan Kenaikan Dolar & Yield Treasury AS | Equity World
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram masih stabil pada Rp 61,3 juta dari harga Rabu kemarin.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam.
Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga stagnan hari ini pada Rp 587.000 per gram dari harga sebelumnya.
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Terkait dengan harga emas di pasar spot global yang lumrah menjadi acuan emas Antam, kemarin harga logam mulia ini sudah mencapai US$ 1.288,5 per troy ounce, naik dari US$ 1.279,2 per troy ounce pada hari sebelumnya.
Hari ini, harga emas di pasar spot masih naik sebesar 0,21% di level US$ 1.291,24 per troy ounce dan membentuk tren penguatan setelah berturut-turut naik dalam 3 hari terakhir.
Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.
Stabilnya harga emas ukuran kecil itu mengindikasikan risiko yang stagnan kemarin.
Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
Jumat, 31 Mei 2019
Rabu, 29 Mei 2019
Equity World | Wall Street Anjlok karena Perang Dagang Diprediksi Berkepanjangan
Equity World | Wall Street Anjlok karena Perang Dagang Diprediksi Berkepanjangan
Equity World | Wall Street tertekan pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong pelemahan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut karena adanya kemungkinan perang dagang yang berkepanjangan antara AS dengan China.
Mengutip Reuters, Rabu (29/5/2019), Dow Jones Industrial Average turun 237,32 poin atau 0,93 persen menjadi 25.348,37. Untuk S&P 500 kehilangan 23,91 poin atau 0,85 persen menjadi 2.802,15. Sedangkan Nasdaq Composite turun 29,66 poin atau 0,39 persen menjadi 7.607,35.
Presiden AS Donald Trump pada Senin mengatakan bahwa dia belum siap untuk melakukan kesepakatan perjanjian dengan China. Namun memang dia berharap di masa depan akan ada kesepakatan perdagangan yang akan menguntungkan kedua belah pihak.
Perang tarif terus meningkat antara kedua negara tersebut dan telah menimbulkan kekhawatiran dunia adanya perang tarif tersebut akan menyebabkan perlambatan ekonomi global.
"Sebenarnya Wall Street dibuka dengan baik, tetapi di tengah perdagangan atau menjelang sore langsung mengalami tekanan," jelas Ryan Detrick, analis senior di LPL Financial, Charlotte, North Carolina.
Ketidakpastian akan perang dagang ini telah mendorong investor memborong aset safe-haven, yang menghasilkan benchmark 10-tahun hasil Treasury AS turun ke level terendah sejak Oktober 2017.
Sebanyak 11 sektor dalam indeks acuan S&P 500 berada di zona merah. Hanya sektor layanan komunikasi saja yang mampu bertahan di zona positif.
Indeks acuan S&P 500 sudah turun hampir 5 persen dari penutupan tertinggi yang pernah ditorehkan pada 30 April. Sementara indeks Dow Jones Industrial turun untuk minggu kelima berturut-turut pada hari Jumat, penurunan beruntun mingguan terpanjang dalam delapan tahun.
Equity World
Harga Emas Turun karena Dolar AS Kembali Menguat | Equity World
Sektor teknologi, yang turun 7,3 persen bulan ini, juga menyerah di awal perdagangan dan berubah negatif meskipun ada dorongan dari kenaikan saham Total System Services Inc sebesar 4,72 peren.
Perusahaan keuangan Global Payments Inc berencana untuk membeli perusahaan teknologi pembayaran dengan nilai transaksi sekitar USD 21,5 miliar dalam bentuk saham. Saham perusahaan tersebut turun 3,04 persen.
Saham Advanced Micro Devices melonjak 9,80% setelah perusahaan meluncurkan chip baru untuk memperjuangkan pangsa pasar dengan Intel, yang turun 2,24 persen.
Equity World | Wall Street tertekan pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong pelemahan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut karena adanya kemungkinan perang dagang yang berkepanjangan antara AS dengan China.
Mengutip Reuters, Rabu (29/5/2019), Dow Jones Industrial Average turun 237,32 poin atau 0,93 persen menjadi 25.348,37. Untuk S&P 500 kehilangan 23,91 poin atau 0,85 persen menjadi 2.802,15. Sedangkan Nasdaq Composite turun 29,66 poin atau 0,39 persen menjadi 7.607,35.
Presiden AS Donald Trump pada Senin mengatakan bahwa dia belum siap untuk melakukan kesepakatan perjanjian dengan China. Namun memang dia berharap di masa depan akan ada kesepakatan perdagangan yang akan menguntungkan kedua belah pihak.
Perang tarif terus meningkat antara kedua negara tersebut dan telah menimbulkan kekhawatiran dunia adanya perang tarif tersebut akan menyebabkan perlambatan ekonomi global.
"Sebenarnya Wall Street dibuka dengan baik, tetapi di tengah perdagangan atau menjelang sore langsung mengalami tekanan," jelas Ryan Detrick, analis senior di LPL Financial, Charlotte, North Carolina.
Ketidakpastian akan perang dagang ini telah mendorong investor memborong aset safe-haven, yang menghasilkan benchmark 10-tahun hasil Treasury AS turun ke level terendah sejak Oktober 2017.
Sebanyak 11 sektor dalam indeks acuan S&P 500 berada di zona merah. Hanya sektor layanan komunikasi saja yang mampu bertahan di zona positif.
Indeks acuan S&P 500 sudah turun hampir 5 persen dari penutupan tertinggi yang pernah ditorehkan pada 30 April. Sementara indeks Dow Jones Industrial turun untuk minggu kelima berturut-turut pada hari Jumat, penurunan beruntun mingguan terpanjang dalam delapan tahun.
Equity World
Harga Emas Turun karena Dolar AS Kembali Menguat | Equity World
Sektor teknologi, yang turun 7,3 persen bulan ini, juga menyerah di awal perdagangan dan berubah negatif meskipun ada dorongan dari kenaikan saham Total System Services Inc sebesar 4,72 peren.
Perusahaan keuangan Global Payments Inc berencana untuk membeli perusahaan teknologi pembayaran dengan nilai transaksi sekitar USD 21,5 miliar dalam bentuk saham. Saham perusahaan tersebut turun 3,04 persen.
Saham Advanced Micro Devices melonjak 9,80% setelah perusahaan meluncurkan chip baru untuk memperjuangkan pangsa pasar dengan Intel, yang turun 2,24 persen.
Selasa, 28 Mei 2019
Equity World | Perang Dagang, Trump Belum Siap Bikin Perjanjian dengan China
Equity World | Perang Dagang, Trump Belum Siap Bikin Perjanjian dengan China
Equity World | “Karena saya tidak percaya bahwa Tiongkok dapat terus membayar tarif senilai ratusan miliar dolar ini. Saya tidak percaya mereka bisa melakukan itu," kata Trump.
Sementara itu, China pada akhir pekan ini menyebut tarif Trump melukai ekonomi negara tersebut.
Guo Shuqing, Kepala Otoritas Perbankan dan Asuransi China, mengatakan, tarif yang lebih tinggi akan memiliki dampak yang sangat terbatas dan justru akan merugikan AS .
Di sisi lain China juga telah meningkatkan wacana anti-AS sejak pembicaraan gagal dan Trump memasukkan Huawei dan sejumlah afiliasinya dalam daftar hitam sejak awal bulan ini dalam upaya untuk membatasi akses perusahaan tersebut ke pasar AS.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada hari Senin bahwa setiap perselisihan antara China dan Amerika Serikat harus diselesaikan melalui pembicaraan.
Hal itu disampaikan juru bicara kementerian Lu Kang membuat komentar di briefing berita harian seperti dilansir Reuters yang dikutip Kontan.
Kendati demikian, China tidak menjelaskan lebih lanjut seperti apa mekanisme pembicaraan perdagangan dengan AS dilanjutkan di tengah kebuntuan pembicaraan dua negara saat ini.
Seperti diketahui, AS terus menekan China dengan memasukkan salah satu perusahaan teknologi raksasa China yakni Huawei dalam daftar hitam pemerintah AS karena dituding sebagai mata-mata China.
Sementara China dalam sejumlah kesempatan mengatakan, pembicaraan dengan AS hanya bisa berlangsung bila keduanya dalam posisi setara dan saling menghormati.
Equity World
AS dan China Kembali Bersitegang Picu Harga Emas Naik | Equity World
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Perang Dagang, Trump Belum Siap Bikin Perjanjian dengan China, http://wartakota.tribunnews.com/2019/05/28/perang-dagang-trump-belum-siap-bikin-perjanjian-dengan-china?page=2.
Editor: Aloysius Sunu D
Equity World | “Karena saya tidak percaya bahwa Tiongkok dapat terus membayar tarif senilai ratusan miliar dolar ini. Saya tidak percaya mereka bisa melakukan itu," kata Trump.
Sementara itu, China pada akhir pekan ini menyebut tarif Trump melukai ekonomi negara tersebut.
Guo Shuqing, Kepala Otoritas Perbankan dan Asuransi China, mengatakan, tarif yang lebih tinggi akan memiliki dampak yang sangat terbatas dan justru akan merugikan AS .
Di sisi lain China juga telah meningkatkan wacana anti-AS sejak pembicaraan gagal dan Trump memasukkan Huawei dan sejumlah afiliasinya dalam daftar hitam sejak awal bulan ini dalam upaya untuk membatasi akses perusahaan tersebut ke pasar AS.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada hari Senin bahwa setiap perselisihan antara China dan Amerika Serikat harus diselesaikan melalui pembicaraan.
Hal itu disampaikan juru bicara kementerian Lu Kang membuat komentar di briefing berita harian seperti dilansir Reuters yang dikutip Kontan.
Kendati demikian, China tidak menjelaskan lebih lanjut seperti apa mekanisme pembicaraan perdagangan dengan AS dilanjutkan di tengah kebuntuan pembicaraan dua negara saat ini.
Seperti diketahui, AS terus menekan China dengan memasukkan salah satu perusahaan teknologi raksasa China yakni Huawei dalam daftar hitam pemerintah AS karena dituding sebagai mata-mata China.
Sementara China dalam sejumlah kesempatan mengatakan, pembicaraan dengan AS hanya bisa berlangsung bila keduanya dalam posisi setara dan saling menghormati.
Equity World
AS dan China Kembali Bersitegang Picu Harga Emas Naik | Equity World
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Perang Dagang, Trump Belum Siap Bikin Perjanjian dengan China, http://wartakota.tribunnews.com/2019/05/28/perang-dagang-trump-belum-siap-bikin-perjanjian-dengan-china?page=2.
Editor: Aloysius Sunu D
Senin, 27 Mei 2019
Equity World | Harga emas merangkak naik di tengah ketidakpastian global, analis: Awas koreksi
Equity World | Harga emas merangkak naik di tengah ketidakpastian global, analis: Awas koreksi
Equity World | Pada perdagangan sesi siang, harga emas bergerak naik di tengah ketidakpastian global mulai dari perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang makin panas serta Brexit makin mengambang.
Senin (27/5) pukul 12.48 WIB, harga emas untuk pengiriman Juni 2019 di Commodity Exchange berada di US$ 1.286,80 per ons troi, tumbuh 0,15% jika dibandingkan dengan harga penutupan kemarin pada US$ 1.284,93 per ons troi.
Ketegangan dagang AS-China, belakangan cenderung merugikan China. Kebijakan AS yang memboikot perusahaan teknologi asal China, yakni Huawei Technologies Inc. masuk ke negeri Paman Sam.
Sudah jatuh tertimpa tangga, AS akan menambah daftar hitam perusahaan Chnia. Rabu (22/5) AS berencana mencekal perusahaan video China Hikvision. Tak berhenti sampai di sana, AS membujuk Korea Selatan ikut gerakan boikot Huawei. Selanjutnya, kedua negara Adidaya ini dijadwalkan bakal bertemu bulan depan.
Ketidakpasitan Brexit makin bertambah setelah pekan lalu Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May berencana mengundurkan diri yang efektif per 7 Juni mendatang. Kepergian May akan memperdalam krisis Brexit karena pemimpin baru kemungkinan menginginkan perpecahan yang lebih tegas, meningkatkan kemungkinan konfrontasi dengan Uni Eropa dan kemungkinan pemilihan cepat parlemen yang tidak dapat diprediksi.
Analis, PT Pruton Mega Berjangka, Cahyo Dewanto mengatakan saat ini dollar AS terpantau melemah sehingga pasar lari ke aset safe haven lain. Jumat (24/5), AS melaporkan aktivitas manufaktur AS melambat ke level terlemah dalam lima tahun di bulan Mei sementara penjualan rumah baru turun 6,9% di bulan April.
Cahyo mengatakan naiknya harga emas didukung oleh pergerakan teknikal bullish saat ini yang sedang mengejar resisitance. “Masih ada potensi koreksi karena sebenarnya tren emas pada daily chart adalah bearish,” kata Cahyo kepada Kontan.co.id, Senin (27/5).
Harga Emas Terkoreksi Dengan Reboundnya Saham Dunia | Equity World
Equity World
Secara teknikal ia mengamati indicator moving average (MA) 50, MA 100 berada di area jual, tapi MA 200 mengindikasikan beli. Selanjutnya, indicator relative strength index (RSI) 14 dan stochastic di zona netral. Kemudian, moving average convergence divergence (MACD) 12,26 mengindikasikan jual.
ADX(14) =Buy
Untuk itu, Cahyo merekomendasikan netral untuk perdagangan emas dengan prediksi pergerakan harga besok di kisaran US$ 1.283,25-US$ 1.286,85 per ons troi. Sementara sepekan ke depan di level US$ 1.280-US$ 1.290 per ons troi.
Equity World | Pada perdagangan sesi siang, harga emas bergerak naik di tengah ketidakpastian global mulai dari perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang makin panas serta Brexit makin mengambang.
Senin (27/5) pukul 12.48 WIB, harga emas untuk pengiriman Juni 2019 di Commodity Exchange berada di US$ 1.286,80 per ons troi, tumbuh 0,15% jika dibandingkan dengan harga penutupan kemarin pada US$ 1.284,93 per ons troi.
Ketegangan dagang AS-China, belakangan cenderung merugikan China. Kebijakan AS yang memboikot perusahaan teknologi asal China, yakni Huawei Technologies Inc. masuk ke negeri Paman Sam.
Sudah jatuh tertimpa tangga, AS akan menambah daftar hitam perusahaan Chnia. Rabu (22/5) AS berencana mencekal perusahaan video China Hikvision. Tak berhenti sampai di sana, AS membujuk Korea Selatan ikut gerakan boikot Huawei. Selanjutnya, kedua negara Adidaya ini dijadwalkan bakal bertemu bulan depan.
Ketidakpasitan Brexit makin bertambah setelah pekan lalu Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May berencana mengundurkan diri yang efektif per 7 Juni mendatang. Kepergian May akan memperdalam krisis Brexit karena pemimpin baru kemungkinan menginginkan perpecahan yang lebih tegas, meningkatkan kemungkinan konfrontasi dengan Uni Eropa dan kemungkinan pemilihan cepat parlemen yang tidak dapat diprediksi.
Analis, PT Pruton Mega Berjangka, Cahyo Dewanto mengatakan saat ini dollar AS terpantau melemah sehingga pasar lari ke aset safe haven lain. Jumat (24/5), AS melaporkan aktivitas manufaktur AS melambat ke level terlemah dalam lima tahun di bulan Mei sementara penjualan rumah baru turun 6,9% di bulan April.
Cahyo mengatakan naiknya harga emas didukung oleh pergerakan teknikal bullish saat ini yang sedang mengejar resisitance. “Masih ada potensi koreksi karena sebenarnya tren emas pada daily chart adalah bearish,” kata Cahyo kepada Kontan.co.id, Senin (27/5).
Harga Emas Terkoreksi Dengan Reboundnya Saham Dunia | Equity World
Equity World
Secara teknikal ia mengamati indicator moving average (MA) 50, MA 100 berada di area jual, tapi MA 200 mengindikasikan beli. Selanjutnya, indicator relative strength index (RSI) 14 dan stochastic di zona netral. Kemudian, moving average convergence divergence (MACD) 12,26 mengindikasikan jual.
ADX(14) =Buy
Untuk itu, Cahyo merekomendasikan netral untuk perdagangan emas dengan prediksi pergerakan harga besok di kisaran US$ 1.283,25-US$ 1.286,85 per ons troi. Sementara sepekan ke depan di level US$ 1.280-US$ 1.290 per ons troi.
Jumat, 24 Mei 2019
Equity World | Harga Emas Antam Tertahan di Rp662 Ribu per Gram
Equity World | Harga Emas Antam Tertahan di Rp662 Ribu per Gram
Equity World | Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam terpantau stagnan di harga Rp662 ribu per gram pada perdagangan Kamis (23/5) ini. Pada perdagangan kemarin, harga logam mulia itu turun Rp1.000 per gram.
Harga pembelian kembali (buyback) juga stabil di posisi Rp587 ribu per gram. Emas batangan Antam dijual dalam berbagai ukuran, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Harga emas per gram pun berbeda untuk setiap ukuran emas. Berdasarkan situs logammulia.com, emas batangan Antam dengan ukuran 0,5 gram dijual dengan harga Rp355 ribu, sedangkan ukuran satu gram dijual dengan harga Rp662 ribu.
Lebih lanjut, emas dengan ukuran dua gram dijual dengan harga Rp1,27 juta, ukuran tiga gram sebesar Rp1,88 juta, ukuran lima gram sebesar Rp3,13 juta, dan ukuran sepuluh gram sebesar Rp6,19 juta.
Sedangkan emas dengan ukuran 25 gram dijual dengan harga Rp15,38 juta, ukuran 50 gram dijual dengan harga Rp30,68 juta, dan ukuran 100 gram dijual dengan harga Rp61,3 juta.
Lalu, emas dengan ukuran 250 gram dijual dengan harga Rp153 juta, ukuran 500 gram dijual dengan harga Rp305,8 juta, dan ukuran 1.000 gram dijual dengan harga Rp611,6 juta.
Selain menjual emas batangan polos, perusahaan pelat merah tersebut juga menjual emas batangan dengan motif batik dan emas tematik dengan harga yang berbeda-beda. Antam juga menyediakan perak murni 99,95 persen serta koin dinar dan dirham.
Sementara itu, harga emas global terpantau naik tipis pada perdagangan Rabu (23/5). Harga emas merangkak naik usai turun ke level terendah dalam dua minggu terakhir di sesi sebelumnya.
Harga Emas Naik Imbas Dolar Melemah | Equity World
Equity World
Kenaikan emas global dipicu pelemahan dolar AS dan jatuhnya pasar ekuitas akibat kekhawatiran perdagangan dagang babak baru serta menjelang rilis kebijakan moneter bank sentral AS, Federal Reserve.
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik tipis 0,1 persen menjadi US$1.275,65 per ons. Sebelumnya harga emas global sempat jatuh ke level terendah sejak 3 Mei 2019 ke US$1.268,97 pada Selasa, (21/5).
Equity World | Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam terpantau stagnan di harga Rp662 ribu per gram pada perdagangan Kamis (23/5) ini. Pada perdagangan kemarin, harga logam mulia itu turun Rp1.000 per gram.
Harga pembelian kembali (buyback) juga stabil di posisi Rp587 ribu per gram. Emas batangan Antam dijual dalam berbagai ukuran, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Harga emas per gram pun berbeda untuk setiap ukuran emas. Berdasarkan situs logammulia.com, emas batangan Antam dengan ukuran 0,5 gram dijual dengan harga Rp355 ribu, sedangkan ukuran satu gram dijual dengan harga Rp662 ribu.
Lebih lanjut, emas dengan ukuran dua gram dijual dengan harga Rp1,27 juta, ukuran tiga gram sebesar Rp1,88 juta, ukuran lima gram sebesar Rp3,13 juta, dan ukuran sepuluh gram sebesar Rp6,19 juta.
Sedangkan emas dengan ukuran 25 gram dijual dengan harga Rp15,38 juta, ukuran 50 gram dijual dengan harga Rp30,68 juta, dan ukuran 100 gram dijual dengan harga Rp61,3 juta.
Lalu, emas dengan ukuran 250 gram dijual dengan harga Rp153 juta, ukuran 500 gram dijual dengan harga Rp305,8 juta, dan ukuran 1.000 gram dijual dengan harga Rp611,6 juta.
Selain menjual emas batangan polos, perusahaan pelat merah tersebut juga menjual emas batangan dengan motif batik dan emas tematik dengan harga yang berbeda-beda. Antam juga menyediakan perak murni 99,95 persen serta koin dinar dan dirham.
Sementara itu, harga emas global terpantau naik tipis pada perdagangan Rabu (23/5). Harga emas merangkak naik usai turun ke level terendah dalam dua minggu terakhir di sesi sebelumnya.
Harga Emas Naik Imbas Dolar Melemah | Equity World
Equity World
Kenaikan emas global dipicu pelemahan dolar AS dan jatuhnya pasar ekuitas akibat kekhawatiran perdagangan dagang babak baru serta menjelang rilis kebijakan moneter bank sentral AS, Federal Reserve.
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik tipis 0,1 persen menjadi US$1.275,65 per ons. Sebelumnya harga emas global sempat jatuh ke level terendah sejak 3 Mei 2019 ke US$1.268,97 pada Selasa, (21/5).
Kamis, 23 Mei 2019
Equityworld Futures | Sentimen Positif-Negatif Sama Kuat, Harga Emas Stabil
Equityworld Futures | Sentimen Positif-Negatif Sama Kuat, Harga Emas Stabil
Equityworld Futures | Pergerakan harga emas masih sangat terbatas cenderung stabil. Sentimen perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China masih membuat instrumen emas tetap dipertahankan oleh investor.
Pada perdagangan hari Kamis (23/5/2019), harga emas kontrak pengiriman Juni di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) terkoreksi terbatas 0,05% ke level US$ 1.273,6/troy ounce setelah naik tipis 0,08% sehari sebelumnya.
Adapun harga emas di pasar spot terpantau menguat amat tipis 0,01% ke posisi US$ 1.273,5/troy ounce, setelah melemah 0,11 kemarin (22/5/2019).
Harga emas masih mendapat sokongan dari sejumlah ketidakpastian politik dan ekonomi global.
Setelah perang dagang AS-China jilid II resmi dimulai pekan lalu, kini ancaman eskalasi kembali muncul.
Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin mengatakan bahwa AS akan mulai memberlakukan tarif impor untuk barang-barang asal China senilai US$ 300 miliar setidaknya dalam waktu satu bulan ke depan.
Sebagai informasi, AS sudah memberlakukan tarif 25% pada barang China senilai US$ 200 miliar pekan lalu. Sementara saat ini untuk barang-barang lain yang senilai US$ 300 miliar belum menjadi korban perang dagang.
Apabila AS benar memberlakukan kebijakan sesuai dengan perkataan Mnuchin, maka akan ada barang China senilai US$ 500 miliar yang menjadi objek perang dagang. China pun hampir pasti akan menerapkan kebijakan serupa. Perang dagang ronde 3 menjadi sulit untuk dihindari.
Apalagi Mnuchin juga mengatakan bahwa pihaknya belum merencanakan dialog dagang dengan China hingga hari Rabu (22/5/2019), mengutip CNBC International.
Damai dagang menjadi terasa sangat jauh. Perlambatan ekonomi akibat dua raksasa ekonomi global saling hambat hubungan dagang yang sudah mulai terasa sejak tahun 2018 semakin sulit hilang. Bahkan berpotensi bertambah parah.
Alhasil potensi koreksi nilai aset pun meningkat, terlebih pada instrumen-instrumen berisiko. Emas yang biasanya menjadi instrumen pelindung nilai (hedging) pun masih dipertahankan untuk menghindari kerugian yang parah.
Beralih ke Benua Biru, nasib perceraian Inggris dengan Uni Eropa (brexit) yang kian tak pasti telah memaksa pemimpin House of Common, Andrea Leadsom mundur dari jabatannya.
Dirinya mengatakan bahwa tidak ingin mendukung pemerintahan yang memasukkan opsi referendum kedua pada pemungutan suara atas proposal brexit. Karena menurut Leadsom, referendum merupakan sesuatu yang sangat berisiko membawa perpecahan.
Perdana Menteri Inggris, Theresa May dijadwalkan untuk bertemu dengan komite 1922 atau yang biasa dikenal dengan komite konservatif pada hari Jumat (24/5/2019) waktu setempat.
Sebelumnya pemerintah Inggris dikabarkan akan membawa kembali proposal brexit ke hadapan parlemen dengan memasukkan opsi referendum kedua bila ditolak untuk keempat kalinya.
Equityworld Futures
Risalah Pertemuan The Fed keluar, Harga Emas Stabil | Equityworld Futures
Nasib brexit yang masih tak pasti membuat pelaku pasar ragu untuk masuk ke pasar keuangan. Karena bila sampai keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apapun (no deal brexit), ekonomi Inggris terancam terkontraksi hingga 8%.
Akan tetapi setidaknya notulen The Fed dapat membuat pelaku pasar yakin kekuatan dolar tahun ini dapat dipertahankan. Pasalnya dalam notulen rapat The Fed edisi Mei 2019, Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral tidak akan mengubah suku bunga 'untuk sementara waktu. Artinya setidaknya kekuatan dolar dapat dipertahankan dan bisa menjadi alternatif safe haven.
Selain itu nilai dolar yang kuat akan membuat harga emas menjadi relatif mahal bagi pemegang mata uang lain. Daya tarik emas agak sedikit pudar karenanya.
Equityworld Futures | Pergerakan harga emas masih sangat terbatas cenderung stabil. Sentimen perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China masih membuat instrumen emas tetap dipertahankan oleh investor.
Pada perdagangan hari Kamis (23/5/2019), harga emas kontrak pengiriman Juni di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) terkoreksi terbatas 0,05% ke level US$ 1.273,6/troy ounce setelah naik tipis 0,08% sehari sebelumnya.
Adapun harga emas di pasar spot terpantau menguat amat tipis 0,01% ke posisi US$ 1.273,5/troy ounce, setelah melemah 0,11 kemarin (22/5/2019).
Harga emas masih mendapat sokongan dari sejumlah ketidakpastian politik dan ekonomi global.
Setelah perang dagang AS-China jilid II resmi dimulai pekan lalu, kini ancaman eskalasi kembali muncul.
Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin mengatakan bahwa AS akan mulai memberlakukan tarif impor untuk barang-barang asal China senilai US$ 300 miliar setidaknya dalam waktu satu bulan ke depan.
Sebagai informasi, AS sudah memberlakukan tarif 25% pada barang China senilai US$ 200 miliar pekan lalu. Sementara saat ini untuk barang-barang lain yang senilai US$ 300 miliar belum menjadi korban perang dagang.
Apabila AS benar memberlakukan kebijakan sesuai dengan perkataan Mnuchin, maka akan ada barang China senilai US$ 500 miliar yang menjadi objek perang dagang. China pun hampir pasti akan menerapkan kebijakan serupa. Perang dagang ronde 3 menjadi sulit untuk dihindari.
Apalagi Mnuchin juga mengatakan bahwa pihaknya belum merencanakan dialog dagang dengan China hingga hari Rabu (22/5/2019), mengutip CNBC International.
Damai dagang menjadi terasa sangat jauh. Perlambatan ekonomi akibat dua raksasa ekonomi global saling hambat hubungan dagang yang sudah mulai terasa sejak tahun 2018 semakin sulit hilang. Bahkan berpotensi bertambah parah.
Alhasil potensi koreksi nilai aset pun meningkat, terlebih pada instrumen-instrumen berisiko. Emas yang biasanya menjadi instrumen pelindung nilai (hedging) pun masih dipertahankan untuk menghindari kerugian yang parah.
Beralih ke Benua Biru, nasib perceraian Inggris dengan Uni Eropa (brexit) yang kian tak pasti telah memaksa pemimpin House of Common, Andrea Leadsom mundur dari jabatannya.
Dirinya mengatakan bahwa tidak ingin mendukung pemerintahan yang memasukkan opsi referendum kedua pada pemungutan suara atas proposal brexit. Karena menurut Leadsom, referendum merupakan sesuatu yang sangat berisiko membawa perpecahan.
Perdana Menteri Inggris, Theresa May dijadwalkan untuk bertemu dengan komite 1922 atau yang biasa dikenal dengan komite konservatif pada hari Jumat (24/5/2019) waktu setempat.
Sebelumnya pemerintah Inggris dikabarkan akan membawa kembali proposal brexit ke hadapan parlemen dengan memasukkan opsi referendum kedua bila ditolak untuk keempat kalinya.
Equityworld Futures
Risalah Pertemuan The Fed keluar, Harga Emas Stabil | Equityworld Futures
Nasib brexit yang masih tak pasti membuat pelaku pasar ragu untuk masuk ke pasar keuangan. Karena bila sampai keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apapun (no deal brexit), ekonomi Inggris terancam terkontraksi hingga 8%.
Akan tetapi setidaknya notulen The Fed dapat membuat pelaku pasar yakin kekuatan dolar tahun ini dapat dipertahankan. Pasalnya dalam notulen rapat The Fed edisi Mei 2019, Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral tidak akan mengubah suku bunga 'untuk sementara waktu. Artinya setidaknya kekuatan dolar dapat dipertahankan dan bisa menjadi alternatif safe haven.
Selain itu nilai dolar yang kuat akan membuat harga emas menjadi relatif mahal bagi pemegang mata uang lain. Daya tarik emas agak sedikit pudar karenanya.
Selasa, 21 Mei 2019
Equity World | Analis: Harga emas berpotensi lanjutkan kenaikan terbatas
Equity World | Analis: Harga emas berpotensi lanjutkan kenaikan terbatas
Equity World | Harga emas pada perdagangan hari Senin (20/05) bergerak lemah ke posisi terendah selama dua pekan terakhir oleh posisi kuatnya dollar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya perdagangan aset berisiko pasca rebound-nya imbal hasil obligasi AS.
Senin (20/5) pukul 16.07 WIB, harga emas untuk pengiriman Juni 2019 di Commodity Exchange berada di US$ 1.275,15 per ons troi, melemah 0,19% jika dibandingkan dengan harga penutupan kemarin pada US$ 1.277,53 per ons troi.
Pekan lalu, Logam mulia mencapai posisi terendah dua minggu pada perdagangan hari Jumat ketika dollar AS melonjak menyusul rilis data yang menunjukkan sentimen konsumen AS berada di level tertinggi selama 15 tahun terakhir.
Jumat (17/5) University of Michigan melaporkan data Prelim Consumer Sentiment bulan April berada di level 102,4 di atas ekspektasi 97,8 dan pencapaian bulan sebelumnya di level 97,2. Indeks ini menjadi penting karena merupakan indikator angka belanja konsumen di AS.
Analis PT Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti mengatakan laporan media pemerintah China menyatakan tidak sabar atas kemajuan negosiasi perdagangan dengan Washington juga mendukung dollar AS. “Tidak seperti aset lainnya, emas berada dalam posisi unik dalam perang dagang AS-China,” kata Sakti kepada Kontan.co.id, Senin (20/5)
Sakti mengungkapkan dalam hal ini ada dua skenario, kalau positif tentang itu berarti emas batangan bisa mendapatkan manfaat dari lebih banyak perhiasan dan konsumsi terkait batangan lainnya di China. Hasil negatif dapat meningkatkan posisi emas sebagai pelindung nilai safe-haven terhadap pelemahan lebih lanjut dalam pertumbuhan China.
“Perundingan negosiasi dagang AS-China yang tidak menentu dan tanpa kesepakatan, menyebabkan investor memburu safe-haven dollar AS, seiring dengan membaiknya data manufaktur AS dan kepercayaan konsumen versi UoM yang mencapai angka tertinggi,” tutur Sakti.
Namun, pekan lalu perundingan dagang terancam menemui jalan buntu setelah pihak AS memasukkan perusahaan telekomunikasi Huawei dalam daftar hitam, dan melarang perusahaan AS untuk menggunakan perangkat serta komponen produk perusahaan tersebut tanpa izin dari pemerintah AS.
Sementara itu, China membalasnya dengan mengurangi impor daging dari AS. Minggu ini akan dirilis notulen meeting FOMC 1 Mei-2 Mei lalu. The Fed sepakat untuk tidak menaikkan suku bunga sepanjang tahun ini dan pernyataan Jerome Powell mengenai rendahnya inflasi yang bersifat sementara mengurangi ekspektasi akan pemangkasan suku bunga pada akhir tahun 2019.
“Jika notulen FOMC bernada hawkish, tekanan pada emas akan berlanjut,” ucap Sakti.
Secara analisa teknikal, Sakti mengamati indikator moving average exponential (EMA) dengan kondisi mengecil yang menunjukkan arah harga berpotensi kembali menguat. Selanjutnya pada indikator relative strengh index (RSI) berada di area 42 yang menunjukkan arah harga mulai naik. Kemudian pada indikator commodity channel index (CCI) berada di area 64 yang menunjukkan arah harga berpotensi terkoreksi.
Harga Emas Stabil Menanti Rilis Risalah The Fed | Equity World
Equity World
“Secara umum emas berpotensi untuk kembali lanjutkan gain terbatas pada perdagangan selanjutnya,” tutur Sakti.
Ia merekomendasikan beli emas selama harga di atas US$ 1.290 per ons troi dengan level support harian antara US$ 1.271,97, US$ 1.266,23, dan US$ 1.252,03 per ons troi. Sementara resistance harian antara US$ 1.286,17, US$ 1.294,63, dan US$ 1.308,83
Adapun prediksi harga emas dalam sepekan ke depan yakni antara level support US$ 1.267,13, US$ 1.256,57, dan US$ 1.227,87 per ons troi. Sedangkan untuk level resistance selama sepekan antara US$ 1.295,83, US$ 1.313,97, dan US$ 1.342,67 per ons troi.
Equity World | Harga emas pada perdagangan hari Senin (20/05) bergerak lemah ke posisi terendah selama dua pekan terakhir oleh posisi kuatnya dollar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya perdagangan aset berisiko pasca rebound-nya imbal hasil obligasi AS.
Senin (20/5) pukul 16.07 WIB, harga emas untuk pengiriman Juni 2019 di Commodity Exchange berada di US$ 1.275,15 per ons troi, melemah 0,19% jika dibandingkan dengan harga penutupan kemarin pada US$ 1.277,53 per ons troi.
Pekan lalu, Logam mulia mencapai posisi terendah dua minggu pada perdagangan hari Jumat ketika dollar AS melonjak menyusul rilis data yang menunjukkan sentimen konsumen AS berada di level tertinggi selama 15 tahun terakhir.
Jumat (17/5) University of Michigan melaporkan data Prelim Consumer Sentiment bulan April berada di level 102,4 di atas ekspektasi 97,8 dan pencapaian bulan sebelumnya di level 97,2. Indeks ini menjadi penting karena merupakan indikator angka belanja konsumen di AS.
Analis PT Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti mengatakan laporan media pemerintah China menyatakan tidak sabar atas kemajuan negosiasi perdagangan dengan Washington juga mendukung dollar AS. “Tidak seperti aset lainnya, emas berada dalam posisi unik dalam perang dagang AS-China,” kata Sakti kepada Kontan.co.id, Senin (20/5)
Sakti mengungkapkan dalam hal ini ada dua skenario, kalau positif tentang itu berarti emas batangan bisa mendapatkan manfaat dari lebih banyak perhiasan dan konsumsi terkait batangan lainnya di China. Hasil negatif dapat meningkatkan posisi emas sebagai pelindung nilai safe-haven terhadap pelemahan lebih lanjut dalam pertumbuhan China.
“Perundingan negosiasi dagang AS-China yang tidak menentu dan tanpa kesepakatan, menyebabkan investor memburu safe-haven dollar AS, seiring dengan membaiknya data manufaktur AS dan kepercayaan konsumen versi UoM yang mencapai angka tertinggi,” tutur Sakti.
Namun, pekan lalu perundingan dagang terancam menemui jalan buntu setelah pihak AS memasukkan perusahaan telekomunikasi Huawei dalam daftar hitam, dan melarang perusahaan AS untuk menggunakan perangkat serta komponen produk perusahaan tersebut tanpa izin dari pemerintah AS.
Sementara itu, China membalasnya dengan mengurangi impor daging dari AS. Minggu ini akan dirilis notulen meeting FOMC 1 Mei-2 Mei lalu. The Fed sepakat untuk tidak menaikkan suku bunga sepanjang tahun ini dan pernyataan Jerome Powell mengenai rendahnya inflasi yang bersifat sementara mengurangi ekspektasi akan pemangkasan suku bunga pada akhir tahun 2019.
“Jika notulen FOMC bernada hawkish, tekanan pada emas akan berlanjut,” ucap Sakti.
Secara analisa teknikal, Sakti mengamati indikator moving average exponential (EMA) dengan kondisi mengecil yang menunjukkan arah harga berpotensi kembali menguat. Selanjutnya pada indikator relative strengh index (RSI) berada di area 42 yang menunjukkan arah harga mulai naik. Kemudian pada indikator commodity channel index (CCI) berada di area 64 yang menunjukkan arah harga berpotensi terkoreksi.
Harga Emas Stabil Menanti Rilis Risalah The Fed | Equity World
Equity World
“Secara umum emas berpotensi untuk kembali lanjutkan gain terbatas pada perdagangan selanjutnya,” tutur Sakti.
Ia merekomendasikan beli emas selama harga di atas US$ 1.290 per ons troi dengan level support harian antara US$ 1.271,97, US$ 1.266,23, dan US$ 1.252,03 per ons troi. Sementara resistance harian antara US$ 1.286,17, US$ 1.294,63, dan US$ 1.308,83
Adapun prediksi harga emas dalam sepekan ke depan yakni antara level support US$ 1.267,13, US$ 1.256,57, dan US$ 1.227,87 per ons troi. Sedangkan untuk level resistance selama sepekan antara US$ 1.295,83, US$ 1.313,97, dan US$ 1.342,67 per ons troi.
Senin, 20 Mei 2019
Equity World | Ikuti Emas Dunia, Harga Emas Antam Stagnan di Rp663 Ribu
Equity World | Ikuti Emas Dunia, Harga Emas Antam Stagnan di Rp663 Ribu
Equity World | Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam terpantau stagnan pada awal pekan, Senin (20/5). Emas Antam dijual pada harga Rp663 ribu per gram, tidak berubah dibandingkan posisi harga akhir pekan lalu (18/5).
Sementara itu, harga pembelian kembali (buyback) juga tidak bergerak dari harga buyback sebelumnya sebesar Rp588 ribu.
Emas batangan Antam dijual dalam berbagai ukuran, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga emas per gram pun berbeda untuk setiap ukuran emas.
Berdasarkan situs logammulia.com, emas batangan Antam dengan ukuran 0,5 gram dijual dengan harga Rp356 ribu, sedangkan ukuran satu gram dijual dengan harga Rp663 ribu.
Lebih lanjut, emas dengan ukuran dua gram dijual dengan harga Rp1,27 juta, ukuran tiga gram sebesar Rp1,89 juta, ukuran lima gram sebesar Rp3,13 juta, dan ukuran sepuluh gram sebesar Rp6,2 juta.
Sedangkan emas dengan ukuran 25 gram dijual dengan harga Rp15,4 juta, ukuran 50 gram dijual dengan harga Rp30,73 juta, dan ukuran 100 gram dijual dengan harga Rp61,4 juta.
Lalu, emas dengan ukuran 250 gram dijual dengan harga Rp153,25 juta, ukuran 500 gram dijual dengan harga Rp306,3 juta, dan ukuran 1.000 gram dijual dengan harga Rp612,6 juta.
Selain menjual emas batangan polos, perusahaan pelat merah tersebut juga menjual emas batangan dengan motif batik dan emas tematik dengan harga yang berbeda-beda. Antam juga menyediakan perak murni 99,95 persen serta koin dinar dan dirham.
Equity World
Ekonomi AS Positif, Harga Emas Bakal Lesu Pekan Ini | Equity World
Mengutip Reuters, harga emas global juga terpantau stagnan pada Jumat akibat tertekan penguatan dolar AS. Di samping itu, minat investor terhadap investasi kepada aset berisiko meningkat karena data perekomian AS yang bagus dan kinerja perusahaan bagus.
Harga emas di pasar spot tidak berubah pada US$1.286,27 per ons. Sedangkan emas berjangka AS stabil di angka US$1.286,90 per ons.
Equity World | Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam terpantau stagnan pada awal pekan, Senin (20/5). Emas Antam dijual pada harga Rp663 ribu per gram, tidak berubah dibandingkan posisi harga akhir pekan lalu (18/5).
Sementara itu, harga pembelian kembali (buyback) juga tidak bergerak dari harga buyback sebelumnya sebesar Rp588 ribu.
Emas batangan Antam dijual dalam berbagai ukuran, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga emas per gram pun berbeda untuk setiap ukuran emas.
Berdasarkan situs logammulia.com, emas batangan Antam dengan ukuran 0,5 gram dijual dengan harga Rp356 ribu, sedangkan ukuran satu gram dijual dengan harga Rp663 ribu.
Lebih lanjut, emas dengan ukuran dua gram dijual dengan harga Rp1,27 juta, ukuran tiga gram sebesar Rp1,89 juta, ukuran lima gram sebesar Rp3,13 juta, dan ukuran sepuluh gram sebesar Rp6,2 juta.
Sedangkan emas dengan ukuran 25 gram dijual dengan harga Rp15,4 juta, ukuran 50 gram dijual dengan harga Rp30,73 juta, dan ukuran 100 gram dijual dengan harga Rp61,4 juta.
Lalu, emas dengan ukuran 250 gram dijual dengan harga Rp153,25 juta, ukuran 500 gram dijual dengan harga Rp306,3 juta, dan ukuran 1.000 gram dijual dengan harga Rp612,6 juta.
Selain menjual emas batangan polos, perusahaan pelat merah tersebut juga menjual emas batangan dengan motif batik dan emas tematik dengan harga yang berbeda-beda. Antam juga menyediakan perak murni 99,95 persen serta koin dinar dan dirham.
Equity World
Ekonomi AS Positif, Harga Emas Bakal Lesu Pekan Ini | Equity World
Mengutip Reuters, harga emas global juga terpantau stagnan pada Jumat akibat tertekan penguatan dolar AS. Di samping itu, minat investor terhadap investasi kepada aset berisiko meningkat karena data perekomian AS yang bagus dan kinerja perusahaan bagus.
Harga emas di pasar spot tidak berubah pada US$1.286,27 per ons. Sedangkan emas berjangka AS stabil di angka US$1.286,90 per ons.
Kamis, 16 Mei 2019
Equity World | Hawa Perang Dagang Masih Panas, Harga Emas Antam Stagnan
Equity World | Hawa Perang Dagang Masih Panas, Harga Emas Antam Stagnan
Equity World | Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) stagnan di Rp 620.000/gram pada perdagangan Rabu ini (15/5/2019) dari posisi kemarin di tengah masih panasnya perang dagang China-Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini (15/5/19), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram stabil pada Rp 62 juta dibanding harga kemarin.
Stagnasi harga emas Antam terjadi mengingat hawa perang dagang masih panas, tapi mulai mereda dibandingkan dengan posisi di awal pekan. Pasalnya, Presiden AS Donald Trump justru mengutarakan optimismenya bahwa kesepakatan kedua negara akan tercapai dalam waktu yang tidak lama.
Equity World
Wall Street Menguat, Harga Emas Naik Tipis | Equity World
Umumnya, faktor utama pergerakan harga emas Antam adalah harga emas di pasar spot global, meskipun kemarin harga emas di pasar spot justru terkoreksi meskipun masih di kisaran US$ 1.290-US$1.299 per troy ounce.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam.
Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Equity World | Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) stagnan di Rp 620.000/gram pada perdagangan Rabu ini (15/5/2019) dari posisi kemarin di tengah masih panasnya perang dagang China-Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini (15/5/19), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram stabil pada Rp 62 juta dibanding harga kemarin.
Stagnasi harga emas Antam terjadi mengingat hawa perang dagang masih panas, tapi mulai mereda dibandingkan dengan posisi di awal pekan. Pasalnya, Presiden AS Donald Trump justru mengutarakan optimismenya bahwa kesepakatan kedua negara akan tercapai dalam waktu yang tidak lama.
Equity World
Wall Street Menguat, Harga Emas Naik Tipis | Equity World
Umumnya, faktor utama pergerakan harga emas Antam adalah harga emas di pasar spot global, meskipun kemarin harga emas di pasar spot justru terkoreksi meskipun masih di kisaran US$ 1.290-US$1.299 per troy ounce.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam.
Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Profil Perusahaan Dan Lowongan • PT EQUITYWORLD FUTURES PUSAT membuka lowongan atau kesempatan berkarier
PT. Equityworld Futures Pusat
bergerak dibidang jasa konsultan bisnis, konsultan keuangan dan jasa
komunikasi publik membuka lowongan atau kesempatan berkarier bagi para
eksekutif yang siap bersaing dalam ketatnya dunia bisnis pada saat ini
untuk berkesempatan memiliki pendapatan atau Gaji: Rp2.000.000 hingga > Rp5.000.000 /bulan.
Lowongan Asisten Manager Bisnis Consultan untuk seluruh Kantor Cabang PT. Equityworld di Indonesiabergerak dibidang jasa konsultan bisnis, konsultan keuangan dan jasa
komunikasi publik membuka lowongan atau kesempatan berkarier bagi para
eksekutif yang siap bersaing dalam ketatnya dunia bisnis pada saat ini
untuk berkesempatan memiliki pendapatan atau Gaji: Rp2.000.000 hingga > Rp5.000.000 /bulan.
Benefit :
1. Gaji
2. Bonus
3. Reward
4. Jenjang karir yg jelas
5. Komisi
Persyaratan :
1. Pendidikan Min SMA/D3
2. Usia Max 35 tahun
3. Sehat Jasmani & Rohani
4. Good Looking
5. Smart
Jobs Desk :
1. Menyiapkan data calon nasabah / nasabah,
2. Atur Janji Appointment Client/Nasabah
3. Menyiapkan file untuk bahan meeting dengan Client/Nasabah
Jenis Pekerjaan: Penuh Waktu
Silahkan kirim CV lengkap anda beserta foto identitas terbaru ke alamat kantor atau e-mail kami, di cabang-cabang berikut:
KANTOR PUSAT
Sahid Sudirman Center Lt. 9 Unit C,D,G,H, Jl. Jend. Sudirman No.86, Jakarta Pusat 10220
Telp. : +62 21 27889280 (Hunting)
Facsimile : +62 21 27889277
Website: http://equityworld-futures.net
Telp. : 021 – 27889288 Ext. 186
Profil Singkat
PT. Equityworld Futures
merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures
Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. Perusahaan telah
berkembang pesat seiring meningkatnya minat masyarakat untuk
berinvestasi di produk-produk finansial.
Kini PT. Equityworld Futures memperkenalkan sistem transaksi secara merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures
Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. Perusahaan telah
berkembang pesat seiring meningkatnya minat masyarakat untuk
berinvestasi di produk-produk finansial.
online (E-Trade) yang dapat diakses langsung oleh client manapun, baik
lokal maupun internasional. Dengan teknologi informasi saat ini, client
dapat melakukan transaksi dan sekaligus mengawasi investasinya dengan
mudah. Perusahaan akan memberikan layanan yang terbaik sebagai komitmen
untuk mengembangkan industri berjangka, khususnya di Indonesia.
Profil Perusahaan Dan Lowongan • PT EQUITYWORLD FUTURES PUSAT
Rabu, 15 Mei 2019
Equity World | Setelah Dihantam Perang Dagang, Wall Street Berhasil Rebound
Equity World | Setelah Dihantam Perang Dagang, Wall Street Berhasil Rebound
Equity World | Indeks-indeks acuan Wall Street melesat naik, Selasa (14/5/2019), dan berhasil pulih dari keterpurukan sehari sebelumnya. Para investor rupanya menghitung-hitung dampak memanasnya perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China terhadap perekonomian.
Dow Jones Industrial Average melesat naik 0,82%, S&P 500 rebound 0,8% sementara Nasdaq Composite melonjak 1,14%. Saham-saham perusahaan yang sensitif terhadap perdagangan dengan China juga pulih: Boeing menanjak 1,7%, Apple bertambah 1,6%, dan Caterpillar melompat 1,7%.
"Alasan kita bisa melihat pemulihan ini adalah fundamental yang belum berubah," kata Kevin Miller, CIO di E-Valuator Funds, dilansir dari CNBC International. Ia mencatat bahwa perekonomian AS masihlah kuat.
"Kita tengah melalui jalan yang belum pernah kita lewati sebelumnya. Isu perjanjian dagang dengan China ini mengubah investasi menjadi sesuai yang lebih spekulatif karena tidk ada yang tahu ke mana semua ini akan menuju," tambahnya.
Indeks-indeks utama Wall Street hancur-lebur pada perdagangan Senin setelah China mengatakan akan membalas kenaikan bea impor AS terhadap produknya dengan menaikkan bea masuk terhadap berbagai barang AS senilai US$60 miliar.
Equity World
Harga emas mundur dari level tertingginya satu bulan sebelumnya pada hari Selasa (14/5/2019) karena pasar saham dan dolar mengambil hati | Equity World
Dow Jones anjlok 617,38 poin atau 2,38%, S&P 500 amblas 2,41%, sementara Nasdaq rontok hingga 3,41% di akhir perdagangan. Dow Jones dan S&P 500 bahkan mencatatkan kinerja harian terburuknya sejak awal Januari sementara Nasdaq membukukan kerugian harian terbesarnya di tahun ini.
Di titik perdagangan terendahnya hari Senin, Dow Jones bahkan sempat anjlok hingga 719 poin lebih sementara S&P 500 dan Nasdaq sempat amblas masing-masing 2,8% dan 3,6%, dilansir dari CNBC International.
Equity World | Indeks-indeks acuan Wall Street melesat naik, Selasa (14/5/2019), dan berhasil pulih dari keterpurukan sehari sebelumnya. Para investor rupanya menghitung-hitung dampak memanasnya perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China terhadap perekonomian.
Dow Jones Industrial Average melesat naik 0,82%, S&P 500 rebound 0,8% sementara Nasdaq Composite melonjak 1,14%. Saham-saham perusahaan yang sensitif terhadap perdagangan dengan China juga pulih: Boeing menanjak 1,7%, Apple bertambah 1,6%, dan Caterpillar melompat 1,7%.
"Alasan kita bisa melihat pemulihan ini adalah fundamental yang belum berubah," kata Kevin Miller, CIO di E-Valuator Funds, dilansir dari CNBC International. Ia mencatat bahwa perekonomian AS masihlah kuat.
"Kita tengah melalui jalan yang belum pernah kita lewati sebelumnya. Isu perjanjian dagang dengan China ini mengubah investasi menjadi sesuai yang lebih spekulatif karena tidk ada yang tahu ke mana semua ini akan menuju," tambahnya.
Indeks-indeks utama Wall Street hancur-lebur pada perdagangan Senin setelah China mengatakan akan membalas kenaikan bea impor AS terhadap produknya dengan menaikkan bea masuk terhadap berbagai barang AS senilai US$60 miliar.
Equity World
Harga emas mundur dari level tertingginya satu bulan sebelumnya pada hari Selasa (14/5/2019) karena pasar saham dan dolar mengambil hati | Equity World
Dow Jones anjlok 617,38 poin atau 2,38%, S&P 500 amblas 2,41%, sementara Nasdaq rontok hingga 3,41% di akhir perdagangan. Dow Jones dan S&P 500 bahkan mencatatkan kinerja harian terburuknya sejak awal Januari sementara Nasdaq membukukan kerugian harian terbesarnya di tahun ini.
Di titik perdagangan terendahnya hari Senin, Dow Jones bahkan sempat anjlok hingga 719 poin lebih sementara S&P 500 dan Nasdaq sempat amblas masing-masing 2,8% dan 3,6%, dilansir dari CNBC International.
Selasa, 14 Mei 2019
Equity World | Wall Street Babak Belur Dihantam Serangan Balasan China
Equity World | Wall Street Babak Belur Dihantam Serangan Balasan China
Equity World | Indeks-indeks acuan Wall Street terjun bebas, Senin (13/5/2019), setelah China memutuskan menaikkan bea impor terhadap beberapa produk Amerika Serikat (AS). Langkah ini menandai makin panasnya hubungan dagang kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu.
Dow Jones Industrial average anjlok 617,38 poin atau 2,38%, S&P 500 amblas 2,41%, sementara Nasdaq Composite rontok hingga 3,41% di akhir perdagangan. Dow Jones dan S&P 500 mencatatkan kinerja harian terburuknya sejak awal Januari sementara Nasdaq membukukan kerugian harian terbesarnya di tahun ini.
Di titik perdagangan terendahnya hari Senin, Dow Jones bahkan sempat anjlok hingga 719 poin lebih sementara S&P 500 dan Nasdaq sempat amblas masing-masing 2,8% dan 3,6%, dilansir dari CNBC International.
Indeks-indeks saham ini perlahan memperbaiki posisinya setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dirinya belum memutuskan apakah akan mengenakan bea impor baru terhadap berbagai barang China senilai US$325 miliar.
"Saya rasa ini adalah awal dari banyak hal lain yang akan terjadi di masa mendatang," kata Phil Blancato, CEO Ladenburg Thalmann Asset Management. "Kita harus mulai memperkirakan bahwa akan ada lebih banyak gejolak di masa depan."
China mengguncang bursa AS setelah mengatakan akan menaikkan bea masuk terhadap berbagai produk Negeri Paman Sam senilai US$60 miliar mulai 1 Juni mendatang. Produk-produk yang disasar termasuk berbagai hasil pertanian yang menjadi tumpuan banyak warga AS pemilih Trump.
Emas Mendapatkan Permintaan Safe Haven Dengan Turunnya Pasar Saham | Equity World
Equity World
Langkah ini diambil setelah akhir pekan lalu Trump menaikkan bea impor terhadap barang-barang asal China senilai US$200 miliar.
Dalam sebuah pernyataan, China mengatakan keputusan AS merusak kepentingan kedua negara dan tidak sesuai dengan ekspektasi umum komunitas internasional
Equity World | Indeks-indeks acuan Wall Street terjun bebas, Senin (13/5/2019), setelah China memutuskan menaikkan bea impor terhadap beberapa produk Amerika Serikat (AS). Langkah ini menandai makin panasnya hubungan dagang kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu.
Dow Jones Industrial average anjlok 617,38 poin atau 2,38%, S&P 500 amblas 2,41%, sementara Nasdaq Composite rontok hingga 3,41% di akhir perdagangan. Dow Jones dan S&P 500 mencatatkan kinerja harian terburuknya sejak awal Januari sementara Nasdaq membukukan kerugian harian terbesarnya di tahun ini.
Di titik perdagangan terendahnya hari Senin, Dow Jones bahkan sempat anjlok hingga 719 poin lebih sementara S&P 500 dan Nasdaq sempat amblas masing-masing 2,8% dan 3,6%, dilansir dari CNBC International.
Indeks-indeks saham ini perlahan memperbaiki posisinya setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dirinya belum memutuskan apakah akan mengenakan bea impor baru terhadap berbagai barang China senilai US$325 miliar.
"Saya rasa ini adalah awal dari banyak hal lain yang akan terjadi di masa mendatang," kata Phil Blancato, CEO Ladenburg Thalmann Asset Management. "Kita harus mulai memperkirakan bahwa akan ada lebih banyak gejolak di masa depan."
China mengguncang bursa AS setelah mengatakan akan menaikkan bea masuk terhadap berbagai produk Negeri Paman Sam senilai US$60 miliar mulai 1 Juni mendatang. Produk-produk yang disasar termasuk berbagai hasil pertanian yang menjadi tumpuan banyak warga AS pemilih Trump.
Emas Mendapatkan Permintaan Safe Haven Dengan Turunnya Pasar Saham | Equity World
Equity World
Langkah ini diambil setelah akhir pekan lalu Trump menaikkan bea impor terhadap barang-barang asal China senilai US$200 miliar.
Dalam sebuah pernyataan, China mengatakan keputusan AS merusak kepentingan kedua negara dan tidak sesuai dengan ekspektasi umum komunitas internasional
Senin, 13 Mei 2019
Equityworld Futures | Harga Emas Comex, Antam, dan Pegadaian, Senin (13-05-2019)
Equityworld Futures | Harga Emas Comex, Antam, dan Pegadaian, Senin (13-05-2019)
Equityworld Futures | Harga emas Comex bergerak menguat pada perdagangan hari ini, Senin (13/05/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex dibuka nail 0,07 persen atau 0,9 poin di level US$1.288,30 per troy ounce.
Pada pukul 07.25 WIB emas lanjut naik 0,09 persen atau 1,20 poin ke level US$1.288,60 per troy ounce.
Equityworld Futures
Pasar Khawatir Ekonomi Global Melambat, Emas Semakin Berkilau | Equityworld Futures
Sepanjang pagi ini harga emas bergerak pada kisaran US$1.287,30-US$1.288,90 per troy ounce.
Adapun pada perdagangan kemarin, Jum'at (10/05/2019) harga emas ditutup naik 0,17 persen atau 2,20 poin di level US$1.287,40 per troy ounce.
Equityworld Futures | Harga emas Comex bergerak menguat pada perdagangan hari ini, Senin (13/05/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex dibuka nail 0,07 persen atau 0,9 poin di level US$1.288,30 per troy ounce.
Pada pukul 07.25 WIB emas lanjut naik 0,09 persen atau 1,20 poin ke level US$1.288,60 per troy ounce.
Equityworld Futures
Pasar Khawatir Ekonomi Global Melambat, Emas Semakin Berkilau | Equityworld Futures
Sepanjang pagi ini harga emas bergerak pada kisaran US$1.287,30-US$1.288,90 per troy ounce.
Adapun pada perdagangan kemarin, Jum'at (10/05/2019) harga emas ditutup naik 0,17 persen atau 2,20 poin di level US$1.287,40 per troy ounce.
Jumat, 10 Mei 2019
Equity World | Nyala Perang Dagang Membesar, Wall Street Diprediksi Drop
Equity World | Nyala Perang Dagang Membesar, Wall Street Diprediksi Drop
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) berpeluang terkoreksi pada pembukaan hari ini, setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan China "telah menghancurkan kesepakatan dagang, sehingga memperbesar nyala api perang dagang.
Di sesi pra-pembukaan Kamis (9/5/2019) pukul 07:30 waktu setempat, atau 19:30 WIB, saham Intel sudah melemah 3% setelah kemarin ditutup melemah 5% setelah perseroan mengatakan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih bakal di "digit tunggal" dalam 3 tahun ke depan.
Indeks futures Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) kehilangan 185 point ke 25.832, sedangkan indeks futures S&P 500 melemah 22,5 poin ke 2.864,75, bersamaan dengan indeks futures Nasdaq yang turun 76,5 poin ke 7.571.
"Omong-omong, anda lihat kenapa tarifnya berlaku? Karena mereka merusak perjanjian. Mereka merusaknya," ujar Trump dalam kampanye di Florida Rabu malam, sebagaimana dikutip CNBC International. China menegaskan bahwa mereka akan membalas perlakuan AS. Namun, delegasi China masih di Washington pekan ini untuk bernegosiasi.
Berbeda dari sesumbar Trump, pejabat Gedung Putih pada Rabu kemarin menyatakan bahwa China masih ingin bernegosiasi.
Wall Street Ambruk Jelang Babak Baru Perang Dagang AS-China | Equity World
Equity World
Analis kebijakan publik Raymond James Ed Mills dalam rilisnya menilai pejabat China akan meminta penundaan pemberlakuan kenaikan tarif yang sedianya dikenakan Jumat pekan ini. "Namun, reaksi pasar dalam beberapa hari terakhir memberi peluang bagi Trump untuk mempertahankan nada agresifnya."
Sepanjang pekan ini, bursa AS memerah akibat isu perang dagang yang membuat indeks Dow Jones anjlok 540 poin sedangkan indeks S&P 500 melemah hingga 2%. Hari ini, pelaku pasar juga mencermati rilis beberapa data ekonomi seperti data perdagangan, klaim pengangguran, dan indeks harga produsen.
Pada Rabu, data perdagangan China menunjukkan nilai surplus perdagangan April senilai US$13,84 miliar, sedikit di bawah ekspektasi pasar. Namun, uniknya, surplus perdagangan terhadap AS justru menguat menjadi US$21,01 miliar dibandingkan dengan US$20.5 miliar pada Maret.
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) berpeluang terkoreksi pada pembukaan hari ini, setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan China "telah menghancurkan kesepakatan dagang, sehingga memperbesar nyala api perang dagang.
Di sesi pra-pembukaan Kamis (9/5/2019) pukul 07:30 waktu setempat, atau 19:30 WIB, saham Intel sudah melemah 3% setelah kemarin ditutup melemah 5% setelah perseroan mengatakan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih bakal di "digit tunggal" dalam 3 tahun ke depan.
Indeks futures Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) kehilangan 185 point ke 25.832, sedangkan indeks futures S&P 500 melemah 22,5 poin ke 2.864,75, bersamaan dengan indeks futures Nasdaq yang turun 76,5 poin ke 7.571.
"Omong-omong, anda lihat kenapa tarifnya berlaku? Karena mereka merusak perjanjian. Mereka merusaknya," ujar Trump dalam kampanye di Florida Rabu malam, sebagaimana dikutip CNBC International. China menegaskan bahwa mereka akan membalas perlakuan AS. Namun, delegasi China masih di Washington pekan ini untuk bernegosiasi.
Berbeda dari sesumbar Trump, pejabat Gedung Putih pada Rabu kemarin menyatakan bahwa China masih ingin bernegosiasi.
Wall Street Ambruk Jelang Babak Baru Perang Dagang AS-China | Equity World
Equity World
Analis kebijakan publik Raymond James Ed Mills dalam rilisnya menilai pejabat China akan meminta penundaan pemberlakuan kenaikan tarif yang sedianya dikenakan Jumat pekan ini. "Namun, reaksi pasar dalam beberapa hari terakhir memberi peluang bagi Trump untuk mempertahankan nada agresifnya."
Sepanjang pekan ini, bursa AS memerah akibat isu perang dagang yang membuat indeks Dow Jones anjlok 540 poin sedangkan indeks S&P 500 melemah hingga 2%. Hari ini, pelaku pasar juga mencermati rilis beberapa data ekonomi seperti data perdagangan, klaim pengangguran, dan indeks harga produsen.
Pada Rabu, data perdagangan China menunjukkan nilai surplus perdagangan April senilai US$13,84 miliar, sedikit di bawah ekspektasi pasar. Namun, uniknya, surplus perdagangan terhadap AS justru menguat menjadi US$21,01 miliar dibandingkan dengan US$20.5 miliar pada Maret.
Kamis, 09 Mei 2019
Equity World | Ancaman Trump ke China Mendekati Kenyataan, Wall Street Galau
Equity World | Ancaman Trump ke China Mendekati Kenyataan, Wall Street Galau
Equity World | Indeks-indeks acuan Wall Street ditutup bervariasi setelah mengalami sesi perdagangan yang bergejolak, Rabu (8/5/2019). Para investor dibuat gelisah oleh perkembangan terbaru perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Dow Jones Industrial Average masih mampu menguat mesti sangat tipis 0,01%, S&P 500 melemah 0,16%, sementara Nasdaq Composite terkoreksi 0,26% di akhir perdagangan.
Dalam sesi perdagangan itu, Dow Jones sempat melemah hingga 75 poin dan juga naik hingga 153 poin. Sesi yang begejolak ini terjadi setelah dalam dua hari terakhir Dow Jones anjlok hampir 540 poin, CNBC International melaporkan.
Dow Jones sempat melesat naik di tengah hari setelah juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengonfirmasi twit Presiden Donald Trump bahwa delegasi China akan tetap datang berunding ke AS untuk mencapai perjanjian dagang.
Para investor cemas AS dan China tidak akan mampu menyelesaikan perseteruan mereka sebelum bea impor Trump yang baru berlaku Jumat ini.
Equity World
Investor Khawatir Perang Dagang, Harga Emas Tertekan | Equity World
Kantor Perwakilan Dagang AS resmi merilis pernyataan bahwa Washington akan menaikkan tarif bea masuk bagi impor produk-produk China senilai US$ 200 miliar dari 10% menjadi 25%. Kebijakan tersebut berlaku mulai 10 Mei, Rabu waktu setempat.
Produk-produk yang bakal terkena kenaikan bea masuk antara lain modem dan router internet, papan sirkuit, pengisap debu, sampai furnitur.
China pada Rabu mengatakan akan mengambil langkah balasan yang diperlukan apabila AS menaikkan bea masuknya Jumat ini sebagaimana yang diancamkan oleh Trump hari Minggu lalu. Kementerian Perdagangan China mengumumkan Beijing akan membalas jika AS menaikkan bea masuk terhadap produk China senilai US$200 miliar dari 10% menjadi 25%.
Equity World | Indeks-indeks acuan Wall Street ditutup bervariasi setelah mengalami sesi perdagangan yang bergejolak, Rabu (8/5/2019). Para investor dibuat gelisah oleh perkembangan terbaru perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Dow Jones Industrial Average masih mampu menguat mesti sangat tipis 0,01%, S&P 500 melemah 0,16%, sementara Nasdaq Composite terkoreksi 0,26% di akhir perdagangan.
Dalam sesi perdagangan itu, Dow Jones sempat melemah hingga 75 poin dan juga naik hingga 153 poin. Sesi yang begejolak ini terjadi setelah dalam dua hari terakhir Dow Jones anjlok hampir 540 poin, CNBC International melaporkan.
Dow Jones sempat melesat naik di tengah hari setelah juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengonfirmasi twit Presiden Donald Trump bahwa delegasi China akan tetap datang berunding ke AS untuk mencapai perjanjian dagang.
Para investor cemas AS dan China tidak akan mampu menyelesaikan perseteruan mereka sebelum bea impor Trump yang baru berlaku Jumat ini.
Equity World
Investor Khawatir Perang Dagang, Harga Emas Tertekan | Equity World
Kantor Perwakilan Dagang AS resmi merilis pernyataan bahwa Washington akan menaikkan tarif bea masuk bagi impor produk-produk China senilai US$ 200 miliar dari 10% menjadi 25%. Kebijakan tersebut berlaku mulai 10 Mei, Rabu waktu setempat.
Produk-produk yang bakal terkena kenaikan bea masuk antara lain modem dan router internet, papan sirkuit, pengisap debu, sampai furnitur.
China pada Rabu mengatakan akan mengambil langkah balasan yang diperlukan apabila AS menaikkan bea masuknya Jumat ini sebagaimana yang diancamkan oleh Trump hari Minggu lalu. Kementerian Perdagangan China mengumumkan Beijing akan membalas jika AS menaikkan bea masuk terhadap produk China senilai US$200 miliar dari 10% menjadi 25%.
Rabu, 08 Mei 2019
Equityworld Futures | Ancaman Perang Dagang Babat Habis Wall Street
Equityworld Futures | Ancaman Perang Dagang Babat Habis Wall Street
Equityworld Futures | Indeks-indeks acuan Wall Street terjun bebas, Selasa (7/5/2019), setelah pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) memberi sinyal bahwa kenaikan bea impor bagi produk-produk China akan benar-benar terjadi akhir pekan ini.
Kabar itu membuat kecewa para investor yang berharap bahwa ancaman Presiden AS Donald Trump itu hanyalah sebuah taktik negosiasi.
Dow Jones Industrial Average anjlok 1,79%, S&P 500 rontok 1,65%, dan Nasdaq Composite terjun bebas 1,96% di akhir perdagangan. Ini adalah pelemahan Dow Jones terdalam sejak 3 Januari lalu.
Saham-saham perusahaan yang sangat bergantung pada perdagangan internasional terbabat habis. Saham Caterpillar amblas 2,26% sementara saham Boeing rontok 3,87%.
Saham-saham perusahaan pembuat chip yang rentan terhadap pembalasan bea impor dari China ikut kena getahnya. Nvidia anjlok 3,75% sementara Apple juga rontok 2,7%, dilansir dari CNBC International.
Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan kepada wartawan bahwa AS akan menaikkan bea masuk terhadap impor China mulai Jumat ini. Pernyataannya itu muncul setelah Trump mengatakan akan menaikkan bea impor terhadap China menjadi 25% dari 10% yang dikenakan saat ini.
Harga Emas Naik Tipis karena Investor Menjauh dari Aset Berisiko | Equityworld Futures
Equityworld Futures
Selain itu, Trump juga mengancam akan mengenakan bea impor baru sebesar 25% terhadap produk China lainnya senilai US$325 miliar dalam waktu dekat.
Ancaman pengenaan tarif itu bila benar-benar dilakukan akan berisiko dibalas oleh China.
Komentar Lighthizer itu menaikkan kemungkinan diwujudkannya ancaman kenaikan tarif impor itu, kata ahli strategi UBS, Keith Parker, dalam sebuah catatan riset. Perang dagang dapat memangkas pertumbuhan global sebanyak 45 basis poin sementara pertumbuhan ekonomi China akan terpukul antara 1,2% sampai 1,5%.
Equityworld Futures | Indeks-indeks acuan Wall Street terjun bebas, Selasa (7/5/2019), setelah pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) memberi sinyal bahwa kenaikan bea impor bagi produk-produk China akan benar-benar terjadi akhir pekan ini.
Kabar itu membuat kecewa para investor yang berharap bahwa ancaman Presiden AS Donald Trump itu hanyalah sebuah taktik negosiasi.
Dow Jones Industrial Average anjlok 1,79%, S&P 500 rontok 1,65%, dan Nasdaq Composite terjun bebas 1,96% di akhir perdagangan. Ini adalah pelemahan Dow Jones terdalam sejak 3 Januari lalu.
Saham-saham perusahaan yang sangat bergantung pada perdagangan internasional terbabat habis. Saham Caterpillar amblas 2,26% sementara saham Boeing rontok 3,87%.
Saham-saham perusahaan pembuat chip yang rentan terhadap pembalasan bea impor dari China ikut kena getahnya. Nvidia anjlok 3,75% sementara Apple juga rontok 2,7%, dilansir dari CNBC International.
Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan kepada wartawan bahwa AS akan menaikkan bea masuk terhadap impor China mulai Jumat ini. Pernyataannya itu muncul setelah Trump mengatakan akan menaikkan bea impor terhadap China menjadi 25% dari 10% yang dikenakan saat ini.
Harga Emas Naik Tipis karena Investor Menjauh dari Aset Berisiko | Equityworld Futures
Equityworld Futures
Selain itu, Trump juga mengancam akan mengenakan bea impor baru sebesar 25% terhadap produk China lainnya senilai US$325 miliar dalam waktu dekat.
Ancaman pengenaan tarif itu bila benar-benar dilakukan akan berisiko dibalas oleh China.
Komentar Lighthizer itu menaikkan kemungkinan diwujudkannya ancaman kenaikan tarif impor itu, kata ahli strategi UBS, Keith Parker, dalam sebuah catatan riset. Perang dagang dapat memangkas pertumbuhan global sebanyak 45 basis poin sementara pertumbuhan ekonomi China akan terpukul antara 1,2% sampai 1,5%.
Selasa, 07 Mei 2019
Equityworld Futures | Dolar AS Menguat Berkat Trump, Harga Emas Keok
Equityworld Futures | Dolar AS Menguat Berkat Trump, Harga Emas Keok
Equityworld Futures | Harga emas sedikit berubah pada hari Senin (Selasa pagi WIB) karena dolar Amerika Serikat (AS) naik setelah Presiden AS Donald Trump mengancam untuk menaikkan tarif impor barang-barang China, meningkatkan ketegangan perdagangan AS-China dan mendorong investor untuk menjual aset berisiko.
Dilansir dari Reuters, Selasa (7/5/2019), harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 1.277.66 per ounce. Harga emas berjangka AS turun 0,1 persen menjadi USD 1.279,8 per ounce.
Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu mengatakan akan menaikkan tarif barang-barang China senilai USD 200 miliar pada pekan ini. Dia juga menyatakan akan menargetkan lebih lanjut USD 325 miliar barang China dengan tarif 25 persen, pada dasarnya mencakup semua produk yang diimpor ke Amerika Serikat dari China.
“Kami melihat pasar bereaksi terhadap ketidakpastian tentang pembicaraan perdagangan AS-China. Ini menciptakan kegugupan di pasar. Dolar AS sedikit lebih kuat, melawan beberapa langkah potensial yang akan kita lihat di emas, ”kata Ole Hansen, Ahli Strategi Komoditas di Saxo Bank.
Dolar AS, yang merupakan safe-haven yang disukai selama ketegangan perdagangan AS-China terjadi sejak tahun lalu, naik 0,1 persen.
Harga emas sebelumnya telah mencapai puncaknya hampir satu minggu di level USD 1.285,51 per ounce karena komentar Trump menekuk saham global dan harga minyak
"Meskipun harga emas naik, analisis teknis menunjukkan bahwa tekanan ke bawah pada logam mulia akan terus terjadi," kata analis OCBC.
Pekan lalu, suasana hati para investor emas telah berubah suram, mendorong logam ke level terendah empat bulan setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell memupus harapan penurunan suku bunga tahun ini.
Equityworld Futures
Wall Street Tumbang Gara-Gara Ancaman Donald Trump ke China | Equityworld Futures
Sementara itu, kepemilikan SPDR Gold Trust, pertukaran emas terbesar di dunia, berada di level terendah sejak 11 Oktober. Holdings turun 0,6 persen pada hari Jumat. Namun, permintaan fisik untuk logam telah kuat pekan lalu dari India dan Singapura.
Tak hanya harga emas, harga perak tergelincir 1 persen menjadi USD 14,78 per ounce, sedangkan platinum turun 1,2 persen menjadi USD 858,25 per ounce. Harga Palladium turun 1,6 persen menjadi USD 1.348,51 per ounce.
Equityworld Futures | Harga emas sedikit berubah pada hari Senin (Selasa pagi WIB) karena dolar Amerika Serikat (AS) naik setelah Presiden AS Donald Trump mengancam untuk menaikkan tarif impor barang-barang China, meningkatkan ketegangan perdagangan AS-China dan mendorong investor untuk menjual aset berisiko.
Dilansir dari Reuters, Selasa (7/5/2019), harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 1.277.66 per ounce. Harga emas berjangka AS turun 0,1 persen menjadi USD 1.279,8 per ounce.
Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu mengatakan akan menaikkan tarif barang-barang China senilai USD 200 miliar pada pekan ini. Dia juga menyatakan akan menargetkan lebih lanjut USD 325 miliar barang China dengan tarif 25 persen, pada dasarnya mencakup semua produk yang diimpor ke Amerika Serikat dari China.
“Kami melihat pasar bereaksi terhadap ketidakpastian tentang pembicaraan perdagangan AS-China. Ini menciptakan kegugupan di pasar. Dolar AS sedikit lebih kuat, melawan beberapa langkah potensial yang akan kita lihat di emas, ”kata Ole Hansen, Ahli Strategi Komoditas di Saxo Bank.
Dolar AS, yang merupakan safe-haven yang disukai selama ketegangan perdagangan AS-China terjadi sejak tahun lalu, naik 0,1 persen.
Harga emas sebelumnya telah mencapai puncaknya hampir satu minggu di level USD 1.285,51 per ounce karena komentar Trump menekuk saham global dan harga minyak
"Meskipun harga emas naik, analisis teknis menunjukkan bahwa tekanan ke bawah pada logam mulia akan terus terjadi," kata analis OCBC.
Pekan lalu, suasana hati para investor emas telah berubah suram, mendorong logam ke level terendah empat bulan setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell memupus harapan penurunan suku bunga tahun ini.
Equityworld Futures
Wall Street Tumbang Gara-Gara Ancaman Donald Trump ke China | Equityworld Futures
Sementara itu, kepemilikan SPDR Gold Trust, pertukaran emas terbesar di dunia, berada di level terendah sejak 11 Oktober. Holdings turun 0,6 persen pada hari Jumat. Namun, permintaan fisik untuk logam telah kuat pekan lalu dari India dan Singapura.
Tak hanya harga emas, harga perak tergelincir 1 persen menjadi USD 14,78 per ounce, sedangkan platinum turun 1,2 persen menjadi USD 858,25 per ounce. Harga Palladium turun 1,6 persen menjadi USD 1.348,51 per ounce.
Senin, 06 Mei 2019
Equity World | Jadi, Suku Bunga Acuan The Fed Tetap, Naik, atau Turun?
Equity World | Jadi, Suku Bunga Acuan The Fed Tetap, Naik, atau Turun?
Equity World | Gejolak pasar keuangan dunia dalam beberapa waktu terakhir dipengaruhi oleh 1 hal utama: The Federal Reserve. Pada hari Rabu (1/5/2019) waktu setempat, bank sentral Amerika Serikat (AS) itu mengumumkan hasil pertemuannya di mana tingkat suku bunga acuan dipertahankan di level 2,25%-2,5%, sesuai ekspektasi pasar.
Namun, tak disangka-sangka Jerome Powell (Gubernur The Fed) dan kolega ternyata mengeluarkan pernyataan yang jauh dari kata dovish. Padahal, sebelumnya pelaku pasar begitu yakin bahwa pemangkasan tingkat suku bunga acuan akan dikonfirmasi melalui pernyataan Powell selepas pertemuan tersebut.
"Kami merasa stance kebijakan kami masih layak dipertahankan untuk saat ini. Kami tidak melihat ada tanda-tanda yang kuat untuk menuju ke arah sebaliknya. Saya melihat kita dalam jalur yang benar," tegas Powell dalam konferensi pers usai rapat, mengutip Reuters.
Sebelumnya, kuatnya laju perekonomian AS sudah terbaca dari angka pertumbuhan ekonominya. Pembacaan awal atas angka pertumbuhan ekonomi periode kuartal-I 2019 belum lama ini diumumkan sebesar 3,2% (QoQ annualized), jauh di atas konsensus dan capaian kuartal sebelumnya yang hanya sebesar 2,2%, seperti dilansir dari Forex Factory.
"Pasar tenaga kerja tetap kuat. Ekonomi juga tumbuh solid. Apa yang kami putuskan hari ini sebaiknya tidak dibaca sebagai sinyal perubahan kebijakan pada masa mendatang," tambah Powell.
Equity World
Dolar AS Lesu, Harga Emas Menguat | Equity World
Di tengah berbagai ketidakpastian yang menyelimuti perekonomian dunia saat ini seperti perang dagang AS-China, perang dagang AS-Uni Eropa, dan Brexit, pemotongan tingkat suku bunga acuan oleh The Fed menjadi sesuatu yang sangat dinantikan pelaku pasar. Namun, pernyataan dari The Fed justru mengindikasikan bahwa tingkat suku bunga acuan akan terus dipertahankan.
Merespons hasil pertemuan The Fed, Wall Street ditutup melemah selama 2 hari beruntun (Rabu dan Kamis).
Namun pada hari Jumat (3/5/2019), Wall Street justru kompak menghijau. Pada perdagangan terakhir di pekan ini tersebut, indeks Dow Jones dan S&P 500 menguat masing-masing sebesar 0,75% dan 0,96%, sementara indeks Nasdaq Composite melejit 1,58%.
Equity World | Gejolak pasar keuangan dunia dalam beberapa waktu terakhir dipengaruhi oleh 1 hal utama: The Federal Reserve. Pada hari Rabu (1/5/2019) waktu setempat, bank sentral Amerika Serikat (AS) itu mengumumkan hasil pertemuannya di mana tingkat suku bunga acuan dipertahankan di level 2,25%-2,5%, sesuai ekspektasi pasar.
Namun, tak disangka-sangka Jerome Powell (Gubernur The Fed) dan kolega ternyata mengeluarkan pernyataan yang jauh dari kata dovish. Padahal, sebelumnya pelaku pasar begitu yakin bahwa pemangkasan tingkat suku bunga acuan akan dikonfirmasi melalui pernyataan Powell selepas pertemuan tersebut.
"Kami merasa stance kebijakan kami masih layak dipertahankan untuk saat ini. Kami tidak melihat ada tanda-tanda yang kuat untuk menuju ke arah sebaliknya. Saya melihat kita dalam jalur yang benar," tegas Powell dalam konferensi pers usai rapat, mengutip Reuters.
Sebelumnya, kuatnya laju perekonomian AS sudah terbaca dari angka pertumbuhan ekonominya. Pembacaan awal atas angka pertumbuhan ekonomi periode kuartal-I 2019 belum lama ini diumumkan sebesar 3,2% (QoQ annualized), jauh di atas konsensus dan capaian kuartal sebelumnya yang hanya sebesar 2,2%, seperti dilansir dari Forex Factory.
"Pasar tenaga kerja tetap kuat. Ekonomi juga tumbuh solid. Apa yang kami putuskan hari ini sebaiknya tidak dibaca sebagai sinyal perubahan kebijakan pada masa mendatang," tambah Powell.
Equity World
Dolar AS Lesu, Harga Emas Menguat | Equity World
Di tengah berbagai ketidakpastian yang menyelimuti perekonomian dunia saat ini seperti perang dagang AS-China, perang dagang AS-Uni Eropa, dan Brexit, pemotongan tingkat suku bunga acuan oleh The Fed menjadi sesuatu yang sangat dinantikan pelaku pasar. Namun, pernyataan dari The Fed justru mengindikasikan bahwa tingkat suku bunga acuan akan terus dipertahankan.
Merespons hasil pertemuan The Fed, Wall Street ditutup melemah selama 2 hari beruntun (Rabu dan Kamis).
Namun pada hari Jumat (3/5/2019), Wall Street justru kompak menghijau. Pada perdagangan terakhir di pekan ini tersebut, indeks Dow Jones dan S&P 500 menguat masing-masing sebesar 0,75% dan 0,96%, sementara indeks Nasdaq Composite melejit 1,58%.
Jumat, 03 Mei 2019
Equity World | Data pekerja AS akan menentukan arah harga emas
Equity World | Data pekerja AS akan menentukan arah harga emas
Equity World | Harga emas menguat tipis jelang akhir pekan. Jumat (3/5) pukul 8.15 WIB, harga emas untuk pengiriman Juni 2019 di Commodity Exchange menguat 0,05% ke US$ 1.272,60 per ons troi. Kemarin, harga emas merosot 0,95% dari posisi US$ 1.284,20 per ons troi.
Efek pernyataan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve tentang suku bunga yang cenderung tetap menyebabkan emas kehilangan peminat. "Banyak orang memposisikan pernyataan FOMC lebih dovish daripada kenyataan," kata Fawad Razaqzada, analis pasar Forex.com kepada Reuters.
Harga Emas Merosot Usai The Fed Memupuskan Harapan Penurunan Bunga | Equity World
Equity World
Saat ini, prediksi The Fed memangkas suku bunga turun dari 75% menjadi 50%. Artinya, pelaku pasar meninjau ulang ekspektasi suku bunga The Fed.
"Partisipan pasar saat ini menunggu data non-farm payroll yang dirilis Jumat. Jika angka lebih tinggi daripada 200.000, maka tekanan harga emas akan makin berat," kata Phillip Streible, senior commodities strategist RJO Futures.
Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan non-farm employment naik 185.000 pada bulan April. Investor juga memonitor negosiasi dagang AS-China dan mengantisipasi penyelesaian sebelum tutup buku kuartal kedua. Negosiasi yang berjalan lancar pun akan memicu penurunan harga emas karena investor lebih memilih aset berisiko.
Equity World | Harga emas menguat tipis jelang akhir pekan. Jumat (3/5) pukul 8.15 WIB, harga emas untuk pengiriman Juni 2019 di Commodity Exchange menguat 0,05% ke US$ 1.272,60 per ons troi. Kemarin, harga emas merosot 0,95% dari posisi US$ 1.284,20 per ons troi.
Efek pernyataan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve tentang suku bunga yang cenderung tetap menyebabkan emas kehilangan peminat. "Banyak orang memposisikan pernyataan FOMC lebih dovish daripada kenyataan," kata Fawad Razaqzada, analis pasar Forex.com kepada Reuters.
Harga Emas Merosot Usai The Fed Memupuskan Harapan Penurunan Bunga | Equity World
Equity World
Saat ini, prediksi The Fed memangkas suku bunga turun dari 75% menjadi 50%. Artinya, pelaku pasar meninjau ulang ekspektasi suku bunga The Fed.
"Partisipan pasar saat ini menunggu data non-farm payroll yang dirilis Jumat. Jika angka lebih tinggi daripada 200.000, maka tekanan harga emas akan makin berat," kata Phillip Streible, senior commodities strategist RJO Futures.
Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan non-farm employment naik 185.000 pada bulan April. Investor juga memonitor negosiasi dagang AS-China dan mengantisipasi penyelesaian sebelum tutup buku kuartal kedua. Negosiasi yang berjalan lancar pun akan memicu penurunan harga emas karena investor lebih memilih aset berisiko.
Kamis, 02 Mei 2019
Equity World | Wall Street Rontok Lagi Gara-gara The Fed | equityworldfuturesssc.wordpress.com
Equity World | Wall Street Rontok Lagi Gara-gara The Fed | equityworldfuturesssc.wordpress.com: Equity World | Wall Street Rontok Lagi Gara-gara The Fed Equity World | Indeks-indeks acuan Wall Street berguguran, Rabu (1/5/2019), setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve member…
Equity World | Awal Bulan, Harga Emas Antam Rp 664 Ribu per Gram
Equity World | Awal Bulan, Harga Emas Antam Rp 664 Ribu per Gram: Equity World | Awal Bulan, Harga Emas Antam Rp 664 Ribu per GramEquity World | Logam mulia atau emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dibanderol Rp 664.000 /gram pada pe
Equity World | Harga Emas di Level Terendah Sepekan
Equity World | Harga Emas di Level Terendah Sepekan
Equity World | Harga emas turun ke level terendah satu minggu pada hari Rabu (1/5/2019) karena dolar rebound setelah Federal Reserve AS mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga tahun ini, dengan logam safe-haven juga tertekan karena bank sentral mengisyaratkan pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Spot gold tergelincir 0,6% menjadi US$1,276.36 per ounce pada 5:02 malam, setelah jatuh sebanyak 0,8% ke level terendah sesi di US$1.272,74 sebelumnya, terendah sejak 24 April.
Emas berjangka AS menetap 0,1% lebih rendah pada US$1.284,20 per ounce.
Bank sentral AS mempertahankan suku bunga stabil dan mengisyaratkan sedikit selera untuk menyesuaikan mereka dalam waktu dekat, mengambil hati dalam kenaikan pekerjaan yang berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi dan kemungkinan bahwa inflasi yang lemah akan sedikit lebih tinggi.
Dolar bangkit kembali setelah pengumuman, setelah menurun untuk tiga sesi sebelumnya. Dolar yang lebih kuat menghasilkan emas, yang tidak menghasilkan bunga, mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
"Ketakutan akan kemungkinan kenaikan suku bunga hilang, itu positif untuk emas, kemudian konferensi pers dimulai dan semua hal keluar sekaligus yang mengguncang pikiran para pedagang," kata George Gero, direktur pelaksana RBC Wealth Management seperti mengutip cnbc.com.
Pasar tenaga kerja tetap kuat dan aktivitas ekonomi naik pada tingkat yang solid dalam beberapa pekan terakhir, The Fed mengatakan dalam sebuah pernyataan kebijakan. Itu membebani emas, yang sering digunakan sebagai alternatif untuk risiko politik dan keuangan.
"Itu pembalikan yang cukup cepat untuk emas, itu ada hubungannya dengan kurangnya inflasi menurut Powell, kurang kekhawatiran tentang Brexit dan pada laporan bahwa mungkin ada kesepakatan dengan China, yang mengguncang pedagang emas," tambah Gero.
Amerika Serikat dan China mendekati kesepakatan perdagangan, Politico melaporkan pada hari Rabu setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan kedua negara menyelesaikan pembicaraan "produktif" di Beijing.
"Kami memiliki angka ekonomi yang didukung dengan cukup baik, pasar ekuitas kuat, emas tidak cenderung berkinerja baik dalam situasi ini karena biaya peluang dikaitkan dengan memegang aset tanpa imbal hasil," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities di Toronto.
Equity World
Dolar AS Bangkit, Harga Emas Turun ke Level Terendah Satu Minggu | Equity World
Pengusaha swasta AS menambahkan 275.000 pekerjaan pada bulan April, jauh di atas ekspektasi para ekonom dan terbesar sejak Juli lalu, sebuah laporan oleh prosesor penggajian menunjukkan pada hari Rabu.
Di antara logam lainnya, perak turun ke level terendah lebih dari empat bulan di US$14,57, sementara harga platinum turun 2,8% menjadi US$861,50, terendah dalam hampir sebulan.
Palladium tergelincir 2,8% menjadi US$1,349.50 per ounce, setelah menyentuh level terendah sejak 25 Januari di US$1,309.67.
Equity World | Harga emas turun ke level terendah satu minggu pada hari Rabu (1/5/2019) karena dolar rebound setelah Federal Reserve AS mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga tahun ini, dengan logam safe-haven juga tertekan karena bank sentral mengisyaratkan pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Spot gold tergelincir 0,6% menjadi US$1,276.36 per ounce pada 5:02 malam, setelah jatuh sebanyak 0,8% ke level terendah sesi di US$1.272,74 sebelumnya, terendah sejak 24 April.
Emas berjangka AS menetap 0,1% lebih rendah pada US$1.284,20 per ounce.
Bank sentral AS mempertahankan suku bunga stabil dan mengisyaratkan sedikit selera untuk menyesuaikan mereka dalam waktu dekat, mengambil hati dalam kenaikan pekerjaan yang berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi dan kemungkinan bahwa inflasi yang lemah akan sedikit lebih tinggi.
Dolar bangkit kembali setelah pengumuman, setelah menurun untuk tiga sesi sebelumnya. Dolar yang lebih kuat menghasilkan emas, yang tidak menghasilkan bunga, mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
"Ketakutan akan kemungkinan kenaikan suku bunga hilang, itu positif untuk emas, kemudian konferensi pers dimulai dan semua hal keluar sekaligus yang mengguncang pikiran para pedagang," kata George Gero, direktur pelaksana RBC Wealth Management seperti mengutip cnbc.com.
Pasar tenaga kerja tetap kuat dan aktivitas ekonomi naik pada tingkat yang solid dalam beberapa pekan terakhir, The Fed mengatakan dalam sebuah pernyataan kebijakan. Itu membebani emas, yang sering digunakan sebagai alternatif untuk risiko politik dan keuangan.
"Itu pembalikan yang cukup cepat untuk emas, itu ada hubungannya dengan kurangnya inflasi menurut Powell, kurang kekhawatiran tentang Brexit dan pada laporan bahwa mungkin ada kesepakatan dengan China, yang mengguncang pedagang emas," tambah Gero.
Amerika Serikat dan China mendekati kesepakatan perdagangan, Politico melaporkan pada hari Rabu setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan kedua negara menyelesaikan pembicaraan "produktif" di Beijing.
"Kami memiliki angka ekonomi yang didukung dengan cukup baik, pasar ekuitas kuat, emas tidak cenderung berkinerja baik dalam situasi ini karena biaya peluang dikaitkan dengan memegang aset tanpa imbal hasil," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities di Toronto.
Equity World
Dolar AS Bangkit, Harga Emas Turun ke Level Terendah Satu Minggu | Equity World
Pengusaha swasta AS menambahkan 275.000 pekerjaan pada bulan April, jauh di atas ekspektasi para ekonom dan terbesar sejak Juli lalu, sebuah laporan oleh prosesor penggajian menunjukkan pada hari Rabu.
Di antara logam lainnya, perak turun ke level terendah lebih dari empat bulan di US$14,57, sementara harga platinum turun 2,8% menjadi US$861,50, terendah dalam hampir sebulan.
Palladium tergelincir 2,8% menjadi US$1,349.50 per ounce, setelah menyentuh level terendah sejak 25 Januari di US$1,309.67.
Langganan:
Postingan (Atom)