Selasa, 20 Desember 2016

Equity World | Ini alasan kenapa gigi susu nggak boleh kamu buang setelah copot




Equity World | Sepele sebenarnya, tapi ternyata manfaatnya sangat besar dan berguna bagi kehidupan.

Sewaktu kecil, pasti kamu suka kan ngumpulin gigi susumu yang copot? Disimpan di bawah bantal pas tidur, berharap si peri gigi datang buat menukar gigi susumu dengan sejumlah uang. Untung saja itu hanya akal-akalan orangtua kita supaya kita nggak nangis karena kehilangan gigi dan jadi ompong. Padahal sebenarnya yang menukarkan gigi susu saat kita tidur, ya orangtua kita sendiri.

Baru-baru ini, para dokter dan ahli mengimbau untuk tetap menyimpan gigi susu yang sudah copot. Kini para dokter dan ahli sudah mampu mengekstrak sel induk yang ada pada gigi susu. Perlu kamu tahu juga, kalau sel induk atau stem cell diketahui berasal dari tali pusar kita saat bayi dan sumsum tulang. Jadi, stem cell atau sel induk nggak cuma ada di tali pusar ya, tapi juga ada pada gigi susu yang ikut membawa sel-sel induk yang berharga itu.

Tak kalah menarik kunjungi juga : Equity World

Nah, stem cell atau sel induk ini ternyata membawa segudang manfaat lho. Kalau saja di kemudian hari, seorang anak butuh jaringan pengganti ketika terjadi sesuatu dengan tubuhnya, sel induk atau stem cell dari gigi susu mereka dapat digunakan untuk menumbuhkan jaringan yang diperlukan bagi tubuh. Brilian bukan? Dengan menyimpan gigi susu anak bisa menyelamatkan nyawa dan mengobati berbagai penyakit.

Pasti pada bertanya-tanya kan, apa itu sel induk atau stem cell? Sering dengar tapi kurang paham gunanya untuk apa kan?

Secara umum, dokter dan pasien percaya bahwa sel induk atau stem cell adalah obat di masa depan. Para ahli mengatakan bahwa sel induk atau stem cell adalah tubuh kita sendiri dan bisa memperbaiki jaringan yang ada pada tubuh kita. Stem cell merupakan pluripotent, yang artinya mereka bisa berubah menjadi semua sel yang ada di dalam tubuh kita. Ketika terjadi sesuatu pada tubuh kita, bisa disembuhkan dengan menggunakan stem cell atau sel induk. Ketika hal buruk terjadi, kamu nggak perlu donor untuk mentransplantasi organ yang rusak. (Equity World)