Senin, 23 Mei 2016

Bursa China Naik di Shanghai dan Hong Kong Karena Penurunan Volatilitas

PT. Equityworld Futures - Bursa saham Cina naik di Shanghai & Hong Kong, dengan volatilitas dalam ekuitas China daratan turun pada posisi terendah 15-bulan.

Indeks Shanghai Composite naik 0,8 (nol koma delapan) persen, dipimpin oleh produsen konsumen bahan pokok & perusahaan teknologi. Harga berayun di Indeks acuan merosot pada level terendah sejak Maret 2015 & terus berkurangnya minat dalam perdagangan. Volume perdagangan di China daratan & Hong Kong setidaknya 24 (dua puluh empat) persen di bawah rata-rata 30 (tiga puluh) hari untuk hari ini.

Indeks Shanghai Composite naik untuk hari kedua di 2,846.75 pada pukul 10:14 pagi waktu setempat, Pada Indeks Hang Seng China Enterprises naik 1,1 (satu koma satu) persen di Hong Kong, sedangkan Indeks Hang Seng naik 0,5 (nol koma lima) persen.

Indeks teknologi & konsumen bahan pokok di CSI 300 naik setidaknya 0,9 (nol koma sembilan) persen untuk keuntungan tertajam di antara 10 (sepuluh) kelompok industri, sedangkan indeks yang lebih besar menambahkan 0,6 persen.(frk)

Sumber: Bloomberg

Bursa Asia Berayun Setelah Melemah Dalam Empat Minggu

PT. Equityworld Futures - Bursa saham Asia berfluktuasi karena investor menunggu tanda-tanda lebih lanjut dari Federal Reserve AS pd saat akan menaikkan biaya pinjaman. Saham Jepang turun di tengah pembicaraan antara kepala keuangan dari negara maju terbesar di dunia atas kekuatan yen.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1 (nol koma satu) persen menjadi 125,53 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo setelah sebelumnya naik sebanyak 0,1 (nol koma satu) persen. Indeks ekuitas acuan regional jatuh untuk minggu keempat hingga 20 Mei karena risalah rapat The Fed bulan April mengindikasikan sebagian besar pembuat kebijakan memikirkan kenaikan suku bunga pd bulan Juni akan lebih sesuai jika ekonomi AS terus membaik. Data ekonomi Amerika yg lebih kuat dari perkiraan juga mendukung kasus untuk pengetatan kebijakan & kemungkinan peningkatan biaya pinjaman AS bulan depan sekarang berada di 28 (dua puluh delapan) persen, naik dari 4 (empat) persen pada pekan lalu.

Tahun ini telah menjadi wild ride untuk investor di ekuitas Asia Pasifik. Indeks regional memulai tahun ini dgn penurunan 14 (empat belas) persen hingga terendahnya di bulan Februari terkait kekhawatiran devaluasi yuan China akan mengekang pertumbuhan global & di tengah prospek kenaikan suku bunga AS. Dan kemudian reli hampir 20 (dua puluh persen) persen hingga puncaknya tahun ini pada bulan April sebelum melemah lagi.(frk)

Sumber: Bloomberg
PT. Equityworld Futures - Bursa saham AS menguat, dgn S&P 500 mengalami rebound dari 7 (tujuh) pekan terendah, dipimpin oleh reli pd saham teknologi di tengah kurangnya kecemasan atas potensi kenaikan suku bunga pd awal bulan depan.

Indeks S&P 500 naik 0,6 (nol koma enam) persen menjadi 2,052.24 pada pukul 16:00 sore di New York, menghentikan penurunan mingguan beruntun dalam 3 (tiga) minggu & mendapatkan kembali kenaikan untuk tahun ini. Indeks teknologi Nasdaq Composite naik 1,2 (satu koma dua) persen.

Laporan hari ini menunjukkan penjualan rumah yg sebelumnya dimiliki meningkat pada bulan April ke 3 (tiga) bulan tertinggi, dipimpin oleh lonjakan di Midwest & menunjukkan perbaikan lebih lanjut di pasar perumahan selama musim semi.

Sumber: Bloomberg
PT. Equityworld Futures - Bursa saham Jepang melemah di Tokyo, dipimpin oleh perusahaan energi & utilitas, karena turunnya harga minyak mentah & investor masih mempertahankan sikap wait-and-see setelah pertemuan Kelompok Tujuh (G-7) Menteri Keuangan di Jepang selama akhir pekan.

Indeks Topix merosot 0,6 (Nol Koma Enam) persen menjadi 1,334.86 pd pukul 09:02 pagi di Tokyo, dengan 2 (dua) saham turun untuk setiap saham yg naik. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,7 % menjadi 16,627.95. Yen diperdagangkan di level 110,04 per dollar setelah pembicaraan dua hari antar kepala keuangan G-7 ditandai dgn perselisihan antara AS & Jepang atas kebijakan nilai tukar. Minyak memperpanjang kerugian karena para pedagang mulai fokus pada pertemuan OPEC pada pekan depan, dengan Iran mengklaim tidak akan bergabung dengan pakta untuk pembekuan produksi.

Komentar yang menggerakan yen oleh Menteri Keuangan Jepang Taro Aso di Sendai pada hari Jumat dan Sabtu mengisyaratkan pertumbuhan yang frustrasi tentang dampak pada eksportir setelah mata uang melonjak 9 persen dalam tahun ini terhadap dolar AS, memacu spekulasi bahwa kementerian keuangan mungkin akan melakukan intervensi. Aso mengangkat isu tersebut dalam pertemuannya dengan Menteri Keuangan AS Jacob J. Lew.
Sumber: Bloomberg