Kamis, 23 Oktober 2014

Emas Stabil diatas Level $1,240


Emas stabil di atas $ 1.240 per ons pada Kamis pasca melemah semalam terkait penguatan dolar, namun kenaikan cukup berhati-hati menjelang rilis sejumlah data ekonomi global dan pada arus keluar dana bullion lebih lanjut.
Spot emas sedikit berubah pada level $1,241.60 per ons pukul 07:45 di Singapura, pasca merosot sebesar 0,7 persen pada sesi sebelumnya. Emas mengalami penurunan dari level beru tertingginya dalam enam pekan terakhir pada level $1,255.20 yang di capai pada awal pekan ini.
Dolar tertahan mendekati level satu pekan tertingginya terhadap sekeranjang mata uang utama yang dicapai pada hari Rabu kemarin.
Harga konsumen AS naik sedikit pada bulan September, mengambarkan laju inflasi melemah, memberikan banyak ruang bagi Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga ultra rendahnya untuk sementara waktu.
Kepemilikan emas di SPDR Gold Trust, turun 0,3 persen ke level 749,87 metrik ton pada hari Rabu - terendah sejak akhir 2008 lalu. (izr)
Sumber: Reuters

Dolar Naik Ke Level Tertinggi Sepekan; Euro Melemah


Dolar naik ke level tertinggi sepekan terhadap rekan-rekan utama dikarenankan kenaikan tak terduga dalam biaya hidup di AS pada bulan September sehingga mendorong kekuatan ekonomi terbesar di dunia ditengah perlambatan pertumbuhan global.
Mata uang AS menguat untuk hari kelima terhadap yen, secara beruntun di lebih dari sebulan terakhir. Euro jatuh terhadap sebagian besar mata uang utama karena investor menimbang outlook pertemuan kebijakan pelonggaran tambahan dari European Central Bank (ECB). Pound tergelincir terkait hasil rilisah terbaru dari Bank of England yang menunjukkan para otoritas melihat resiko yang lebih besar di Inggris dari pelemahan di zona euro. Won Korea Selatan mengalami penguatan.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang mengukur mata uang terhadap sekumpulan 10 mata uang utama, naik 0,3%  menjadi 1,067.67 pada 03:20 sore waktu New York. Menyentyh level 1,067.70, yang terkuat dalam sepekan terakhir.
Indeks tersebut turun 1,4% dalam dua minggu terakhir karena para trader mendorong kembali harapan mengenai kenaikan suku bunga AS akibat kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global mengalmi perlambatan.
Euro turun 0,6% menjadi $ 1,2645 setelah sebelumnya naik sebanyak 0,2%. Kemarin mengalami penurunan sebanyak 0,7%, merupakan yang tertajam sejak 14 Oktober. Mata uang region melemah 0,4% menjadi 135,56 ¥. Yen turun 0,2% menjadi 107,20 per dolar, membukukan penurunan lima hari untuk pertama kalinya sejak 12 September.(yds)
Sumber: Bloomberg

Rabu, 22 Oktober 2014

Minyak mentah WTI Naik Untuk Hari Kedua


Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik untuk hari kedua jelang laporan yang mungkin menunjukkan persediaan bahan bakar bermotor menyusut ke level 2 tahun terendahnya di AS, yang merupakan konsumen minyak terbesar.
Kontrak berjangka yang berakhir pada bulan Desember naik 0,5 % di New York. Persediaan bensin kemungkinan turun 1,45 juta barel menjadi 204.200.000, menurut survei Bloomberg News jelang rilis data Administrasi Informasi Energi hari ini. Merupakan level terendahnya sejak November 2012 lalu. Persediaan turun sebesar 500.000 barel sampai 17 Oktober kemarin, American Petroleum Institute melaporkan kemarin, menurut Bain Energi.
Minyak mentah WTI untuk pengiriman bulan Desember menguat 38 sen ke level $ 82,87 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di level $ 82,73 pukul 10:16 pagi waktu Sydney. Kontrak pada bulan November yang berakhir kemarin setelah sebelumnya naik 10 sen ke level $ 82,81. Volume semua berjangka yang diperdagangkan sebesar 57 % di bawah rata-rata 100-hari. Bulan depan harga menurun 16 % tahun ini.
Minyak Brent untuk pengiriman bulan Desember naik 82 sen, atau 1 % ke level $ 86,22 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange kemarin. Minyak mentah acuan Eropa mengakhiri sesi dengan premi sebesar $ 3,73 dibandingkan minyak WTI pada bulan yang sama. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Meningkat di Dekat Level 6 Pekan Tertinggi ditengah Perlambatan Ekonomi China



Emas ditransaksikan mendekati level tertingginya sejak awal September lalu pada hari Rabu, didukung oleh kekhawatiran atas melambatnya pertumbuhan ekonomi di China.
Spot emas stagnan pada level $1,247.45 per onspada 07:36 wakatu Singapura, tidak jauh di bawah level tertingginya pada hari Selasa dari level $1,255.20, yang yang paling tertiggi sejak 10 September lalu.
Emas berjangka AS menurun sebesar 0,3 persen ke level $ 1,248.10 per ons.
Bank sentral China kemungkinan akan menahan penurunan suku bunga bahkan ketika pertumbuhan ekonomi melambat ke angka terendahnya dalam seperempat abad terakhir, seiring politik mempengaruhi reformasi pelaksanaan kebijakan moneter.
Data yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan ekonomi terbesar kedua dunia itu tumbuh 7,3 persen menjadi tahunan di kuartal ketiga, laju terlemah sejak awal 2009 lalu. (izr)
Sumber: Reuters