Rabu, 22 Juni 2016

HUT Jakarta, politisi PDIP harap warga punya gubernur ramah & santun

PT. Equityworld Futures - Merdeka.com - Bertepatan dengan HUT Provinsi DKI Jakarta ke 489, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari fraksi PDIP Syahrial berharap ke depannya Ibu kota dipimpin sosok gubernur yang lebih santun dan berpihak pada kepentingan warga menengah ke bawah.

"Saya juga boleh dong mewakili diri saya. Saya bilang, saya mengharapkan, pilihlah pemimpin DKI yang akan datang tuh orang yang ramah, santun, bijak, memperhatikan masyarakat," kata Syahrial di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Rabu (22/6).

Dia menilai sosok pemimpin santun ada pada diri koleganya di PDIP, Djarot Saiful Hidayat. Syahrial menjagokan mantan wali kota Blitar itu untuk diusung dalam Pemilihan Gubernur DKI tahun depan.

"Nah yang saya lihat di mata saya itu yang nggak bentak-bentak dan lain-lain ya mas Djarot, dan kebetulan dia dari partai saya. Ya sudah saya dukung lah, masa tidak," tutur dia.

Meski mendukung Djarot, politisi PDIP ini mengaku tak bermaksud mempengaruhi warga untuk tidak memilih calon petahana Gubernur DKI jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok karena karakternya yang sering meledak-ledak.

"Dan saya enggak menyebutkan Ahok begitu lho. Jangan nanti konotasinya 'oh Pak Syahrial minta jangan pilih Pak Ahok yang suka marah-marah' enggak," ucapnya. equity world futures
PT. Equityworld Futures - Merdeka.com - Bertepatan dengan HUT Provinsi DKI Jakarta ke 489, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari fraksi PDIP Syahrial berharap ke depannya Ibu kota dipimpin sosok gubernur yang lebih santun dan berpihak pada kepentingan warga menengah ke bawah.

"Saya juga boleh dong mewakili diri saya. Saya bilang, saya mengharapkan, pilihlah pemimpin DKI yang akan datang tuh orang yang ramah, santun, bijak, memperhatikan masyarakat," kata Syahrial di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Rabu (22/6).

Dia menilai sosok pemimpin santun ada pada diri koleganya di PDIP, Djarot Saiful Hidayat. Syahrial menjagokan mantan wali kota Blitar itu untuk diusung dalam Pemilihan Gubernur DKI tahun depan.

"Nah yang saya lihat di mata saya itu yang nggak bentak-bentak dan lain-lain ya mas Djarot, dan kebetulan dia dari partai saya. Ya sudah saya dukung lah, masa tidak," tutur dia.

Meski mendukung Djarot, politisi PDIP ini mengaku tak bermaksud mempengaruhi warga untuk tidak memilih calon petahana Gubernur DKI jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok karena karakternya yang sering meledak-ledak.

"Dan saya enggak menyebutkan Ahok begitu lho. Jangan nanti konotasinya 'oh Pak Syahrial minta jangan pilih Pak Ahok yang suka marah-marah' enggak," ucapnya. equity world futures

Pemudik Diimbau Waspadai Banjir Rob dan Hujan di Pantura Jateng

PT Equityworld Futures - Jakarta - Banjir rob dan hujan membayangi pemudik saat mudik ke tempat tujuan nantinya pada akhir Juni 2016 atau awal Juli 2016. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengimbau pemudik untuk mewaspadai fenomena tersebut.

"Prakiraan curah hujan Juni minggu III sampai dengan Juli minggu pertama 2016 umumnya akan berada pada kisaran 75-100 mm. Sifat curah hujan umumnya di atas normal, kecuali Sumatera Utara, Kalimantan Barat dan Merauke didominasi bawah normal (BN)," ujar Kepala BMKG Andi Eka Sakya dalam jumpa pers Antisipasi Banjir oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Gedung Manggala Wanabakti, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2016).

Menurut Andi, mulai 24 Juni diperkirakan adanya air pasang (rob) maksimum di daerah Pantura seperti Pekalongan dan Semarang. Diperkirakan sampai Lebaran air pasang masih terjadi.

"Saya kira kita sampaikan pada menteri PU dalam penanganan mengatasi rob. Kalau masalah mudik nanti akan ditangani oleh kemenhub. Kita ingin agar pemerintah meningkatkan literasi kebencanaan," kata Andi.

Andi menambahkan, bulan ini sudah masuk musim kemarau. Namun bukan kemarau kering melainkan kemarau basah.

"Hanya beberapa daerah saja yang mengalami kemarau kering. Wilayah lainnya hampir tidak ada yang mengalami sama sekali kemarau kering. Fenomena tahun ini sama dengan fenonema tahun 2010," tuturnya.

Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan (KLHK) Ruandha Agung mengatakan, dalam rangka mudik ini pemda yang terkait sudah disosialisasikan terkait dengan cuaca yang diprediksi BMKG. Pemda dan masyarakat harus mengantisipasi dan mewaspadainya. (equity world futures).
Andi menambahkan, bulan ini sudah masuk musim kemarau. Namun bukan kemarau kering melainkan kemarau basah.

"Hanya beberapa daerah saja yang mengalami kemarau kering. Wilayah lainnya hampir tidak ada yang mengalami sama sekali kemarau kering. Fenomena tahun ini sama dengan fenonema tahun 2010," tuturnya.

Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan (KLHK) Ruandha Agung mengatakan, dalam rangka mudik ini pemda yang terkait sudah disosialisasikan terkait dengan cuaca yang diprediksi BMKG. Pemda dan masyarakat harus mengantisipasi dan mewaspadainya. equity world futures

Panglima TNI Akan Kirim Lima Kapal Perang Pengintai ke Natuna

Equity World Futures - Jakarta, CNN Indonesia -- “Alarm” di Natuna kembali berdering pascainsiden penembakan kapal nelayan China oleh TNI Angkatan Laut. Indonesia menyalahkan China yang memasuki zona ekonomi eksklusifnya di Laut Natuna, sedangkan China mengklaim perairan itu sebagai zona perikanan tradisionalnya.

“Kami akan mengerahkan lima KRI (kapal perang Republik Indonesia) untuk mengintai (Natuna),” kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo usai rapat dengan Komisi I Bidang Pertahanan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, semalam.

Kelima kapal perang yang akan dilengkapi oleh satu pesawat C-212 itu memiliki misi khusus mengamankan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna. Di dalam ZEE, suatu negara berhak melakukan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan sumber daya alam.

Penembakan dan penangkapan kapal China yang dilakukan armadanya pekan lalu, ujar Gatot, merupakan antisipasi untuk menjaga laut Indonesia. Gatot meyakini langkah yang diambil TNI AL sudah tepat.
Gatot juga mendukung penuh niat Kementerian Pertahanan mengirim drone ke Natuna. Namun rencana tersebut belum terwujud karena masih menunggu anggaran turun.

Drone hendak dibeli dalam jumlah terbatas karena dinilai penting sebagai sumber informasi atas Natuna. Drone-drone tersebut akan merekam gambar perairan Natuna.

“Drone ini masih rencana, belum ada anggarannya, tapi ini kami prioritaskan tahun ini,” kata Gatot.

Rencana mengirim drone ke Natuna dikemukakan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pada Maret lalu. Saat itu Ryamizard usai menyambangi Kepulauan Natuna dan jengkel melihat kondisi perbatasan Indonesia di sana yang memprihatinkan.

Ryamizard kesal karena gerbang perbatasan Natuna tidak dijaga aparat keamanan. “Itu pintu masuk (negara). Masuk kompleks perumahan saja dijaga, kok itu tidak dijaga. Sudah berapa lama (seperti itu)? Jadi kalau ada maling masuk, lumrah saja karena enggak dijaga.”

Komitmen meningkatkan penjagaan di Natuna juga disampaikan Kepala Badan Keamanan Laut RI Laksamana Madya TNI Arie Soedewo. Lembaganya akan berkoordinasi dengan TNI AL untuk memperketat keamanan di wilayah ZEE Natuna.
Kapal China yang terkena tembakan TNI AL di perairan Natuna. Indonesia menuding kapal itu mencuri ikan, sedangkan China mengklaim kapal berada di zona perairan tradisionalnya. (Dok. Dinas Penerangan TNI AL) Equity World Futures

Bank Nasional Siap Manfaatkan OFC untuk Genjot Likuiditas


Equity World Futures - Jakarta, CNN Indonesia -- Wacana Kementerian Keuangan mengembangkan Offshore Financial Center (OFC) sebagai kawasan surga pajak dinilai akan membawa angin segar bagi industri perbankan nasional.

"OFC yang memberikan insentif, salah satunya keringanan pajak, akan mendongkrak perputaran uang di Indonesia. Jadi, tidak harus melalui negara lain,” tutur Parwati Surjaudaja, Direktur Utama PT Bank OCBC NISP Tbk kepada CNNIndonesia.com, Rabu (22/6).

Parwati berharap dengan insentif pajak yang lebih baik, maka secara otomatis akan meningkatkan likuiditas bank berbarengan dengan semakin dalamnya tingkat intermediasi industri keuangan di Indonesia.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang berpengalaman memanfaatkan fasilitas OFC di Kepulauan Cayman, Laut Karibia coba memberi gambaran OFC yang diwacanakan Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro tersebut.

Ahmad Baequni, Direktur Utama BNI, menilai sepanjang OFC bentukan pemerintah memberikan insentif keringanan pajak dan dimanfaatkan untuk transaksi perusahaan-perusahaan, tentunya akan menguntungkan bagi perbankan.
“Kami punya di Cayman Island, untuk menampung dana-dana yang menjadi kebutuhan nasabah di luar negeri. Di negara lain, kami tidak tahu insentifnya seperti apa, tetapi praktik di Cayman ya memang seperti surga pajak,” terang dia.

Apabila pemerintah serius mengembangkan OFC di Indonesia, Baequni menilai, tentu dampaknya baik untuk menarik pulang aset warga negara Indonesia dan perusahaan nasional yang banyak disimpan di luar negeri.

Sebagai informasi, pamor Kepulauan Cayman sebagai surga pajak cukup akrab di telinga pelaku industri keuangan. Cayman bahkan digadang-gadang sebagai pemimpin pasar pengelolaan hedge fund dunia, diikuti oleh British Virgin Island dan Bermuda.

Hingga saat ini, BNI sendiri tercatat memiliki sedikitnya delapan kantor cabang di luar negeri. Yakni, New York, London, Singapura, Hong Kong, Tokyo, Osaka, Seoul, serta Yangoon. Equity World Futures