Jakarta -Pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jadi yang paling tinggi di dunia secara year to date (YTD). Dana asing yang berkumpul di bursa jadi pemicunya.
Sampai penutupan perdagangan akhir pekan lalu Jumat 30 Mei 2014, IHSG sudah tumbuh 14,5% sejak awal tahun ini. Pertumbuhannya ini paling tinggi di dunia, dibuntuti Bursa India sebesar 14,34% dan Bursa Filipina 12,87%.
Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menyatakan, pertumbuhan IHSG ini tak lepas dari peranan dana investor asing yang terus mengalir masuk ke lantai bursa. Adanya pemilu di dalam negeri membuat pelaku pasar optimistis akan adanya perubahan di ekonomi Indonesia.
"Selama ini asing masuk didorong oleh ekspektasi dan optimisme akan prospek Indonesia di tahun ini. Terutama kaitannya dengan tahun politik juga. Seperti beberapa waktu lalu kita mengetahui Jokowi Effect," ujarnya kepada detikFinance, Senin (2/6/2014).
Pekan lalu investor asing sempat menarik dana sekitar Rp 642,3 miliar dari lantai bursa. Menurutnya, hal itu wajar saja karena selama ini sudah menyimpan dana cukup besar dan ingin mengambil keuntungan sesaat.
"Kalaupun (dana asing) keluar saya pikir itu fenomena biasa saja. Rasanya belum ada alasan fundamental yang kuat untuk asing keluar dari market," imbuhnya.
Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), dana asing yang masuk di pasar modal Indonesia mencapai Rp 41 triliun. Sampai penutupan perdagangan sesi I, asing melakukan transaksi beli bersih (foreign net buy) senilai Rp 945 miliar di seluruh pasar.
Berikut kinerja pasar modal di dunia sejak awal tahun hingga Jumat 30 Mei 2014 lalu:
Sampai penutupan perdagangan akhir pekan lalu Jumat 30 Mei 2014, IHSG sudah tumbuh 14,5% sejak awal tahun ini. Pertumbuhannya ini paling tinggi di dunia, dibuntuti Bursa India sebesar 14,34% dan Bursa Filipina 12,87%.
Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menyatakan, pertumbuhan IHSG ini tak lepas dari peranan dana investor asing yang terus mengalir masuk ke lantai bursa. Adanya pemilu di dalam negeri membuat pelaku pasar optimistis akan adanya perubahan di ekonomi Indonesia.
"Selama ini asing masuk didorong oleh ekspektasi dan optimisme akan prospek Indonesia di tahun ini. Terutama kaitannya dengan tahun politik juga. Seperti beberapa waktu lalu kita mengetahui Jokowi Effect," ujarnya kepada detikFinance, Senin (2/6/2014).
Pekan lalu investor asing sempat menarik dana sekitar Rp 642,3 miliar dari lantai bursa. Menurutnya, hal itu wajar saja karena selama ini sudah menyimpan dana cukup besar dan ingin mengambil keuntungan sesaat.
"Kalaupun (dana asing) keluar saya pikir itu fenomena biasa saja. Rasanya belum ada alasan fundamental yang kuat untuk asing keluar dari market," imbuhnya.
Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), dana asing yang masuk di pasar modal Indonesia mencapai Rp 41 triliun. Sampai penutupan perdagangan sesi I, asing melakukan transaksi beli bersih (foreign net buy) senilai Rp 945 miliar di seluruh pasar.
Berikut kinerja pasar modal di dunia sejak awal tahun hingga Jumat 30 Mei 2014 lalu:
- Bursa Efek Indonesia, IHSG tumbuh 14.5%
- Bursa India, Indeks S&P Sensex tumbuh 14,34%
- Bursa Filipina, Indeks PSE tumbuh 12,87%
- Bursa Thailand, Indeks SET tumbuh 9,01%
- Bursa Singapura, Indeks Straits Times tumbuh 4,05%
- Bursa Australia, Indeks All Ordinaries tumbuh 2,25%
- Bursa Inggris, Indeks FTSE tumbuh 1,87%
- Bursa Amerika Serikat (AS), Indeks Dow Jones tumbuh 0,74%
- Bursa Malaysia, Indeks FTSE tumbuh 0,35%
- Bursa Korea Selatan, Indeks KOSPI minus 0,81%
- Bursa Hong Kong, Indeks Hang Seng minus 0,96%
- Bursa Tiongkok, Indeks Komposit Shanghai minus 3,63%
- Bursa Jepang, Indeks Nikkei 225 minus 10,18%