Kamis, 25 Mei 2023

Equity World | Wall Street Memerah: Dow Turun 4 Hari Beruntun Dipicu Kekhawatiran AS Bangkrut

Equity World | Wall Street Memerah: Dow Turun 4 Hari Beruntun Dipicu Kekhawatiran AS Bangkrut

Equity World | Wall Street berakhir turun pada perdagangan Rabu (24/5). Terseret pembicaraan berlarut-larut tanpa kesepakatan antara Gedung Putih dan perwakilan Partai Republik tentang peningkatan plafon utang Amerika Serikat (AS).

Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 255,59 poin atau 0,77% menjadi 32.799,92, S&P 500 kehilangan 30,34 poin atau 0,73% menjadi 4.115,24, dan Nasdaq Composite turun 76,08 poin atau 0,61% menjadi 12.484,16.

Kurangnya kemajuan dalam meningkatkan batas utang pemerintah AS sebesar US$31,4 triliun menjelang tenggat waktu 1 Juni, telah membuat investor gelisah karena risiko bencana gagal bayar semakin besar.

Presiden AS Joe Biden dari Partai Demokrat dan negosiator utama Kongres dari Partai Republik Kevin McCarthy menggelar apa yang disebut Gedung Putih sebagai pembicaraan produktif.

"Sampai kemarin, investor sangat optimis dengan resolusi plafon utang AS," kata Angelo Kourkafas, senior investment strategist di Edward Jones.

"Tapi sekarang saat kita semakin dekat ... ke tanggal 1 Juni, kita melihat beberapa kehati-hatian lagi."

Sepuluh dari 11 sektor S&P 500 berakhir di wilayah negatif, dengan real estat paling banyak jatuh. Energi adalah satu-satunya pemenang sektor.

Indeks Volatilitas CBOE, yang dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, melayang di sekitar level tertinggi tiga minggu.

Kebijakan Federal Reserve juga menjadi fokus. Saham menahan penurunan mereka setelah rilis risalah dari pertemuan Fed 2-3 Mei menunjukkan bahwa pejabat The Fed "secara umum setuju" bulan lalu bahwa perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut "menjadi kurang pasti."

Investor mengharapkan bank sentral menghentikan kampanye kenaikan suku bunga yang agresif pada pertemuan 13-14 Juni.

Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan, prihatin dengan kurangnya kemajuan inflasi dan sementara melewatkan kenaikan suku bunga pada pertemuan bank sentral bulan depan mungkin saja terjadi, akhir kampanye kenaikan tidak mungkin terjadi.

"Ekonomi masih baik-baik saja, dan dari sudut pandang The Fed sebenarnya tidak ada alasan untuk mundur dari kebijakan moneter yang lebih ketat," kata Paul Nolte, senior wealth advisor and market strategist di Murphy & Sylvest Wealth Management.

Sementara itu berita seputar perusahaan, saham Citigroup Inc turun 3,1% karena bank membatalkan penjualan unit konsumen Banamex Meksiko senilai US$7 milia.

Saham Agilent Technologies Inc turun sekitar 6% setelah perusahaan memangkas perkiraan penjualan dan laba tahunannya.

Saham pemilik TurboTax, Intuit Inc turun 7,5% setelah perkiraan laba yang mengecewakan.

Rabu, 24 Mei 2023

Equity World | Negosiasi Plafon Utang AS Masih Alot, Wall Street Merah Lagi

Equity World | Negosiasi Plafon Utang AS Masih Alot, Wall Street Merah Lagi

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak dibuka memerah pada perdagangan Selasa (23/5/2023) waktu setempat, seiring pertemuan penting soal plafon utang antara Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy yang tidak menghasilkan solusi.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,39%, S&P 500 merosot 0,34%, dan Nasdaq Composite melemah 0,26%.Melansir CNBC International, McCarthy dan Biden bertemu di Gedung Putih pada Senin malam waktu AS, dalam diskusi yang oleh sang Ketua DPR deskripsikan sebagai "produktif" dan "profesional."

Pembicaraan terbaru yang berlangsung selama satu jam--hanya beberapa hari sebelum tanggal awal Amerika Serikat dapat mengalami gagal bayar--berakhir tanpa solusi tetapi terdengar nada yang lebih positif.

"Presiden dan saya mengetahui batas waktu, jadi saya pikir kami akan berbicara setiap hari ... sampai kita menyelesaikannya," kata McCarthy, mencatat bahwa kedua tim akan "kembali bersama dan bekerja semalaman" untuk mencapai kompromi.

Investor terus memantau negosiasi batas utang di Washington dengan seksama, berharap mendapatkan kepastian lebih menjelang tanggal X alias X-date pada 1 Juni mendatang.

"Kita mengirimkan sinyal yang sangat negatif tentang kemampuan kita dalam menjalankan ekonomi, apalagi menjadi penopang bagi dunia lain, dan pasar sejauh ini sebenarnya menghadapinya dengan sangat baik," kata Mohamed El-Erian kepada "Squawk Box" CNBC International pada Selasa.

Meskipun ada hambatan ini, dan ketidakpastian seputar langkah suku bunga Federal Reserve selanjutnya, penasihat ekonomi utama tersebut mengatakan ia sangat terkesan dengan stabilitas pasar. El-Erian juga melihat valuasi S&P 500 saat ini dihargai dengan wajar.

Selasa, 23 Mei 2023

Equity World | Wall Street Mixed, Investor Menanti Keputusan Utang AS

Equity World | Wall Street Mixed, Investor Menanti Keputusan Utang AS

Equity World | Bursa saham AS, Wall Street berakhir dua arah atau mixed pada perdagangan Senin waktu setempat. Nasdaq menguat didorong kenaikan saham Alphabet dan Meta Platforms.

Sementara S&P 500 berakhir hampir stagnan karena investor menahan diri dari taruhan besar menjelang putaran baru pembicaraan tentang menaikkan plafon utang AS.

S&P 500 (.SPX) naik tipis 0,02% menjadi berakhir pada 4.192,63 poin, Nasdaq Composite Index (.IXIC) naik 0,50% ke 12.720,78 poin, sedangkan Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 0,42% ke 33.286,58 poin.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden dan anggota kongres dari Partai Republik Kevin McCarthy bertemu membahas peningkatan plafon utang federal. Pertemuan ini hanya 10 hari sebelum Amerika Serikat dapat menghadapi gagal bayar yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Investor pada dasarnya mengatakan, kami memberikan setidaknya kemungkinan 60:40 bahwa mereka akan mencapai kesepakatan pada waktunya," kata KeSala Strategi Investasi CFRA Research, Sam Stovall, dilansir dari Reuters, Selasa (23/5/2023).

"Kesepakatan bisa saja menjadi perpanjangan, menendangnya untuk memutuskan plafon utang ketika mereka juga membahas anggaran pada bulan September," imbuhnya.

Komentar oleh Presiden The Fed St. Louis James Bullard pada hari Senin menyampaikan bahwa Federal Reserve mungkin masih perlu menaikkan suku bunga acuannya setengah poin lagi tahun ini mendorong dolar AS.

Investor juga akan mencari petunjuk tentang kebijakan moneter dari banyak pembicara Fed dan poin data utama minggu ini seperti indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) bulan April dan barang tahan lama.

Pembacaan indeks PCE, pengukur inflasi pilihan Fed, akan dirilis pada hari Jumat.

Saham terkait teknologi mengangkat pasar, dengan Alphabet Inc (GOOGL.O) naik 1,87% dan Meta Platforms Inc (META.O) naik 1,1%.

"Ketika drama pagu utang meningkat, saham teknologi berkapitalisasi besar telah menjadi perdagangan defensif favorit baru Wall Street," kata Analis Pasar Senior OANDA, Edward Moya.

Apple Inc (AAPL.O) turun 0,55% setelah Loop Capital menurunkan peringkat saham pembuat iPhone menjadi "tahan" dari "beli", penurunan peringkat pertama dalam lima bulan menurut data Refinitiv.

Senin, 22 Mei 2023

Equity World | Siap-Siap Ya....Harga Emas Sepertinya Bakal Naik Terus Nih

Equity World | Siap-Siap Ya....Harga Emas Sepertinya Bakal Naik Terus Nih

Equity World | Harga emas kembali melonjak menyusul meningkatnya kekhawatiran pasar mengenai krisis perbankan Amerika Serikat (AS) serta harapan melunaknya kebijakan suku bunga di AS.

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (19//5/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.976,56 per troy ons. Harganya melonjak 0,95%.

Harga emas masih menguat pada pagi hari. Pada perdagangan Senin (22/5/2023) pukul 06:42 WIB, harga emas di pasar spot internasional ada di posisi US$ 1.980,86 per troy ons. Harganya menguat 0,22%.

Harga emas sebenarnya jatuh pada sepanjang pekan lalu. Dalam lima hari perdagangan pekan lalu, emas melemah selama tiga hari. Secara keseluruhan, harga emas jatuh 1,72% sepekan.

Harga emas baru melonjak pada Jumat pekan lalu dan masih kencang pagi ini karena lagi-lagi pasar khawatir dengan kondisi perbankan AS.

Harapan melunaknya kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) juga menambah daya tarik emas.

Krisis perbankan masih menjadi kekhawatiran setelah Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengingatkan kepada kepala eksekutif bank jika kemungkinan akan dibutuhkan lebih banyak merger setelah krisis perbankan.

Pernyataan Yellen ini membuat pasar khawatir jika krisis perbankan AS belum benar-benar berakhir.

Kondisi ini bisa memicu ketidakpastian sehingga emas sebagai aset aman makin dicari.

Emas makin bersinar setelah Chairman The Fed Jerome Powell, pada akhir pekan lalu, mengatakan jika krisis perbankan di AS bisa membuat The Fed tidak akan menaikkan suku bunga setinggi mungkin demi inflasi.

Terlebih, The Fed harus menyeimbangkan ketidakpastian tentang dampak kenaikan biaya pinjaman akibat kenaikan di masa lalu ataupun krisis perbankan AS.

"Emas kini ada dalam kondisi bullish. Ke depan, harganya berpotensi bergerak dalam tren kenaikan," tutur analis dari FXStreet, Ross J Burland.