Jumat, 31 Maret 2023

Equity World | Wall Street Ditutup Menguat Jelang Rilis Data PCE

Equity World | Wall Street Ditutup Menguat Jelang Rilis Data PCE

Equity World
| Wall Street ditutup menguat pada penutupan perdagangan Kamis (30/3/2023). Kenaikan ditopang data ketenagakerjaan dan meredanya kekhawatiran akan sektor perbankan AS.

Dow Jones Industrial Average naik lebih dari 141 poin atau 0,43% selama perdagangan reguler Kamis. S&P 500 naik 0,57%, dan Nasdaq yang padat teknologi menguat 0,73%.

Tiga rata-rata utama juga bergerak untuk minggu yang positif. Dow naik 1,93%, dan S&P 500 naik 2%. Kedua indeks berada di jalur untuk kinerja mingguan terbaik mereka sejak Januari. Nasdaq naik 1,6% untuk minggu ini.

Kenaikan hari Kamis terjadi setelah jumlah klaim pengangguran mingguan mencapai 198.000, naik 7.000 dari minggu sebelumnya. Mendinginnya pasar tenaga kerja menambah optimisme Wall Street bahwa Fed akan segera mengakhiri siklus kenaikan suku bunga. Saham-saham semikonduktor menikmati hari yang indah, dengan AMD dan Nvidia naik lebih dari 1%.

Pembacaan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) bulan Februari akan dirilis pada hari Jumat. PCE adalah metrik favorit the Fed dalam mengukur inflasi.

Ekonom memperkirakan PCE inti naik 0,4% secara bulanan, dan bertambah 4,7% dari 12 bulan sebelumnya, menurut Dow Jones.

Kamis, 30 Maret 2023

Equity World | Harga Emas Anjlok Jadi Segini, Masih Ada Harapan untuk Naik?

Equity World | Harga Emas Anjlok Jadi Segini, Masih Ada Harapan untuk Naik?

Equity World | Harga emas mulai anjlok. Namun, sang logam mulia masih memiliki harapan cerah menjelang akhir tahun nanti.

Pada penutupan perdagangan Rabu (29/3/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.964,04 per troy ons. Harga sang logam mulia menyusut 0,49%.

Pelemahan tersebut berbanding terbalik dengan hari sebelumnya di mana emas terbang 0,88%.

Harga emas juga masih melemah pada pagi hari ini. Pada perdagangan hari ini, Kamis (30/3/2023) pukul 06:20 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1.963,62 per troy ons. Harganya melandai 0,02%.

Emas melandai setelah dolar Amerika Serikat (AS) menguat tajam kemarin. Pelemahan emas juga disebabkan semakin meredanya kekhawatiran pasar mengenai krisis perbankan AS.

Indeks dolar AS ditutup di posisi 102,64 kemarin. Posisi tersebut lebih tinggi dibandingkan pada hari sebelumnya yang tercatat 102,43.

Penguatan dolar AS ini tentu saja berdampak negatif ke logam mulia. Dolar yang menguat membuat harga beli emas naik sehingga semakin tidak terjangkau.

Ambruknya emas hari ini ini hanya berselang beberapa hari setelah sang logam mulia terbang tinggi.

Emas mengangkasa pada 10-23 Maret 2023. Pada periode tersebut, emas melambung 8,9%.

Lonjakan harga emas pada periode tersebut ditopang oleh kekhawatiran pasar setelah tiga bank Amerika Serikat (AS) kolaps yakni Silicon Valley Bank (SVB), Silvergate Bank, dan Signature Bank.

Namun, sejalan dengan meredanya krisis maka daya tarik emas pun memudar.

Kendati demikian, analis ING masih melihat jika emas berpeluang besar menguat tajam. ING memperkirakan harga emas akan berada di kisaran US$ 2.000 pada kuartal IV-2023.

"Harga emas diperkirakan akan melemah dalam jangka pendek. Namun, emas akan terus merangkak naik pada semester II tahun ini dan bisa bergerak di kisaran US$ 2.000 pada kuartal IV-2023," tulis ING dalam laporannya, dikutip dari Kitco News.

Namun, ada syarat yang harus dipenuhi agar emas bisa terbang lagi.

"Asumsinya adalah jika krisis di perbankan memburuk dan The fed mulai memangkas suku bunga pada akhir tahun," imbuh ING.

Rabu, 29 Maret 2023

Equity World | Wall Street Turun Pada Selasa (28/3), Ada Aksi Ambil Untung di Sektor Teknologi

Equity World | Wall Street Turun Pada Selasa (28/3), Ada Aksi Ambil Untung di Sektor Teknologi

Equity World | Wall Street melemah pada hari Selasa karena investor mempertimbangkan komentar dari regulator utama Amerika Serikat (AS) tentang bank-bank yang kesulitan. Para pelaku pasar menjual saham-saham yang terkait dengan teknologi setelah kenaikan kuat baru-baru ini.

Selasa (28/3), Dow Jones Industrial Average turun 37,83 poin atau 0,12% menjadi 32.394,25. Indeks S&P 500 melemah 6,26 poin atau 0,16% menjadi 3.971,27. Nasdaq Composite turun 52,76 poin atau 0,45% menjadi 11.716,08.

Michael Barr, regulator perbankan utama Federal Reserve mengatakan kepada panel Senat bahwa Silicon Valley Bank (SVB) melakukan pekerjaan yang "mengerikan" dalam mengelola risiko sebelum keruntuhannya.

Saham Apple dan Microsoft bersama dengan saham terkait teknologi lainnya berakhir turun dan menjadi salah satu hambatan terbesar di S&P 500.

"Ini sedikit tindak lanjut dari penurunan saham teknologi kemarin. Anda melihat sedikit aksi ambil untung," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan saham di Wedbush Securities di Los Angeles kepada Reuters.

Indeks teknologi S&P 500 turun 0,5% pada hari Selasa, memperpanjang penurunan minggu ini. Tetapi, indeks teknologi masih tetap naik tajam untuk kuartal pertama.

Indeks perbankan regional KBW turun 0,2% pada perdagangan yang berakhir pagi waktu Indonesia. Saham First Citizens BancShares Inc naik tipis setelah kemarin saham naik lebih dari 50%. First Citizens mengatakan akan mengakuisisi simpanan dan pinjaman dari Silicon Valley Bank.

Saham bank ini dijual tajam setelah masalah SVB mencuat.

"Prospek peraturan yang lebih ketat untuk bank dengan simpanan di atas US$ 100 miliar meningkatkan tingkat kecemasan bagi mereka yang saat ini dianggap sedang berjuang," kata James.

Imbal hasil Treasury naik lebih tinggi, juga membebani saham-saham yang berfokus pada teknologi. Imbal hasil surat utang negara AS ini telah naik dari posisi terendah enam bulan pada hari Jumat.

Semalam, sebuah survei menunjukkan kepercayaan konsumen AS secara tak terduga meningkat pada bulan Maret. Tetapi, data juga menunjukkan bahwa orang Amerika menjadi sedikit cemas tentang pasar tenaga kerja.

Mendekati akhir kuartal, investor menantikan kinerja kuartalan bank yang akan datang. Kinerja perbankan akan memberi rincian lebih lanjut tentang kesehatan sektor ini setelah runtuhnya Silicon Valley dan Signature Bank.

Harga saham Alibaba Group Holding melonjak 14,3% setelah perusahaan ini mengatakan berencana membagi bisnisnya menjadi enam unit utama yang meliputi e-commerce, media, dan cloud.

Setelah bel penutupan, harga saham Micron Technology Inc naik sekitar 1%. Micron memperkirakan pendapatan kuartal ketiga sejalan dengan ekspektasi Wall Street. Micron ditutup turun 0,9% di sesi reguler.

Selasa, 28 Maret 2023

Equity World | Kabar Baik Bagi IHSG, Wall Street Meroket!

Equity World | Kabar Baik Bagi IHSG, Wall Street Meroket!

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street menguat tajam pada pembukaan perdagangan Senin (27/3/2023). Sektor perbankan yang mengalami tekanan belakangan ini berbalik menguat tajam.

Indeks Dow Jones memimpin penguatan sebesar 0,9%, disusul S&P 500 0,7% dan Nasdaq 0,3%.

Saham bank First Republic melesat hingga 27%, kemudian PacWest naik 6%.

"Otoritas sekali lagi bekerja keras guna menyelesaikan masalah yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Hal yang terpenting adalah otoritas di AS dan Eropa menunjukkan kemampuan yang cepat dan tegas dalam menangani dampak dari turbulensi baru-baru ini serta membendungnya sebelum memburuk. Kepercayaan pelaku pasar juga perlahan-lahan mulai pulih," kata Craig Erlam, analis pasar senior di Oanda, sebagaimana dikutip CNBC International.

Tekanan terhadap perbankan kecil sudah mulai mereda. Berdasarkan catatan CNBC International, penurunan deposit di bank kecil yang beralih ke bank besar sudah mulai menurun.

Selain itu, Lembaga simpan pinjam AS Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengumumkan First Citizens BancShare Inc akan membeli simpanan dan pinjaman Silicon Valley Bank (SVB). Pengumuman ini dua minggu setelah kejatuhan SVB yang mengawali krisis perbankan AS.

Kesepakatan itu mencakup pembelian sekitar $72 miliar atau sekitar Rp 1.019 triliun aset SVB dengan diskon $16,5 miliar, tetapi sekitar $90 miliar dalam bentuk sekuritas dan aset lainnya akan tetap dalam kurator untuk disposisi oleh FDIC.

Saham First Citizen langsung meroket lebih dari 40% pada perdagangan hari ini.

Penguatan Wall Street jika mampu dipertahankan hingga penutupan perdagangan nanti tentunya bisa memberikan sentimen positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa besok.