Jumat, 24 April 2020

PT Equity World | Melonjak Rp 10.000, Berikut Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

PT Equity World | Melonjak Rp 10.000, Berikut Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

PT Equity World | Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Jumat (24/4/2020) berada di angka Rp 944.000 per gram. Angka tersebut naik Rp 10.000 jika dibandingkan harga emas pada Kamis (23/4/2020) kemarin. Sementara itu, harga buyback atau harga yang didapat jika pemegang emas Antam ingin menjual emas batangan tersebut berada di harga Rp 843.000. Harga itu naik Rp 10.000 jika dibandingkan kemarin. Sebagai catatan, harga emas Antam tersebut berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.

Harga Emas Hari Ini, 24 April 2020 | PT Equity World



 Adapun sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017 pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45 persen, sertakan nomor NPWP setiap kali transaksi. Setiap pembelian emas batangan akan disertai dengan bukti potong PPh 22. Berikut rincian harga emas Antam:
0,5 gram Rp 495.500
1 gram Rp 944.000
2 gram Rp 1.837.000
3 gram Rp 2.734.000
5 gram Rp 4.540.000
10 gram Rp 9.015.000
25 gram Rp 22.430.000
50 gram Rp 44.785.000
100 gram Rp 89.500.000
250 gram Rp 223.500.000
500 gram Rp 446.800.000
1.000 gram Rp 893.600.000


Kamis, 23 April 2020

Equity World | Harga Emas Diprediksi Tembus Rp 1,5 Juta/gram, Kapan?

Equity World | Harga Emas Diprediksi Tembus Rp 1,5 Juta/gram, Kapan?

Equity World | Harga logam mulia emas dunia menguat tipis pada perdagangan Rabu pagi kemarin (22/4/2020) waktu Indonesia dan terus berlanjut hingga perdagangan sore. Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir tampaknya masih jadi penghambat harga emas untuk menguat tajam.

Data Refinitiv mencatat, Rabu pada pukul 07.25 WIB emas dunia di pasar spot dibanderol US$ 1.686,99/troy ons atau menguat tipis 0,08%. Harga emas memang cenderung flat. Namun sejak menyentuh level tertingginya di US$ 1.727,7/troy ons harga logam mulia cenderung tergelincir.

Pada 14 April 2020, harga emas menyentuh level tertinggi dalam 7,5 tahun terakhir. Sejak saat itu emas melorot 2,36%. Penyebab anjloknya harga emas adalah penguatan dolar AS. Pada periode yang sama indeks dolar yang mencerminkan posisi dolar AS di hadapan enam mata uang lainnya menguat 1,3%.

Namun yang mengagetkan, data Kitco mencatat, harga emas spot pada perdagangan pukul 19.49 WIB tadi malam atau 22 April pukul 08.47 waktu New York, menguat 0,92% di level US$ 1.703/troy ons.

Sementara data CNBC International mencatat, harga emas berjangka (futures) untuk pengiriman Juni juga naik 1,66% menjadi Rp 1.715/troy ons tadi malam waktu Indonesia. Dalam setahun terakhir, harga emas berjangka melesat 30,58%.

Kala perekonomian menghadapi terpaan badai, investor beramai-ramai memburu emas untuk mencari naungan perlindungan, sehingga harga emas mengalami apresiasi.

Harga emas juga mendapat dukungan dari kebijakan bank sentral global yang menerapkan tingkat suku bunga rendah. Selain itu kebijakan bank sentral (termasuk bank sentral AS, The Fed) dalam memberikan pelonggaran kuantitatif (QE) dengan membeli aset-aset finansial berbasis utang juga memicu penurunan yield (imbal hasil obligasi) yang membuat emas menjadi lebih menarik di mata investor.

Baru-baru ini, Bank of America Corp menaikkan target harga emasnya untuk periode 18 bulan ke depan. Harga emas diramal bisa menyentuh US$ 3.000/troy ons.


Harga Emas Hari Ini, 23 April 2020 | Equity World



Jika benar ini terjadi maka rekor tertinggi yang sempat dicapai pada 2011 saat harga emas mendekati US$ 2.000/troy ons terlampaui dan emas akan mencetak sejarah baru.

Prediksi Bank of America ini sama dengan analis WingCapital. "Secara historis kami melihat rasio utang terhadap PDB memiliki korelasi yang lebih besar dibandingkan dengan balance sheet [neraca] The Fed (terhadap harga emas)" tulis analis WingCapital yang dikutip Kitco.com, 29 Maret lalu.

Dengan kondisi saat ini, WingCapital memprediksi harga emas diprediksi akan mencapai US$ 3.000/troy ons, tapi dalam 3 tahun ke depan.

Satu troy ounce, mengacu aturan di pasar, setara dengan 31,1 gram, sehingga besaran US$ 3.000 per troy ounce dikonversi dengan membagi angka tersebut dengan 31,1 gram, hasilnya US$ 96,46 per gram. Dengan asumsi kurs rupiah Rp 15.500/US$, maka prediksi harga emas dunia itu yakni setara dengan Rp 1,50 juta/gram.

Sementara itu, harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Rabu kemarin (22/4/2020) naik 0,46% atau sebesar Rp 4.000 menjadi Rp 879.000/gram, dari harga hari sebelumnya Rp 875.000/gram.


Rabu, 22 April 2020

Equity World | Anjlok Terseret Krisis Minyak

Equity World | Anjlok Terseret Krisis Minyak

Equity World | Pasar saham Wall Street pada penutupan Selasa (Rabu pagi WIB), anjlok terseret krisis minyak. Perdagangan terfokus pada pasar minyak yang harganya terus turun, bahkan minyak mentah WTI untuk kontrak Mei dihargai negatif, di bawah nol. Dow Jones Industrial Average merosot 631,56 poin, atau lebih 2,6% menjadi 23.018,88. Dalam dua hari ini, Dow sudah terpangkas lebih 1.200 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 turun 2,7% menjadi 2.736,56, sedangkan Nasdaq Composite turun 3,5% menjadi 8.263,23.


Fokus pasar masih pada kejadian aneh terkait minyak berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI). Pada hari Senin, harga minyak WTI untuk kontrak Mei jatuh dibawah nol dan berada di level negatif aktual, yang berarti produsen akan membayar seseorang untuk mengambil minyak dari tangan mereka. Ini sangat aneh sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang kerugian mendalam bagi industri energi yang menghantam ekonomi AS lebih jauh. Kejatuhan harga minyak menjadi indikasi dampak dari kerusakan ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi virus corona (Covid-19). Pencegahan penularan Covid-19 yang mengharuskan orang tetap tinggal di rumah dan pabrik-pabrik serta perkantoran tutup telah menurunkan permintaan minyak secara tajam. Di sisi lain, kilang minyak di AS dikabarkan sudah terisi hampir penuh.


Polling Harga Emas Dunia, Berapa Harganya di Akhir Tahun Ini? | Equity World


"Jika kita membutuhkan pengingat tentang penurunan mendadak dan aneh, minyak berjangka WTI untuk kontrak Mei dihargai negatif," kata Tom Lee, kepala penelitian di Fundstrat Global Adivsors, dalam sebuah catatan. Yang lebih memprihatinkan lagi, kontrak minyak WTI untuk bulan Juni, lebih aktif diperdagangkan, juga melorot 43,4% menjadi US$ 11,57 per barel. Sementara itu, harga minyak yang menjadi acuan internasional, Brent, juga turun menjadi US$ 19.01 per barel. John Kilduff, mitra pendiri di Again Capital, mengatakan pemotongan produksi minyak di AS harusnya memperbaiki situasi.“Saya dapat memberi tahu Anda bahwa AS telah memangkas produksi 700.000 barel. Kami berada di 13,1 [juta] beberapa minggu yang lalu. kita akan melihat data dari laporan mingguan Departemen Energi,” katanya. Sadad Al-Husseini, pemilik Husseini Energy Co., mengatakan masalah permintaan jelas dalam data. “Permintaan telah runtuh. Saya tidak bisa melihat bagaimana kontrak April bisa bertahan, karena tidak ada lagi permintaan untuk minyak,” katanya. Rob Thummel, manajer portofolio di Tortoise, melihat peluang dalam beberapa saham energi.“Untuk saham yang memberi dividen, fokus kami adalah pada midstream dan perusahaan-perusahaan ini tangguh. Mereka benar-benar menghasilkan uang tunai dan tidak memiliki eksposur harga komoditas ,” katanya.


Selasa, 21 April 2020

Equity World | Wall Street Anjlok karena Harga Minyak Jatuh ke Level yang Belum Pernah Terjadi

Equity World | Wall Street Anjlok karena Harga Minyak Jatuh ke Level yang Belum Pernah Terjadi

Equity World | Wall Street tertekan ke level terdalam dalam enam pekan. Investor gelisah karena harga minyak jatuh ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Selain itu, beberapa kinerja emiten juga mengalami penurunan.

Mengutip Bloomberg, Selasa (21/4/2020), Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 592,05 poin atau 2,44 persen ke level 23.650,44. Untuk S&P 500 juga melemah 51,40 poin atau 1,79 persen ke level 2.823,16. Sedangkan Nasdaq tertekan 89,41 poin atau 1,03 persen ke level 8.560,73.

Saham Chevron dan Exxon memimpin kerugian dalam indeks blue-chip karena harga minyak berjangka AS berubah negatif untuk pertama kalinya, terutama karena akhir kontrak Mei memaksa penerimaan fisik pada saat kapasitas penyimpanan rendah.

"Jika ada satu hal yang pasti tentang minyak adalah harganya yang sangat tidak dapat diprediksi, terutama karena harga benar-benar ditentukan di pasar berjangka," kata direktur E*Trade Financial Rick Swope.

"Ketika berbicara tentang minyak, ekspektasi sering menentukan kenyataan." tambah dia.


Emas berjangka "rebound" setelah tiga hari berturut-turut merosot | Equity World


Setelah penutupan perdagangan, IBM melaporkan penurunan pendapatan di kuartal I 2020 dan menarik perkiraan labanya untuk tahun ini.

Sementara itu, Kongres AS terus menegosiasikan RUU belanja baru untuk mengimbangi dampak pandemi Corona, dan muncul tanda-tanda bahwa New York telah melewati masa terburuk wabahnya.