Senin, 09 Desember 2019

PT Equity World | Saham Asia: Data China dan Pesimisme Perdagangan Hentikan Pembeli Mengikuti Wall Street

PT Equity World | Saham Asia: Data China dan Pesimisme Perdagangan Hentikan Pembeli Mengikuti Wall Street

PT Equity World  | Pedagang saham Asia harus menanggung beban data akhir pekan dan kisah-kisah yang meredupkan prospek kesepakatan fase-pertama antara Amerika Serikat (AS) dan China. Akibatnya, indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,18% saat menjelang pembukaan Eropa pada hari Senin. Di sisi lain, NIKKEI Jepang mencatat kenaikan hampir 0,30% setelah Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga (Q3) melonjak melewati perkiraan awal dan konsensus pasar.

Di antara data, angka perdagangan bulan November China memainkan peran mereka. Selanjutnya, pembatasan Beijing untuk menggunakan komputer dan perangkat lunak asing ke kantor-kantor pemerintah, ditambah dengan protes terbaru Hong Kong, membuat ketakutan perang perdagangan pada kartu menjelang batas waktu pada barang-barang China dari AS. Hal ini terutama mendorong ekuitas China dan Hong Kong selatan sementara pasar di Australia dan Selandia Baru menyambut peluang peningkatan stimulus kebijakan moneter lebih lanjut dari China.

Selanjutnya, BSE SENSEX India mencatat kenaikan 0,25% menjadi 40.545 sedangkan PSEi Composite Filipina turun tiga poin menjadi 7.798 pada saat penulisan. Selanjutnya, IDX Composite Indonesia naik 0,10% sementara KOSPI Korea berhasil naik +0,34%.


PT Equity World
Pergerakan Harga Emas Comex Hari Ini, 9 Desember 2019 | PT Equity World



Nada risiko pasar sebagian besar tetap lamban dengan imbal hasil treasury AS 10-tahun turun menjadi 1,84% sementara S&P 500 Futures kehilangan 0,16% menjadi 3,141.

Pada hari Jumat, ketenagakerjaan yang optimis dan angka sentimen konsumen mendorong tolok ukur Wall Street ke rekor tertinggi.

Pertemuan kebijakan moneter oleh bank sentral AS, Eropa dan Filipina akan bergabung dengan pemilu di Inggris Raya dan perang dagang AS-China, mempertimbangkan tenggat waktu tarif AS 15 Desember, untuk menghibur para pelaku pasar global pekan ini. Sementara sebagian besar bank sentral secara luas diharapkan tidak mengubah kebijakan moneter mereka saat ini, peristiwa di sekitar Inggris, AS dan China adalah sesuatu yang mempertanyakan sentimen perdagangan tantangan.

Jumat, 06 Desember 2019

Equity World | Harga Emas Antam Turun ke Rp751 Ribu per Gram

Equity World | Harga Emas Antam Turun ke Rp751 Ribu per Gram

Equity World | Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp751 ribu per gram pada Jumat (6/12) atau turun Rp1.000 dari Rp752 ribu per gram pada Kamis (5/12). Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) turun Rp1.500 per gram dari Rp669.500 menjadi Rp668 ribu per gram pada hari ini.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp400 ribu, 2 gram Rp1,45 juta, 3 gram Rp2,15 juta, 5 gram Rp3,57 juta, 10 gram Rp7,08 juta, 25 gram Rp17,06 juta, dan 50 gram Rp35,13 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp70,2 juta, 250 gram Rp175,25 juta, 500 gram Rp350,3 juta, dan 1 kilogram Rp700,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.480,9 per troy ons atau melemah 0,15 persen. Sebaliknya, harga emas di perdagangan spot naik 0,01 persen ke US$1.476,11 per troy ons pada pagi ini.

Analis Maxco Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan harga emas kembali terangkat di pasar spot karena sentimen kelanjutan negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan China. Negeri Tirai Bambu kabarnya tak sepakat untuk menambah pembelian produk agrikultur pada kesepakatan yang tengah dirancang.

"Pergerakan emas terangkat berita ketidaksepakatan AS-China terkait produk agrikultur," kata Suluh kepada CNNIndonesia.com.


Equity World



Duh! Harga Emas Antam Terjungkal Lagi, Terkoreksi Seceng | Equity World



Kendati begitu, ia melihat kilau harga emas tidak cukup kuat pada hari ini. Proyeksinya, harga emas hanya bergerak di rentang yang sempit dari kisaran US$1.470 per troy ons sampai US$1.480 per troy ons pada hari ini.

"Penembusan level harga di atas atau di bawah level itu akan memicu tren baru harga emas pada minggu depan," katanya.

Hanya saja, ia melihat ada beberapa sentimen lain yang sekiranya bisa mempengaruhi laju harga emas. Pertama, sentimen data ekonomi AS yang masih cukup lemah. Kedua, pengumuman hasil negosiasi AS-China pada 15 Desember mendatang.

"Jelang akhir tahun pergerakan akan cenderung menarik, setidaknya sampai libur Natal dan Tahun Baru. Pelaku pasar akan rehat menikmati liburan," pungkasnya.

Kamis, 05 Desember 2019

Equityworld Futures | Investor Hati-hati, Harga Emas Hari Ini Menjauh dari Level Tertinggi

Equityworld Futures | Investor Hati-hati, Harga Emas Hari Ini Menjauh dari Level Tertinggi

Equityworld Futures | Harga emas hari ini semakin menjauh dari level tertinggi dalam satu bulan terakhir, gara-gara investor menunggu kejelasan tentang pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China.

Mengacu Bloomberg pukul 23.16 WIB, harga emas hari ini di pasar spot turun 0,27% jadi US$ 1.477.65 per ons troi, setelah menyentuh level tertinggi sejak 7 November di US$ 1.484. Sementara harga emas berjangka AS melorot 0,36% ke US$ 1.479,10.

Washington dan Beijing bergerak lebih dekat untuk menyetujui jumlah tarif yang akan mereka batalkan dalam kesepakatan perdagangan fase satu, Bloomberg melaporkan pada Rabu (4/12), mengutip sumber.



"Investor berhati-hati tentang apa yang akan terjadi jika tidak terjadi kesepakatan sebelum 15 Desember, mengingat berita utama yang telah kami lihat dalam beberapa minggu terakhir," kata Analis ING Warren Patterson kepada Reuters.

AS bakal mengenakan tarif 15% atas impor China senilai US$ 156 miliar yang berlaku mulai 15 Desember nanti.

"Arah ke sana ke sini dalam kesepakatan perdagangan telah mengacaukan pasar emas," ujar Patterson yang menambahkan, efek dari berita utama atas harga emas akan lebih intens menjelang 15 Desember.

Sementara bursa saham Eropa memulihkan beberapa kerugian di sesi sebelumnya, menyusul peringatan Presiden AS Donald Trump bahwa kesepakatan dengan China mungkin harus menunggu sampai setelah Pemilihan Presiden AS pada November 2020.

Equityworld Futures


AS-China Bisa Rujuk, Harga Emas Antam Turun Seceng! | Equityworld Futures



Harga emas sudah naik sekitar 15% sepanjang tahun ini, terutama akibat sengketa perdagangan AS-China yang berlangsung selama 17 bulan. Tapi, bulan ini harga emas ada di kisaran US$ 1.444-US$ 1.478.

Sedang DPR AS menyetujui RUU yang akan menuntut Washington untuk memperkuat tanggapannya terhadap tindakan keras China terhadap minoritas Muslim Uighur, bisa mengancam hubungan perdagangan.

Rabu, 04 Desember 2019

Equityworld Futures | Trump Lagi.. Trump Lagi..! Harga Emas Bersiap Terbang Tinggi

Equityworld Futures | Trump Lagi.. Trump Lagi..! Harga Emas Bersiap Terbang Tinggi

Equityworld Futures | Harga emas global menguat pada perdagangan Selasa (3/12/19) dan mencapai level tertinggi satu pekan. Semakin meredupnya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China membuat harga emas melesat.

Sejak pagi hingga siang hari harga emas sebenarnya tidak banyak bergerak, tetapi memasuki sore hari perlahan beranjak naik.

Penguatan emas terakselerasi setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan sebaiknya kesepakatan dagang dengan China dilakukan setelah Pemilihan Umum (Pemilu) AS 2020. Pada pukul 20:35 WIB, harga emas global diperdagangkan di level US$ 1.474,45/troy ons, menguat 0,83% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

"Dalam beberapa hal, saya menyukai gagasan menunda kesepakatan dengan China sampai Pemilu selesai, tapi mereka ingin membuat kesepakatan sekarang dan kita akan melihat apakah kesepakatan itu akan benar terjadi," kata Trump saat diwawancarai oleh wartawan di London dalam pertemuan NATO, sebagaimana dilansir CNBC International.

Pemilu di AS akan dilangsungkan pada November 2020, dan jika benar Trump menunda kesepakatan tersebut, perekonomian global berisiko kembali melambat. Apalagi Pemerintah Washington masih berencana menaikkan bea masuk importasi barang dari China pada 15 Desember nanti jika sampai tenggat waktu tersebut kesepakatan dagang tidak diteken.

Kini perang dagang bukannya selesai, tetapi malah terancam tereskalasi. Seandainya AS menaikkan lagi bea masuknya, China kemungkinan besar akan melakukan hal yang sama. Belum lagi potensi terjadinya babak baru perang dagang AS vs Brasil dan Argentina.


Equityworld Futures

Trump Kobarkan Perang Kemana-mana, Harga Emas Melesat | Equityworld Futures


Menjelang dibukanya perdagangan sesi AS Senin kemarin Presiden AS Donald Trump berkicau di akun Twitternya. Presiden AS ke-45 ini kembali mengobarkan perang dagang, kali dengan dengan Brasil dan Argentina. Trump mengatakan akan menerapkan lagi bea masuk importasi baja dan aluminium dari kedua negara tersebut.

"Brasil dan Argentina telah melakukan devaluasi besar-besaran terhadap mata uang mereka, dan hal itu tidak bagus untuk petani kita. Oleh karena itu, efektif secepatnya, saya akan menerapkan lagi bea masuk semua baja dan aluminum yang masuk ke AS dari dua negara tersebut," kata Trump melalui akun Twitternya, sebagaimana dilansir CNBC International.

Dengan kesepakatan dagang AS-China yang berisiko ditunda, serta potensi meluasnya perang dagang, harga emas kembali mendapat tenaga untuk menguat.

Harga emas saat ini masih bergerak di bawah level US$ 1.480/troy ons, yang dianggap sebagai level kunci oleh banyak analis. Jika berhasil melewati level tersebut, peluang harga emas terbang tinggi kembali terbuka.