Jumat, 24 Mei 2019

Equity World | Harga Emas Antam Tertahan di Rp662 Ribu per Gram

Equity World | Harga Emas Antam Tertahan di Rp662 Ribu per Gram

Equity World | Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam terpantau stagnan di harga Rp662 ribu per gram pada perdagangan Kamis (23/5) ini. Pada perdagangan kemarin, harga logam mulia itu turun Rp1.000 per gram.

Harga pembelian kembali (buyback) juga stabil di posisi Rp587 ribu per gram. Emas batangan Antam dijual dalam berbagai ukuran, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Harga emas per gram pun berbeda untuk setiap ukuran emas. Berdasarkan situs logammulia.com, emas batangan Antam dengan ukuran 0,5 gram dijual dengan harga Rp355 ribu, sedangkan ukuran satu gram dijual dengan harga Rp662 ribu.


Lebih lanjut, emas dengan ukuran dua gram dijual dengan harga Rp1,27 juta, ukuran tiga gram sebesar Rp1,88 juta, ukuran lima gram sebesar Rp3,13 juta, dan ukuran sepuluh gram sebesar Rp6,19 juta.

Sedangkan emas dengan ukuran 25 gram dijual dengan harga Rp15,38 juta, ukuran 50 gram dijual dengan harga Rp30,68 juta, dan ukuran 100 gram dijual dengan harga Rp61,3 juta.

Lalu, emas dengan ukuran 250 gram dijual dengan harga Rp153 juta, ukuran 500 gram dijual dengan harga Rp305,8 juta, dan ukuran 1.000 gram dijual dengan harga Rp611,6 juta.

Selain menjual emas batangan polos, perusahaan pelat merah tersebut juga menjual emas batangan dengan motif batik dan emas tematik dengan harga yang berbeda-beda. Antam juga menyediakan perak murni 99,95 persen serta koin dinar dan dirham.

Sementara itu, harga emas global terpantau naik tipis pada perdagangan Rabu (23/5). Harga emas merangkak naik usai turun ke level terendah dalam dua minggu terakhir di sesi sebelumnya.

Harga Emas Naik Imbas Dolar Melemah | Equity World


Equity World


Kenaikan emas global dipicu pelemahan dolar AS dan jatuhnya pasar ekuitas akibat kekhawatiran perdagangan dagang babak baru serta menjelang rilis kebijakan moneter bank sentral AS, Federal Reserve.

Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik tipis 0,1 persen menjadi US$1.275,65 per ons. Sebelumnya harga emas global sempat jatuh ke level terendah sejak 3 Mei 2019 ke US$1.268,97 pada Selasa, (21/5).

Kamis, 23 Mei 2019

Equityworld Futures | Sentimen Positif-Negatif Sama Kuat, Harga Emas Stabil

Equityworld Futures | Sentimen Positif-Negatif Sama Kuat, Harga Emas Stabil

Equityworld Futures | Pergerakan harga emas masih sangat terbatas cenderung stabil. Sentimen perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China masih membuat instrumen emas tetap dipertahankan oleh investor.

Pada perdagangan hari Kamis (23/5/2019), harga emas kontrak pengiriman Juni di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) terkoreksi terbatas 0,05% ke level US$ 1.273,6/troy ounce setelah naik tipis 0,08% sehari sebelumnya.

Adapun harga emas di pasar spot terpantau menguat amat tipis 0,01% ke posisi US$ 1.273,5/troy ounce, setelah melemah 0,11 kemarin (22/5/2019).

Harga emas masih mendapat sokongan dari sejumlah ketidakpastian politik dan ekonomi global.

Setelah perang dagang AS-China jilid II resmi dimulai pekan lalu, kini ancaman eskalasi kembali muncul.

Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin mengatakan bahwa AS akan mulai memberlakukan tarif impor untuk barang-barang asal China senilai US$ 300 miliar setidaknya dalam waktu satu bulan ke depan.

Sebagai informasi, AS sudah memberlakukan tarif 25% pada barang China senilai US$ 200 miliar pekan lalu. Sementara saat ini untuk barang-barang lain yang senilai US$ 300 miliar belum menjadi korban perang dagang.

Apabila AS benar memberlakukan kebijakan sesuai dengan perkataan Mnuchin, maka akan ada barang China senilai US$ 500 miliar yang menjadi objek perang dagang. China pun hampir pasti akan menerapkan kebijakan serupa. Perang dagang ronde 3 menjadi sulit untuk dihindari.

Apalagi Mnuchin juga mengatakan bahwa pihaknya belum merencanakan dialog dagang dengan China hingga hari Rabu (22/5/2019), mengutip CNBC International.

Damai dagang menjadi terasa sangat jauh. Perlambatan ekonomi akibat dua raksasa ekonomi global saling hambat hubungan dagang yang sudah mulai terasa sejak tahun 2018 semakin sulit hilang. Bahkan berpotensi bertambah parah.

Alhasil potensi koreksi nilai aset pun meningkat, terlebih pada instrumen-instrumen berisiko. Emas yang biasanya menjadi instrumen pelindung nilai (hedging) pun masih dipertahankan untuk menghindari kerugian yang parah.

Beralih ke Benua Biru, nasib perceraian Inggris dengan Uni Eropa (brexit) yang kian tak pasti telah memaksa pemimpin House of Common, Andrea Leadsom mundur dari jabatannya.

Dirinya mengatakan bahwa tidak ingin mendukung pemerintahan yang memasukkan opsi referendum kedua pada pemungutan suara atas proposal brexit. Karena menurut Leadsom, referendum merupakan sesuatu yang sangat berisiko membawa perpecahan.

Perdana Menteri Inggris, Theresa May dijadwalkan untuk bertemu dengan komite 1922 atau yang biasa dikenal dengan komite konservatif pada hari Jumat (24/5/2019) waktu setempat.

Sebelumnya pemerintah Inggris dikabarkan akan membawa kembali proposal brexit ke hadapan parlemen dengan memasukkan opsi referendum kedua bila ditolak untuk keempat kalinya.

Equityworld Futures


Risalah Pertemuan The Fed keluar, Harga Emas Stabil | Equityworld Futures


Nasib brexit yang masih tak pasti membuat pelaku pasar ragu untuk masuk ke pasar keuangan. Karena bila sampai keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apapun (no deal brexit), ekonomi Inggris terancam terkontraksi hingga 8%.

Akan tetapi setidaknya notulen The Fed dapat membuat pelaku pasar yakin kekuatan dolar tahun ini dapat dipertahankan. Pasalnya dalam notulen rapat The Fed edisi Mei 2019, Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral tidak akan mengubah suku bunga 'untuk sementara waktu. Artinya setidaknya kekuatan dolar dapat dipertahankan dan bisa menjadi alternatif safe haven.

Selain itu nilai dolar yang kuat akan membuat harga emas menjadi relatif mahal bagi pemegang mata uang lain. Daya tarik emas agak sedikit pudar karenanya.

Selasa, 21 Mei 2019

Equity World | Analis: Harga emas berpotensi lanjutkan kenaikan terbatas

Equity World | Analis: Harga emas berpotensi lanjutkan kenaikan terbatas

Equity World | Harga emas pada perdagangan hari Senin (20/05) bergerak lemah ke posisi terendah selama dua pekan terakhir oleh posisi kuatnya dollar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya perdagangan aset berisiko pasca rebound-nya imbal hasil obligasi AS.

Senin (20/5) pukul 16.07 WIB, harga emas untuk pengiriman Juni 2019 di Commodity Exchange berada di US$ 1.275,15 per ons troi, melemah 0,19% jika dibandingkan dengan harga penutupan kemarin pada US$ 1.277,53 per ons troi.

Pekan lalu, Logam mulia mencapai posisi terendah dua minggu pada perdagangan hari Jumat ketika dollar AS melonjak menyusul rilis data yang menunjukkan sentimen konsumen AS berada di level tertinggi selama 15 tahun terakhir.

Jumat (17/5) University of Michigan melaporkan data Prelim Consumer Sentiment bulan April berada di level 102,4 di atas ekspektasi 97,8 dan pencapaian bulan sebelumnya di level 97,2. Indeks ini menjadi penting karena merupakan indikator angka belanja konsumen di AS.

Analis PT Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti mengatakan laporan media pemerintah China menyatakan tidak sabar atas kemajuan negosiasi perdagangan dengan Washington juga mendukung dollar AS. “Tidak seperti aset lainnya, emas berada dalam posisi unik dalam perang dagang AS-China,” kata Sakti kepada Kontan.co.id, Senin (20/5)

Sakti mengungkapkan dalam hal ini ada dua skenario, kalau positif tentang itu berarti emas batangan bisa mendapatkan manfaat dari lebih banyak perhiasan dan konsumsi terkait batangan lainnya di China. Hasil negatif dapat meningkatkan posisi emas sebagai pelindung nilai safe-haven terhadap pelemahan lebih lanjut dalam pertumbuhan China.

“Perundingan negosiasi dagang AS-China yang tidak menentu dan tanpa kesepakatan, menyebabkan investor memburu safe-haven dollar AS, seiring dengan membaiknya data manufaktur AS dan kepercayaan konsumen versi UoM yang mencapai angka tertinggi,” tutur Sakti.

Namun, pekan lalu perundingan dagang terancam menemui jalan buntu setelah pihak AS memasukkan perusahaan telekomunikasi Huawei dalam daftar hitam, dan melarang perusahaan AS untuk menggunakan perangkat serta komponen produk perusahaan tersebut tanpa izin dari pemerintah AS.

Sementara itu, China membalasnya dengan mengurangi impor daging dari AS. Minggu ini akan dirilis notulen meeting FOMC 1 Mei-2 Mei lalu. The Fed sepakat untuk tidak menaikkan suku bunga sepanjang tahun ini dan pernyataan Jerome Powell mengenai rendahnya inflasi yang bersifat sementara mengurangi ekspektasi akan pemangkasan suku bunga pada akhir tahun 2019.

“Jika notulen FOMC bernada hawkish, tekanan pada emas akan berlanjut,” ucap Sakti.

Secara analisa teknikal, Sakti mengamati indikator moving average exponential (EMA) dengan kondisi mengecil yang menunjukkan arah harga berpotensi kembali menguat. Selanjutnya pada indikator relative strengh index (RSI) berada di area 42 yang menunjukkan arah harga mulai naik. Kemudian pada indikator commodity channel index (CCI) berada di area 64 yang menunjukkan arah harga berpotensi terkoreksi.




Harga Emas Stabil Menanti Rilis Risalah The Fed | Equity World


Equity World


“Secara umum emas berpotensi untuk kembali lanjutkan gain terbatas pada perdagangan selanjutnya,” tutur Sakti.

Ia merekomendasikan beli emas selama harga di atas US$ 1.290 per ons troi dengan level support harian antara US$ 1.271,97, US$ 1.266,23, dan US$ 1.252,03 per ons troi. Sementara resistance harian antara US$ 1.286,17, US$ 1.294,63, dan US$ 1.308,83

Adapun prediksi harga emas dalam sepekan ke depan yakni antara level support US$ 1.267,13, US$ 1.256,57, dan US$ 1.227,87 per ons troi. Sedangkan untuk level resistance selama sepekan antara US$ 1.295,83, US$ 1.313,97, dan US$ 1.342,67 per ons troi.

Senin, 20 Mei 2019

Equity World | Ikuti Emas Dunia, Harga Emas Antam Stagnan di Rp663 Ribu

Equity World | Ikuti Emas Dunia, Harga Emas Antam Stagnan di Rp663 Ribu

Equity World | Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam terpantau stagnan pada awal pekan, Senin (20/5). Emas Antam dijual pada harga Rp663 ribu per gram, tidak berubah dibandingkan posisi harga akhir pekan lalu (18/5).

Sementara itu, harga pembelian kembali (buyback) juga tidak bergerak dari harga buyback sebelumnya sebesar Rp588 ribu.

Emas batangan Antam dijual dalam berbagai ukuran, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga emas per gram pun berbeda untuk setiap ukuran emas.

Berdasarkan situs logammulia.com, emas batangan Antam dengan ukuran 0,5 gram dijual dengan harga Rp356 ribu, sedangkan ukuran satu gram dijual dengan harga Rp663 ribu.

Lebih lanjut, emas dengan ukuran dua gram dijual dengan harga Rp1,27 juta, ukuran tiga gram sebesar Rp1,89 juta, ukuran lima gram sebesar Rp3,13 juta, dan ukuran sepuluh gram sebesar Rp6,2 juta.

Sedangkan emas dengan ukuran 25 gram dijual dengan harga Rp15,4 juta, ukuran 50 gram dijual dengan harga Rp30,73 juta, dan ukuran 100 gram dijual dengan harga Rp61,4 juta.

Lalu, emas dengan ukuran 250 gram dijual dengan harga Rp153,25 juta, ukuran 500 gram dijual dengan harga Rp306,3 juta, dan ukuran 1.000 gram dijual dengan harga Rp612,6 juta.

Selain menjual emas batangan polos, perusahaan pelat merah tersebut juga menjual emas batangan dengan motif batik dan emas tematik dengan harga yang berbeda-beda. Antam juga menyediakan perak murni 99,95 persen serta koin dinar dan dirham.

Equity World

Ekonomi AS Positif, Harga Emas Bakal Lesu Pekan Ini | Equity World

Mengutip Reuters, harga emas global juga terpantau stagnan pada Jumat akibat tertekan penguatan dolar AS. Di samping itu, minat investor terhadap investasi kepada aset berisiko meningkat karena data perekomian AS yang bagus dan kinerja perusahaan bagus.

Harga emas di pasar spot tidak berubah pada US$1.286,27 per ons. Sedangkan emas berjangka AS stabil di angka US$1.286,90 per ons.