Senin, 22 April 2019

Equityworld Futures | Masih Ditopang Data Ekonomi China, Bursa Saham Asia Menghijau

Equityworld Futures | Masih Ditopang Data Ekonomi China, Bursa Saham Asia Menghijau

Equityworld Futures | Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia mengawali pekan ini di zona hijau: indeks Shanghai naik 0,24%, indeks Straits Times naik 0,33%, dan indeks Kospi naik 0,11%.

Sama seperti pekan kemarin, kinclongnya data ekonomi China masih memotori aksi beli atas saham-saham di Benua Kuning. Pada pekan lalu, pertumbuhan ekonomi China periode kuartal-I 2019 diumumkan di level 6,4% YoY, mengalahkan konsensus yang sebesar 6,3% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics.

Kemudian, produksi industri periode Maret 2019 diumumkan tumbuh 8,5% secara tahunan, di atas konsensus yang sebesar 5,9%, seperti dilansir dari Trading Economics. Terakhir, penjualan barang-barang ritel untuk bulan yang sama melesat hingga 8,7% secara tahunan, juga di atas konsensus yang sebesar 8,4%, dilansir dari Trading Economics.

Equityworld Futures

Harga Emas Antam Tak Berubah | Equityworld Futures

Lantas, kekhawatiran bahwa perekonomian China akan mengalami hard landing pada tahun ini menjadi mereda. Sebagai informasi, belum lama ini pemerintah China resmi memangkas target pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019 menjadi 6%-6,5%. Sebelumnya, target pertumbuhan ekonomi tahun 2019 dipatok di kisaran 6,5%. Pada tahun 2018, perekonomian China tumbuh hingga 6,6%.

Lebih lanjut, perkembangan terkait negosiasi dagang AS-China yang kondusif ikut memantik aksi beli di bursa saham regional. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Gao Feng mengungkapkan bahwa ada kemajuan baru dalam perundingan Washington-Beijing, walaupun dirinya tak mengelaborasi lebih jauh.

Pada hari ini, tidak ada data ekonomi yang dijadwalkan dirilis di kawasan Asia.

Kamis, 18 April 2019

Equityworld Futures | Di Luar Dugaan! Pemilu Tak Berpengaruh ke Harga Emas Antam

Equityworld Futures | Di Luar Dugaan! Pemilu Tak Berpengaruh ke Harga Emas Antam

Equityworld Futures | Harga emas acuan yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tampaknya tidak terlalu terpengaruh dengan adanya pemilihan umum. Pasalnya pergerakan harga emas Antam masih sejalan dengan emas global. Setidaknya dalam sepekan terakhir.

Harga emas Antam pada hari Selasa (16/4/2019) berada di posisi Rp 611.000/gram, berdasarkan situs logammulia.com . Harga tersebut mengacu pada emas dengan berat 100 gram, yang lumrah dijadikan acuan harga di seluruh dunia.

Sewajarnya, harga emas Antam akan mengikuti emas global, namun dengan keterlambatan respon satu hari. Itu terjadi karena harga emas global bergerak secara real time setiap menit, sedangkan pergerakan harga emas Antam hanya secara harian.


Melihat pola pergerakan kedua harga emas tersebut, belum ada anomali yang terjadi pada pergerakan harga Antam.

Sepanjang periode 8-16 April, harga emas global mencapai puncaknya pada tanggal 10 April, yaitu sebesar US$ 1.307,7/troy ounce. Sehari berselang, harga emas Antam  pun mengikuti naik menjadi Rp 615.500/gram.

Sejak hari Senin (8/4/2019), harga emas global memang sudah mulai merangkak naik. Kala itu penyebabnya adalah data ekonomi dari beberapa negara raksasa ekonomi dunia yang buruk.

Harga Emas Menguat Tipis Imbas Bursa Saham AS Melemah | Equityworld Futures

Equityworld Futures

Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) mengumumkan data pesanan pabrik pada bulan Februari kembali terkontraksi sebesar 0,5%. Permintaan yang masih lesu terhadap barang-barang mesin, alat transportasi, dan elektronik membuat pabrik-pabrik di AS kurang bergairah.

Kondisi di Benua Biru juga serupa, nilai ekspor Jerman periode Februari juga turun 1,3% dibanding bulan sebelumnya. Penurunan nilai impor tersebut merupakan yang paling dalam dalam 12 bulan. Sementara itu, nilai impor juga turun sebesar 1,6%.

Kala kondisi ekonomi global masih lesu dan tak pasti, investor juga makin enggan untuk berinvestasi pada aset-aset berisiko seperti saham. Emas yang seringkali dijadikan sebagai pelindung nilai (hedging) pun gencar diburu. Maklum, pergerakan harga emas relatif stabil dibandingkan aset berisiko.

Namun setelah itu, angin segar perihal perbaikan ekonomi global mulai muncul.

Selasa, 16 April 2019

Equity World | Wall Street berakhir turun, terseret saham sektor keuangan yang jatuh

Equity World | Wall Street berakhir turun, terseret saham sektor keuangan yang jatuh

Equity World | Wall Street melemah pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), terseret turun oleh sektor keuangan karena laporan laba bank yang kurang memuaskan menahan antusiasme investor.

Namun ketika ketiga indeks saham utama Amerika Serikat (AS) bergerak lebih rendah, S&P 500 tetap dalam persen rekor tertingginya.

Menyusul reli Januari-Maret yang menandai kinerja kuartalan terbaik pasar saham AS dalam hampir satu dekade, saham-saham telah berada dalam pola bertahan pada April menjelang musim pelaporan laba kuartal pertama.

Goldman Sachs jatuh 3,8 persen setelah pendapatan kuartal pertama bank investasi itu berada di bawah ekspektasi para analis.

Citigroup Inc membukukan laba lebih tinggi dari perkiraan karena pemotongan biaya-biaya mengimbangi penurunan pendapatan. Sahamnya mengakhiri sesi secara nominal lebih rendah, turun 0,1 persen.

"Kami keluar dari minggu yang kuat minggu lalu," Kepala Investasi NovaPoint  Joseph Sroka di Atlanta. "Jadi, setiap berita-berita buruk atau laporan-laporan pendapatan minggu ini, seperti yang kita lihat dengan Goldman dan Citigroup, akan mengambil sebagian dari momentum itu."

Dengan musim pelaporan kuartal pertama beralih ke posisi teratas, analis sekarang memperkirakan perusahaan-perusahaan S&P 500 mencatat penurunan laba tahunan sebesar 2,1 persen. Sementara peningkatan dari perkiraan terbaru, itu masih akan menandai penurunan pendapatan tahunan pertama sejak 2016.

"Kami akan mendapatkan pengertian yang lebih jelas saat kami menjalani minggu ini," tambah Sroka. "Ketika kita pindah ke sektor-sektor lain, kita akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang laba-laba perusahaan dan ekonomi."

Bank of America Co, Morgan Stanley, Netflix Inc, Johnson & Johnson, Textron Inc, Honeywell International Inc, Schlumberger NV dan American Express Co adalah di antara laba yang diawasi ketat pada pekan perdagangan yang lebih pendek minggu ini, karena hari libur.

Selain dari laporan laba, "kita masih harus waspada terhadap peristiwa geopolitik global seperti diskusi perdagangan AS-China," kata Kepala Strategi Investasi CFRA Research Sam Stovall di New York.

Sumber-sumber mengatakan negosiator AS telah melunakkan tuntutan mereka bahwa China mengekang subsidi industri sebagai syarat untuk kesepakatan perdagangan, menandai sebuah kemunduran dari tujuan inti AS.

"Ini benar-benar positif," kata Stovall. "Presiden ingin mendapatkan semacam kesepakatan yang ditandatangani sehingga dia dapat melanjutkan."

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 27,53 poin, atau 0,1 persen, menjadi berakhir di 26.384,77 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 1,83 poin, atau 0,06 persen, menjadi ditutup pada 2.905,58 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 8,15 poin, atau 0,1 persen, menjadi berakhir di 7.976,01 poin.

Dari 11 sektor utama dalam S&P 500, enam sektor mengakhiri sesi di zona merah.

Sektor keuangan mencatat persentase kerugian terbesar, ditutup turun 0,6 persen dan menghentikan kemenangan beruntun tiga hari mereka.

Waste Management Inc naik 2,4 persen setelah mengumumkan bahwa ia akan membeli saingan yang lebih kecil, Advanced Disposal Services Inc, senilai sekitar tiga miliar dolar AS.
Equity World


Harga Emas Turun Di Tengah Sedikitnya Keengganan Terhadap Resiko | Equity World

Boeing Co turun 1,1 persen, setelah Presiden AS Donald Trump men-tweet bahwa para pembuat rencana harus memperbaiki dan "mengubah citra" jet 737 MAX.

Lyft Inc memperpanjang kemerosotannya, jatuh 6,3 persen. Perusahaan jaringan transportasi AS yang memiliki debut pasar pada Maret itu, sekarang diperdagangkan sekitar 22 persen di bawah harga penawaran 72 dolar AS.

Jumlah saham-saham menurun melebihi jumlah yang naik di NYSE dengan rasio 1,21 banding satu, dan di Nasdaq dengan rasio 1,57 banding satu.

S&P 500 membukukan 56 posisi tertinggi baru 52-minggu dan satu terendah baru; Komposit Nasdaq mencatat 79 posisi tertinggi baru dan 46 terendah baru.

Volume transaksi di bursa AS mencapai 5,75 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 6,91 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir. Demikian laporan yang dikutip dari Reuters.

Senin, 15 April 2019

Equityworld Futures | Harga Emas Tergelincir Penguatan Ekuitas

Equityworld Futures | Harga Emas Tergelincir Penguatan Ekuitas

Equityworld Futures | Harga emas beringsut turun setelah membukukan penurunan harian terbesar dalam dua minggu di sesi sebelumnya. Penurunan dampak pelemahan Dolar Amerika Serikat (AS) yang masih diimbangi kenaikan pasar saham atau Wall Street.

Melansir laman Reuters, Sabtu (13/4/2019), harga emas di pasar Spot 0,1 persen lebih rendah menjadi USD 1,290,71 per ons. Namun harga emas berjangka AS menetap 0,1 persen lebih tinggi menjadi USD 1.295,2 per ounce.

Harga logam mulia telah menembus di bawah level psikologis kunci USD 1.300, mencapai level terendah satu minggu karena lonjakan Dolar AS.

"Penguatan Dolar benar-benar melukai logam mulia dan kami melihat sebagian dari itu berbalik dengan sebagian besar mata uang berjalan sedikit lebih tinggi terhadap Dolar," kata Chris Gaffney, Presiden Pasar Dunia TIAA Bank.

Harga emas kali ini juga dipengaruhi kenaikan Pasar saham AS, yang naik mendekati rekor tertinggi. Ini setelah bank terbesar AS, JPMorgan Chase & Co, menenangkan kekhawatiran bahwa musim pendapatan kuartal pertama akan menahan laju Wall Street.

Sementara itu, indeks dolar turun 0,2 persen terhadap sekeranjang mata uang utama dan menuju penurunan mingguan pertama dalam empat minggu, menjaga emas dari jatuh lebih jauh.

"Nada dovish lebih lanjut dari Federal Reserve AS dan data pertumbuhan global yang melemah dapat mendorong emas lebih tinggi, tetapi untuk saat ini, harga emas akan berjuang untuk mendapatkan kembali di atas level USD 1.300," jelas kata Gaffney.



Di awal minggu, emas batangan menerima dukungan dari meningkatnya pembelian oleh bank sentral dan pandangan dovish Bank Sentral Eropa serta berita acara dari The Fed. Namun data ekonomi AS yang kuat mendorong dolar dan memicu aksi jual emas.

Data menunjukkan klaim pengangguran mingguan AS turun ke level terendah dalam hampir setengah abad dan harga produsen naik paling tinggi dalam lima bulan di bulan Maret.

"Mengingat penurunan tajam yang kami harapkan dalam ekuitas AS tahun ini, kami menduga bahwa aset safe-haven akan segera melonjak," kata Analis Capital Economics dalam sebuah catatan.


Perang Dagang Antara AS dan China Masuki Babak Akhir | Equityworld Futures


Equityworld Futures


Adapun harga perak turun 0,1 persen menjadi USD 14,94 per ounce, tetapi berada di jalur untuk penurunan mingguan ketiga.

Harga platinum naik 0,1 persen menjadi USD 888,11 per ons, tetapi berada di jalur untuk mengambil keuntungan empat minggu berturut-turut.

Harga palladium naik 0,6 persen menjadi USD 1.373,02 per ounce dan naik 0,3 persen untuk minggu ini.