Selasa, 05 Maret 2019

Equity World | Modric: Di 2015 Madrid Juga Terpuruk, tapi Setelahnya...

Equity World | Modric: Di 2015 Madrid Juga Terpuruk, tapi Setelahnya...

Equity World | Pemain bintang Real Madrid Luka Modric mengakui performa timnya menurun di musim ini. Meski begitu, Modric yakin Madrid selalu bisa bangkit untuk meraih sukes.

Madrid begitu merasakan dampak kehilangan Cristiano Ronaldo, yang hengkang ke Juventus pada musim panas lalu. Tanpa pencetak gol ulung, Los Blancos kesulitan bersaing dengan Barcelona dalam perburuan gelar juara LaLiga usai tertinggal 12 poin di papan klasemen sementara.

Modric cs juga tidak mungkin lagi menjuarai Copa del Rey setelah tersingkir di babak semifinal, menyusul kekalahan 0-3 (agregat 1-4) di tangan Barcelona di laga leg kedua. Liga Champions bisa jadi merupakan peluang terakhir El Real untuk mengangkat trofi juara, sekalipun mereka kini tidak terlalu difavoritkan.

Situasi Madrid saat ini, disebut Modric, mirip seperti situasi di 2015. Ketika itu, El Real menyudahi musim 2014/15 tanpa satu pun gelar juara mayor, namun setelahnya sukses menggondol tiga gelar juara Liga Champions berturut-turut.

"Kami tidak terlalu memperhatikan rumor-rumor. Kami fokus pada bagaimana caranya untuk meningkat," Modric mengatakan dilansir situs resmi Madrid. "Di Real Madrid akan selalu ada banyak orang yang membicarakan banyak hal, kami tidak bisa menghindarinya. Tapi kupikir kami selalu memberikan segalanya untuk Real Madrid dan kami selalu bangkit."


7 Fakta & Mitos Tentang Gangguan Bipolar yang Harus Kamu Tahu | Equity World

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World


"Di 2015, kami tidak memenangi apapun dan semua orang mengatakan bahwa Madrid sudah tamat. Anda semua tahu apa yang terjadi kemudian dan apa yang kami menangi berikutnya," cetus Peraih Ballon d'Or 2018 ini.

"Itulah mengapa Anda harus percaya kami, kami akan terus berjuang, memberikan segalanya untuk klub ini dan kostum ini. Tim ini punya masa depan yang cerah."

Equity World

Senin, 04 Maret 2019

Equity World | Bukan Perut Biasa, Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Alergi Makanan

Equity World | Bukan Perut Biasa, Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Alergi Makanan

Equity World | Berbagai kondisi tidak nyaman kerap dirasakan usai mengonsumsi makanan tertentu. Reaksi ini mulai dari sekadar sakit perut, kembung, diare, perubahan tinja, hingga tertutupnya saluran napas (shock anafilatik). Pada masyarakat awam, kondisi ini membingungkan karena bisa diakibatkan alergi atau gangguan pencernaan (maldigestif).

Alergi dan maldigestif adalah kondisi yang berbeda sehingga jenis pertolongan yang diperlukan tidak sama. Menurut dokter keluarga praktisi kedokteran fungsional dr Novi Arifiani MKK Dipl ABRAAM, reaksi alergi dan maldigestif ternyata bisa dibedakan. Penjelasan atas kondisi ini bisa menjadi bahan konsultasi ke dokter ketika reaksi mulai mengganggu kegiatan sehar-hari.

"Reaksi alergi diakibatkan faktor yang sama, di tempat yang itu-itu saja, dengan bentuk kejadian yang tetap. Artinya tiap kali makan sesuatu pasti tubuh merespon dengan cara yang sama. Sedangkan reaksi maldigestif biasanya beda bergantung kondisi tubuh dan lingkungan sekitar. Kebanyakan reaksi usai makan hidangan tertentu diakibatkan maldigestif," kata dr Novi dari Komunitas Autoimun Indonesia.

Alergi merupakan bagian dari masalah terhadap autoimun karena manifestasi klinis yang nyaris sama. Untuk reaksi yang diakibatkan alergi, dokter biasanya menyarankan menghindari makanan tersebut. Menurut dr Novi, alergi bisa diatasi atau dikendalikan dengan reinduksi setelah kondisi tubuh lebih baik. Reinduksi adalah mengenalkan kembali tubuh pada makanan tersebut dengan porsi kecil namun sering dalam pengawasan dokter.


Demi Kesehatanmu Sendiri, Ini 5 Alasan Kenapa Sarapan Pagi itu Penting | Equity World



Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World


Reaksi akibat maldigestif tak perlu diatasi dengan mengindari makanan tertentu. Menurut dr Novi, kondisi ini bisa diintervensi dengan mencari penyebab maldigestif dan mengatasinya. Beberapa kondisi yang menyebabkan maldigestif adalah keseimbangan hormon, kekurangan enzim pencernan, pola makan, stres, dan ketidakseimbangan flora saluran cerna. Dr Novi mencontohkan salah satu solusinya yaitu minum yoghurt berkualitas baik untuk memperbiki kondisi pencernaan.

Menghindari makanan pada kondisi maldigestif berisiko mengakibatkan kekurangan nutrisi. Sedangkan pada kondisi alergi, menghindari makanan adalah solusi untuk kesehatan dan keselamatan. Alergi adalah reaksi yang menganggap makanan dengan kandungan tertentu adalah zat asing, yang tidak diperlukan atai berbahaya bagi tubuh.

Equity World

Equity World | Bukan Perut Biasa, Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Alergi Makanan

Equity World | Bukan Perut Biasa, Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Alergi Makanan

Equity World | Berbagai kondisi tidak nyaman kerap dirasakan usai mengonsumsi makanan tertentu. Reaksi ini mulai dari sekadar sakit perut, kembung, diare, perubahan tinja, hingga tertutupnya saluran napas (shock anafilatik). Pada masyarakat awam, kondisi ini membingungkan karena bisa diakibatkan alergi atau gangguan pencernaan (maldigestif).

Alergi dan maldigestif adalah kondisi yang berbeda sehingga jenis pertolongan yang diperlukan tidak sama. Menurut dokter keluarga praktisi kedokteran fungsional dr Novi Arifiani MKK Dipl ABRAAM, reaksi alergi dan maldigestif ternyata bisa dibedakan. Penjelasan atas kondisi ini bisa menjadi bahan konsultasi ke dokter ketika reaksi mulai mengganggu kegiatan sehar-hari.

"Reaksi alergi diakibatkan faktor yang sama, di tempat yang itu-itu saja, dengan bentuk kejadian yang tetap. Artinya tiap kali makan sesuatu pasti tubuh merespon dengan cara yang sama. Sedangkan reaksi maldigestif biasanya beda bergantung kondisi tubuh dan lingkungan sekitar. Kebanyakan reaksi usai makan hidangan tertentu diakibatkan maldigestif," kata dr Novi dari Komunitas Autoimun Indonesia.

Alergi merupakan bagian dari masalah terhadap autoimun karena manifestasi klinis yang nyaris sama. Untuk reaksi yang diakibatkan alergi, dokter biasanya menyarankan menghindari makanan tersebut. Menurut dr Novi, alergi bisa diatasi atau dikendalikan dengan reinduksi setelah kondisi tubuh lebih baik. Reinduksi adalah mengenalkan kembali tubuh pada makanan tersebut dengan porsi kecil namun sering dalam pengawasan dokter.

Demi Kesehatanmu Sendiri, Ini 5 Alasan Kenapa Sarapan Pagi itu Penting | Equity World

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World

Reaksi akibat maldigestif tak perlu diatasi dengan mengindari makanan tertentu. Menurut dr Novi, kondisi ini bisa diintervensi dengan mencari penyebab maldigestif dan mengatasinya. Beberapa kondisi yang menyebabkan maldigestif adalah keseimbangan hormon, kekurangan enzim pencernan, pola makan, stres, dan ketidakseimbangan flora saluran cerna. Dr Novi mencontohkan salah satu solusinya yaitu minum yoghurt berkualitas baik untuk memperbiki kondisi pencernaan.

Menghindari makanan pada kondisi maldigestif berisiko mengakibatkan kekurangan nutrisi. Sedangkan pada kondisi alergi, menghindari makanan adalah solusi untuk kesehatan dan keselamatan. Alergi adalah reaksi yang menganggap makanan dengan kandungan tertentu adalah zat asing, yang tidak diperlukan atai berbahaya bagi tubuh.

Equity World

Jumat, 01 Maret 2019

Equity World | Tinggalkan MU, Ini 4 Calon Klub Baru Lukaku

Equity World | Tinggalkan MU, Ini 4 Calon Klub Baru Lukaku

Equity World | Romelu Lukaku menjadi pahlawan saat Manchester United (MU) saat bentrok dengan Crystal Palace pada ajang Premier League. Pemain Belgia itu mencetak dua gol yang ikut menentukan kemenangan 3-1 Setan Merah di Selhurst Park.

Namun, hal itu masih belum menjamin masa depan Lukaku di Old Trafford. Striker berusia 25 tahun itu sekarang masih kesulitan mendapat kesempatan bermain reguler di klub.

Sejak kedatangan Ole Gunnar Solskjaer, Lukaku secara perlahan mulai tersingkir dari tim utama MU. Solskjaer lebih memilih memainkan Marcus Rashford sebagai penyerang utama timnya.

Performa Lukaku secara umum pada musim ini memang terlihat belum memuaskan. Oleh karena itu, sang pemain berpeluang besar dilepas pada musim panas nanti.

Namun, Lukaku tak perlu khawatir jika akhirnya meninggalkan MU. Pasalnya ada banyak klub yang bersedia menampung sang pemain.

Kembalinya Diego Costa ke Spanyol belum membuahkan hasil dan mengingat usianya, Atletico pasti akan membutuhkan pengganti. Lukaku akan menjadi opsi yang ideal.

Diego Simeone tidak akan kesulitan mengubah pemain Belgia itu menjadi seorang striker yang kejam, seperti yang dilakukannya pada Costa. Sangat mudah melihat Lukaku berkembang dalam tim seperti Atletico.

Masalah terbesarnya adalah apakah Lukaku cocok dengan gaya permainan mereka. Simeone menginginkan energi besar dan komitmen penuh dari para pemainnya. Itu belum pernah ditunjukkan Lukaku sebelumnya.

Borussia Dortmund saat ini dipenuhi dengan talenta, terutama dalam hal menciptakan peluang, dan Lukaku akan berkembang di tim seperti itu.

Dengan pemain-pemain seperti Marco Reus dan Jadon Sancho di sekitarnya, Lukaku tidak akan kesulitan mendapatkan peluang dan gol.

Tentu saja, Dortmund sangat senang mengembangkan pemain muda dan membuat Paco Alcacer mencetak gol lagi. Namun, jika mereka ingin membuat segalanya menjadi lebih baik, Lukaku bisa jadi pilihan.

Emas Dunia Masih Lanjutkan Kerugian | Equity World


Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World

Inter Milan sudah dikaitkan dengan Lukaku dan sang striker diperkirakan tertarik bermain di Serie A. Mengingat Manchester United tertarik dengan Mauro Icardi, kesepakatan pertukaran pemain bisa terjadi.

Apakah Lukaku bersedia pindah ke Inter? Sulit untuk melihat mengapa tidak. Mereka klub besar dengan sejarah yang signifikan. Mereka juga sudah kembali ke jalur yang benar dan berinvestasi besar untuk meningkatkan kekuatan skuatnya.

Inter kemungkinan juga bisa menawarkan bermain di Liga Champions kepada Lukaku. Itulah tiga poin plus yang bisa dipertimbangkan Lukaku.

Equity World