Kamis, 16 November 2017

PT Equityworld | Lawan Timnas Indonesia U-23, Persiapan Suriah Sebelum Piala Asia

PT Equityworld | Lawan Timnas Indonesia U-23, Persiapan Suriah Sebelum Piala Asia

PT Equityworld | Timnas Suriah U-23 serius menyiapkan diri dalam laga uji coba lawan timnas Indonesia U-23. Pelatih Suriah, Hussein Affash, menyebut laga ini bagian dari persiapan mereka jelang Piala Asia U-23 2018.

Suriah U-23 sudah berhasil lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2018 sebagai salah satu dari enam runner-up terbaik di babak kualifikasi. Dengan dimulainya putaran final Piala Asia U-23 2018 pada Januari 2018, laga uji coba kontra Tim Garuda Muda pun menjadi bagian dari persiapan.

"Ini akan menjadi laga yang bagus, dan kami berharap menjadi pertandingan yang bagus bagi kedua tim. Ini merupakan kesempatan yang bagus untuk tim kami dalam menyongsong Piala Asia. Dalam laga ini kami kehilangan lima pemain, jadi ini kesempatan bagus untuk mencoba pemain pengganti," ujar Hussein Afash.

Pelatih Suriah U-23 itu juga menekankan begitu berbedanya peringkat di antara kedua tim nasional di ranking FIFA, tak membuat tim asuhannya meremehkan Timnas Indonesia U-23.

Hussein Afash menekankan para pemain terbaiknya siap untuk menghadapi Timnas Indonesia U-23 meski kehilangan sejumlah pemain yang tak dibawanya ke Cikarang.

"Kami akan memainkan tim terbaik, tapi sayang ada lima pemain yang membela klub di luar Suriah," ujar Husein dengan singkat.

Baca juga : 7 Cara Ini Bikin Kamu Sukses Sebelum Usia 35 Tahun | PT Equityworld

Fokus

Sementara itu, kapten Timnas Suriah U-23, Ahmad Ashkar, juga menekankan pentingnya laga kontra timnas sebagai bagian dari persiapan tampil di putaran final Piala Asia U-23 2018.

"Laga ini kesempatan bagus untuk bersiap menghadapi Piala Asia. Kami akan bermain baik dan fairplay untuk laga ini," ujarnya.

PT Equityworld

Rabu, 15 November 2017

PT Equityworld | MotoGP 2018 Jadi Tantangan Besar Rookie Thomas Luthi

PT Equityworld | MotoGP 2018 Jadi Tantangan Besar Rookie Thomas Luthi

PT Equityworld | Thomas Luthi sudah dipastikan menjadi salah satu pembalap pada MotoGP 2018. Ia akan memperkuat tim Marc VDS. Berstatus sebagai salah satu pembalap terbaik di kelas Moto2, ia pun siap menghadapi tangan musim depan.

Meski akan menyandang status rookie pada MotoGP 2018, Luthi bukan seorang pembalap muda. Usianya saat ini sudah 31 tahun. Maklum, ia banyak menghabiskan kariernya untuk berkompetisi di kelas Moto2.

Setelah tampil memukau bersama tim Suter, ia pun direkrut tim Kalex sejak musim 2015. Performanya pun semakin memukau. Buktinya, ia mampu menyegel status runner-up dalam dua musim terakhir.

Sayang, ia dipastikan gagal mengecap pengalaman dengan motor MotoGP pada 14-15 November 2017. Itu karena ia masih menjalani proses pemulihan akibat kecelakaan di Sirkuit Sepang, Malaysia. Ia baru bisa menjalani tes bersama Marc VDS di Sepang pada akhir Januari 2018.

"Saya menerima tantangan ini. Berkat kesuksesan dan banyak pekerjaan yang saya lakukan, saya datang sejauh ini untuk bisa naik kelas ini. Saya tidak datang untuk kemudian kembali menghilang," kata Luthi, dilansir Speedweek.

"Saya menerima tantangan ini karena saya ingin menjadi hebat dan berjuang agar mendapatkan catatan waktu yang kompetitif secepat mungkin," pembalap asal Swiss itu melanjutkan.

Tetap Bersabar

Luthi sendiri sejatinya juga hadir pada MotoGP Valencia 2017 di Sirkuit Sepang, Minggu (12/11/2017). Namun, saat itu ia hanya menjadi penonton. Ia masih belum pulih dan masih menggunkan kruk untuk menopang kakinya.

Baca juga : Pernah Merasakan 5 Hal Aneh Ini Pada Tubuhmu? Ada Penyebabnya Lho | PT Equityworld

"Sangat menyakitkan menjalani hari pertama sebagai pembalap MotoGP dengan kruk. Tapi tidak ada pilihan lain karena kesabaran sangat dibutuhkan saat ini. Saya mencoba belajar sebanyak mungkin. Saya sudah bersahabat dengan semua tombol di stang," tegas Luthi.

Luthi tentu akan meramaikan kelas MotoGP yang saat ini dihuni banyak pembalap dari Moto2. Salah satu yang tampil paling mengejutkan di musim ini adalah Johann Zarco. Pembalap Yamaha Tech 3 itu pun sukses merebut gelar Rookie of the Year MotoGP 2017.

Thomas Luthi dan Karier

250cc

Balapan: 47

Menang: 0

Podium: 2

Pole: 0

Fastest lap: 0

Poin: 361

Moto2

Balapan: 119

Menang: 10

Podium: 35

Pole: 6

Fastest lap: 13

Poin: 1.260

Selasa, 14 November 2017

PT Equityworld | Gagal ke Piala Dunia, Kiper Legendaris Ini Pensiun dari Timnas

PT Equityworld | Gagal ke Piala Dunia, Kiper Legendaris Ini Pensiun dari Timnas
 

PT Equityworld | Senin, 13 November 2017, menjadi salah satu hari yang kelam bagi Gianluigi Buffon. Kiper legendaris ini memutuskan pensiun dari tim nasional setelah Italia gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 Rusia.

Kegagalan tersebut menyusul hasil imbang tanpa gol dengan Swedia pada leg kedua play-off Piala Dunia 2018 Zona Eropa di Stadion Giuseppe Meazza, Italia.

Hasil itu membuat Swedia meraih tiket tampil di pesta akbar sepakbola dunia berkat kemenangan 1-0 pada pertemuan pertama, 10 November lalu.

Ini merupakan kali pertama bagi Italia gagal tampil di Piala Dunia sejak tahun 1958.

Bagi Buffon, momen kelabu ini tentu bukanlah waktu yang diidam-idakamnya untuk mengakhiri karier yang telah 175 kali memperkuat Timnas Italia.

"Ini (hasil yang) mengecewakan," kata Buffon kepada Rai Sport, dikutip dari Soccerway, Selasa (14/11/2017).

Baca juga : 5 Hal yang Bisa Ringankan Problematika Hidupmu Jelang Usia 25-an | PT Equityworld

"Bukan untuk saya, tapi bagi kemajuan sepakbola, karena kami gagal melakukan sesuatu yang benar-benar penting untuk negara."

"Itulah satu-satunya penyesalan saya dan tentu bukan seperti ini yang saya mau saat mengakhiri karier," lanjut penjaga gawang Juventus.

"Sayang sekali, pertandingan terakhir saya bertepatan dengan kegagalan lolos ke Piala Dunia."

"(Tapi) pasti masih ada masa depan bagi persepakbolaan Italia, karena kami memiliki kebanggaan, kemampuan, tekad, dan setelah gagal, kami selalu mampu menemukan jalan untuk kembali bangkit," pungkasnya.

PT Equityworld

Senin, 13 November 2017

PT Equityworld | Gal Gadot Mengancam Tidak Kembali Sebagai Wonder Woman Jika Brett Ratner Tidak Dipecat!

PT Equityworld | Gal Gadot Mengancam Tidak Kembali Sebagai Wonder Woman Jika Brett Ratner Tidak Dipecat!
 

PT Equityworld | Breaking News! menurut kabar yang sedang viral, Gal Gadot mengancam tidak akan kembali memerankan Wonder Woman di film-film DCEU mendatang. Waduh, ada apa nih? Langsung saja deh kita simak kabarnya berikut ini.

Sepertinya fans DC kini sedang benar-benar diuji habis-habisan. Bagaimana tidak? Di kala sedang berharap-harap cemas terhadap film Justice League (2017), terdengar kabar bahwa si Wonder Woman, Gal Gadot mengancam tidak kembali memerankan superheroine nomor satu DC ini.

HAH? Yang benar nih? Yap, kurang lebih begitulah yang dilaporkan PageSix. Lebih tepatnya, Gadot tidak akan kembali memerankan superheroine bernama asli Diana Prince ini apabila Brett Ratner tidak dipecat.

Apa hubungannya sutradara X-Men: The Last Stand itu dengan DCEU? Sebenarnya, Ratner juga pemilik rumah produksi, Rat-Pac Dune Entertainment. Rumah produksi yang satu itu terlibat dengan DCEU, termasuk untuk film pertama Wonder Woman.

Bagi yang belum mengetahui, rumah produksi Ratner tersebut, semenjak Batman V Superman: Dawn of Justice (2016), bekerjasama dengan DC dan Warner Bros sebagai pendana (co-financing) film-film DCEU.

Loh memangnya ada apa nih? Apakah aktris asal Israel ini lagi sleg sama Rattner? Tidak. Namun lebih difaktori oleh Ratner yang kini seperti Harvey Weinstein dan Andrew Kreisberg, tersandung kasus perbuatan tidak senonoh di lingkungan kerjanya.

Sebagai aktris yang memerankan karakter wanita tangguh dan keren, Gadot tidak ingin terlibat sama sekali dengan sosok yang melakukan perendahan terhadap perempuan.

Walau kabar ini sekali lagi terdengar tidak menyenangkan, kita lihat saja lagi perkembangannya beberapa hari ke depan.

Baca juga : 5 Pilihan Ini Seringkali Kamu Hadapi. Sepele Sih, Tapi Besar Dampaknya Untuk Hidupmu | PT Equityworld

Yang jelas, Ratner semakin tak terlihat simpatik saat beberapa aktris ternama mulai mengeluhkan kelakuannya. Salah satunya adalah Ellen Page. Seperti bisa kamu baca di artikel New York Post, Ratner pernah menyinggung orientasi seksual Ellen di lokasi syuting.

Berdoa saja semoga, DC & WB bisa sukses meyakinkan aktris berusia 32 tahun ini untuk tetap menjadi Wonder Woman di ranah sinematik DCEU. Jadi seharusnya usaha mereka meyakinkan Gadot juga akan lebih mudah ketimbang sebelumnya.

Dampak dari rentetan pelecehan seksual ini cukup memukul Hollywood, mulai dari sutradara sampai aktor terkena efeknya. Bagaimana pendapatmu soal kasus yang tampaknya masih akan berkelanjutan ini? Sampaikan di kolom komentar!

PT Equityworld