Equityworld Futures | Kinerja Wall Street Kuat, Bursa Jepang Dibuka Naik
Equityworld Futures | Bursa Jepang dibuka menguat, Jumat (5/4/2019), didukung oleh kinerja solid Wall Street dini hari tadi.
Indeks acuan Nikkei 225 menguat 0,1% sementara indeks Topix bertambah 0,16% di awal perdagangan, tulis AFP.
Mayoritas indeks-indeks utama Wall Street ditutup menguat dini hari tadi menyusul harapan akan segera tercapainya perjanjian dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Dow Jones Industrial Average melompat 0,64%, S&P 500 menguat 0,21%, namun Nasdaq Composite harus rela kehilangan 0,05% di akhir perdagangan.
Harga Emas Bangkit dari Level Terendah 10 Minggu | Equityworld Futures
Equityworld Futures
Dalam pertemuannya dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He di Washington, Kamis (4/4/2019), Presiden AS Donald Trump mengatakan kesepakatan dagang dengan China sudah semakin mendekati penyelesaian dan dapat diumumkan sekitar empat pekan lagi.
Namun, ia juga memperingatkan bahwa akan sulit baginya membiarkan China terus berdagang dengan AS bila beberapa isu penting belum juga diselesaikan, dilansir dari Reuters.
Liu tengah berada di Washington untuk melanjutkan perundingan dagang dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.
Jumat, 05 April 2019
Kamis, 04 April 2019
Equityworld Futures | Harapan Damai Dagang AS-China Kuatkan Wall Street
Equityworld Futures | Harapan Damai Dagang AS-China Kuatkan Wall Street
Equityworld Futures | Indeks-indeks acuan Wall Street ditutup menguat, Rabu (3/4/2019), saat para investor menyambut semakin dekatnya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Dow Jones Industrial Average menguat 0,15%, S&P 500 bertambah 0,21%, dan Nasdaq Composite melompat 0,6%.
Berbagai perusahaan pembuat chip yang sangat terdampak oleh hubungan dagang AS-China memimpin penguatan di sektor teknologi. VanEck Vectors Semiconductor ETF (SMH) melesat naik 2,3% dipimpin oleh kenaikan 8,5% yang dicatatkan Advanced Micro Devices.
"Hingga tingkat tertentu, kesepakatan dagang telah di-price in pasar," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities, dilansir dari CNBC International. "Namun, tercapainya sebuah kesepakatan dagang adalah kemenangan bagi Amerika Serikat dan ekonomi global."
Dolar AS Melemah, Harga Emas Stabil | Equityworld Futures
Equityworld Futures
Para pejabat AS dan China dikabarkan mencapai tahap akhir perundingan dagang mereka dan telah menyelesaikan hampir seluruh perbedaan di antara keduanya.
Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dijadwalkan bertemu Wakil Perdana Menteri China Liu He Rabu waktu setempat untuk melanjutkan perundingan.
Equityworld Futures | Indeks-indeks acuan Wall Street ditutup menguat, Rabu (3/4/2019), saat para investor menyambut semakin dekatnya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Dow Jones Industrial Average menguat 0,15%, S&P 500 bertambah 0,21%, dan Nasdaq Composite melompat 0,6%.
Berbagai perusahaan pembuat chip yang sangat terdampak oleh hubungan dagang AS-China memimpin penguatan di sektor teknologi. VanEck Vectors Semiconductor ETF (SMH) melesat naik 2,3% dipimpin oleh kenaikan 8,5% yang dicatatkan Advanced Micro Devices.
"Hingga tingkat tertentu, kesepakatan dagang telah di-price in pasar," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities, dilansir dari CNBC International. "Namun, tercapainya sebuah kesepakatan dagang adalah kemenangan bagi Amerika Serikat dan ekonomi global."
Dolar AS Melemah, Harga Emas Stabil | Equityworld Futures
Equityworld Futures
Para pejabat AS dan China dikabarkan mencapai tahap akhir perundingan dagang mereka dan telah menyelesaikan hampir seluruh perbedaan di antara keduanya.
Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dijadwalkan bertemu Wakil Perdana Menteri China Liu He Rabu waktu setempat untuk melanjutkan perundingan.
Selasa, 02 April 2019
Equityworld Futures | AS-China Kian Mesra, Bursa Saham Asia Kompak Menghijau
Equityworld Futures | AS-China Kian Mesra, Bursa Saham Asia Kompak Menghijau
Equityworld Futures | Bursa saham utama kawasan Asia kompak menutup perdagangan pertama di pekan ini, Senin (1/4/2019), di zona hijau.
Indeks Nikkei naik 1,43%, indeks Shanghai menguat 2,58%, indeks Hang Seng juga naik 1,76%, indeks Straits Times pun naik 1,17%, dan indeks Kospi melompat 1,29%.
Hubungan AS-China yang kian mesra di bidang perdagangan membuat instrumen berisiko seperti saham menjadi incaran investor. Negosiasi dagang selama dua hari di Beijing yang digelar pada pekan lalu terbukti berjalan dengan konstruktif seperti yang diungkapkan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.
Pada hari Kamis dan Jumat, akhir Maret lalu (28-29 Maret), Mnuchin bertandang ke Beijing bersama Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer guna bernegosiasi dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He.
Selepas negosiasi tersebut usai, China memutuskan untuk menunda kenaikan bea masuk atas produk otomotif dan suku cadang asal AS yang semestinya berlaku pada 2 April. Semestinya, bea masuk atas produk tersebut akan naik dari 10% menjadi 25%, tetapi diputuskan ditunda.
"Langkah ini bertujuan untuk melanjutkan atmosfer positif dari perundingan kedua negara. Ini merupakan langkah konkret China untuk mendorong negosiasi perdagangan bilateral. Kami berharap AS bisa bekerja sama dengan China untuk mempercepat proses negosiasi dan mencapai tujuan menghapus ketegangan dagang," papar keterangan tertulis dari kantor Dewan Negara China, seperti dikutip dari Reuters.
Data Manufaktur AS Redupkan Harga Emas | Equityworld Futures
Equityworld Futures
Pada pekan ini, kedua negara akan kembali menggelar negosiasi dagang. Kali ini, giliran Liu He yang menyambangi Lighthizer dan Mnuchin di Washington.
Sejauh ini, perang dagang AS-China terlihat jelas sudah menyakiti perekonomian masing-masing. Di AS, beberapa hari yang lalu pembacaan akhir untuk angka pertumbuhan ekonomi periode kuartal-IV 2018 diumumkan di level 2,2% (QoQ annualized), jauh di bawah pembacaan awal yang sebesar 2,6%.
Angka final pertumbuhan ekonomi AS tersebut juga lebih rendah dari konsensus yang sebesar 2,4%, seperti dilansir dari Forex Factory.
Jika kesepakatan dagang bisa dicapai, tentu perekonomian AS dan China, berikut perekonomian dunia, bisa dipacu untuk melaju lebih kencang.
Equityworld Futures | Bursa saham utama kawasan Asia kompak menutup perdagangan pertama di pekan ini, Senin (1/4/2019), di zona hijau.
Indeks Nikkei naik 1,43%, indeks Shanghai menguat 2,58%, indeks Hang Seng juga naik 1,76%, indeks Straits Times pun naik 1,17%, dan indeks Kospi melompat 1,29%.
Hubungan AS-China yang kian mesra di bidang perdagangan membuat instrumen berisiko seperti saham menjadi incaran investor. Negosiasi dagang selama dua hari di Beijing yang digelar pada pekan lalu terbukti berjalan dengan konstruktif seperti yang diungkapkan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.
Pada hari Kamis dan Jumat, akhir Maret lalu (28-29 Maret), Mnuchin bertandang ke Beijing bersama Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer guna bernegosiasi dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He.
Selepas negosiasi tersebut usai, China memutuskan untuk menunda kenaikan bea masuk atas produk otomotif dan suku cadang asal AS yang semestinya berlaku pada 2 April. Semestinya, bea masuk atas produk tersebut akan naik dari 10% menjadi 25%, tetapi diputuskan ditunda.
"Langkah ini bertujuan untuk melanjutkan atmosfer positif dari perundingan kedua negara. Ini merupakan langkah konkret China untuk mendorong negosiasi perdagangan bilateral. Kami berharap AS bisa bekerja sama dengan China untuk mempercepat proses negosiasi dan mencapai tujuan menghapus ketegangan dagang," papar keterangan tertulis dari kantor Dewan Negara China, seperti dikutip dari Reuters.
Data Manufaktur AS Redupkan Harga Emas | Equityworld Futures
Equityworld Futures
Pada pekan ini, kedua negara akan kembali menggelar negosiasi dagang. Kali ini, giliran Liu He yang menyambangi Lighthizer dan Mnuchin di Washington.
Sejauh ini, perang dagang AS-China terlihat jelas sudah menyakiti perekonomian masing-masing. Di AS, beberapa hari yang lalu pembacaan akhir untuk angka pertumbuhan ekonomi periode kuartal-IV 2018 diumumkan di level 2,2% (QoQ annualized), jauh di bawah pembacaan awal yang sebesar 2,6%.
Angka final pertumbuhan ekonomi AS tersebut juga lebih rendah dari konsensus yang sebesar 2,4%, seperti dilansir dari Forex Factory.
Jika kesepakatan dagang bisa dicapai, tentu perekonomian AS dan China, berikut perekonomian dunia, bisa dipacu untuk melaju lebih kencang.
Senin, 01 April 2019
Equityworld Futures | Penguatan Wall Street dan Sinyal Positif Negosiasi Dagang AS-China Angkat Bursa Asia
Equityworld Futures | Penguatan Wall Street dan Sinyal Positif Negosiasi Dagang AS-China Angkat Bursa Asia
Equityworld Futures | Pasar saham Asia naik pada awal transaksi Senin (1/4) pagi, karena tanda-tanda kemajuan dalam perundingan perdagangan Amerika Serikat dan China, serta penguatan saham-saham Wall Street yang memperkuat sentimen, meskipun kekalahan lain untuk kesepakatan Brexit yang diusulkan oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May menambah tekanan pada pound baru-baru ini.
Pasar juga mendapat dukungan setelah data yang dirilis pada Minggu (31/1) menunjukkan aktivitas pabrik di China secara tidak terduga tumbuh untuk pertama kali dalam empat bulan pada Maret, menunjukkan langkah-langkah stimulus pemerintah mungkin mulai berdampak.
Jika berkelanjutan, perbaikan dalam kondisi bisnis dapat menunjukkan bahwa manufaktur berada pada jalur menuju pemulihan, mengurangi kekhawatiran bahwa China dapat tergelincir ke dalam penurunan ekonomi yang lebih tajam.
Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,35 persen.
Saham-saham Australia naik 0,85 persen, KOSPI Korea Selatan naik 1,1 persen dan Nikkei Jepang naik 1,6 persen.
Saham-saham di Asia mengambil isyarat dari Wall Street, dengan S&P 500 membukukan kenaikan kuartalan terbaik dalam satu dekade pada Jumat (29/3) di tengah optimisme perdagangan.
Amerika Serikat dan China mengatakan mereka membuat kemajuan dalam pembicaraan perdagangan yang berakhir Jumat (29/3) di Beijing, dengan Washington mengatakan negosiasi itu “jujur dan konstruktif” ketika dua negara ekonomi terbesar di dunia itu berusaha menyelesaikan perang dagang mereka yang berlarut-larut.
“Konflik perdagangan AS-China yang sedang berlangsung telah memberikan aliran sinyal yang bertentangan untuk pasar. Tetapi secara keseluruhan negosiasi tampaknya mengarah pada suatu kesimpulan,” kata Soichiro Monji, ahli strategi senior di Sumitomo Mitsui DS Asset Management.
“Harapan bahwa Amerika Serikat dan China akan mencapai kesepakatan tentang perdagangan pada awal bulan ini memungkinkan saham-saham untuk memulai kuartal pertama dengan nada positif.”
Di pasar mata uang, indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama sedikit berubah pada 97,223 setelah naik ke setinggi 97,341 pada Jumat (29/3), yang terkuat sejak 11 Maret.
Greenback telah diuntungkan dari mata uang pound yang lesu, yang berada di jalur untuk membukukan kerugian hari keempat setelah kisah Brexit yang sedang berlangsung.
Sterling mendapat pukulan terbaru setelah anggota parlemen Inggris menolak kesepakatan Brexit Perdana Menteri May untuk ketiga kali pada Jumat (29/3), memperdengarkan kemungkinan lonceng kematian dan meninggalkan penarikan negara dari Uni Eropa dalam kekacauan.
Pound turun 0,1 persen pada 1,3021 dolar.
Euro meningkat pada 1,1223 dolar, sementara dolar naik 0,15 persen menjadi 111,00 yen.
Obligasi-obligasi pemerintah safe-haven mundur karena penghindaran risiko di pasar yang lebih luas berkurang.
Obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan naik tipis ke tertinggi enam hari di 2,433 persen, mundur dari level terendah 15-bulan 2,340 persen pada 25 Maret.
Imbal hasil obligasi 10-tahun merosot ke level terendah 15-bulan karena penghindaran risiko didorong oleh kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global yang mencengkeram pasar-pasar keuangan menjelang akhir Maret.
Harga minyak mentah menambah kenaikan Jumat (29/30, dengan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,47 persen menjadi 67,90 dolar per barel.
Harga minyak membukukan kenaikan kuartal terbesar dalam satu dekade selama Januari-Maret, ketika sanksi-sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela serta pengurangan pasokan yang dipimpin OPEC, membayangi kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global. (Equityworld Futures)
Equityworld Futures | Pasar saham Asia naik pada awal transaksi Senin (1/4) pagi, karena tanda-tanda kemajuan dalam perundingan perdagangan Amerika Serikat dan China, serta penguatan saham-saham Wall Street yang memperkuat sentimen, meskipun kekalahan lain untuk kesepakatan Brexit yang diusulkan oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May menambah tekanan pada pound baru-baru ini.
Pasar juga mendapat dukungan setelah data yang dirilis pada Minggu (31/1) menunjukkan aktivitas pabrik di China secara tidak terduga tumbuh untuk pertama kali dalam empat bulan pada Maret, menunjukkan langkah-langkah stimulus pemerintah mungkin mulai berdampak.
Jika berkelanjutan, perbaikan dalam kondisi bisnis dapat menunjukkan bahwa manufaktur berada pada jalur menuju pemulihan, mengurangi kekhawatiran bahwa China dapat tergelincir ke dalam penurunan ekonomi yang lebih tajam.
Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,35 persen.
Saham-saham Australia naik 0,85 persen, KOSPI Korea Selatan naik 1,1 persen dan Nikkei Jepang naik 1,6 persen.
Saham-saham di Asia mengambil isyarat dari Wall Street, dengan S&P 500 membukukan kenaikan kuartalan terbaik dalam satu dekade pada Jumat (29/3) di tengah optimisme perdagangan.
Amerika Serikat dan China mengatakan mereka membuat kemajuan dalam pembicaraan perdagangan yang berakhir Jumat (29/3) di Beijing, dengan Washington mengatakan negosiasi itu “jujur dan konstruktif” ketika dua negara ekonomi terbesar di dunia itu berusaha menyelesaikan perang dagang mereka yang berlarut-larut.
“Konflik perdagangan AS-China yang sedang berlangsung telah memberikan aliran sinyal yang bertentangan untuk pasar. Tetapi secara keseluruhan negosiasi tampaknya mengarah pada suatu kesimpulan,” kata Soichiro Monji, ahli strategi senior di Sumitomo Mitsui DS Asset Management.
“Harapan bahwa Amerika Serikat dan China akan mencapai kesepakatan tentang perdagangan pada awal bulan ini memungkinkan saham-saham untuk memulai kuartal pertama dengan nada positif.”
Di pasar mata uang, indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama sedikit berubah pada 97,223 setelah naik ke setinggi 97,341 pada Jumat (29/3), yang terkuat sejak 11 Maret.
Greenback telah diuntungkan dari mata uang pound yang lesu, yang berada di jalur untuk membukukan kerugian hari keempat setelah kisah Brexit yang sedang berlangsung.
Sterling mendapat pukulan terbaru setelah anggota parlemen Inggris menolak kesepakatan Brexit Perdana Menteri May untuk ketiga kali pada Jumat (29/3), memperdengarkan kemungkinan lonceng kematian dan meninggalkan penarikan negara dari Uni Eropa dalam kekacauan.
Pound turun 0,1 persen pada 1,3021 dolar.
Euro meningkat pada 1,1223 dolar, sementara dolar naik 0,15 persen menjadi 111,00 yen.
Obligasi-obligasi pemerintah safe-haven mundur karena penghindaran risiko di pasar yang lebih luas berkurang.
Obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan naik tipis ke tertinggi enam hari di 2,433 persen, mundur dari level terendah 15-bulan 2,340 persen pada 25 Maret.
Imbal hasil obligasi 10-tahun merosot ke level terendah 15-bulan karena penghindaran risiko didorong oleh kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global yang mencengkeram pasar-pasar keuangan menjelang akhir Maret.
Harga minyak mentah menambah kenaikan Jumat (29/30, dengan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,47 persen menjadi 67,90 dolar per barel.
Harga minyak membukukan kenaikan kuartal terbesar dalam satu dekade selama Januari-Maret, ketika sanksi-sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela serta pengurangan pasokan yang dipimpin OPEC, membayangi kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global. (Equityworld Futures)
Langganan:
Postingan (Atom)