Rabu, 30 Januari 2019

Equity World | Wall Street Bergerak Campuran, Saham Teknologi Merosot Tajam

Equity World | Wall Street Bergerak Campuran, Saham Teknologi Merosot Tajam

Equity World | Wall Street bergerak beragam pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta) dengan saham sektor teknologi mengalami tekanan yang cukup dalam jelang keluarnya laporan keuangan Apple.

Sementara, penguatan saham 3M dan sektor industri lainnya mendorong indeks saham acuan Dow Jones Industrial Average (DJIA) ke sektor positif.

Mengutip Reuters, Rabu (30/1/2019), Dow Jones Industrial Average naik 0,21 persen menjadi berakhir di level 24.579,96 poin. Untuk S&P 500 kehilangan 0,15 persen menjadi 2.640 yang terseret oleh saham teknologi dan komunikasi. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,81 persen menjadi 7.028,29.

Saham Apple merosot 1,04 persen karena investor tengah menunggu hasil kinerja keuangan perusahaan pembuat iPhone tersebut. Di awal bulan ini, perusahaan tersebut memberikan petunjuk bahwa akan terjadi penurunan permintaan dari China imbas dari adanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Selain itu, investor juga tengah fokus kepada keputusan suku bunga Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed). Sebagian besar analis memperkirakan bahwa the Fed tidak akan mengubah suku bunga pada pertemuan pekan ini.

"Hari ini ada keragu-raguan antara beberapa perusahaan yang telah dan akan mengeluarkana laporan kinerja dengan keputusan the Fed besok. Saya berpikir tidak akan ada yang membuat pertaruhan besar di pasar saham pada hari ini," jelas analis perusahaan investasi Baird, Willie Delwiche.

Harga Emas Naik ke Level Tertinggi dalam 8 Bulan | Equity World

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World


Indeks industri di S&P 500 yang mengalami pukulan berat pada hari Senin kemarin akibat penurunan saham Caterpillar mampu kembali menguat 1,74 persen. Kenaikan tersebut dibantu oleh laporan yang lebih baik dari perkiraan perusahaan 3M Co dan perusahaan pertahanan. Namun memang, kenaikan sektor industri tersebut belum mampu membawa S&P 500 ke zona positif.

Amazon.com Inc, Facebook Inc dan Microsoft Corp, yang semuanya akan mengeluarkan laporan triwulanan akhir pekan ini, masing-masing turun lebih dari 2 persen.

Equity World

Selasa, 29 Januari 2019

Equity World | Dukung Oposisi, Donald Trump Jatuhkan Sanksi ke Perusahaan Migas Venezuela

Equity World | Dukung Oposisi, Donald Trump Jatuhkan Sanksi ke Perusahaan Migas Venezuela

Equity World | Pemerintahan Donald Trump terus memberi tekanan kepada presiden Venezuela, Nicolás Maduro, di mana kali ini bentuknya berupa sanksi terhadap raksasa minyak negara itu, PDVSA.

Kebijakan itu, menurut penasehat keamanan nasional Amerika Serikat (AS), John Bolton, merupakan sebagian upaya untuk melawan ancaman strategis dari Kuba dan Iran, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Selasa (29/1/2019).

Dalam sebuah arahan di Gedung Putih, menteri keuangan AS, Steve Mnuchin, mengatakan kepada para wartawan bahwa sanksi tersebut akan menghukum "mereka yang bertanggung jawab atas penurunan kualitas hidup di Venezuela", dan mendorong Juan Guaido, --pemimpin oposisi yang pekan lalu mengklaim sebagai presiden sementara-- sah memimpin negeri kayak minyak di Amerika Latin itu.

"Ini adalah tragedi besar yang memicu krisis kemanusiaan di negara dengan sumber daya melimpah," kata Mnuchin.

Sanksi --yang mewakili langkah ekonomi terberat AS terhadap Maduro saat ini-- muncul lima hari setelah deklarasi dramatis Guaido memicu krisis politik terbaru di Venezuela.

John Bolton mengatakan bahwa aset senilai US$ 7 miliar (setara Rp 98,6 triliun) milik PDVSA segera diblokir, sebagai akibat dari sanksi terkait.

Selain itu, perusahaan tersebut juga akan kehilangan sekitar US$ 11 miliar (setara Rp 154 triliun) potensi nilai ekspor minyak Venezuela selama setahun ke depan.

Bolton mengatakan sanksi itu merupakan upaya untuk meringankan "kemiskinan dan kelaparan serta krisis kemanusiaan" yang tengah mencengkeram Venezuela, dan menghentikan "Maduro dan kroni-kroninya" menjarah aset rakyat setempat.

Namun, ia juga mengakui bahwa kepentingan strategis AS ikut berperan, termasuk kekhawatiran tentang keberadaan dan aktivitas musuh Negeri Paman Sam di kawasan itu.

Ini 5 Tanda Kamu Harus Mulai Mengkhawatirkan Sakit Tenggorokanmu | Equity World

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World


"Kami pikir stabilitas dan demokrasi di Venezuela adalah kepentingan nasional langsung Amerika Serikat saat ini," kata Bolton kepada wartawan. "Rezim otoriter Chavez dan Maduro telah memungkinkan penetrasi oleh musuh-musuh Amerika Serikat, termasuk Kuba."

"Beberapa orang menyebut negara itu 'Cubazuela', di mana mencerminkan cengkeraman yang dimiliki militer dan pasukan keamanan Kuba terhadap rezim Maduro. Kami pikir itu adalah ancaman signifikan yang strategis bagi Amerika Serikat dan ada juga yang lain, termasuk kepentingan Iran dalam simpanan uranium Venezuela," ujar Bolton menambahkan.


Equity World

Senin, 28 Januari 2019

Equity World | Jordi Alba Tak Percaya Neymar Kembali ke Barcelona

Equity World | Jordi Alba Tak Percaya Neymar Kembali ke Barcelona

Equity World | Neymar kembali ke Barcelona? Jordi Alba menilai rumor ini sebagai kabar angin lalu saja yang tak bisa dibuktikan kebenarannya.

Rumor mengenai kepulangan Neymar ke Barcelona sering muncul belakangan ini. Alba pun gerah dan akhirnya berkomentar soal kembalinya Neymar.

Pemain berumur 29 tahun itu mengatakan bahwa dirinya tidak percaya dengan isu yang melibatkan bintang PSG tersebut dengan timnya.

Neymar angkat kaki dari Nou Camp setelah PSG merampungkan proses transfernya dengan mahar 222 juta euro. Momen tersebut terjadi pada bursa transfer musim panas tahun 2017 silam, dan membuatnya jadi pemain termahal di sepanjang sejarah sepak bola.

Namun prestasi buruk yang dituai PSG, saat itu dilatih Unai Emery, membuat spekulasi mengenai kepergiannya menguak. Ia disebut tak senang karena perjalanan Les Parisiens di ajang Liga Champions selalu terhenti di babak 16 besar.

Awal mulanya, Neymar disebut akan pergi ke klub raksasa La Liga lainnya, Real Madrid. Hembusan rumor semakin kencang saat bintang Los Merengues, Cristiano Ronaldo, angkat kaki dari Santiago Bernabeu.

Namun jelang bursa transfer berakhir, nama Neymar disebut akan kembali ke Barcelona. Hampir tiap elemen Barcelona berujar bahwa pemain asal Brasil tersebut tidak akan kembali. Kali ini, Jordi Alba turut serta menyangkal kabar burung itu.

"Itu adalah perkataan orang-orang dari luar klub. Tapi saya tidak yakin itu benar," tutur Alba seperti yang dikutip dari Bleacher Reports.

"Neymar adalah pemain yang sangat luar biasa, salah satu yang terbaik, tpai dia memilih untuk pergi dan saya tidak merasa logis jika ia ingin kembali. Saya tidak memercayai itu," lanjutnya.


5 Alasan Ilmiah Mengapa Minum Kopi Bisa Bikin Kamu Panjang Umur | Equity World

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World


Tak Lagi Dibicarakan

Alba pun berujar bahwa tak ada satupun pemain Barcelona yang membicarakan namanya lagi di ruang ganti. Bahkan pemain-pemain lainnya yang telah pergi, seperti Pedro ataupun Marc Bartra, juga tak disebut-sebut lagi.

"Dia adalah pemain yang hebat, seorang rekan yang baik ke semua orang di ruang ganti. Tetapi orang-orang seperti Pedro dan Marc Bartra, contohnya, mereka tak lagi membicarakannya kembali," tambahnya.

"Pada akhirnya, semua orang membuat keputusannya sendiri, dan anda harus menghormati mereka. Tapi sejujurnya, saya tidak memercayai itu [kabar soal Neymar]," tandasnya.

Rumor mengenai kedekatan Neymar dan Barcelona semakin diragukan setelah kedatangan Kevin-Prince Boateng dari klub Italia, Sassuolo. Pemain berumur 31 tahun itu direkrut dengan status pinjaman dan diproyeksikan sebagai pengganti Munir El-Haddadi.

Equity World

Selasa, 22 Januari 2019

PT Equityworld | Tak Punya Uang Belanja Pemain, Arsenal Kena Kritik

PT Equityworld | Tak Punya Uang Belanja Pemain, Arsenal Kena Kritik

PT Equityworld | Legenda Arsenal, Nigel Winterburn, mengaku bingung dengan The Gunners yang tak punya uang untuk belanja pemain di bursa transfer musim dingin.

Tahun lalu, Arsenal menambah kekuatan di Januari dengan mendatangkan Pierre-Emerick Aubameyang dan Henrikh Mkhitaryan. Tak berhenti di situ, The Gunners juga menggaet Lucas Torreira, Bernd Leno, Sokratis Papastathopoulos dan Matteo Guendouzi di musim panas.

Kini, meski dihubungkan dengan sejumlah nama tenar, Arsenal dipastkan hanya akan mendatangkan pemain dengan status pinjaman. Pemain yang diincar adalah gelandang Barcelona, Denis Suarez.

Hal tersebut membuat Winterburn kaget. Menurut dia, bagaimana mungkin klub kaya seperti The Gunners tak punya uang untuk beli pemain.

“Apakah ada uang di sana? Itulah pertanyaan yang ingin kami ketahui karena jika Anda mendengar dari manajer bahwa kami hanya bisa meminjam pemain pada Januari, maka itu berarti mereka tidak punya uang, kecuali jika mereka berkata: 'Januari bukan waktu yang tepat untuk membeli pemain. Mari kita lihat apa yang terjadi dan kita akan kembali ke bursa pada awal musim depan'," kata Winterburn di Soccerway.

Gak Mudah, 7 Hal Ini Dirasakan Penderita Kanker Saat Jalani Kemoterapi | PT Equityworld

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | PT Equityworld

"Saya bisa mengerti itu. Itu lebih masuk akal. Tapi kita tidak mendengarnya. Arsenal tak bisa ditebak dan kita hanya harus menunggu dan melihat,” Winterburn menambahkan.

Posisi 5

Arsenal sendiri kini berada di posisi lima klasemen Liga Inggris. The Gunners tertinggal lima angka dari Chelsea di posisi empat (batas akhir Liga Champions).

PT Equityworld