Equity World | Ini 24 Pemain Muda Indonesia Dikirim PSSI Menimba Ilmu di Inggris
Equity World | PSSI membuat program terobosan dengan memberangkatkan 24 pemain U-16 Indonesia menimba ilmu di Inggris, 15 Januari mendatang. Program yang diberi nama Garuda Select ini akan berlangsung selama enam bulan.
Total 24 pemain ini terpilih merupakan hasil seleksi program Elite Pro Academy yang berlangsung pada akhir 2018.
Dari 24 pemain, 20 di antaranya merupakan jebolan Timnas Indonesia U-16 asuhan Fakhri Husaini. Sementara empat pemain lain memang merupakan nama baru yang tampil mengesankan saat seleksi, termasuk Braif Fatari, pemain asal Papua yang dilihat oleh Dennis Wise di Sumba.
“Ia adalah pemain yang melengkapi seleksi akademi ini. Ia memiliki potensi besar seperti yang lainnya. Ia adalah pemain yang mampu belajar dengan sangat cepat,” ujar Direktur Teknis Program Garuda Select, Dennis Wise.
Mengenai program ini, Dennis menjelaskan, 24 pemain yang mengikuti Garuda Select akan menjalani evaluasi pada Mei 2019 oleh tim pembimbing dan pembina. Peserta juga akan menjalani program latihan setiap harinya dan berkompetisi menghadapi klub profesional Inggris pada setiap akhir pekan.
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, pun ikut merasa senang dengan kesempatan yang bisa diraih oleh anak-anak U-16 Indonesia lewat kegiatan ini. Ratu Tisha melihat program ini menjadi sebuah kesempatan langka bagi anak-anak yang telah melewati Elite Pro Academy U-16 yang dijalankan PSSI.
PSSI melalui program Garuda Select juga mengirimkan empat pelatih untuk mengikuti pelatihan dan membantu anak-anak selama enam bulan di Inggris. Keempat pelatih itu adalah Bima Sakti, Ilham Romadona, Sofyan Hadi, dan I Gede Mahatma Dharma.
Awas, Ini 6 Pertanda Serangan Kanker Kelenjar Getah Bening. Termasuk Benjolan di Ketiak | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Kiper
Ahludz Dzikri Fikri (Persib)
Risky Muhammad Sudirman (Persija)
Ernando Ari Sutaryadi (Persebaya)
Bek
Amiruddin Bagas Kaffa (Barito Putera)
Kartika Vedhayanyo Putra (PPLP Jateng)
Liba Valentino (Perseru Serui)
Mochamad Yudha Febrian (Barito Putera)
Muhammad Reza Fauzan
Komang Teguh Trisnanda (Diklat Ragunan)
Fadilah Nur Rahman (Diklat Ragunan)
Vito Rendy Candra (Persebaya Surabaya)
Muhammad Salman Alfarid (Diklat Ragunan)
Gelandang
Brylian Negietha Dwiki Aldama (Persebaya Surabaya)
Dagid Maulana (Barito Putera)
Sandi Arta Samosir (PSMS Medan)
Alif Jaelani (Barito Putera)
Andre Oktaviansyah (PS Tira)
Braif Fatari
Mochammad Supriadi (Diklat Ragunan)
Yadi Mulyadi (Persib Bandung)
Muhammad Fajar Fathur Rachman (Persib Bandung)
Striker
Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri (Barito Putera)
Sutan Diego Armandoondriano Zico (Persija Jakarta)
Amanar Abdillah (Persib Bandung)
Equity World
Kamis, 10 Januari 2019
Rabu, 09 Januari 2019
Equity World | Kriteria Striker Timnas Indonesia U-22 Versi Indra Sjafri
Equity World | Kriteria Striker Timnas Indonesia U-22 Versi Indra Sjafri
Equity World | Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, mengungkap kriteria utama striker yang dinginkannya. Dia mengaku menginginkan penyerang yang efisien dan tajam dalam penyelesaian akhir di kotak penalti.
Pada pemusatan latihan Timnas Indonesia U-22 di Senayan, Jakarta, Indra Sjafri memanggil empat pemain berposisi striker. Keempat striker itu adalah Marinus Wanewar, Beni Oktaviansyah, Dimas Drajad, dan Ezra Walian. Nama terakhir belum bergabung karena mengikuti pramusim bersama klubnya di Eropa.
Pelatih asal Sumatra Barat itu mengatakan dalam beberapa tahun terakhir Timnas Indonesia punya masalah dalam penyelesaian akhir. Problem tersebut menurutnya harus segera dicari solusinya.
"Evaluasi pertama saya untuk masalah itu adalah mendegradasi dua pemain yang sudah pernah saya tangani saat itu, yaitu Rafli (Mursalim) dan (Hanis) Saghara," ujar Indra Sjafri usai sesi latihan Timnas Indonesia U-22 di Lapangan ABC Senayan, Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Pogba Bergabung, MU Pulangkan Rojo dari Dubai | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
"Mereka tidak masuk tim dulu saat ini dan saya berharap striker yang ada di sini bisa menjadi solusi untuk memperbaiki masalah tersebut," lanjutnya.
Timnas Indonesia U-22 menggelar pemusatan latihan untuk mempersiapkan diri menghadapi dua turnamen yang akan digelar dalam waktu dekat. Kedua turnamen itu adalah Piala AFF U-22 2019 yang digelar 17 Februari hinggaf 2 Maret 2019, dan Kualifikasi Piala AFC U-23 2020 yang digelar pada akhir Maret 2019.
Equity World
Equity World | Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, mengungkap kriteria utama striker yang dinginkannya. Dia mengaku menginginkan penyerang yang efisien dan tajam dalam penyelesaian akhir di kotak penalti.
Pada pemusatan latihan Timnas Indonesia U-22 di Senayan, Jakarta, Indra Sjafri memanggil empat pemain berposisi striker. Keempat striker itu adalah Marinus Wanewar, Beni Oktaviansyah, Dimas Drajad, dan Ezra Walian. Nama terakhir belum bergabung karena mengikuti pramusim bersama klubnya di Eropa.
Pelatih asal Sumatra Barat itu mengatakan dalam beberapa tahun terakhir Timnas Indonesia punya masalah dalam penyelesaian akhir. Problem tersebut menurutnya harus segera dicari solusinya.
"Evaluasi pertama saya untuk masalah itu adalah mendegradasi dua pemain yang sudah pernah saya tangani saat itu, yaitu Rafli (Mursalim) dan (Hanis) Saghara," ujar Indra Sjafri usai sesi latihan Timnas Indonesia U-22 di Lapangan ABC Senayan, Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Pogba Bergabung, MU Pulangkan Rojo dari Dubai | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
"Mereka tidak masuk tim dulu saat ini dan saya berharap striker yang ada di sini bisa menjadi solusi untuk memperbaiki masalah tersebut," lanjutnya.
Timnas Indonesia U-22 menggelar pemusatan latihan untuk mempersiapkan diri menghadapi dua turnamen yang akan digelar dalam waktu dekat. Kedua turnamen itu adalah Piala AFF U-22 2019 yang digelar 17 Februari hinggaf 2 Maret 2019, dan Kualifikasi Piala AFC U-23 2020 yang digelar pada akhir Maret 2019.
Equity World
Selasa, 08 Januari 2019
Equity World | 'Kantong Kering' dan Hubungannya dengan Risiko Penyakit Jantung
Equity World | 'Kantong Kering' dan Hubungannya dengan Risiko Penyakit Jantung
Equity World | Siapa sangka kalau ternyata kondisi ekonomi seseorang saat masih muda ternyata bisa berhubungan dengan risiko sakit jantung dan kematian dini kelak. Hal tersebut ditemukan oleh studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Amerika.
Pemimpin studi Tali Elfassy dari University of Miami mengatakan orang-orang yang saat masih muda penghasilannya berkurang mendadak bisa mengalami peningkatan risiko sakit jantung dua kali lipat dalam jangka waktu 15 tahun. Peneliti mengetahuinya dengan membandingkan data dari orang-orang yang memiliki penghasilan stabil.
"Biasanya studi yang membandingkan hubungan antara penghasilan dan kematian menggunakan populasi orang tua. Dalam penelitian ini kami melihat orang dewasa muda usia 23-35 tahun," kata Tali seperti dikutip dari Reuters, Selasa (8/1/2019).
Peneliti melihat semakin jauh besar berkurangnya penghasilan maka akan semakin besar peningkatan risiko sakit jantung. Berkurang pendapatan sampai Rp 280 juta ke atas misalnya bisa meningkatkan risiko sakit jantung hingga empat kali lipat.
7 Cara Tersehat Pakai Earphone Biar Gak Sakit Telinga dan Berdengung | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Mengapa berkurangnya penghasilan yang populer disebut kantong kering ini bisa berhubungan dengan penyakit jantung? Menurut peneliti kemungkinan bisa karena faktor stres. Atau selain itu bisa juga karena kondisi kantong kering memaksa seseorang untuk tidak memprioritaskan kebutuhan kesehatannya.
"Kalau penghasilan kamu tidak tentu kamu mungkin akan menukar beberapa kebutuhan contohya bayar sewa atau makanan untuk obat. Nah beberapa kebutuhan yang dikorbankan itu bisa jadi tidak bagus untuk kesehatan," komentar ahli kesehatan masyarakat Tiffany Gary-Webb dari University of Pittsburgh.
Studi ini telah dipublikasi dalam jurnal Circulation.
Equity World
Equity World | Siapa sangka kalau ternyata kondisi ekonomi seseorang saat masih muda ternyata bisa berhubungan dengan risiko sakit jantung dan kematian dini kelak. Hal tersebut ditemukan oleh studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Amerika.
Pemimpin studi Tali Elfassy dari University of Miami mengatakan orang-orang yang saat masih muda penghasilannya berkurang mendadak bisa mengalami peningkatan risiko sakit jantung dua kali lipat dalam jangka waktu 15 tahun. Peneliti mengetahuinya dengan membandingkan data dari orang-orang yang memiliki penghasilan stabil.
"Biasanya studi yang membandingkan hubungan antara penghasilan dan kematian menggunakan populasi orang tua. Dalam penelitian ini kami melihat orang dewasa muda usia 23-35 tahun," kata Tali seperti dikutip dari Reuters, Selasa (8/1/2019).
Peneliti melihat semakin jauh besar berkurangnya penghasilan maka akan semakin besar peningkatan risiko sakit jantung. Berkurang pendapatan sampai Rp 280 juta ke atas misalnya bisa meningkatkan risiko sakit jantung hingga empat kali lipat.
7 Cara Tersehat Pakai Earphone Biar Gak Sakit Telinga dan Berdengung | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Mengapa berkurangnya penghasilan yang populer disebut kantong kering ini bisa berhubungan dengan penyakit jantung? Menurut peneliti kemungkinan bisa karena faktor stres. Atau selain itu bisa juga karena kondisi kantong kering memaksa seseorang untuk tidak memprioritaskan kebutuhan kesehatannya.
"Kalau penghasilan kamu tidak tentu kamu mungkin akan menukar beberapa kebutuhan contohya bayar sewa atau makanan untuk obat. Nah beberapa kebutuhan yang dikorbankan itu bisa jadi tidak bagus untuk kesehatan," komentar ahli kesehatan masyarakat Tiffany Gary-Webb dari University of Pittsburgh.
Studi ini telah dipublikasi dalam jurnal Circulation.
Equity World
Senin, 07 Januari 2019
Equity World | Pulisic Datang, Inilah 3 Pemain Termahal Chelsea
Equity World | Pulisic Datang, Inilah 3 Pemain Termahal Chelsea
Equity World | Kehadiran Roman Abramovich di Chelsea tahun 2003 tak pelak mengubah peruntungan klub tersebut. The Blues menjelma menjadi salah satu klub raksasa dunia dengan berbagai gelar.
Sebagian besar kesuksesan Chelsea karena belanja boros mereka di bursa transfer dan kemampuan mereka untuk merekrut pemain bintang. The Blues sudah menghabiskan 560,08 juta pounds selama sepuluh musim terakhir.
Jumlah itu menjadikan Chelsea sebagai tim Premier League paling boros selama periode itu.
Legenda klub seperti Didier Drogba, Michael Essien, Ricardo Carvalho semuanya direkrut dengan kekuatan uang yang dimiliki oleh klub.
Berikut ini tiga transfer termahal Chelsea seperti dilansir Sportskeeda.
1. Christian Pulisic
Chelsea mengeluarkan 64 juta euro untuk merekrut Christian Pulisic dari Borussia Dortmund pada bursa transfer Januari 2019. Hal itu menjadikan Pulisic sebagai pemain termahal ketiga dalam sejarah klub.
Namun, Pulisic langsung dipinjamkan kembali ke Dortmund selama sisa musim ini. Pendukung Chelsea harus menunggu hingga awal musim depan untuk melihat rekrutan terbaru mereka bermain dengan kostum biru.
Pemain internasional Amerika Serikat itu dianggap sebagai salah satu pemain muda yang paling menarik di dunia saat ini. Bintang berusia 20 tahun itu masuk dalam radar sejumlah klub besar Eropa sebelum pindah ke London.
2. Alvaro Morata
Chelsea mengeluarkan 66 juta euro untuk membeli Alvaro Morata dari Real Madrid pada bursa transfer musim panas 2017. Striker berusia 26 tahun itu menikmati kesuksesan besar bersama Real Madrid dan Juventus sebelum bergabung dengan Chelsea.
Namun, Morata gagal menunjukkan ketajamannya setelah datang ke Premier League dan hanya berhasil mencetak 15 gol dalam 48 pertandingan di semua kompetisi selama musim pertamanya di klub. Pemain Spanyol itu juga tampil buruk pada musim ini dan mendapat banyak kritik dari berbagai macam pihak karena penampilannya.
Morata hanya berhasil mencetak lima gol di liga musim ini dan sering tidak masuk dalam starting XI asuhan Maurizio Sarri. Mantan pemain Real Madrid itu sedang dikaitkan dengan kepindahan dari Chelsea selama beberapa pekan terakhir dan sepertinya akan diingat sebagai pemain gagal oleh fans Chelsea.
Harga emas menguji kekuatan menuju US$ 1.300 | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
3. Kepa Arrizabalaga
Chelsea merekrut Kepa Arrizabalaga dengan biaya sebesar 80 juta euro di bursa transfer musim panas 2018. Hal itu menjadikannya kiper termahal sepanjang masa
Pemain asal Spanyol itu bermain bagus dengan klub barunya dan sudah kebobolan 16 gol dalam 21 pertandingan di Premier League musim ini. Dia juga merupakan salah satu kandidat untuk memenangkan Golden Glove Premier League musim ini setelah mengemas 10 clean sheet sejauh ini.
Pada usia 24 tahun, Arrizabalaga belum mencapai masa puncaknya dan bisa menjadi kiper terbaik di dunia pada masa mendatang. Mantan pemain Athletic Bilbao itu terikat kontrak dengan The Blues sampai tahun 2025.
Equity World
Equity World | Kehadiran Roman Abramovich di Chelsea tahun 2003 tak pelak mengubah peruntungan klub tersebut. The Blues menjelma menjadi salah satu klub raksasa dunia dengan berbagai gelar.
Sebagian besar kesuksesan Chelsea karena belanja boros mereka di bursa transfer dan kemampuan mereka untuk merekrut pemain bintang. The Blues sudah menghabiskan 560,08 juta pounds selama sepuluh musim terakhir.
Jumlah itu menjadikan Chelsea sebagai tim Premier League paling boros selama periode itu.
Legenda klub seperti Didier Drogba, Michael Essien, Ricardo Carvalho semuanya direkrut dengan kekuatan uang yang dimiliki oleh klub.
Berikut ini tiga transfer termahal Chelsea seperti dilansir Sportskeeda.
1. Christian Pulisic
Chelsea mengeluarkan 64 juta euro untuk merekrut Christian Pulisic dari Borussia Dortmund pada bursa transfer Januari 2019. Hal itu menjadikan Pulisic sebagai pemain termahal ketiga dalam sejarah klub.
Namun, Pulisic langsung dipinjamkan kembali ke Dortmund selama sisa musim ini. Pendukung Chelsea harus menunggu hingga awal musim depan untuk melihat rekrutan terbaru mereka bermain dengan kostum biru.
Pemain internasional Amerika Serikat itu dianggap sebagai salah satu pemain muda yang paling menarik di dunia saat ini. Bintang berusia 20 tahun itu masuk dalam radar sejumlah klub besar Eropa sebelum pindah ke London.
2. Alvaro Morata
Chelsea mengeluarkan 66 juta euro untuk membeli Alvaro Morata dari Real Madrid pada bursa transfer musim panas 2017. Striker berusia 26 tahun itu menikmati kesuksesan besar bersama Real Madrid dan Juventus sebelum bergabung dengan Chelsea.
Namun, Morata gagal menunjukkan ketajamannya setelah datang ke Premier League dan hanya berhasil mencetak 15 gol dalam 48 pertandingan di semua kompetisi selama musim pertamanya di klub. Pemain Spanyol itu juga tampil buruk pada musim ini dan mendapat banyak kritik dari berbagai macam pihak karena penampilannya.
Morata hanya berhasil mencetak lima gol di liga musim ini dan sering tidak masuk dalam starting XI asuhan Maurizio Sarri. Mantan pemain Real Madrid itu sedang dikaitkan dengan kepindahan dari Chelsea selama beberapa pekan terakhir dan sepertinya akan diingat sebagai pemain gagal oleh fans Chelsea.
Harga emas menguji kekuatan menuju US$ 1.300 | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
3. Kepa Arrizabalaga
Chelsea merekrut Kepa Arrizabalaga dengan biaya sebesar 80 juta euro di bursa transfer musim panas 2018. Hal itu menjadikannya kiper termahal sepanjang masa
Pemain asal Spanyol itu bermain bagus dengan klub barunya dan sudah kebobolan 16 gol dalam 21 pertandingan di Premier League musim ini. Dia juga merupakan salah satu kandidat untuk memenangkan Golden Glove Premier League musim ini setelah mengemas 10 clean sheet sejauh ini.
Pada usia 24 tahun, Arrizabalaga belum mencapai masa puncaknya dan bisa menjadi kiper terbaik di dunia pada masa mendatang. Mantan pemain Athletic Bilbao itu terikat kontrak dengan The Blues sampai tahun 2025.
Equity World
Langganan:
Komentar (Atom)