Equityworld Futures | Presenter acara Mata Najwa, Najwa Shihab memutuskan mengundurkan diri dari Metro TV
Equityworld Futures | Najwa yang mengawali kiprah di Metro TV sebagai reporter magang itu mengumumkan pengunduran dirinya melalui akun twitter resminya.
"[Episode] 'Eksklusif Bersama Novel Baswedan' menjadi episode live terakhir Mata Najwa," tulis Najwa Shihab melalui akun Twitter @najwashihab.
Banyak cerita menarik dalam perjalanan Najwa ketika mewawancarai sejumlah narasumber di acara Mata Najwa. Salah satunya adalah ketika dia mewawancarai Yusril Ihza Mahendra. Kala itu, Yusril baru saja diberhentikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Hukum dan HAM pada Mei 2007.
Tak lama setelah reshuffle kabinet itu, Metro TV mendapat kesempatan untuk mewawancarainya. Najwa di studio, Yusril di rumahnya.
Alih-alih menjawab secara serius pertanyaan Najwa, pakar Hukum Tata Negara itu membelokkan pertanyaan Najwa ke hal-hal pribadi.
Misalnya, Yusril berkata, "Tanya aja ke Om kamu, Pak Alwi Shihab. Dia kan pernah juga juga di-reshuffle."
Pada 5 Desember 2005, Alwi memang diberhentikan dari jabatan Menko Kesra.
Sepanjang kariernya, Najwa selalu menolak jika diminta mewawancarai Alwi, supaya tidak bias. Hanya satu perkecualian, yaitu saat Metro TV membikin tayangan "Lebaran Bersama Keluarga Shihab” pada 2009. Najwa, bersama Prabu Revolusi, menjadi host-nya.
Terkait dengan rencana pasca-reshuffle, Yusril juga bergurau, "Saya mau melamar jadi penyiar Metro TV saja. Berapa sih gajinya?”
Najwa mengaku, saat itu, salah tingkah. Ia tak siap diserang secara pribadi. Ia berusaha menutupi dengan tertawa.
Ketika ia ingin wawancara itu cepat berakhir, produser di master control justru ingin mengulurnya karena menganggap sebagai show yang menarik. Perbincangan berlangsung dua segmen, sekitar 14 menit.
Baca juga : 7 Hal Ini Cuma Bisa Dilakukan Smartphone Android, Bukan iPhone! | Equityworld Futures
"Itu wawancara yang sulit buat saya,” kata Najwa, sembari tersenyum seperti dikutip dari buku Jurnalis Berkisah.
Mata Najwa sendiri telah mengudara selama 511 episode sejak penayangan perdananya pada 25 November 2009. Talkshow ini memang memiliki ciri khusus mengangkat wawancara bersama narasumber-narasumber kelas satu. Seperti disebutkan sebelumnya, wawancara dengan Penyidik KPK, Novel Beswedan menjadi episode terakhir.
"Pada penghujung Agustus nanti, Mata Najwa akan menayangkan episode final, 'Catatan Tanpa Titik'. Sebelumnya, juga akan dibuat episode kolase dari berbagai tayangan sebelumnya," mengutip keterangan Najwa Shibab.
Equityworld Futures
TAG :
Equity World Jakarta, Equityworld Futures Jakarta, PT Equityworld Jakarta, PT Equityworld, Equityworld Futures, PT Equity World , Equity World, PT Equityworld Futures, PT Equityworld Futures Jakarta SSC, EWF, PT EWF
Rabu, 09 Agustus 2017
Selasa, 08 Agustus 2017
Equity World | Manchester United Masih Usahakan Transfer Serge Aurier
Equity World | Manchester United Masih Usahakan Transfer Serge Aurier
Equity World | Fullback Paris Saint-Germain Serge Aurier dilaporkan masih menjadi salah satu target utama Manchester United di bursa transfer musim panas ini.
Pemain internasional Pantai Gading itu juga berhasil menarik perhatian raksasa Serie A Italia Inter Milan dan rival United di Liga Primer Inggris, Chelsea.
Sebagaimana dilansir L'Equipe, meski ditaksir dua klub yang disebut terakhir, Aurier disebut menaruh harapan besar memperkuat klub asuhan Jose Mourinho di periode 2017/18.
Situasi Aurier sendiri sedang tidak menentu dan hari ini akan menjadi momen penting baginya terkait hasil banding terhadap hukuman dua bulan yang baru saja diterimanya.
Seperti diketahui, vonis hukuman ini didapatkan sang fullback setelah dia menyerang seorang polisi beberapa waktu lalu.
Baca juga : 10 Lokasi snorkeling paling cantik di dunia, Indonesia juga punya | Equity World
Buntutnya, Aurier dicegah masuk ke Inggris untuk menghadapi Arsenal di ajang Liga Champions November silam dan saat ini yang bersangkutan belum menerima izin kerja.
Bagaimana pun kondisi Aurier, The Red Devils diyakini akan mencari solusi terbaik demi bisa mendapatkan sang bek sayap.
Sejak bergabung dengan Les Parisiens, pemain berusia 24 tahun tersebut telah mengemas 42 penampilan dengan catatan dua gol.
Equity World
TAG :
Equity World Jakarta, Equityworld Futures Jakarta, PT Equityworld Jakarta, PT Equityworld, Equityworld Futures, PT Equity World , Equity World, PT Equityworld Futures, PT Equityworld Futures Jakarta SSC, EWF, PT EWF
Equity World | Fullback Paris Saint-Germain Serge Aurier dilaporkan masih menjadi salah satu target utama Manchester United di bursa transfer musim panas ini.
Pemain internasional Pantai Gading itu juga berhasil menarik perhatian raksasa Serie A Italia Inter Milan dan rival United di Liga Primer Inggris, Chelsea.
Sebagaimana dilansir L'Equipe, meski ditaksir dua klub yang disebut terakhir, Aurier disebut menaruh harapan besar memperkuat klub asuhan Jose Mourinho di periode 2017/18.
Situasi Aurier sendiri sedang tidak menentu dan hari ini akan menjadi momen penting baginya terkait hasil banding terhadap hukuman dua bulan yang baru saja diterimanya.
Seperti diketahui, vonis hukuman ini didapatkan sang fullback setelah dia menyerang seorang polisi beberapa waktu lalu.
Baca juga : 10 Lokasi snorkeling paling cantik di dunia, Indonesia juga punya | Equity World
Buntutnya, Aurier dicegah masuk ke Inggris untuk menghadapi Arsenal di ajang Liga Champions November silam dan saat ini yang bersangkutan belum menerima izin kerja.
Bagaimana pun kondisi Aurier, The Red Devils diyakini akan mencari solusi terbaik demi bisa mendapatkan sang bek sayap.
Sejak bergabung dengan Les Parisiens, pemain berusia 24 tahun tersebut telah mengemas 42 penampilan dengan catatan dua gol.
Equity World
TAG :
Equity World Jakarta, Equityworld Futures Jakarta, PT Equityworld Jakarta, PT Equityworld, Equityworld Futures, PT Equity World , Equity World, PT Equityworld Futures, PT Equityworld Futures Jakarta SSC, EWF, PT EWF
Senin, 07 Agustus 2017
PT Equityworld | Tak Hanya Indonesia, Gerhana Bulan Malam Ini Terlihat di 5 Benua
PT Equityworld | Tak Hanya Indonesia, Gerhana Bulan Malam Ini Terlihat di 5 Benua
PT Equityworld | Pada saat Amerika Serikat tengah mempersiapkan kedatangan gerhana Matahari total dalam tiga pekan yang akan datang, dalam waktu dekat di belahan Bumi yang berbeda, fenomena kosmis lain akan turut melanda Planet Biru.
Setidaknya sejumlah kawasan di Benua Asia (termasuk Indonesia), Afrika, Eropa, Australia, dan Antartika akan terpapar gerhana Bulan sebagian (partial lunar eclipse) pada Senin malam atau Selasa dini hari--tergantung pembagian waktu setempat.
Gerhana Bulan pada dasarnya adalah kebalikan dari gerhana Matahari. Alih-alih Bulan yang berada di antara Matahari dan Bumi (gerhana matahari), pada gerhana lunar, Planet Biru-lah yang justru diapit oleh oleh sang Surya dan Rembulan.
Karena Bumi menghalangi cahaya Matahari yang terpancar ke Bulan, maka gerhana lunar akan memicu munculnya bayangan di Satelit Bumi itu. Bayangan itu terdiri dari dua jenis, umbra, yang merupakan bagian dalam yang lebih gelap, dan penumbra, bagian luar yang lebih terang.
Interaksi Bumi dengan Bulan bisa menciptakan tiga jenis gerhana lunar, yakni parsial, total, dan penumbra.
Selama gerhana Bulan parsial yang akan terjadi, hanya sebagian dari umbra Bumi yang akan menutup Bulan, mengingat posisi mereka yang tidak berada dalam satu garis lurus sempurna. Sehingga, bayangan yang akan tampak di Bulan hanya separuh.
Pada fenomena itu, para penikmat langit akan menyaksikan separuh bagian dari Bulan yang tampak gelap, sementara sisanya berwarna lebih terang. Bagian Bulan yang gelap adalah wilayah yang tertutup Bumi, sementara yang terang tetap disinari Matahari.
Gerhana Bulan sebagian yang akan terjadi nanti akan berlangsung selama dua jam. Dimulai sejak bayangan merambah dari tepi lunar hingga menutupi setengahnya.
Titik puncak fenomena itu, yang ditandai dengan bayangan gelap menutupi separuh Bulan, akan terjadi pada Senin malam pukul 18.20 menurut pengaturan waktu Coordinated Universal Time atau 01.20 Selasa dini hari waktu Jakarta.
Uniknya, fenomena kosmis itu terjadi dalam kurun waktu yang hampir berdekatan dengan peristiwa antariksa langka yang akan terjadi pada 21 Agustus 2017, yakni gerhana Matahari total di Amerika Serikat.
Menurut pakar, kurun waktu kedua peristiwa yang berdekatan itu bukanlah suatu kebetulan, melainkan sebuah fenomena siklus alam yang terus mengalami keberlanjutan dari masa ke masa.
"Fenomena itu merupakan siklus kontinuitas. Kita akan mendapat gerhana Bulan ketika memasuki periode full moons dan akan mendapat gerhana Matahari ketika memasuki periode new moons," jelas Jackie Faherty, pakar astronomi dari American Museum of Natural History.
Baca juga : Jam Berapa Kita Bisa Lihat Gerhana Bulan Sebagian Malam Ini? | PT Equityworld
Dalam astronomi, full moons (bulan purnama) merujuk pada fase bulan ketika sang lunar terletak di belakang Bumi ditinjau dari Matahari. Fase itu membuat Matahari, Bumi, dan Bulan dalam satu garis lurus.
Sementara itu, new moons (bulan baru atau bulan mati) adalah fase Bulan pertama, yang terjadi pada saat Bulan kurang-lebih berada dalam satu garis lurus di antara Matahari dan Bumi. Seluruh permukaan Bulan yang disinari Matahari berada di bagian "belakang" Bulan dan bagian yang tidak disinari terlihat dari Bumi.
Gerhana Matahari dan Bulan terjadi secara berpasangan dalam kurun waktu yang berdekatan prediksi kalkulasi berjarak satu hingga tiga minggu untuk masing-masing peristiwa.
Meski sebagai peristiwa yang bersifat siklus, hanya sebagian wilayah di Bumi yang mendapat keistimewaan terpapar fenomena itu. Menurut Jackie Faherty, hal itu disebabkan karena setiap bulannya, orbit Bumi dan Bulan kerap berubah sekitar 5 derajat perubahan yang cukup signifikan-- sehingga membuat mereka kerap jarang berada dalam satu garis lurus di area yang sama.
PT Equityworld
TAG :
Equity World Jakarta, Equityworld Futures Jakarta, PT Equityworld Jakarta, PT Equityworld, Equityworld Futures, PT Equity World , Equity World, PT Equityworld Futures, PT Equityworld Futures Jakarta SSC, EWF, PT EWF
PT Equityworld | Pada saat Amerika Serikat tengah mempersiapkan kedatangan gerhana Matahari total dalam tiga pekan yang akan datang, dalam waktu dekat di belahan Bumi yang berbeda, fenomena kosmis lain akan turut melanda Planet Biru.
Setidaknya sejumlah kawasan di Benua Asia (termasuk Indonesia), Afrika, Eropa, Australia, dan Antartika akan terpapar gerhana Bulan sebagian (partial lunar eclipse) pada Senin malam atau Selasa dini hari--tergantung pembagian waktu setempat.
Gerhana Bulan pada dasarnya adalah kebalikan dari gerhana Matahari. Alih-alih Bulan yang berada di antara Matahari dan Bumi (gerhana matahari), pada gerhana lunar, Planet Biru-lah yang justru diapit oleh oleh sang Surya dan Rembulan.
Karena Bumi menghalangi cahaya Matahari yang terpancar ke Bulan, maka gerhana lunar akan memicu munculnya bayangan di Satelit Bumi itu. Bayangan itu terdiri dari dua jenis, umbra, yang merupakan bagian dalam yang lebih gelap, dan penumbra, bagian luar yang lebih terang.
Interaksi Bumi dengan Bulan bisa menciptakan tiga jenis gerhana lunar, yakni parsial, total, dan penumbra.
Selama gerhana Bulan parsial yang akan terjadi, hanya sebagian dari umbra Bumi yang akan menutup Bulan, mengingat posisi mereka yang tidak berada dalam satu garis lurus sempurna. Sehingga, bayangan yang akan tampak di Bulan hanya separuh.
Pada fenomena itu, para penikmat langit akan menyaksikan separuh bagian dari Bulan yang tampak gelap, sementara sisanya berwarna lebih terang. Bagian Bulan yang gelap adalah wilayah yang tertutup Bumi, sementara yang terang tetap disinari Matahari.
Gerhana Bulan sebagian yang akan terjadi nanti akan berlangsung selama dua jam. Dimulai sejak bayangan merambah dari tepi lunar hingga menutupi setengahnya.
Titik puncak fenomena itu, yang ditandai dengan bayangan gelap menutupi separuh Bulan, akan terjadi pada Senin malam pukul 18.20 menurut pengaturan waktu Coordinated Universal Time atau 01.20 Selasa dini hari waktu Jakarta.
Uniknya, fenomena kosmis itu terjadi dalam kurun waktu yang hampir berdekatan dengan peristiwa antariksa langka yang akan terjadi pada 21 Agustus 2017, yakni gerhana Matahari total di Amerika Serikat.
Menurut pakar, kurun waktu kedua peristiwa yang berdekatan itu bukanlah suatu kebetulan, melainkan sebuah fenomena siklus alam yang terus mengalami keberlanjutan dari masa ke masa.
"Fenomena itu merupakan siklus kontinuitas. Kita akan mendapat gerhana Bulan ketika memasuki periode full moons dan akan mendapat gerhana Matahari ketika memasuki periode new moons," jelas Jackie Faherty, pakar astronomi dari American Museum of Natural History.
Baca juga : Jam Berapa Kita Bisa Lihat Gerhana Bulan Sebagian Malam Ini? | PT Equityworld
Dalam astronomi, full moons (bulan purnama) merujuk pada fase bulan ketika sang lunar terletak di belakang Bumi ditinjau dari Matahari. Fase itu membuat Matahari, Bumi, dan Bulan dalam satu garis lurus.
Sementara itu, new moons (bulan baru atau bulan mati) adalah fase Bulan pertama, yang terjadi pada saat Bulan kurang-lebih berada dalam satu garis lurus di antara Matahari dan Bumi. Seluruh permukaan Bulan yang disinari Matahari berada di bagian "belakang" Bulan dan bagian yang tidak disinari terlihat dari Bumi.
Gerhana Matahari dan Bulan terjadi secara berpasangan dalam kurun waktu yang berdekatan prediksi kalkulasi berjarak satu hingga tiga minggu untuk masing-masing peristiwa.
Meski sebagai peristiwa yang bersifat siklus, hanya sebagian wilayah di Bumi yang mendapat keistimewaan terpapar fenomena itu. Menurut Jackie Faherty, hal itu disebabkan karena setiap bulannya, orbit Bumi dan Bulan kerap berubah sekitar 5 derajat perubahan yang cukup signifikan-- sehingga membuat mereka kerap jarang berada dalam satu garis lurus di area yang sama.
PT Equityworld
TAG :
Equity World Jakarta, Equityworld Futures Jakarta, PT Equityworld Jakarta, PT Equityworld, Equityworld Futures, PT Equity World , Equity World, PT Equityworld Futures, PT Equityworld Futures Jakarta SSC, EWF, PT EWF
Jumat, 04 Agustus 2017
Equityworld Futures | Gempa di Cilacap, Warga Yogya Berhamburan Keluar Rumah
Equityworld Futures | Gempa di Cilacap, Warga Yogya Berhamburan Keluar Rumah
Equityworld Futures | Gempa bumi berkekuatan 5.3 skala richter yang mengguncang barat daya Cilacap, Jawa Tengah, pada Kamis malam, 3 Agustus 2017, ternyata juga dirasakan warga Yogyakarta. Warga berhamburan ke luar rumah setelah beberapa saat merasakan guncangan.
"Gempa terasa cukup besar sampai kita keluar rumah," kata Anang, warga Imogiri Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Kamis 3 Agustus 2017.
Anang mengira, gempa bumi berpusat di Bantul seperti saat kejadian gempa bumi Bantul 2006 silam yang berpusat di darat. "Eh ternyata pusat gempa di barat daya Cilacap Jateng," ujarnya.
Meski getaran gempa cukup namun Anang mengaku tak ada kerusakan pada bangunan rumah. "Hanya panik dan lari ke luar rumah," tuturnya.
Kepala BPBD Kabupaten Bantul Dwi Daryanto mengakui, gempa hampir dirasakan warga Bantul bahkan hingga Kota Yogyakarta. Sejauh ini, belum ada laporan kerusakan.
Baca juga : 5 Trik Buat Mencegah Kolesterol Dini. Cegah Sekarang, Jangan Nunggu Tua! | Equityworld Futures
"Semua masih aman. Hanya terjadi kepanikan sedikit dan itu wajar," ujarnya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 5.3 Skala Richter mengguncang barat daya Cilacap pada pukul 23:14:23 WIB. Letak gempa berada pada 8.42 LS dan 108.99 NT atau sekitar 79 kilometer barat daya Cilacap Jawa Tengah pada kedalaman 22 kilometer.
BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Equityworld Futures
TAG :
Equity World Jakarta, Equityworld Futures Jakarta, PT Equityworld Jakarta, PT Equityworld, Equityworld Futures, PT Equity World , Equity World, PT Equityworld Futures, PT Equityworld Futures Jakarta SSC, EWF, PT EWF
Equityworld Futures | Gempa bumi berkekuatan 5.3 skala richter yang mengguncang barat daya Cilacap, Jawa Tengah, pada Kamis malam, 3 Agustus 2017, ternyata juga dirasakan warga Yogyakarta. Warga berhamburan ke luar rumah setelah beberapa saat merasakan guncangan.
"Gempa terasa cukup besar sampai kita keluar rumah," kata Anang, warga Imogiri Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Kamis 3 Agustus 2017.
Anang mengira, gempa bumi berpusat di Bantul seperti saat kejadian gempa bumi Bantul 2006 silam yang berpusat di darat. "Eh ternyata pusat gempa di barat daya Cilacap Jateng," ujarnya.
Meski getaran gempa cukup namun Anang mengaku tak ada kerusakan pada bangunan rumah. "Hanya panik dan lari ke luar rumah," tuturnya.
Kepala BPBD Kabupaten Bantul Dwi Daryanto mengakui, gempa hampir dirasakan warga Bantul bahkan hingga Kota Yogyakarta. Sejauh ini, belum ada laporan kerusakan.
Baca juga : 5 Trik Buat Mencegah Kolesterol Dini. Cegah Sekarang, Jangan Nunggu Tua! | Equityworld Futures
"Semua masih aman. Hanya terjadi kepanikan sedikit dan itu wajar," ujarnya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 5.3 Skala Richter mengguncang barat daya Cilacap pada pukul 23:14:23 WIB. Letak gempa berada pada 8.42 LS dan 108.99 NT atau sekitar 79 kilometer barat daya Cilacap Jawa Tengah pada kedalaman 22 kilometer.
BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Equityworld Futures
TAG :
Equity World Jakarta, Equityworld Futures Jakarta, PT Equityworld Jakarta, PT Equityworld, Equityworld Futures, PT Equity World , Equity World, PT Equityworld Futures, PT Equityworld Futures Jakarta SSC, EWF, PT EWF
Langganan:
Postingan (Atom)