Equity World | 4 Bahan Ini Memudarkan Bekas Jerawat Dengan Natural. Ngapain Beli Produk Mahal?
Equity World | Karena frustasi beberapa cewek memilih berganti-ganti produk perawatan muka sampai rajin mendatangi klinik kecantikan. Selain nggak sehat buat kantung kebiasaan ini juga nggak sepenuhnya sehat untuk kulit wajahmu. Bahan-bahan kimia seharusnya tidak sesering itu mampir ke mukamu.
Kami paham bagaimana sulit dan frustasinya kamu berdamai dengan bekas jerawat di muka. Karena itu 4 bahan alami ini bisa jadi andalan selepas jerawat melanda dan banyak bekas jerawat tertinggal di muka.
1. 4 sendok makan air lemon
Air lemon berfungsi sebagai anti bakterial dan anti peradangan bagi kulit berjerawat. Selain itu kandungan dalam lemon juga bagus untuk mencerahkan kulit wajahmu. Peras lemon hingga 4 sendok makan dan jadikan ini campuran maskermu.
2. 3 sendok makan yoghurt
Kandungan lactic acid dan alpha hidrolic acid dalam yoghurt mempunyai kemampuan untuk secara lembut mengekfoliasi kulit wajahmu. Dengan mengaplikasikan yoghurt secara berkala ke muka kulitmu akan lembut, kenyal, meratakan warna kulit dan membantu menghilangkan garis-garis halus di wajahmu.
Baca juga : 7 Perubahan Penting dalam Tubuh yang Tanpa Sadar Kita Alami Setiap Harinya | Equity World
3. 4 sendok makan madu
Madu memang jadi bahan andalan dalam menyelesaikan berbagai masalah di wajah. Khusus untuk kulit penuh bekas jerawat madu mengandung hidrogen peroxide alami yang ampuh ‘menenangkan’ wajahmu.
4. Putih telur
Saat berbagai masker dengan embel-embel detox atau brightening beredar di pasaran, alam sebenarnya sudah menyediakan masker terbaiknya. Putih telur mengandung bahan yang dapat membantu menghilangkan noda di wajah dan juga ampuh mengencangkan kulit wajah. Dikutip dari hipwee.com
Tak kalah menarik kunjungi juga : Equity World
Senin, 10 April 2017
Jumat, 07 April 2017
Tips Agar Laptop Tak Gampang Panas
PT Equityworld | Tips Agar Laptop Tak Gampang Panas
PT Equityworld | Ketika cuaca panas, seringkali laptop yang digunakan juga ikut panas. Bahayanya, performa laptop yang kerap mengalami kejadian overheat ini bisa memburuk, dan yang terparah adalah tidak dapat dinyalakan.
Biasanya, yang menyebabkan laptop menjadi panas adalah cahaya matahari yang terik menembus lapisan casing dan 'memanggang' baterai.
Untuk itu, berikut ini beberapa hal yang perlu kamu hindari agar laptop tidak mudah mengalami overheat, dikutip dari liputan6.com :
1. Jangan Tinggalkan di Mobil
Jangan meninggalkan laptop di dalam mobil ketika cuaca panas. Tidak baik meninggalkannya di dalam mobil yang kedap udara karena suhu laptop otomatis akan ikut memanas.
2. Hindari Tempat Terpapar Sinar Matahari
Jangan menggunakan laptop di tempat-tempat yang langsung terkena sinar panas matahari. Gunakan pelindung agar laptop anda terhindar dari sinar matahari secara langsung.
Baca juga : 7 Hal yang Wajib Kamu Coba untuk Menambah Uang Saku di Sela-sela Kesibukan Kuliah | PT Equityworld
3. Netralkan Suhu
Saat kamu beralih dari udara panas masuk ke ruangan yang memiliki udara dingin, jangan langsung menyalakan laptop. Sebaiknya, diamkan sebentar kemudian baru dinyalakan. Tujuannya adalah untuk menetralisasi suhu panas.
Selain cara di atas, ada juga kiat untuk merawat laptop-mu agar tidak gampang panas. Berikut langkahnya:
1. Bersihkan ventilasi pada laptop sehingga udara dapat keluar masuk dengan baik yang mencegah laptop menjadi mudah panas
2. Sesuaikan pengaturan daya untuk menggunakan daya asupan listrik yang sesuai
3. Gunakan cooling pad, yaitu meja laptop yang memiliki kipas angin kecil
4. Matikan laptop bila tidak digunakan
5. Bila laptop sedang dicolok ke listrik dan baterai masih dalam keadaan penuh, lebih baik cabut baterai untuk menghindari laptop cepat panas
Tak kalah menarik kunjungi juga : PT Equityworld
Kamis, 06 April 2017
Gaji Kecil Itu Proses, 5 Hal Ini Buat Kamu Bisa Lebih Berlapang Dada
Equityworld Futures | Gaji Kecil Itu Proses, 5 Hal Ini Buat Kamu Bisa Lebih Berlapang Dada
Equityworld Futures | Klise, tapi nyatanya kalimat itu dipatahkan dengan kenyataan yang ada. Diam-diam kamu dan hampir kita semua masih berharap punya gaji atau penghasilan yang lebih besar dari sekarang. Alasan apa lagi kalau bukan kebutuhan yang rasanya tak pernah memuaskan hasratmu yang semakin lama justru semakin banyak maunya. Rasa tak pernah puas sebenarnya manusiawi sekali. Tapi mau sampai kapan kamu terus menuruti ego yang pada akhirnya hanya merepotkanmu.
Bagaimana tak merepotkan kalau ini membuat beberapa orang bersedia menghalalkan segala cara untuk memenuhinya. Kamu sendiri semakin sering membanding-bandingkan apa didapatkan sekarang, sampai lupa untuk sekadar mensyukurinya. Padahal gaji kecil bukan berarti hatimu ikut sempit. Setidaknya beberapa hal ini perlu kamu ingat baik-baik.
1. Jangan terus berandai punya gaji besar, karena yang penting sekarang kamu punya penghasilan sendiri
Berandai memang mudah, tapi pada akhirnya itu buatmu lelah. Ibarat menaiki tangga tapi sayang tujuannya tak jelas. Membuatmu hanya terus menajak dan menajak, dengan satu kekhawatiran. Bagaimana kalau tangga yang jadi pijakan angan-anganmu runtuh karena hantaman kenyataan yang lebih kuat? Mau sampai kapan kamu menyiksa dirimu dengan pengandaian yang tak jelas juntrungannya?
Toh saat ini yang penting kamu punya penghasilan sendiri. Di usia yang cukup muda kamu, tak perlu lagi meminta orangtua. Sekalipun mereka mampu dan berkecukupan untuk membiayai semua keperluan serta kesenanganmu. Bukankah punya penghasilan sendiri sudah membuatmu punya kebanggaan tersendiri? Bahkan orangtuamu pun bangga denganmu yang dianggap sudah mulai bisa mandiri secara finansial.
2. Manusiawi memang hasrat untuk punya uang lebih, tapi apa iya bisa jadi jaminan untuk buatmu happy
Manusia memang tak pernah puas. Maunya bukan sekadar cukup, tapi harus lebih dan lebih. Seolah sesuatu yang berembel-embel lebih itu jaminan untuk bahagia. Padahal bahagiamu tak bisa jika hanya diukur oleh materi yang dirimu peroleh. Melakukan hal-hal yang menyenangkan dan pastinya memberi manfaat, seperti hobi. Siapa tahu hobimu ini bisa jadi ladang penghasilan baru.
3. Coba lihat ke bawah sesekali, di luar sana masih ada yang gajinya lebih kecil lagi
Jujur, kadang keinginan punya gaji lebih besar itu datang karena melihat seseorang yang penghasilannya lebih tinggi darimu. Tepatnya kamu sedikit iri dengan mereka, apalagi saat dirimu merasa punya pengalaman yang lebih banyak. Tapi di titik ini harusnya kamu mengerti, bahwa menyusuri perjalanan tak bisa dengan kepala yang terus mendongak ke atas.
Kamu perlu sesekali melihat ke bawah pijakanmu. Sebab di bawah sana ada hal-hal yang bisa membuatmu belajar hati-hati, hingga bersyukur dengan yang kamu miliki. Di bawah sana pun ada banyak yang gajinya lebih kecil darimu. Tapi mereka tak sepertimu yang lupa bersyukur dan sibuk berandai daripada mewujudkannya.
Baca juga : IPK Memang Penting, Tapi 6 Hal Ini Juga Harus Kamu Punya Sebelum Nanti Memakai Toga | Equityworld Futures
4. Anggap saja gaji kecil ini tempat kamu belajar mengatur keuangan dengan sebaik-baiknya
Sebenarnya gajimu ini cukup untuk memenuhi semua kebutuhanmu. Bahkan kamu pun bisa menyisahkannya sedikit untuk ditabung. Hanya saja kadang kamu lupa untuk mengatur penghasilanmu dengan sebaik-baiknya. Membuat peribahasa “lebih besar pasak daripada tiang” ini terjadi di dirimu. Padahal harusnya gaji yang sedikit ini pun bisa jadi wadah kamu untuk belajar mengolah keuangan. Bagaimana caranya gaji sebesar itu bisa memenuhi kebutuhanmu dalam sebulan? Mulai dari yang paling penting alias primer, lalu skunder, sampai yang tersier seperti bervakansi atau membeli gawai terbaru.
5. Sebab semua ada prosesnya, seperti gaji yang pasti meningkat selama karirmu terus dikembangkan
Siapa bilang gajimu tak bisa meningkat? Bisa, tapi bukan berarti gajimu yang sekarang ini diratapi. Percaya saja semua pasti sudah ada dalam porsinya. Sekarang kamu harus bersyukur dengan gaji yang menurutmu sedikit. Bagaimana caranya supaya gaji sedikit ini memberi banyak pelajaran ke dirimu? Salah satunya tak lupa untuk berbagi dengan sesama mungkin. Toh gajimu pun ini berproses seperti halnya karirmu. Selama kamu masih punya kemauan untuk selalu lebih memajukan langkah karirmu. Selama itu pula kesempatan untuk ada peningkatan gaji ada.
Tak kalah menarik kunjungi juga : Equityworld Futures
Rabu, 05 April 2017
Ayo Segera Tidur, Ini Risikonya Kalau Sering Begadang
PT Equityworld | Ayo Segera Tidur, Ini Risikonya Kalau Sering Begadang
PT Equityworld | Saat ini sudahkah Anda di rumah? Jika sudah sebaiknya bergegas menyelesaikan yang perlu Anda selesaikan agar bisa segera tidur. Ingat, berbagai risiko mengintai akibat kurang tidur.
Salah satu risiko yang mengintai adalah pengeroposan tulang. Ya, sebelumnya, pengeroposan tulang lebih sering dikaitkan dengan kebiasaan makan, misalnya kurang mengonsumsi sumber kalsium sepeti susu. Namun selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi akibat kebiasaan begadang.
Demikian disampaikan oleh para peneliti dari University of Colorado, seperti dikutip dari detik.com
Peneliti Christine Swanson menyebutkan bahwa dalam studi yang dilakukannya selama tiga pekan, ditemukan bahwa mereka yang memiliki jam tidur rata-rata hanya lima jam per malam mengalami risiko tulang rapuh lebih tinggi. "Saat terjaga, mereka mengonsumsi nutrisi dengan jumlah kalori yang sama, sehingga diet tidak memengaruhi," imbuh Swanson.
Dalam studi ini, enam orang pria yang menjadi responden adalah mereka yang berusia 20-27 tahun, sementara empat orang sisanya berusia 55-65 tahun. Selama periode tiga pekan, peneliti menemukan semua responden dengan jam tidur kurang dari enam jam per malam mengalami penurunan tingkat marker pembentuk tulang P1NP.
Baca juga : Jangan Anggap Remeh Pilek yang Disertai Kondisi Seperti Ini | PT Equityworld
Nah, penurunan ini lebih besar pada pria yang berusia lebih muda dibandingkan mereka yang berusia lebih tua. "Keseimbangan komposisi marker ini dapat menyebabkan osteoporosis dan juga risiko patah tulang," papar Swanson.
Selain kurang tidur, perubahan komposisi tulang juga bisa dipengaruhi oleh kebiasaan bergerak dan olahraga, terutama pada anak-anak. Studi baru-baru ini yang dilakukan oleh para peneliti dari University of British Columbia menemukan bahwa anak dan remaja yang kurang aktif cenderung memiliki tulang lebih rapuh.
"Kami menemukan bahwa remaja yang kurang aktif memiliki tulang lebih lemah, padahal kekuatan tulang sangat penting untuk mencegah risiko patah tulang. Diduga ini karena jarang bergerak membuat tulang tidak terlatih untuk menguatkan diri," ungkap peneliti Leigh Gabel.
Tak kalah menarik kunjungi juga : PT Equityworld
Langganan:
Postingan (Atom)