PT Equityworld | Ayo Segera Tidur, Ini Risikonya Kalau Sering Begadang
PT Equityworld | Saat ini sudahkah Anda di rumah? Jika sudah sebaiknya bergegas menyelesaikan yang perlu Anda selesaikan agar bisa segera tidur. Ingat, berbagai risiko mengintai akibat kurang tidur.
Salah satu risiko yang mengintai adalah pengeroposan tulang. Ya, sebelumnya, pengeroposan tulang lebih sering dikaitkan dengan kebiasaan makan, misalnya kurang mengonsumsi sumber kalsium sepeti susu. Namun selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi akibat kebiasaan begadang.
Demikian disampaikan oleh para peneliti dari University of Colorado, seperti dikutip dari detik.com
Peneliti Christine Swanson menyebutkan bahwa dalam studi yang dilakukannya selama tiga pekan, ditemukan bahwa mereka yang memiliki jam tidur rata-rata hanya lima jam per malam mengalami risiko tulang rapuh lebih tinggi. "Saat terjaga, mereka mengonsumsi nutrisi dengan jumlah kalori yang sama, sehingga diet tidak memengaruhi," imbuh Swanson.
Dalam studi ini, enam orang pria yang menjadi responden adalah mereka yang berusia 20-27 tahun, sementara empat orang sisanya berusia 55-65 tahun. Selama periode tiga pekan, peneliti menemukan semua responden dengan jam tidur kurang dari enam jam per malam mengalami penurunan tingkat marker pembentuk tulang P1NP.
Baca juga : Jangan Anggap Remeh Pilek yang Disertai Kondisi Seperti Ini | PT Equityworld
Nah, penurunan ini lebih besar pada pria yang berusia lebih muda dibandingkan mereka yang berusia lebih tua. "Keseimbangan komposisi marker ini dapat menyebabkan osteoporosis dan juga risiko patah tulang," papar Swanson.
Selain kurang tidur, perubahan komposisi tulang juga bisa dipengaruhi oleh kebiasaan bergerak dan olahraga, terutama pada anak-anak. Studi baru-baru ini yang dilakukan oleh para peneliti dari University of British Columbia menemukan bahwa anak dan remaja yang kurang aktif cenderung memiliki tulang lebih rapuh.
"Kami menemukan bahwa remaja yang kurang aktif memiliki tulang lebih lemah, padahal kekuatan tulang sangat penting untuk mencegah risiko patah tulang. Diduga ini karena jarang bergerak membuat tulang tidak terlatih untuk menguatkan diri," ungkap peneliti Leigh Gabel.
Tak kalah menarik kunjungi juga : PT Equityworld