Equityworld Futures | Investor Serok di Bawah, Harga Emas Naik
Equityworld Futures | Harga emas dunia naik pada perdagangan kemarin. Sepertinya investor ‘menyerok’ emas karena harganya sudah turun.
Equityworld Futures | Breaking! Harga Emas Meroket Hampir 1% Setelah Mati Suri 6 ha
Pada Kamis (10/10/2024), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.628/troy ons. Naik 0,77% dibandingkan hari sebelumnya.
Dalam sepekan terakhir, harga emas mengalami koreksi 1,02% secara point-to-point. Koreksi tersebut sepertinya yang menjadi penyebab investor memburu emas, sehingga harganya naik.
Sementara data inflasi Amerika Serikat (AS) cenderung mixed. US Bureau of Labor Statistics melaporkan, laju inflasi AS pada September sebesar 2,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Ini adalah yang terendah sejak Agustus 2021 atau lebih dari 3 tahun terakhir.
Akan tetapi, realisasi tersebut masih di atas ekspektasi pasar. Konsensus pasar memperkirakan inflasi September sebesar 2,3% yoy.
Sementara laju inflasi inti (core) pada September adalah 3,3% yoy. Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 3,2% yoy.
Oleh karena itu, pasar masih memperkirakan bank sentral Federal Reserve akan bergerak hati-hati dalam melonggarkan kebijakan moneter. Mengutip CME FedWatch, peluang suku bunga acuan turun 25 basis poin (bps) menjadi 4,5-4,75% pada November adalah 86,9%. Sementara peluang penurunan yang lebih agresif yaitu 50 bps ke 4,25-4,5% praktis tidak ada, 0%.
Bahkan ada kemungkinan The Fed tetap mempertahankan Federal Funds Rate di 4,75-5% dalam rapat November. Probabilitasnya adalah 13,1%.
Data ini sejatinya kurang kondusif bagi emas. Sebab, emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi kurang menguntungkan saat suku bunga masih tinggi.
Namun karena aksi membeli di harga murah (bargain buying), harga emas masih bisa naik.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertengger di zona bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 57,17. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 19,05. Sudah di bawah 20, yang berarti jenuh jual (oversold). Tidak heran aksi bargain buying terjadi, karena investor menyerok di bawah.
Dalam waktu dekat, kenaikan harga emas masih bisa terjadi. Target resisten terdekat adalah US$ 2.631/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka US$ 2.642/troy ons yang menjadi MA-10 bisa menjadi target berikutnya.
Akan tetapi, investor perlu waspada dengan titik harga US$ 2.612/troy ons yang adalah pivot point. Dari sini, harga emas akan menguji target support di rentang US$ 2.605-2.600/troy ons.