Selasa, 29 Oktober 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Bangkit Usai Terpeleset, Mending Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga Emas Bangkit Usai Terpeleset, Mending Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga emas dunia bangkit pada perdagangan hari ini. Ke depan, bagaimanakah prospek harga sang logam mulia?

Equityworld Futures | Investor Pasti Happy Harga Emas “Diramal” ke US$2.800/Onz, Kapan?

Pada Selasa (29/10/2024) pukul 08:20 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.748,28/troy ons. Naik 0,14% dibandingkan hari sebelumnya.

Kenaikan ini terjadi usai harga emas sempat turun. Kemarin, harga emas menutup hari di posisi US$ 2.744,4/troy ons atau terpangkas 0,12%.

Lalu bagaimanakah prediksi pergerakan harga emas? Berapa target yang perlu menjadi catatan pelaku pasar?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 68.38. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 50,14. Menghuni area beli (long), tetapi tidak terlampau kuat.

Tekanan terhadap harga emas sepertinya belum berakhir. Dalam waktu dekat, rasanya harga akan mengetes support terdekat di US$ 2.742/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka US$ 2.731/troy ons yang adalah MA-10 boleh menjadi target selanjutnya.

Adapun target resisten terdekat adalah US$ 2.755/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik menuju US$ 2.761/troy ons. Target paling optimistis adalah US$ 2.776/troy ons.

Rilis Data AS

Saat ini, investor tengah menanti rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS). Pada Kamis (31/10/2024) waktu Indonesia, US Bureau of Economic Analysis akan mengumumkan data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE). Ini adalah inflasi yang menjadi acuan bank sentral Federal Reserve.

Konsensus pasar memperkirakan laju inflasi PCE inti atau core pada September sebesar 0,2% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 0,1% mtm.

Lalu pada Jumat (1/11/2024) waktu Indonesia, US Bureau of Labor Statistics akan merilis data ketenagakerjaan. Konsensus pasar memperkirakan penciptaan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) di Negeri Paman Sam pada Oktober adalah 140.000. Jauh lebih sedikit dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 254.000.

Berbagai rilis data ini bisa mempengaruhi The Fed dalam menentukan kebijakan moneter, khususnya suku bunga acuan. Sejauh ini, pasar masih meyakini bahwa Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan sejawat akan menurunkan suku bunga acuan dalam rapat bulan depan.

Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5-4,75% pada November adalah 96,8%. Naik dibandingkan kemarin yang sebesar 95,1%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun karena ikut menurunkan opportunity cost.

Namun ini semua masih di atas kertas. Realisasinya akan menunggu rilis data ekonomi pekan ini dan rapat The Fed awal bulan depan. Sebelum itu terjadi, pelaku pasar rasanya memilih untuk wait and see.

Demo Ewf  

Demo Equityworld