Equityworld Futures | Wall Street Malah Boncos Jelang Laporan Laba Perusahaan Besar
Equityworld Futures | Indeks saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), karena saham-saham chip jatuh dan investor menunggu sejumlah laba perusahaan.
Equityworld Futures | Harga Emas Pullback Dampak Penguatan Dolar AS
Mengutip data Yahoo Finance, Kamis, 31 Oktober 2024, Dow Jones Industrial Average turun 91,51 poin, atau 0,22 persen, menjadi 42.141,54. S&P 500 turun 19,25 poin, atau 0,33 persen, menjadi 5.813,67. Sedangkan indeks Nasdaq Composite turun 104,82 poin, atau 0,56 persen, menjadi 18.607,93.
Adapun Microsoft dan Meta Platforms melaporkan laba setelah bel, dengan keduanya mengalahkan estimasi pendapatan kuartalan. Sementara saham Alphabet yang pertama dari lima saham megacap 'Magnificent Seven' naik 2,8 persen mengalahkan ekspektasi untuk pendapatan dan laba kuartal ketiga.
Dalam data ekonomi, produk domestik bruto AS meningkat pada tingkat tahunan sebesar 2,8 persen, menurut estimasi awal Departemen Perdagangan untuk PDB kuartal ketiga, sedikit di bawah perkiraan ekonom sebesar 3,0 persen.
Pilpres AS jadi perhatian
Laporan terpisah menunjukkan pertumbuhan gaji swasta AS melonjak lebih tinggi dari yang diharapkan sebanyak 233 ribu pekerjaan pada Oktober. Sementara persaingan ketat antara kandidat presiden AS Kamala Harris dan Donald Trump juga menjadi perhatian utama investor menjelang pemilihan umum 5 November.
Diketahui, saham emiten yang naik lebih banyak daripada yang turun dengan rasio 1,01 banding 1 di NYSE. Ada 210 titik tertinggi baru dan 52 titik terendah baru di NYSE.
Sementara pada indeks S&P 500 mencatat 24 tertinggi baru dalam 52 minggu dan lima terendah baru. Sedangkan pada indeks Nasdaq mencatat 126 tertinggi baru dan 98 terendah baru.
Kamis, 31 Oktober 2024
Equityworld Futures | Wall Street Malah Boncos Jelang Laporan Laba Perusahaan Besar
Rabu, 30 Oktober 2024
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Beragam: Nasdaq Raup Cuan, Dow Jones Boncos
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Beragam: Nasdaq Raup Cuan, Dow Jones Boncos
Equityworld Futures | Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir bervariasi pada perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor menunggu laporan pendapatan utama dari perusahaan teknologi besar.
Equityworld Futures | Reli Harga Emas Hingga Bitcoin Sepekan Jelang Pemilu AS
Mengutip Xinhua, Rabu, 30 Oktober 2024, indeks Dow Jones Industrial Average turun 154,52 poin, atau 0,36 persen, menjadi 42.233,05. Indeks S&P 500 naik 9,40 poin, atau 0,16 persen, menjadi 5.832,92. Indeks Nasdaq Composite naik 145,56 poin, atau 0,78 persen, menjadi 18.712,75.
Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor utilitas dan energi memimpin penurunan dengan masing-masing turun 2,13 persen dan 1,44 persen. Sementara itu, sektor layanan komunikasi dan teknologi naik masing-masing 1,56 persen dan 1,12 persen.
Alphabet akan merilis pendapatan setelah pasar tutup, diikuti oleh Meta Platforms dan Microsoft pada Rabu, serta Apple dan Amazon pada Kamis.
Lowongan pekerjaan AS turun tajam
Dalam data ekonomi, lowongan pekerjaan turun tajam pada periode September ke level terendah dalam lebih dari tiga setengah tahun, dengan revisi yang juga menurunkan angka Agustus.
Laporan JOLTS dari Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan penurunan 418 ribu lowongan pekerjaan menjadi 7,443 juta pada akhir September, yang menunjukkan pelonggaran signifikan dalam kondisi pasar tenaga kerja.
Sementara itu, pemilihan presiden AS menambah ketidakpastian di pasar saat hari-hari terakhir kampanye yang intens berlangsung.
Pembeli rumah di AS juga menekan tombol jeda di tengah suku bunga hipotek yang lebih tinggi dan ketidakpastian pemilu, menurut pembangun rumah terbesar di Amerika.
Selasa, 29 Oktober 2024
Equityworld Futures | Harga Emas Bangkit Usai Terpeleset, Mending Jual atau Beli?
Equityworld Futures | Harga Emas Bangkit Usai Terpeleset, Mending Jual atau Beli?
Equityworld Futures | Harga emas dunia bangkit pada perdagangan hari ini. Ke depan, bagaimanakah prospek harga sang logam mulia?
Equityworld Futures | Investor Pasti Happy Harga Emas “Diramal” ke US$2.800/Onz, Kapan?
Pada Selasa (29/10/2024) pukul 08:20 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.748,28/troy ons. Naik 0,14% dibandingkan hari sebelumnya.
Kenaikan ini terjadi usai harga emas sempat turun. Kemarin, harga emas menutup hari di posisi US$ 2.744,4/troy ons atau terpangkas 0,12%.
Lalu bagaimanakah prediksi pergerakan harga emas? Berapa target yang perlu menjadi catatan pelaku pasar?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 68.38. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 50,14. Menghuni area beli (long), tetapi tidak terlampau kuat.
Tekanan terhadap harga emas sepertinya belum berakhir. Dalam waktu dekat, rasanya harga akan mengetes support terdekat di US$ 2.742/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka US$ 2.731/troy ons yang adalah MA-10 boleh menjadi target selanjutnya.
Adapun target resisten terdekat adalah US$ 2.755/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik menuju US$ 2.761/troy ons. Target paling optimistis adalah US$ 2.776/troy ons.
Rilis Data AS
Saat ini, investor tengah menanti rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS). Pada Kamis (31/10/2024) waktu Indonesia, US Bureau of Economic Analysis akan mengumumkan data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE). Ini adalah inflasi yang menjadi acuan bank sentral Federal Reserve.
Konsensus pasar memperkirakan laju inflasi PCE inti atau core pada September sebesar 0,2% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 0,1% mtm.
Lalu pada Jumat (1/11/2024) waktu Indonesia, US Bureau of Labor Statistics akan merilis data ketenagakerjaan. Konsensus pasar memperkirakan penciptaan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) di Negeri Paman Sam pada Oktober adalah 140.000. Jauh lebih sedikit dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 254.000.
Berbagai rilis data ini bisa mempengaruhi The Fed dalam menentukan kebijakan moneter, khususnya suku bunga acuan. Sejauh ini, pasar masih meyakini bahwa Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan sejawat akan menurunkan suku bunga acuan dalam rapat bulan depan.
Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5-4,75% pada November adalah 96,8%. Naik dibandingkan kemarin yang sebesar 95,1%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun karena ikut menurunkan opportunity cost.
Namun ini semua masih di atas kertas. Realisasinya akan menunggu rilis data ekonomi pekan ini dan rapat The Fed awal bulan depan. Sebelum itu terjadi, pelaku pasar rasanya memilih untuk wait and see.
Senin, 28 Oktober 2024
Equityworld Futures | Ada Konflik Israel vs Iran, Simak Ramalan Harga Emas Minggu Ini
Equityworld Futures | Ada Konflik Israel vs Iran, Simak Ramalan Harga Emas Minggu Ini
Equityworld Futures | Harga emas dunia naik pada perdagangan akhir pekan lalu. Sepanjang minggu, harga sang logam mulia pun masih membukukan kenaikan.
Equityworld Futures | Meneropong Harga Emas Dunia Pekan Ini, Berpotensi Melesat?
Pada Jumat (25/10/2024), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.741,5/troy ons. Naik 0,2% dibandingkan hari sebelumnya.
Sepanjang pekan lalu, harga emas masih naik 0,54% secara point-to-point. Ini menjadi kenaikan secara 3 minggu berturut-turut.
Emas menjadi salah satu aset paling bersinar tahun ini. Sepanjang 2024, harga emas sudah baik lebih dari 32%.
“Mungkin akan terjadi sesuatu pada harga emas pekan ini, Perkembangan friksi Israel-Iran bisa menyebabkan pembelian di aset-aset yang dipandang aman (safe haven),” ata Bob Haberkorn, Senior Market Strategist di RJO Futures, seperti diberitakan Bloomberg News.
Akhir pekan lalu, Israel melancarkan serangan ke Iran dengan pesawat tempur. Tujuh ledakan terdengar di ibu kota Teheran dan sekitarnya hingga membuat banyak warga terbangun.
“Menanggapi serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran terhadap negara Israel, saat ini Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sedang melakukan serangan tepat terhadap target militer di Iran,” kata militer Israel dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Jumat, 25 Oktober 2024
Equityworld Futures | Harga Emas Kembali Terbang, Terbakar Panasnya Perang Arab & Pemilu AS
Equityworld Futures | Harga Emas Kembali Terbang, Terbakar Panasnya Perang Arab & Pemilu AS
Equityworld Futures | Meningkatnya permintaan terhadap safe have karena tingginya kekhawatiran geopolitik di wilayah Timur Tengah hingga sengitnya pemilihan umum (Pemilu) Presiden di Amerika Serikat (AS), dorong kenaikan harga emas.
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Berkilau, Dekati Rekor Tertinggi
Pada perdagangan Kamis (24/10/2024) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,67% di level US$ 2.735,69 per troy ons. Penguatan emas ini menegaskan betapa harga emas sangat volatile sepekan ini.
Harga emas terbang 1,06% pada Selasa pekan ini sebelum jatuh pada Rabu dan kemudian terbang 0,67% pada perdagangan Kamis kemarin.
Sementara, hingga pukul 05.30 WIB Jumat (25/10/2024), harga emas di pasar spot bergerak lebih rendah 0,04% di posisi US$ 2.734,58 per troy ons.
Harga emas menguat pada perdagangan Kamis karena meningkatnya permintaan safe haven yang disebabkan kekhawatiran geopolitik yang terus-menerus hingga ketidakpastian pemilu AS semakin memperkuat harga emas dunia.
"Yang benar-benar kita lihat adalah emas terus dipandang sebagai nilai lindung yang sangat penting terhadap tekanan inflasi bersama dengan permintaan safe haven dan arus masuk dana, emas terus didukung dengan sangat baik," ujar David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, kepada Reuters.
"Ketidakpastian menjelang pemilihan umum AS merupakan satu pilar dukungan tambahan bagi pasar emas, mengingat kegelisahan yang mungkin dirasakan pasar menjelang pemilihan umum." imbuhnya.
Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut oleh bank sentral dan reputasi historis emas sebagai nilai lindung terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik telah mendorong harga lebih dari 32% sepanjang tahun ini, mencapai beberapa rekor puncak di sepanjang jalan.
"Kekhawatiran seputar meningkatnya prospek utang fiskal AS memperkuat investasi emas," menurut catatan ANZ.
Melandainya indeks dolar AS juga membuat harga emas semakin menopang emas. Indeks dolar anjlok ke 104,058 pada perdagangan kemarin. Indeks dolar akhirnya melemah setelah terbang tiga hari beruntun. Melemahnya indeks menjadi tanda baik karena ada peluang rupiah menguat hari ini.
Pelemahan dolar AS dan imbal hasil US Treasury berdampak positif ke emas. Pembelian emas dikonversi ke dolar sehingga pelemahan dolar AS membuat emas menjadi makin murah untuk dibeli sehingga meningkatkan pembelian.
Kamis, 24 Oktober 2024
Equityworld Futures | Wall Street Merah, Saham McDonald's Merosot 5 Persen
Equityworld Futures | Wall Street Merah, Saham McDonald's Merosot 5 Persen
Equityworld Futures | Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street anjlok pada perdagangan Rabu. Indeks Dow Jones Industrial Average mencatat penutupan terburuk dalam sebulan terakhir.
Equityworld Futures | Dipermainkan Amerika, Harga Emas Rekor Kemudian Jatuh Hancur Lebur
Hal tersebut karena imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi membebani sentimen pasar.
Indeks S&P 500 turun 0,92 persen, dan ditutup pada level 5.797,42.
Sedangkan, indeks Dow Jones Industrial Average merosot 409,94 poin atau 0,96 persen ditutup pada 42.514,95.Ini adalah hari terburuk sejak awal September untuk indeks saham unggulan tersebut.
Sementara, Nasdaq Composite anjlok 1,6 persen, atau berakhir pada level 18.276,65.
Baik Dow maupun S&P 500 mencatatkan sesi kerugian ketiga berturut-turut.
Pada sesi tertingginya, patokan imbal hasil obligasi AS atau Treasury 10-tahun melampaui 4,25 persen, atau mencapai level tertinggi sejak 26 Juli 2024.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS telah melonjak selama bulan lalu, bahkan setelah Federal Reserve mulai memangkas suku bunga pada bulan September.
Beberapa pihak telah menunjuk data ekonomi terkini sebagai sumber kenaikan tersebut. Adapu yang lain telah mencatat potensi peningkatan defisit fiskal di AS di bawah kepemimpinan Donald Trump yang kedua.
Pergerakan Wall Street juga dibebani oleh saham berkapitalisasi besar yang berada di bawah tekanan pada hari Rabu. Misalnya, saham Apple dan Nvidia kehilangan lebih dari 2 persen.
Equityworld Futures | Wall Street Merah, Saham McDonald's Merosot 5 Persen
Equityworld Futures | Wall Street Merah, Saham McDonald's Merosot 5 Persen
Equityworld Futures | Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street anjlok pada perdagangan Rabu. Indeks Dow Jones Industrial Average mencatat penutupan terburuk dalam sebulan terakhir.
Equityworld Futures | Dipermainkan Amerika, Harga Emas Rekor Kemudian Jatuh Hancur Lebur
Hal tersebut karena imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi membebani sentimen pasar.
Indeks S&P 500 turun 0,92 persen, dan ditutup pada level 5.797,42.
Sedangkan, indeks Dow Jones Industrial Average merosot 409,94 poin atau 0,96 persen ditutup pada 42.514,95.Ini adalah hari terburuk sejak awal September untuk indeks saham unggulan tersebut.
Sementara, Nasdaq Composite anjlok 1,6 persen, atau berakhir pada level 18.276,65.
Baik Dow maupun S&P 500 mencatatkan sesi kerugian ketiga berturut-turut.
Pada sesi tertingginya, patokan imbal hasil obligasi AS atau Treasury 10-tahun melampaui 4,25 persen, atau mencapai level tertinggi sejak 26 Juli 2024.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS telah melonjak selama bulan lalu, bahkan setelah Federal Reserve mulai memangkas suku bunga pada bulan September.
Beberapa pihak telah menunjuk data ekonomi terkini sebagai sumber kenaikan tersebut. Adapu yang lain telah mencatat potensi peningkatan defisit fiskal di AS di bawah kepemimpinan Donald Trump yang kedua.
Pergerakan Wall Street juga dibebani oleh saham berkapitalisasi besar yang berada di bawah tekanan pada hari Rabu. Misalnya, saham Apple dan Nvidia kehilangan lebih dari 2 persen.
Rabu, 23 Oktober 2024
Equityworld Futures | Wall Street Beragam, Investor Mencermati Laporan Pendapatan dan Yield US Treasury
Equityworld Futures | Wall Street Beragam, Investor Mencermati Laporan Pendapatan dan Yield US Treasury
Equityworld Futures | Indeks utama Wall Street ditutup beragam alias mixed pada perdagangan Selasa (22/10). Indeks Nasdaq naik, sementara investor mengamati imbal hasil Treasury AS dan menanti laporan pendapatan emiten di bursa AS.
Equityworld Futures | Investor Pantau Pilpres AS dan Timur Tengah, Harga Emas Stabil
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 6,71 poin, atau 0,02% ke level 42.924,89, S&P 500 turun 2,78 poin, atau 0,05% ke 5.851,20 dan Nasdaq Composite naik 33,12 poin, atau 0,18% ke level 18.573,13.
Volume perdagangan saham di bursa mencapai 11,45 miliar saham, dengan rata-rata 11,28 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Hampir setengah dari sektor S&P berada di wilayah positif, dengan sektor konsumen memimpin kenaikan sebesar 0,92%.
Imbal hasil obligasi 10 tahun sebelumnya mencapai 4,222%, tertinggi sejak 26 Juli, karena investor menilai kembali ekspektasi terhadap lintasan kebijakan Federal Reserve. Imbal hasil sedikit menurun selama sesi perdagangan.
"Beberapa hari terakhir, pasar telah mencoba mencerna pergerakan obligasi pemerintah karena terjadi penimbunan imbal hasil yang cukup besar," kata Jack Janasiewicz, manajer portofolio di Natixis Investment Managers Solutions.
"Berita besar secara keseluruhan adalah suku bunga kembali naik dan kekhawatiran bahwa Federal Reserve membuat kesalahan kebijakan dengan bergerak terlalu agresif pada bulan September. Itu memicu aksi jual suku bunga secara global," kata Michael Green, manajer portofolio di Simplify Asset Management.
Saham GE Aerospace merosot 9% meskipun menaikkan perkiraan laba untuk tahun 2024, karena kendala pasokan yang terus-menerus memengaruhi pendapatannya. Akibatnya, indeks sektor perindustrian turun sebesar 1,19%.
Secara keseluruhan indeks sektor teknologi naik 0,15%. Saham Microsoft naik 2,08%.
"Selama musim pendapatan, Anda sering mengalami gejolak seperti ini, tetapi ada juga peningkatan ketidakpastian relatif terhadap arah suku bunga," kata Chuck Carlson, CEO di Horizon Investment Services.
Beberapa minggu ke depan kemungkinan pasar ekuitas akan bergejolak, karena investor mencermati pendapatan perusahaan, data ekonomi terbaru, dan hasil pemilu AS, diikuti oleh rapat bank sentral.
Para pedagang memperkirakan peluang 89,6% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November, menurut FedWatch dari CME.
Saham Verizon turun 5,03% karena raksasa telekomunikasi itu gagal memenuhi estimasi pendapatan kuartal ketiga.
Sementara itu, saham General Motors melonjak 9,81% setelah hasil kuartal ketiga produsen mobil itu mengalahkan estimasi Wall Street, sementara saham Lockheed Martin turun 6,12% setelah rilis hasil laba.
Selasa, 22 Oktober 2024
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup dengan Hasil Bervariasi, Indeks Dow Jones dan S&P 500 Melemah
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup dengan Hasil Bervariasi, Indeks Dow Jones dan S&P 500 Melemah
Equityworld Futures | Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup dengan hasil bervariasi diwarnai dengan pelemahan indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 pada awal pekan ini.
Hal tersebut dipengaruhi oleh imbal hasil Treasury yang tumbuh dan sikap investor yang masih menunggu perkembangan musim laporan keuangan.
Equityworld Futures | Harga Emas US$2.734,33, Tembus Rekor Baru Lagi
Indeks S&P 500 turun 0,18 persen menjadi 5.853,98. Kemudian, Indeks Dow Jones yang terdiri dari 30 saham kehilangan 344,31 poin, atau 0,8 persen, dan ditutup pada level 42.931,60.
Selain itu, Nasdaq Composite naik 0,27 persen dan berakhir pada 18.540,01.
Saham konsumen dan pembangun rumah termasuk yang paling merugi karena kekhawatiran akan suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka panjang meningkat.
Disisi lain, imbal hasil Treasury 10 tahun melonjak, atau naik hampir 12 basis poin menjadi 4,19 persen.
Kepala Strategi Investasi CFRA Sam Stovall mengatakan, imbal hasil obligasi terus meningkat, menyiratkan investor kini berpikir bank sentral AS The Fed akan lebih lambat menurunkan suku bunga karena ekonomi tetap tangguh.
“Akibatnya, The Fed kemungkinan akan mengalami kesulitan untuk menekan tingkat inflasi ke level target 2 persen dalam satu tahun ke depan,” ujar dia dikutip dari CNBC, Selasa (22/10/2024).
Laporan keuangan perusahaan akan menjadi kunci minggu ini dengan sekitar seperlima dari S&P 500 akan melaporkan kinerjanya. Di antara perusahaan-perusahaan yang akan melaporkan kinerjanya adalah Tesla, Coca Cola, dan GE Aerospace.
Sejauh ini, hasilnya beragam. Dari sekitar 14 persen perusahaan S&P 500 yang telah membukukan hasil kuartal ketiga, lebih dari 7 dari 10 perusahaan telah melampaui ekspektasi. Analis telah menurunkan ekspektasi laba mereka secara signifikan untuk kuartal tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
“Saya tidak berpikir bahwa kita berada di awal resesi pendapatan atau semacamnya, tetapi standarnya telah ditetapkan sangat, sangat rendah,” kata Stovall.
Senin, 21 Oktober 2024
Equityworld Futurs | Meneropong Harga Emas di Tengah Ketegangan Geopolitik Timur Tengah
Equityworld Futures | Meneropong Harga Emas di Tengah Ketegangan Geopolitik Timur Tengah
Equityworld Futures | Analis optimistis harga emas kembali positif pada pekan ini, demikian juga investor ritel. Hal itu ditunjukkan dari survei emas mingguan Kitco.
Equityworld Futures | Tren Bullish Harga Emas Tak Terbendung, Berpotensi Capai US$ 2.750
Mengutip laman Kitco, ditulis Senin (21/10/2024), pada pekan ini, 16 analis berpartisipasi dalam survei emas kitco mingguan. 15 dari 16 ahli, 94 persen dari yang disurvei percaya harga emas akan naik pada pekan depan. Sedangkan satu-satunya analis yang mewakili 6 persen bersikap netral terhadap prospek emas dalam jangka pendek.
Sementara itu, 159 suara diberikan dalam jajak pendapat daring Kitco. Mayoritas investor Main Street kembali bergabung untuk harga emas yang berpotensi positif. 115 pelaku pasar atau 72 persen prediksi harga emas akan naik pekan ini. Sedangkan 27 atau 17 persen yang perkirakan emas akan melemah. Sedangkan sisanya 17 mewakili 11 persen dari total suara melihat harga emas akan sideways pada pekan ini.
Chief Market Strategist SIA Wealth Management, Colin Cieszynski optimistis terhadap harga emas ke depan. “Reli saat ini tampak tak henti-hentinya dan dengan harga yang menembus level tertinggi baru dan tidak ada kalender penting, momentum positif emas,” ujar dia.
Ia menambahkan, hal yang penting bagi emas adalah reli didorong oleh apresiasi terhadap mata uang dan bukan hanya dolar AS. “Pada kasus pekan ini, lonjakan dipicu oleh pemangkasan suku bunga bank sentral Eropa,” kata Colin.
Demikian juga disampaikan Direktur Bannockburn Global Forex. Ia menuturkan, emas masih memiliki momentum naik. “Emas mencapai level tertinggi baru sebelum akhir pekan mendekati USD 2.717. Kenaikan terakhir telah terjadi bersamaan dengan dolar AS yang lebih kuat dan suku bunga AS lebih tinggi,” tutur dia.
Ia menilai, ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga masih tinggi. Selain itu, KTT BRICS mendatang menyoroti permintaan bank sentrasl terhadap emas.
"Meskipun indikator momentum konstruktif, emas di pasar spot berada di atas Bollinger band atasnya,” ia menambahkan.
Ia menuturkan, pemilihan umum di Amerika Serikat juga mulai menjadi fokus. “Implikasi dari kemungkinan kemenangan Trump signifikan dan kemungkinan mendukung emas,” kata dia.
Jumat, 18 Oktober 2024
Equityworld Futures | Wall Street Mixed, Dow Jones Cetak Rekor Lagi Didukung Data Ekonomi AS
Equityworld Futures | Wall Street Mixed, Dow Jones Cetak Rekor Lagi Didukung Data Ekonomi AS
Equityworld Futures | Indeks utama Wall Street ditutup bervariasi (mixed) dengan mayoritas indeks menguat pada akhir perdagangan Kamis (17/10). Indeks Dow Jones Industrial Average mencatat rekor tertinggi, ditopang oleh data penjualan ritel AS lebih kuat dari perkiraan, yang menunjukkan optimisme konsumen.
Equityworld Futures | Harga Emas Tembus Level US$2.700 untuk Pertama Kalinya Disaat Ketidakpastian Global
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 161,35 poin, atau 0,37%, ke level 43.239,05, Nasdaq Composite naik 6,53 poin, atau 0,04%, menjadi 18.373,61, sedangkan S&P 500 terkoreksi tipis 1,00 poin, atau 0,02% ke level 5.841,47.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 11,34 miliar saham, dengan rata-rata 12,08 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Saham produsen chip yang terdaftar di AS melonjak 9,8%, sementara Nvidia, saham favorit perdagangan kecerdasan buatan dan pelanggan TSMC, naik 0,9%.
Optimisme menyebar ke saham chip lainnya, membuat indeks Philadelphia SE Semiconductor yang lebih luas naik 1%.
Data AS terbaru mengonfirmasi pertumbuhan yang sehat di ekonomi terbesar di dunia, sementara peluang pemotongan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan Federal Reserve berikutnya sekitar 89,4%, menurut FedWatch CME.
Penjualan ritel AS meningkat 0,4% pada bulan September, sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan, sementara klaim pengangguran mingguan turun secara tak terduga.
Awal yang cukup optimistis pada musim pendapatan kuartal ketiga, data ekonomi yang kuat, dan Fed yang memulai siklus pelonggaran kebijakannya telah mendorong Dow dan S&P 500 ke rekor tertinggi dalam beberapa sesi terakhir, dengan yang terakhir mendekati angka 6.000 yang penting secara psikologis.
Josh Jamner, analis strategi investasi di ClearBridge Investments, mengatakan investor telah merevisi ekspektasi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan karena data yang kuat meredakan kekhawatiran tentang resesi.
Namun, investor mencoba mencari tahu perusahaan dan sektor mana yang akan memimpin pasar naik, dan kapan harus beralih ke sektor tersebut.
"Secara keseluruhan, hal itu memungkinkan pasar untuk naik, tetapi mungkin dengan cara yang agak lebih terkendali daripada yang mungkin diharapkan," kata Jamner.
Sementara Dow Jones naik untuk hari kedua berturut-turut, indeks berkapitalisasi kecil turun. Russell 2000 turun 0,3% dan S&P Small Cap 600 turun 0,2%, sehari setelah ditutup pada level tertinggi dalam hampir tiga tahun.
Mayoritas sektor S&P 500 juga melemah, termasuk indeks yang sensitif terhadap suku bunga seperti utilitas dan real estat, yang masing-masing turun 0,9% dan 0,7%.
Benchmark ekuitas AS telah naik dalam beberapa hari terakhir bahkan ketika imbal hasil Treasury AS merangkak naik. Pada hari Kamis, imbal hasil obligasi 10 tahun naik 7,5 basis poin menjadi 4,091%.
Indeks S&P Banks naik tipis 0,1%, naik untuk sesi kelima berturut-turut, menyamai kenaikannya pada pertengahan Agustus, karena sejumlah bank regional yang lebih besar membukukan angka kuartal ketiga.
Saham M&T Bank dan Synovus Financial naik lebih dari 5%, tetapi saham Truist Financial turun 3,5% dan saham Huntington Bancshares turun 2,6%.
Kamis, 17 Oktober 2024
Equityworld Futures | Harga Emas Sentuh Rekor Lagi, Lebih Baik Jual atau Beli?
Equityworld Futures | Harga Emas Sentuh Rekor Lagi, Lebih Baik Jual atau Beli?
Equityworld Futures | Harga emas dunia naik pada perdagangan kemarin. Rilis data ekonomi di Amerika Serikat (AS) menebalkan keyakinan bahwa bank sentral Federal Reserve akan menurunkan suku bunga acuan bulan depan.
Equityworld Futures | Kepada Pemilik Emas: Silahkan Pesta & Bersiaplah Sambut Rekor US$3.000
Pada Kamis (16/100/2024), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2,674/ troy ons. Naik 0,51% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya dan menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.
Harga emas masih menjalani tren positif. Dalam sepekan terakhir, harga naik 2,5% secara point-to-point. Selama sebulan terakhir, harga terangkat nyaris 4%.
Rilis data ekonomi terbaru di AS menjadi angin segar bagi harga emas. Mortgage Association of America mengumumkan, aplikasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Negeri Adikuasa pada pekan kedua Oktober anjlok 17% dibandingkan pekan sebelumnya. Ini menjadi koreksi mingguan terdalam sejak 2015, di luar saat pandemi Covid-19.
Data ini menunjukkan bahwa permintaan di AS melandai. Sesuatu yang bisa berujung pada perlambatan laju inflasi.
Ketika inflasi melambat dengan stabil, maka akan ada cukup alasan bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga acuan. Mengutip CME FedWatch, peluang pemangkasan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5-4,75% pada November mencapai 90,7%. Jauh meningkat ketimbang sepekan lalu yaitu 80,3%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih setia di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 65,2. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang berada di posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 62,89. Menghuni posisi beli (long).
Namun dengan kenaikan harga yang sudah begitu tinggi (bahkan hingga menyentuh rekor baru), emas berisiko tertekan. Cermati pivot point di US$ 2.656/troy ons.
Jika titik itu tertembus, maka target Moving Average (MA) 5 di US$ 2.654/troy ons akan terkonfirmasi. Target berikutnya adalah MA-10 di US$ 2.645/troy ons.
Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 2.680/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik lagi ke arah US$ 2.688/troy ons.
Selasa, 15 Oktober 2024
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Melemah di Tengah Penguatan Dolar AS
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Melemah di Tengah Penguatan Dolar AS
Equityworld Futures | Harga emas dunia terkoreksi pada perdagangan Senin (14/10/2024) di tengah minimnya katalis dan penguatan indeks dolar Amerika Serikat (AS).
Equityworld Futures | Harga Emas Tertahan Reli Dolar AS
Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) turun 0,32 persen ke level USD2.648,78 per troy ons, usai menguat dua hari sebelumnya.
Sementara, indeks dolar (DXY) menguat 0,29 persen pada Senin, penguatan untuk kali keempat beruntun.
Bursa saham AS alias Wall Street menguat, dengan indeks berjangka S&P 500 mencatat rekor tertinggi pada Senin (14/10).
Menurut analis Kitco Jim Wyckoff, Senin (14/10), hal tersebut juga menjadi tekanan bagi logam mulia karena berkurangnya minat terhadap aset safe haven serta dari perspektif persaingan dengan kelas aset lain.
Data ekonomi China per September yang dirilis Senin dan akhir pekan kembali mengecewakan, menjadi sentimen negatif bagi logam mulia dari sisi permintaan.
ata perdagangan lebih lemah dari perkiraan. Inflasi konsumen melambat dan deflasi di kalangan produsen berlanjut. Indeks harga konsumen September naik 0,4 persen year-on-year (yoy), sementara indeks harga produsen turun 2,8 persen secara tahunan.
Ekspor China pada September naik 2,4 persen dan impor naik 0,3 persen—keduanya di bawah ekspektasi pasar.
Menteri Keuangan China pada Sabtu pekan lalu menyampaikan rencana stimulus ekonomi, tetapi pasar kecewa karena kurangnya rincian.
Di sisi lain, Harga minyak mentah Nymex lebih rendah dan diperdagangkan sekitar USD73,75 per barel. OPEC baru saja memangkas prospek permintaan minyak global. Imbal hasil surat utang Treasury AS 10 tahun saat ini berada di 4,096 persen.
Tidak ada data ekonomi utama AS yang dirilis pada Senin, sebagian karena libur federal Hari Columbus.
Setali tiga uang, kontrak berjangka (futures) emas turun 0,5 persen menjadi USD2.663,50 per troy ons, tertahan oleh penguatan dolar AS.
Menurut catatan analis ING Research, dikutip Dow Jones Newswires, Senin (14/10), logam mulia ini kehilangan keuntungan yang diperoleh minggu lalu setelah Kementerian Keuangan China berjanji memberikan dukungan lebih lanjut untuk pasar properti yang sedang kesulitan dan perusahaan swasta, tetapi tidak memberikan langkah stimulus baru yang diharapkan oleh investor, sehingga mengecewakan pasar Barat.
Analis ING Research menambahkan, data posisi terbaru dari Commodity Futures Trading Commission juga menunjukkan hedge funds mengurangi taruhan long emas mereka untuk pekan kedua berturut-turut, membuat posisi long mereka paling sedikit bullish sejak pertengahan Agustus, karena jalur kebijakan moneter AS masih belum pasti.
Senin, 14 Oktober 2024
Equityworld Futures | Banyak Kabar Genting, Siap-siap Pekan Ini Pemilik Emas Dibuat Pening
Equityworld Futures | Banyak Kabar Genting, Siap-siap Pekan Ini Pemilik Emas Dibuat Pening
Equityworld Futures | Pekan ini pergerakan harga emas dunia diperkirakan akan penuh gejolak. Terutama karena akan ada rilis data penting dari Amerika Serikat dan China.
Equityworld Futures | Harga Emas Dibayangi Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah, Berpeluang Menguat Pekan Ini?
Berdasarkan data Refinitiv harga emas dunia di pasar spot pada perdagangan awal Senin (14/10/2024) pukul 6.00 WIB tercatat US$2.649,37 per troy ons, turun 0,25% dibandingkan posisi sebelumnya.
Pekan ini akan ada rilis data ekonomi China, sebagai konsumen emas terbesar dunia, yang akan berpengaruh terhadap permintaan emas.
Pada akhir pekan depan (18/10/2024), China akan merilis pertumbuhannya untuk kuartal III-2024.
Sebelumnya pada kuartal II-2024 tercatat bahwa ekonominya tumbuh 4,7% year on year/yoy. Ini adalah peningkatan tahunan terlemah sejak kuartal I-2023, di tengah penurunan sektor properti yang berkepanjangan, permintaan domestik yang lemah, melemahnya yuan, dan ketegangan perdagangan dengan Barat.
Angka terbaru ini muncul saat partai komunis memulai Pleno Ketiga, sebuah peristiwa politik penting di mana berbagai langkah reformasi kemungkinan akan diluncurkan, bersama dengan rekomendasi untuk tindakan dukungan lebih lanjut guna mempercepat pemulihan. Ekonomi tumbuh sebesar 5,0% selama paruh pertama tahun ini, sementara pemerintah menargetkan pertumbuhan PDB sekitar 5,0% tahun ini.
Untuk kuartal III-2024, tampak konsensus menilai bahwa ekonomi China masih cukup tertekan dengan proyeksi hanya sebesar 4,6% yoy.
Selain itu, ada sentimen dari Amerika Serikat akan menjadi perhatian pelaku pasar.
AS akan merilis angka klaim pengangguran baik initial maupun continuing. Angka ini nantinya akan menjadi pertimbangan bank sentral AS (The Fed) untuk memutuskan suku bunga The Fed ke depan dengan sudut pandang data ketenagakerjaan.
Jika semakin banyak orang yang melakukan klaim pengangguran, maka probabilitas The Fed untuk membabat suku bunganya akan semakin besar.
Sebagai informasi, dalam dokumen Summary Economic Projections (SEP), masih ada peluang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya dengan total 50 bps hingga Desember 2024 nanti.
Jumat, 11 Oktober 2024
Equityworld Futures | Investor Serok di Bawah, Harga Emas Naik
Equityworld Futures | Investor Serok di Bawah, Harga Emas Naik
Equityworld Futures | Harga emas dunia naik pada perdagangan kemarin. Sepertinya investor ‘menyerok’ emas karena harganya sudah turun.
Equityworld Futures | Breaking! Harga Emas Meroket Hampir 1% Setelah Mati Suri 6 ha
Pada Kamis (10/10/2024), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.628/troy ons. Naik 0,77% dibandingkan hari sebelumnya.
Dalam sepekan terakhir, harga emas mengalami koreksi 1,02% secara point-to-point. Koreksi tersebut sepertinya yang menjadi penyebab investor memburu emas, sehingga harganya naik.
Sementara data inflasi Amerika Serikat (AS) cenderung mixed. US Bureau of Labor Statistics melaporkan, laju inflasi AS pada September sebesar 2,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Ini adalah yang terendah sejak Agustus 2021 atau lebih dari 3 tahun terakhir.
Akan tetapi, realisasi tersebut masih di atas ekspektasi pasar. Konsensus pasar memperkirakan inflasi September sebesar 2,3% yoy.
Sementara laju inflasi inti (core) pada September adalah 3,3% yoy. Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 3,2% yoy.
Oleh karena itu, pasar masih memperkirakan bank sentral Federal Reserve akan bergerak hati-hati dalam melonggarkan kebijakan moneter. Mengutip CME FedWatch, peluang suku bunga acuan turun 25 basis poin (bps) menjadi 4,5-4,75% pada November adalah 86,9%. Sementara peluang penurunan yang lebih agresif yaitu 50 bps ke 4,25-4,5% praktis tidak ada, 0%.
Bahkan ada kemungkinan The Fed tetap mempertahankan Federal Funds Rate di 4,75-5% dalam rapat November. Probabilitasnya adalah 13,1%.
Data ini sejatinya kurang kondusif bagi emas. Sebab, emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi kurang menguntungkan saat suku bunga masih tinggi.
Namun karena aksi membeli di harga murah (bargain buying), harga emas masih bisa naik.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertengger di zona bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 57,17. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 19,05. Sudah di bawah 20, yang berarti jenuh jual (oversold). Tidak heran aksi bargain buying terjadi, karena investor menyerok di bawah.
Dalam waktu dekat, kenaikan harga emas masih bisa terjadi. Target resisten terdekat adalah US$ 2.631/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka US$ 2.642/troy ons yang menjadi MA-10 bisa menjadi target berikutnya.
Akan tetapi, investor perlu waspada dengan titik harga US$ 2.612/troy ons yang adalah pivot point. Dari sini, harga emas akan menguji target support di rentang US$ 2.605-2.600/troy ons.
Rabu, 09 Oktober 2024
Equityworld Futures | Wall Street Menguat Saat Investor Berburu Saham Teknologi
Equityworld Futures | Wall Street Menguat Saat Investor Berburu Saham Teknologi
Equityworld Futures | Indeks acuan Wall Street ditutup naik pada hari Selasa (8/10). Penguatan Wall Street memulihkan sebagian kerugian hari sebelumnya. Investor kembali membeli saham teknologi dan investor mengalihkan fokus mereka ke data inflasi mendatang dan dimulainya musim pendapatan kuartal ketiga.
Equityworld Futures | Harga Emas Terendah dalam Hampir 3 Minggu, Apakah Bisa Bangkit?
Pada hari Selasa (8/20), indeks S&P 500 naik 55,19 poin atau 0,97% menjadi 5.751,13 poin. Sementara Nasdaq Composite naik 259,01 poin atau 1,45% menjadi 18.182,92. Dow Jones Industrial Average naik 126,13 poin, atau 0,30%, menjadi 42.080,37.
Ketiga indeks utama mengalami aksi jual pada hari Senin, masing-masing turun sekitar 1%. Wall Street di awal pekan tertekan oleh melonjaknya imbal hasil Treasury, meningkatnya ketegangan Timur Tengah, dan evaluasi ulang ekspektasi suku bunga AS.
Namun, penurunan imbal hasil Treasury pada hari Selasa, berarti investor tertarik pada saham dengan pertumbuhan tinggi. Saham-saham ini diuntungkan oleh biaya utang yang lebih rendah untuk mendorong pertumbuhan mereka, seperti perusahaan teknologi.
Indeks teknologi informasi memimpin kenaikan di antara sektor S&P 500, melonjak 2,1%. Hal ini dibantu oleh kenaikan masing-masing sebesar 6,6% dan 5,1% oleh Palantir Technologies dan Palo Alto Networks.
Nama-nama perusahaan teknologi papan atas juga menguat, membantu mendorong Nasdaq dan S&P 500 kembali ke atas level yang mereka capai minggu lalu.
Nvidia menjadi pilihan dari apa yang disebut sebagai saham teknologi Magnificent Seven, naik 4,1% untuk kenaikan persentase satu hari terbesar dalam sebulan. Ada juga kenaikan untuk Apple, Tesla, dan Meta Platforms, yang semuanya naik antara 1,4% dan 1,8%.
Meskipun penurunan imbal hasil Treasury yang meningkat membantu saham teknologi. Kebijakan suku bunga tetap menjadi panduan bagi para pedagang dan pasar ekuitas AS.
Investor telah terpaku sepanjang tahun pada Federal Reserve AS dan bagaimana rencananya untuk memberikan serangkaian pemotongan suku bunga yang telah lama diharapkan. Setiap set data ekonomi baru dipelajari untuk mengetahui bagaimana hal itu dapat memengaruhi pemikiran bank sentral.
Rilis data minggu lalu, termasuk laporan pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Jumat, telah mendorong investor untuk sedikit memangkas taruhan pemotongan suku bunga mereka. Investor lebih condong ke arah pemotongan 25 basis poin pada pertemuan Fed berikutnya di bulan November, dibandingkan dengan 50 bps.
Para pedagang sekarang telah memperkirakan peluang hampir 89% untuk pemotongan suku bunga 25 basis poin pada bulan November, menurut CME FedWatch.
Pasar kini menanti data indeks harga konsumen, yang akan dirilis Kamis ini, sebagai petunjuk selanjutnya tentang arah suku bunga.
"Saya rasa laporan pasar tenaga kerja (Jumat) dan laporan CPI gabungan adalah dua hal utama bagi Federal Reserve menjelang pertemuan berikutnya," kata Jason Pride, kepala strategi investasi dan penelitian di Glenmede seperti dikutip Reuters.
Selasa, 08 Oktober 2024
Equityworld Futures | Wall Street Tumbang, Dolar AS Nyaris Capai Level Tertinggi
Equityworld Futures | Wall Street Tumbang, Dolar AS Nyaris Capai Level Tertinggi
Equityworld Futures | Saham-saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kondisi itu terjadi karena imbal hasil obligasi treasury Amerika Serikat (AS) melonjak lebih tinggi, mencerminkan kekhawatiran inflasi dapat kembali terjadi.
Equityworld Futures | Harga Emas Turun Imbas Dolar AS Menguat
Mengutip The Business Times, Selasa, 8 Oktober 2024, Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,9 persen menjadi 41.954,24. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas turun 1,0 persen menjadi 5.695,94, sementara indeks Komposit Nasdaq yang kaya teknologi melemah sebanyak 1,2 persen menjadi 17.923,90.
Pasar bereaksi terhadap kenaikan harga minyak di tengah ketegangan Timur Tengah, sementara laporan pekerjaan AS pada Jumat lalu menunjukkan kenaikan upah. “Ini sedikit menggantung dari laporan pekerjaan. Itu memicu beberapa kekhawatiran inflasi,” kata Kepala Investasi Cresset Capital Management Jack Ablin.
Imbal hasil pada obligasi treasury AS 10 tahun terdorong di atas empat persen untuk pertama kalinya sejak Federal Reserve memangkas suku bunga pada bulan lalu.
Dolar AS dekati level tertinggi
Di sisi lain, dolar AS hampir mencapai level tertingginya dalam tujuh minggu pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Hal itu setelah reli yang dipicu oleh data pekerjaan AS yang kuat pada Jumat lalu dan eskalasi konflik Timur Tengah.
Indeks dolar terhadap mata uang utama naik 0,05 persen pada 102,60. Indeks dolar naik pada Jumat lalu ke level tertinggi tujuh minggu pada 102,69, mencatat kenaikan lebih dari dua persen untuk minggu ini, yang terbesar dalam dua tahun. Indeks dolar sedikit di atas 100 pada awal minggu lalu.
Penguatan dolar mengikuti laporan pekerjaan AS yang menunjukkan lonjakan terbesar dalam enam bulan pada September, penurunan tingkat pengangguran dan kenaikan upah yang solid, semuanya menunjukkan ekonomi yang tangguh dan memaksa pasar untuk mengurangi harga untuk pemotongan suku bunga Federal Reserve.
demo ewf Demo Equityworld
Jumat, 04 Oktober 2024
Equityworld Futures | Harga Emas Bikin Cemas, Geraknya Datar Saat Konflik Timur Tengah Panas
Equityworld Futures | Harga Emas Bikin Cemas, Geraknya Datar Saat Konflik Timur Tengah Panas
Equityworld Futures | Harga emas stabil karena permintaan sebagai aset safe haven dari meningkatnya ketegangan di Timur Tengah mengimbangi tekanan dari penguatan dolar setelah investor mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga besar lainnya dari bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed.
Equityworld Futures | Harga Emas Kembali Melemah tapi Masih Terkonsolidasi
Berdasarkan harga emas dunia di pasar spot pada Kamis (3/10/2024) tercatat US$2.655,89 per troy ons, turun tipis 0,07% dibandingkan posisi sebelumnya.
Indeks dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatan greenback dibandingkan mata uang utama lainnya, menguat tajam sejak akhir September. Pada perdagangan terakhir, Kamis (3/10/2024) DXY menguat 0,25% ke 101,93.
Saat DXY meningkat membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Ada semacam keseimbangan antara faktor-faktor seperti ketegangan geopolitik dan perubahan ekspektasi kebijakan moneter yang menyebabkan kenaikan dolar," kata Peter A. Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.
Militer Israel mendesak penduduk lebih dari 20 kota di Lebanon selatan untuk segera mengungsi di tengah serangan yang sedang berlangsung, setelah mengalami kerugian terburuk dalam setahun akibat pertempuran dengan Hizbullah.
Seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, pasar tampaknya mulai mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga besar pada November, kata Grant.
Emas dianggap sebagai investasi yang aman selama masa ketidakpastian politik dan finansial karena kemampuannya untuk menyimpan nilai, dan biasanya berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.
Presiden Federal Reserve Richmond, Thomas Barkin, mengatakan upaya bank sentral AS untuk menurunkan inflasi kembali ke target 2% mungkin akan memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan, yang membatasi seberapa jauh suku bunga dapat dipotong.
Para pedagang mengurangi proyeksi mereka untuk pemotongan suku bunga 50 basis poin pada bulan November menjadi 33%, turun dari 49% minggu lalu. Fokus pasar sekarang beralih ke laporan penggajian non-pertanian yang akan dirilis pada hari Jumat.
"Jika ada indikasi bahwa Fed memiliki probabilitas lebih tinggi untuk memotong 50 basis poin, hal itu kemungkinan akan positif bagi emas dan kita mungkin akan melihat sedikit penurunan lebih lanjut jika skenario sebaliknya terjadi," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Kamis, 03 Oktober 2024
Equityworld Futures | Wall Street Bergerak ke Zona Hijau, Saham Tesla dan Nike Melorot
Equityworld Futures | Wall Street Bergerak ke Zona Hijau, Saham Tesla dan Nike Melorot
Equityworld Futures | Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street dibuka di zona hijau, menguat tipis pada perdagangan Rabu (2/10/2024).
Equityworld Futures | Pemilik Logam Mulia yang Sabar, Gerak Harga Emas Bak Roller Coaster
Mengutip data APnews, Industri Dow Jones (.DJI) naik 39,55 poin atau 0,09 persen menjadi 42.196,52. Kemudian, S&P 500 (.SPX) melesat 0,79 poin atau 0,01 persen menjadi 5.709,54.
Diikuti kenaikan Nasdaq Composite (.IXIC) yang bergerak naik 14,76 poin atau 0,08 persen menjadi 17.925,12.
Pergerakan positif juga terlihat pada indeks saham Nvidia (NVDA.O) melesat 1,6 persen, mengangkat indeks teknologi S&P 500 (.SPLRCT) melesat ke zona hijau.
Saham Tesla (TSLA.O) turun 3,5 persen setelah produsen mobil listrik melaporkan pengiriman kendaraan kuartal ketiga, di bawah perkiraan.
Disusul saham Nike anjlok 6,8 persen setelah perusahaan mengumumkan perkiraan kinerja keuangan setahun penuh menjelang pergantian CEO.
Sebelum mencatatkan kenaikan, di awal pekan kemarin mayoritas saham di bursa Wall Street membukukan rapor merah, anjlok tajam akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Ketegangan politik yang dimaksud yakni Iran yang melancarkan sekitar 200 rudal balistik, menyasar pangkalan militer Israel pada Selasa malam. Jadi serangan balasan terbesar kedua yang pernah dilakukan oleh Iran.
Pasukan Garda Revolusioner Islam Iran (IRGC) berdalih tembakan itu adalah balasan atas serangan Israel yang menewaskan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah minggu lalu dan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh pada akhir Juli.
Merespon serangan tersebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan menyerang balik Iran. Imbas ketegangan tersebut investor bereaksi negatif pada pergerakan pasar saham.
Namun setelah Data Pemerintah AS yang dirilis pada hari Rabu pagi menunjukkan bahwa jumlah pekerja swasta di AS mengalami peningkatan lebih besar dari yang diharapkan pada bulan September, pasar kembali menguat.