Kamis, 22 Oktober 2020

PT Equityworld | Indeks Wall Street Fluktuatif, Saham Netflix Paling Merugi

 PT Equityworld | Indeks Wall Street Fluktuatif, Saham Netflix Paling Merugi

PT Equityworld | Terjadi pergerakan harga fluktuatif di bursa saham Wall Street pada perdagangan yang berakhir Kamis dinihari WIB (22/10/2020), dengan ketiga indeks utamanya ditutup dalam zona merah. Untuk saham kapital besar yang paling banyak menekan indeks seperti anjloknya saham Netflix dengan penurunan 7,76% dan  saham Apple yang turun 1,06% .

Indeks Dow Jones turun 97,97 poin atau 0,4 persen menjadi 28.210,82, indeks Nasdaq merosot 31,80 poin atau 0,3 persen menjadi 11.484,69 dan indeks S&P 500 turun tipis 7,56 poin atau 0,2 persen menjadi 3.435,56. Perdagangan yang fluktuatif di Wall Street terjadi karena investor terus  mengawasi perkembangan kesepakatan tentang RUU stimulus baru dan meningkatnya kasus baru terinfeksi secara global.

Pergerakan positif dipicu setelah  Ketua DPR Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin telah membuat kemajuan yang baik  dalam pembicaraan tetapi masih ada hal yang akan diselesaikan sebelum kesepakatan tercapai. Wakil kepala staf Pelosi Drew Hammill mengatakan mereka telah meminta ketua komite untuk bekerja menyelesaikan perbedaan tentang tingkat pendanaan dan bahasa.


Emas berjangka melonjak | PT Equityworld



Sentimen positif juga datang dari seruan Gubernur Federal Reserve Lael Brainard yang mendesak Kongres AS untuk meloloskan RUU bantuan baru dalam pidatonya di  Society of Professional Economists. Brainard sampaikan diperlukan dukungan fiskal lebih lanjut  di samping kebijakan moneter yang akomodatif untuk pemulihan ekonomi.

Secara sektoral, sebagian besar sektor utama mengakhiri sesi dengan penurunan yang moderat kecuali sektor perumahan dengan Indeks Sektor Perumahan Philadelphia jatuh 2,6 persen dan sektor energy dengan penurunan 2 persen oleh NYSE Arca Oil Index.

Saham Netflix anjlok cukup parah setelah perusahaan melaporkan penghasilan yang mengecewakan dan  juga jumlah penambahan pelanggan yang lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya.