Equity World | Wall Street Melemah di Perdagangan Terakhir Februari
Equity World | JAKARTA. Wall Street ditutup melemah di perdagangan terakhir bulan Februari. Tiga indeks utama Wall Street pun mencatat penurunan bulanan. Investor terus menilai apakah suku bunga akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lama.
Selasa (28/2), Dow Jones Industrial Average melorot 0,71% ke 32.656,70. Indeks S&P 500 melemah 0,30% ke 3.970,15. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,10% ke 11.455,54.
Menurut data Bloomberg, Dow Jones mengakumulasi penurunan 4,19% sepanjang Februari. Pada periode yang sama indeks S&P 500 melemah 2,61% dan Nasdaq turun 1,11%.
Setelah kinerja yang kuat di bulan Januari, pasar saham tertekan di bulan Februari. Data ekonomi dan komentar dari pejabat Federal Reserve Amerika Serikat (AS) mendorong pelaku pasar untuk mempertimbangkan kembali kemungkinan bank sentral akan menaikkan suku bunga ke tingkat yang lebih tinggi dari perkiraan pasar. Federal Reserve pun diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di angka yang lebih tinggi pada periode yang lebih lama dari prediksi semula.
"Kekuatan Fed jauh lebih bisa bertahan daripada daya tahan investor sehingga kembali ke mantra lama apakah Anda benar-benar ingin melawan Fed dalam hal ini," kata Johan Grahn, kepala strategi pasar ETF di Allianz Investment Management di Minneapolis kepada Reuters.
Trader pasar uang telah mulai memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga 50 basis poin yang lebih besar pada bulan Maret, meskipun peluang kenaikan hanya 23%, menurut Fed Fund futures. Produk berjangka ini memperkirakan suku bunga memuncak di level 5,4% pada bulan September, naik dari 4,57% Sekarang.
BofA Global Research memperingatkan The Fed bahkan dapat menaikkan suku bunga hingga hampir 6%. Tapi data ekonomi pada hari Selasa menunjukkan pembacaan kepercayaan konsumen secara tak terduga turun pada bulan Februari. Sementara ukuran harga rumah melambat lebih lanjut pada bulan Desember.
Indeks Dow Jones yang berisi saham-saham blue chip turun terbebani oleh penurunan Goldman Sachs. CEO Goldman Sachs David Solomon mengatakan bank sedang mempertimbangkan alternatif strategis untuk bisnis perbankan konsumen.
Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan Fed harus melengkapi data tradisional pemerintah dan pembacaan dari pasar keuangan dengan pengamatan real-time kondisi ekonomi di lapangan jika ingin membuat kebijakan yang baik, dan tidak bergantung pada reaksi pasar.