Selasa, 23 April 2024

Equityworld Futures | Breaking! Harga Emas Ambles 2% Lebih, Pesta Sudah Berakhir?

Equityworld Futures | Breaking! Harga Emas Ambles 2% Lebih, Pesta Sudah Berakhir?

Equityworld Futures | Harga emas dunia ambruk seiring meredanya ketegangan di Timur Tengah.

Equityworld Futures | Sempat Terkoreksi, Harga Emas Dunia Naik Tipis

Melansir data Refinitiv, pada perdagangan Senin (22/4/2024), emas ditutup di posisi US$ 2.326,29 per troy ons. Harga emas ambruk 2,7%. Pelemahan ini memutus rekor positif emas yang terbang pada dua hari perdagangan sebelumnya.

Harga emas mulai membaik pada hari ini. Pada Selasa (23/4/2024) pukul 06.55 WIB emas dunia di pasar spot naik 0,26% ke  US$2332,36 per troy ons.

Untuk diketahui, harga emas yang anjlok kemarin dipengaruhi ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang mulai mereda setelah Iran meremehkan serangan Israel di wilayahnya minggu lalu dan mengatakan pihaknya tidak berencana untuk menanggapinya.

Emas adalah aset aman sehingga dicari saat ketegangan geopolitik meningkat, seperti yang terjadi di Timur Tengah pekan lalu.

Sebelumnya harga emas sudah mencetak rekor berkali-kali sepanjang bulan ini. Rekor tertinggi yang dicetak harga emas ada di posisi US$2.390,45 per troy ons pada Jumat lalu (19/4/2024)

Pada perdagangan intraday, harga emas bahkan sempat menembus US$2.400 per troy ons.

Kendati melemah, harga emas masih memiliki peluang menanjak lagi jika bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve mulai memangkas suku bunga.

Beberapa pihak kini mulai melihat prospek cerah dengan perkiraan harga hingga US$ 3000 per troy ons.

Citi memperkirakan harga emas akan mencapai US$3.000 per troy ons dalam 6-18 bulan ke depan karena arus masuk modal ke emas meningkat sebagai antisipasi penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed).

Citi menaikkan perkiraan harga rata-rata emas tahun ini menjadi US$2.350 per troy ons dan menaikkan harga rata-rata tahun depan sebesar 40% menjadi US$2.875 per troy ons.

Di sisi lain, Goldman Sachs mengatakan logam mulia berada dalam pasar bullish yang tidak tergoyahkan, dan karenanya menaikkan target akhir tahun menjadi US$2.700 per troy ons. Secara terpisah, UBS memiliki target akhir tahun sebesar US$2.500 per troy ons.

Selain Citi yang optimis harga emas mencapai US$3.000 per troy ons, Bank Of America (BoA) juga menerawang hal yang sama.

Jumat, 19 April 2024

Equityworld Futures | Harga Komoditas (19/4): Emas Stabil usai Melesat 1%, Minyak Mentah Melemah

Equityworld Futures | Harga Komoditas (19/4): Emas Stabil usai Melesat 1%, Minyak Mentah Melemah

Equityworld Futures | Harga sejumlah komoditas seperti emas dan minyak mentah melemah pada Jumat (19/4/2024) karena turunnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, mengimbangi sentimen dari ketegangan di Timur Tengah.

Equityworld Futures | Harga Emas Spot Naik 1% Seiring Meningkatnya Ketegangan di Timur Tengah

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (19/4/2024), harga emas di pasar spot terpantau melemah 0,09% ke level US$2.376,84 per troy ounce pada pukul 07.07 WIB. Sementara itu, harga emas berjangka Comex kontrak Juni 2024 melemah 0,13% ke US$2.395 per troy ounce.

Harga emas stabil setelah menguat pada Kamis karena ketegangan yang terus berlanjut di Timur Tengah menambah daya tarik logam mulia ini, meskipun ada data ekonomi yang kuat dari AS yang menekan prospek penurunan suku bunga The Fed.

Pada perdagangan Kamis (18/4), harga emas spot menguat 1% pada ke US$2.384,83. Harga menyentuh level tertinggi sepanjang masa di US$2.431,29 pada hari Jumat pekan lalu.

Di Timur Tengah, Israel telah mengisyaratkan akan membalas serangan Iran meskipun ada seruan untuk menahan diri dari negara-negara Barat, namun belum mengatakan bagaimana caranya.
Kepala analis pasar Gainesville Coins Everett Millman mengatakan ketika ada ketegangan geopolitik, investor secara alami merespons dengan beralih ke aset safe-haven seperti emas.

”Ini terjadi sekarang. Jika konflik semakin meningkat, harga dapat naik ke atas US$2.500-US$2.600, dan jika terjadi gencatan senjata, maka harga dapat turun ke US$2.200," kata Millman seperti dikutip Reuters.

Emas menguat data menunjukkan klaim pengangguran mingguan AS tidak berubah pada level rendah pekan lalu. Data ekonomi AS yang kuat dan retorika hawkish dari para pejabat The Fed telah mendorong investor untuk menurunkan ekspektgasi pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat.

Minyak Mentah

Sementara itu, harga minyak mentah melanjutkan pelemahan karena investor mempertimbangkan data ekonomi AS yang beragam, sanksi AS terhadap Venezuela dan Iran, dan meredanya ketegangan di Timur Tengah.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate kontrak Mei 2024 melemah 0,16% atau 0,13 poin ke level US$82,6 per barel pada pukul 06.54 WIB. Adapun harga minyak Brent melemah 0,21% atau 0,18 poin ke US$87,11 per barel.

Para investor semakin khawatir bahwa suku bunga AS akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, seiring dengan isyarat pejabat the Fed bahwa perubahan ke arah kebijakan yang lebih longgar masih jauh.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga, Presiden The Fed New York John Williams mengatakan bahwa meskipun hal ini bukan ekspektasi dasarnya, penurunan suku bunga mungkin saja terjadi jika diperlukan.

Adapun Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan bahwa ia tidak berpikir akan tepat untuk melakukan pelonggaran hingga akhir 2024.

Di Timur Tengah - yang menyumbang sekitar sepertiga dari pasokan minyak mentah global – ketegangan antara Iran dan Israel terus meningkat setelah serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran akhir pekan lalu.

Iran memperingatkan Israel minggu ini agar tidak menyerang fasilitas-fasilitas nuklirnya, dan mengancam akan membalas dengan balasan yang setimpal jika situs-situs menjadi target. AS telah mendesak untuk menahan diri.
 

Batu Bara

Harga batu bara kontrak Mei 2024 di ICE Newcastle terpantau menguat 1,08% atau 1,5 poin ke US$141 per metrik ton pada perdagangan Kamis (18/4/2024). Adapun harga batu bara kontrak April 2024 stagnan di posisi US$129,6 per metrik ton.

Selasa, 16 April 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Melonjak Dekati Rekor Usai Serangan Iran ke Israel

Equityworld Futures | Harga Emas Melonjak Dekati Rekor Usai Serangan Iran ke Israel

Equityworld Futures | Harga emas naik mendekati rekor tertinggi setelah serangan Iran terhadap Israel yang memicu permintaan terhadap aset safe haven.  

Equityworld Futures | Harga emas kembali mencatatkan rekor pada karena permintaan safe haven yang dipicu oleh ketegangan di Timur Tengah.

Melansir Bloomberg, harga logam mulia ini naik sebanyak 1,2% ketika konflik di Timur Tengah memasuki fase baru yang berbahaya. Iran menembakkan lebih dari 300 drone dan misil ke Israel, meskipun sebagian besar dihentikan dan tidak ada laporan korban jiwa.

Harga emas menembus US$2.400 per ons pada hari Jumat, tetapi ditutup lebih rendah karena indikator teknis menunjukkan reli telah berjalan terlalu panas dan investor melikuidasi posisi. Perkembangan terbaru di Timur Tengah memicu kecendrungan minat investor untuk berinvestasi dalam emas sebagai safe haven.

Ketegangan yang meningkat di Timur Tengah adalah alasan untuk membeli emas itu sendiri, kata Chris Weston, kepala riset di Pepperstone Group Ltd.

“Ada tambahan nilai atau premi geopolitik yang cukup besar yang yang sudah diperhitungkan dalam pergerakan harga emas,” katanya. Hal tersebut menunjukkan optimisme faktor-faktor geopolitik dan ketidakpastian akan terus mendukung kenaikan harga emas dalam jangka menengah.  

Bloomberg menyebut harga emas telah melonjak sekitar 20% sejak pertengahan Februari dalam reli yang banyak mengejutkan investor. Pasar swap atau swap market menunjukkan investor telah menurunkan harapan mereka terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga Federal Reserve tahun ini. Keadaan ini akan menjadi penghambat bagi logam mulia, karena logam mulia tidak memberikan penghasilan berupa bunga ke pemegangnya.  

Namun, peningkatan harga emas masih mendapatkan dukungan dari faktor-faktor lain yang mendukung kenaikan harga, seperti pembelian yang kuat oleh bank sentral, dan permintaan yang meningkat dari konsumen China. Selain itu, ketegangang geopolitik yang meningkat di Timur Tengah dan Ukraina juga meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.  

Sejumlah bank Wall Street juga baru-baru ini meningkatkan perkiraan harga mereka untuk emas. Goldman Sachs Group Inc. pada hari Senin meningkatkan perkiraan akhir tahun mereka menjadi US$2.700 per ons. Pemotongan suku bunga yang diharapkan dari Fed tahun ini juga akan menambah momentum bullish emas, kata bank tersebut.

Emas spot naik 0,6% menjadi US$2.357,79 per ons pada pukul 11:14 pagi di Singapura, setelah meningkat 0,6% minggu lalu. Indeks Bloomberg Dollar Spot stagnan, mengikuti kenaikan 1,3% minggu lalu, yang paling banyak sejak September 2022. Perak naik, sementara platinum dan paladium turun.

Jumat, 05 April 2024

Equityworld Futures | Investor Amati Komentar The Fed, Wall Street Terkoreksi 1 Persen

Equityworld Futures | Investor Amati Komentar The Fed, Wall Street Terkoreksi 1 Persen

Equityworld Futures | Bursa perdagangan Amerika Serikat (AS) Wall Street tergelincir lebih dari 1% pada Kamis (4/4/2024). Bahkan, S&P 500 mengalami penurunan harian terbesar sejak 13 Februari imbas komentar pejabat The Fed terkait penurunan suku bunga acuan. Selain itu, investor juga bersiap terhadap laporan pekerjaan bulanan AS pada Jumat (5/4/2024).

Equityworld Futures | Setelah 4 Hari Cetak Rekor, Harga Emas Akhirnya Turun

Melansir Reuters Jumat (5/4/2024), investor juga mengamati komentar Presiden AS Joe Biden yang menyerukan gencatan senjata segera dalam pembicaraan via telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait perang Gaza. Hal ini juga berimbas ke harga minyak yang terkerek karena keterangan geopolitik.

Indeks S&P 500 melemah dipimpin oleh penurunan sektor teknologi sebesar 1,7%. secara keseluruhan S&P 500 berkurang 64,28 poin atau 1,23% menjadi 5.147,2. Dow Jones Industrial Average turun 530,16 poin, atau 1,35%, menjadi 38.596,98. Sedangkan, Nasdaq Composite turun 228,38 poin, atau 1,4%, menjadi 16.049,08.

Di antara komentar para pejabat Fed, Presiden Bank Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa pada pertemuan bank sentral AS bulan lalu, ia memperkirakan dua kali penurunan suku bunga tahun ini, tetapi jika inflasi terus terhenti, hal tersebut mungkin tidak diperlukan pada tahun ini.

Sebelumnya pada Kamis, Presiden Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan bank sentral AS memiliki waktu untuk menghilangkan masalah inflasi sebelum mulai menurunkan suku bunga.

Pada Rabu, para pejabat Fed termasuk kepala bank sentral AS Jerome Powell tetap berpegang pada strategi penurunan suku bunga yang hati-hati.

“Ini adalah pendekatan yang sangat hati-hati dan terukur,” kata penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar Murphy & Sylvest di Elmhurst Paul Nolte.

Rabu, 03 April 2024

Equityworld Futures | 5 Penyebab Harga Emas Terus Cetak Rekor: Perang - Aksi Borong China

Equityworld Futures | 5 Penyebab Harga Emas Terus Cetak Rekor: Perang - Aksi Borong China

Equityworld Futures | Harga emas lagi-lagi mencetak rekor baru tertinggi sepanjang masa dengan menyentuh level tertinggi pada perdagangan intraday hari ini Rabu (3/4/2024) di level US$2.288,09 per troy ons. Tercatat sejak awal tahun hingga perdagangan hari ini, harga emas telah mencatatkan kenaikan 11%.

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Terperosok Lagi

Merujuk data Refinitiv, harga emas ditutup di posisi US$ 2.280,08 per troy ons atau melesat 1,32%. Penguatan ini kembali menjadikan harga emas mencetak rekor tertinggi sepanjang masa barunya kemarin, di mana sudah beberapa hari terakhir harga emas dunia terus mencetak rekor. Sejak Kamis atau tiga hari perdagangan terakhir, harga emas terus mencetak rekor baru.

Sepanjang Maret 2024, rekor harga emas sudah terpatahkan sebanyak 10 kali karena harga terus melonjak. Emas juga langsung mencetak rekor pada hari pertama dan kedua April tahun ini.

Kenaikan harga emas tak semerta-merta dan anpa alasan. Kini emas telah diburu menjadi instrument investasi safe-haven yang telah diborong oleh beberapa pihak karena ketegangan geopolitik di beberapa negara yang tak kunjung usai.

Berikut beberapa faktor yang mendorong kenaikan harga emas hingga kuartal I 2024.

1. Optimisme pelaku pasar terhadap pemotongan suku bunga Amerika Serikat (AS)

Meskipun data ekonomi AS menunjukkan tanda penguatan, namun beberapa pihak masih optimi mengenai pemotongan suku bunga AS yang akan terjadi pada Juni mendatang.

Sebelumnya pada Jumat pekan lalu, Inflasi pengeluaran pribadi AS (PCE) AS pada Februari 2024 naik menjadi 2,5% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari sebelumnya pada Januari lalu sebesar 2,4%. Meski begitu, angka ini sudah sesuai dengan ekspektasi pasar.

Namun secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi PCE cenderung melandai sedikit menjadi 0,3%.

Sementara untuk inflasi PCE inti, yang tidak termasuk makanan dan energi meningkat 2,8% pada Februari lalu, lebih rendah sedikit dari posisi Januari lalu yang tumbuh 2,9%. Angka ini juga sudah sesuai dengan prediksi pasar sebelumnya.

Namun, Chairman bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengindikasikan bahwa laporan bulan Februari tidak melemahkan perkiraan dasar The Fed.

Pelaku pasar emas kini menunggu Powell yang akan kembali berpidato dalam Economic Outlook di Stanford Business, Government, and Society Forum, Stanford, California. Pidato Powell diharapkan bisa memberi gambaran jelas kebijakan Teh Fed ke depan dan dampaknya ke emas.

Acara ini mempertemukan para pemimpin dari kalangan bisnis, organisasi nirlaba, pemerintah, dan akademisi untuk melakukan dialog konstruktif mengenai isu-isu terkini, termasuk pasar bebas, teknologi, dan keberlanjutan.

Sebelumnya pada Jumat pekan lalu, Powell mengungkapkan bahwa data ekonomi Amerika Serikat (AS) terbaru sesuai yang diharapkan bank sentral.

Pernyataan ini sekaligus mempertahankan dasar bank sentral untuk penurunan suku bunga pada tahun 2024, meskipun angka-angka tersebut menunjukkan perlambatan yang lebih kecil dibandingkan tahun lalu.

"Anda tidak akan melihat kami bereaksi berlebihan," ujar Powell saat tampil di pertemuan The Fed di San Francisco.

"tidak serendah sebagian besar data bagus yang kami dapatkan pada paruh kedua tahun lalu, tapi jelas lebih sesuai dengan apa yang ingin kami lihat," tambah Powell.

2. Permintaan safe-haven meningkat

Melonjaknya permintaan terhadap emas didorong dari panasnya situasi di Timur Tengah. Emas adalah aset aman yang dicari saat eskalasi geopolitik meningkat.

Sebelumnya, sebuah rudal Israel berhasil mengenai Kantor Konsulat Iran di Damaskus. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan 11 orang tewas dalam serangan itu.

Iran mengatakan bahwa beberapa diplomat lama tewas bersama Brigjen Mohammad Reza Zahedi dan wakil Zahedi, Jenderal Haji Rahimi. Dilaporkan juga bahwa Brigjen Hossein Amirollah, kepala staf umum pasukan al-Quds di Suriah dan Lebanon, termasuk di antara korban.

Iran pun bersumpah akan membalas dendam kepada Israel atas serangan udara terhadap kompleks kedutaan Iran di Damaskus.

3. Adanya transaksi short-covering

Kenaikan harga emas terbaru juga terkait dengan adanya transaksi short-covering yang dilakukan oleh para trader emas.

Penawaran beli dari bank ritel dan bank sentral diikuti oleh spekulan yang mengikuti momentum yang telah memperpanjang posisi beli para spekulan setelah emas menembus di atas level psikologis US$2.200 per troy ons.

4. Melemahnya indeks dollar AS

Indeks dolar AS terpantau melemah sejak perdagangan kemarin Selasa (2/4/2024) hingga perdagangan hari ini.

Sebelumnya indeks dola AS sempat menyentuh level tertinggi sepanjang tahun 2024 di level 105,10 pada perdagangan Selasa (2/4/2024) sebelum ditutup lebih rendah di level 104,82.

5. Aksi borong bank sentral

Pembelian emas oleh bank sentral masih kencang hingga Januari 2024. Secara konsisten bank sentral di dunia menumpuk emas dalam dua tahun terakhir. Pembelian emas oleh bank sentral bahkan mampu menjaga harga emas saat mendapat tekanan dari sentimen suku bunga bank sentral AS.

Pada Januari 2024, bank sentral melaporkan bahwa mereka meningkatkan cadangan emas resmi global sebesar 39 ton, angka ini lebih dari dua kali lipat pembelian bersih bulan Desember (yang direvisi) sebesar 17 ton, dan pembelian bersih bulan kedelapan berturut-turut.

Pertama, Bank Sentral Turki adalah pembeli terbesar, meningkatkan kepemilikan emas resmi sebesar 12 ton. Hal ini membantu meningkatkan total kepemilikan emas menjadi 552 ton, hanya turun 6% dari rekor tertinggi sepanjang masa sebesar 587 ton pada Februari 2023

Kedua, Bank Rakyat China meningkatkan kepemilikannya sebesar 10 ton pada bulan Januari 2024, menandai penambahannya selama 15 bulan berturut-turut. Total kepemilikan emas saat ini mencapai 2.245 ton, hampir 300 ton lebih tinggi dibandingkan akhir Oktober 2022 ketika bank kembali melaporkan pembelian emas.

Bank sentral China rajin memborong emas dalam dua tahun terakhir. Bank sentral China (PBoC) memborong emas sebesar 224,88 ton pada 2023. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan pada 2022 yang tercatat 62,2 ton.

Ketiga, Reserve Bank of India menambahkan hampir sembilan ton logam mulia. Penambahan ini adalah peningkatan bulanan pertama cadangan emasnya sejak Oktober 2023 dan terbesar sejak Juli 2022, kepemilikan emasnya sekarang berjumlah 812 ton.

Keempat, Bank Nasional Kazakhstan membeli enam ton emas, penambahan bulanan pertama mereka sejak Januari 2023.

Selasa, 02 April 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Kembali Capai Rekor Tertinggi Imbas Data Ekonomi Terbaru AS

Equityworld Futures | Harga Emas Kembali Capai Rekor Tertinggi Imbas Data Ekonomi Terbaru AS

Equityworld Futures | Harga emas kembali naik ke rekor tertinggi pada Senin (1/4/2024), didorong data terbaru AS yang memicu ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) sehingga menjadikan emas sebagai aset safe haven.

Equityworld Futures | Emas Kembali Cetak Sejarah Baru, Harganya Tembus US$ 2.250

Harga emas naik 0,3% menjadi US$ 2.240 per ons dan emas berjangka AS naik 0,8% menjadi US$ 2.257 per ons setelah sempat mencapai level tertinggi di US$ 2.286.

“Saya pikir ini adalah momen yang sangat menarik pada emas,” kata analis pasar di Dewan Emas Dunia, Joseph Cavatoni, kepada CNBC International.

Dia mengatakan faktor yang mendasari kenaikan emas hingga menembus rekor baru adalah banyaknya spekulator pasar yang mendapatkan kepercayaan dan kenyamanan dalam pemotongan suku bunga The Fed.

Pengamat pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga pada Juni.

Dia mengatakan kenaikan emas sejauh ini dipicu kuatnya pembelian dari bank sentral dunia dalam upaya mendiversifikasi portofolio cadangan karena risiko geopolitik, inflasi domestik, dan melemahnya dolar AS.

Pengukur inflasi utama The Fed, yakni personal consumption expenditures (PCE) inti pada Februari naik 2,8% (year on year/yoy). Hal ini kemungkinan akan membuat bank sentral AS menahan sebelum mempertimbangkan penurunan suku bunga.

Harga emas cenderung memiliki hubungan terbalik dengan suku bunga. Ketika suku bunga turun, emas menjadi lebih menarik dibandingkan aset pendapatan tetap, seperti obligasi, yang memberikan imbal hasil lebih sedikit di lingkungan suku bunga rendah.

Menurut Manajer Portofolio, Gabelli Funds, Caesar Bryan, harga emas batangan juga didorong naiknya permintaan AS. “Di Tiongkok, investor swasta tertarik pada emas karena kinerja sektor real estate yang buruk,” kata Bryan.

Senin, 01 April 2024

Equityworld Futures | Emas Dunia Tembus USD2.236/Ons

Equityworld Futures | Harga emas dunia kembali bangkit merespon data dari ekonomi Amerika Serikat (AS) terkini. Emas dunia menembus level USD2.237 per ons dan berada dalam jalur rebound yang kuat.

Equityworld Futures | Nggak Bosan Buat Rekor! Harga Emas Pagi Ini Tertinggi dalam Sejarah

Dikutip dari Investing.com, harga emas dunia acuan XAU/USD naik 0,19 persen dengan berada pada level USD2.237 per ons pada pembukaan perdagangan Senin, 1 April 2024. Emas dunia sudah naik sebesar 13,48 persen dalam setahun.

Emas dunia naik setelah menurut data pemerintah Amerika Serikat (AS) ukuran inflasi yang disukai bank sentral AS naik tipis pada bulan lalu karena kenaikan harga bahan bakar. Namun ukuran yang tidak memperhitungkan harga makanan dan energi terus melemah.

Departemen Perdagangan AS mengatakan dalam sebuah pernyataan, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik pada tingkat tahunan sebesar 2,5 persen di Februari, naik 0,1 poin persentase dari bulan sebelumnya. Angka tersebut sejalan dengan perkiraan median dalam survei ekonom yang dilakukan oleh Dow Jones Newswires dan The Wall Street Journal.

Harga barang naik 0,5 persen bulan lalu, sementara biaya jasa naik 0,3 persen. Sebagian besar kenaikan harga barang di Februari berasal dari harga energi, yang naik 2,3 persen dari Januari. Secara bulanan, inflasi PCE sedikit berkurang dari Januari yang naik sebesar 0,3 persen.

tren inflasi melemah

Ekonom Oxford Economics Michael Pearce menjelaskan melonggarnya kondisi pasar tenaga kerja, ekspektasi inflasi yang stabil, dan kemungkinan disinflasi harga sewa di masa depan membuat tren inflasi masih akan sedikit lebih rendah sepanjang tahun ini.

Data terbaru telah menyebabkan beberapa pejabat Fed mempertanyakan prediksi para pengambil kebijakan mengenai penurunan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini karena terbuka peluang The Fed memangkas suku bunga lebih jauh lagi.

 "Dalam pandangan saya, adalah tepat untuk mengurangi jumlah penurunan suku bunga secara keseluruhan atau mendorongnya lebih jauh di masa depan sebagai respons terhadap data terbaru," kata Gubernur Fed Christopher Waller pada konferensi di New York pada hari Rabu.