Kamis, 30 November 2023

Equityworld Futures | Harga Emas Tetap Trengginas Meski Investor Harap-Harap Cemas

Equityworld Futures | Harga Emas Tetap Trengginas Meski Investor Harap-Harap Cemas

Equityworld Futures | Harga emas masih melanjutkan tren penguatan pada awal perdagangan hari ini,  dengan menguat selama enam hari beruntun. Harga emas di pasar spot masih di atas level psikologis US$2.000 per troy ons karena spekulasi jeda The Federal Reverse (The Fed) dan kejatuhan dolar AS.

Equityworld Futures | Emas Stabil di Dekat Puncak 7 Bulan, di Tengah Spekulasi Penurunan Suku Bunga The Fed

Pada perdagangan Rabu (29/11/2023) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,18% di posisi US$ 2.044,59 per troy ons.

Sementara, hingga pukul 06.30 WIB Kamis (30/11/2023), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,03% di posisi US$ 2.045,19 per troy ons. Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 8 Maret 2022 yang tercatat US$ 2.052,41 per troy ons.

Posisi tersebut mendekati level tertinggi sepanjang masa. Posisi tertinggi emas, bukan pada penutupan perdagangan, yang pernah disentuh emas adalah di posisi US$ 2.072,49 per troy ons.

Sementara itu, posisi penutupan tertinggi adalah pada 6 Agustus 2020 yakni US$ 2.063,19 per troy ons.

Kenaikan harga emas hingga perdagangan kemarin masih didorong dari sentimen melemahnya dolar dan ekspektasi bahwa The Fed AS telah selesai menaikkan suku bunga. Harga emas telah mencapai level tertinggi dalam lebih dari enam bulan.

Harga emas kini masuk area short trend bullish, dengan indeks dolar dalam tren menurun di tengah harapan The Fed tidak akan lagi menaikkan suku bunga dan bahkan mungkin akan memangkasnya pada musim semi tahun depan.

Hal ini juga dapat dibuktikan dengan perangkat CME FedWatch, di mana sebanyak 98,5% pasar memprediksi The Fed akan kembali menahan suku bunga acuannya di pertemuan Desember mendatang.

Sementara 49,5% berekspektasi The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga pertamanya sebesar 25 basis poin (bps) pada Mei 2024 menjadi 5-5,25%.

Ekspektasi tersebut ikut menyeret ke bawah indeks dolar dan imbal hasil US Treasury.

Indeks dolar ada di posisi 102,84 pada perdagangan kemarin, Rabu 929/11/2203). Meski menguat, indeks dolar bergerak di level terendahnya sejak pertengahan Agustus atau tiga bulan lebih.
Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun ada di angka 4,26% pada perdagangan kemarin, terendah sejak pertengahan September 2023 atau dua bulan lebih.

Hal ini juga dapat dibuktikan dengan perangkat CME FedWatch, di mana sebanyak 98,5% pasar memprediksi The Fed akan kembali menahan suku bunga acuannya di pertemuan Desember mendatang.

Sementara 49,5% berekspektasi The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga pertamanya sebesar 25 basis poin (bps) pada Mei 2024 menjadi 5-5,25%.

Adapun, Investor akan memantau data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS pada hari ini, yang merupakan indikator inflasi pilihan The Fed. Fokusnya juga tertuju pada revisi angka PDB AS kuartal ketiga yang dijadwalkan pada hari Rabu kemarin.

Inflasi PCE periode Oktober 2023, diperkirakan melandai menjadi 3,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan menurun menjadi 0,2% secara bulanan (month-to-month/mtm).

Diketahui tingkat inflasi PCE tahunan di AS stabil pada angka 3,4% pada bulan September 2023, sama dengan tingkat inflasi yang direvisi turun sebesar 3,4% pada bulan sebelumnya dan sejalan dengan perkiraan.

Ekonomi Negeri Paman Sam tumbuh sebesar 5,2% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III-2023. Berdasarkan data estimasi kedua dari Biro Analisis Ekonomi AS yang dirilis hari in i, realisasi tersebut lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,9% dan proyeksi para analis sebesar 5%.

Sementara itu, investor masih merespons positif dari pernyataan Gubernur bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Christopher Waller, yang mengungkapkan rasa percaya dirinya jika kebijakan The Fed "saat ini sudah dalam posisi yang baik" dalam menekan inflasi.

Adapun pada kuartal sebelumnya,pertumbuhan ekonomi AS hanya sebesar 2,1% setelah turun selama tiga kuartal berturut-turut.Hasil pada kuartal III pun menandai pertumbuhan terkuat sejak kuartal terakhir 2021.

Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.

Rabu, 29 November 2023

Equityworld Futures | Harga Emas Sentuh US$ 2.043, Dekati Rekor Sepanjang Masa!

Equityworld Futures | Harga Emas Sentuh US$ 2.043, Dekati Rekor Sepanjang Masa!

Equityworld Futures | Harga emas melonjak lima hari beruntun dan bertahan di resisten psikologis US$2.000 per troy ons karena spekulasi jeda The Federal Reverse (The Fed) dan kejatuhan dolar AS. Harga emas bahkan kini mendekati rekor tertingginya sepanjang masa.

Equityworld Futures | Harga Emas Melesat Lagi Imbas Ramalan The Fed Tahan Suku Bunga

Pada perdagangan Selasa (28/11/2023) harga emas di pasar spot ditutup melesat 1,35% di posisi US$ 2.040,89 per troy ons.

Sementara, hingga pukul 06.40 WIB Rabu (29/11/2023), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,13% di posisi US$ 2.043,59 per troy ons.

Posisi tersebut mendekati level tertinggi sepanjang masa. Posisi tertinggi emas, bukan pada penutupan perdagangan, yang pernah disentuh emas adalah di posisi US$ 2.072,49 per troy ons.

Sementara itu, posisi penutupan tertinggi adalah pada 6 Agustus 2020 yakni US$ 2.063,19 per troy ons.

Emas naik untuk sesi keempat berturut-turut pada perdagangan Selasa dan mencapai level tertinggi dalam lebih dari enam bulan, didorong oleh melemahnya dolar dan ekspektasi bahwa The Fed AS telah selesai menaikkan suku bunganya.

Indeks dolar AS ambruk ke 102,74 pada Selasa (28/11/2203). Posisi tersebut adalah yang terendah sejak 10 Agustus 2023 atau terendah dalam 15 pekan atau 3,5 bulan terakhir.

Sementara itu, imbal hasil US Treasury 10 tahun jatuh ke 4,32% pada perdagangan kemarin. Posisi tersebut adalah yang terendah seak 18 September 2023 atau 2,5 bulan terakhir.

Melandainya indeks dolar serta imbal hasil mencerminkan optimisme pasar yang melihat The Fed akan melunak ke depan.
Perangkat CME FedWatch tool menunjukkan 96,1% pelaku pasar melihat The Fed masih akan menahan suku bunga pada Desember mendatang. Artinya, hingga akhir tahun suku bunga masih berada di level 5,25-5,50%.

Emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup 1,4% lebih tinggi pada US$2,040 per troy ons.

Prospek jangka pendek untuk emas masih bullish, dengan indeks dolar dalam tren menurun di tengah harapan The Fed tidak akan lagi menaikkan suku bunga dan bahkan mungkin akan memangkasnya pada musim semi, ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Namun, "jika angka PDB (AS) dan indikator inflasi lebih kuat dari perkiraan, hal ini akan mengurangi antusiasme pelaku pasar terhadap emas batangan," tutur Wyckoff, kepada Reuters.

Para pengambil kebijakan The Fed terlihat semakin nyaman menutup tahun ini dengan menahan suku bunga dan menunggu sebelum memangkasnya. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak berbunga.

Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan dia "semakin yakin" bahwa kebijakan tersebut berada pada titik yang tepat.

Investor akan memantau data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS pada hari Kamis, yang merupakan indikator inflasi pilihan The Fed. Fokusnya juga tertuju pada revisi angka PDB AS kuartal ketiga yang dijadwalkan pada hari Rabu.

"Rasa kehati-hatian menjelang minggu sibuk lainnya di pasar keuangan global juga memberikan dukungan pada logam mulia. Mengingat level US$2.000 terbukti merupakan resistensi yang sangat sulit untuk ditaklukkan, emas bisa turun tanpa katalis fundamental yang kuat," ujar senior FXTM analis riset Lukman Otunuga.

Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.

Selasa, 28 November 2023

Equityworld Futures | Harga Emas Tembus US$2.000 Kenaikan Suku Bunga The Fed Berpotensi Turun

Equityworld Futures | Harga Emas Tembus US$2.000 Kenaikan Suku Bunga The Fed Berpotensi Turun

Equityworld Futures | Harga emas melampaui level US$2.000 per troy ons karena ekspektasi pasar terharap penurunan suku bunga oleh The Fed pada Mei mendatang.

Equityworld Futures | Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi, Kembali Tembus USD 2.000

Analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengatakan faktor yang mendasari lonjakan ini adalah melemahnya dolar AS, dipicu oleh spekulasi jeda bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).

Menurut Fischer kenaikan harga emas terkait erat dengan spekulasi bahwa The Fed telah menyelesaikan siklus kenaikan suku bunga. Para analis memperkirakan bahwa The Fed berpotensi menurunkan suku bunga pada Mei tahun depan, memicu ekspektasi kenaikan harga emas di atas US$2.000.

Dalam prediksinya ia mengatakan, penguatan terhadap emas (XAUUSD) memiliki kecenderungan untuk tetap tinggi. Sebab, tren ini masih berada dalam pola kenaikan.

"Berdasarkan trend juga masih mendukung untuk kenaikan, dan belum ada tanda-tanda pembalikan yang cukup besar, mungkin hanya dalam jangka pendek bukan dalam garis besar," tambah Fischer, Senin (27/11/2023).

Para analis menyatakan bahwa, lemahnya data ekonomi minggu ini membuat The Fed lebih cenderung mengambil sikap dovish, mendukung potensi kenaikan harga emas pada tahun 2024. Streible menekankan bahwa indeks Dolar yang melemah memainkan peran kunci dalam dinamika ini.

Commerzbank memproyeksikan penurunan suku bunga pertama pada pertengahan tahun depan, memberikan dorongan tambahan bagi harga emas untuk terus naik di atas US$2.000. Meskipun para pedagang memprediksi The Fed akan mempertahankan suku bunga pada Desember mendatang, peluang penurunan suku bunga sebesar 64% pada Mei 2024, menurut FedWatch Tool dari CME, memberikan sinyal positif bagi pasar emas.

Fischer mengingatkan bahwa pergerakan harga emas akan terus dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga The Fed. Meskipun tidak ada prediksi perubahan signifikan dalam jangka pendek, kepastian bahwa bank sentral AS bersedia menurunkan suku bunga dapat menjadi pendorong kenaikan harga emas.

Harga emas memiliki keterkaitan yang kuat dengan perubahan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga dapat memperkuat Dolar AS dan imbal hasil US Treasury, menurunkan daya beli emas. Di sisi lain, suku bunga yang lebih rendah dapat melemahkan Dolar AS, meningkatkan daya tarik emas sebagai investasi. Emas, tidak memberikan imbal hasil, menjadi lebih menarik saat imbal hasil US Treasury rendah.

Dengan demikian, pelaku pasar perlu memantau perkembangan The Fed dan indikator ekonomi untuk memahami dinamika yang mempengaruhi harga emas. Perubahan dalam kebijakan suku bunga dapat membawa dampak signifikan pada pasar emas, menciptakan peluang dan risiko bagi para investor.

Senin, 27 November 2023

Equityworld Futures | Meramal Harga Emas Dunia Minggu Ini, Bertahan di Atas USD 2.000?

Equityworld Futures | Meramal Harga Emas Dunia Minggu Ini, Bertahan di Atas USD 2.000?

Equityworld Futures
| Pasar emas telah berhasil menembus level USD 2.000 pada minggu kemarin. Dan ini menjadi sinyal bahwa harga emas akan mengakhiri minggu kedua berturut-turut di wilayah positif.

Equityworld Futures | Pesta! Pesta! Harga Emas Bertahan di US$ 2.000, Diramal Naik!

Namun, para analis mengatakan bahwa momentum emas masih terbatas, dan harga tidak mungkin menembus level resistensi saat ini karena Federal Reserve mempertahankan bias kebijakan moneternya yang ketat.

Para analis mencatat bahwa dengan Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata terbatas, yang melemahkan daya tarik logam mulia sebagai aset safe-haven. Kebijakan moneter AS diperkirakan menjadi faktor paling signifikan yang mendorong pergerakan harga emas dalam jangka pendek.

Namun, meskipun harga emas dunia kemungkinan akan tertahan di bawah USD 2.000 per ounce, banyak analis tidak memperkirakan akan melihat banyak risiko penurunan karena faktor musiman mulai berpengaruh.
Akhir Tahun Harga Emas Diramal Naik

Dalam catatannya baru-baru ini, Nicky Shiels, kepala strategi logam di MKS PAMP, mengatakan bahwa dalam lima tahun terakhir, emas telah mengalami kenaikan rata-rata sebesar 2,7% antara Thanksgiving dan 31 Desember.

Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, mengatakan risiko terbesar bagi emas adalah kenaikan imbal hasil obligasi yang memperkuat dolar AS.

“Emas terlihat mendapat dukungan yang baik dan hanya kenaikan tajam dolar yang akan mengubah hal tersebut,” katanya dalam komentarnya kepada Kitco News. "Apakah sudah siap untuk melakukan dorongan lebih tinggi atau tidak, agak diragukan kecuali penembusan/penutupan di atas tahun 2010 memicu [takut ketinggalan]."

Dengan fokus baru pada kebijakan moneter AS, pasar emas akan sensitif terhadap data PDB dan inflasi AS. Meskipun perekonomian AS diperkirakan akan mengalami pertumbuhan luar biasa pada kuartal ketiga, terdapat kekhawatiran akan melambatnya aktivitas pada kuartal keempat. Pada saat yang sama, pertumbuhan yang lebih lambat diperkirakan akan terus memperlambat inflasi.

Jumat, 24 November 2023

Equityworld Futures | Harga Emas Naik Tipis Terimbas Pelemahan Dolar AS

Equityworld Futures | Harga Emas Naik Tipis Terimbas Pelemahan Dolar AS

Equityworld Futures | Harga emas naik tipis pada penutupan perdagangan Kamis (24/11/2023) seiring melemahnya dolar AS, namun sebagian besar investor tetap absen dalam perdagangan yang sepi karena ketidakpastian seputar jalur suku bunga Federal Reserve.

Equityworld Futures | Pemilik Emas Bisa Kipas-Kipas Nih, Harganya Kembali Naik

Harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi US$1,991.79 per ounce sedangkan emas berjangka AS datar di level US$1,993.30.

"Tanpa adanya pengaruh baru, saya masih tidak berpikir bahwa emas memiliki momentum untuk mempertahankan harga jauh di atas US$2.000 untuk sisa tahun ini," kata analis StoneX Rhona O'Connell.
“Kekuatan yang mendasarinya masih mendukung untuk jangka panjang – geopolitik, khususnya Timur Tengah dan kemungkinan tekanan perbankan lebih lanjut di Amerika dan di tempat lain – namun kecuali salah satu atau kedua hal ini meningkat, kita kemungkinan akan melihat harga-harga melayang,” tambahnya.

Mendukung emas, indeks dolar (.DXY) turun 0,1% terhadap sejumlah mata uang utama lainnya. Imbal hasil Treasury AS 10-tahun yang dijadikan patokan ditutup pada level terendah dua bulan pada hari Rabu.

"Dolar sedikit melemah setelah data (ekonomi) kemarin, tapi sangat lemah... itu hanya pergerakan pasar normal di tengah likuiditas yang lebih rendah," kata analis senior ActivTrades Ricardo Evangelista.

Investor mengalihkan ekspektasi penurunan suku bunga pada tahun 2024 setelah data pada hari Rabu menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diperkirakan pada minggu lalu.

Perdagangan diperkirakan akan sepi karena sebagian besar pasar AS tutup untuk libur Thanksgiving. “Ketidakpastian sehubungan dengan apa yang akan dilakukan The Fed selanjutnya akan bertahan lebih lama,” kata Evangelista.

Para pejabat Fed sepakat pada pertemuan kebijakan terbaru mereka bahwa mereka akan melanjutkan dengan "hati-hati" dan hanya menaikkan suku bunga jika kemajuan dalam pengendalian inflasi tersendat.
Sementara harga Perak di pasar spot naik 0,2% menjadi US$23,66 per ounce, platinum turun 0,7% menjadi US$915,55 dan paladium turun 1,1% menjadi US$1,045.79.

Kamis, 23 November 2023

Equityworld Futures | Pemilik Emas yang Sabar ya! Harganya Lagi Jeblok

Equityworld Futures | Pemilik Emas yang Sabar ya! Harganya Lagi Jeblok

Equityworld Futures | Harga emas lagi-lagi gagal mempertahankan level US$ 2.000. Harga emas sempat menyentuh level psikologis US$2.000 per troy ons pada perdagangan kemarin sebelum akhirnya ditutup melemah di level US$1.989 per troy ons. Pelemahan terjadi seiring penguatan dolar AS.

Equityworld Futures | Harga Emas Turun Terus, Dijual Laku Segini

Pada perdagangan Rabu (22/11/2023) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,43% di posisi US$ 1.989,72 per troy ons.

Sementara, hingga pukul 06.30 WIB Kamis (23/11/2023), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,06% di posisi US$ 1.990,98 per troy ons.

Harga emas turun di bawah level kunci US$2.000 per troy ons pada perdagangan Rabu karena dolar AS rebound dari posisi terendah dan imbal hasil Treasury AS mengurangi kerugiannya, sementara ekspektasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan menghentikan kenaikan suku bunga membatasi penurunan harga emas batangan.

Indeks dolar menguat ke 103,92 pada perdagangan kemarin, dari 103,56 pada hari sebelumnya.

"Indeks dolar telah menguat ke level tertinggi hariannya dan hal itu membatasi minat beli terhadap emas," ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, dikutip dari Reuters.

Indeks dolar AS naik 0,3% terhadap para pesaingnya, sementara imbal hasil Treasury AS mengurangi kerugiannya setelah data klaim pengangguran awal yang kuat meresahkan pasar yang memperkirakan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga sekitar bulan Juni karena perekonomian AS melambat.

Suku bunga yang lebih rendah biasanya meningkatkan harga emas karena mengurangi opportunity cost dibandingkan memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.

"Meningkatnya ekspektasi pasar terhadap dimulainya siklus pemotongan suku bunga The Fed pada awal tahun 2024 telah menjadi kekuatan utama yang mendorong harga emas lebih tinggi selama seminggu terakhir," ujar Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities, kepada Reuters.

Pejabat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) sepakat pada pertemuan kebijakan terakhir mereka bahwa mereka akan melanjutkan dengan "hati-hati" dan hanya menaikkan suku bunga jika kemajuan dalam pengendalian inflasi tersendat.

Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.

Rabu, 22 November 2023

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Makin Kinclong, Tembus di Atas USD 2.000

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Makin Kinclong, Tembus di Atas USD 2.000

Equityworld Futures | Harga emas dunia tertahan di atas angka USD 2.000 pada hari Selasa, didukung oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve telah mencapai puncak suku bunga. Pergerakan harga emas ini imbas risalah pertemuan terbaru bank sentral AS menekankan pendekatan hati-hati terhadap kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Equityworld Futures | The Fed Hati-Hati Naikkan Suku Bunga, Harga Emas Melambung

“Pembeli (bulls) melahap emas menjelang liburan Thanksgiving,” kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.

Para pejabat Fed sepakat pada pertemuan terakhir mereka, risalah rapat menunjukkan bahwa suku bunga hanya perlu dinaikkan jika informasi yang masuk tidak menunjukkan kemajuan yang cukup dalam menurunkan inflasi.

“Risalah rapat menunjukkan bahwa pembeli obligasi dan emas tidak boleh terlalu berlebihan,” tambah Wong.
Pelemahan Dolar AS

Dolar mencapai titik terendah dalam lebih dari 2,5 bulan, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun juga berada di dekat posisi terendah dua bulan yang dicapai minggu lalu.

“Sepertinya tidak akan ada lagi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat, sehingga hal ini menjadi bullish bagi emas,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Tanda-tanda melambatnya inflasi di AS telah meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan membatasi kenaikan suku bunga. Suku bunga yang lebih rendah menurunkan opportunity cost memegang emas.

“Sekarang kekhawatiran mengenai konflik di Timur Tengah telah mereda, prospek suku bunga AS kembali menguntungkan emas,” kata Commerzbank dalam sebuah catatan.

Selasa, 21 November 2023

Equityworld Futures | Saham-saham Teknologi "Bullish", Wall Street Melaju

Equityworld Futures | Saham-saham Teknologi "Bullish", Wall Street Melaju

Equityworld Futures | Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Senin (17/11/2023) waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kenaikan ini didorong oleh penguatan saham teknologi, yang dipimpin oleh saham Microsoft dan Nvidia.

Equityworld Futures | Harga Emas Loyo, Investornya Deg-Degan Tunggu Data The Fed

Dow Jones industrial Average (DJIA) naik 203,76 poin, atau 0,58 persen, ditutup pada level 35.151,04. S&P 500 bertambah 0,74 persen menjadi 4,547.38, sedangkan Nasdaq Komposit menguat 1,13 persen ke posisi14.284,53.

Saham Microsoft naik 2 persen, mencapai level tertinggi baru, setelah CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan mantan kepala OpenAI Sam Altman akan bergabung dengan raksasa teknologi itu untuk memimpin tim peneliti AI terbaru.

Sementara itu, perusahaan pembuat chip Nvidia juga bertambah 2,3 persen, dan ditutup pada level tertinggi sepanjang masa menjelang laporan pendapatan yang akan dirilis pada Selasa sore.

Sektor jasa teknologi dan komunikasi merupakan sektor yang memperoleh keuntungan terbesar di S&P 500, masing-masing naik 1,5 persen dan 1 persen. Palo Alto Network melesat 5,2 persen, sementara saham Intel naik 2,1 persen. Saham Paramount melonjak 5,6 persen, disusul oleh Netflix yang naik 1,8 persen.

Pasar AS akan tutup pada hari Kamis untuk memperingati Thanksgiving. Jumat juga akan menjadi hari perdagangan yang singkat bagi Wall Street. Menjelang peringatan Thanksgiving, harga saham berfluktuasi, namun November masih merupakan bulan dengan kinerja terbaik untuk S&P 500, menurut Stock Traders’ Almanak.

Ahli strategi investasi senior di Ascent Private Capital Management Tom Hainlin mengatakan, kenaikan pasar akan tetap terjadi hingga akhir tahun, terutama setelah data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan yang dirilis minggu lalu.

Hal itu dinilai menenangkan kegelisahan investor terhadap tingginya harga dan memberikan harapan bahwa Federal Reserve dapat berhenti menaikkan suku bunga. Imbal hasil juga terus menurun pada hari Senin menyusul kuatnya lelang obligasi Treasury AS tenor 20 tahun.

“Salah satu hal yang memicu kenaikan baru-baru ini sejak akhir Oktober dan hari ini adalah penurunan sekitar setengah persen dalam imbal hasil Treasury AS yang jelas mendukung nilai aset,” kata Tom Hainlin mengutip CNBC.

“Jadi kami masih melihat volatilitas di pasar obligasi, namun sejauh ini penurunan imbal hasil benar-benar mendukung harga aset-aset berisiko tersebut, yang akan menjadi fokus utama kami pada tahun 2024,” tambah Hainlin.
Wall Street juga akan mengawasi hasil rapat The Fed terbaru, yang dijadwalkan akan dirilis pada hari Selasa.

Senin, 20 November 2023

Equityworld Futures | Harga Emas Pekan Ini: Mungkinkah Naik ke US$ 2.000?

Equityworld Futures | Harga Emas Pekan Ini: Mungkinkah Naik ke US$ 2.000?

Equityworld Futures | Harga emas ditutup terkoreksi pada Jumat pekan kemarin, namun harga emas masih berada di jalur kenaikan mingguan pertamanya dalam tiga minggu terakhir. Kenaikan harga dipicu keyakinan investor bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS)  The Federal Reserve (the Fed) telah selesai menaikkan suku bunganya, sehingga menyebabkan dolar AS dan imbal hasil Treasury lebih rendah.

Equityworld Futures | Kilau Harga Emas Spot Sedikit Meredup ke US$1.975,80 pada Senin (20/11) Pagi

Pada perdagangan Jumat (17/11/2023) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,04% di posisi US$ 1.980,01 per troy ons. Dalam sepekan kemarin, harga emas telah mengalami kenaikan sebesar 2,23%.

Sementara, hingga pukul 06.00 WIB Senin (20/11/2023), harga emas di pasar spot dibuka lebih rendah atau turun 0,16% di posisi US$ 1.976,78 per troy ons.

Dolar berada di jalur penurunan mingguan, membuat emas lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun berada di dekat posisi terendah dalam dua bulan.

Jumlah orang AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat lebih dari perkiraan pada minggu lalu, yang dapat membantu perjuangan The Fed melawan inflasi.

Data tersebut semakin menegaskan jika ekonomi AS mendingin. Terlebih, inflasi AS juga melandai ke 3,2% (year on year/yoy) pada Oktober 2023, dari 3,7% (yoy) pada September 2023.

Pasar tenaga kerja yang melambat dan data inflasi konsumen yang lebih lemah dari perkiraan mendorong pelaku pasar untuk merevisi perkiraan mereka mengenai tindakan The Fed di masa depan.

Para pelaku pasar kini memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada pertemuan kebijakan 12-13 Desember mendatang, menurut alat CME FedWatch.

Kondisi ini akan berdampak positif terhadap emas. Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk diburu.

Pekan ini, investor menanti data risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan keluar Rabu pekan ini. Risalah tersebut diharapkan bisa memberi sinyal lebih jelas mengenai kebijakan suku bunga ke depan.

"Ada potensi besar emas terus rally ke depan tetapi saat ini emas memang perlu melemah sedikit sebelum rally berikutnya. Emas sedang mencoba melewati level US$ 2.000 per troy ons," tutur Everett Millman, analis dari Gainesville Coins, kepada Reuters.

Jumat, 17 November 2023

Equityworld Futures | Bursa Asia Pasifik Dibuka Melemah Menyusul Koreksi Wall Street

Equityworld Futures | Bursa Asia Pasifik Dibuka Melemah Menyusul Koreksi Wall Street

Equityworld Futures | Bursa Asia-Pasifik turun pada Jumat (17/11/2023). Saham Hong Kong terus memimpin penurunan di kawasan Asia-Pasifik, sementara investor mencerna pembicaraan tingkat tinggi antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Hari Ini Naik Gara-Gara Data Pengangguran Naik

Kekhawatiran investor terhadap kesehatan ekonomi Tiongkok terus berlanjut seiring dengan data terbaru yang menunjukkan penurunan harga rumah selama empat bulan berturut-turut pada bulan Oktober, menandakan kemungkinan penurunan lebih lanjut. Selain itu, ekspor Jepang yang lemah sebagian disebabkan oleh permintaan yang rendah dari Tiongkok.

Menurut survei Reuters, ekonomi Malaysia kemungkinan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,0% pada periode Juli-September, sedikit lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 2,9% di kuartal sebelumnya.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,26% pada pembukaan, indeks Hang Seng Tech yang berfokus pada teknologi turun 1,01%, tertekan oleh saham berat Alibaba yang turun hampir 8% pada perdagangan awal di Hong Kong. Indeks CSI 300 Tiongkok dibuka datar.

Nikkei 225 Jepang juga berada di sekitar garis datar satu jam setelah perdagangan dimulai, sementara Topix menambahkan 0,2%. Di Korea Selatan, Kospi turun 0,78%, sementara Kosdaq turun 1,44%. S&P/ASX 200 Australia turun 0,19%.

Semalam, Dow Jones Industrial Average ditutup lebih rendah, karena investor beristirahat dari reli awal bulan ini. Indeks Dow Jones yang terdiri dari 30 saham turun 0,13% dan menghentikan empat hari kenaikan. S&P 500 naik 0,12%, sementara Nasdaq Composite naik 0,07%.

Data pada hari Kamis menunjukkan bahwa klaim pengangguran di Amerika Serikat mencapai level tertinggi dalam tiga bulan terakhir, sementara produksi industri mengalami penurunan paling tajam sepanjang tahun ini. Harga minyak global kembali merosot tajam - kontrak berjangka minyak Brent mencapai level terendah dalam empat bulan dan sekarang mengalami penurunan sebesar 16% secara tahunan.

Kamis, 16 November 2023

Equityworld Futures | Harga Emas Spot Bergerak Volatil Karena Data Ekonomi AS

Equityworld Futures | Harga Emas Spot Bergerak Volatil Karena Data Ekonomi AS

Equityworld Futures | Serangkaian data dari Amerika Serikat (AS) membuat harga emas bergerak volatil. Mengutip Bloomberg, Kamis (16/11),  harga emas naik 0,07% ke 1.961 per ons troi pukul 11.11.

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Hari Ini Loyo, Sekarang Dipatok Segini

Berdasarkan riset Monex Investindo, Kamis (16/11), data yang mempengaruhi harga emas adalah data penjualan ritel dan producer price index (PPI). Kedua data tersebut menunjukkan penurunan, bahkan kebanyakan di bawah proyeksi pasar.  

Namun, data aktivitas manufaktur wilayah New York naik menjadi 9,1 di November dari bulan sebelumnya turun 4,6 dan jauh di atas perkiraan pasar yang turun 3,9. Hal ini membuat dolar AS mendapat tenaga dan menguat. Akibatnya harga emas sempat tertekan kemarin.

Meski demikian belum ada perubahan signifikan terkait proyeksi suku bunga bank sentral AS. Pelaku pasar masih optimistis The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi. Hal tersebut masih akan menjadi sentimen yang positif bagi perdagangan emas.

Referensi Teknikal: Buy selama di atas US$ 1.954

  • Resisten 1: US$ 1.964
  • Resisten 2: US$ 1.970
  • Support 1: US$ 1.954
  • Support 2. US$ 1.948


Selasa, 14 November 2023

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Beragam, Investor Tunggu Data Inflasi AS

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Beragam, Investor Tunggu Data Inflasi AS

Equityworld Futures | Wall Street ditutup dengan beragam karena investor bersiap untuk pembacaan inflasi AS agar konsumen bertahan dalam menghadapi biaya pinjaman yang tinggi.

Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Naik atau Turun

Dow Jones Industrial Average (DJI) adalah satu-satunya indeks yang ditutup di zona hijau, naik 0,16%, atau lebih dari 50 poin. Itu merupakan penutupan tertinggi indeks sejak 20 September.

Indeks acuan S&P 500 (GSPC) dan Nasdaq Composite (IXIC) yang sarat teknologi ditutup masing-masing turun sekitar 0,1% dan 0,2%.
Fokus utama adalah laporan Indeks Harga Konsumen bulan Oktober yang akan dirilis pada hari Selasa, yang merupakan masukan penting bagi Federal Reserve dalam keputusan suku bunganya. Komentar beberapa pejabat The Fed pekan lalu membuka kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut, sehingga mengurangi optimisme pelonggaran pengetatan yang telah membantu mendukung saham.

Menambah nada hati-hati adalah kekhawatiran mengenai keuangan pemerintah AS, setelah Moody's mengubah pandangan utangnya menjadi "negatif" dari "stabil" dan seiring dengan semakin dekatnya batas waktu penutupan pada hari Jumat. Anggota parlemen tidak mempunyai kemauan untuk menyelesaikan krisis fiskal karena situasi utang diperburuk oleh tingginya suku bunga, mantan pejabat Fed Bill Dudley memperingatkan.

Di satu sisi adalah UBS Group AG dan Morgan Stanley, yang masing-masing mengantisipasi penurunan suku bunga besar-besaran pada tahun 2024 ketika inflasi mereda dan perekonomian terhenti. Di sisi lain adalah Goldman Sachs Group Inc., di mana para analis memperkirakan pengurangan yang lebih sedikit dan permulaan yang lebih lambat.

Perbedaan pendapat muncul setelah Departemen Keuangan mengalami kekeliruan dalam beberapa minggu terakhir, dimana para pedagang berusaha memahami data ekonomi terbaru bahkan ketika penjualan utang memicu kekhawatiran pasokan. Obligasi AS merosot tajam pada bulan lalu, mendorong imbal hasil ke level tertinggi dalam beberapa tahun, dan kemudian menguat pada bulan November setelah The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil dan Ketua Jerome Powell memberi isyarat bahwa siklus pengetatan bank sentral pada akhirnya akan berakhir.

UBS memperkirakan pengurangan akan dimulai segera pada bulan Maret, dengan asumsi bahwa perekonomian AS akan memasuki resesi mulai kuartal kedua. Hal ini pada gilirannya akan mendorong bank sentral untuk menurunkan suku bunga dalam jumlah besar yang biasa terjadi pada siklus pelonggaran kebijakan – lebih besar dari perkiraan The Fed saat ini.

“Kami tidak melihat kondisi mengapa kali ini sangat berbeda,” kata Bhanu Baweja, kepala strategi di UBS Investment Bank. “Inflasi menjadi normal dengan cepat dan saat kita memasuki bulan Maret, The Fed akan memperkirakan tingkat suku bunga riil yang sangat tinggi.”

Senin, 13 November 2023

Equityworld Futures | Sikap Powell, Bikin Investor Emas Ketar-Ketir

Equityworld Futures | Sikap Powell, Bikin Investor Emas Ketar-Ketir

Equityworld Futures | Emas masih dalam trend pelemahan, hal ini diperkuat dari pidato Powell minggu lalu yang masih menunjukkan tanda hawkish.

Equityworld Futures | Harga Emas Rebound Pada Perdagangan Senin (13/11) Pagi

Pada perdagangan Jumat (10/11/2023) harga emas di pasar spot ditutup merosot 1,09% di posisi US$ 1.936,79 per troy ons. Penurunan ini menjadi penurunan terbesar pada pekan lalu.

Sementara, pada pukul 06.00 WIB Senin (13/11/2023), harga emas di pasar spot dibuka lebih rendah di posisi US$ 1.936,55 per troy ons atau turun 0,01%.

Emas turun lebih dari 1% pada perdagangan Jumat dan menuju penurunan mingguan kedua berturut-turut karena berkurangnya permintaan safe-haven sementara sikap hawkish dari Ketua The Federal Reserve Jerome Powell menambah penurunan harga emas.

Sikap Powell yang masih hawkish menjadi alasan utama pelemahan emas pekan kemarin dan pembukaan perdagangan emas hari ini. Hal ini juga dirusak oleh meningkatnya selera risiko investor selama beberapa minggu terakhir.

Emas batangan telah kehilangan sekitar US$70 per troy ons sejak mencapai level di atas US$2.000 per troy ons dua minggu lalu karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Pejabat The Federal Reserve AS, termasuk Powell, mengatakan pada hari Kamis kemarin bahwa mereka masih tidak yakin bahwa suku bunga akan cukup tinggi untuk menyelesaikan perjuangan melawan inflasi. Dimana target inflasi AS adalah sebesar 2%.

Patokan imbal hasil Treasury AS 10 tahun dan indeks dolar menuju kenaikan mingguan, membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik bagi investor.

"Emas akan terus diperdagangkan sideways ke level lebih rendah dalam waktu dekat kecuali kita melihat peningkatan peristiwa geopolitik, laporan ekonomi AS yang lemah, atau jika The Fed menyarankan untuk menurunkan suku bunga," ucap Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

"Perang Israel-Hamas belum meningkat secara signifikan dari sudut pandang pasar, sehingga mendorong selera risiko yang lebih baik dan menarik uang dari emas."

Dari India, adanya festival besar meningkatkan permintaan emas fisik di India, namun pembelian dilaporkan sedikit lebih rendah dibandingkan tahun lalu karena harga yang lebih tinggi membuat beberapa pelanggan enggan membeli emas.

Jumat, 10 November 2023

Equityworld Futures | Harga Emas Diperkirakan Masih Berpotensi Tertekan

Equityworld Futures | Harga Emas Diperkirakan Masih Berpotensi Tertekan

Equityworld Futures | Pergerakan harga emas di pasar spot pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang tertekan merespons pernyataan Jerome Powell dalam panel diskusi IMF dinihari tadi.

Equityworld Futures | Emas Ditolong Perang, Harganya Gak Anjlok Meski Fed Galak

Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan harga emas spot masih berpeluang tertekan hari ini setelah pernyataan Jerome Powell dalam panel diskusi IMF dinihari tadi menyebutkan ketidakyakinan Bank Sentral apakah suku bunga tinggi saat ini sudah mencukupi untuk menurunkan inflasi ke target 2%.

“Harga masih berpotensi tertekan ke kisaran level terendah kemarin di kisaran US$1.945 selama harga bergerak di bawah resisten US$1.970. Resisten berikutnya di kisaran US$1.990,” jelasnya kepada Media Asuransi, Jumat 10 November 2023.

Menurutnya, malam ini data survei sentimen konsumen AS bulan November mungkin bisa menggerakkan harga emas. Data yang lebih bagus dari ekspektasi bisa menekan turun harga dan sebaliknya.

Kamis, 09 November 2023

Equityworld Futures | Wall Street Beragam Jelang Pidato Bos The Fed, Pasar Tak Cemas Lagi

Equityworld Futures | Wall Street Beragam Jelang Pidato Bos The Fed, Pasar Tak Cemas Lagi

Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat di Wall Street, New York ditutup beragam pada akhir perdagangan Rabu (8/11/2023) waktu setempat. Reli saham pada November tampak memudar lantaran para investor menunggu pidato dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell terkait arah suku bunga acuan.

Equityworld Futures | Masih Tertekan, Harga Emas Berjangka Turun 4 Hari Beruntun

Berdasarkan data Bloomberg, Kamis (9/11/2023), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,12% atau 40,33 poin ke 34.112,27, sementara S&P 500 naik 0,10% atau 4,40 poin ke 4.382,78, dan Nasdaq menanjak 0,08% atau 10,56 poin ke 13.650,41.
Di tengah tanda-tanda jenuh beli investor, S&P 500 yang hanya menguat 0,1% masih mencatatkan kenaikan kedelapan berturut-turut. Indikator “pengukur rasa takut” Wall Street atau yang disebut VIX mengalami penurunan terpanjang sejak Oktober 2015.
Adapun imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor sepuluh tahun turun di bawah 4,5% setelah lelang surat utang senilai US$40 miliar.

Penjualan obligasi AS memberikan pengaruh yang semakin besar terhadap saham. Hal ini berdasarkan data Citigroup Inc. yang menunjukkan S&P 500 telah bergerak sekitar 1% ke segala arah pada hari lelang sejak awal tahun 2022, melampaui rata-rata dekade sebelumnya. Analisis Citigroup membuat para pedagang waspada terhadap penjualan obligasi teno 30 tahun senilai US$24 miliar pada hari Kamis.

Wall Street juga terus mencermati pidato para anggota Fed. Berbicara singkat pada Rabu (8/11/2023), Powell tidak mengomentari prospek suku bunga. Dia akan memiliki lebih banyak waktu untuk mengungkapkan pandangannya pada Kamis dalam panel mengenai tantangan kebijakan.

“Akan menarik untuk mendengar apakah dia membuat komentar mengenai pergerakan suku bunga jangka panjang baru-baru ini. Jika nadanya sedikit lebih hawkish dibandingkan minggu lalu, hal itu bisa saja terjadi, dan menjadi katalis untuk pasar yang kami pikir bisa terjadi,” kata Matt Maley dari Miller Tabak + Co.

Sementara itu, pedagang swap memperkirakan hampir tidak ada peluang kenaikan suku bunga pada Desember 2023, dan memperkirakan tingkat suku bunga acuan The Fed saat ini yang sekitar 5,25% hingga 5,5% akan menandai puncak siklus pengetatan moneter.

Senior analis pasar Oanda Craig Erlam mengatakan bahkan jika bank sentral berpandangan bahwa suku bunga bisa turun tahun depan, tidak realistis mengharapkan mereka mengatakannya pada saat ini karena akan membingungkan dan melemahkan pesan mereka bahwa suku bunga harus tetap lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama.

“Kami terus melihat perdagangan yang lesu di pasar saham pada Rabu, dengan investor berjuang melawan komentar hawkish dari bank sentral terhadap ekspektasi ekonomi yang suram dan spekulasi seputar penurunan suku bunga tahun depan,” kata Erlam.

Ahli strategi UBS Group AG memperkirakan S&P 500 akan berakhir pada tahun 2024 di sekitar 4,600 poin atau menyiratkan kenaikan hanya sekitar 5% dari level saat ini. Prediksi konservatif itu karena mereka melihat pertumbuhan yang lebih lemah akan merugikan pendapatan emiten.

“Margin keuntungan emiten menghadapi hambatan termasuk leverage operasi yang negatif, upah yang kaku, memburuknya kekuatan harga dan meningkatnya beban bunga," tulis Jonathan Golub dan Patrick Palfrey.

Sementara itu, kepala ekonom Hoisington Investment Management Co., Lacy Hunt, melihat penurunan imbal hasil obligasi AS baru-baru ini sebagai awal dari reli yang akan meningkat ketika perekonomian AS mengalami penurunan tajam.

“Untuk pasar obligasi, keadaan tidak menentu karena perekonomian sedang menuju hard landing. Tetapi ini adalah proses yang membutuhkan waktu. Perekonomian AS mempunyai kesulitan yang sangat serius yang akan menghantui kita dalam jangka waktu yang lama di masa depan,” kata Hunt dalam sebuah wawancara di Bloomberg Television.

Selasa, 07 November 2023

Equityworld Futures | Menanti The Fed, Wall Street Berakhir Hijau

Equityworld Futures | Menanti The Fed, Wall Street Berakhir Hijau

Equityworld Futures | Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Senin (6/11/2023) waktu setempat atau pagi WIB. Indeks komposit Nasdaq mencatatkan rekor tertinggi sejak Januari 2023.

Equityworld Futures | Harga Emas Jatuh! Tenang Masih Bisa Tembus US$ 2.000 Asal….

Nasdaq naik 0,3 persen dan berakhir pada 13.518,78, sedangkan S&P 500 naik tipis 0,18 persen pada level 4.365,98. Dow Jones Industrial Average (DJIA) bertambah 34,54 poin, atau 0,1 persen dan menetap pada level 34.095,86.

“Apa yang kami lihat adalah pasar berhenti sejenak untuk mencerna reli yang sangat kuat minggu lalu,” kata Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments mengutip CNBC.

“Pasar berada dalam situasi berhenti sejenak untuk mengkonsolidasikan pergerakan baru-baru ini dan menunggu katalis bullish berikutnya keluar, dan kemungkinan besar itu adalah salah satu dari pernyataan Ketua Tahe Fed, Jerome Powell,” lanjut dia.

Selain rekor Nasdag, Dow dan S&P 500 naik untuk hari keenam berturut-turut dan merupakan yang pertama kalinya sejak bulan Juli dan Juni. Saham Nvidia bertambah sekitar 1,7 persen, didorong oleh optimisme dari Bank of America menjelang laporan pendapatannya.

Saham Bumble tergelincir 4,4 persen setelah aplikasi kencan tersebut mengumumkan CEO-nya akan mundur pada bulan Januari. Sementara itu, saham SolarEdge Technologies anjlok 5,1 persen karena penurunan peringkat dari Wells Fargo.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS juga mengalami kenaikan, dan membalikkan tren minggu lalu. imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun naik 9 basis poin menjadi sekitar 4,65 persen.

Saham-saham sedang memasuki minggu terbaiknya di tahun 2023. Dow mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak Oktober 2022, sementara S&P dan Nasdaq mencatat minggu terbaiknya sejak November 2022.
Laporan pekerja bulanan yang lemah juga mendorong imbal hasil obligasi yang lebih rendah, dimana hal ini memberikan dorongan pada ekuitas .

“Pasar saham memiliki awal yang kuat di bulan November, dan langkah ini tampaknya pantas, mengingat apa yang kita lihat indikator sentimen di pasar modal,” ujar Lori Calvasina, kepala strategi ekuitas AS di RBC.

“Secara umum, pandangan kami selama sebulan terakhir ini adalah jika lonjakan imbal hasil berhenti, ekuitas AS dapat menguat tanpa menimbulkan terlalu banyak kerugian tambahan,” tambahnya.

Minggu ini merupakan periode sepi bagi data ekonomi dan pendapatan perusahaan. Meskipun musim laporan keuangan sudah mereda, dengan lebih dari 400 perusahaan S&P telah melaporkan hasil keuangan triwulanannya. Investor minggu ini menunggu kabar terbaru dari Walt Disney, Wynn, MGM Resorts, dan Occidental Petroleum.

Para ritel juga akan mengamati Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang dijadwalkan untuk berbicara dua kali dalam beberapa hari mendatang. Pekan lalu, bank sentral mempertahankan suku bunga tidak berubah untuk pertemuan kedua berturut-turut karena anjloknya imbal hasil obligasi. Investor berharap kampanye kenaikan suku bunga The Fed akan segera berakhir.

Senin, 06 November 2023

Equityworld Futures | Harga Emas Tergelincir Jelang Pidato Ketua The Fed

Equityworld Futures | Harga Emas Tergelincir Jelang Pidato Ketua The Fed

Equityworld Futures | Harga emas tergelincir pada Senin (6/11) setelah imbal hasil US Treasury sedikit naik menjelang pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell akhir pekan ini untuk kejelasan lebih lanjut mengenai prospek suku bunga.

Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Turun! Jadi Berapa?

Harga emas di pasar spot turun 0,4% menjadi US$ 1.983.49 per ounce pada 0444 GMT setelah naik di atas level US$ 2.000 pada Jumat pekan lalu. Harga emas berjangka AS turun 0,4% menjadi US$ 1,990.60.

“Faktor utama yang akan mempengaruhi emas dalam waktu dekat adalah imbal hasil US Treasury 10-tahun… jika Anda mulai melihat kenaikan imbal hasil, emas bisa menembus di bawah level support utama di sekitar US$ 1.974,” kata Kelvin Wong. analis pasar senior untuk Asia Pasifik di OANDA seperti dilansir Reuters.

Imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun yang menjadi acuan naik ke level 4,5910% setelah mencapai level terendah dalam lima minggu pada hari Jumat. Kenaikan yield US Treasury mengurangi daya tarik terhadap emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Data pada hari Jumat menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja Amerika Serikat (AS) AS melambat pada bulan Oktober, dan kenaikan upah tahunan adalah yang terkecil dalam hampir 2,5 tahun. Ini menunjukkan membaiknya kondisi pasar tenaga kerja di AS.

Laporan ketenagakerjaan yang lemah meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed mungkin akan menyelesaikan kampanye kenaikan suku bunganya, sehingga mengirim dolar ke level terendah dalam enam minggu.

Para trader sekarang memperkirakan 95% kemungkinan bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga pada bulan Desember dan 86% kemungkinan bahwa pelonggaran kebijakan pertama akan dilakukan segera pada bulan Juni tahun depan.

Investor akan memperhatikan isyarat mengenai jalur suku bunga The Fed, dengan setidaknya sembilan anggota The Fed akan menyampaikan pidatonya minggu ini, termasuk pidato Powell pada tanggal 9 November.

Jumat, 03 November 2023

Equityworld Futures | Wall Street Melonjak Berkat The Fed, IHSG Ikut Cuan

Equityworld Futures | Wall Street Melonjak Berkat The Fed, IHSG Ikut Cuan

Equityworld Futures | Tiga indeks saham utama Wall Street menguat hampir 2% pada hari Kamis (2/11/2023) di tengah harapan bahwa Federal Reserve AS (The Fed) telah mencapai akhir kenaikan suku bunganya. Sentimen The Fed turut mendorong pasar saham global, termasuk IHSG.

Equityworld Futures | Kepada Pemilik Emas, Berdoalah Semoga Pengangguran AS Melesat

Dow Jones Industrial Average naik 564,5 poin atau 1,7% menjadi 33.839,08, S&P 500 menguat 79,92 poin atau 1,89% ke 4.317,78, dan Nasdaq Composite bertambah 232,72 poin atau 1,78% ke 13.294,19.

The Fed telah mempertahankan suku bunga acuan stabil dalam 22 tahun pada kisaran 5,25%-5,5% pada pertemuan kedua yang dihelat pada 31 Oktober-1 November 2023. Hal ini menandakan bahwa The Fed telah menunda kenaikan suku bunga dua kali berturut-turut.

The Fed mempertahankan suku bunga stabil pada hari Rabu seperti yang diharapkan pelaku pasar. Ketua The Fed Jerome Powell membiarkan pintu terbuka untuk pengetatan lebih lanjut, ia juga mengakui dampak dari lonjakan imbal hasil obligasi baru-baru ini terhadap perekonomian.

Komentar tersebut, yang dipandang sebagai petunjuk bahwa bank sentral telah selesai dengan kenaikan suku bunganya, membuat imbal hasil obligasi AS bertenor lebih panjang jatuh, yang mendukung saham.
"Komentar Powell dalam konferensi pers kemarin adalah hal yang ingin didengar semua orang," kata Justin Burgin, wakil presiden riset ekuitas di Ameriprise Financial di Troy, Michigan, mengutip Reuters.

Burgin juga menunjuk pada laporan pendapatan yang lebih baik dari yang diharapkan. Meskipun panduan kuartal saat ini lebih lemah dari yang diperkirakan sebelumnya, Burgin mengatakan bahwa para analis masih memperkirakan pertumbuhan.
Menurut data LSEG terbaru, Wall Street memperkirakan pertumbuhan pendapatan kuartal IV/2023 sebesar 7,2%, turun dari 11% pada 1 Oktober, sebelum musim pelaporan dimulai. Dan untuk kuartal III, 80,9% perusahaan yang melaporkan sejauh ini telah mengalahkan ekspektasi analis sementara 14,9% meleset dari ekspektasi.

Kamis, 02 November 2023

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Anjlok Usai Bos The Fed Bilang Tak Mau Turunkan Suku Bunga

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Anjlok Usai Bos The Fed Bilang Tak Mau Turunkan Suku Bunga

Equityworld Futures | Harga emas dunia turun pada perdagangan Rabu setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (Fed) mengumumkan keputusannya untuk tetap mempertahankan suku bunga. Dalam pengumuman tersebut Ketua Fed Jerome Powell juga mengatakan bahwa penurunan suku bunga belum menjadi perhatian the Fed saat ini.

Equityworld Futures | Harga Emas Gagal Mengganas Karena The Fed Masih Buat Was-Was

Mengutip CNBC, Kamis (2/10/2023), harga emas dunia di pasar spot tutun 0,3% menjadi USD 1.976,39 per ons. Sedangkan harga emas berjangka turun 0,3% juga menjadi USD 1.987,50 per ons.

The Federal Reserve mempertahankan suku bunga tetap stabil bahkan membuka kemungkinan kenaikan lebih lanjut. Dalam pernyataannya, Jerome Powell mengakui kekuatan ekonomi AS cukup mengejutkan karena mampu memperlihatkan pertumbuhan di atas prediksi. Namun, kondisi keuangan ternyata masih cukup ketat.

“Sementara bayangan makro -dari kekuatan dolar yang sedang berlangsung, meningkatnya ekspektasi akan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, dan berkurangnya tekanan inflasi- tetap ada setelah pertemuan The Fed, namun premi geopolitik telah lebih dari cukup untuk mengimbanginya,” kata analis Standard Chartered, Suki Cooper.

Ketua Fed Powell mengatakan bank sentral AS tidak memikirkan penurunan suku bunga saat ini.

Rabu, 01 November 2023

Equityworld Futures | The Fed Diprediksi Tahan Suku Bunga, Wall Street Menguat

Equityworld Futures | The Fed Diprediksi Tahan Suku Bunga, Wall Street Menguat

Equityworld Futures | Wall Street menguat pada perdagangan Selasa (31/10/2023) seiring dengan proyeksi The Fed menahan suku bunga acuan pada pertemuan (FOMC) awal November 2023.

Equityworld Futures | Langka! Melambung 7%, Harga Emas Terbang ke Langit Ke-7

Dow Jones Industrial Average naik 123,91 poin atau 0,38% menjadi 33.052,87, S&P 500 menguat 26,98 poin atau 0,65% menjadi 4.193,8, dan Nasdaq Composite bertambah 61,76 poin atau 0,48% menjadi 12.851,24.
Semua 11 sektor industri utama S&P 500 menguat, dengan real estat (.SPLRCR) naik 2% dan memimpin kenaikan, sementara sektor yang paling lamban, layanan komunikasi (.SPLRCL), naik 0,2%.

The Fed memulai pertemuan kebijakan moneter selama dua hari.The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil pada hari Rabu, dan investor akan memantau pernyataannya dan komentar Ketua The Fed Jerome Powell untuk mendapatkan petunjuk tentang rencananya.

Optimisme bahwa The Fed akan menunda kenaikan suku bunga diimbangi oleh reaksi terhadap laporan pendapatan yang mengecewakan dan kegelisahan atas geopolitik.

Saham produsen alat berat Caterpillar (CAT.N) merosot 6,7% karena tanda-tanda melambatnya permintaan membayangi kenaikan pendapatan kuartalan. Saham produsen obat Amgen (AMGN.O) turun 2,8% karena penjualan kuartal ketiga dari beberapa obat terkenal di bawah ekspektasi.

Sameer Samana, Senior Global Market Strategist di Wells Fargo Investment Institute, menyampaikan dengan imbal hasil Treasury 10 tahun yang hanya naik sedikit sepanjang hari, beberapa investor mencari saham murah mengingat pelemahan saham baru-baru ini.

"Semua jalan saat ini mengarah kembali ke suku bunga jangka panjang yang berdampak pada ekuitas. Beberapa investor mungkin menilai aksi jual baru-baru ini membawa saham kembali ke tingkat yang cukup bernilai dari tingkat yang terlalu mahal," jelasny, mengutip Reuters.

Namun, ahli strategi ini mewaspadai peristiwa-peristiwa yang akan datang yang dapat menjadi katalisator besar untuk obligasi dan pada gilirannya ekuitas. Bersamaan dengan pembaruan kebijakan The Fed, ia juga menunggu rencana pembiayaan Departemen Keuangan AS yang akan dirilis pada hari Rabu.

Para analis mengatakan bahwa kemungkinan akan meningkatkan jumlah lelang untuk tagihan, surat utang, dan obligasi pada kuartal IV/2023 untuk mendanai defisit anggaran yang melebar. Hal ini akan menyebabkan suku bunga naik lebih lanjut dan merugikan saham, menurut Samana dari Wells Fargo.

Pada hari Jumat, para investor juga akan memantau laporan pekerjaan AS bulan Oktober dan reaksi pasar keuangan.
"Pergerakan hari ini kembali ke wilayah positif karena adanya konsensus yang berkembang bahwa The Fed kemungkinan besar akan menunda kenaikan suku bunga tahun ini," kata Greg Bassuk, kepala eksekutif AXS Investments di New York.

Ketiga indeks utama Wall Street mencatat kerugian bulanan ketiga berturut-turut.
Untuk S&P 500, turun 2,2% untuk bulan ini, dan Dow, turun 1,4%, ini merupakan penurunan beruntun bulanan terpanjang sejak pandemi mengguncang pasar pada awal 2020.

Nasdaq yang turun 2,8% pada bulan Oktober, terakhir turun selama tiga bulan berturut-turut pada periode yang berakhir Juni 2022.

Sebelumnya pada hari itu, data yang menunjukkan peningkatan yang solid dalam biaya tenaga kerja AS pada kuartal ketiga mendorong beberapa kekhawatiran bahwa The Fed dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

Dari 279 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan pendapatan hingga saat ini, lebih dari 78% telah mengalahkan estimasi analis, menurut data LSEG. Analis memperkirakan pertumbuhan pendapatan sebesar 4,9% untuk perusahaan-perusahaan S&P 500 di kuartal ketiga.

Saham Pinterest (PINS.N) naik 19% setelah platform berbagi gambar ini mengalahkan estimasi pendapatan dan laba kuartal ketiga.

Saham VF Corp (VFC.N) terjual hampir 14% setelah produsen sepatu Vans ini menarik proyeksi tahunannya. Saham Arista Networks (ANET.N) menguat 14% setelah memberikan prospek pendapatan kuartal keempat yang optimis.

Saham-saham yang naik lebih banyak daripada saham-saham yang turun di NYSE dengan rasio 2,31 banding 1; di Nasdaq, rasio 1,69 banding 1 lebih menguntungkan saham-saham yang naik.

S&P 500 membukukan 1 level tertinggi baru dalam 52 minggu dan 15 level terendah baru; Nasdaq Composite mencatat 16 level tertinggi dan 262 level terendah baru.

Di bursa AS, 10,67 miliar saham berpindah tangan dibandingkan dengan 10,64 miliar rata-rata selama 20 sesi terakhir.