Rabu, 31 Januari 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Spot Bersiap untuk Mengakhiri Bulan Januari di Zona Negatif, Rabu (31/1)

Equityworld Futures | Harga Emas Spot Bersiap untuk Mengakhiri Bulan Januari di Zona Negatif, Rabu (31/1)

Equityworld Futures | Harga emas diperkirakan akan mengakhiri bulan pertama tahun 2024 di wilayah negatif, menghentikan kenaikan tiga bulan berturut-turutnya pada hari Rabu (31/1).

Equityworld Futures | Harga Emas Melonjak di Tengah Pelemahan Dolar AS

Investor mengurangi ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga lebih awal tahun ini sambil menunggu prospek The Fed mengenai kebijakan suku bunganya.

Harga emas di pasar spot datar di US$2.036,88 per ons troi pada 1040 GMT. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,3% menjadi US$2.036,70.

Emas telah turun 1,3% sepanjang bulan ini setelah melonjak ke rekor puncaknya pada bulan Desember. Lantaran para pedagang telah mengurangi spekulasi penurunan suku bunga AS pada bulan Maret.

Peluang penurunan suku bunga The Fed pada bulan Maret telah turun menjadi sekitar 46% saat ini, dari sekitar 90% pada bulan lalu, menurut CME FedWatch Tool.

"Pejabat The Fed akan mempertimbangkan semua opsi dan membuat keputusan untuk pertemuan Maret bergantung pada data makro yang masuk," kata analis UBS Giovanni Staunovo.

"Jadi kita memperkirakan pergerakan harga emas yang moderat dengan fokus bergeser pada data pekerjaan dan inflasi selama beberapa minggu mendatang."

Pertemuan dua hari Federal Open Market Committee (FOMC) berakhir hari ini. Meskipun The Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah.

Konferensi pers Ketua Jerome Powell pada dijadwalkan pukul 1930 GMT, dinantikan untuk mengetahui seberapa cepat The Fed akan menurunkan suku bunganya tahun ini.

“Tanda-tanda kekuatan ekonomi AS membuat The Fed kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunga tidak berubah dalam jangka pendek, sehingga menciptakan hambatan bagi aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas,” kata Frank Watson, analis pasar di Kinesis Money dalam sebuah catatannya.

Menekan emas, indeks dolar berada di jalur menuju bulan terbaiknya sejak September dan benchmark obligasi US Treasury menghasilkan imbal hasil 3,9920%, terendah dalam lebih dari dua minggu.

Harga perak di pasar spot turun 0,5% menjadi US$23,0442 per ons troi, platinum turun 0,2% menjadi US$919,37, dan paladium naik 0,1% menjadi US$976,80. Ketiganya siap untuk penurunan bulanan.

Senin, 29 Januari 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Potensi Rebound Tersengat Konflik Korsel-Korut

Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Potensi Rebound Tersengat Konflik Korsel-Korut

Equityworld Futures | Harga emas global berpeluang rebound pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (29/1/2024) ditopang oleh sejumlah katalis, salah satunya memanasnya konflik antara Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut).

Equityworld Futures | Pekan Sangat Menentukan Buat Emas, Harganya Bisa Kaya Roller Coaster

Pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (26/1/2024), harga emas Comex kontrak April 2024 turun 0,03% atau 0,70 poin menjadi US$2.036,10 per troy ounce. Harga emas spot juga turun 0,11% atau 2,32 poin menuju US$2.018,52 per troy ounce.

Tim riset Monex Investindo menyebut harga emas terkoreksi lebih dari US$11 sepanjang pekan lalu ke level US$ 2.018 per troy ons. Serangkaian data yang dirilis dari Amerika Serikat (AS) belum mampu meningkatkan probabilitas pemangkasan suku bunga pada Maret yang membuat harga emas tertekan.

Salah satu data yang dirilis pada pekan lalu yakni inflasi inti berdasarkan personal consumption expenditure (PCE) yang menjadi acuan bank sentral AS (The Fed) dalam menetapkan suku bunga. Pada Desember, inflasi PCE inti dilaporkan tumbuh 2,9% year-on-year (YoY) lebih rendah dari bulan sebelumnya 3,2% YoY dan forecast di Trading Central 3,1% YoY.

"Rilis tersebut juga menjadi yang terendah sejak Februari 2021, meski menjadi sentimen positif tetapi masih belum mampu membuat harga emas naik kencang," kata Monex dalam riset harian, Senin (29/1/2024).

Meski begitu, pada perdagangan hari ini, menurut Monex, harga emas berpotensi mendapat tambahan sentimen positif dari ketegangan geopolitik, harganya sudah "lompat" atau membentuk gap up di US$ 2.025,39 per troy ons. Level pembukaan yang jauh lebih tinggi dibandingkan penutupan sebelumnya disebut gap up.

Pimpinan Korea Utara dikabarkan merobohkan monumen reunifikasi dengan Korea Selatan, dan beberapa kali menembakan rudal jelajah di lepas pantai timur. Kemudian China mengirimkan pasukan mendekati Taiwan saat perundingan dengan Amerika Serikat sedang berlangsung.

Pelaku pasar khawatir perang bisa pecah lagi yang membuat permintaan terhadap aset aman (safe haven) seperti gold meningkat.

Pasar juga secara luas mengharapkan The Fed untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan kebijakannya pada 30-31 Januari. Namun,
pasar juga telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Maret, menurut CME FedWatch Tool.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan. Di sisi lain, suku bunga rendah akan menekan dolar AS sebagai aset aman sehingga beralih ke emas.

Ole Hansen, kepala strategi komoditas Saxo Bank dalam sebuah catatan, menyampaikan dalam jangka pendek arah harga emas dan perak akan terus ditentukan oleh data ekonomi yang masuk dan dampaknya terhadap dolar AS, serta imbal hasil dan ekspektasi penurunan suku bunga.

Jumat, 26 Januari 2024

Equityworld Futures | Indeks S&P 500 Melejit 5 Sesi Beruntun, Wall Street Pesta Pora

Equityworld Futures | Indeks S&P 500 Melejit 5 Sesi Beruntun, Wall Street Pesta Pora

Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat di Wall Street, New York ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (25/1/2024) waktu setempat, dengan S&P 500 menguat untuk sesi ke-5 secara beruntun hingga menyentuh level tertinggi sepanjang masa setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS yang kuat pada kuartal keempat.

Equityworld Futures | Harga Emas Kembali Naik, Awas Masih Rawan Terpeleset!

Mengutip Reuters, Jumat (26/1/2024), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,64% atau 242,74 poin ke 38.049,13, indeks S&P 500 juga menguat 0,053% atau 25,61 poin ke 4.894,16, dan Nasdaq menanjak 0,18% atau 28,58 poin ke 15.510,50.

Kenaikan tersebut memperpanjang reli di mana S&P 500 (.SPX), yang baru-baru ini mencapai rekor tertinggi untuk pertama kalinya dalam dua tahun, terangkat oleh optimisme terhadap perekonomian dan suku bunga yang lebih rendah, serta taruhan pada saham sektor kecerdasan buatan (AI). Sementara saham Tesla jatuh menyusul perkiraan penjualan yang mengecewakan.

Tesla (TSLA.O), merosot 12% ke level terendah sejak Mei 2023 setelah CEO Elon Musk memperingatkan pertumbuhan penjualan akan melambat tahun ini meskipun ada pemotongan harga yang merugikan marginnya. Hal ini menjadikan nilai pasar saham pembuat mobil tersebut anjlok ke level US$580 miliar, di bawah saham Eli Lilly (LLY.N), dan tepat di atas saham Broadcom (AVGO.O).

Perekonomian AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal Desember di tengah kuatnya belanja konsumen, mengacaukan prediksi resesi setelah Federal Reserve secara agresif menaikkan suku bunga, dengan pertumbuhan setahun penuh sebesar 2,5%.

“PDB merupakan kejutan yang baik bagi pasar karena tidak ada masalah inflasi, dan konsumen terus membelanjakan uangnya,” kata Rob Haworth, direktur strategi investasi senior di U.S. Bank Asset Management Group.

“Jadi ada lebih banyak dukungan terhadap narasi bahwa pendapatan perusahaan dan pertumbuhan penjualan harus lebih baik seiring kita melangkah maju,” tambahnya.

Data lain menunjukkan klaim pengangguran awal untuk pekan yang berakhir 20 Januari naik menjadi 214.000, lebih tinggi dari perkiraan angka 200.000.

Sementara rilis laporan keuangan dari Apple (AAPL.O), Microsoft (MSFT.O), Amazon (AMZN.O), Alphabet (GOOGL.O) dan Meta Platforms (META.O) yang akan dipublish pekan depan akan memberi investor gambaran apakah emiten big caps tersebut terlalu dihargai lebih tinggi menyusul lonjakan saham mereka sejak Wall Street mencapai titik terendah pada tahun 2022.

Produsen mobil listrik lainnya juga terkoreksi menyusul laporan triwulanan Tesla pada Rabu malam. Otomotif Rivian (RIVN.O) kehilangan 2.2% dan Lucid Group (LCID.O) turun 6.7%. Sementara saham Humana (HUM.N) merosot 11,7% setelah menjadi perusahaan asuransi kesehatan terbaru yang memperkirakan laba tahunan mengecewakan, menyeret indeks sektor kesehatan S&P 500 (.SPXHC) turun 0,2%.

Adapun UnitedHealth (UNH.N) dan Cigna (CI.N) turun masing-masing 3,9% dan 2%. Sementara saham IBM (IBM.N) melonjak 9,5% setelah memperkirakan pertumbuhan pendapatan setahun penuh di atas perkiraan, saham Comcast (CMCSA.O) menguat 3,4% setelah raksasa media itu melampaui perkiraan pendapatan kuartalan.
American Airlines (AAL.O) melonjak 10,3% setelah maskapai tersebut memperkirakan laba tahunannya sebagian besar optimis.

Dari perusahaan-perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan pendapatannya sejauh ini, 82% telah melampaui ekspektasi.

Saham-saham yang menguat melebihi jumlah saham-saham yang melemah dalam S&P 500 (.AD.SPX) dengan rasio 4,0 banding satu.

S&P 500 membukukan 50 titik tertinggi baru dan dua titik terendah baru; Nasdaq mencatat 97 titik tertinggi baru dan 119 titik terendah baru.

Volume di bursa AS adalah 11,5 miliar lembar saham yang diperdagangkan, setara dengan rata-rata 20 sesi sebelumnya.

Kamis, 25 Januari 2024

Equityworld Futures | Harga emas jatuh seiring data ekonomi AS lebih baik dari perkiraan

Equityworld Futures | Harga emas jatuh seiring data ekonomi AS lebih baik dari perkiraan

Equityworld Futures | Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange tercatat jatuh pada Rabu (Kamis pagi WIB) seiring data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan.

Equityworld Futures | Harga Emas Melemah Tersandung Data AS

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari turun 9,8 dolar AS atau 0,48 persen, mendekati 2.016 dolar AS per ounce.

S&P Global melaporkan pada Rabu (24/1) bahwa Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur AS meningkat dari 47,9 pada Desember menjadi 50,3 pada Januari, mengalahkan konsensus analis sebesar 47,9.

PMI Jasa AS juga meningkat dari 51,4 pada Desember menjadi 52,9 pada Januari, juga mengalahkan ekspektasi analis 51.

Data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan itu membuat investor menunda ekspektasi diturunkannya suku bunga oleh Federal Reserve, yang kemudian meredam harga emas.

Analis pasar berpendapat bahwa Federal Reserve akan lebih lunak pada 2024, hanya masalah waktu saja.

Produk domestik bruto (PDB) kuartal keempat AS akan dirilis pada Kamis dan indikator inflasi pilihan Federal Reserve serta data pengeluaran konsumsi pribadi AS akan keluar pada Jumat (26/1).

Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Maret naik 42,70 sen, atau 1,90 persen, menjadi ditutup pada 22,889 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 9,40 dolar AS atau 1,04 persen, menjadi ditutup pada 914,90 dolar AS per ounce.

Rabu, 24 Januari 2024

Equityworld Futures | Saham Teknologi Bikin S&P Tembus Rekor Tertinggi, Wall Street Bervariasi

Equityworld Futures | Saham Teknologi Bikin S&P Tembus Rekor Tertinggi, Wall Street Bervariasi

Equityworld Futures | Wall Street bergerak bervariasi pada perdagangan Selasa (23/1/2024) di tengah kegamangan pasar perihal prospek suku bunga The Fed. Adapun, S&P berhasil melonjak ke level tertinggi tiga sesi beruntun karena lompatan saham-saham teknologi.

S&P 500 naik 0,29% menjadi 4.864,59, naik ke rekor tertinggi dalam 3 sesi beruntun. Nasdaq naik 0,43% menjadi 15.425,95, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 0,25% menjadi 37.905,45.

S&P 500 naik ke rekor penutupan tertinggi pada hari Selasa karena investor mencerna beragam hasil awal kuartal dan menunggu serangkaian laporan tambahan dari Tesla dan perusahaan lain akhir pekan ini, mengutip Reuters.

Ini adalah rekor tertinggi ketiga berturut-turut sepanjang masa untuk indeks saham acuan, dan banyak investor memandang laporan triwulanan mendatang dari grup perusahaan megacap "Magnificent 7" sebagai kunci untuk menentukan apakah reli Wall Street baru-baru ini berlanjut atau kehilangan tenaga.

"Laporan besok dan Kamis semakin meningkat, dan minggu depan akan lebih sibuk lagi. Kami punya banyak hal untuk dicerna selama minggu ini dan minggu depan kemungkinan besar akan menjadi pasar yang positif," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di B. Riley Wealth.

Dalam perdagangan yang diperpanjang, Netflix menguat 3,2% setelah layanan streaming video tersebut melampaui estimasi pelanggan Wall Street pada kuartal keempat, didorong oleh banyaknya penayangan.

Verizon Communications menguat 6,7% setelah memperkirakan laba tahunan yang kuat dan membukukan penambahan pelanggan kuartalan tertinggi dalam hampir dua tahun, sementara Procter & Gamble naik 4,2% setelah melampaui ekspektasi laba kuartal kedua.

Saham 3M anjlok 11% setelah memperkirakan pendapatan tahunannya buruk, sementara Johnson & Johnson merosot 1,6% setelah melaporkan hasil kuartalannya sedikit di atas ekspektasi.

D.R. Horton turun lebih dari 9% setelah perusahaan pembangun rumah itu meleset dari perkiraan laba kuartal pertama. Tesla naik 0,2% menjelang laporannya pada Rabu malam.

Analis rata-rata melihat pendapatan kuartal IV/2023 emiten S&P 500 naik 4,6% dari tahun ke tahun, dibandingkan dengan pertumbuhan 7,5% pada kuartal III/2023, menurut data LSEG.
Valuasi pasar saham tampak kaya. S&P 500 diperdagangkan sekitar 20 kali lipat perkiraan pendapatan 12 bulan ke depan, jauh di atas rata-rata jangka panjang sebesar 16 kali lipat, menurut LSEG. “Pendapatan untuk semua kelas ekuitas mencapai puncaknya dan akan bergerak lebih rendah seiring melemahnya perekonomian dan terhentinya pertumbuhan pendapatan,” kata ahli strategi pasar global senior Wells Fargo Sameer Samana dalam sebuah catatan.

Kenaikan Wall Street baru-baru ini didorong oleh ekspektasi suku bunga yang lebih rendah dan optimisme seputar kecerdasan buatan, yang telah membantu mengangkat indeks chip Philadelphia sejauh ini lebih dari 5% pada tahun 2024, menambah lonjakan sebesar 65% pada tahun lalu.

Indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) – ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, serta pembacaan PMI Global S&P dan laporan PDB kuartal keempat pada minggu ini akan menjadi kunci dalam menilai keputusan suku bunga bank sentral berikutnya ketika bertemu pada hari Rabu, 31 Januari 2024.

The Fed akan menunggu hingga kuartal kedua sebelum memangkas suku bunga, menurut jajak pendapat Reuters, dengan kemungkinan yang lebih besar terjadi pada bulan Juni dibandingkan bulan Mei.

Selasa, 23 Januari 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Kembali Jeblok, Kalah Saing dengan Saham?

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Kembali Jeblok, Kalah Saing dengan Saham?

Equityworld Futures | Harga emas menguat pada awal perdagangan hari ini, setelah merosot pada perdagangan sebelumnya karena memudarnya harapan pelaku pasar mengenai pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat (AS).

Equityworld Futures | Harga Emas Turun dalam Menghadapi Suku Bunga Tinggi untuk Waktu Lebih Lama

Pada perdagangan Senin (22/1/2024) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,40% di posisi US$ 2020,99 per troy ons.

Sementara, hingga pukul 06.42 WIB Selasa (23/1/2024), harga emas di pasar spot menguat 0,02% di posisi US$ 2021,36 per troy ons.

Harga emas melemah pada perdagangan Senin karena investor dan pelaku pasar mulai pesimis jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada Maret mendatang. Hal ini membuat emas kurang menarik sehingga investor mengalihkan investasi ke instrumen lain seperti saham.

Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, menjelaskan siklus teknikal dan reli di pasar saham kemungkinan merupakan dua faktor utama yang membatasi minat beli di pasar emas dan perak melemah.

"Data ekonomi AS yang lebih baik akhir-akhir ini, yang menunjukkan bahwa The Fed mungkin harus menunda penurunan suku bunga lebih lama," ujar Wyckoff, dilansir dari Reuters.
Seperti diketahui, bursa Wall Street mengakhiri perdagangan di zona hijau pada perdagangan Senin atau Selasa dini hari waktu Indonesia. Menghijaunya Wall Street meneruskan tren positif pekan lalu di mana indeks Dow Jones, Nasdaq, dan S&P terbang.

Emas turun sekitar 1% pada minggu lalu, penurunan mingguan terbesar dalam enam minggu terakhir, setelah The Federal Reserve (The Fed) AS mengatakan perlu melihat lebih banyak data inflasi sebelum penilaian penurunan suku bunga dapat dilakukan dan bahwa dasar pemotongan dimulai pada kuartal ketiga.

Perangkat CME Fed Watch Tool menunjukkan pelaku pasar memperkirakan kemungkinan sebesar 41,6% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya pada Maret 2024. Perkiraan ini lebih rendah dibandingkan dengan lebih dari 70% pada awal minggu lalu.

Investor sedang menunggu laporan awal PMI AS pada hari Rabu, perkiraan PDB awal kuartal keempat yang akan dirilis pada Kamis dan data pengeluaran konsumsi pribadi pada  Jumat untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai suku bunga.

Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.

Senin, 22 Januari 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Diramal Tak Secerah Pekan Lalu, Ini Prediksi Analis!

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Diramal Tak Secerah Pekan Lalu, Ini Prediksi Analis!

Equityworld Futures | Harga emas dunia mengalami minggu kemarin di level tertinggi dan mendekati USD 2.050 per ounce. Kenaikan harga emas dunia pada pekan lalu didukung oleh permintaan akan instrumen safe haven akibat konflik Timur Tengah dan sentimen penurunan suku bunga yang lebih cepat.

Equityworld Futures | Harga Emas Mulai Bikin Cemas, Baru Awal Pekan Sudah Lesu

Namun seiring berjalannya waktu, komentar Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed yang hawkish dan tidak adanya dorongan dari sentimen geopolitik akhirnya melemahkan selera investor akan logam mulia.

Survei mingguan Kitco News untuk harga emas kepada para analis dan investor ritel pada minggu kemarin bergerak ke arah yang hampir sempurna. Sebagian besar dari mereka memperkirakan kenaikan harga emas.

Namun berbeda dengan survei terbaru yang dijalankan pada akhir pekan kemarin. Mayoritas dari para analis dan pelaku pasar memperkirakan harga emas akan bergerak stagnasi atau penurunan pada pekan ini.

“Saya bersikap bearish terhadap emas untuk minggu ini,” kata kepala analis SIA Wealth Management Colin Cieszynski, dikutip dari Kitco, Senin (@2/1/2024).

“Dengan imbal hasil obligasi pemerintah yang meningkat dan penguatan Dolar AS, emas terus menghadapi hambatan yang moderat.” tambah dia.

Penerbit VR Metals/Resource Letter Mark Leibovit mengatakan, dirinya tidak bisa bertaruh lebih banyak kepada emas pada minggu ini mengingat kondisi yang terjadi.

“Dengan target kenaikan menengah USD 2.700, akan memberikan emas keuntungan dari keraguan, terutama karena analisis pasar saya secara keseluruhan negatif dan media mengabaikan Perang Dunia III yang jelas-jelas sedang berlangsung,” katanya.

Managing Director Bannockburn Global Forex Marc Chandler mengatakan, dengan kegagalan premi konflik tambahan yang terwujud, suku bunga dan berita ekonomi akan memberikan arah harga minggu ini.

“Tingkat tertinggi ditetapkan pada hari Senin kemarin di dekat USD 2.058 dan terendah tercatat pada pertengahan minggu kemarin sedikit di bawah USD 2.002. Geopolitik dan meluasnya konflik di Timur Tengah tampaknya berdampak lebih kecil dari yang saya bayangkan.” kata Chandler.

Kamis, 18 Januari 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Berusaha Rebound Pada Kamis (18/1) Pagi, Setelah Turun Kemarin

Equityworld Futures | Harga Emas Berusaha Rebound Pada Kamis (18/1) Pagi, Setelah Turun Kemarin

Equityworld Futures | Harga emas rebound pada perdagangan Kamis (18/1) pagi. Pukul 07.27 WIB, harga emas untuk pengiriman Februari 2024 di Commodity Exchage ada di US$ 2.010,60 per ons troi, naik 0,20% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 2.006,50 per ons troi.

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Turun ke Level Terendah dalam Sebulan

Harga emas berusaha rebound pagi ini, setelah kemarin turun ke level terendah dalam lebih sebulan karena para pedagang menimbang ulang perkiraan kapan Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga.

Mengutip Bloomberg, sebelumnya harga emas tergelincir setelah cuaca AS yang lebih panas dari perkiraan.  

Sementara itu, laporan data penjualan ritel menunjukkan ketahanan konsumen, dan memperkuat pandangan bahwa pertaruhan terhadap pelonggaran agresif oleh The Fed sudah berlebihan.

Kini investor tengah menanti data klaim pengangguran AS yang menjadi indikator lanjutan bagi investor untuk mencari petunjuk mengenai arah suku bunga AS.

Rabu, 17 Januari 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Anjlok 1% Terimbas Penguatan Dolar dan Obligasi AS

Equityworld Futures | Harga Emas Anjlok 1% Terimbas Penguatan Dolar dan Obligasi AS

Equityworld Futures | Harga emas global turun lebih dari 1% pada penutupan perdagangan Selasa (16/1/2024), tertekan oleh penguatan dolar dan imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi setelah pernyataan hawkish Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengenai penurunan suku bunga tahun ini.

Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini, Waspada Rebound Dolar AS!

Harga emas di pasar spot turun 1,3% ke level US$2,027.26 per ounce setelah menguat pada tiga sesi sebelumnya. Sementara emas berjangka AS GCcv1 ditutup lebih rendah 1% ke posisi US$2030,2.

“Kenaikan kuat indeks dolar AS serta kenaikan imbal hasil Treasury AS hari ini menekan pasar emas pada hari pertama setelah liburan tiga hari akhir pekan,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, mengutip Reuters.

"Namun, ada yang berpendapat bahwa kerugian emas tidaklah buruk dibandingkan dengan seberapa kuat dolar karena ketegangan di Timur Tengah yang membatasi harga," tambahnya.

Indeks dolar naik hampir 1% ke level tertinggi dalam lebih dari satu bulan, membuat emas batangan kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun juga naik.

Sebelumnya, Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan Amerika Serikat berada 'dalam jarak yang sangat dekat' dari sasaran inflasi 2% yang ditetapkan The Fed, namun bank sentral tidak boleh terburu-buru menurunkan suku bunga acuannya sampai jelas bahwa inflasi yang lebih rendah akan dipertahankan.

Bank Sentral The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga kebijakannya tetap stabil pada akhir pertemuan 30-31 Januari. Pedagang melihat kemungkinan 67% penurunan suku bunga pada bulan Maret, menurut alat CME Fedwatch.

Di tempat lain, pejabat Bank Sentral Eropa juga menolak ekspektasi pasar akan penurunan suku bunga yang cepat pada tahun ini.

Sementara itu harga erak di pasar spot turun 1,2% menjadi US$22,93 per ounce. Platinum turun 2,1% menjadi US$895,56 dan paladium turun 3,8% menjadi US$934,32, menandai level terendah dalam lebih dari satu bulan.

Selasa, 16 Januari 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Spot Sedikit Meredup ke US$2.049,07 pada Selasa (16/1)

Equityworld Futures | Harga Emas Spot Sedikit Meredup ke US$2.049,07 pada Selasa (16/1)

Equityworld Futures | Harga emas melemah pada hari Selasa (16/1) karena dolar dan imbal hasil US Treasury naik. Sementara para pedagang menunggu untuk mendengar dari sejumlah pembicara The Fedpada minggu ini untuk kejelasan lebih lanjut mengenai prospek penurunan suku bunga bank sentral.

Equityworld Futures | Harga Emas Melambung, Makin Banyak Orang Borong Karena Perang

Harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi US$2.049,07 per ons troi, pada 0617 GMT. Sedangkan, harga emas berjangka AS naik 0,1% menjadi US$2.052,70.

“Membebani emas, dolar AS menguat menjelang pidato Christopher Waller, yang bisa dibilang merupakan peristiwa terbesar pekan ini ini,” kata Matt Simpson, analis senior di City Index.

Indeks dolar menyentuh level tertingginya dalam 10 hari, membuat emas batangan kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun naik di atas 4%.

Setidaknya enam pejabat The Fed akan berbicara minggu ini, dengan Gubernur The Fed Christopher Waller yang dijadwalkan menyampaikan pidato mengenai prospek ekonomi di hadapan Brookings Institution pada pukul 1600 GMT.

“Dengan beberapa kali penurunan suku bunga yang telah diperkirakan oleh pasar, saya tidak akan terkejut jika Waller merasa cenderung untuk mundur… pergerakan kembali ke US$2035 (untuk emas spot) bisa jadi masuk akal,” kata Simpson.

Pada akhir pertemuan 30-31 Januari, The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga kebijakannya tetap stabil.

Para pedagang bertaruh pada enam penurunan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin pada tahun ini. Dengan sekitar tujuh dari sepuluh peluang bahwa penurunan suku bunga pertama akan terjadi pada bulan Maret, menurut aplikasi probabilitas suku bunga LSEG, IRPR.

Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Di tempat lain, pejabat Bank Sentral Eropa menolak ekspektasi pasar akan penurunan suku bunga yang cepat pada tahun ini.

Menurut analis teknis Reuters Wang Tao, emas spot mungkin akan menelusuri kembali ke US$2.042 per ons troi, setelah kegagalan berulang kali untuk menembus resistensi di US$2.060.

Harga perak di pasar spot turun 0,4% menjadi US$23,10 per ons troi, platinum turun 0,8% menjadi US$907,66, dan paladium turun 0,2% menjadi US$969,14.

Senin, 15 Januari 2024

Equityworld Futures | Permintaan Tinggi, Harga Emas Spot Kian Mengkilap ke US$2.053 pada Senin (15/1)

Equityworld Futures | Permintaan Tinggi, Harga Emas Spot Kian Mengkilap ke US$2.053 pada Senin (15/1)

Equityworld Futures | Harga emas naik pada hari Senin (15/1), daya tarik logam ini didorong oleh permintaan safe-haven akibat ketegangan di Timur Tengah.

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Melemah

Sementara pasar meningkatkan spekulasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan.

Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,2% pada US$2.053,00 per ons troi pada pukul 1026 GMT. Sedangkan, harga emas berjangka AS naik 0,3% menjadi US$2.057,50, dengan perdagangan yang diperkirakan akan sepi karena libur Hari Martin Luther King.

Perang antara Israel dan Hamas telah melewati 100 hari karena Israel melanjutkan serangannya. Sementara ancaman milisi Houthi untuk menanggapi serangan udara Amerika Serikat (AS) di Yaman membuat risiko tetap tinggi.

Emas cenderung berkinerja baik selama gejolak ekonomi, dengan keandalan yang dapat membantu mengimbangi risiko aset yang lebih tidak stabil dalam kondisi seperti ketidakpastian geopolitik.

"Emas spot juga naik karena pasar berpegang pada harapan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan pada awal Maret," kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity Group.

"Peluang emas untuk mencetak rekor tertinggi baru akan tetap terbuka selama The Fed dapat bergerak sesuai dengan ekspektasi pasar," tambah Tan.

Emas mencapai level tertinggi sepanjang masa di US$2.135,40 pada 4 Desember.

Mendukung emas, data pada hari Jumat menunjukkan harga produsen AS secara tak terduga turun di bulan Desember, membuat imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun lebih rendah.

Para pedagang saat ini memperkirakan peluang 81% bahwa The Fed dapat menurunkan suku bunga pada bulan Maret, menurut CME's Fed watch tool.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi pada emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Pada logam lainnya, harga perak spot naik 0,2% menjadi US$23,21 per ons troi, platinum naik 0,7% menjadi US$911,58, dan paladium naik 0,4% menjadi US$979,57.

"Meskipun ada pergeseran bertahap menuju surplus, kami percaya harga (paladium) dapat menguat secara moderat tahun ini," kata HSBC dalam sebuah catatan.

Kamis, 11 Januari 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Masih Kuat Naik, 4 Saham Jadi Target

Equityworld Futures | Harga Emas Masih Kuat Naik, 4 Saham Jadi Target

Equityworld Futures | Kenaikan harga emas saat ini diperkirakan berlanjut dan kembali masuk ke dalam pola kenaikan jangka pendek yang relatif kuat. Lantas, saham-saham emiten emas mana saja yang berpotensi menghasilkan cuan maksimal?

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Memudar Jelang Pengumuman Data Inflasi AS

Secara teknikal, indikator stochastic%D masih cenderung turun. Sedangkan RSI dan indikator W%R yang dioptimalkan mengalami konsolidasi cenderung naik dan harga masih di bawah moving average (MA) yang dioptimalkan selama 9 hari. Ini mengindikasikan harga emas dalam tekanan turun, namun tetap berpotensi menguat karena ada peluang harga masuk ke dalam pola kenaikan.

“Sebagai referensi, rentang perdagangan emas saat ini pada kisaran harga 2.009-2.119. Saham-saham pilihannya adalah ARCI, BRMS, MDKA, dan PSAB,” tulis analis Mirae Asset Sekuritas, Tasrul Tanar dalam ulasannya, Kamis (11/1/2024).

Mirae memberikan rekomendasi speculative buy untuk saham ARCI. Target harganya Rp 430. Adapun kisaran harga untuk trading harian Rp 390-416. Cut loss di Rp 388.

Selain itu, speculative buy saham BRMS dengan target harga Rp 184. Kisaran harga untuk trading harian Rp 170-176. Cut loss di Rp 168.

Selanjutnya, speculative buy saham MDKA. Target harga MDKA dipatok Rp 2.750. Sedangkan kisaran harga untuk trading harian Rp 2.430-2.550. Cut loss di Rp 2.410.

Terakhir, speculative buy saham PSAB dengan target harga Rp 95. Kisaran harga untuk trading harian Rp 88-92. Cut loss di Rp 84.

Rabu, 10 Januari 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Naik Tipis-Tipis Aja, Investor Tunggu Informasi dari AS

Equityworld Futures | Harga Emas Naik Tipis-Tipis Aja, Investor Tunggu Informasi dari AS

Equityworld Futures | Harga emas dibuka sedikit lebih tinggi pada awal perdagangan hari ini di tengah penantian pasar mengenai data inflasi Amerika Serikat (AS).

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Terjungkal Kena Jegal Penguatan Dolar AS

Pada perdagangan Selasa (9/1/2024) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,09% di posisi US$ 2029,59 per troy ons.

Sementara, hingga pukul 06.45 WIB Rabu (10/1/2024), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,02% di posisi US$ 2029,99 per troy ons.

Harga emas bertahan stabil pada perdagangan Selasa karena investor tetap berhati-hati menjelang data inflasi AS yang akan dirilis Kamis pekan ini (11/1/2024) yang dapat memberikan lebih banyak infomasi mengenai jalur kebijakan The Federal Reserve (The Fed).

Inflasi AS diperkirakan mencapai 3,2% (year on year/yoy) pada Desember 2023 secara tahunan, naik dari 3,1% pada November 2023.

Jika angka inflasi memberikan kejutan positif, maka The Fed mungkin tidak dapat segera menurunkan suku bunga, yang akan membawa elemen bearish pada pasar emas dan perak, ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, dilansir dari Reuters.

Gubernur Fed Michelle Bowman pada hari Senin menyatakan bahwa kebijakan moneter bank sentral AS tampaknya "cukup terbatas".

Menurut CME FedWatch Tool, pelaku pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga AS sebesar 60% pada bulan Maret 2024.

Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.

Selasa, 09 Januari 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Kehilangan Kilaunya, Data Pekerja AS Menguat

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Kehilangan Kilaunya, Data Pekerja AS Menguat

Equityworld Futures | Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada hari Selasa dini hari, (9/1/2024), karena data pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari turun US$16,30 atau 0,80%, menjadi ditutup pada US$2.033,50 per ounce.

Equityworld Futures | Harga Emas Terjun Bebas, Terendah dalam 3 Pekan

Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Maret telah sedikit mereda karena data non-farm payrolls AS yang lebih kuat dari perkiraan yang dirilis pada hari Jumat, sehingga melemahkan harga emas.

Indeks harga konsumen AS akan dirilis pada hari Kamis dan indeks harga produsen AS pada hari Jumat.

Perak untuk pengiriman Maret turun 0,50 sen atau 0,02% menjadi ditutup pada US$23,31 per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun US$12,40 dolar AS atau 1,28% menjadi ditutup pada US$959,40 per ounce.

Analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, menyebutkan harga emas saat ini mencerminkan pengaruh beberapa faktor, termasuk ekspektasi terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve (Fed) dan kondisi ekonomi global.

Menurut Fischer, Salah satu titik kunci yang mempengaruhi harga emas saat ini adalah ekspektasi terhadap kebijakan suku bunga oleh Federal Reserve. Ekspektasi awal menunjukkan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada Maret 2024, yang menjadi faktor pendukung harga emas di awal pekan ini. Namun, para trader telah mengurangi ekspektasi ini, mengingat bahwa Fed secara umum mempertahankan pandangannya bahwa suku bunga akan tetap tinggi dalam waktu yang lebih lama.

Fischer memprediksi bahwa, emas (XAUUSD) cenderung mengalami penurunan hari ini, dipengaruhi oleh penguatan Dolar dan kenaikan imbal hasil AS, yang masih menunjukkan kecenderungan naik. Penguatan Dolar AS adalah salah satu faktor utama yang dapat memberikan tekanan pada harga emas. Selain itu, kenaikan imbal hasil menjadi faktor tambahan yang memperkuat prediksi penurunan emas.

Meskipun demikian, kondisi ekonomi global yang semakin memburuk dan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan dari AS, Asia, dan zona euro, memberikan dorongan positif bagi harga emas. Investor cenderung melihat emas sebagai aset safe haven dalam situasi ketidakpastian ekonomi, dan dengan adanya indikasi perlambatan pertumbuhan, emas mungkin siap untuk menguat dalam beberapa bulan mendatang.

Senin, 08 Januari 2024

Equityworld Futures | Bursa Asia Dibuka Gak Kompak Lagi, Investor Masih Wait and See?

Equityworld Futures | Bursa Asia Dibuka Gak Kompak Lagi, Investor Masih Wait and See?

Equityworld Futures | Bursa Asia-Pasifik cenderung dibuka bervariasi pada awal perdagangan Senin (8/1/2024), karena investor menantikan data dan peristiwa ekonomi penting pada pekan ini.

Equityworld Futures | Harga Emas Terancam Labil Pekan Ini, Ada Kabar Penting dari Amerika

Per pukul 08:30 WIB, indeks Straits Times Singapura menguat 0,45%, ASX 200 Australia naik 0,1%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,39%.

Sedangkan untuk indeks Hang Seng Hong Kong turun tipis 0,09% dan Shanghai Composite China melemah 0,23%.

Sementara untuk pasar saham Jepang pada hari ini tidak dibuka karena sedang libur memperingati Coming of Age Day (Hari Kedewasaan).

Investor cenderung wait and see menanti rilis data ekonomi dan agenda pada pekan ini, seperti inflasi China periode Desember 2023 yang akan dirilis pada Jumat mendatang.

Bursa Asia-Pasifik yang cenderung beragam terjadi di tengah menguatnya bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu.

Pada perdagangan Jumat pekan lalu, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutupnaik tipis 0,07%, S&P 500 menguat 0,18%, dan Nasdaq Composite bertambah sedikit 0,09%.

Sepanjang pekan lalu, yang menjadi pekan pertama 2024, indeks DJIA terpantau melemah 0,59%, sedangkan S&P 500 ambles 1,52%, dan Nasdaq ambruk 3,25%.

Investor bersikap hati-hati pada pekan pertama 2024, karena mereka menanti kejelasan lebih lanjut mengenai kapan penurunan suku bunga akan dimulai dan seberapa cepat hal tersebut akan terjadi.

Harapan akan adanya laju pelonggaran yang cepat telah memicu reli yang sangat besar di pekan terakhir 2023, yang membawa S&P 500 berada dalam kisaran 1% dari level tertinggi sepanjang masa, sehingga pelemahan hipotesis tersebut telah menjadi isyarat untuk aksi profit taking.

Sementara itu, perdagangan Jumat pekan lalu memperlihatkan pergerakan pasar sepanjang hari, karena investor menyerap data makroekonomi terbaru yang menawarkan pandangan kontras mengenai kapan penurunan suku bunga dapat dimulai.

Awalnya, data ketenagakerjaan yang kuat dalam laporan Departemen Tenaga Kerja, yang menunjukkan perusahaan-perusahaan AS mempekerjakan lebih banyak pekerja dari perkiraan pada Desember 2023, meredam ekspektasi pelonggaran suku bunga secara cepat, sehingga mendorong masa depan lebih rendah.

Namun, survei dari Institute for Supply Management (ISM) kemudian menunjukkan aktivitas di sektor jasa turun pada Desember 2023, menunjukkan bahwa perekonomian yang lebih lemah. Hal ini mendorong mereka yang bertaruh pada pelonggaran cepat, sehingga membuat pasar lebih tinggi sepanjang pagi dan sore hari.

Meskipun ada fluktuasi lebih lanjut di sore hari, pada akhirnya ketiga indeks acuan tersebut berhasil meraih kemenangan hari tersebut - sesi positif pertama di tahun 2024 untuk S&P dan Nasdaq.

Di lain sisi, investor juga merespons terkait data NFP AS periode Desember 2023. Data NFP AS pada Desember 2023 naik menjadi naik 216.000. Angka ini jauh lebih tinggi dari ekspektasi pasar 170.000. Sedangkan kenaikan 199.000 di November direvisi lebih rendah menjadi 173.000.

Rincian lainnya dari laporan tersebut menunjukkan bahwa Tingkat Pengangguran tetap tidak berubah di 3,7% dan inflasi upah tahunan, yang diukur dengan perubahan Pendapatan Rata-Rata Per Jam, naik ke 4,1% dari 3,9% di Desember.

Dalam hal ini, maka data tenaga kerja di Negeri Paman Sam sejatinya masih cukup kuat dan hal ini dapat mengurangi optimisme pasar akan berakhirnya era suku bunga tinggi pada tahun ini.

Di lain sisi, imbal hasil surat utang AS, yang merupakan indikator ekspektasi suku bunga, naik lebih tinggi setelah data tersebut dirilis, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun naik melampaui 4% ke level tertinggi dalam tiga minggu terakhir.

Jumat, 05 Januari 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Terjeda Jelang Rilis Data Gaji Pekerja AS

Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Terjeda Jelang Rilis Data Gaji Pekerja AS

Equityworld Futures | Harga logam mulia tak menunjukkan perubahan alias bergerak stabil setelah mengalami empat sesi penurunan karena investor bersiap mendapatkan data non-farm payrolls AS yang dapat mempengaruhi jalur suku bunga Federal Reserve. Saat harga emas hari ini stabil, harga paladium tergelincir karena prospek permintaan jangka panjang yang suram.

Equityworld Futures | Harga Emas Bangkit Karena Huru-Hara di Iran, Rawan Loyo Karena Amerika

Harga emas di pasar spot naik tipis 0,2% menjadi USD 2,044.39 per ounce, sehari setelah mencapai level terendah sejak 21 Desember. Adapun harga emas berjangka AS ditutup naik 0,4% ke posisi USD 2.050.

“Peningkatan pasar emas membutuhkan dorongan baru untuk memulai reli harga,” kata Jim Wyckoff, Analis Senior di Kitco Metals melansir CNBC.

“(Tetapi) jika data ketenagakerjaan lebih kuat, hal ini akan memberikan tekanan pada harga dan mungkin mengurangi ekspektasi (pasar) terhadap penurunan suku bunga Fed,” jelas dia.

Rencananya, laporan non-farm payrolls AS akan dirilis pada hari Jumat. Data sebelumnya menunjukkan bahwa klaim pengangguran mingguan AS turun lebih dari perkiraan pada pekan lalu.

Di mana, perusahaan swasta AS mempekerjakan lebih banyak pekerja dari perkiraan pada bulan Desember, menunjukkan kekuatan yang terus-menerus di pasar tenaga kerja.

Para pedagang memperkirakan peluang penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan kebijakan bulan Maret sebesar 65%, menurut alat CME FedWatch.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Ini membuat harga emas dunia bisa kurang diminati.

Kamis, 04 Januari 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Terkapar, Ini Gegaranya

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Terkapar, Ini Gegaranya

Equityworld Futures | Harga emas dunia berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange perdagangan Rabu waktu setempat terpantau melemah. Penguatan indeks dolar AS memengaruhi pergerakan emas batangan ini.

Equityworld Futures | Harga Emas Tumbang 1% Karena Amerika, Pemiliknya pun Kecewa

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari turun USD30,60 atau 1,48 persen menjadi USD2.042,80 per ounce. Sementara harga perak untuk pengiriman Maret turun 79,60 sen atau 3,32 persen menjadi USD23,157 per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun USD11,20 atau 1,12 persen menjadi USD987,10 per ounce.
 
?Melansir Xinhua, Kamis, 4 Januari 2023, tak lama setelah lantai perdagangan emas ditutup, risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Desember dirilis. Pejabat Fed berpendapat suku bunga telah mencapai puncaknya, namun prospeknya masih belum pasti. Mereka tidak mengesampingkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Dalam sambutan yang disiapkan untuk disampaikan kepada Kamar Dagang Raleigh di North Carolina pada Rabu, Presiden Federal Reserve Richmond Thomas Barkin mengatakan ia tidak memiliki cara untuk memperkirakan waktu kemungkinan kenaikan atau penurunan suku bunga. Perubahan kebijakan akan bergantung pada data ekonomi.
 
Barkin mengatakan risiko terhadap soft landing masih ada, termasuk dampak tertunda dari suku bunga tinggi saat ini yang lebih parah dari yang diharapkan. Serta guncangan dari luar atau inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan membuat pengembalian penuh ke target The Fed lebih sulit dari yang diantisipasi.

Data ekonomi AS

Data ekonomi yang dirilis Rabu mendukung emas. Indeks manufaktur Institute for Supply Management (ISM) adalah 47,4 persen pada Desember 2023, naik dari 46,7 persen pada November.
 
Meskipun sedikit lebih tinggi dari perkiraan konsensus, angka tersebut masih berada di bawah angka 50 poin yang memisahkan pertumbuhan dan kontraksi.
 
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pemberi kerja di AS membukukan 8,8 juta lowongan pekerjaan pada November, turun sedikit dari Oktober dan paling sedikit sejak Maret 2021. Laporan ketenagakerjaan besar AS akan dirilis Jumat.

Rabu, 03 Januari 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk 3 Hari Beruntun, Kapan Menguatnya?

Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk 3 Hari Beruntun, Kapan Menguatnya?

Equityworld Futures | Harga emas mencoba melakukan perlawanan pada awal perdagangan hari ini, setelah ambruk tiga hari beruntun pada perdagangan sebelumnya. Pelemahan emas di awal tahun 2024 karena menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) di tengah ekspetasi penurunan suku bunga oleh bank sentral AS The Federal Reverse (The Fed).

Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini di Awal 2024 Potensi Bullish Terdorong Sentimen The Fed

Pada perdagangan Selasa (2/1/2023) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,20% di posisi US$ 2058,51 per troy ons. Dengan demikian, harga emas melandai dalam tiga hari beruntun dengan pelemahan mencapai 0,9%.

Sementara, hingga pukul 05.22 WIB Rabu (3/1/2024), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,01% di posisi US$ 2058,72 per troy ons.

Emas memasuki tahun 2024 di bawah tekanan dari lonjakan dolar AS, namun tetap bertahan di tengah ekspektasi The Fed akan menurunkan suku bunga pada tahun ini dan meningkatnya kekhawatiran atas serangan terhadap pelayaran di Laut Merah.

Indeks dolar naik 0,88% di level 101,92 pada perdagangan Selasa (2/1/2023), di jalur kenaikan harian terbesar sejak Juli. Selain itu kenaikan imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi, membuat emas batangan yang dibanderol dalam dolar lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures menjelaskan emas mendapat sokongan kuat dari memanasnya konflik di  Timur Tengah,.

Harga emas melonjak 13% pada tahun 2023 yang merupakan kenaikan tahunan pertama sejak tahun 2020 dan diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi pada 2024. Penguatan emas akan ditopang oleh suku bunga yang lebih rendah.
Suku bunga AS yang lebih rendah akan membuat dolar AS melandai sehingga mengurangi opportunity cost dari memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

"Ketika kita melihat seberapa besar kenaikan harga emas yang diperoleh dari ekspektasi penurunan suku bunga pada tahun 2023, kita bisa melihat kenaikan yang signifikan pada tahun 2024 ketika bank sentral benar-benar mulai melonggarkan kebijakan mereka," ujar Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index, dikutip dari Reuters.

Dia menambahkan bahwa kapan sebenarnya dan tingkat penurunan suku bunga akan bergantung pada data yang masuk.

Minggu ini, perhatian pasar tertuju pada risalah rapat The Fed terakhir yang dijadwalkan pada hari Kamis. Data lowongan pekerjaan AS dan data non-farm payrolls bulan Desember, yang keduanya akan dirilis pada hari Jumat, juga akan dipantau dengan cermat.

Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.