Jumat, 30 Desember 2022

Equity World | Harga Emas Dunia Berbalik Menguat Setelah Aturan Karantina di Cina Dicabut

Equity World | Harga Emas Dunia Berbalik Menguat Setelah Aturan Karantina di Cina Dicabut

Equity World | Jakarta - Harga emas dunia menguat pada perdagangan Jumat pagi, 30 Desember 2022. Posisi emas berbalik dari harga sebelumnya yang menurun karena data pengangguran Amerika Serikat dan pembukaan kembali Cina.

Kontrak emas di divisi Comex New York Exchange untuk pengiriman Februari menguat US$ 10,20 atau 0,56 persen menjadi di level US$ 1.826,00 per ounce. Sebelumnya, emas diperdagangkan menyentuh level tertinggi di US$ 1.827,30  dan terendah di US$ 1.811,20.

Emas berjangka sebelumnya sempat terpeleset US$ 7,3 atau 0,4 persen menjadi di level US$ 1.815 pada 28 Desember. Penguatan harga emas hari ini didorong melemahnya dolar pada Kamis, 29 Desember. Indeks dolar merosot 0,59 persen menjadi 103,8610 pada pukul 15.00 waktu setempat.

Penguatan harga emas juga beriringan dengan pencabutan aturan karantina Cina untuk pelancong yang masuk mulai 8 Januari.  Kecepatan Cina dalam memutuskan kebijakan soal kesehatan di tengah tingginya Covid-19 di negara itu memicu kekhawatiran terhadap penyebaran virus.

Amerika Serikat, Jepang, dan India mengatakan mereka akan mewajibkan tes Covid-19 untuk pelancong asal Negeri Tirai Bambu. "Cina adalah salah satu kunci yang menurut saya (berpengaruh ke ekonomi global) hingga 2023,” kata Chris Gaffney, Presiden Pasar Dunia di TIAA Bank.

Selain itu, para analis mengatakan pertimbangan teknis ikut mendorong harga emas. Logam mulia terus diperdagangkan di atas level dukungan psikologis penting  di posisi US$ 1.800 per ounce.

Logam mulia lainnya, perak, untuk pengiriman Maret naik 41 sen atau 1,72 persen, menjadi ditutup di level US$ 24,25 per ounce. Platinum untuk pengiriman April terkerek US$ 44,8 atau 4,39 persen menjadi menetap pada US$ 1.065 per ounce.

Kamis, 29 Desember 2022

Equity World | Bursa Asia Jatuh pada Kamis (29/12) Pagi, Mengekor Wall Street

Equity World | Bursa Asia Jatuh pada Kamis (29/12) Pagi, Mengekor Wall Street

Equity World | JAKARTA. Bursa saham Asia-Pasifik diperdagangkan lebih rendah pada Kamis (29/12) pagi. Mengikuti jejak turunnya Wall Street semalam karena investor melihat prospek tahun depan.

Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,88%. Di Jepang, Nikkei 225 diperdagangkan turun 0,94% dan Topix turun 0,86%.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,57% karena penjualan ritel negara itu untuk November turun 1,8%, penurunan ketiga berturut-turut, membalikkan kenaikan yang terlihat pada kuartal ketiga.

Pelonggaran pembatasan Covid-19 di Hong Kong mulai berlaku hari ini, dengan saham yang terkait dengan pembukaan kembali diawasi dengan ketat. Hong Kong akan merilis data perdagangannya di kemudian hari.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan mewajibkan penumpang pesawat yang datang dari China, Hong Kong, dan Makau untuk menunjukkan tes Covid negatif mulai 5 Januari terlepas dari kewarganegaraan status vaksinasi. Aturan tersebut berlaku untuk semua pelancong yang berusia minimal dua tahun.

Setelah mencoba kebijakan nol Covid lebih lama dari negara-negara besar lainnya, China sekarang mengalami gelombang infeksi setelah membatalkan pembatasan kesehatan masyarakatnya dalam beberapa minggu terakhir.

Semalam di Wall Street, indeks utama ditutup lebih rendah karena investor menuju hari perdagangan terakhir tahun 2022, dengan Apple sangat membebani Dow karena menembus level kunci dan jatuh ke level terendah 52 minggu lainnya.

Beberapa analis memandang Apple, saham dengan kapitalisasi pasar terbesar, sebagai pemimpin pasar secara keseluruhan dan pengaruh besar terhadap sentimen investor.

“Ini tidak bagus untuk pasar secara keseluruhan,” kata Todd Sohn, analis teknis di Strategas. “Akhir tahun adalah waktu yang funky, tetapi jika berlanjut hingga beberapa minggu pertama tahun ini, itu nyata.”

Rabu, 28 Desember 2022

Equity World | Bursa Asia Turun pada Rabu (28/12) Pagi, Pasar Mencerna Tantangan Ekonomi 2023

Equity World | Bursa Asia Turun pada Rabu (28/12) Pagi, Pasar Mencerna Tantangan Ekonomi 2023

Equity World | JAKARTA. Bursa saham Asia-Pasifik jatuh mengikuti jejak Wall Street semalam, Rabu (28/12). Investor menimbang tantangan ekonomi pada tahun 2023.

Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,27% setelah melepaskan kenaikan sebelumnya. Nikkei 225 turun 0,58% pada jam pertama perdagangannya dan Topix turun 0,32%. Di Korea Selatan, Kospi turun 1,77%.

Yuan China (CNH) sedikit berubah dan terakhir berdiri di level 6,9653 terhadap dolar AS. Setelah China membatalkan persyaratan karantina untuk pelancong pada hari Selasa, lebih cepat dari yang diperkirakan.

Bank of Japan merilis ringkasan opini dari pertemuan kebijakan moneter yang diadakan minggu lalu, di mana secara tak terduga memperluas kisaran target imbal hasil obligasi pemerintah Jepang.

Sementara itu, harga minyak mentah mencapai tertinggi tiga minggu karena investor menyambut perubahan karantina China.

Harga minyak mentah Brent naik US$1,55 atau 1,9% menjadi US$85,47 per barel. Sedangkan, harga minyak mentah Intermediate Texas (WTI) naik US$1,37 atau 1,7% menjadi US$80,93.

Keduanya mencapai level tertinggi yang tidak terlihat sejak 5 Desember di awal hari perdagangan. Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan berhenti mewajibkan para pelancong yang datang ke negara itu untuk melakukan karantina.

Sebuah langkah yang dipandang oleh investor sebagai langkah kunci dalam membatalkan pembatasan Covid-19 yang telah menghambat rantai pasokan dan perjalanan global.

Selasa, 27 Desember 2022

Equity World | Wall Street Libur Natal, Pasar Keuangan AS Alami Kerugian

Equity World | Wall Street Libur Natal, Pasar Keuangan AS Alami Kerugian

Equity World | JAKARTA - Wall Street alias bursa saham Amerika Serikat (AS) tutup pada perdagangan Senin (26/12/2022) waktu setempat karena hari Natal jatuh pada hari Minggu tahun ini.

Mengutip MarketWatch, perdagangan obligasi juga libur pada hari Senin, tetapi pasar utang akan tutup satu jam lebih awal dari biasanya pada hari Jumat, 23 Desember 2022.

Rutinitas yang sama berlaku untuk liburan Tahun Baru 2023 mendatang, dengan pasar saham dan obligasi tutup pada Senin, 2 Januari 2023, menghasilkan perdagangan singkat selama dua minggu berturut-turut di Wall Street.

Pasar obligasi juga mendapat jam 2 siang lebih awal. Penutupan akan terjadi pada hari Jumat, 30 Desember sebelum memasuki tahun 2023.

Hal ini merupakan tahun kerugian bersejarah di pasar keuangan karena Federal Reserve dengan cepat menaikkan suku bunga kebijakannya ke level yang terakhir dialami 15 tahun lalu untuk melawan inflasi yang tampaknya telah mencapai puncaknya pada 9,1% musim panas ini, tertinggi dalam 40 tahun.

Terlebih lagi, Ketua The Fed Jerome Powell pada bulan Desember mengindikasikan bahwa suku bunga fed-fund bank sentral dapat mencapai di atas 5% pada tahun 2023, dan tetap tinggi untuk sementara waktu, atau hingga inflasi menunjukkan jalur konkret yang lebih rendah ke target 2% The Fed.

Hasil benchmark Treasury 10-tahun TMUBMUSD10Y, 3,749% mendekati 3,71% menuju Jumat pagi, naik dari 1,457% tahun lalu, menurut Dow Jones Market Data.

Indeks S&P 500 SPX, +0,59% mengalami penurunan sekitar 20% pada tahun 2022, yang akan menjadi tahun terburuk sejak anjlok hampir 40% pada tahun 2008, menurut Dow Jones Market Data.

Dow Jones Industrial Average DJIA, +0,53% ditetapkan turun sekitar 9% untuk tahun ini sementara Nasdaq Composite Index COMP, +0,21% turun sekitar 33%, menurut FactSet.

Senin, 26 Desember 2022

Equity World | Sentimen Cenderung Sepi, Tapi Bursa Asia Dibuka Cerah

Equity World | Sentimen Cenderung Sepi, Tapi Bursa Asia Dibuka Cerah

Equity World | Mayoritas bursa Asia-Pasifik dibuka cenderung menguat pada perdagangan Senin (26/12/2022), di tengah cenderung sepinya sentimen pasar pada hari ini karena beberapa negara masih libur dalam rangka Natal 2022.

Indeks Nikkei 225 Jepang dibuka menguat 0,25% dan Shanghai Composite China naik 0,17%.

Sedangkan untuk indeks KOSPI Korea Selatan dibuka turun tipis 0,08% pada perdagangan hari ini.

Sementara untuk pasar saham Australia, Hong Kong, dan Singapura pada hari ini tidak dibuka karena masih libur panjang dalam rangka Natal 2022.

Di lain sisi, bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada pekan lalu cenderung cerah, meski secara harian cenderung volatil.

Pada Jumat akhir pekan lalu, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,53%, S&P 500 terapresiasi 0,59%, dan Nasdaq Composite naik 0,21%.

Sepanjang pekan lalu, Dow Jones melesat 1,36% dan S&P 500 menguat 0,71%. Namun Nasdaq melemah 0,46%.

Kekhawatiran resesi telah muncul kembali baru-baru ini, menghancurkan harapan beberapa investor untuk reli akhir tahun dan menyebabkan kerugian besar pada bulan Desember.

Investor khawatir bahwa pengetatan berlebihan dari bank sentral di seluruh dunia dapat memaksa ekonomi mengalami penurunan.

Pada akhir pekan lalu, inflasi berdasarkan personal consumption expenditure (PCE) periode November 2022 resmi dirilis dan sempat mempengaruhi pergerakan Wall Street.

Inflasi inti PCE pada bulam November dilaporkan tumbuh 4,7% secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari perkiraan ekonom sebesar 4,6% (yoy).

Inflasi inti PCE merupakan acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam menetapkan kebijakan moneternya. Sehingga, inflasi yang lebih tinggi dari ekspektasi mempertegas sikap The Fed untuk terus menaikkan suku bunga hingga awal tahun depan.

"Data inflasi yang kita lihat pada Oktober dan November menunjukkan penurunan kenaikan harga secara bulanan. Tetapi masih diperlukan bukti yang substansial agar yakin inflasi berada pada jalur penurunan," kata ketua The Fed, Jerome Powell dalam konferensi pers Kamis pekan lalu.

Pernyataan Powell tersebut mengindikasikan kampanye The Fed menurunkan inflasi masih jauh dari kata selesai, suku bunga meski sudah berada di level tertinggi dalam 15 tahun terakhir akan kembali dinaikkan dan ditahan pada level tinggi dalam waktu yang lama.

Alhasil, resesi tak terhindarkan.

Ekonom Bank of America memprediksi Negeri Paman Sam akan mengalami resesi di juga di kuartal I-2023, saat PDB-nya mengalami kontraksi 0,4%.

"Kabar buruknya di 2023, proses pengetatan moneter akan menunjukkan dampaknya ke ekonomi," kata Savita Subramanian, ekonom Bank of America, sebagaimana dilansir Business Insider, akhir November lalu.

Sementara itu investor ternama, Michael Burry, memprediksi Amerika Serikat akan mengalami resesi selama beberapa tahun.

"Strategi apa yang bisa mengeluarkan kita dari resesi? Kekuatan apa yang bisa membawa kita keluar? Tidak ada. Kita akan mengalami resesi bertahun-tahun," kata Burry dalam cuitannya di Twitter, sebagaimana dilansir Business Insider.

Harapan akan terjadinya 'Santa Claus Rally' kini semakin meredup.

Untuk diketahui, 'Santa Claus Rally' merupakan sebuah reli di pasar saham AS yang terjadi pada 5 perdagangan terakhir di bulan Desember hingga 2 hari perdagangan pertama di bulan Januari.

Adapun perdagangan Wall Street pada tahun ini tinggal bersisa empat hari, yakni pada Selasa hingga Jumat. Sedangkan Senin pekan ini, Wall Street masih libur dalam rangka Natal 2022.

'Santa Claus Rally' seharusnya dimulai pada pekan ini. Jika pekan ini pergerakan Wall Street cenderung flat atau masih membentuk tren bearish, maka fenomena ini dapat dikatakan tidak terjadi pada tahun ini.

Namun sebaliknya, jika Wall Street kembali rebound dan cenderung membentuk tren bullish, maka 'Santa Claus Rally' benar-benar terjadi kembali pada tahun ini.

Jumat, 23 Desember 2022

Equity World | Wall Street Memerah Tertekan Kekhawatiran Sikap Hawkish The Fed

Equity World | Wall Street Memerah Tertekan Kekhawatiran Sikap Hawkish The Fed

Equity World | NEW YORK. Indeks utama Wall Street melorot pada hari Kamis setelah data ekonomi AS memperburuk kekhawatiran atas berlanjutnya pengetatan kebijakan Federal Reserve.

Pada pukul 09:50 ET, Dow Jones Industrial Average turun 331,19 poin, atau 0,99%, ke 33.045,29 sementara S&P 500 turun 50,70 poin, atau 1,31%, ke 3.827,74. Di sisi lain, Nasdaq Composite turun 197,23 poin, atau 1,84 % ke level 10.512,14.

Sejumlah saham megacap yang sensitif terhadap suku bunga seperti Apple Inc, Microsoft Corp dan Amazon.com Inc telah menekan indeks saham teknologi dan konsumen discretionary.

Perkiraan akhir PDB AS kuartal ketiga mengungkapkan produk domestik bruto meningkat 3,2% secara tahunan, di atas perkiraan sebelumnya sebesar 2,9%.

Sementara itu, laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran meningkat menjadi 216.000 pada minggu lalu alias jauh di bawah perkiraan ekonom sebesar 222.000. Hal ini menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih ketat.

"Data PDB mengalahkan banyak ekspektasi. Hal ini kemungkinan akan mengharuskan Fed untuk tetap hawkish dan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama," Sam Stovall, kepala ahli strategi investasi di CFRA Research di New York, kata.

Kekhawatiran resesi setelah kenaikan suku bunga berkepanjangan bank sentral AS telah sangat membebani pasar ekuitas tahun ini.

The Fed mengeluarkan nada hawkish minggu lalu pada pertemuan kebijakan dengan mengatakan bahwa mereka mengharapkan suku bunga tetap lebih tinggi lebih lama telah memicu aksi jual di pasar saham.

Kamis, 22 Desember 2022

Equity World | Harga Emas Dunia Stagnan di Level USD1.800

Equity World | Harga Emas Dunia Stagnan di Level USD1.800

Equity World | Harga emas tak berubah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), tetap bertengger di atas level psikologis USD1.800 setelah mengalami koreksi menyusul kenaikan yang kuat pada hari perdagangan sebelumnya di tengah melemahnya greenback.
 
Dikutip dari Antara, Kamis, 22 Desember 2022, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange tidak berubah dari hari perdagangan sebelumnya menjadi ditutup pada USD1.825,40 per ons, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di USD1.829,60 dan terendah di USD1.821,30.
 
Emas berjangka melonjak USD27,70 atau 1,54 persen menjadi USD1.825,40 pada Selasa, 20 Desember 2022, setelah tergelincir USD2,50 atau 0,14 persen menjadi USD1.797,70 pada Senin, 19 Desember 2022, dan terangkat USD12,4 atau 0,69 persen menjadi USD1.800,20 pada Jumat, 16 Desember 2022.

Harga emas membukukan kenaikan kuat sehari sebelumnya, karena dolar turun tajam terhadap sejumlah mata uang, meskipun prospek logam kuning tetap tidak pasti di tengah kenaikan suku bunga dan kekhawatiran resesi.
 
Dolar AS mundur dari level terkuatnya dalam beberapa dekade mulai awal November. Para analis pasar berpendapat bahwa tren penurunan dolar ini dapat berlanjut, dan emas dapat naik lebih jauh di tahun depan.

Data ekonomi yang dirilis pada Rabu, 21 Desember 2022 beragam. National Association of Realtors melaporkan penjualan rumah yang ada atau existing-home di AS anjlok 7,7 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,09 juta unit pada November, level terendah sejak Mei 2020.
 
The Conference Board melaporkan indeks kepercayaan konsumen naik menjadi 108,3 pada Desember, naik dari 101,4 pada November. Rebound tajam mendorong indeks ke level tertinggi sejak April.
 
Investor juga sedang menunggu rilis data inflasi utama AS yang akan keluar pada Jumat, 23 Desember 2022 untuk petunjuk langkah kebijakan Federal Reserve selanjutnya.
 
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 7,7 sen atau 0,32 persen menjadi ditutup pada USD24,194 per ons. Platinum untuk pengiriman Januari turun USD11 atau 1,09 persen menjadi menetap di USD1.002 per ons.

Rabu, 21 Desember 2022

Equity World | Bursa Wall Street Mulai Rebound Efek Kebijakan Bank Sentral Jepang

Equity World | Bursa Wall Street Mulai Rebound Efek Kebijakan Bank Sentral Jepang

Equity World | Bursa saham Wall Street, Amerika Serikat mulai berbalik menguat (rebound) setelah terkapar selama empat hari perdagangan berturut-turut.

Data perdagangan menunjukkan, indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 92,2 poin, atau 0,28%, menjadi 32.849,74. Indeks S&P 500 juga naik 3,96 poin, atau 0,10%, menjadi 3.821,62 dan indeks Nasdaq Composite bertambah 1,08 poin, atau 0,01%, menjadi 10.547,11.  

Bursa Wall Street melaju di zona hijau di tengah kekhawatiran pelaku pasar mengenai rencana The Federal Reserve untuk terus menaikkan suku bunga. Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat tenor sepuluh tahun berada di level tertingginya dalam tiga pekan di 3,71% setelah setelah perubahan kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ) yang mengejutkan.

Saat negara-negara lain mengerek suku bunga acuan mengikuti The Fed, bank sentral Jepang justru tetap mempertahankan suku bunga rendah di minus 0,1%. Akan tetapi, BoJ mengerek yield curve control, dari sebelumnya 25 basis poin menjadi 50 basis poin.  

"Berita Bank of Japan menggerakkan pasar obligasi dan terus berdampak," kata Chris Zaccarelli, Chief Investment Officer, Independent Advisor Alliance, Charlotte, NC, seperti dikutip dari Reuters.

Investor juga mengkhawatirkan tentang musim pendapatan kuartal saat ini dan belanja liburan musim dingin. "Kami melakukannya dengan harapan yang cukup masuk akal, tetapi pengecer harus melakukan penjualan besar-besaran," kata Carol Schleif, Wakil Kepala Investasi, kantor keluarga BMO di Minneapolis, Minnesota.

Hal ini terefleksi dari kinerja saham General Mills Inc yang merosot 4,6% setelah penjualan triwulanan pada bisnis hewan peliharaan bermargin tinggi terpukul karena pengecer utama mengurangi inventaris, membayangi peningkatan pendapatan setahun penuh dan perkiraan penjualan.

Sedangkan, saham Tesla Inc anjlok 8% setelah setidaknya tiga broker memangkas harga target pembuat kendaraan listrik di tengah meningkatnya kekhawatiran akan kelemahan permintaan dan risiko dari perjuangan Kepala Eksekutif Elon Musk di Twitter.

Schleif mencatat, investor waspada setelah tahun yang bergejolak di pasar saham dengan S&P berada di jalur penurunan tahunan terbesar sejak krisis keuangan 2008. "Orang-orang telah menyerahkan kepala mereka kepada mereka sepanjang tahun dan mereka tidak cukup percaya diri untuk mau turun tangan," katanya.

"Itulah yang menyebabkan ini mendorong saya menarik Anda semacam pasar di mana itu naik sedikit turun sedikit dan sangat sulit bagi segmen publik investasi mana pun untuk ingin membuat narasi bahwa mereka akan menaruh banyak uang di belakang."  

Sementara itu, data menunjukkan pembangunan rumah di AS jatuh ke level terendah 2,5 tahun pada bulan November dan izin untuk konstruksi di masa depan anjlok karena tingkat hipotek yang lebih tinggi terus menekan aktivitas pasar perumahan.

Selasa, 20 Desember 2022

Equity World | IHSG Ambruk Lagi, Ini Penyebabnya

Equity World | IHSG Ambruk Lagi, Ini Penyebabnya

Equity World | Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada hari ini, Senin, 19 Desember 2022. Beberapa sentimen menjadi faktor pemberat IHSG.

IHSG ditutup turun sebanyak 32 poin atau 0,48% ke posisi 6.779,69. Sepanjang perdagangan, IHSG tak mampu bergerak ke teritorial positif. Adapun titik tertinggi capaian IHSG hari ini berada di level 6.827,81 sementara menyentuh titik terendah pada level 6.754,08 di periode akhir perdagangan sesi II.

Berdasarkan data statistik RTI business, tercatat sebanyak 29 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi perpindahan tangan sekitar 1 juta kali serta nilai perdagangan mencapai 16 triliun rupiah serta kapitalisasi pasar mencapai 9280 triliun rupiah.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia, sebanyak 309 saham mengalami koreksi, terdapat 203 saham yang menguat, sementara itu sebanyak 194 saham lainnya mendatar.

Sebagian besar saham emiten unggulan mengalami penurunan, termasuk tiga saham bank buku IV. BBNI anjlok 3,83% sementara BMRI dan BBRI turun masing-masing 0,99% dan 0,20%.

Selain bank-bank tersebut, mayoritas saham sektor perbankan finansial mengalami kemunduran. Tiga diantara top losersnya antara lain BRIS yang ambruk 6,67%, ARTO jebol 5,42% serta BBKP melandai 2,91%.

Dari sektor energi, terpantau saham BOSS dan BUMI mengalami pelemahan yang cukup signifikan yaitu secara berurut turun 6,02% dan 2,91%.

Mayoritas Saham Acuan Asia Ambruk

Laju IHSG pada perdagangan kali ini melandai selaras dengan mayoritas bursa saham Asia yang terkunci di zona merah kecuali saham bursa Singapura yang menguat 0,49%.

Indeks Nikkei 225 anjlok 1,05% menjadi ditutup pada 27.237 pada hari ini. Pasar saham di Hong Kong turun 97 poin atau 0,50% menjadi 19.352.

Shanghai Composite ditutup pada 3107,12 atau turun turun 1,92% dalam perdagangan campuran pada hari ini, mencapai level terendah setidaknya dalam tiga minggu.

Investor resah tentang meningkatnya risiko resesi karena bank sentral utama akan memperketat kebijakan lebih lanjut, sementara China terus bergulat dengan lonjakan kasus virus setelah negara itu mencabut pembatasan ketat nol-Covid. Sementara itu, Presiden Xi Jinping mengatakan pada pertemuan kebijakan ekonomi yang baru saja selesai bahwa mendorong konsumsi harus "diutamakan" dalam langkah-langkah baru, sementara Bank Rakyat China berjanji untuk lebih memenuhi kebutuhan ekonomi riil dan menjaga likuiditas yang cukup di pasar keuangan.

Penurunan ekspor dan impor turut pengaruhi pergerakan IHSG

Ekspor dan impor merupakan salah satu indikator yang dapat mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Badan Pusat Statistik melaporkan kinerja ekspor Indonesia alami penurunan 2,46% (mtm) menjadi USD 24,12 miliar. Ekonom Senior INDEF, Didin S. Damanhuri menyebutkan neraca dagang meski mengalami surplus namun nilainya turun dari OKtober sebesar USD 5,67 Miliar lebih disebabkan kondisi tekanan ekonomi global.

Impor ke Indonesia secara tak terduga turun 1,89 persen tahun-ke-tahun ke level terendah dalam enam bulan sebesar USD 18,96 miliar pada November 2022, berbalik kuat dari lonjakan 17,44 persen pada bulan sebelumnya, dan meleset dari perkiraan pasar tentang pertumbuhan 7 persen.

Ini merupakan penurunan impor pertama sejak Januari 2021, di tengah melemahnya permintaan domestik akibat depresiasi rupiah. Pembelian nonmigas turun 0,89 persen menjadi USD 16,16 miliar; dan impor migas turun 7,30 persen menjadi USD 2,80 miliar, terseret oleh produk minyak (-19,68%) dan gas (-28,18%).

Apabila ekspor dan impor turun, hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia, karena ekspor dan impor merupakan salah satu penyumbang terbesar terhadap perekonomian Indonesia.

Ketika ekspor dan impor turun, maka permintaan terhadap produk-produk Indonesia di pasar global juga mungkin akan menurun. Ini dapat menyebabkan perusahaan-perusahaan yang mengandalkan ekspor sebagai sumber penghasilan utamanya mengalami penurunan laba. Penurunan laba perusahaan tersebut dapat mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut di pasar saham, dan secara langsung mempengaruhi pergerakan IHSG.

Senin, 19 Desember 2022

Equity World | Wall Street Kembali Melemah Tertekan Kekhawatiran Resesi

Equity World | Wall Street Kembali Melemah Tertekan Kekhawatiran Resesi

Equity World | Bursa saham utama di Amerika Serikat, Wall Street berakhir melemah pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu (17/12). Pelemahan ini disebabkan karena meningkatnya kekhawatiran resesi ekonomi global.

Indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi 281,76 poin atau 0,85% menjadi menetap di 32.920,46 poin. Indeks S&P 500 turun 43,39 poin atau 1,11%, menjadi berakhir di 3.852,36 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup merosot 105,12 poin atau 0,97% menjadi 10.705,41 poin.

Pekan lalu, indeks Dow kehilangan 1,66% S&P 500 turun 2,09% dan Nasdaq jatuh 2,72%. Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor real estat dan konsumen masing-masing terpangkas 2,96% dan 1,74% memimpin penurunan.

Bursa saham AS bergerak melemah sejak keputusan bank sentral AS menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) yang sebelumnya telah diperkirakan pelaku pasar.

Tetapi, komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan lebih banyak pengetatan kebijakan, dan bank sentral memproyeksikan bahwa suku bunga akan melampaui angka 5,0% pada 2023, level yang tidak terlihat sejak 2007.

Komentar lebih lanjut dari pejabat The Fed lainnya memicu kekhawatiran. Presiden The Fed New York John Williams mengatakan pada Jumat (16/12/2022) bahwa masih ada kemungkinan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga lebih dari yang diperkirakan tahun depan. Pembuat kebijakan menambahkan bahwa dia tidak mengantisipasi resesi karena pengetatan agresif The Fed.

Selain itu Presiden Bank Federal Reserve San Francisco Mary Daly mengatakan "masuk akal" untuk percaya bahwa begitu suku bunga kebijakan Fed mencapai puncaknya, suku bunga tersebut dapat bertahan di sana hingga 2024.

"Rasanya seolah-olah akhirnya pasar mulai memahami bahwa berita buruk adalah berita buruk, dan itulah yang mulai terjadi. Sejak titik terendah Oktober, pasar terus memperhitungkan apa yang saya anggap sebagai optimisme substansial pada fakta bahwa Fed dapat menavigasi dan melakukan soft landing yang sukses," kata Analis Ekuitas dan Manajer Portofolio Aptus Capital Advisors, Dave Wagner, di Cincinnati.

"Akhirnya, pasar mempertimbangkan bahwa berita buruk seharusnya berarti hal buruk bagi pasar."
Taruhan pasar uang menunjukkan setidaknya dua kenaikan suku bunga 25 basis poin tahun depan dan suku bunga terminal sekitar 4,8% pada pertengahan tahun, sebelum turun menjadi sekitar 4,4% pada akhir 2023.

Di sisi ekonomi, sebuah laporan menunjukkan aktivitas bisnis AS berkontraksi lebih lanjut pada Desember karena pesanan baru merosot ke level terendah hanya dalam waktu 2,5 tahun, meskipun pelonggaran permintaan membantu mendinginkan inflasi.

Prospek "reli Sinterklas", atau kenaikan akhir tahun, di pasar tahun ini telah meredup, karena mayoritas bank sentral global telah mengadopsi kebijakan pengetatan. Bank Sentral Inggris dan Bank Sentral Eropa adalah yang terbaru menunjukkan siklus kenaikan suku bunga yang diperpanjang pada Kamis (15/12/2022).

Jumat, 16 Desember 2022

Equity world | Harga Emas Turun Pada Jumat (16/12) Akibat Indikasi Kenaikan Bunga Lebih Lanjut

Equity world | Harga Emas Turun Pada Jumat (16/12) Akibat Indikasi Kenaikan Bunga Lebih Lanjut

Equity world | Harga emas kembali turun pada Jumat (16/12) pagi, melanjutkan penurunan di hari ketiga berturut-turut. Harga emas tertekan setelah Federal Reserve mengindikasikan kenaikan suku bunga lanjutan di tahun depan.

Jumat (16/12) pukul 6.45 WIB, harga emas turun tipis 0,02% ke US$ 1.776,53 per ons troi setelah kemarin turun 1,68%. Harga emas kontrak Februari 2023 di Commodity Exchange turun 0,10% ke US$ 1.786 per ons troi setelah kemarin turun 1,7%.

Harga emas mencapai level terendah dalam sekitar seminggu. Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)menguat  setelah The Fed mengatakan akan kembali menaikkan suku bunga tahun depan.

"The Fed mempertahankan pesan hawkish untuk saat ini meskipun prospek pertumbuhan menurun, dan pada gilirannya tanpa pemotongan, akan sangat sulit bagi spekulan untuk memindahkan modal mereka ke emas," kata Daniel Ghali, komoditas ahli strategi di TD Securities kepada Reuters.

The Fed pada hari Rabu menaikkan suku bunga sebesar 50 basis points (bps) seperti yang diharapkan. Tetapi harga emas turun sebanyak 0,8% setelah komentar dari Gubernur Fed Jerome Powell menunjukkan bahwa bank sentral AS mengharapkan suku bunga tetap lebih tinggi dan lebih lama.

"Data inflasi yang diterima sejauh ini pada bulan Oktober dan November menunjukkan penurunan yang disambut baik dalam laju kenaikan harga. Tetapi akan membutuhkan lebih banyak bukti untuk memberikan keyakinan bahwa inflasi berada pada jalur penurunan yang berkelanjutan," kata Powell.

Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap lonjakan inflasi. Tetapi kenaikan suku bunga dapat membatasi tekanan inflasi sekaligus mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Bank sentral Eropa dan Bank sentral Inggris juga menaikkan suku bunga utama mereka setengah persentase poin pada hari Kamis. Kedua bank sentral mengindikasikan kemungkinan kenaikan lebih lanjut.

Membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya dolar menguat pada perdagangan kemarin. Kamis (15/12), indeks dolar menguat 0,76% ke 104,56.

"Harga emas turun karena tekanan ambil untung dari pedagang berjangka jangka pendek, setelah kenaikan baru-baru ini," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals. 

Kamis, 15 Desember 2022

Equity World | IHSG Rawan Crash, Perhatikan Rekomendasi Saham 'Cuan' Ini

Equity World | IHSG Rawan Crash, Perhatikan Rekomendasi Saham 'Cuan' Ini

Equity World | Pasar saham Indonesia kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meski sempat menguat di awal perdagangan, tetapi IHSG berakhir dengan koreksi 0,13% dan ditutup di 6.801,75.

Ketika IHSG melemah, mayoritas saham juga ditutup dengan koreksi. Statistik mencatat ada 292 saham yang terkoreksi, 233 saham menguat dan 177 saham stagnan.

Aliran dana asing juga terus keluar dari pasar saham RI dengan deras. Investor asing mencatatkan net sell Rp 696 miliar di pasar reguler kemarin.

IHSG malah terpuruk ketika mayoritas indeks saham Asia mengalami apresiasi. Indeks Nikkei Jepang memimpin apresiasi 0,72%.

Simak prediksi IHSG beserta rekomendasi saham pilihan dari para broker untuk perdagangan Rabu (14/12/2022).

Yugen Bertumbuh Sekuritas

Perkembangan pergerakan IHSG masih menunjukkan rentang konsolidasi wajar dengan pola tekanan yang masih cukup besar dalam jangka pendek. Sentimen terdekat adalah rilis neraca perdagangan yang diperkirakan masih akan cukup stabil sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap pola gerak IHSG.

Sedangkan dalam jangka panjang IHSG masih memiliki potensi kenaikan yang cukup besar mengingat capital inflow yang bertahan hingga jelang akhir tahun. Hari ini IHSG berpotensi melemah yang akan bergerak dikisaran 6.686 hingga 6.874.

Rekomendasi Saham :

- JSMR
- BBCA
- UNVR
- ASII
- ASRI
- PWON
- WTON
- BINA
- HMSP

Phintraco Sekuritas

Pelaku pasar saat ini sedang mencermati kebijakan moneter terbaru The Fed dan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter di 2023. Pasalnya sentimen tersebut memicu peluang penguatan nilai tukar Rupiah ke batas bawah area konsolidasi di kisaran Rp 15.450 per dolar AS.

IHSG diperkirakan akan berfluktuasi yang akan bergerak pada resistance 6.880, pivot 6.800, support 6.720. Sebaliknya jika kembali ke bawah 6.800, IHSG diperkirakan kembali bergerak fluktuatif dengan support terdekat di 6.720 pada perdagangan hari ini.

Rekomendasi Saham :

- ADRO
- ITMG
- PTBA
- EXCL
- ENRG
- SRTG
- INCO

Pilarmas Investindo Sekuritas


Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas pada rentang 6.752 - 6.895.

Rekomendasi Saham :

- UNVR
- BBNI
- ANTM

Binaartha Sekuritas

IHSG diperkirakan berbalik menguat untuk membentuk pola uptrend. Saat ini IHSG telah membentuk pola koreksi minor dengan peluang melanjutkan pembalikan tren, apabila posisinya bisa tetap bertahan di atas level support terdekat 6.700.

IHSG berada di posisi 6.700, 6.636 dan 6.600, sementara itu resistance nya di level 6.866, 6.919 dan 6.994. Berdasarkan indikator, MACD mengindikasikan adanya momentum bearish.

Rekomendasi Saham :

- BBRI
- TINS
- TKIM
- TOWR
- UNTR

Rabu, 14 Desember 2022

Equity World | Saham Asia Pasifik Mixed karena Proyeksi Data Inflasi AS

Equity World | Saham Asia Pasifik Mixed karena Proyeksi Data Inflasi AS

Equity World | Saham Asia Pasifik dibuka di wilayah mixed karena investor menantikan pertemuan Federal Reserve (Fed) dan data indeks harga konsumen (CPI) di Amerika Serikat (AS) yang sangat dinantikan.

S&P/ ASX 200 Australia naik 0,38%. Nikkei 225 di Jepang bertambah 0,25%, sedangkan Topix naik tipis 0,43%.

Patokan Korea Kospi turun 0,15% dan Kosdaq kehilangan 0,17%. indeks terluas MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun sedikit.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,35%. Di Tiongkok daratan, Komponen Shenzhen turun 0,174%, sedangkan Komposit Shanghai naik 0,088%.

Hong Kong akan mengunggah data produksi industrinya untuk kuartal III-2022, dan bank sentral Korea (BoK) juga akan mengunggah risalah dari pertemuan November 2022.

Sentimen bisnis Australia jatuh ke wilayah negatif untuk pertama kalinya sejak Desember tahun lalu.

Trader bersiap untuk rilis laporan CPI AS untuk November dan mengharapkan tanda-tanda penurunan inflasi. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan kenaikan 0,3% setiap bulan, yang akan menandai penurunan dari 0,4% pada Oktober.

Semalam di AS, blue chip Dow naik 528,58 poin atau 1,58% menjadi 34.005,04, menandai penutupan pertama di atas 34.000 sejak 2 Desember. S&P 500 naik 1,43% menjadi ditutup pada 3.990,56, dan Komposit Nasdaq bertambah 1,26% menjadi 11.143,74.

Pengukur Inflasi Bulanan India Turun

CPI India untuk November melambat menjadi 5,88% secara tahunan, menandai level terendah 11 bulan sejak Desember 2021.

Angka tersebut turun dari 6,77% pada Oktober dan lebih rendah dari perkiraan Reuters sebesar 6,4%.

Penurunan tingkat inflasi CPI India hampir seluruhnya disebabkan oleh harga barang yang mudah rusak, kata ahli strategi FX di ANZ Dhiraj Nim.

“Meskipun perkiraan inflasi Bank Cadangan India harus disesuaikan ke bawah, pekerjaan lebih lanjut perlu dilakukan untuk menurunkan inflasi secara berkelanjutan,” kata Nim. Ia menambahkan bahwa dirinya mengharapkan kenaikan 25 basis poin (bps) dalam pertemuan Februari.

Saham Naik pada Senin

Saham mengakhiri sesi perdagangan lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), karena investor menantikan data CPI Selasa (13/12) dan pertemuan Federal Reserve (Fed).

Sebuah survei Fed New York yang dirilis Senin menunjukkan konsumen tumbuh lebih optimis tentang inflasi. Responden dalam Survei Ekspektasi Konsumen bank sentral mengindikasikan bahwa mereka melihat inflasi turun baik dalam jangka pendek, satu tahun, maupun dalam prospek tiga dan lima tahun.

Konsumen melihat inflasi satu tahun berjalan pada kecepatan 5,2%, turun 0,7 poin persentase dari pembacaan Oktober, menurut penelitian tersebut. Proyeksi tingkat inflasi untuk tiga tahun dari sekarang sedikit lebih rendah menjadi 3%, turun 0,1 poin persentase dari bulan sebelumnya. Dan seri data yang relatif baru yang mencerminkan prospek lima tahun menurun pada tingkat yang sama, menjadi 2,3%.

Selasa, 13 Desember 2022

Equity World | Menunggu Keputusan The Fed, Harga Emas Terjun Bebas

Equity World | Menunggu Keputusan The Fed, Harga Emas Terjun Bebas

Equity World | Harga emas dunia tergelincir pada penutupan perdagangan Senin. Pelemahan harga emas hari ini terjadi di tengah penantian investor akan data inflasi AS dan keputusan kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (the Fed).

Mengutip CNBC, Selasa (13/12/2022), harga emas di pasar spot turun 0,93 persen menjadi USD 1.779,99 per ons. Sedangkan harga berjangka AS tergelincir 1,04 persen menjadi USD 1.791,8 per ons.

"Harga emas mundur menjelang keputusan Fed. Perdagangan yang fluktuatif kemungkinan akan terjadi selama beberapa hari ke depan," kata analis senior RJO Futures, Daniel Pavilonis.

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan terakhir tahun 2022 yang dijadwalkan akan berlangsung pada 13-14 Desember.

Selain the Fed, Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Inggris juga akan mengumumkan keputusan suku bunga pada pekan ini.

Suku bunga yang rendah cenderung meningkatkan daya tarik emas karena menurunkan biaya memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. Kebalikannya, kenaikan suku bunga akan mengurangi daya tarik emas karena meningkatkan biaya memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Data pada hari Jumat menunjukkan harga produsen AS untuk November naik sedikit lebih dari yang diharapkan. kenaikan data ini memperkuat pandangan bahwa the Fed mungkin harus mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

Fokus pelaku pasar saat ini bergeser ke laporan indeks harga konsumen (CPI) AS untuk bulan November yang akan dirilis pada hari Selasa.

"Kekuatan pasar saat ini akan diuji pada penembusan di bawah USD 1.765 per ons, level di mana support ditemukan pada beberapa kesempatan minggu lalu," kata kepala analis komoditas Saxo Bank, Ole Hansen.

Sementara untuk logam mulia lain, harga perak di pasar spot merosot 0,72 persen menjadi USD 23,30 per ons. Harga platinum turun 2,04 persen menjadi USD 1.001,43 per ons dan paladium turun 3,3 persen menjadi USD 1.886,84 per ons.

Senin, 12 Desember 2022

Equity World | Jelas Aja IHSG Masuk Jurang, 5 Saham 'Dewa' Ini Dibuang Asing

Equity World | Jelas Aja IHSG Masuk Jurang, 5 Saham 'Dewa' Ini Dibuang Asing

Equity World | Pada perdagangan akhir pekan lalu, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih senilai Rp 1,92 triliun. Hal itu secara tidak langsung membuat kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jeblok hingga 1,31% ke posisi 6.715.

Berdasarkan data RTI, saham-saham unggulan (bluechips) yang merupakan penguasa pasar layaknya dewa karena kapitalisasinya yang sangat besar banyak dilego sepanjang perdagangan Jumat (9/12/2022).

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi efek yang paling banyak dijual asing, dengan nilai jual bersih mencapai Rp 405,1 miliar, sehingga harga sahamnya turun 1,24% ke level Rp 9.925 per saham.

Kemudian di posisi kedua, efek yang paling banyak dilepas asing adalah milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang dijual sebanyak Rp 210 miliar, sehingga harga sahamnya merosot 2.41% ke posisi Rp 3.650 per saham.

Lalu di peringkat ketiga saham yang paling banyak dijual asing adalah milik PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilepas sebanyak Rp 173 miliar oleh pemodal luar negeri. Namun, harga saham BBCA sendiri akhir pekan lalu menguat tipis 0,88% ke posisi Rp 8.575 per saham.

Menyusul di belakang BBCA ada saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang dilego asing sejumlah Rp 139,4 miliar, dan membuat sahamnya melemah 0,83% ke harga Rp 4.800 per saham.

Terakhir di posisi lima besar saham yang paling banyak dijual asing ada efek milik PT United Tractors Tbk (UNTR) yang dilepas asing sebanyak Rp 93,8 miliar, dan harga sahamnya merosot 4,30% ke harga Rp 26.125 per saham.

Jumat, 09 Desember 2022

Equity World | Harga Emas Menguat Jumat (9/12) Pagi, Investor Bersiap Keputusan The Fed Pekan Depan

Equity World | Harga Emas Menguat Jumat (9/12) Pagi, Investor Bersiap Keputusan The Fed Pekan Depan

Equity World | Harga emas menguat jelang akhir pekan. Pelemahan nilai tukar dolar menjadi penyebab utama selain aksi tunggu investor atas data inflasi Amerika Serikat (AS) dan rapat Federal Reserve pekan depan.

Jumat (9/12) pukul 6.45 WIB, harga emas spot naik tipis 0,05% ke US$ 1.790,02 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas spot justru turun 0,42% dari posisi US$ 1.797,63 per ons troi akhir pekan lalu.

Sedangkan harga emas kontrak Februari 2023 di Commodity Exchange menguat tipis 0,02% ke US$ 1.801,90 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas berjangka melemah 0,42%.

Indeks dolar tergelincir 0,3% terhadap para mata uang utama dunia ke 104,77. Pelemahan nilai tukar dolar AS membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

"Pasar hanya menunggu beberapa masukan fundamental baru," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa harga emas cenderung dalam perdagangan berombak menjelang pertemuan kebijakan The Fed minggu depan.

Investor mencermati keputusan kebijakan Fed yang akan dirilis pada 14 Desember. Sebagian besar pelaku pasar memperkirakan kenaikan suku bunga 50 basis poin (bps). Data harga konsumen November yang akan dirilis pada 13 Desember juga akan diawasi dengan ketat.

"Apa yang akan diperhatikan trader bukan hanya apakah Fed menaikkan (suku bunga) setengah poin atau tiga perempat poin, tetapi juga tenor retorika mereka tentang laju kenaikan suku bunga di masa depan," kata Wyckoff.

Data ekonomi AS yang kuat baru-baru ini telah menyebabkan kekhawatiran bahwa Fed akan menaikkan suku bunga lebih dari yang diproyeksikan baru-baru ini.

"Laporan pekerjaan adalah sebuah tekanan yang bisa menghalangi kenaikan harga emas yang lebih tinggi sebelum pertemuan Fed," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA dalam sebuah catatan.

Kenaikan suku bunga untuk melawan lonjakan inflasi cenderung meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

World Gold Council (WGC) mengatakan, kepemilikan exchange traded fund (ETF) emas global turun selama tujuh bulan berturut-turut di bulan November. Tapi arus keluar dari investasi ini melambat menjadi 34 ton senilai US$ 1,8 miliar.

Kamis, 08 Desember 2022

Equity World | Kok Bisa Harga Emas Perlahan Menanjak? Coba Cari Tahu Disini

Equity World | Kok Bisa Harga Emas Perlahan Menanjak? Coba Cari Tahu Disini

Equity World | Harga emas naik perlahan-lahan di tengah masih adanya harapan pelonggaran kebijakan suku bunga di Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan Kamis (8/12/2022) pukul 06: 18 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.787 per troy ons. Harga emas menguat tipis 0,04%.

Penguatan emas pada hari ini memperpanjang tren positif sang logam mulia. Pada perdagangan Rabu (7/12/2022), harga emas menguat 0,86% ke posisi US$ 1.786,22 per troy ons. Pada hari Selasa (6/12/2022), emas juga menguat tipis 0,14%.

Dalam sepekan, harga emas melemah 0,88% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih melonjak 6,7% sementara dalam setahun menguat 0,28%.

Analis dari OANDA Edward Moya menjelaskan penguatan tipis-tipsi emas dibantu oleh melandainya dolar AS. Indeks dolar melandai 0,45% pada penutupan perdagangan kemarin ke posisi 105,1. Dolar AS melemah karena pelaku pasar masih berharap bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneter agresifnya.

Optimisme pasar ini muncul karena The Fed akan mempertimbangkan dampak buruk dari kebijakan moneter agresifnya yakni resesi.

"Kekhawatiran resesi membuat pelaku pasar berharap The Fed akan melonggarkan kebijakan. Karena itulah, dolar AS melemah," tutur Moya, dikutip dari Reuters.

Sepanjang tahun ini, pergerakan emas sangat terdampak oleh kebijakan suku bunga The Fed. Kenaikan suku bunga The Fed melambungkan dolar AS sehingga emas tidak menarik karena makin mahal.

Pada awal pekan, emas melemah setelah data non-farm payroll masih kencang. Masih bagusnya data tersebut menjadi sinyal jika ekonomi AS masih baik-baik saja sehingga laju inflasi masih kencang. Kondisi ini bisa membuat The Fed memperpanjang kebijakan agresifnya.

Namun, sejumlah lembaga multinasional mengingatkan jika kebijakan ketat the Fed akan membuat AS terseret ke jurang resesi. Hal ini kembali menimbulkan optimisme pasar jika The Fed akan mengerem kebijakan ketatnya.

"Bagaimanapun gerak emas akan lebih dihadapkan pada downside risk daripada upside risk menjelang rapat The Fed," tutur analis AirGuide, Michael Langford.

The Fed akan menggelar rapat pada 13-14 Desember mendatang.

Rabu, 07 Desember 2022

Equity World | IHSG Berpotensi Melemah, Pantau Sektor Metal Mining, Banking dan Energy

Equity World | IHSG Berpotensi Melemah, Pantau Sektor Metal Mining, Banking dan Energy

Equity World | Pada perdagangan Selasa (6/12), Bursa saham Wallstreet ditutup melemah diatas 1% kekhawatiran kenaikan suku bunga agresif The Fed terus berlanjut dan berlangsung lama akan membawa ekonomi AS kedalam resesi. Bursa saham Asia ditutup mayoritas melemah seiring pelemahan Wallstreet terkait sinyal The Fed yang diperkirakan masih akan Hawkish.

Selain itu perluasan lockdown di China turut menjadi perhatian pelaku pasar. Harga minyak mentah WTI ditutup melemah tajam kekhawatiran kenaikan suku bunga AS dan peningkatan cadangan bensin AS menjadi sentimen penekan harga.

IHSG ditutup melemah pada perdagangan Selasa (6/12), indeks penekan IHSG IDXINFRA (-2.83%), IDXBASIC (-2.61%), IDXPROP (-1.62%), DXCYC (-1.54%), IDXTECHNO (-1.54%) dan IDXINDUS (-1.41%. Investor asing mencatatkan Nett Sell IDR 1,342 Triliun.

Diperkirakan hari ini Rabu (7/12) IHSG berpotensi melemah dengan range 6800-7100, saham sektoral yang dapat diperhatikan Metal Mining, Banking, dan Energy, kata Dimas Wahyu Analis Bahana Sekuritas.

AKRA Tekanan jual masih membayangi pergerakan berpotensi melemah namun mulai terbatas • Area beli terbaik pada 1325-1375 • Stoploss jika Closing di bawah level 1300.

BBCA Berada di Bottoming area berpotensi terjadinya Rebound • Area beli terbaik pada range 8600- 8800 • Stoploss jika Closing di bawah level 8500.

AYLS Terbentuk Break Out Double Bottom berpotensi melanjutkan penguatan • Area beli terbaik pada range 100-110 • Stoploss jika Closing di bawah level 95.

BRMS Berada di Bottoming area berpotensi terjadinya Rebound • Area beli terbaik pada range 175-180 • Stoploss jika Closing di bawah level 173.

KEEN Terbentuk White Spinning berpotensi melanjutkan penguatan • Area beli terbaik pada range 600-650 • Stoploss jika Closing di bawah level 590.

Selasa, 06 Desember 2022

Equity World | Harga Emas Naik Tipis Setelah Anjlok di Awal Pekan

Equity World | Harga Emas Naik Tipis Setelah Anjlok di Awal Pekan

Equity World | Harga emas menguat pada pagi ini setelah kemarin merosot akibat penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Selasa (6/12) pukul 6.35 WIB, harga emas spot menguat 0,06% ke US$ 1.769,77 per ons troi setelah kemarin turun 1,61%.

Sedangkan harga emas kontrak Februari 2023 di Commodity Exchange naik 0,06% ke US$ 1.782,30 per ons troi. Kemarin, harga emas berjangka melorot 1,56%.

Dolar AS rebound pada perdagangan kemarin di tengah spekulasi bahwa data ekonomi AS yang kuat dapat memberikan umpan kepada Federal Reserve untuk mempercepat kenaikan suku bunga. Aktivitas industri jasa AS secara tak terduga meningkat pada bulan November. Data ketenagakerjaan yang dirilis akhir pekan lalu pun pulih kembali. Kedua data ini menawarkan lebih banyak bukti tentang momentum yang mendasari ekonomi karena bersiap menghadapi resesi yang diantisipasi tahun depan.

"Data ISM yang lebih panas dari perkiraan mendorong reli dalam indeks dolar AS yang menyebabkan aksi jual emas dan perak di tengah ekspektasi bahwa Fed akan menjadi lebih hawkish," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago kepada Reuters.

Pemantulan dolar selanjutnya membuat emas kurang menarik bagi pedagang emas batangan yang memegang mata uang lain. "Emas mencapai rata-rata pergerakan 200 hari tadi malam yaitu US$ 1.823,90 dan telah turun sejak itu," tambah Streible.

Para trader emas masih fokus pada kenaikan suku bunga Federal Reserve AS. Sinyal perlambatan kenaikan suku bunga baru-baru ini memberi dorongan pada harga emas yang tidak memberikan imbal hasil.

"Jalur emas jangka pendek akan sangat dipengaruhi oleh data CPI AS yang akan datang. Kami masih mencari kenaikan suku bunga lebih lanjut yang membebani emas selama beberapa minggu mendatang," kata analis UBS Giovanni Staunovo. Data CPI November akan dirilis pada 13 Desember.

Senin, 05 Desember 2022

Equity World | Harga Emas Naik di Awal Perdagangan Senin (5/12)

Equity World | Harga Emas Naik di Awal Perdagangan Senin (5/12)

Equity World | Harga emas merangkak naik di awal pekan ini. Senin (5/12) pukul 7.07 WIB, harga emas spot naik 0,14% ke US$ 1.800,18 per ons troi dari posisi akhir pekan lalu US$ 1.797,63 per ons troi.

Sedangkan harga emas kontrak Februari 2023 di Commodity Exchange menguat 0,14% ke US$ 1.812,10 per ons troi. Akhir pekan lalu, harga emas berjangka ditutup pada US$ 1.809,60 per ons troi.

Harga emas akhir pekan lalu turun setelah data menunjukkan pengusaha di Amerika Serikat (AS) mempekerjakan lebih banyak pekerja dari yang diperkirakan pada bulan November. Upah juga meningkat meskipun ada kekhawatiran resesi.

"Dengan jumlah pekerjaan AS yang datang jauh lebih kuat dari yang diperkirakan, apa yang kami lihat adalah kekhawatiran bahwa Fed mungkin perlu melangkah lebih jauh dengan perkiraan kenaikan suku bunga mereka," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures kepada Reuters.

Tapi, pelemahan nilai tukar dolar AS menjadi salah satu penyokong penguatan harga emas. Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia terus melemah dalam empat hari perdagangan berturut-turut.

Pagi ini, indeks dolar berada di 104,48. Dalam sepekan, indeks dolar melemah 2,06%.

Presiden Fed Chicago Charles Evans menyatakan bahwa kemungkinan tingkat suku bunga puncak akan lebih tinggi meski The Fed menurunkan laju kenaikan suku bunga lebih rendah daripada 75 basis points (bps).

Produk berjangka Fed Fund masih menyiratkan peluang 75% dari bank sentral menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 50 bps ke kisaran 4,25%-4,5% pada pertengahan Desember.

Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Jumat, 02 Desember 2022

Equity World | IHSG Ambles, Dua Saham Ini Jadi Pemberatnya

Equity World | IHSG Ambles, Dua Saham Ini Jadi Pemberatnya

Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada perdagangan sesi I Kamis (1/12/2022), di tengah cerahnya bursa saham global.

Pada pukul 11:22 WIB, IHSG melemah 0,63% ke posisi 7.036,63.

Beberapa saham menjadi pemberat indeks pada perdagangan sesi I hari ini. Adapun saham pemberat IHSG terbesar yakni saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang turut memperberat indeks hingga 19.842 indeks poin.

Sedangkan di posisi kedua ada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang memperberat indeks sebesar 15.263 indeks poin.

Dari pergerakan sahamnya, GOTO ambruk 6,62% ke posisi Rp 141/unit dan sudah menyentuh batas auto reject bawah (ARB), sedangkan saham BBCA ambles 2,42% menjadi Rp 9.075/unit.

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

Kamis, 01 Desember 2022

Equity World | The Fed Kendurkan Laju Suku Bunga, Harga Emas Melesat 1%!`

Equity World | The Fed Kendurkan Laju Suku Bunga, Harga Emas Melesat 1%!`

Equity World | Harga emas bersinar terang setelah Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang lebih moderat.

Pada perdagangan Kamis (1/12/2022) pukul 06:12 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.769,19 per troy ons. Harga emas menguat 0,04%.

Penguatan hari ini semakin mempertajam kinerja positif emas. Pada perdagangan Rabu (30/11/2022), harga emas juga menguat 1,07% ke posisi US$ 1.768,45 per troy ons. Dengan demikian, harga emas sudah menguat selama tiga hari beruntun.

Dalam sepekan, harga emas menguat tipis 0,81% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih menguat 7,4% sementara dalam setahun melemah 0,76%.

Analis Heraeus Precious Metals, Tai Wong, mengatakan pernyataan Powell mengenai kenaikan suku bunga secara moderat menguatkan ekspektasi pasar jika The Fed hanya akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada Desember mendatang.

"Pernyataan Powell membuat emas rally. Pelaku pasar bahkan sampai mengabaikan isi pidato Powell setelahnya di mana dia menegaskan bahwa suku bunga tinggi akan lebih lama dan tidak ada pemangkasan dalam waktu dekat," tutur Tai Wong, kepada Reuters.

Kenaikan suku bunga The Fed menjadi 'musuh' emas pada tahun ini. Emas selalu terkapar setiap kali The Fed menaikkan suku bunga acuan. Pasalnya, kenaikan suku bunga acuan akan melambungkan dolar AS sehingga membuat emas semakin mahal dan kurang menarik.

Kenaikan suku bunga juga akan membuat yield surat utang pemerintah AS naik. Emas yang tidak menawarkan imbal hasil pun menjadi tidak menarik jika yield menguat.

Sejak pertengahan Maret 2022, The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 375 bps. Dalam rentang waktu tersebut, harga emas sudah ambruk US$ 158,73 per troy ons atau 8%.

Seperti diketahui, Powell dalam pidatonya di acara Brookings Institution mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang moderat.

"Masuk akal untuk memoderasi laju kenaikan suku bunga kami saat kami mendekati tingkat pengekangan yang cukup untuk menurunkan inflasi. Waktu untuk memoderasi laju kenaikan suku bunga mungkin akan datang segera setelah pertemuan Desember" tuturnya dikutip CNBC International.

Namun, Powell memperingatkan bahwa Fed kemungkinan tetap memberlakukan kebijakan yang restriktif untuk waktu yang lama sebelum mengakhiri perang inflasi.

"Meskipun ada beberapa perkembangan yang menjanjikan, jalan kita masih panjang untuk memulihkan stabilitas harga," tambahnya

Rabu, 30 November 2022

Equity World | Bursa Asia Tergelincir Jelang Data Aktivitas Pabrik China, Rabu (30/11) Pagi

Equity World | Bursa Asia Tergelincir Jelang Data Aktivitas Pabrik China, Rabu (30/11) Pagi

Equity World | Bursa saham Asia-Pasifik jatuh menjelang rilis data aktivitas pabrik China November, pada hari Rabu (30/11). Para analis memperkirakan akan melihat kontraksi untuk kedua kalinya berturut-turut.

Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,37%. Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,52% dan Topix tergelincir 0,42%.

Kospi Korea Selatan turun 0,35%. Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,14%.

Perusahaan ritel Jepang Fast Retailing  dan pembuat kendaraan listrik Xpeng dijadwalkan akan melaporkan pendapatan dan Ketua The Fed Jerome Powell akan menyampaikan pidato di Brookings Institution pada hari Rabu.

Sebelumnya, pada Selasa sore, China mengumumkan langkah-langkah untuk meningkatkan vaksinasi di kalangan lansia, sebuah indikator yang dipandang penting untuk membuka kembali perekonomian.

Tetapi ketika ditanya apakah keresahan atas pembatasan akan mengarah pada pergeseran dalam kebijakan nol-Covid, para pejabat mengatakan mereka "mengawasi virus dengan cermat saat berkembang dan bermutasi."

Sementara itu, di Wall Street, Nasdaq dan S&P 500 ditutup memerah untuk tiga hari beruntun.

Selasa, 29 November 2022

Equity World | Pasar Asia Jatuh untuk Hari Kedua, Situasi Covid-19 Tiongkok Jadi Fokus

Equity World | Pasar Asia Jatuh untuk Hari Kedua, Situasi Covid-19 Tiongkok Jadi Fokus

Equity World | Saham di Asia Pasifik sebagian besar turun pada pembukaan perdagangan Selasa (29/11) setelah awal yang negatif minggu ini, saat investor mengamati perkembangan kerusuhan terkait pembatasan Covid-19 di Tiongkok. Indeks utama Amerika Serikat (AS) masing-masing kehilangan sekitar 1,5%.

Nikkei 225 di Jepang turun 0,84% dan Topix turun 0,85% karena data penjualan ritel meleset dari ekspektasi dan tingkat pengangguran negara tidak berubah dari hasil September.

Di Australia, S&P/ ASX 200 tergelincir 0,2% di awal perdagangan. Kospi Korea Selatan diperdagangkan sedikit lebih tinggi. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik turun 0,12%.

Dalam berita perusahaan, Bilibili melaporkan pendapatan kuartal III-2022, di mana analis memperkirakan akan terus melambat dalam pertumbuhan pendapatan tahunan.
 

Data Ekonomi Jepang

Tingkat pengangguran Jepang untuk Oktober 2022 stabil dari pembacaan September sebesar 2,6%, menurut data resmi. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dari ekspektasi rata-rata 2,5% dari para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Rasio pekerjaan terhadap pelamar, yang mengukur lowongan kerja aktif per pencari kerja, berada di 1,35. Itu berarti ada 135 pekerjaan yang tersedia untuk setiap 100 pelamar, menandakan masih ketatnya pasar tenaga kerja di Jepang.

Penjualan ritel nasional naik 4,3% pada Oktober secara tahunan, meleset dari ekspektasi kenaikan 5% yang diprediksi dalam jajak pendapat Reuters terpisah.

Pembacaan terbaru menandai pelunakan pertama dalam pertumbuhan penjualan ritel yang terlihat sejak Juni tahun ini.
 

Harga Cryptocurrency Turun Lalu Pulih Cepat

Harga bitcoin turun pada Senin setelah BlockFi secara resmi mengumumkan telah mengajukan kebangkrutan Bab 11 menyusul kebangkrutan FTX.

Bitcoin secara singkat turun ke level sekitar US$ 16.000 tetapi telah pulih kembali. Itu terakhir lebih rendah hanya 1% menjadi di atas US$ 16.300, menurut Coin Metrics. Aksi di harga eter menunjukkan pantulan serupa.

BlockFi telah dalam kondisi buruk sejak musim semi, menyusul meledaknya proyek Terra yang menyebabkan ledakan Three Arrows Capital. Saat itu, perusahaan menerima dana talangan dari FTX yang akan membantu mencegah kebangkrutan. Tentu saja, FTX kini mengelola kebangkrutannya sendiri.
 

Saham AS Lebih Rendah

Setelah minggu Thanksgiving mencatat kenaikan, tiga indeks utama berakhir pada Senin (Selasa pagi WIB) turun karena investor melakukan aksi jual di tengah meningkatnya kekhawatiran atas gangguan rantai pasokan di tengah protes terkait Covid-19 di Tiongkok.

Dow Jones Industrial Average kehilangan 1,45%, atau 497,57 poin, dan ditutup pada 33.849,46. S&P 500 juga merosot 1,54% menjadi berakhir pada 3.963,94. Komposit Nasdaq tergelincir 1,58% dan berakhir pada 11.049,50.

Senin, 28 November 2022

Equity World | Pasar Asia Jatuh di Tengah Kerusuhan di Tiongkok atas Pembatasan Covid-19

Equity World | Pasar Asia Jatuh di Tengah Kerusuhan di Tiongkok atas Pembatasan Covid-19

Equity World | Saham Asia Pasifik dibuka lebih rendah pada perdagangan Senin (28/11) di tengah kerusuhan di Tiongkok atas kebijakan nol kasua Covid-19 yang berkelanjutan dan semakin banyak kasus yang dilaporkan di negara tersebut. Yuan offshore melemah tajam terhadap dolar setelah berakhir pekan lalu di sekitar 7,20 per dolar.

Di Australia, S&P/ ASX 200 turun 0,48% karena pembacaan penjualan ritel dijadwalkan akan dirilis hari ini.

Nikkei 225 Jepang turun 0,49% di awal perdagangan, dan Topix kehilangan 0,34%. Kospi di Korea Selatan turun 1,07% dan Kosdaq tergelincir 1,02%.

Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,55%.

Selama akhir pekan lalu, bank sentral Tiongkok (PBoC) mengumumkan akan memangkas rasio persyaratan cadangan bank sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,8% dan menyuntikkan sekitar 500 miliar yuan dalam likuiditas jangka panjang. Biro Statistik Nasional mengatakan keuntungan industri selama 10 bulan pertama tahun ini turun 3% dari periode yang sama 2021.

Harga Minyak Turun karena Protes Covid-19 Tiongkok Berlanjut

Minyak mentah berjangka tergelincir di awal Asia karena tingginya kasus Covid-19, pembatasan virus, dan kerusuhan di Tiongkok meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan dari konsumen minyak terbesar kedua di dunia itu.

Kontrak berjangka West Texas Intermediate turun 0,35% menjadi US$ 76,01 per barel, sementara minyak mentah Brent berjangka kehilangan 0,26% menjadi US$ 83,41 per barel.

Harga minyak mengalami penurunan tajam minggu lalu karena lockdown yang meningkat di Tiongkok meningkatkan kekhawatiran atas permintaan, tulis Brian Martin dan Daniel Hynes dari ANZ Research dalam catatan Senin.

“Ini tetap menjadi angin sakal untuk permintaan minyak,” kata mereka, Senin. Kedua analis menambahkan bahwa dampak dari meningkatnya kasus Covid-19 juga tercermin dalam data mobilitas Tiongkok.

Yuan Tiongkok Offshore Melemah

Yuan offshore melemah tajam terhadap dolar AS di tengah sentimen negatif atas kerusuhan di Tiongkok terkait pembatasan Covid-19.

Mata uang melemah sekitar 0,8% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi 7,2529 pada perdagangan pagi Asia.

Indeks dolar naik 0,32% menjadi 106,29, dengan investor kemungkinan melihat greenback sebagai aset safe haven karena kekhawatiran terhadap Tiongkok tumbuh.

Jumat, 25 November 2022

Equity World | Harga Emas Hari Ini Naik, Pembeli Setahun Lalu Rugi 4,74%

Equity World | Harga Emas Hari Ini Naik, Pembeli Setahun Lalu Rugi 4,74%

Equity World | Kamis (24 November 2022) harga emas Antam 24 karat di Butik Emas Logam Mulia Aneka Tambang naik Rp 4.000 per gram.

Dari sebelumnya Rp 977.000 per gram, harga emas hai ini menjadi Rp 981.000 per gram.

Di lain sisi, harga buyback emas Antam oleh Logam Mulia naik Rp 4.000 per gram.

Dari sebelumnya Rp 881.000 per gram, harga buyback emas hari ini menjadi Rp 885.000 per gram.

Dengan demikian, selisih antara harga emas dan harga buyback hari ini adalah Rp 96.000 per gram.

Asal Anda tahu, selama ini Antam menetapkan dua macam harga emas batangan produksinya: harga emas dan harga beli kembali (buyback).

Harga emas Antam hari ini yang tercantum di atas adalah harga yang berlaku ketika kita membeli emas dari gerai Logam Mulia.

Adapun harga buyback emas Antam hari ini di atas adalah harga yang berlaku ketika kita menjual emas kepada gerai Logam Mulia.

Sebagai ilustrasi, jika pagi ini membeli emas dari Antam maka Anda harus membayar Rp 939.000 per gram.

Kalau karena suatu sebab tiba-tiba Anda butuh uang sangat mendesak sehingga terpaksa menjual kembali emas tersebut pada siang atau sore hari, jangan kaget emas Anda cuma dihargai Rp 832.000 per gram oleh Logam Mulia.

Siapa saja perlu mencermati dua macam harga emas tersebut kalau benar-benar serius hendak menjadi investor emas batangan.

Tanpa memperhitungkan perbedaan dua harga tersebut, bisa-bisa seorang investor emas salah menghitung potensi untung dan rugi.

Dengan selisih harga jual dan harga beli (spread) setebal itu, emas hanya cocok untuk investasi dalam jangka panjang. Secara jangka panjang kita berharap harga emas naik jauh lebih tinggi sehingga mampu menutup selisih harga jual dan harga buyback, sekaligus memberikan laba.

Sekadar ilustrasi, berikut ini kalkulasi potensi untung/rugi andaikata para investor emas lantakan pada beberapa kurun waktu.

  • Membeli emas pada 17 November 2022 (Rp 981.000 per gram) = -9.79% (rugi) 
  • Membeli emas pada 24 Oktober 2022 (Rp 946.000 per gram) = -6.45% (rugi)
  • Membeli emas pada 24 Agustus 2022 (Rp 972.000 per gram) = -8.95% (rugi)
  • Membeli emas pada 24 Mei 2022 (Rp 987.000 per gram) = -10.33% (rugi)
  • Membeli emas pada 24 Februari 2022 (Rp 974.000 per gram) = -9.14% (rugi)
  • Membeli emas pada 24 November 2021 (Rp 929.000 per gram) = -4.74% (rugi)
  • Membeli emas pada 24 Agustus 2021 (Rp 953.000 per gram) = -7.14% (rugi)
  • Membeli emas pada 24 Mei 2021 (Rp 959.000 per gram) = -7.72% (rugi)
  • Membeli emas pada 24 Februari 2021 (Rp 938.000 per gram) = -5.65% (rugi)


Kamis, 24 November 2022

Equity World | The Fed Mengendur, Harga Emas Siap-Siap Terbang!

Equity World | The Fed Mengendur, Harga Emas Siap-Siap Terbang!

Equity World | Sinyal pelonggaran kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) menjadi tenaga baru bagi pergerakan emas ke depan. Sang logam mulia diperkirakan bisa terus menguat karena pelonggaran The Fed akan membuat emas semakin menarik.

Pada perdagangan Kamis (24/11/2022) pukul 06: 32 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.750,73 per troy ons. Harga emas menguat tipis 0,08%.

Dengan penguatan hari ini maka sang logam mulia sudah bergerak di zona hijau dalam tiga perdagangan terakhir. Pada perdagangan Rabu (23/11/2022), harga emas juga menguat 0,52% ke posisi US$ 1.749,28 per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas masih melemah 0,58% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih meningkat 6,2% sementara dalam setahun masih melandai 2,1%.

Seperti diketahui, risalah dari pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) November mengisyaratkan bahwa The FEd melihat kemajuan dalam perjuangannya melawan inflasi tinggi dan ingin memperlambat laju kenaikan suku bunga, yang berarti lebih kecil hingga akhir tahun ini hingga 2023.

"Sebagian besar pejabat menilai bahwa perlambatan laju kenaikan kemungkinan akan segera terjadi," bunyi risalah tersebut.

The Fed beralasan dampak kebijakan moneter pada aktivitas ekonomi menjadi alasan mengapa perlu memperlambat kebijakan hawkish mereka.

Seperti diketahui, The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan mereka sebesar 375 bps menjadi 3,75-4,0% pada tahun ini.

Analis High Ridge Future David Meger mengatakan sinyal perlambatan ini seperti menghapus awan kelabu bagi emas. Pasalnya, emas terus melemah karena kebijakan ketat hawkish The Fed.

"Pelaku pasar sangat memahami bahwa kenaikan suku bunga The Fed adalah faktor utama penggerak emas tahun ini. Saya bisa katakana jika awan gelap berupa kenaikan suku bunga agresif tidak akan lagi menghantui emas," tutur Meger, dikutip dari Reuters.

Namun, analis Heraeus Precious Metals, Tai Wong, mengingatkan sinyal pelonggaran hawkish The Fed belum berpengaruh signifikan ke emas. Pasalnya, pelaku pasar sudah beberapa kali membaca sinyal tersebut.

Tai Wong mengatakan risalah The Fed hanya menegaskan jika mereka kemungkinan besar hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada Desember seperti sudah diperkirakan pelaku pasar.

"Pelaku pasar tentu saja bisa bernafas lega karena Fed akan memperlambat kenaikan suku bunga. Ini memang bukan kejutan besar tetapi tetap melegakan," tuturnya.

Analis dari CMC Markets Michael Hewson mengatakan ekspektasi pelonggaran kebijakan The Fed akan menopang pergerakan emas. Menurutnya, emas tinggal menunggu waktu untuk bisa menembus US$ 1.800 per troy on.

"Pasar berharap The Fed sudah akan melonggarkan kebijakan pada Desember. Ini akan menopang pemulihan harga emas," tutur Hewon, kepada Reuters.

Rabu, 23 November 2022

Equity World | Harga Emas Menunjukkan Tanda-Tanda Membaik, Alhamdulillah

Equity World | Harga Emas Menunjukkan Tanda-Tanda Membaik, Alhamdulillah

Equity World | Harga emas sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB)dan menghentikan penurunan selama lima hari beruntun.

Emas naik karena USD melepaskan beberapa kenaikan kuat dari sesi sebelumnya di tengah peningkatan selera risiko.

USD melemah pada Selasa (22/11), memangkas beberapa kenaikan kuat dari sesi sebelumnya, karena investor mengabaikan kekhawatiran tentang gejolak COVID China, meningkatkan permintaan untuk mata uang yang lebih berisiko.

Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,57 persen menjadi 107,2230, menyusul kenaikan 0,85 persen pada hari sebelumnya.

"Pemulihan tentatif dalam selera risiko sudah cukup untuk menghentikan rebound USD beberapa hari," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Convera di Washington.

Namun, harga emas masih terjepit di dekat posisi terendah dua minggu karena sinyal hawkish dari beberapa anggota Federal Reserve mendukung USD.

Presiden Federal Reserve San Francisco Mary Daly pada Senin (21/11) mengatakan ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memperketat kebijakan moneter dan mendinginkan inflasi.
Adapun dampak riil dari kenaikan suku bunga baru-baru ini mungkin akan lebih besar dari apa yang diimplikasikan oleh target suku bunga jangka pendeknya.

Presiden Fed Cleveland Loretta Mester menyatakan dukungannya pada kenaikan suku bunga yang lebih kecil pada Desember, yang sejalan dengan ekspektasi pasar untuk kenaikan 50 basis poin.

Kendati demikian, kedua pejabat Fed itu mengatakan kenaikan suku bunga di waktu mendatang akan sangat bergantung pada pembacaan ekonomi AS, khususnya jalur inflasi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, naik tipis USD 0,30 atau 0,02 persen menjadi ditutup pada USD 1.739,90 per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi sesi di USD 1.751,00 dan terendah di USD 1.737,90.

Emas berjangka tergelincir USD 14,80 atau 0,84 persen menjadi USD 1.739,60 pada Senin (21/11/2022), setelah melemah USD 8,60 atau 0,49 persen menjadi USD 1.754,40 pada Jumat (18/11).



Selasa, 22 November 2022

Equity World | Bursa Asia Bervariasi di Pagi Ini (22/11), Investor Cenderung Berhati-hati

Equity World | Bursa Asia Bervariasi di Pagi Ini (22/11), Investor Cenderung Berhati-hati

Equity World | Bursa Asia bervariasi pada awal perdagangan hari ini. Selasa (22/11), pukul 08.23 WIB, indeks Nikkei 225 melonjak 0,85% ke 28.181,53. Berbeda, indeks Hang Seng justru turun 0,17% ke 17.625,19.

Sedangkan, indeks Taiex koreksi 0,52% ke 14.373,92. Indeks Kospi juga melemah 0,27% ke 2.413,02 dan indeks ASX 200 naik 0,47% ke 7.172,5.

Sementara itu, FTSE Straits Times naik 0,67% ke 3.272,51 dan FTSE Malay juga terkerek tipis 0,02% ke level 1.448,32.

Bursa saham di Asia cenderung bergerak mixed. Pelaku pasar pun terlihat bergerak hati-hati dengan mempertimbangkan sejumlah risiko.

Sentimen paling kuat datang dari potensi pengetatan Covid-19 di China. Di mana, bank-bank China didorong untuk meningkatkan kredit guna mendukung perekonomian, terutama industri yang terpukul lebih keras oleh Covid-19.

Secara terpisah, media lokal China mengutip regulator sekuritas negara yang mengatakan China perlu meningkatkan neraca pengembang properti "berkualitas baik", menurut Reuters.

Selain itu, pasar juga menanti laporan kinerja dari Baidu dan Kuaishou yang diharapkan keluar hari ini.

Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup tergelincir setelah berada dalam sesi bergejolak.

Indeks S&P 500 turun 0,39% menjadi 3.949,94 dan Nasdaq Composite turun 1,09% untuk mengakhiri hari di 11.024,51. Dow Jones Industrial Average turun 45,41 poin, atau 0,13%, menjadi 33.700,28, meskipun kerugian pada indeks dikurangi oleh lonjakan saham Disney.

Saham Disney melesat lebih dari 6%, setelah perusahaan mengumumkan bahwa mantan CEO Bob Iger akan menggantikan Bob Chapek.

Senin, 21 November 2022

Equity World | Piala Dunia 2022 Dimulai, Pasar Saham Bisa Liar! Loh Kok?

Equity World | Piala Dunia 2022 Dimulai, Pasar Saham Bisa Liar! Loh Kok?

Equity World | Perhelatan akbar 4 tahunan sepak bola Piala Dunia 2022 akan dimulai pada Minggu (20/11/2022). Berlokasi di Qatar, Piala Dunia yang biasanya berlangsung pada pertengahan tahun kini mundur menjadi penghujung 2022.

Keriuhan dan hype yang biasa bergema sebelum Piala Dunia seperti lenyap tahun ini.

Atmosfer Piala Dunia yang biasanya hadir dalam alunan theme song, hilir mudiknya iklan bertema Piala Dunia, keriuhan di media sosial, ataupun promosi nonton bareng (nobar) belum kencang terasa hingga sehari sebelum Piala Dunia 2022 digelar.

Ada sejumlah alasan mengapa Piala Dunia 2022 Qatar tidak seramai pada tahun-tahun sebelumnya.Waktu penyelenggaraan yang tak biasa, isu hak asasi manusia (HAM), banyaknya kontroversi terkait tuan rumah, hingga banyaknya platform yang menyediakan siaran Piala Dunia menjadi alasan mengapa Piala Dunia tahun ini seperti lebih sepi.

Di luar itu semua, perhelatan Piala Dunia juga berdampak pada pasar saham. Financial Review yang mengutip hasil riset dari Monash University menyebutkan pasar saham akan mengalami penurunan likuiditas dan peningkatan volatilitas.

Hasil riset tersebut menunjukkan volume transaksi akan naik sebesar 22% sebelum kick-off, kemudian menurun 29% selama pertandingan.

Hal itu disebabkan investor yang cenderung menempatkan order sebelum kick-off agar bisa lebih fokus menonton pertandingan.

Perilaku investor tersebut, berdasarkan hasil riset membuat volatilitas meningkat 18% sebelum pertandingan, dan langsung turun 23% selama pertandingan.

"Meski investor tidak peduli dengan pertandingan sepak bola, strategi trading mereka yang optimal akan dipengaruhi perilaku para pecinta sepak bola yang trading," kata Dr. Philip Drummond, ekonom dan dosen di Monash University, sebagaimana dilansir Financial Review, Rabu, (16/11/2022).

Pada 2017 lalu, Alex Edmans, profesor finansial di London Business School, Diego Garcia dari Universitas Colorado, dan Oyvind Norli dari Norwegian School of Management, merilis hasil studi dengan judul Sports Sentiment and Stocks Returns.

Studi tersebut menganalisa perilaku pasar saham dalam 1.100 pertandingan sepak bola sejak 1973. Hasilnya, saat piala dunia negara yang kalah dalam suatu pertandingan keesokan harinya pasar sahamnya akan menghasilkan return di bawah rata-rata.

Indonesia tidak lolos dalam perhelatan Piala Dunia 2022. Tetapi ada Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman dan beberapa negara Eropa lainnya, yang memiliki kapitalisasi pasar besar.

Jika melihat hasil studi tersebut, tentunya pergerakan bursa sahamnya akan terpengaruh. Amerika Serikat akan bertanding melawan Wales pada 22 November mendatang, Wall Street bisa jadi akan merespon hasil duel kedua negara.

Sebagai kiblat bursa saham dunia, Wall Street tentunya bisa memberikan dampak ke pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Jumat, 18 November 2022

Equity World | Harga Emas Terkoreksi, Terseret Komentar Hawkish dari Pejabat The Fed

Equity World | Harga Emas Terkoreksi, Terseret Komentar Hawkish dari Pejabat The Fed

Equity World | Harga emas terkoreksi tipis, cenderung stabil pada perdagangan Jumat (18/11) pagi. Pukul 07.15 WIB, harga emas untuk pengiriman Februari 2022 di Commodity Exchange ada di US$ 1.777,10 per ons troi, turun 0,04% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.777,80 per ons troi.

Harga emas cenderung stabil setelah turun pada Kamis (17/11) imbas komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve, yang memupus harapan pelonggaran pengetatan kebijakan moneter.

Mengutip Bloomberg, The Fed telah menaikkan suku bunga secara agresif tahun ini untuk meredam kenaikan inflasi, mendorong imbal hasil obligasi AS dan dolar AS naik. Hal ini membuat harga emas anjlok 16% dari puncaknya pada Maret.

Pejabat Federal Reserve St Louis James Bullard mendesak pembuat kebijakan untuk memperketat kebijakan moneter lebih lanjut guna menekan inflasi.

Kamis, 17 November 2022

Equity World | Sempat Jeblok 1% Lebih, IHSG Mampu Bertahan di Atas 7.000

Equity World | Sempat Jeblok 1% Lebih, IHSG Mampu Bertahan di Atas 7.000

Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus berakhir dengan koreksi 0,3% di 7.014,38 pada perdagangan Rabu (16/11/2022).

Sejak awal perdagangan IHSG memang telah terkoreksi. Bahkan IHSG sempat keluar dari level psikologis 7.000.

Statistik perdagangan mencatat ada 338 saham yang melemah, 194 saham menguat dan 177 saham stagnan.

Pelemahan yang dialami oleh IHSG sejalan dengan mayoritas gerak indeks saham Asia yang juga terkoreksi. Hanya indeks Hang Seng saja yang menguat 0,14%.

Bursa saham Wall Street kompak ditutup menguat pada perdagangan Selasa (15/11) waktu setempat. Penguatan ini terjadi setelah laporan lain mengisyaratkan bahwa inflasi bisa melambat lebih cepat, menghidupkan kembali optimisme investor dan reli di pasar ekuitas.

Dow Jones Industrial Average dibuka naik 56 poin atau 0,17%. S&P 500 terapresiasi 0,87% dan indeks padat teknologi Nasdaq menguat 1,45%.

Indeks Harga Produsen (IHP) naik 0,2% secara bulanan (mtm) untuk periode Oktober, lebih landai dari perkiraan konsensus yang semula mengharapkan kenaikan 0,4%. Laporan menjadi data penunjang krusial setelah indeks harga konsumen (IHK) pekan lalu menunjukkan tanda-tanda tekanan inflasi mulai mereda bulan lalu, yang berkontribusi pada reli tajam pasar ekuitas AS pekan lalu.

"Data IHP tentu menambah lebih banyak bahan bakar bagi investor yang merasa AS mungkin akhirnya berada pada tren penurunan inflasi," kata Mike Loewengart, analis Morgan Stanley, dilansir CNCB International. "Pasar merespons penurunan konsumen minggu lalu dan reaksi awal hari ini tampaknya kurang lebih sama."

Narasi inflasi puncak terlihat mendapatkan daya tarik di antara para investor di pasar, tetapi batasan untuk angkanya masih tinggi bagi The Fed untuk dapat berbalik arah secara cepat, kata Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird.

Indeks saham AS diperdagangkan lebih tinggi dalam tiga dari empat hari terakhir. menempatkan ketiganya dalam jalur yang tepat akan pengembalian positif bulanan. Dow naik 3,7% untuk bulan November. S&P dan Nasdaq masing-masing telah naik 3,9% dan 4,4%.

Rabu, 16 November 2022

Equity World | Harga Emas Naik, Didorong Kekhawatiran Sentimen Geopolitik

Equity World | Harga Emas Naik, Didorong Kekhawatiran Sentimen Geopolitik

Equity World | Harga emas naik pada perdagangan Rabu (16/11). Pukul 07.10 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2022 di Commodity Exchange ada di US$ 1.784,40 per ons troi, naik 0,42% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.776,80 per ons troi.

Harga emas naik dipicu kekhawatiran geopolitik tentang implikasi dari serangan militer terbaru Rusia, yang mendorong permintaan aset safe haven.

Mengutip Bloomberg, Polandia, anggota NATO diserang oleh dua rudal Rusia yang menewaskan dua orang, menurut pejabat intelijen AS seerti dikutip Associated Press.

Harga emas membalikkan penurunan dan naik mendekati level tertingginya.

"Emas melonjak karena masalah stabilitas setelah rudal Rusia menghantam Polandia, yang merupakan negara anggota NATO," kata Tai Wong, trader senior di Heraeus Precious Metals New York seperti dikutip Bloomberg.

Sebelumnya, harga emas terkoreksi karena para pedagang menimbang jalur kenaikan suku bunga The Fed menyusul serangkaian data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan.

Selasa, 15 November 2022

Equity World | The Fed Sebut Investor Lebay! Harga Emas Akhirnya Melandai

Equity World | The Fed Sebut Investor Lebay! Harga Emas Akhirnya Melandai

Equity World | Euforia kenaikan harga emas mulai mereda. Emas melandai setelah pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) kembali mengirim sinyal kelanjutan kebijakan hawkish mereka.

Pada perdagangan Selasa (15/11/2022) pukul 06:32 WIB, harga emas dunia di pasar spot turun 0,1% ke posisi US$ 1.770,02 per troy ons.

Pelemahan ini mengakhiri tren positif emas yang sudah berlangsung sejak Kamis pekan lalu atau tiga hari terakhir. Pada perdagangan Senin (14/11/2022), harga emas menguat tipis 0,06% ke posisi US$ 1.771,8 per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas masih menguat 3,4% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga melonjak 7,8% sementara dalam setahun anjlok 5%.

Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan investor lebay alias bereaksi berlebihan terhadap data inflasi yang lemah minggu lalu. Dia mengatakan pasar harus bersiap untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Sebagai catatan, inflasi AS melandai ke 7,7% (year on year/yoy) pada Oktober dari 8,2% pada September. Melandainya inflasi membuat pasar berekspektasi jika The Fed akan segera melonggarkan kebijakan moneternya.

Pernyataan hawkish Waller pun langsung melambungkan dolar AS. Indeks dolar naik 0,35% ke posisi 106,66 kemarin.

"Emas diperkirakan melemah hingga akhir tahun. Pernyataan hawkish kebijakan The Fed menegaskan jika bank sentral akan tetap menaikkan suku bunga untuk membawa inflasi ke sasaran mereka. Data inflasi sepertinya tidak cukup membuat Fed mulai melonggarkan kebijakan pada musim panas mendatang," tutur analsi dari UBS Giovanni Staunovo, dikutip dari Reuters.

Staunovo bahkan memperkirakan harga logam mulai seperti emas akan terus tertekan dalam jangka pendek.

Analis OANDA Edward Moya mengatakan meskipun emas diperkirakan melemah dalam jangka pendek tetapi titik support emas masih cukup tinggi. Emas juga masih berpeluang menguat ke level psikologis Us$ 1.800 per troy ons.

"Titik resistance emas sekarang ada di level US$ 1.800 dan titik support ada di US$ 1.750," tutur Moya.

Senin, 14 November 2022

Equity World | Sepekan Melesat Nyaris 6%, Emas Siap Tembus US$ 1.800!

Equity World | Sepekan Melesat Nyaris 6%, Emas Siap Tembus US$ 1.800!

Equity World | Sinar emas sedang terang-terangnya. Pada perdagangan Senin (11/11/2022) pukul 05:42 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di posisi US$ 1.771,19 per troy ons. Harganya menguat 0,03%.

Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 16 Agustus 2022 atau hampir tiga bulan terakhir. Penguatan hari ini juga memperpanjang tren positif emas yang sudah berlangsung sejak Kamis pekan lalu. Penguatan hari ini juga mendekatkan emas ke level psikologis US$ 1.800 per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas sudah terbang 5,8% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga sudah melesat 7,9% sementara dalam setahun masih anjlok 4,9%.

Merujuk pada harga terendah emas pada tahun ini pada 23 September 2022 yakni US$1,621,6 per troy ons, sang logam mulia sudah menguat US$ 149,62 atau 9,3%.

Kinerja cemerlang emas tidak bisa dilepaskan dari menguatnya ekspektasi pasar terkait kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
Inflasi AS yang melandai pada Oktober sementara sebaliknya tingkat pengangguran meningkat membuat pasar optimis The Fed akan melonggarkan kebijakan dalam waktu dekat.
Trader kini melihat kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada Desember kini mencapai 71,5%.

Sepanjang tahun ini, harga emas sangat dipengaruhi oleh kebijakan agresif The Fed. Kebijakan ketat The Fed melambungkan dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS.
Keduanya berdampak negatif ke emas karena membuat emas tidak menarik di mata investor.

Analis dari CMC Markets Michael Hewson mengatakan ekspektasi pelonggaran kebijakan The Fed akan menopang pergerakan emas. Menurutnya, emas tinggal menunggu waktu untuk bisa menembus US$ 1.800 per troy on.
"Pasar berharap The Fed sudah akan melonggarkan kebijakan pada Desember. Ini akan menopang pemulihan harga emas," tutur Hewon, kepada Reuters.

Analis OCBC FX Christopher Wong mengatakan pelaku pasar emas kini tengah dilanda euforia karena melandainya inflasi. Jika euforia berlanjut, emas akan terus menguat.

Sebagai catatan, harga emas tahun ini sebenarnya sempat menyentuh US$ 2.052 per troy ons pada 8 Maret 2022 setelah perang Rusia-Ukraina meletus.

Namun, kebijakan ketat The Fed yang dimulai sejak pertengahan Maret membuat emas luluh lantas. Emas terus melandai hingga menyentuh level US$ 1.620 per troy ons pada September 2022.

Emas mulai membaik awal November 2022 setelah tingkat pengangguran AS menguat ke 3,7% pada Oktober. Emas terus melonjak setelah inflasi AS melandai ke 7,7% (year on year) pada Oktober 2022.

Jumat, 11 November 2022

Equity World | Bursa Asia Ngegas, Semoga Jadi Kabar Baik Buat IHSG

Equity World | Bursa Asia Ngegas, Semoga Jadi Kabar Baik Buat IHSG

Equity World | Bursa Asia-Pasifik dibuka berterbangan pada perdagangan Jumat (11/11/2022), di mana investor merespons positif dari rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali melandai pada Oktober lalu.

Indeks Nikkei 225 Jepang dibuka melonjak 1,54%, Hang Seng Hong Kong meroket 6,24%, Shanghai Composite China melambung 2,26%, Straits Times Singapura melonjak 1,63%, ASX 200 Australia melejit 2,83%, dan KOSPI Korea Selatan melompat 2,69%.

Bursa Asia-Pasifik yang terpantau cerah bergairah pada pagi hari ini terjadi di tengah terbangnya bursa saham AS, Wall Street pada perdagangan Kamis kemarin, setelah dirilisnya data inflasi pada periode Oktober 2022.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melejit hingga 3,7%, S&P 500 terbang 5,54%, dan Nasdaq Composite meroket 7,35%.

Tingkat inflasi yang mengacu Indeks Harga Konsumen (IHK) AS hanya naik 0,4% pada Oktober dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

Sedangkan inflasi tahunan tercatat melandai ke 7,7% (year-on-year/yoy). Sementara inflasi inti bertumbuh 0,3% (mtm) dan 6,3% (yoy).

Ini merupakan kenaikan tahunan terendah sejak Januari. Ekonom mengharapkan kenaikan 0,6% mtm dan 7,9% yoy.

"Suku bunga masih menjalankan segalanya di pasar," kata Tim Courtney dari Exencial Wealth.

"Dengan turunnya angka CPI hari ini, pasar sekarang bertaruh dengan cukup jelas bahwa mereka berpikir [kenaikan] suku bunga akan segera berakhir. Jadi, Anda melihat saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga itu bekerja dengan sangat, sangat baik," tambah Courtney.

Sesaat setelah pengumuman inflasi, para pelaku pasar memperkirakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bp), lebih rendah dari sebelumnya yakni 75 bp.

Saham teknologi di AS yang paling terpukul oleh inflasi yang memanas dan lonjakan suku bunga memimpin kenaikan pada perdagangan Kamis.

Saham Amazon melesat 12,2%. Saham Apple dan Microsoft masing-masing melonjak lebih dari 8%. Saham Meta melambung lebih dari 10% dan Tesla melompat 7%.

Saham semikonduktor mendapat dorongan juga, dengan saham Lam Research menguat 12% dan Applied Materials meningkat lebih dari 11%. Kemudian saham KLA terbang 9%.

Sementara itu klaim pengangguran di AS untuk pekan yang berakhir pada 5 November 2022 naik menjadi 225.000 dari pekan sebelumnya 218.000.

Kamis, 10 November 2022

Equity World | Tunggu Data Inflasi AS, Saham Asia-Pasifik Anjlok Pagi Ini, Kamis (10/11)

Equity World | Tunggu Data Inflasi AS, Saham Asia-Pasifik Anjlok Pagi Ini, Kamis (10/11)

Equity World | Saham di Asia-Pasifik bersiap untuk jatuh pada hari Kamis (10/11) karena investor menunggu data inflasi AS, metrik utama yang diawasi ketat oleh Federal Reserve, dan karena hasil jangka menengah AS terus bergulir.

Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,54 persen.

Kontrak berjangka Nikkei di Chicago berada di 27.510 sementara mitranya di Osaka berada di 27.520, lebih rendah dari penutupannya terakhir di 27.716.43.

Pembuat Chip Semiconductor Manufacturing International Corporation dan Taiwan Semiconductor Manufacturing dijadwalkan untuk melaporkan pendapatan di kemudian hari serta pemasok Apple Foxconn

Semalam di Wall Street, saham ditutup lebih rendah, menghentikan kemenangan beruntun tiga hari karena hasil pemilihan tidak memberikan jawaban yang jelas tentang siapa yang akan mengendalikan Kongres.

Dow Jones Industrial Average turun lebih dari 600 poin, atau hampir 2%.

S&P 500 turun sekitar 2%, dan Nasdaq Composite turun sekitar 2,5%.

Aksi jual crypto juga membebani pasar.

Ke depan, para ekonom memperkirakan indeks harga konsumen Oktober naik 0,6% dari September, menurut jajak pendapat Dow Jones.

Rabu, 09 November 2022

Equity World | Wall Street Reli untuk Hari Ketiga Jelang Hasil Pemilu Paruh Waktu, Dow Naik 300 Poin

Equity World | Wall Street Reli untuk Hari Ketiga Jelang Hasil Pemilu Paruh Waktu, Dow Naik 300 Poin

Equity World | Wall Street ditutup naik pada hari Selasa (8/11). Investor menunggu hasil pemilihan paruh waktu Amerika Serikat (AS) yang dapat mempengaruhi tingkat pengeluaran dan regulasi pemerintah di masa depan.

Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 333,83 poin atau 1,02% menjadi 33.160,83. S&P 500 naik 0,56% menjadi 3.828,11. Nasdaq Composite naik 0,49% menjadi 10.616,20. Ketiga indeks menguat untuk hari ketiga berturut-turut.

Semua 435 kursi DPR dan sekitar 35 kursi di Senat ada dalam surat suara, dengan para ahli mengatakan mungkin ada beberapa hari menunggu sebelum jelas siapa yang memenangkan perlombaan tertentu.

Prakiraan nonpartisan dan jajak pendapat menunjukkan peluang kuat Partai Republik memenangkan mayoritas DPR dan persaingan ketat untuk kontrol Senat.

"Pada keseimbangan, pasar keuangan seperti kemacetan. Sejauh perubahan itu akan lambat dan berkembang, pemerintah yang terbagi tentu saja memberikan latar belakang itu," kata Terry Sandven, kepala analis di U.S. Bank Wealth Management di Minneapolis.

Kemenangan mengejutkan bagi Demokrat, bagaimanapun, dapat meningkatkan kekhawatiran tentang regulasi sektor teknologi serta pengeluaran anggaran yang dapat menambah inflasi yang sudah tinggi, menurut ahli strategi pasar.

Investor cenderung menyukai gagasan kemacetan di Washington dengan Kongres dan Presiden yang terbagi karena akan membatasi pengeluaran pemerintah, pajak dan peraturan baru.

“Jika kita mengalami kemacetan, itu mungkin hal terbaik yang bisa terjadi untuk pasar. Pasar biasanya berjalan sangat baik ketika itu terjadi,” kata Seth Cohan dari The Wealth Alliance.

Investor juga menunggu rilis data inflasi pada hari Kamis, yang diperkirakan akan menunjukkan pelonggaran harga konsumen dan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang apakah Federal Reserve AS dapat melunakkan kampanye kenaikan suku bunga yang agresif.

Pedagang terbagi tentang apakah The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin atau 75 basis poin pada pertemuan bank sentral pada bulan Desember, menurut alat CME Fedwatch.

Selasa, 08 November 2022

Equity World | Wall Street Menguat, Saham Meta Melonjak Pasca Laporan Pemutusan Hubungan Kerja

Equity World | Wall Street Menguat, Saham Meta Melonjak Pasca Laporan Pemutusan Hubungan Kerja

Equity World | Indeks utama Wall Street ditutup menguat tajam pada akhir perdagangan Senin (7/11) karena investor fokus pada pemilihan paruh waktu yang akan digelar pada Selasa (8/11) waktu setempat. Pemilihan ini akan menentuka kendali kongres.

Sementara itu, saham Meta Platform melonjak karena laporan pemutusan hubungan kerja di perusahaan induk Facebook tersebut.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 423,78 poin atau 1,31% ke 32.827,00, S&P 500 naik 36,25 poin atau 0,96% ke 3.806,80 dan Nasdaq Composite naik 89,27 poin atau 0,85% ke 10,564,52.

Dari 11 indeks sektor S&P 500, delapan sektor naik, dipimpin oleh sektor layanan komunikasi yang naik 1,83%, diikuti oleh kenaikan sektor energi 1,73%.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 10,5 miliar saham dengan rata-rata 11,8 miliar saham dalam 20 sesi perdagangan terakhir.

Mengutip Reuters, Partai Republik divaforitkan untuk memenangkan pemilihan di Dewan Perwakilan Rakyat. Partai Republik dapat menggunakan mayoritas di kedua kamar untuk menghalangi agenda Presiden Demokrat Joe Biden.

"Kemungkinan Partai Republik mengambil alih DPR atau Senat cukup tinggi, oleh karena itu menjamin beberapa bentuk kemacetan selama beberapa tahun ke depan. Itu mungkin akan menghilangkan kenaikan pajak, dan pengeluaran besar apa pun yang berpotensi dianggap sebagai pemicu inflasi," kata Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird.

Sementara itu, saham Meta Platforms Inc melonjak lebih dari 6% menyusul laporan bahwa perusahaan berencana untuk memulai PHK skala besar minggu ini. Saham telah merosot lebih dari 70% sepanjang tahun ini.

Baru-baru ini, saham Microsoft dan perusahaan induk Google, Alphabet, masing-masing menguat lebih dari 2% dan berkontribusi besar terhadap kenaikan S&P 500 untuk sesi tersebut.

Fokus minggu ini juga akan berada pada data harga konsumen AS untuk Oktober, yang akan dirilis pada hari Kamis, untuk petunjuk tentang seberapa besar kenaikan suku bunga Federal Reserve AS membantu mendinginkan perekonomian.

Empat pembuat kebijakan Fed pada hari Jumat mengindikasikan mereka akan mempertimbangkan kenaikan suku bunga yang lebih kecil pada pertemuan kebijakan mereka berikutnya, meskipun data baru menunjukkan satu bulan lagi kenaikan pekerjaan yang kuat dan hanya sedikit tanda kemajuan dalam menurunkan inflasi.

Pendapat para pedagang terbagi tentang apakah Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin atau 75 basis poin pada pertemuan bank sentral AS pada bulan Desember.

"Semuanya sama, apakah tingkat suku bunga berada di 4,5%, 5% atau lebih, kebijakan moneter siap memiliki efek negatif pada ekonomi menuju 2023," tulis ahli strategi investasi Glenmede dalam sebuah catatan pada hari Senin.

Senin, 07 November 2022

Equity World | Ada Kabar Baik Bunda, Harga Emas Pegadaian Bisa Melesat!

Equity World | Ada Kabar Baik Bunda, Harga Emas Pegadaian Bisa Melesat!

Equity World | Harga emas batangan di PT Pegadaian bergerak pada perdagangan hari ini, alaw pekan hari ini, Senin (7/11/2022) cenderung stabil. Pegadaian sendiri menjual berbagai jenis emas, yaitu emas Antam, Antam Retro, Antam Batik, dan UBS. Ukurannya pun dijual beragam, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Pada perdagangan hari ini, harga emas Antam ukuran 1 gram dibanderol Rp 987.000. Emas ini tersedia mulai ukuran/satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Rata-rata harganya turun 0,6%.

Sementara itu, emas Antam Retro harga 1 gram senilai Rp 956.000. Emas Antam Retro adalah emas kemasan lama di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah.Emas Antam Retro kali terakhir diproduksi pada 2018, dan tersedia mulai satuan 0,5 gram hingga 100 gram. Rata-rata harganya anjlok 1,3%.

Pegadaian juga menawarkan emas Antam Batik yang merupakan jenis emas Antam berharga termahal. Harga emas termahal harganya senilai Rp 1.142.000 per gram.

Terakhir, harga emas UBS yang dikeluarkan PT Untung Bersama Sejahtera harganya Rp 953.000 per gram. Emas UBS yang tersedia lengkap mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Rata-rata harganya turun 1,3% dibandingkan posisi sebelumnya.

Satuan

Antam

Retro

Batik

UBS

0.5

Rp546,000

Rp511,000

Rp619,000

Rp509,000

1

Rp987,000

Rp956,000

Rp1,142,000

Rp953,000

2

Rp1,913,000

Rp1,891,000

Rp0

Rp1,890,000

3

Rp2,843,000

Rp2,810,000

Rp0

Rp0

5

Rp4,702,000

Rp4,668,000

Rp0

Rp4,669,000

8

Rp0

Rp0

Rp8,640,000

Rp0

10

Rp9,346,000

Rp9,279,000

Rp0

Rp9,289,000

25

Rp23,234,000

Rp23,065,000

Rp0

Rp23,175,000

50

Rp46,385,000

Rp46,045,000

Rp0

Rp46,255,000

100

Rp92,688,000

Rp92,008,000

Rp0

Rp92,472,000

250

Rp231,445,000

Rp229,741,000

Rp0

Rp231,110,000

500

Rp462,672,000

Rp459,261,000

Rp0

Rp461,675,000

1000

Rp925,302,000

Rp918,479,000

Rp0

Rp0


Potensi Emas Pegadaian

Dalam sepekan terakhir, harga emas langsung melesat 2,34% secarapoint-to-point(ptp). Hal ini juga mendorong harga emas Pegadaian.

Analis komoditas dari OANDA, Edward Moya, menjelaskan meningkatnya pengangguran AS adalah hal yang ditunggu-tunggu pelaku emas.

Dengan data yang memburuk, pasar optimis bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) akan mulai berpikir melonggarkan kebijakan agresif mereka.

"Data tenaga kerja AS menjadi salah satu hal manis yang ditunggu pelaku pasar. Data inilah yang mereka ingin lihat. Dengan data ini, trader yakin bahwa akan adanya pelonggaran. Karena itulah emas naik," tulis OANDA, dikutip dariReuters.

Analis OANDA Edward Moya mengatakan emas bisa terus menguat dan menembus US$ 1,700 pada pekan ini.

"Jika inflasi AS memberikan kejutan dengan menurun signifikan mala emas akan melaju kencang ke atas US$ 1.700 per troy ons," tutur Moyadikutip dariReuters.

Jika emas terus melaju ke US$1.700 per troy ons, ini akan menjadi angin segar bagi emas pegadaian yang juga berpotensi terkerek harganya.