Equity World | Harga Emas Dunia Masih Mampu Bertahan di Atas USD 2.000 per Ons Pekan Ini
Equity World | Sentimen bullish sepertinya masih akan menempel pada harga emas dunia di pekan ini. Baik analis maupun investor melihat bahwa harga emas dunia masih akan terus melambung.
Sentimen yang mempengaruhi harga emas dunia masih ada dua di pekan ini. Pertama mengenai krisis perbankan global dan kedua adalah kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (the Fed).
Analis Wall Street dan investor ritel memperkirakan harga emas akan mengakhiri minggu ini di kisaran USD 2.000 per ons. Harga emas berjangka bulan April terakhir diperdagangkan pada USD 1.992 per ons, naik hampir 1 persen dari harga penyelesaian minggu sebelumnya.
Namun memang, tidak semua analis berpandangan positif kepada harga emas. Ada sebagian analis yang mewanti-wanti harga emas bisa jatuh di pekan ini.
Direktur Lindung Nilai Walsh Trading Sean Lusk mengatakan, harga emas berada di sentimen bullish dalam waktu dekat. Akan tetapi ia juga mencatat bahwa harga emas di USD 2.008 per ons mewakili kenaikan 10 persen untuk tahun ini.Jika harga ini tembus maka bisa membawa aksi ambil untung.
"Emas mencapai puncaknya pada level ini," katanya.
"Anda harus melihat bahwa sentimen dari krisis perbankan yang terus tumbuh dan kami tidak tahu kapan akan berakhir. Tidak banyak kepercayaan pada pasar ekuitas di lingkungan ini dan orang-orang mencari tempat untuk menaruh uang mereka. Ada alasan kuat mengapa emas bisa menembus level 10 persen." tambah dia.
Kepala Analisis pasar FXTM Lukman Otunuga menyoroti sentimen serupa. Ia mengatakan bahwa harga emas bakal bullish saat ini
"Berada di kursi kenaikan dan dapat beralih ke posisi yang lebih tinggi setelah resistensi USD 2.000 ditaklukkan," kata dia.
Namun, dia juga mencatat bahwa level USD 2.000 telah terbukti menjadi titik resistensi yang sulit.
"Ini bisa melihat logam mulia turun menuju USD 1.955 dan USD 1.935 sebelum bulls masuk kembali. Jika USD 2.000 menyerah, ini bisa membuka pintu ke puncak pada Maret 2022 di USD 2070," katanya.