Rabu, 22 Februari 2023

Equity World | Mengekor Wall Street, Bursa Asia Jatuh karena Menanti Data Ekonomi, Rabu (22/2)

Equity World | Mengekor Wall Street, Bursa Asia Jatuh karena Menanti Data Ekonomi, Rabu (22/2)

Equity World | JAKARTA. Bursa saham Asia-Pasifik jatuh pada perdagangan Rabu (22/2). Pasar menantikan data ekonomi terbaru di seluruh wilayah.

Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,7% karena investor mencerna lebih lanjut indeks harga produsen yang naik 1,6% secara tahunan dan Topix turun 0,6%. Di Korea Selatan, Kospi turun 1% dan Kosdaq juga turun 1,2%.

S&P/ASX 200 turun 0,74% karena Australia menunggu rilis indeks harga upahnya untuk kuartal keempat tahun 2022. Ekonom memperkirakan akan turun sebesar 3,5% pada kuartal keempat secara tahunan, menurut jajak pendapat Reuters.

Di Selandia Baru, Indeks S&P/NZX 50 turun 0,64%, menjelang keputusan kenaikan suku bunga bank sentral. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan 50 basis poin sehingga suku bunga pinjaman menjadi 4,75%.

Anggaran Hong Kong akan disampaikan hari ini oleh sekretaris keuangan Paul Chan, yang juga akan mencakup angka PDB untuk tahun 2022.

Semalam, di Wall Street, Dow Jones Industrial Average turun 2,06% dan S&P 500 turun 2%, menandai penurunan terburuk untuk kedua indeks sejak 15 Desember. Nasdaq Composite yang padat teknologi turun 2,50%.

Selasa, 21 Februari 2023

Equity World | Kilau Harga Emas Terhalang Kenaikan Bunga The Fed

Equity World | Kilau Harga Emas Terhalang Kenaikan Bunga The Fed

Equity World | Harga emas terjebak dalam kisaran yang rapat pada perdagangan hari Senin. Harga emas hari ini hanya mampu naik tipis karena taruhan kenaikan lebih lanjut suku bunga bank sentral AS atau the Fed meredupkan prospek harga emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Mengutip CNBC, Selasa (21/2/2023), harga emas di pasar spot sedikit berubah di USD 1.842,40 per ons, pada pukul 03.47 GMT, setelah jatuh ke level terendah sejak akhir Desember di sesi sebelumnya.

Sedangkan harga emas berjangka AS mampu naik tipis 0,1 persen menjadi USD 1.851,30 per ons.

Suku bunga yang lebih tinggi membuat investor menahan untuk berinvestasi pada emas yang tidak memberikan bunga, meskipun dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastikan sebagai dampak kenaikan suku bunga.

"Data ekonomi positif baru-baru ini dan komentar dari The Fed cenderung membatasi pedagang untuk mengambil taruhan besar pada emas di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut," kata kepala analis komoditas di Geojit Financial Services, Hareesh V.

"Emas mungkin diperdagangkan lesu dalam kisaran ketat dalam jangka pendek." tambah dia.

Data Ekonomi AS

Data ekonomi baru-baru ini menunjukkan tanda-tanda ketahanan ekonomi AS, harga konsumen yang lebih tinggi, rebound harga produsen dan pasar tenaga kerja yang ketat, memicu kekhawatiran bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

Beberapa pejabat Fed pekan lalu mengisyaratkan bahwa lebih banyak kenaikan suku bunga diperlukan untuk menurunkan inflasi ke target 2 persen.

Investor sekarang menunggu risalah pertemuan kebijakan terbaru The Fed yang akan dirilis pada hari Rabu. Pasar uang mengharapkan bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga acuan di atas 5 persen pada bulan Mei, dengan puncak suku bunga terlihat di 5,3 persen pada bulan Juli.

Indeks dolar AS

Indeks dolar AS menguat 0,1 persen, membuat emas batangan yang dijual dengan menggunakan dolar AS kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

Perhatian investor juga akan tertuju pada ukuran inflasi yang disukai Fed, data pengeluaran konsumsi pribadi AS untuk Januari, yang akan dirilis akhir pekan ini sebagai isyarat inflasi.

Senin, 20 Februari 2023

Equity World | Bursa Asia Sebagian Besar Turun Awal Pekan Ini, Menanti Data Ekonomi Terbaru

Equity World | Bursa Asia Sebagian Besar Turun Awal Pekan Ini, Menanti Data Ekonomi Terbaru

Equity World | JAKARTA. Bursa saham Asia-Pasifik sebagian besar turun pada perdagangan Senin (20/2). Investor menantikan data ekonomi penting pada pekan ini. Risalah Federal Open Market Committee (FOMC) dijadwalkan akan dirilis Rabu.

Di Australia, S&P/ASX 200 diperdagangkan 0,1% lebih rendah karena risalah dari Reserve Bank of Australia dijadwalkan akan dirilis Selasa.

Sementara, indeks Nikkei 225 Jepang dibuka turun 0,19% dan Topix juga turun secara fraksional. Di Korea Selatan, Kospi dibuka 0,33% lebih rendah, sedangkan Kosdaq naik tipis.

China akan merilis keputusannya tentang suku bunga pinjaman 1 tahun dan 5 tahun hari ini. Sedangkan, di Asia Tenggara, Malaysia akan merilis data perdagangannya untuk bulan Januari.

Sebagai informasi Wall Street berakhir juga bervariasi dengan Dow Jones Industrial Average mengumpulkan lebih dari 100 poin tetapi masih melihat minggu negatif ketiga berturut-turut.

S&P 500 mengakhiri sesi hari Jumat lebih rendah untuk mencatat minggu negatif kedua berturut-turut dan Nasdaq Composite juga jatuh pada hari Jumat.

Jumat, 17 Februari 2023

 Equity World | Wall Street Melemah Tajam, Data Tenaga Kerja Picu Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga

Equity World | Wall Street berakhir melemah tajam setelah data inflasi yang kuat secara tak terduga dan penurunan klaim pengangguran mingguan menambah kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga untuk menjinakkan harga.

Kamis (16/2), indeks S&P 500 ditutup melemah 1,38% ke 4.090,51 poin, indeks Nasdaq Composite turun 1,78% ke 11.855,83 poin dan indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 1,26% ke 33.696,39 poin.

Pelemahan bursa saham Amerika Serikat (AS) ini datang setelah laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan kenaikan harga produsen tertinggi dalam tujuh bulan di bulan Januari karena biaya produk energi melonjak.

Itu juga menunjukkan jumlah masyarakat AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga turun di minggu lalu. Ini menawarkan lebih banyak bukti bahwa pasar tenaga kerja tetap ketat.

Data ekonomi hari Kamis dan laporan lainnya di minggu ini melukiskan gambaran inflasi yang masih membandel dan ekonomi yang tetap relatif kuat dalam menghadapi kampanye kenaikan suku bunga The Fed.

"Dengan data seperti ini, The Fed akan terus menaikkan suku bunga, dan tidak ada dari kita yang menginginkannya," kata Tim Ghriskey, senior portfolio strategist di Ingalls & Snyder di New York.

"Setidaknya ada bisikan sekarang tentang kemungkinan kenaikan 50 basis poin pada pertemuan berikutny," tambah Ghriskey.

Setelah aksi jual pada tahun 2022, indeks S&P 500 telah naik sekitar 7% sejauh ini pada tahun 2023. Hal tersebut didorong oleh pendapatan yang optimis dan ekspektasi hati-hati bank sentral AS telah menyelesaikan beban kampanye kenaikan suku bunga.

The Fed terlihat mendorong suku bunga acuan di atas angka 5% pada bulan Mei dan mempertahankannya di atas level tersebut hingga akhir tahun.

Juga pada hari Kamis, Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan inflasi masih terlalu tinggi, dan mencatat bahwa dia terbuka untuk menaikkan suku lebih dari yang diinginkan rekan-rekannya pada pertemuan kebijakan moneter terakhir.

Presiden The Fed St. Louis James Bullard mengatakan kenaikan suku bunga yang berkelanjutan akan "mengunci" perlambatan inflasi, bahkan dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Penjualan di Wall Street dipercepat di akhir sesi.

Pada sesi ini, saham Tesla Inc turun 5,7% karena pembuat kendaraan listrik mengatakan menarik kembali 362.000 kendaraan AS dan memperbaikinya melalui pembaruan perangkat lunak over-the-air setelah regulator mobil AS mengatakan perangkat lunak Full Self-Driving Beta dapat menyebabkan crash.

Baca Juga: Warren Buffett Bilang Pisahkan Pikiran Anda dari Orang Banyak, Ini Maksudnya

Pedagang menukar saham Tesla senilai US$ 47 miliar, terhitung seperlima dari semua transaksi di saham S&P 500.

Saham Cisco Systems Inc naik 5,2% dan mencapai level tertinggi sembilan bulan setelah pembuat peralatan jaringan menaikkan perkiraan pendapatan setahun penuh.

Sejalan, saham Roku Inc melonjak 11% setelah perusahaan streaming video tersebut memperkirakan pendapatan kuartal pertama di atas estimasi pasar.

Namin, saham Shopify Inc merosot hampir 16% setelah perusahaan e-commerce Kanada memperkirakan pertumbuhan pendapatan yang melambat untuk kuartal saat ini meskipun ada kenaikan harga dan peluncuran produk baru.