Senin, 12 Desember 2022

Equity World | Jelas Aja IHSG Masuk Jurang, 5 Saham 'Dewa' Ini Dibuang Asing

Equity World | Jelas Aja IHSG Masuk Jurang, 5 Saham 'Dewa' Ini Dibuang Asing

Equity World | Pada perdagangan akhir pekan lalu, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih senilai Rp 1,92 triliun. Hal itu secara tidak langsung membuat kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jeblok hingga 1,31% ke posisi 6.715.

Berdasarkan data RTI, saham-saham unggulan (bluechips) yang merupakan penguasa pasar layaknya dewa karena kapitalisasinya yang sangat besar banyak dilego sepanjang perdagangan Jumat (9/12/2022).

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi efek yang paling banyak dijual asing, dengan nilai jual bersih mencapai Rp 405,1 miliar, sehingga harga sahamnya turun 1,24% ke level Rp 9.925 per saham.

Kemudian di posisi kedua, efek yang paling banyak dilepas asing adalah milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang dijual sebanyak Rp 210 miliar, sehingga harga sahamnya merosot 2.41% ke posisi Rp 3.650 per saham.

Lalu di peringkat ketiga saham yang paling banyak dijual asing adalah milik PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilepas sebanyak Rp 173 miliar oleh pemodal luar negeri. Namun, harga saham BBCA sendiri akhir pekan lalu menguat tipis 0,88% ke posisi Rp 8.575 per saham.

Menyusul di belakang BBCA ada saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang dilego asing sejumlah Rp 139,4 miliar, dan membuat sahamnya melemah 0,83% ke harga Rp 4.800 per saham.

Terakhir di posisi lima besar saham yang paling banyak dijual asing ada efek milik PT United Tractors Tbk (UNTR) yang dilepas asing sebanyak Rp 93,8 miliar, dan harga sahamnya merosot 4,30% ke harga Rp 26.125 per saham.

Jumat, 09 Desember 2022

Equity World | Harga Emas Menguat Jumat (9/12) Pagi, Investor Bersiap Keputusan The Fed Pekan Depan

Equity World | Harga Emas Menguat Jumat (9/12) Pagi, Investor Bersiap Keputusan The Fed Pekan Depan

Equity World | Harga emas menguat jelang akhir pekan. Pelemahan nilai tukar dolar menjadi penyebab utama selain aksi tunggu investor atas data inflasi Amerika Serikat (AS) dan rapat Federal Reserve pekan depan.

Jumat (9/12) pukul 6.45 WIB, harga emas spot naik tipis 0,05% ke US$ 1.790,02 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas spot justru turun 0,42% dari posisi US$ 1.797,63 per ons troi akhir pekan lalu.

Sedangkan harga emas kontrak Februari 2023 di Commodity Exchange menguat tipis 0,02% ke US$ 1.801,90 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas berjangka melemah 0,42%.

Indeks dolar tergelincir 0,3% terhadap para mata uang utama dunia ke 104,77. Pelemahan nilai tukar dolar AS membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

"Pasar hanya menunggu beberapa masukan fundamental baru," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa harga emas cenderung dalam perdagangan berombak menjelang pertemuan kebijakan The Fed minggu depan.

Investor mencermati keputusan kebijakan Fed yang akan dirilis pada 14 Desember. Sebagian besar pelaku pasar memperkirakan kenaikan suku bunga 50 basis poin (bps). Data harga konsumen November yang akan dirilis pada 13 Desember juga akan diawasi dengan ketat.

"Apa yang akan diperhatikan trader bukan hanya apakah Fed menaikkan (suku bunga) setengah poin atau tiga perempat poin, tetapi juga tenor retorika mereka tentang laju kenaikan suku bunga di masa depan," kata Wyckoff.

Data ekonomi AS yang kuat baru-baru ini telah menyebabkan kekhawatiran bahwa Fed akan menaikkan suku bunga lebih dari yang diproyeksikan baru-baru ini.

"Laporan pekerjaan adalah sebuah tekanan yang bisa menghalangi kenaikan harga emas yang lebih tinggi sebelum pertemuan Fed," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA dalam sebuah catatan.

Kenaikan suku bunga untuk melawan lonjakan inflasi cenderung meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

World Gold Council (WGC) mengatakan, kepemilikan exchange traded fund (ETF) emas global turun selama tujuh bulan berturut-turut di bulan November. Tapi arus keluar dari investasi ini melambat menjadi 34 ton senilai US$ 1,8 miliar.

Kamis, 08 Desember 2022

Equity World | Kok Bisa Harga Emas Perlahan Menanjak? Coba Cari Tahu Disini

Equity World | Kok Bisa Harga Emas Perlahan Menanjak? Coba Cari Tahu Disini

Equity World | Harga emas naik perlahan-lahan di tengah masih adanya harapan pelonggaran kebijakan suku bunga di Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan Kamis (8/12/2022) pukul 06: 18 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.787 per troy ons. Harga emas menguat tipis 0,04%.

Penguatan emas pada hari ini memperpanjang tren positif sang logam mulia. Pada perdagangan Rabu (7/12/2022), harga emas menguat 0,86% ke posisi US$ 1.786,22 per troy ons. Pada hari Selasa (6/12/2022), emas juga menguat tipis 0,14%.

Dalam sepekan, harga emas melemah 0,88% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih melonjak 6,7% sementara dalam setahun menguat 0,28%.

Analis dari OANDA Edward Moya menjelaskan penguatan tipis-tipsi emas dibantu oleh melandainya dolar AS. Indeks dolar melandai 0,45% pada penutupan perdagangan kemarin ke posisi 105,1. Dolar AS melemah karena pelaku pasar masih berharap bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneter agresifnya.

Optimisme pasar ini muncul karena The Fed akan mempertimbangkan dampak buruk dari kebijakan moneter agresifnya yakni resesi.

"Kekhawatiran resesi membuat pelaku pasar berharap The Fed akan melonggarkan kebijakan. Karena itulah, dolar AS melemah," tutur Moya, dikutip dari Reuters.

Sepanjang tahun ini, pergerakan emas sangat terdampak oleh kebijakan suku bunga The Fed. Kenaikan suku bunga The Fed melambungkan dolar AS sehingga emas tidak menarik karena makin mahal.

Pada awal pekan, emas melemah setelah data non-farm payroll masih kencang. Masih bagusnya data tersebut menjadi sinyal jika ekonomi AS masih baik-baik saja sehingga laju inflasi masih kencang. Kondisi ini bisa membuat The Fed memperpanjang kebijakan agresifnya.

Namun, sejumlah lembaga multinasional mengingatkan jika kebijakan ketat the Fed akan membuat AS terseret ke jurang resesi. Hal ini kembali menimbulkan optimisme pasar jika The Fed akan mengerem kebijakan ketatnya.

"Bagaimanapun gerak emas akan lebih dihadapkan pada downside risk daripada upside risk menjelang rapat The Fed," tutur analis AirGuide, Michael Langford.

The Fed akan menggelar rapat pada 13-14 Desember mendatang.

Rabu, 07 Desember 2022

Equity World | IHSG Berpotensi Melemah, Pantau Sektor Metal Mining, Banking dan Energy

Equity World | IHSG Berpotensi Melemah, Pantau Sektor Metal Mining, Banking dan Energy

Equity World | Pada perdagangan Selasa (6/12), Bursa saham Wallstreet ditutup melemah diatas 1% kekhawatiran kenaikan suku bunga agresif The Fed terus berlanjut dan berlangsung lama akan membawa ekonomi AS kedalam resesi. Bursa saham Asia ditutup mayoritas melemah seiring pelemahan Wallstreet terkait sinyal The Fed yang diperkirakan masih akan Hawkish.

Selain itu perluasan lockdown di China turut menjadi perhatian pelaku pasar. Harga minyak mentah WTI ditutup melemah tajam kekhawatiran kenaikan suku bunga AS dan peningkatan cadangan bensin AS menjadi sentimen penekan harga.

IHSG ditutup melemah pada perdagangan Selasa (6/12), indeks penekan IHSG IDXINFRA (-2.83%), IDXBASIC (-2.61%), IDXPROP (-1.62%), DXCYC (-1.54%), IDXTECHNO (-1.54%) dan IDXINDUS (-1.41%. Investor asing mencatatkan Nett Sell IDR 1,342 Triliun.

Diperkirakan hari ini Rabu (7/12) IHSG berpotensi melemah dengan range 6800-7100, saham sektoral yang dapat diperhatikan Metal Mining, Banking, dan Energy, kata Dimas Wahyu Analis Bahana Sekuritas.

AKRA Tekanan jual masih membayangi pergerakan berpotensi melemah namun mulai terbatas • Area beli terbaik pada 1325-1375 • Stoploss jika Closing di bawah level 1300.

BBCA Berada di Bottoming area berpotensi terjadinya Rebound • Area beli terbaik pada range 8600- 8800 • Stoploss jika Closing di bawah level 8500.

AYLS Terbentuk Break Out Double Bottom berpotensi melanjutkan penguatan • Area beli terbaik pada range 100-110 • Stoploss jika Closing di bawah level 95.

BRMS Berada di Bottoming area berpotensi terjadinya Rebound • Area beli terbaik pada range 175-180 • Stoploss jika Closing di bawah level 173.

KEEN Terbentuk White Spinning berpotensi melanjutkan penguatan • Area beli terbaik pada range 600-650 • Stoploss jika Closing di bawah level 590.